You are on page 1of 14

PERANAN DAN PROFIL MATHLA’UL ANWAR

PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Adrian Taufiqurrohman (01) (Editor)

2. Muhammad Rhaska Fauzan (11)

3. Reval Galang Samudra (26)

4. Shadiqa Faheema Hakim (28) (Editor)

XII 8

SMA NEGERI 5 KOTA BEKASI

Jalan Gamprit Raya Jatiwaringin Asri, Pondok Gede – Bekasi 17411


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
nikmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mata pelajaran pendidikan
agama Islam, dengan judul “PERANANAN ORGANISASI SAREKAT ISLAM
PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.”
Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Seluruh para media berita yang terdapat pada internet dan doa teman dari
guru dan orang tua.
2. Yth. Bapak Waluyo, M.Si, selaku Kepala SMAN 5 Kota Bekasi.
3. Yth. Ibu Dra. Siti Mujilah selaku guru mata pelajaran pendidkan agama
Islam.
4. Dan semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas ini.
Penulis mengetahui bahwa informasi yang disediakan masih sangat kurang.
Oleh karena itu, segala saran maupun kritik yang bertujuan untuk memperbaiki
karya tulis ini akan penulis terima dengan hati yang terbuka demi perbaikan
penulisan karya tulis ini untuk selanjutnya.
Penulis tentunya berharap karya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
serta menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang islam.
Bekasi, Februari ... 2024

Penulis

i
ABSTRAK

Adrian Taufiqurrohman, Muhammad Rhaska Fauzan, Reval Galang


Samudra, Shadiqa Faheema Hakim, Peranan Dan Profil Mathla’ul Anwar Pasca
Kemerdekaan Indonesia, Mata Pelajaran Agama Islam, SMA Negeri 5 Kota
Bekasi, Februari 2024.
Mathla’ul Anwar merupakan salah satu organisasi Islam terkemuka di
Indonesia pasca kemerdekaan yang memiliki peranan penting dalam pembentukan
masyarakat dan pendidikan Islam. Karya tulis ini menganalisis profil dan peranan
Mathla’ul Anwar setelah kemerdekaan Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah analisis historis dan literatur untuk menggambarkan latar
belakang organisasi. Temuan menunjukkan bahwa Mathla’ul Anwar memainkan
peran yang signifikan dalam mendidik generasi muda, mempromosikan pendidikan
Islam, serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemerdekaan. Karya tulis ini
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kontribusi Mathla’ul Anwar
dalam membentuk identitas dan peradaban Islam di Indonesia pasca kemerdekaan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv

SEJARAH PANJANG LAHIRNYA MATHLA’UL ANWAR .....................1

PROFIL MATHLA’UL ANWAR .................................................................5

PERANAN MATHLA’UL ANWAR ............................................................7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................9

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Mathla’ul Anwar ................................................................5

Gambar 2 KH. Mas Abdurrahman. Pendiri Mathla’ul Anwar .....................7

Gambar 3 Yayasan Pondok Pesantre Mathla’ul Anwar................................8

Gambar 4 Yayasan Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar..............................8

iv
SEJARAH PANJANG LAHIRNYA MATHLA’UL ANWAR

Dihimpun dari berbagai sumber berita, Mathla’ul Anwar adalah sebuah

organisasi masyarakat yang dibentuk oleh tokoh agama pada masa kolonial Belanda

setelah runtuhnya kejayaan Kesultanan Banten di tangan penjajah, dengan keadaan

masyarakat yang sangat majemuk serta tekanan dari para penjajah maka sebagian

tokoh masyarakat Kyai ulama dan tokoh agama mulai terusik, oleh karena itu

mereka memulai kembali Lembaran Baru dengan menghimpun para ulama dan para

Kyai untuk mewujudkan rasa kenyamanan, Kedamaian serta memeluk agama Islam

dengan tentram.

Mathla’ul Anwar lahir di Banten pada tanggal 10 Ramadhan 1334H/10 Juli

1916 di Kampung Kananga, Menes, didirikan oleh KH Mas Abdurrahman bin KH

Mas Jamal bersama beberapa kiyai lainnya antara lain : KH Tubagus Muhammad

Sholeh, KH Entol Muhammad Yasin, Kyai Tegal, KH Abdul Mu’ thi, Kiyai

Soleman Cibinglu, KH Daud, Kiai Rusydi, Kyai Entol Danawi, dan KH

Mustaghfiri. Adalah KH Raden Mas Abdurahman Saleh Abdurahman Jamal, salah

satu ulama yang berjasa bagi dunia pendidikan di Banten dan Indonesia. Ia adalah

sosok muda, sekembalinya dari Mekkah ia mendirikan Mathla’ul Anwar bersama

kyai-kyai lainnya.

Lahir tahun 1882 di Desa Janaka (Gunung Aseupan), Kecamatan Jiput,

Kabupaten Pandeglang dan meninggal tahun 1943. (Muhammad Idjen, penulis

buku berjudul KH Mas Abdurrahman Karismatik Ulama Besar Dari Tutugan

Gunung Aseupan). Sumber lain mengatakan bahwa ulama ini lahir sekitar tahun

1875 dan meninggal pada tanggal 16 Agustus 1944 dan dimakamkan di Sodong

1
Cikaliung, Kecamatan Saketi, Pandeglang atau di sekitar lokasi Universitas

Mathla’ul Anwar (UNMA). M Nahid Abdurahman, penulis buku berjudul KH

Abdurrahman, Pendiri Mathla’ulAnwar. Sedangkan menurut buku ‘Dirosah

Islamiyah I Sejarah dan Khittah MA’ yang diterbitkan oleh General Manager

Mathla’ul Anwar, disebutkan bahwa beliau lahir pada tahun 1868 dan meninggal

pada tahun 1943.

Mathla’ul Anwar bertujuan terwujudnya pendidikan dan ajaran Islam di

kalangan umat Islam dan masyarakat muslim. Agar ajaran Islam menjadi landasan

kehidupan individu dan masyarakat. Mathla’ul Anwar kini telah menjadi salah satu

kekuatan masyarakat sipil yang sangat diperhitungkan sebagai katalis bagi seluruh

agenda pembangunan bangsa. Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia,

selain Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Mathla’ul Anwar justru menjaga netralitasnya dalam menyikapi berbagai

persoalan yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, tak

terkecuali dalam konteks politik. Kini, di usianya yang sudah menginjak 106 tahun,

Mathla’ul Anwar harus pandai berbenah diri guna mengoptimalkan peran dan

kontribusinya demi bangsa ini. Olehnya itu, tidak ada salahnya jika kita yang peduli

dengan masa depan Mathla’ul Anwar mencoba merenungkan keterkaitan Mathla’ul

Anwar dengan politik yang kerap mengundang perdebatan panjang.

Dalam konteks nasional, peran dan aksi Mathla’ul Anwar sangat

diharapkan, peran strategis. Mathla’ul Anwar harus bisa mengendalikan perjalanan

bangsa ini ke arah yang lebih baik. Kita saksikan moralitas bangsa saat ini telah

dicabik-cabik oleh sistem politik, hukum dan ekonomi yang korup. Mathla’ul

Anwar bukan sekedar kekuatan besar yang “ditakuti”, tetapi lebih berperan

2
menyebarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan untuk mengubah

pola pikir politik saat ini yang cenderung pragmatis.

Oleh karena itu, refleksi adalah kata yang paling tepat untuk dilakukan.

Refleksi ini penting untuk mengetahui lebih jauh peta kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan yang dimiliki Mathla’ul Anwar sehingga dapat diambil

tindakan yang tepat, terukur dan strategis untuk memperbaikinya hingga mencapai

tujuan yang maksimal.Kelahiran Mathla’ul Anwar pada tahun 1916 dan strategi

dakwahnya, sangat dipengaruhi oleh situasi politik kolonialisme Belanda. Padahal,

dakwah Nabi Muhammad di Makkah dan Madinah sangat dipengaruhi oleh situasi

sosial dan politik eksternal yang menentukan format, strategi, dan arah dakwah

Islam.

Mathla’ul Anwar secara kelembagaan tidak perlu lagi menempatkan politik

sebagai kepentingan yang dominan. Ia perlu dikukuhkan sebagai visi dan cita-cita

gerakan kebudayaan, tanpa harus terjebak dalam pemenuhan kepentingan politik

yang bersifat jangka pendek, tentatif, dan sesaat.

Mathla’ul Anwar harus memusatkan gerakannya pada penggarapan

masalah-masalah sosial dan keagamaan yang beberapa waktu lalu terhenti akibat

pergolakan politik nasional yang memecah konsentrasi sebagian besar pimpinan

kedua organisasi tersebut. Kini saatnya keduanya bekerja sama dalam garis gerakan

kebudayaan. Berbicara tentang politik, sulit untuk melepaskan aspek kekuasaan dan

jabatan. Berbicara tentang kekuasaan maka memiliki logika tersendiri. Jadi

siapapun yang mencoba memasuki ranah politik, maka dia sebenarnya ingin

mendapatkan kesempatan untuk berkuasa baik secara langsung maupun tidak

langsung. Namun terkadang persepsi seperti itu tidak sepenuhnya benar karena

3
keterlibatan sebuah organisasi atau bahkan kadernya dihadapkan pada kewajiban

untuk membantu memberikan solusi atas krisis kepemimpinan nasional yang cukup

parah.

Mathla’ul Anwar tidak boleh terpeleset dalam kubangan politik yang akan

menjatuhkan Mathla’ul Anwar di kemudian hari. Sebagai organisasi keagamaan,

Mathla’ul Anwar tidak boleh terlibat dalam ranah politik praktis. Mathla’ul Anwar

tidak dapat berafiliasi atau mendukung kekuatan politik tertentu. Di sisi lain,

Mathla’ul Anwar harus menjaga kedekatan yang sama dengan kekuatan politik

yang ada. Berdirinya Mathla’ul Anwar patut diapresiasi atas jasa dan kontribusinya

bagi masyarakat dan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan

masyarakat seperti sosial, pendidikan, ekonomi. Tepat dikatakan keberadaan

Mathla’ul Anwar ini menuju arah baru untuk menata umat, merekat bangsa. 1

1
eejarah Mathla’ul Anwar, https://bengkelnarasi.com/2023/01/09/sejarah-panjang-
lahirnya-mathla’ul-anwar/
4
PROFIL MATHLA’UL ANWAR

Gambar 1 Logo Mathla’ul Anwar

Mathla’ul Anwar, yang disingkat MA, adalah sebuah organisasi massa Islam

yang berasal dari Banten. Lembaga pendidikan ini didirikan pada tanggal 10 Juli

1916 melalui musyawarah ulama di Menes dan awalnya merupakan bagian dari NU

Banten. Pada tanggal 10 Juli 1952, Mathla’ul Anwar resmi menjadi organisasi

massa Islam. Dengan tujuan utama dalam pendidikan, dakwah, dan kegiatan sosial,

MA memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusatnya berlokasi

di Jl. Raya Bogor no. 4, Ciracas, Jakarta Timur, dan dipimpin oleh Ketua Umum

K.H. Embay Mulya Syarief.2

Sejak awal berdirinya, Mathla’ul Anwar telah aktif dalam berbagai bidang

kegiatan, termasuk pendidikan, dakwah, sosial, dan kebudayaan. Organisasi ini

mendirikan berbagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga tinggi,

termasuk sekolah-sekolah Islam, pesantren, dan perguruan tinggi, yang berperan

penting dalam menyebarkan ajaran Islam serta menumbuhkan generasi muda yang

berkualitas dan berakhlak mulia.

Selama perjalanan sejarahnya, Mathla’ul Anwar juga terlibat dalam

perjuangan politik dan sosial untuk menjaga keutuhan bangsa serta hak-hak

2
Profil Mathla’ul Anwar,https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mathla%27ul_Anwar
5
masyarakat. Organisasi ini menjadi tempat berkumpul dan berdiskusi bagi para

pemikir, aktivis, dan pemimpin Islam Indonesia, yang turut aktif dalam perjuangan

kemerdekaan dan pembangunan negara.

Dengan jaringan yang luas dan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai

Islam, Mathla’ul Anwar terus berperan sebagai salah satu kekuatan utama dalam

menjaga dan mengembangkan identitas keislaman Indonesia.

6
PERANAN MATHLA’UL ANWAR

Gambar 2 KH. Mas Abdurrahman. Pendiri Mathla’ul Anwar

Mathla’ul Anwar memiliki peranan dalam kemerdekaan Indonesia terutama

di daerah Banten, tempat didirikannya organisasi ini. Pada masa revolusi

kemerdekaan, yaitu sekitar tahun 1945-1950, para pemimpin Mathla’ul Anwar

beserta segenap anggotanya ikut berjuang melawan Belanda yang berusaha untuk

masuk dan menjajah kembali Indonesia. Ada yang ikut berperan sebagai tentara,

dan ada pula yang menjadi Hizbullah serta anggota-anggota badan kelaskaran

lainnya. Ada pula yang duduk dalam pemerintahan seperti Asisten Wedana

(Camat). K.E. Ismail, Sekretaris Pengurus Besar Mathla’ul Anwar pertama periode

1936-1939, diangkat menjadi Wedana. KH. A. Sidiq, menjadi Asisten Wedana

Menes dan lain sebagainya.

Selama terjadi perang di Indonesia, selama itu pula Mathla’ul Anwar tidak

dapat melakukan kongres dikarenakan para pemimpin Mathla’ul Anwar harus

meninggalkan kota untuk masuk ke daerah-daerah pedalaman. Namun meski

begitu, para aktivis Mathla’ul Anwar tetap berusaha melakukan kontak dengan satu

sama lainnya.

Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, para pemimpin

Mathla’ul Anwar berangsur-angsur kembali ke Banten. Mathla’ul Anwar mulai

7
kembali melakukan konsultasi dan pembenahan organisasi. Madrasah-madrasah

yang didirikan dibawah nama Mathla’ul Anwar mulai dibuka kembali.

Peranan Mathla’ul Anwar di pasca kemerdekaan selain mendirikan dan

membuka yayasan pendidikan, mereka juga melakukan dakwah dan kegiatan sosial

lainnya di masyarakat. Meskipun tidak masuk ke dunia politik seperti Masyumi dan

NU, Mathla’ul Anwar memiliki peranan yang cukup besar di daerah sekitarnya

sebagai organisasi independen.

Pada 1953, Mathla’ul Anwar mengadakan kongres di Pamayonan,

Bandung, Jawa Barat yang mengeluarkan hasil-hasil yang menghasilkan

keputusan-keputusan besar. Seperti mengusulkak kepada pemerintah agar mata

pelajaran agama (Islam) menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah negeri,

dan mengusulkan serta mendesak pemerintah untuk mendirikan musholla di

stasiun-stasiun.

Gambar 3 Yayasan Pondok Pesantre Mathla’ul Anwar

Gambar 4 Yayasan Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Riyadi Subhan, eejarah Panjang Lahirnya Mathla’ul Anwar


https://bengkelnarasi.com/2023/01/09/sejarah-panjang-lahirnya-mathla’ul-
anwar/ .
2. Wikipedia,Mathla’ul Anwar Organisasi keagamaan di Indonesia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mathla%27ul_Anwar
3. Mathla’ulanwar.or.id, eejarah Perkembangan Mathla’ulAnwar
https://unmabanten.ac.id/sejarah-ma/
4. SARAH AYU R, Dr. Arif Akhyat, M.A., MATHLA’UL ANWAR 1952-1985
https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/194407
5. NU Online. https://www.nu.or.id/ “Sejarah Berdirinya Mathla’ul Anwar
Linahdlatil Ulama di Banten”.
6. Universitas Sains Dan Teknologi
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Mathla%27ul_Anwar
7. PUSAT MENES, https://mtsmapusat.sch.id/
8. Mathla’ul Anwar, ‘Sumber Cahaya’ Para Ulama dari Banten
9. Baca artikel CNN Indonesia “Mathla’ul Anwar, ‘Sumber Cahaya’ Para
Ulama dari Banten,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230423144850-20-
941209/mathla’ul-anwar-sumber-cahaya-para-ulama-dari-banten

You might also like