You are on page 1of 1

Judul : Melawan Penjajah

Tema : Kepahlawanan
Pemain :
1. Khayra Nirmala Dewi (kls 5)
2. Ajeng Karunia (kls 5)
Asal sekolah : SDN 1 Margacinta

SINOPSIS
Aldi dan Adi adalah 2 orang pribumi. Pada suatu pagi, Aldi dan Adi masih tertidur pulas. Namun
Adi terbangun karena suara dengkuran Aldi yang begitu keras. Tak lama, alarm pun berbunyi
dan membangunkan keduanya. Sebelum melanjutkan aktivitas, Aldi dan Adi pun mandi pagi.
Kala itu Indonesia sedang gencar gencarnya di jajah oleh tentara Jepang. Banyak sekali pribumi
yang di culik oleh tentara Jepang. Saat keduanya sedang asik mandi, tiba-tiba terdengar suara
tembakan. Tidak lama, suara teriakan juga terdengar tidak kalah kerasnya. Pertanda bahwa
banyak pribumi yang sedang berusaha dibawa paksa oleh para penjajah. Aldi dan Adi tetap
berasa di kamar mandi untuk bersembunyi agar tidak ditemukan para penjajah
Akhirnya, banyak pribumi yang dibawa paksa oleh para penjajah. Namun tak sedikit pula yang
gugur karna melawan menolak untuk dibawa. Setelah para penjajah pergi, Aldi dan Adi keluar
dari kamar mandi dan terjekut mendapati banyaknya pribumi yang gugur karena tertembak.
Aldi dan Adi bertekad untuk menyelamatkan para pribumi dari tawanan tentara Jepang. Mereka
pun berlatih. Mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi para penjajah.
Akhirnya, mereka memberanikan diri mendatangi markas penjajah secara diam-diam. Mereka
kemudian berjalan menuju markas tentara Jepang dengan mengendap-endap. Aldi memiliki sifat
yang sedikit penakut, sehingga ia berjalan di belakang dan bersembunyi balik tubuh Aldi.
Mereka berjalan mengendap ngendap memasuki ruangan tawanan. Namun tak lama kemudian,
keberadaan mereka diketahui oleh tentara Jepang. Hingga akhirnya tentara Jepang menembakkan
peluru ke arah mereka. Kedua orang itu tentunya tidak dapat menghadang peluru yang mengarah
ke mereka. Sehingga Aldi yang berada di depan Adi pun tertembak tepat di bagian dada. Suara
para tawanan pun berteriak histeris.
Adi pun lantas menangis melihat dada rekan seperjuangannya tak lagi kembang kempis. Ia
mencoba menekan nekan dada Aldi berkali-kali namun tidak ada respon. Para tawanan yang
berada tepat di belakang Adi lantas berdiri dan menopang tubuh Adi untuk berdiri. Adi yang
penakut itu seolah mendapat kekuatan. Ia pun lantas berdiri memberanikan diri menatap tajam
para penjajah. Terjadilah peperangan diantara mereka. Meski dengan tangan kosong, mereka
mampu mengalahkan para penjajah meski harus dipenuhi dengan luka.

You might also like