Professional Documents
Culture Documents
Makalah Tendensi Sentral
Makalah Tendensi Sentral
OLEH KELOMPOK 2
NI WAYAN SRI DAMAYANTI (233221471)
GUSTI AYU MEILENTARI (233221472)
PANDE PUTU EKA YANTI (233221473)
JACINTA MOCO OEL (233221474)
DEWA AYU PUTRI DIAH ANGGRAENY (233221475)
NI KADEK ANITA AFSARI DEWI (233221476)
NI WAYAN WIADNYANI PERTAMI (233221477)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Biostatistika Tendensi Sentral.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada kami untuk membuat tugas makalah ini.
Kelompok 2
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan negara. Namun,sekarang statistik telah
diprlukan oleh seluruh aspek kehidupan. Dalam pengembanganya, ilmu statistik telah
menemukan padanya dengan perkembangan computer sehingga metode statistik
berkembang cepat sekali.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat
atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi sentral sering sekali
digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data (median),
nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak lagi yang dapat dihitung dalam
tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan tepat.
Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting sehingga pengetahuan
terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal tersebutlah dibuat makalah
ini.
ΣXi
Mean= atau lebih sederhananya ditulis;
n
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan mempunyai arti
jumlah.
Mean Data Kelompok
Untuk data berkelompok rumus rata-ratanya adalah jumlah hasil kali antara frekuensi
dengan nilai data dibagi jumlah frekuensi; dimana menyatakan frekuensi untuk nilai yang
bersesuaian.
Dirumuskan dengan;
Σ( f i. x i)
Mean=
Σf i
Atau:
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke n
f1: frekuensi data ke 1
f2: frekuensi data ke 2
fn: frekuensi data ke n
n: jumlah data
xi: nilai tengah
Kelebihan mean:
1. Nilai rata-rata punyai sifat objektif
2. Nilai rata-rata mudah dimengerti
3. Nilai rata-rata mudah dihitung
4. Perhitungan rata-rata didasarkan pada data keseluruhan sehingga nilai rata-rata
dapat mewakili suatu rangakaian data.
5. Nilai rata-rata mempunyai stabilitas sampel
6. Nilai rata-rata digunakan untuk perhitungan lebih lanjut
Kelemahan mean:
1. Nilai rata-rata mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem, baik kecil maupun besar
2. Pada distribusi yang condong, nilai rata-rata kurang mewakili
2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi distribusi
sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan nilai tengah dari
rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Atau sebagai ukuran letak, karena median
membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama. Median menentukan letak data setelah data itu
disusun menurut urutan nilainya.
Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya antara lain:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam pembahasan
ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
(n+1)
Tentukan letak median dengan formulasi
2
Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan
merupakan nilai median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median
merupakan rata-rata dari dua data yang berada pada letak median untuk data yang sudah
diurutkan
Median Data Tunggal
Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut nilainya merupakan data
paling tengah.
(n+1)
Posisi Median=
2
Keterangan :
n= Jumlah data
Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median
Kelebihan:
1. Cocok untuk data heterogen
2. Median digunakan bila terdapat data yang ekstrim dalam sekelompok data
Kekurangan:
1. Tidak mempertimbangkan semua nilai
2. Kurang dapat menggambarkan mean populasi
3. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai
data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai
untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak kematian di Indonesia disebakan
oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan lalulintas karena kecerobohan pengemudi,
maka tidak lain masing-masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas.
Cara menentukan modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling sering
muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus atau tidak ada
modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa terjadi
dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih dari satu.
Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari
3 modus dikenal dengan multimodus.
dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
c = interval kelas modus
Contoh menghitung Modus data kelompok:
Nilai Fmo F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60
Jawab:
Diketahui: Kelas modus 26–30 (karena memiliki frekuensi terbanyak = 9)
Lmo = 26 – 0,5 = 25,5
d1 = 9 – 7 = 2
d2 = 9 – 6 = 3
c =5
Ditanyakan: nilai Modus
Jawab:
Mo = Lmo + d1 .c
d1 + d2
= 25,5 + 2 . 5
2+ 3
= 25,5 + 0,4 . 5
= 25,5 + 2
= 27,5
2.3 Kuartil, Desil dan Presentil
1) Kuartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun
menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni
kuatil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan Q 1, Q2,
dan Q3. Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai
kuartilnya adalah:
a. Susun data menurut urutan nilainya
b. Tentukan letak kuartil
c. Tentukan nilai kuartil
Letak kuartil ke-i, diberi lambang Qi, ditentukan oleh rumus:
n+1
Q1= Kuartil bawah= x ( )
4
2 ( n+ 1 )
Q2= Median= Kuartil Tengah= x ( )
4
3 ( n+1 )
Q3= Kuartil atas= x ( )
4
2) Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi
dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil
ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D 1, D2, …, D9. Desil-desil ini dapat ditentukan
dengan jalan:
Susun data menurut urutan nilainya
Tentukan letak desil
Tentukan nilai desil
Letak desil ke-i, diberi lambang Di
Desil Data Tunggal
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104 <D5>
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Jawab:
Di = Tb + p { ( i/10.n )-F }
f
Letak D5 = 5/10 . n
= 5/10.160
= 80
Data ke-80 berada pada kelas 66-70
(Tb = 66 – 0,5 = 65,5)
Jadi:
D5 = Tb + p { (5/10.n –F)}
f
= 65,5+ 5 {(5/10.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
= 65,5 + 2,85 = 68,35
3) Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99
pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-99.
Simbol yang digunakan berturut-turut P1, P2, …, P99. Persentil ini dapat ditentukan dengan cara:
dengan:
i = 1, 2, …, 99.
Tb = batas bawah kelas Pi , ialah kelas interval dimana Pi akan terletak.
p = panjang kelas Pi.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Pi.
f = frekuensi kelas Pi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan letak dari
pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu
mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.