Professional Documents
Culture Documents
Proposal Ayu Lakamati
Proposal Ayu Lakamati
OLEH
SRI WAHYUNI LAKAMATI
G8420003
PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM SARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS POHUWATO
TAHUN 2023
i
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR
SEGIEMPAT PADA SISWA KELAS VII
MTS NADHATUL KHAIRAT
OLEH
SRI WAHYUNI LAKAMATI
G8420003
PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM SARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS POHUWATO
TAHUN 2023
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
SRI WAHYUNI LAKAMATI
G8420003
USULAN PENELITIAN
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, karena atas berk
at dan rahmatnya peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan judul
Sesuai dengan yang di rencanakan usulan penelitian ini dibuat untuk memenu
hi salah satu syarat untuk mengikuti ujian skripsi. Peneliti menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, usulan penelitian ini tidak dapat penel
iti selesaikan.
3. Ibu Dr. Rusni Djafar, M.PA, selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu P
6. Bapak Arfan Saripi S.Pd.I selaku Kepala Sekolah Mts Nadhatul Khairat ya
iv
7. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan membimbing peneliti dalam
8. Ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah men
enelitian ini
Saran dan kritik, peneliti harapkan dari dewan penguji dan semua pihak untuk
menyempurnakan penulisan skripsi lebih lanjut. Semoga usulan penelitian ini dap
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Batasan Masalah.............................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................8
2.1 Tinjauan Study...............................................................................................8
2.2 Penelitian yang relevan................................................................................31
2.3 Kerangka Berfikir.........................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................34
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................34
3.2 Jenis dan Metode Penelitian.........................................................................34
3.3 Desain Penelitian..........................................................................................35
3.4 Populasi dan Sampel....................................................................................36
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................37
3.6 Metode Analisis Data...................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1...........................................................................................................21
Gambar 2.2...........................................................................................................23
Gambar 2.3...........................................................................................................25
Gambar 2.4...........................................................................................................26
Gambar 2.5...........................................................................................................27
Gambar 2.6...........................................................................................................28
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1...............................................................................................................25
Tabel 3.1...............................................................................................................50
viii
BAB I
PENDAHULUAN
matematis antar berbagai ide, memahami bagaimana ide ide, memahami baga
imana ide ide matematik saling terkait satu sama lain sehinga terbangun pema
a memahami suatu konsep matematika merupakan tujuan utama atau awal dari
pembelajaran matematika. Dengan hal ini maka dapat dibuktikan bahwa penti
atika. Hal sejalan dengan sari (Hanifah dan Abadi 2018: 02) kemampuan pem
ahaman konsep sangatlah penting, karena dalam matematika konsep satu deng
an konsep lainnya memiliki hubungan yang erat. Hal ini mengandung suatu m
sep secara runtut dan berkesinambungan, karena konsep matematika yang satu
1
akan berkaitan dengan yang lainnya. Maka dari itu mengharuskan siswa lebih
ampuan pemahaman konsep ditandai oleh beberapa gejala yaitu sebagian sisw
a belum bisa memilih prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan soal, siswa b
elum bisa mengaplikasikan konsep yang telah diajarkan jika diberikan soal ciri
ta, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang modelnya sedik
it berbeda dari contoh dan siswa kurang paham dalam menentukan data yang d
yang penting baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari h
ari yang perlu dipelajari dan dipahami oleh semua siswa dari tingkat Sekolah d
asar hingga perguruan tinggi. Salah satu faktor keberhasilan yang membuat sis
ran yaitu terletak pada kemampuan guru dan melaksanakan proses pembelajar
an.
ang dihindari dan disegani oleh banyak siswa, karena masih banyak siswa yan
g sulit untuk dipahami dan sifatnya yang abstrak. Menurut Vidiyanti dkk. (201
7: 60) kualitas pendidikan yang baik yaitu dengan menerapkan semua ranah k
ivitas otak, dalam ranah kognitif ada enam tingkatan ranah kognitif yaitu peng
Rahana, 2018: 60) maka dari itu kemampuan kognitif dalam pembelajaran mat
a.
siswa, salah satu kompetensi matematik yang perlu dikuasai oleh siswa yaitu k
emampuan kognitif salah satu pemahaman. Adapun salah satu tujuan pembelaj
itan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara benar, akurat, efisien, da
uan yang perlu diperhatikan selama proses pembelajaran matematika, guna unt
2).
Berdasarkan hasil temuan dari Putra dkk (2018: 61) bahwa pemahama
n konsep matematis siswa masih tergolong rendah karena saat dilakukan penel
level kognitif tinggi, 15 siswa termasuk dalam level kognitif rendah, 11 siswa
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, karena diperoleh nilai rata
an kelas kontrol 1,92 sedangkan nilai rataan kelas eksperimen 6,58. Dan berda
sarkan hasil penelitian Dinda dan Ramlah (2020: 61) bahwa kemampuan pema
haman matematis siswa SMP masih tergolong rendah yaitu dengan presentasi
42,31%.
lahan yang masih menjadi perbincangan, terutama pada materi bangun datar se
giempat. Materi bangun datar ini perlu dipahami oleh siswa SMP yang dimana
siswa harus memahami konsep dasar dari bangun datar yaitu salah satunya pad
a materi bangun datar segiempat. Karena konsep segiempat perlu dipahami ole
h siswa agar konsep konsep dari bangun datar lainnya maupun bangun ruang y
ang didasari dari konsep bangun datar segiempat dapat dipahami dengan benar
oleh siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa konsep bangun datar segie
mpat merupakan konsep dasar unntuk memahami bangun bangun datar lainny
han yang telah diuraikan di atas, maka peneliti bertujuan untuk mendeskripsik
Khairat Popayato timur ditemukan informasi hasil belajar siswa kelas VII terd
apat 10 dari 12 siswa atau 83% tidak mencapai KKM pada materi bangun data
Matematis Siswa pada Materi Bangun Datar Segiempat Kelas VII MTs Nadha
tul Khairat”
atis siswa pada materi bangun datar segi empat di kelas VII MTs Nadhatul Khairat
tang kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi bangun datar s
egi empat.
1.4 Tujuan Penelitian
nsep matematis siswa pada materi bangun datar segi empat di kelas VII MTs
Nadhatul Khairat.
n manfaat yaitu:
bagi pihak sekolah sebagai salah satu alternatif dan meningkatkan mut
i ptoses belajar bagi peneliti sebagai calon guru matematika yang mem
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Pemahaman
Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para ahli. Menu
rut Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapat menjelask
an dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya, me
mberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk pener
apan pada kasus lain. Menurut Bloom pemahaman dalam ranah kognitif adalah kema
mpuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. Dengan kata lain seseorang dik
atakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kem
bali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Siswa tidak lagi
mengingat dan menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus dapat memil
ih dan mengorganisasikan informasi tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang ditulis
kan Sanjaya bahwa pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi be
8
9
oleh sejumlah pengetahuan (knowledge). Oleh sebab itu, pemahaman lebih tinggi ting
Menurut Ernest ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemaham
an, yaitu :
n potensial (intelegensi dan bakat) seseorang berbeda-beda satu sama lain. Tidak
ada individu mempunyai intelegensi ataupun bakat yang sama dalam berbagai bi
inggi-sedang-rendah, itu hanyalah pendekatan saja. Pada intinya setiap siswa ber
beda secara secara individual, baik dalam hal prestasi belajar maupun kemampua
n potensialnya.
a. Oleh karena itu, semua pengalaman pembelajaran perlu dimulai dari apa yang
tuasi belajar itu diatur sedemikian rupa sehingga segala aspek yang perlu diamati
bisa tercapai.
10
4. Didahului oleh usaha-usaha coba-coba, sebab pemahaman bukanlah hal yang dap
at jatuh dari langit dengan sendirinya, melainkan adalah hal yang harus dicari ata
u diusahakan.
5. Belajar dengan pemahaman dapat diulangi, jika suatu masalah yang yang telah di
asalah yang sama atau serupa, maka siswa akan dapat memecahkan kembali mas
alah tersebut. Oleh karena itu materi pembelajaran harus memiliki makna bagi sis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dik
a yang dipelajarinya ke dalam bahasanya sendiri, atau dengan kata lan dapat menyim
pulkan dan bahkan siswa dapat mengaplikasikannya ke dalam permasalahan yang rel
evan dengan yang siswa pahami tersebut dan dapat mengulanginya jika ada permasal
2. Pengertian Konsep
Pembelajaran selalu berkaitan dengan apa yang disebut dengan konsep. Karen
a konsep secara umum adalah sebagai garis besar dari apa yang akan dipahami se
cara mendalam. Dalam kamus Bahasa Indonesia konsep adalah ide atau pengertia
11
gan-hubungan yang memiliki atribut yang sama. Menurut Hamalik konsep adala
gne bahwa bila seorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kel
ompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep. Konsep seb
agai gagasan yang bersifat abstrak, dipahami oleh peserta didik melalui beberapa
gan-hubungan atau sifat-sifat yang sama, yang dapat dipahami melalui beberapa
alam tiga golongan yaitu konsep klasifikasional, konsep korelasional dan konsep
teoritik.12
sep. Misalnya konsep segitiga, segiempat, kubus, balok, himpunan dan sebagainy
a. Kita mengetahui bahwa segitiga, segiempat, kubus dan balok itu kita dapat bua
t dengan berbagai ukuran sehingga luas dan volumenya berbeda. Tetapi apabila k
onsep yang menunjukan variabel kuantitatif seperti panjang, luas dan volume.
12
an yang lainnya, dua atau lebih objek. Misalnya konsep jarak sebagai hasil kali w
aktu dan kecepatan, konsep segitiga dengan kurva tertutup sederhana yang merup
3. Konsep teoritik adalah yang memungkinkan kita dapat menjelaskan fakta, misaln
Uraian di atas memperlihatkan bahwa konsep merupakan sesuatu hal abstrak yang di
man atau benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya, karena itu l
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti pengertian, pendapat; pikira
n, aliran; haluan; pandangan, mengerti benar (akan); tahu benar (akan), pandai dan m
engeri benar (tentang suatu hal). Beberapa ahliberpendapat tentang pengertian dari pe
hamanan, Menurut Purwanto dalam Maryati (2017 : 10), “Pemahaman adalah tingkat
kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi se
rta fakta yang diketahuinya”. Ernawati dalam Ambarwati (2019 : 298) mengemukaka
m bentuk lain yang dapat dipahami, mampu memberi interpretasi dan mampu mengkl
asifikasikannya”. Susanto (2014 : 208), “Pemahaman adalah suatu proses yang terdiri
erikangambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai serta mampu m
man diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu cara yang sistematis d
alam memahami dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya. Oleh karena
itu kegiatan pembelajaran perlu menyediakan pengalaman belajar bermakna yang dik
aitkan dengan pengetahuan awal mereka agar mereka bisa mengonstruk hasil pemikir
an mereka sendiri.
1. Pemahaman konsep
3. Pemecahan masalah
merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam
melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pemahaman
konsep sangatlah penting dalam proses pembelajaran matematika. Hal ini sesuai deng
1. Bersifat generatif, merupakan pengetahuan yang terbentuk dari hasil belajar denga
sian terjadi karena diterimanya informasi baru yang bergabung dengan pengetahua
n lama. Memahami tentang informasi baru yang diperoleh dari hasil belajar melahi
rkan pengetahuan baru. Proses seperti ini akan berlansung secara terus menerus ap
abila setiap informasi baru dari hasil belajar selalu dipahami atau dengan kata lain
berpikir siswa dapat menunjang pencapaian pemahaman yang akan dibangun oleh
3. Memperkuat ingatan dan mengurangi jumlah informasi yang harus dihapal. Penget
ahuan dari hasil belajar dengan pemahaman selalu dapat dimunculkan kembali den
gan baik karena pengetahuan dalam struktur kognitif tersebut diperoleh secara ber
makna. Jika suatu pengetahuan diperoleh dengan pemahaman maka akan semakin
tertanam pengetahuan tersebut dalam struktur kognitif. hal ini menunjukkan semak
masi-informasi yang telah dipelajari mudah dimunculkan kembali setiap kali diper
lukan.
15
baru yang akan dipelajari dengan pengetahuan lama yang dengan cepat dapat dimu
nculkan kembali.
ktur kognitif diperlukan untuk memahami informasi yang baru diterima dari hasil
belajar.
saikan masalah atau persoalan, konsep-konsep itu akan melahirkan teorema atau rum
uasi yang lain, perlu adanya keterampilan menggunakan konsep-konsep dan teorema-
teorema tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus ditekankan ke arah
pemahaman konsep. Suatu konsep yang dikuasai siswa semakin baik apabila disertai
mpu mengabstraksikan sifat yang sama, yang merupakan ciri khas dari konsep yang d
ipelajari, dan telah mampu membuat generalisasi terhadap konsep tersebut. Dalam set
ting pembelajaran, siswa dianggap dapat mengkonstruksi makna mereka sendiri berda
dan kesempatan serta hambatan yang mereka temui dalam setting pembelajaran terse
ng telah dipahaminya ke dalam kegiatan belajar. Jika siswa telah memiliki pemahama
n yang baik, maka siswa tersebut siap memberi jawaban yang pasti atas pernyataan-p
yati atau memahami konsep-konsep matematika dan mengalami kesulitan dalam men
gaplikasikan matematika dalam kehidupan seharihari. Hal ini berakibat pada pemaha
man matematika yang semakin berkurang. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pem
a terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga pemahaman m
atematis menjadi sangat penting. Belajar konsepmerupakan hal yang paling mendasar
dalam proses belajar matematika, oleh karena itu seorang guru dalam mengajarkan se
buah konsep harus beracuan pada sebuah tujuan yang harus dicapai. Konsep matemat
ika yang sangat kompleks cukup sulit bahkan tidak bisa dipahami jika pemahaman ko
nsep yang lebih sederhana belum memadai. Akan sangat sulit bagi siswa untuk menuj
u ke proses pembelajaran yang lebih tinggi jika belum memahami konsep. Oleh karen
a itu, kemampuan pemahaman konsep matematis adalah salah satu tujuan penting dal
am pembelajaran matematika.
17
Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan le
bar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan se
bagai bangun datar yang rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar te
Bangun datar disebut juga bangun dua dimensi yang termasuk dalam pembaha
san saat pembelajaran ilmu geometri. Bangun datar terdiri dari segitiga, persegi, perse
gi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang layang, dan lingkaran deng
an segala sifat sifatnya. Pada dasarnya bangun datar adalah himpunan titik titik yang
keseluruhan terletak dalam satu bidang bidang, jika bangun datar diputar terhadap pus
atnya dan dalam satu putaran dapat menepati bingkainya sebanyak n kali, maka bang
un datar tersebut dikatakan mempunyai simetri putaran tingkat n. Jika sudut bangun d
atar diputar dan dapat menempati bingkainnya kembali, bangun datar tersebut dikatak
Bangun datar adalah suatu bidang datar yang tersusun oleh titik atau garis gari
s yang menyatu membentuk bangun 2 dimensi yang mempunyai keliling dan luas. Ba
ngun datar merupakan sebuah aksioma di bidang ilmu matematika khususnya geomet
ri analitik, kerana hal ini dapat terbukti dengan sendirinya tanpa melakukan pembukti
Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis garis lur
us dan lengkung. Dengan konsep bangun geometri, bangun bangun tersebut merupak
an sebuah sifat, sedang kan konret, yang biasa dilihat maupun dipegang adalah benda
benda yang memiliki sifat vabgun geometri. Misalnya persegi panjang, konsep perseg
i panjang merupakan sebuah konsep abstrak yang didefinisikan melalui sebuah karakt
eristik. Dari uraian di atas, maka bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun ya
ng rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai
Bangun datar segi empat adalah suatu bidang datar yang debentuk oleh empat
garis lurus. Oleh karena itu, bangun datar segi empat mempunyai 4 sisi. Masing masi
ng jenis bangun datar segiempat punya karakter atau sifat sifat yang berbeda. Nah, ka
rena bentuknya bangun datar kita juga bisa menghitung luas dan kelilingnya.
Bangun datar segi empat yang memiliki sisi sebanyak 4 dan memiliki 4 titik s
udut. Segi empat yang sering dipelajari adalah yang memiliki sisi beraturan yaitu terd
iri dari persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang layang dan trape
sium
Secara definisi, segi empat merupakan suatu bidang datar yang dibentuk oleh
empat garis lurus. Bangun datar segi empat yang akan dibahas pada kelas VII ini meli
puti jajargenjang, persegi panjang, persegi, belah ketupat, layang layang dan trafesiu
m. Bentuk bangun dtar segiempat sering dijumpai dilingkungan sekitar kita, seperti m
19
eja yang berbentuk persegi panjang, figura yang berbentuk persegi, permainan layang
1. Jajar genjang
uga jajar genjang. Menurut mulyana AZ(20018:92) jajar genjang ialah bangun segie
mpat yang sisi sisinya berhadapan sejajar sama panjang serta sudut sudut yang berhad
ap-hadapan sama besar, selain itu, ada juga pendapat lain tentang pengertian jajargenj
Menurut Suparti, dkk.2009:82) jajar genjang adalah bangun datar segiempat yang
Menurut Suwandi (2010: 10), ada empat definisi jajargenjang yakni sebagai beriku
t. (1) Jajargenjang adalah bangun segiempat yang dibentuk dari sebuah segitiga da
n bayangannya yang diputar setengan putaran (180°). (2) Jajargenjang adalah segie
mpat yang sisi sisi berhadapannya sama panjang. (3) Jajargenjang adalah segi emp
at yang sudut sudut berhadapannya sama besar. (4) Jajargenjang adalah segiempat
yang kedua diagonalnnya saling membagi menjadi dua bagian sama panjang
20
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jajargenjang adala
h bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang saling sejajar dan sa
1. Persegi panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang memiliki dua pasang sisi sama
panjang dan sejajar serta besar semua sudutnya adalah 90° atau berbentuk siku siku.
Ada beberapa benda yang berbentuk persegi panjang, contohnya pintu, meja, buku tul
Persegi panjang termasuk kedalam sebuah bentuk geometri dua dimensi yang
terdiri dari empat sisi. Dua sisi yang berlawanan memiliki panjang yang sama, sedang
kan dua sisi lainnya juga memiliki panjang yang sama, tetapi panjangnnya nerbeda de
ngan dua sisi pertama. Dengan kata lain, persegi panjang memiliki dua pasang sisi sej
2. Persegi
Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat su
dutnya siku siku atau 90°. Persegi juga bisa disebut bujur sangkar(Sapta Hari 2019;
12)
3. Belah ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar yang memiliki empat sisi yang sama panja
ng dengan sisi sisi berhadapan saling sejajar dantidak saling tegak lurus. Keempat sisi
21
belah ketupat memiliki panjang yang sama karena belah ketupat dibentuk dari dua se
4. Layang layang
Bangun layang layang adalah bangun datar dua dimensi, memiliki dua pasang
sisi sama panjang namun tidak sejajar, serta saling membentuk sudut yang berbeda.
5. Trapesium
yang sejajar tetapi tidak sama panjang. Dikehidupan sehari hari, bangun datar ini mud
ah sekali kita jumpai, misalnnya bentuk meja, tas, dan sebagainya.(Sapta Hari
2019;20)
D C
A B
Sifat sifat persegi panjang dapat dapat kita tuliskan sebagai berikut:
22
f) Tiap tiap sudutnya sama besar (<A = <B = <C = <D 90°)
Perhatikan persegi panjang ABCD pada gambar 2.1. misalkan seorang anak m
elintasi jalan dari A menuju B, dari B menuju C, dari C menuju D dan dari D kembali
ke A. Anak tersebut dapat dikatakan mengelilingi persegi panjang ABCD. Panjang lin
tasan yang dilaluinya adalah AB+BC+CD+DA. Berarti keliling persegi panjang adala
h jumlah panjang sisi yang membentuk persegi panjang tersebut.Jika persegi panjang
kita sebut dengan p dan lebar persegi panjang kita sebut dengan l, keliling persegi pan
jang adalah:
K=AB+BC+CD+DA
=p+l+p+l
=2p+2l
=2(p+l)
Jadi,
23
K=2(p+l)
Luas pesegi panjang ABCD=(6 x 4) satuan luas=24 satuan luas. Secara umum
jika panjang persegi panjang dinyatakan dengan p dan lebarnya dinyatakan dengan l
L=p x l
Ket:L : Luas
p : Panjang
l : Luas
D C
A B
Gambar 2.2 Bangun Datar Persegi
1) Sifat sifat bangun datar persegi: (i) Memiliki empat buah sumbu simetri; (ii)
ara; (vi) Keempat sisinya sama panjang(AB = BC = CD = AD); (v) Sisi sisi ya
sar(<A = <B = <C = <D 90°); (vii) Diagonal diagonalnya sama panjang (BD
24
Sisi sisi suatu persegi adalah sama panjang. Jika panjang sisi persegi adala
K = 4s
Ket : K : Keliling
s : Sisi
Jika panjang sisi persegi kita nyatakan dengan s, luas persegi dinyatak
L=sxs
Ket : L : luas
s : sisi
D C
A B
25
1. Sifat-sifat jajargenjang: (i) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar; (ii)
Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang (berpotongan di titik tenga
h); (iii) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar; (iv) Sudut- sudut berdekatan sali
K = AB + BC + CD + AD
Luas suatu jajargenjang adalah sama dengan panjang atas dikalikan tinggi Atau, se
cara matematis :
L=axt
Ket : L = luas
t = tinggi (jarak antara dua sisi sejajar) (Hari Sapta Bayu 2019)
D C
A B
26
Secara umum, sifat sifat trapesium adalah sebagai berikut: (i) Sepasan
g sisi yang berhadapan adalah sejajar; (ii) Pada trapesium sama kaki, sudut su
dut alasnya sama besar; (iii) Pada trapesium siku siku salah satu sudutnya 90°.
Keliling trapesium:
K=AB+BC+CD+AD
L=½t x (a+b)
Ket : L : luas
t : tinggi
1. Sifat sifat bangun datar belah ketupat: (i) Semua sisinya sama panjang; (ii) Sisi
yang berhadapan sejajar; (iii) Diagonal diagonalnya merupakan sumbu simetri (iv)
Sudut sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua oleh diagonalnya; (v)
Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus.
Belah ketupat mempunyai empat buah sisi yang sama panjang. Keliling dari
belah ketupat adalah jumlah panjang sisi sisi belah ketupat itu.sehingga keliling
ABCD adalah:
K=4AB
1
L= xd ₁ xd ₂
2
A C
D
28
1. Sifat sifat bangun layamg layang dapat dituliskan sebagai berikut: (i) Sisinya
sepasang sepasang sama panjang; (ii) Sepasang sudut yang berhadapan sama
besar; (iii) Salah satu diagonalnya adalah sumbuh simetris; (iv) Salah satu
diagonalnya membagi dua sama panjang dan tegak lurus diagonal yang lain; (v)
K=AB+BC+CD+AD
1
L= xd ₁ xd ₂
2
Ernawat Analisis Kemampuan Deskripti Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman ko Kesamaan dengan peneliti ini
i (2016) Pemahaman Konsep f adalah sama tujuannya untuk
Matematika Siswa nsep matematika masih kurang dipahami oleh mengetahui bagaimana
MTs Negeri Parung kemampuan pemahaman konsep
Kelas VII dalam siswa sekolah. matematis setiap kelas VII pada
Materi Segitiga dan materi bangun dtar segiempat.
Segi empat
Sakinah Analisis Kesulitan Pe Deskripti Hasil dari penelitian ini adalah siswa kesulitan Kesamaan dengan peneliti ini
Candra mahaman Konsep Pad f adalah sama tujuannya untuk
Dewi a Materi Segitiga dan dalam operasi hitung bangun datar segiempat, mengetahui bagaimana
(2017) Segiempat di Kelas V kemampuan pemahaman konsep
II SMP Negeri 2 Kem membedakan macam-macam segiempat, serta matematis setiap kelas VII pada
bang Tahun Ajar 2016 materi bangun dtar segiempat
/2017 mengungkapkan suatu pemahaman mengenai
datar segiempat.
Ivan S Analisis Kemampuan Deskrifti Hasil dari penelitian ini adalah tingginya jumla Kesamaan dengan peneliti ini
ada Re Pemahaman Konsep S p adalah sama tujuannya untuk
egiempat Siswa Kelas h siswa yang tidak mampu indikator mengapli mengetahui bagaimana
gi, Suk VIII SMP Negeri 1 L kemampuan pemahaman konsep
asno, ubuklinggau Tahun P kasikan konsep atau algoritma pada pemecaha matematis setiap kelas VII pada
Yufitri elajaran 2017/2018 materi bangun dtar segiempat
Yanto n masalah disebabkan oleh siswa yang belum
(2018)
mempelajari konsep phytagoras, hal ini menga
OBSERVASI
Buat Kuisioner
Pemahamankonsep sisiwa
Pembuatan kuesioner
Hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Pelajaran 2023/2024
B. Tempat Penelitian
fenomena lainnya.
matis siswa kelas VII MTs Nadhatul khairat pada meteri bangun datar segi
32
mahaman konsep.
pendidikan terbagi atas dua jenis, yaitu penelitian survei dan penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lin
gkup dan waktu yang akan ditentukan. Menurut Sugiyono (dalam Pradana, 2018 :
ng mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unt
maka populasi penelitian yang akan digunakan adalah seluruh peserta didik kelas
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (Pradana 2018 : 4), “Sampel adalah bagian dari jumlah
dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Artinya setiap kelas memp
33
unyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Apa yang dipelajari dari sampel
ini dipilih secara acak dari dua MTs di Kecamatan Popayato sehinga sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Nadhatul Khairat yang berjumla
h 1 kelas. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian digunakan teknik tota
l sampling yaitu jumlah sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi.
pertanyaan dalam angket dibagi menjadi dua yaitu terbuka dan tertutup.
mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap
pertanyaan ysng telah tersedia. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam
dianalisis. Metode analisis data yang digunakan penelitian ini adalah metode
seperti nilai rata-rata(Mean), nilai tengah data (Median), nilai modus (Mode),
1. Mean
Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan
∑f𝑥
i i
𝑀e =
∑ fi
Keterangan :
𝑀e = rata-rata (mean)
2. Median
didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutannya dari
Md = median
3. Modus
nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Untuk mengitung modus
R. Emelya 2021)
Mo = b + p ( b1 )
b1 +b2
Keterangan:
Mo = modus
b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
4. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi dari data yang telah disusun dalam
s=
√ ∑(xi−x) ²
n−1
Keterangan:
s = simpangan baku
n = jumlah sampel
xi = Nilai 1 ke i sampai ke n
𝑥̅ = Nilai rata-rata
Tabel 3.2
Interval dan kriteria kemampuan pemahaman konsep matematis
Interval Kriteria Kemampuan
Keterangan:
Xi = rata-rata
DAFTARPUSTAKA
38
Sri Bintang, R., Sutarjo, & Ramlah. (2021). Kemampuan pemahaman matematis b
angun datar segiempat siswa SMP berdasarkan level kognitif di masa pand
ps://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2443
atematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe thi
nk pair share (TPS) dan teams games tournament (TGT) pada materi siste
Matematis Siswa Pada Materi Bangun Datar Segi Empat di Kelas VII
Ike, F., & Suhendri, H. (2021). Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matem
atis Siswa Kelas V Pada Materi Kubus Dan Balok. International Journal of
ijopme.v1i2.7308
Putra, H. D., Setiawan, H., Nurdianti, D., Retta, I., & Desi, A. (2018).