Professional Documents
Culture Documents
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
Oleh kelompok 1 :
MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Dengan segala rasa syukur kami awali dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat, kesehatan dan hidayah sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Doa dan salam kami panjatkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang memberikan petunjuk dalam Al-Qur'an dan
Sunnah, sebagai pedoman hidup demi keselamatan setiap orang di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan pada mata kuliah
bahasa Indonesia, program studi Matematika Universitas Riau. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, selaku pembimbing mata kuliah
bahasa Indonesia dan seluruh pihak yang memberikan saran dan bimbingan kepada kami
selama penulisan makalah ini. Kami tahu makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami nantikan guna
meningkatkan kualitas makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN..............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Diksi............................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Diksi...................................................................................................5
2.1.2 Syarat- syarat Diksi..............................................................................................5
2.1.3 Makna Denotasi dan Makna Konotasi.................................................................6
2.1.4 Kata umum dan Kata khusus................................................................................7
2.1.5 Kata Konkret dan Kata Abstrak...........................................................................8
2.1.6 Makna Leksikal....................................................................................................9
2.1.7 Makna Gramatikal................................................................................................9
2.1.8 Pembentukan Kata.............................................................................................10
2.1.9 Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata....................................................10
2.1.10 Ungkapan Idiomatik...........................................................................................14
2.2 Kalimat Efektif..........................................................................................................14
2.2.1 Pengertian Kalimat Efektif.................................................................................14
2.2.2 Syarat-syarat Kalimat EfektiF............................................................................14
2.2.3 Pola Kalimat Dasar............................................................................................16
2.2.4 Jenis Kalimat......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diksi
2.1.1 Pengertian Diksi
Menurut KBBI, diksi adalah pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras
(cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan,
pristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar atau pilihan kata - kata. Diksi atau
pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa
makna sesuai dengan gagagasan yang ingin disampaikannya, dan kemampuan
tersebut hendaknya di sesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Diksi atau pilihan kata selalu
mengandung ketepatan makna dan kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada
pembaca atau pendengar.
Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi
yang tepat, cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan
kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran
yang berbeda. Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar
pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga
orang lain mengerti maksud yang disampaikan.
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam
suatu cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara
runtut, menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsi-kan latar dan waktu, dan lain
sebagainya.
2. Kata Khusus
Kata khusus merupakan sebuah kata yang mengungkapkan suatu makna
yang merujuk ke hal yang lebih spesifik atau ungkapan yang khas terhadap suatu
hal. Makin sempit ruang lingkupnya makin khusus sifatnya, dan semakin sedikit
terjadinya kesalahan dalam pemahaman atau pengertiannya.
Pemilihan kata khusus dalam rubrik konsultasi dalam tabloid Nyata seperti
dalam rubrik konsultasi rambut yaitu “Mengeringkan rambut dengan hairdryer usai
keramas”. Kalimat tersebut menggunakan kata khusus yang merupakan kata
serapan dari bahasa inggris, yaitu hairdryer yang berarti alat pengering rambut.
Kalimat tersebut jelas menggunakan kata khusus yang sesuai dengan rubrik
konsultasi rambut, sehingga pembaca bisa dengan mudah untuk memahami alat apa
saya digunakan untuk perawatan rambut.
9. Pemakaian Kata Depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
Dalam pemakaian sehari-hari, pemakaian di, ke, dari, bagi, dan daripada sering di
pertukarkan. Di bawah ini dipaparkan bentuk benar dan bentuk salah dalam pema
kaian kata depan.
Putusan daripada pemerintah itu melegakan hati rakyat. (Salah)
Putusan pemerintah itu melegakan hati rakyat. (Benar)
13. Analogi
Di dalam dunia olahraga terdapat istilah petinju. Kata petinju berkorelasi dengan
kata bertinju. Kata petinju berarti ‘orang yang (biasa) bertinju’, bukan ‘orang yang
(biasa) meninju. Dewasa ini dapat dijumpai banyak kata yang sekelompok dengan
petinju, seperti pesenam, pesilat, pegolf, peterjun, petenis, dan peboling. Akan
tetapi, apakah semua kata dibentuk dengan cara yang sama dengan pembentukan
kata petinju?
14. Bentuk jamak dalam Bahasa Indonesia
Dalam pemakaian sehari-hari kadang-kadang orang salah menggunakan bentuk ja
mak dalam bahasa Indonesia sehingga terjadi bentuk yang rancu atau kacau. Bent
uk jamak dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan cara sebagai berikut.
2. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja,
harus kata kerja semuanya; jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. (Salah)
Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar. (Benar)
3. Ketegasan
Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.
Membuat urutan yang logis. Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar;
anakanak,remaja dan orang tua, dsb.
Contoh :
Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
Contoh :
Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang tua bahkan
kakek-kakek.
2.2 Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi
makna atau mengubah informasi.
Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
5. Ketepatan
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan
kata harus tepat.
Pemakaian kata harus tepat
Kata berpasangan harus sesuai
Menghindari peniadaan preposisi
6. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat
diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar
tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatika pernyataan-pernyataan
berikut ini.
Hindari penanggalan awalan
Hindari peluluhan bunyi / c /
Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
Hindari pemakaian kata ambigu.
7. Kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal
atau aspek-verbal-pasien.
Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak
disisipkan kata daripada/tentang.
8. Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang
paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat
diperlukan.
Contoh :
Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang,
busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.
(Salah)
Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang,
kebusukan makanan, dan kematian hewan.(Benar)
9. Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara
pola berpikir dan struktur bahasa.
Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok,
benda, sesuatu hal.
Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi,
status, cirri, atau jatidiri subjek.
Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagaihal
mengenai bagian yang lainnya.
Agar kalimat itu efektif maka ada yang sangat perlu diperhatikan dalam
membuat kalimat efektif, yaitu kalimat dasar yang mana seperti pondasi utama
dari sebuah pembentuk kalimat yang setelah itu bisa dibuat menjadi kalimat
Contoh kalimat di atas termasuk kalimat simpleks karena hanya terdiri atas satu
klausa. Satu klausa biasanya berupa satu informasi.
Jadi, unsur inti yang terdapat dalam kalimat simpleks pun juga hanya satu
informasi. Satu informasi itu biasanya ditandai oleh kehadiran satu fungsi
predikat.
b) Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks atau sering disebut kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat
yang terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif.
Klausa utama dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas yang tidak
bergantung pada klausa yang lain, sedangkan klausa subordinatif selalu
bergantung pada klausa utama. Tanpa kehadiran klausa utama, klausa subordinatif
tidak dapat mengungkapkan apa-apa karena informasinya belum jelas. Selain itu,
klausa subordinatif merupakan pengembangan dari satu di antara fungsi yang ada
dalam kalimat.
Oleh karena itu, hubungan antarkedua klausa dalam kalimat kompleks ini tidak
sederajat atau tidak sejajar. Berikut ini contoh kalimat kompleks:
Contoh kalimat di atas merupakan kalimat kompleks, sebab terdiri atas klausa
utama dan klausa subordinatif.
c) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa utama atau lebih,
dan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas. Klausa yang satu dalam
kalimat majemuk bukan merupakan bagian atau pengembangan dari klausa yang
lain. Hubungan antara klausa yang satu dengan yang lain dalam kalimat
menyatakan hubungan koordinatif. Berikut ini contoh kalimat majemuk:
Ayah sedang melukis dan adik sedang belajar ketika kebakaran itu terjadi.
Bahwa setiap amal ibadah akan mendapat 700 kali kebaikan sudah diketahui
banyak orang, tetapi tidak semua orang mau melakukannya karena manusia
cenderung kikir.
Jika rapel penelitinya turun, Harno akan membelikan adiknya sepatu basket,
sedangkan Hardi akan membelikan istrinya ponsel.