Professional Documents
Culture Documents
Paper P.a, Veronika Yuni S. 152863
Paper P.a, Veronika Yuni S. 152863
Disusun Oleh:
VERONIKA YUNI SARI
152863
2.2 Tilakhana
Tilakhana artinya Tiga corak yang Universal dan ini termasuk Hukum Kesunyataan,
berarti hukum ini berlaku dimana-mana dan pada setiap waktu. Jadi Hukum ini tidak
terikat oleh waktu dan tempat. Tiga corak umum yaitu:
a. Anicca : semua bentuk yang berkondisi adalah tidak kekal
b. Dukha : semua bentuk yang terkondisi adalah tidak sempurna
c. Anatta: semua bentuk yang terkondisi dan bentuk yang tidak terkondisi adalah
tanpa “AKU”
Aniccaa: artinya itu semua bentuk yang terkondisi adalah tidak kekal
atau selalu berubah-ubah.
Dukha: semua bentuk yang terkondisi adalah tidak sempurna. Segala sesuatu yang
tidak kekal menimbulkan penderitaan, atau penderitaan terjadi karena adanya perubahan
yang terus menerus.
Paticca samuppada merupakan penjelasan tentang proses kelahiran dan kematian, ia
berhubungan dengan sebab tumimbal lahir dan penderitaan, dengan pengharapan
membantu manusia membebaskan diri dari penderitaan hidup.
Prinsip dari ajaran hukum patticasammuppada diberikan dalam empat rumus/formula
pendek yang berbunyi sebagai berikut :
1. Dengan adanya ini,maka terjadilah itu.
2. Dengan timbulnya ini,maka timbullah itu
3. Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu.
4. Dengan terhentinya ini, maka terhentilah itu.
BAB III
KESIMPULAN
Bagi masyarakat Hindu, agama Hindu dikenal dengan nama Sanatana Dharma
(kebenaran yang abadi. Etika merupakan ilmu pengetahuan/materi tentang kesusilaan yang
berbentuk perintah-perintah dan larangan-larangan yang terkandung suatu nilai serta
menjadi pedoman dalam berpilaku seseorang. Setiap perbuatan itu berdasarkan atas
kehendak atau buddhi seseorang. Sehingga manusia dihadapkan pada dua pilihan yaitu
baik dan buruk.
Moral mengandung makna yang berkenaan dengan perbuatan yang baik dan buruk.
Disamping itu dikenal juga konsep moralitas, yaitu sistem nilai yang terkandung dalam
petuah, nasihat, perintah atau aturan yang diwariskan secara turun temurun melalui agama
atau kebudayaan dan tentang bagaimana seharusnya manusia hidup agar menjadi lebih
baik. Moralitas memberikan manusia petunjuk dan aturan tentang bagaimana harus hidup,
bertindak yang baik dan menghindari perilaku yang tidak baik.
Namun jika dikaji lebih baik dari berbagai sumbernya, etika dan moral itu memiliki
perbedaan yaitu jika moral bersumber dari diri seseorang yaitu hati nuraninya, sedangkan
etika berdasarkan kepada hal-hal diluar dirinya seperti kebiasaan atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Manusia tidak bisa dijauhkan dari sikap dan moralitas dalam
bertindak. Selebihnya Agama merupakan ajaran ketuhanan yang mempengaruhi segala
pikiran manusia untuk beriman. Perilaku manusia masing-masing mempunyai tolak ukur
yangberbeda-beda, terutama dalam bertindak sesuai moral agamanya.
Dengan ini, perilaku manusia juga ditinjau melalui hokum kesunyatan dimana
hukum ini merupakan suatu wujud yang bersifat kekal dan abadi sepanjang masa yang
berlaku di semua tempat, sehingga manusia tidak bisa menghindari sebuah etika moral
dalam bertindak, karena itu sudah mencerminkan perilaku yang tetap ditanapkan dalam diri
seseorang baik itu orang yang berada dalam lingkup keagamaannya tinggi maupun orang
yang tidak mengenal Agama. Hukum kesunyatan sangat sama dengan hokum moral dan
etika manusia, dan menerangkan sebuah symbol keabadian dalam diri manusia.
DAFTAR PUSTAKA