You are on page 1of 23

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

FAMILY FOLDER GOUT ATHRITIS Ec HIPERURISEMIA


UPTD PUSKESMAS BANDA RAYA

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Menjalani Kepanitraan Klinik Senior


Pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Abuyatama

Disusun Oleh :
Khairunnisa,S.Ked

Kepala Puskesmas Banda Raya :


Dedek Mulyanti,SKM, M.Kes

Pembimbing :
dr. Sri Wahyuni
dr. Safriati,M.Kes
dr. Niki Febronika
dr. Andesta Mutia Ulva
dr. Dewi Fitriani

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga tugas Case Report dengan judul “Gout
Athritis ec Hiperurisemia” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan dan penyusunan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat,
semoga dapat memberikan manfaat.
Penyusunan case report ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berupa
bimbingan, nasihat, dan arahan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan penghargaan,rasa hormat, dan ucapan terima kasih pada seluruh pihak yang
terlibat :

1. Dedek Mulyanti, SKM, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Banda Raya.


2. dr. Sri Wahyuni, dr, Safriati,M.kes, dr. Niki Febronika, dr. Andesta Mutia Ulva, dan dr.
Dewi Fitriani, selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat yang telah membimbing dan memberikan masukan yang membantu dalam
penyusunan laporan kasus ini.

3. Ibu Ratu Purnama beserta keluarga, selaku pasien yang bersedia ikut serta dalam
penyusunan laporan case report ini.
4. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi sehingga tersusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan.Oleh
sebab itu saya mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun dalam pembuatan case
report ini untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang. Aamiin.

Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.

Banda Aceh, 25 September 2023


Penulis

LEMBAR CASE REPORT

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Ratu Purnama


Usia : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gampong Lhong Cut, Kec. Banda Raya, Banda Aceh
Pendidikan : Sarjana
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Guru SMKN 3 Banda Aceh
Tanggal pemeriksaan : 19 September 2023
Tanggal home visit 1 : 19 September 2023 , Pukul 17.00 WIB
Tanggal home visit 2 : 21 September 2023, Pukul 17.15 WIB

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama:
Bengkak pada tangan kanan sejak 1 hari yang lalu

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke puskesmas Banda raya dengan keluhan bengkak pada tangan
kanan sejak 1 hari yang lalu, disertai dengan nyeri seperti ditusuk- tusuk, pada
bagian tangan kanan tersebut terasa panas, memerah, pasien mengeluhkan pada
pagi hari tangan kanan terasa kaku dan sulit untuk mengenggam. Pasien mengaku
1 hari sebelumnya pasien mengonsumsi seafood dan kacang- kacangan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)


Disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Disangkal
5. Riwayat Personal Sosial
 Pasien merupakan Guru di SMKN 3 banda aceh yang aktif mengikuti kegiatan
di sekolahnya.
 Pasien tinggal bersama mertua dan suami
 Secara lingkungan sekitar dan sosial, pasien merasa nyaman dan tidak
memiliki masalah
6. Review Sistem

1. Sistem kardiovaskular : baik.


2. Sistem respirasi : baik.
3. Sistem penglihatan : baik.
4. Sistem gastrointestinal : baik.
5. Sistem ekstremitas : baik.

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)

Pengalaman sakit pasien


Pasien sedang beradaptasi dengan penyakit yang dialaminya dan pasien mulai men-
coba merubah pola hidup sehat serta mengurangi faktor pencetus yaitu, makanan
yang tinggi kadar purin.
D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

1. Genogram Keluarga Ny. Ratu


Tgl: 21/09/2023

2. Bentuk Keluarga (Family Structure)


Keluarga inti

3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)

Pasien Ny. R saat ini berumur 26 tahun, sudah menikah dengan Tn. H yang sekarang
berumur 31 tahun. Mereka berdua tinggal bersama di satu rumah pribadi.
4. Peta Keluarga (Family Map)

Tn. Harif Ny. Ratu Purnama


1992 1997

31 tahun 26 tahun

Keterangan :
: Fungsional (Hubungan Baik)

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya dis-
fungsi keluarga)

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir


selalu (2) kadang tidak per-
(1) nah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta

pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 

membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya 

menerima dan mendukung keinginan- keingi-
nan saya untuk memulai kegiatan atau tujuan
baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 

mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti ke-
marahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 

dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 10 (Sangat Fungsional)

Skala Pengukuran Skor


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat Fungsional
Hampir Tidak Pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)


(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek Kekuatan Kelemahan


SCREEM
Pasien dapat bersosialisasi dan
Social memelihara hubungan baik dengan -
keluarga dan tetangga. Pasien juga
tidak terlibat dengan permasalahan
tertentu dengan lingkungan seki-
tarnya.
Pasien dan keluarga bersuku Aceh
Cultural dimana makanan yang sering di
konsumsi oleh penduduk Aceh
- sering berasal dari lautan salah
satunya seafood, kemungkinan
keluhan dirasakan karena pasien
sering mengonsumsi makanan
seafood yang tinggi kadar purin.

-
Religious Pasien dan keluarga beragama Islam.
Saat ini, keluhan pasien tidak meng-
ganggu dalam menjalankan ibadah.

Pendidikan terakhir pasien adalah -


Educational Sarjana, namun pasien sering mencari
tahu di sosial media terkait penyakit
yang dialaminya dan konsultasi ke
tenaga medis.
Pasien mengaku pendapatan ia dan
Economic suaminya berlebih untuk kebutuhan -
sehari- hari

Pasien memiliki BPJS dan akses ke


Medical
puskesmas dekat rumahnya sekitar ± -
7 menit dengan sepeda motor.

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness


(Tahun)
2023 26 tahun Pasien mengalami bengkak tangan kanan Gout Athritis
disertai nyeri, merah, terasa panas, kaku Ec
dan sulit untuk mengenggam sejak 1 hari Hiperurisemia
yang lalu, pasien mengaku 1 hari sebelum-
nya mengonsumsi seafood dan kacang-
kacangan.
=
E. PEMERIKSAAN FISIK (tgl: 19/09/2023)

1. Keadaan Umum = Baik


2. Kesadaran = Compos Mentis
3. Tanda Vital = TD : 103/79 mmhg
= HR : 85 x/i
= Suhu : 36,5 C
= RR : 20 x/i
= SPO2 : 98 x/i
4. Antropometri
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 52 kg
Indeks Massa Tubuh : 20.31 kg/m2
Lingkar Pinggang : -
Status Gizi : Baik

5. Pemeriksaan Umum
Kepala : Normocephali, hematom (-), jejas (-)
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-), epistaksis (-)
Mulut : Sianosis (-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-)

Leher : Tidak adanya pembesaran KGB


Thoraks
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kanan dan kiri
Palpasi : Stem fremitus sama kiri dan kanan, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Aukultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis (s)
Perkusi : Batas Jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I > BJ II, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (-)
Perkusi : Timpani
Aukulstasi : Bising usus normal
Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianosis (-) (-) (-) (-)
Swelling (+) (-) (-) (-)
Pucat (-) (-) (-) (-)

Hangat (+) (-) (-) (-)

Pemeriksaan Fisik di Poli Umum (19/9/2023)


Hasil pemeriksaan : Swelling (+) Nyeri (+) Hangat (+), Hiperemis (+)
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak dilakukannya pemeriksaan.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jika ada)


1. Laboratorium KGDS : 103 mg/ dl
(28/8/2023)
Kolesterol total : 106 mg/dl
Asam Urat : 6.4 mg/ dl
2. Radiologi Tidak ada

3. Lainnya Tidak ada

H. DIAGNOSIS BANDING

1. Gout Athritis
2. Sepsis Athritis
3. Rheumatoid Arthritis

I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual
pasien dan keluarga)
 Aspek Klinis
 Diagnosis klinis : Gout Athritis ec Hiperurisemia
 Diagnosis gizi/nutrisi: Normal/ Baik
 Diagnosis psikososial: Tidak ada

 Aspek Personal
 Alasan kedatangan: Pasien datang ke puskesmas Banda raya dengan
keluhan bengkak pada tangan kanan sejak 1 hari yang lalu, disertai den-
gan nyeri seperti ditusuk- tusuk, pada bagian tangan kanan tersebut
terasa panas, memerah, pasien mengeluhkan pada pagi hari tangan
kanan terasa kaku dan sulit untuk mengenggam. Pasien mengaku 1 hari
sebelumnya pasien mengonsumsi seafood dan kacang- kacangan.
 Kekhawatiran: Pasien merasa khawatir karena bengkak dan nyeri
pada tangan serta menganggu aktivitas sehari- hari
 Harapan: Pasien berharap tetap sehat, dapat memperbaiki kualitas
hidup dan penyakitnya tidak bertambah parah serta tidak terjadi
komplikasi.
 Persepsi: pasien berkonsultasi ke tenaga medis mengenai gejala dan
membatasi risiko penyebab Hiperurisemia.
 Aspek Risiko Internal : Tidak menjaga pantangan yang tinggi kadar purin
yang memicu Hiperurisemia

 Aspek Risiko Eksternal: -

 Aspek Derajat Fungsional: Skala 1 (keluhan pasien tidak mengganggu ak-


tivitas sehari hari pasien)
Uraian Diagnosis Holistik:
Pasien datang ke puskesmas Banda raya dengan keluhan bengkak pada tangan
kanan sejak 1 hari yang lalu, disertai dengan nyeri seperti ditusuk- tusuk, pada
bagian tangan kanan tersebut terasa panas, memerah, pasien mengeluhkan pada
pagi hari tangan kanan terasa kaku dan sulit untuk mengenggam. Pasien men-
gaku 1 hari sebelumnya pasien mengonsumsi seafood dan kacang- kacangan.

J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF (Meliputi Empat Tahap Pencegahan)

1. Patient-Centered
 Promotif

Materi edukasi terdiri dari materi tingkat awal dan materi tingkat lanjutan,
meliputi :
 Edukasi tentang perjalanan penyakit Gout athritis.
 Edukasi tentang resiko besar yang akan terjadi bila pasien tidak men-
jaga pantangan makanan.
 Intervensi non-farmakologis, seperti : mengompres menggunakan air
hangat dan mengurangi aktivitas menggunakan tangan yang sakit. Dan
farmakologis serta target pengobatan.

 Preventif
 Mengikuti pola diet sehat ( rendah Purin ).
 Minum secara cukup ( 8-10 gelas / Hari )
 Menjaga berat badan idela.

 Makanan yang baik untuk pasien


 Karbohidrat : Nasi, gandum, jagung, kentang, ubi, dll
 Protein : Telur, susu, dll
 Serat: Buah-buahan dan sayuran Probiotik : yogurt dan makanan fer-
mentasi lainnya.
 Air mineral
 Mengurangi makanan tinggi kadar purin, terdiri dari :
- Protein Hewani : daging, seafood, dll
- Protein Nabati : tempe, tahu, kacang- kacangan, dll
- Makanan berlemak, bersantan, dan makanan yang di goreng
- Makan yang di olah , seperti tape, tauco dll

 Faktor Pencetus
Makanan kadar purin tinggi

A. Kuratif :
-Natrium Diclofecac 2 x 50 mg
-Methil Prednisolon 2 x 4 mg
-Allopurinol 1 x 100 mg ( diberikan setelah pemulihan dari masa inflamasi)

B. Disability limitation : Tidak ada

C. Rehabilitatif :
 Konsultasi dengan dokter.
 Penggunaan obat yang tepat.
 Perubahan gaya hidup.
 Dukungan sosial dari keluarga

No. Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemopro-filaksis


Kesehatan
1. Ny. R Sakit Pemeriksaan labo- Kontrol kadar lengkap Natrium diclofenac
ratorium kimia asam urat, jaga 2 x 50 mg
klinik pantangan
makanan kadar Methilprednisolon
tinggi purin, pola 2 x 4mg
hidup sehat,
PHBS
2. Tn. H Sehat - Menghindari fak- lengkap -
tor resiko
penyakit, pola
hidup sehat,
PHBS
K. Family-Focused (Family Wellness Pain)

L. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)


Jenis Status
No. Nama Umur Pekerjaan No. HP
Kelamin Kesehatan

1. Ratu purnama P 26 tahun Guru 082311265278 Sakit

2. Harif Muzani L 31 tahun Wiraswasta - Sehat

M. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR


1. kondisi Rumah
- Kepemilikan rumah : rumah pribadi
- Daerah perumahan : padat permukiman
Karakteristik Sanitasi Rumah dan Tempat Tinggal
Lantai Rumah keramik
Atap rumah platform
Dinding rumah Tembok
Cat dinding rumah Cat Putih (dalam rumah)
Luas Tanah -
Luas bangunan -
Jumlah kamar 4 kamar tidur 2 kamar mandi
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jendela sebagai ventilasi Ada
Dapur Ada
Sumber air bersih PDAM
Sumber pencemaran dekat (<10m) dari sumber air Tidak ada
Kemudahan mendapatkan air bersih Mudah
Pengolahan air minum sebelum diminum Air gallon
Tempat penampungan air sebelum dimasak Tidak ada
Tempat penampungan air limbah dari kamar
Septic tank
mandi/tempat cuci/dapur
Saluran pembuangan air limbah dari kamar
Dialirkan melalui pipa
mandi/tempat cuci/dapur
Tempat pembuangan sampah diluar rumah Ada
Bahan bakar untuk memasak sehari–hari Gas
Memelihara ternak dirumah -

2. Lingkungan Sekitar Rumah


Masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien menggunakan air PDAM, sarana pem-
buangan langsung ke septic tank. Sampah rumah tangga dibuang ke tong sampah dan akan di-
lakukan pengambilan oleh petugas pengelola sampah.

Karakteristik Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan yang digu- Puskesmas
nakan
Jarak dan waktu yang harus ditempuh Puskesmas berjarak 7 menit dari kedia-
man yang dapat ditempuh dengan naik
sepeda motor.
Angkutan umum ke faskes terdekat Ada
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau
Pelayanan kesehatan yang diberikan Memuaskan

 Dokumentasi dan interpretasi hasil kunjungan rumah

Kondisi dalam rumah

Kondisi sekitar rumah

● Ukuran rumah luas untuk ditempati 2 orang


● Rumah berada di lingkungan padat penduduk
● WC yang digunakan pasien adalah WC duduk
● Ventilasi udara cukup
● Keadaan di dalam rumah bersih dan dan tertata rapi barang.
● Tempat penampungan limbah dan sampah ada
● Sumber air bersih untuk mandi, minum, memasak, mencuci baik dan mudah diperoleh.

N. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
- -
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan
- -

3. Menimbang berat badan balita setiap bulan


- -

4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan

lingkungannya sekali seminggu
8. Mengonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari 

9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga




10 Tidak merokok di dalam rumah

Kesimpulan:. PHBS rumah tangga keluarga Ny. Ratu memenuhi 5 dari 7 indikator PHBS.

O. INDEKS KELUARGA SEHAT


No Indikator Tn. H Ny. R Nilai Keluarga

1 Keluarga mengikuti pro- N N N


gram KB
2 Ibu melakukan persalinan N N N
di fasilitas kesehatan
3 Bayi mendapat imunisasi N N N
dasar lengkap
4 Bayi mendapat ASI Ek- N N N
sklusif
5 Balita dipantau pertum- N N N
buhannya
6 Penderita TB Paru menda- N N N
pat pengobatan sesuai stan-
dar
7 Penderita hipertensi N N N
melakukan pengobatan se-
cara teratur
8 Penderita gangguan jiwa N N N
mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada T T 0
yang merokok
10 Keluarga sudah menjadi Y Y 1
anggota JKN
11 Keluarga mempunyai akses Y Y 1
sarana air bersih
12 Keluarga mempunyai akses Y Y 1
dan menggunkan jamban
sehat
∑ Indikator nilai 1 3
Indeks Kel Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0.75
Indeks Keluarga Sehat = ∑ Indikator nilai 1 / (12 - ∑ N)
= 3 / (12-8)
= 3/4
= 0.75 ( Keluarga Pra-Sehat)

P. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Nomor Catatan, Kesimpulan dan
Tanggal
Kunjungan Rencana Tindak Lanjut

1 19/09/2023 S/ Bengkak pada tangan kanan sudah berkurang(+), Ny-


(17.00) WIB eripada tangan kanan (+), terasa panas pada tangan
kanan (+).

O/ Vital sign :
TD : 110/80 mmHg
HR : 75 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,1 ˚C
SpO2: 98 %

A/ Gout Athritis ec Hiperurisemia

Farmakologi
Th/ - Natrium Diklofenac 2x 50 mg
- Methylprednisolon 2 x 4 mg

Non Farmakologi
Kompres air hangat
Menghindari makanan tinggi kadar purin
Mengonsumsi air mineral 8-18 gelas/ hari
Istirahat yang cukup
Nomor Catatan, Kesimpulan dan
Tanggal
Kunjungan Rencana Tindak Lanjut

Asam Urat : 7.1 mg/dl KGDS : 124 mg/dl

Edukasi:
 Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin
 Mengompres menggunakan air hangat pada bagian
pembengkakan
 Mengonsumsi minuman secukupnya 8-10 gelas/ hari
 Istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas tangan
kanan selama masa pembengkakan masih berlangsung
 Rutin meminum obat sesuai anjuran dokter
 Rutin kontrol ulang ke puskesmas jika keluhan masih
belum hilang.
 Jika keluhan memberat maka segera ke IGD Rumah
sakit terdekat.
Nomor Catatan, Kesimpulan dan
Tanggal
Kunjungan Rencana Tindak Lanjut

2 21/09/2023 S/ Bengkak pada tangan kanan (-), Nyeri pada tangan


(17.15) WIB kanan
(-), terasa panas pada tangan kanan (-).

O/ Vital sign :
TD : 120/70 mmHg
HR : 88 x/i
RR : 18 x/i
T : 36,5 ˚C
SpO2: 98 %

A/ Gout Athritis ec Hiperurisemia

Farmakologi
Th/ -

Non Farmakologi
Menghindari makanan tinggi kadar purin
Mengonsumsi air mineral 8-18 gelas/ hari

Asam Urat : 6.5 mg/dl


Nomor Catatan, Kesimpulan dan
Tanggal
Kunjungan Rencana Tindak Lanjut

Edukasi:
 Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin
 Mengonsumsi minuman secukupnya 8-10 gelas/ hari
 Rutin meminum obat sesuai anjuran dokter
 Rutin kontrol ulang ke puskesmas jika keluhan masih
belum hilang.
 Jika keluhan memberat maka segera ke IGD Rumah
sakit terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2022. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2013).
2. Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, Simadibrata, M. Setiati, S. Eds.Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Ed 4. Vol. III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI; 2006.
3. GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. (n.d.). Retrieved September 23, 2023, from
https://ayosehat.kemkes.go.id/germas.

You might also like