Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Ringkas
Skripsi Ringkas
PENDAHULUAN
sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan, bahkan terdapat negara yang
IFRS sebagai standar akuntansi di negaranya. Indonesia sebagai salah satu anggota G-
(PSAK) sejak 1 Januari 2012. Hal ini bermakna bahwa sejak tanggal tersebut pula
Perubahan konseptual yang dialami oleh dunia akuntansi di Indonesia, tentu akan
Menurut ketua tim implementasi IFRS-IAI, Kurniawan (2010) melalui harian kompas
manfaat, yaitu: (1) meningkatkan standar akuntansi keuangan (SAK); (2) mengurangi
biaya SAK; (3) meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan; (4)
keuangan; (6) menurunkan biaya modal peluang penghimpunan dana melalui pasar
PSAK berbasis US-GAAP adalah penerapan principle based yang mengandung makna
bahwa, standar hanya mengatur hal-hal prinsip namun tidak untuk aturan detail.
Sebagai konsekuensi atas peraturan tersebut (rule based menjadi principle based)
Adapun tujuan dari pengungkapan yang lebih luas tersebutagar pengguna laporan
konsekuensi dari penerapan IFRS telah banyak dilakukan oleh peneliti baik di Indonesia
maupun di luar Indonesia. Tas dan Lisa (2010) menguji tentang transisi ke IFRS pada
Petreski (2006) menguji tentang dampak adopsi IFRS pada laporan keuangan
analisis regresi terdapat dampak yang positif konvergensi ke IFRS dan sistem
dan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan laporan
comparability gray bahwa likuiditas, profitabilitas, dan porsi saham publik berpengaruh
Banyaknya hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian terdahulu memotivasi peneliti
untuk menguji lebih lanjut dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap tingkat
dan berbeda dari penelitian sebelumnya adalah; (1) Peneliti menggunakan laporan
Metode penelitian yang digunakan menggunakan uji beda dua rata-rata berpasangan (t-
test), tidak meneliti dari segi rasio keuanggannya; (3) Penelitian ini ingin mengetahui
ini akan menggunakan data laporan tahunan pada saat menerapkan standar PSAK dan
yang telah menerapkan standar IFRS. Sehubungan dengan uraian di atas, penulis
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah
Agar masalah yang diteliti dapat fokus dan tidak meluas, penelitian ini memiliki batasan
2. Penelitian ini dibatasi pada upaya untuk melihat tingkat keluasan pengungkapan
laporan tahunan dalam melihat bagaimana respon pasar atas penerapan IFRS.
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada sebelumya maka penelitian ini
laporan tahunan
2. Respon pasar atas pengungkapan laporan tahunan setelah penerapan PSAK berbasis
Dalam setiap penelitian tentunya peneliti ingin menyajikan sesuatu yang dapat berguna
bagi semua kalangan, berikut adalah manfaat dari penelitian yang dilakukan:
mencari alternatif solusi lain jika ingin melakukan penelitian dengan tema
serupa.
jawaban atas tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan dalam penelitian.
b. Bagi civitas akademika, manfaat penelitian ini adalah sebagai referensi dalam
tahunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan sejalan dengan system nilai masyarakat. Ini berarti bahwa legitimasi adalah
status atau kondisi yang terjadi ketika system nilai suatu entitas searah dan sejalan
dengan sistem nilai yang ada di sosial masyarakat. Legitimasi merupakan hubungan
yang kukuh sebagai hal yang benar dan tepat. Legitimasi adalah proses yang mengarah
memberikan informasi yang lebih luas tentang perusahaan kepada masyarakat sebagai
Teori signal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi kepada publik (Wolk
et al.,2001: 308) dalam Situmorang (2011). Informasi tersebut bias berupa laporan
laporan keuangan. Signal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Signal dapat berupa promosi atau
informasi lainnya yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada
seperti IFRS yang meningkatkan kualitas pelaporan merupakan salah satu signal
perusahaan untuk menarik investor atau pengguna lainnya. Menurut (Marston, 2003)
dalam (Suta,2012), semakin besar perusahaan akan memiliki dorongan yang lebih besar
adalah karena nilai perusahaan sangat tergantung pada persepsi investor mengenai
masa mendatang (Healy dan Palepu, 2001). Dengan demikian memberikan sinyal
perusahaan.
Menurut Needles, et al. (1995) dalam Oktaviana (2009) di lalam laporan tahunan
Bagian awal yang berisi sambutan dari direktur utama perusahaan yang ditujukan
tren pergerakan keuangan perusahaan, dan termasuk juga data non keuangan
seperti jumlah took yang dimiliki dari period ke periode.
3. Laporan keuangan.
Berisi empat jenis laporan keuangan yang diwajibkan, yaitu laporan laba rugi,
neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Penyajian laporan
disajikan dalam laporan keuangan. Secara garis besat catatan atas laporan
pencatatan transaksinya.
dengan pernyataan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan struktur
6. Hasil diskusi dan analisis manajemen. Dalam bagian ini, manajemen akan melakukan
kinerja periode berjalan dengan beberapa periode sebelumnya dan melakukan analisis
keuangan
yang disajikan oleh pihak manajemen. Hasil dari proses audit yang dilakukan auditor
tahunan diatur oleh Bapepam pada tahun 1996. Bapepam mengeluarkan Peraturan
telah melakukan Penawaran Umum dan Perusahaan Publik, serta mengatur bentuk
dan isi laporan tahunan tersebut, yang terdiri dari: ketentuan umum, laporan
manajemen, iktisar data keuangan penting, analisis dan pembahasan umum oleh
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk tiga belas
memperbaharui peraturan yang ada, yaitu Peraturan Nomor X.K.6 dalam Lampiran
spesifik, yaitu bentuk dan isi laporan tahunan yang terdiri dari ketentuan umum,
iktisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil
perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan (corporate
governance), tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, laporan keuangan yang
telah diaudit, dan tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris.
keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Informasi ini menyediakan
penjelasan yang lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
bermanfaat kepada pihak yang membutuhkan. Sehingga data tersebut harus benarbenar
berarti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang
perusahaan.
dalam menentukan resiko, dan item-item yang potensial untuk diakui dan
masa mendatang.
angka tahun.
pengungkapan yaitu:
keuangan.
dimasa mendatang.
item-item tersebut.
dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani
masyarakat dan memiliki badan khusus yang meregulasi seperti IAI dan
Bapepam.
bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan keuangan
yang meliputi istilah yang digunakan, rincian yang dibuat, penggolongan unsur
diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dariisi suatu laporan tahun.
yaitu:
yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang
lain:
perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan yang sekiranya
(Imhoff, 1992 dalam Oktoviana, 2009). Menurut Simanjuntak dan Widiastuti (2004)
digunakan untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan keuangan. Sehingga
pada keahlian pembaca, namun juga tergantung pada standar yang dianggap cukup.
Menurut Hendriksen (1997) dalam Putri (2011), terdapat tiga konsep yang umumnya
diungkapkan, yaitu:
minimal yang harus ada sehingga laporan yang disajikan dapat diinterpretasi
informasi yang berlebihan atau melimpah dipandang tidak baik dan dapat
mandatory disclosure).
Menurut Na’im dan Rakhman (2000) manfaat dari pengungkapan sukarela yang
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
(IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989) yang
memerlukannya.
interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit
pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
tertinggi.
Ersa Tri Wahyuni Direktur Teknis Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
Antara News (2011) menyebutkan adanya beberapa manfaat yang bisa diperoleh
Telah banyak penelitian mengenai pengadopsian IFRS namun penelitian yang secara
langsung berfokus pada suatu perusahaan dan suatu negara masih terbatas adapun penelitian
terdahulu adalah sebagai berikut:
2.1.8 Hipotesis
Penerapan PSAK berbasis IFRS memberikan berbagai dampak signifikan terhadap rasio
perusahaan kedepan. Menurut Yuliasti (2008) dalam Suta (2012) keputusan investasi
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, terdapat fenomena ketidak puasan para pihak
(Maines et al., 2002 dalam Taures, 2011). Ketidakpuasan stakeholder disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya krisis kepercayaan akan rasa aman dalam berinvestasi.
ini, perusahaan yang melakukan pengungkapan informasi lebih luas cenderung lebih
banyak menarik perhatian investor karena para investor merasa lebih banyak
Berdasarkan fakta tersebut dan telaah pustaka, serta beberapa penelitian terdahulu yang
telah diungkapkan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat pengungkapan wajib
pada laporan tahunan perusahaan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berbasis IFRS
keuangan. Amstrong et al. (2007) dalam Siregar (2012) beranggapan bahwa laporan
IFRS membuat investor lebih hemat dalam membandingkan perusahaan lintas negara
dan pasar modal. Covrig et al. (2007) dalam Siregar (2012) menyatakan bahwa
pemusatan ke arah pelaporan IFRS dapat memfasilitasi investasi lintas batas dan juga
integrasi pasar modal. Berkaitan dengan pemusatan ke arah IFRS menyelidiki reaksi
pasar terhadap beberapa peristiwa berkaitan dengan pergerakan Uni Eropa terhadap
kewajiban pelaporan menggunakan IFRS atau meneliti dampak adopsi IFRS dalam
laporan keuangan pada negara tersebut diperoleh hasil terdapat pasar efisien yang
tercermin dalam average abnormal return dan cumulative average abnormal return
setelah penerapan IFRS. Berdasarkan uraian di atas, maka dikemukan hipotesis sebegai
berikut:
Ha2 = Terdapat perbedaan respon pasar atas laporan tahunan sebelum dan setelah
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menguji teori
yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berpikir deduktif yang
berupa pengujian tentang perbedaan antara dua variabel atau lebih. Variabel yang
diteliti yaitu variabel konstruk yang diperoleh berdasarkan teori tertentu kemudian
3.2.1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data yang diperoleh dari idx.co.id
hingga akhir Oktober 2012 jumlah perbankan yang terdaftar sebanyak 34 perusahaan
populasi dari sampel penelitian dikarenakan perbankan merupakan salah satu lembaga
keuangan yang paling penting dalam kegiatan investasi di Bursa Efek Indonesia dimana
perbankan merupakan penyalur dana dari pihak investor. Pengadopsian IFRS tentu
3.2.2 Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sistem non random
sampling (nonprobability sampling) yaitu menggunakan purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan