Professional Documents
Culture Documents
Dokumen-4 Perang Berlarut
Dokumen-4 Perang Berlarut
Pendahuluan
Strategi perang suatu angkatan perang sebagai manifestasi dalam rangka
memenangkan pertempuran di antaranya didasarkan pada kemampuan dan kekuatan
musuh dan bakal musuh yang akan dihadapi, dihadapkan pada kekuatan dan
kemampuan sendiri, sehingga menghasilkan suatu cara bertempur yang terbaik.
Perang gerilya sebagai suatu cara bertempur sampai saat ini masih dianggap sebagai
cara bertempur yang tepat untuk menghadapi kekuatan musuh yang memiliki
keunggulan dengan mengadaptasi perkembangan teknologi sebagai basis
pemanfaatan alutsista modern. Adaptasi perang gerilya telah digunakan di beberapa
negara seperti perang Vietnam, Irak, Suriah, Partai Pekerja Kurdi (PPK) serta banyak
lagi dengan memanfaatkan alutsista modern. Taktik dan teknik perang gerilya
sejatinya akan disesuaikan dengan wilayah operasi (mandala operasi).1 Oleh karena
itu, harapannya dari strategi perang gerilya dan alutsista modern yang dimiliki TNI
serta perkembangan generasi perang saat ini adalah untuk dapat mempertahankan
kedaulatan dan keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri. Namun kenyataannya, perlu diwaspadai bahwa ancaman
terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI masih terus ada. Ancaman tersebut dapat
datang dari berbagai pihak, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh
karena itu, TNI perlu terus meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi berbagai
ancaman tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas terkait dengan Strategi Perang Gerilya di
Era Modern yang dimiliki TNI , maka dapat penulis ambil identifikasi persoalan
yaitu : Pertama, mengapa Perang gerilya merupakan cara perang yang mengandung
kompleksitas rumit karena dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan,
sehingga semua unsur yang terlibat harus disiplin dalam mematuhi pokok-pokok
operasi ?; Kedua, bagaimana cara mengembangkan suatu keadaan atau kondisi
sehingga menguntungkan pasukan gerilya dan memperoleh keunggulan kekuatan
dan kemampuan dalam rangka melaksanakan tindakan operasi ofensif balas ?;
Ketiga, bagaimana perang Gerilya modern saat ini ? Karena Gerilya adalah salah
1
Doklap Perang Gerilya Kota/Pemukiman, Lampiran Keputusan Kasad Nomor Kep/1048/XI/2019
Tanggal 18 November 2019, Hal. 1 .
2
Pembahasan
TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas operasi militer untuk perang
perlu menyiapkan strategi perang yang tepat didasarkan pada kemungkinan lawan
khususnya dalam menghadapi invasi lawan. Kemungkinan lawan yang akan dihadapi,
diprediksi memilki kemampuan alutsista dan strategi perang yang lebih kuat serta
modern dibandingkan dengan TNI Angkatan Darat. Pada konteks keterlibatan perang
kemungkinan tidak hanya melibatkan satu atau dua angkatan bersenjata negara bahkan
kemungkinan lebih, perang dapat meluas dan mendalam dengan berbagai alasan
kepentingan negara aktor. Mengingat kemungkinan kekuatan tidak berimbang, dalam
rangka menghindari kehancuran total dan untuk memelihara perlawanan sebagai
kelanjutan dari perang konvensional, maka strategi perang gerilya merupakan cara
berperang yang solutif. Dengan keberhasilan perang gerilya dapat dilanjutkan tindakan
ofensif balas sebagai upaya memenangkan pertempuran, maka strategi perang gerilya
merupakan cara berperang yang solutif. Dengan keberhasilan perang gerilya dapat
dilanjutkan tindakan ofensif balas sebagai upaya memenangkan pertempuran. 2
2
Doktrin Pelaksanaan Perang Gerilya, . Lampiran Keputusan Kasad Nomor Kep/1011/XI/2019
Tanggal 4 November 2019, hal. 1.
4
yang lebih kuat sulit untuk melawan pasukan gerilya; 2) Perang gerilya mengandalkan
dukungan dari rakyat. Pasukan gerilya tidak dapat bertahan hidup tanpa dukungan dari
rakyat. Rakyat akan memberikan makanan, tempat tinggal, dan informasi kepada
pasukan gerilya; 3) Perang gerilya menggunakan taktik hit-and-run. Pasukan gerilya
akan menyerang musuh secara tiba-tiba dan kemudian melarikan diri. Hal ini membuat
pasukan yang lebih kuat sulit untuk melawan pasukan gerilya; 4) Perang gerilya
menggunakan taktik sabotase. Pasukan gerilya akan menyerang target-target penting
musuh, seperti jembatan, rel kereta api, dan instalasi militer. Hal ini akan membuat
3
pasukan yang lebih kuat kesulitan untuk bergerak dan menyerang.
Melihat data dan fakta tersebut, harapannya adalah bahwa perang gerilya
dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti : mengalahkan
kekuatan yang lebih kuat, mempertahankan kemerdekaan, menggulingkan
pemerintah yang tidak sah dan menciptakan negara yang baru. Perang gerilya juga
dapat digunakan untuk melindungi masyarakat dari serangan musuh. Namun,
perang gerilya juga dapat menimbulkan korban jiwa yang banyak dan dapat
menghancurkan infrastruktur. Oleh karena itu, perang gerilya harus digunakan
sebagai upaya terakhir.
Teori perang gerilya adalah teori yang digunakan untuk melakukan perang
gerilya. Perang gerilya adalah cara perang yang dilakukan oleh pasukan yang lebih
lemah dengan menggunakan taktik hit-and-run, sabotase, dan perang gerilya
lainnya. Perang gerilya biasanya dilakukan di daerah pedesaan atau hutan, yang
merupakan medan yang sulit dikendalikan oleh pasukan yang lebih kuat. Beberapa
pokok-pokok operasi yang harus dipatuhi oleh pasukan gerilya: 1) Pasukan gerilya
harus memiliki tujuan yang jelas; 2) Pasukan gerilya harus memiliki rencana operasi
yang matang; 3) Pasukan gerilya harus memiliki strategi yang tepat; 4) Pasukan
gerilya harus memiliki taktik yang efektif; 5) Pasukan gerilya harus memiliki disiplin
yang tinggi; 6) Pasukan gerilya harus memiliki motivasi yang tinggi; 7) Pasukan
gerilya harus memiliki dukungan dari rakyat.Dengan mematuhi pokok-pokok operasi
tersebut, pasukan gerilya dapat meningkatkan peluang untuk berhasil dalam perang
gerilya. Salah satu teori yang digunakan dalam perang gerilya diantaranya : Teori Sun
Tzu adalah teori perang yang ditulis oleh Sun Tzu pada abad ke-6 SM. Teori ini
membahas tentang prinsip-prinsip perang yang efektif, termasuk strategi, taktik, dan
kepemimpinan.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerilya, Diakses : 15/07/2023.
5
pasukan yang lebih lemah dengan menggunakan taktik hit-and-run, sabotase, dan
perang gerilya lainnya. Perang gerilya biasanya dilakukan di daerah pedesaan atau
hutan, yang merupakan medan yang sulit dikendalikan oleh pasukan yang lebih kuat; 2)
Teori perang rakyat. Teori perang rakyat adalah teori yang digunakan untuk melakukan
perang yang melibatkan rakyat. Perang rakyat adalah cara perang yang dilakukan oleh
pasukan yang lebih lemah dengan menggunakan dukungan dari rakyat. Rakyat akan
memberikan makanan, tempat tinggal, dan informasi kepada pasukan gerilya; 3) Teori
perang urat saraf. Teori perang urat saraf adalah teori yang digunakan untuk
melakukan perang yang bertujuan untuk melemahkan moral dan semangat musuh.
Perang urat saraf dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyebarkan
propaganda, melakukan sabotase, dan melakukan serangan-serangan kecil yang tidak
menimbulkan korban jiwa. Dengan menggunakan teori-teori tersebut, pasukan gerilya
dapat mengembangkan suatu keadaan atau kondisi yang menguntungkan mereka dan
memperoleh keunggulan kekuatan dan kemampuan dalam rangka melaksanakan
tindakan operasi ofensif balas.
Beberapa kendala/kelemahan dalam cara mengembangkan suatu keadaan
atau kondisi sehingga menguntungkan pasukan gerilya dan memperoleh keunggulan
kekuatan dan kemampuan dalam rangka melaksanakan tindakan operasi ofensif balas :
1) Perang gerilya adalah perang yang lama dan sulit. Pasukan gerilya harus bisa
bertahan hidup di medan yang sulit dan melawan musuh yang lebih kuat; 2) Perang
gerilya membutuhkan dukungan rakyat. Pasukan gerilya tidak bisa bertahan hidup
tanpa dukungan rakyat. Rakyat harus memberikan makanan, tempat tinggal, dan
informasi kepada pasukan gerilya; 3) Perang gerilya bisa menimbulkan korban jiwa
yang banyak. Pasukan gerilya dan masyarakat sipil bisa menjadi korban serangan
musuh; 4) Perang gerilya bisa menghancurkan infrastruktur. Pasukan gerilya bisa
menyerang target-target penting musuh, seperti jembatan, rel kereta api, dan instalasi
militer. Hal ini bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat sipil.
Pasukan gerilya dapat melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan
suatu keadaan atau kondisi sehingga menguntungkan mereka dan memperoleh
keunggulan kekuatan dan kemampuan dalam rangka melaksanakan tindakan operasi
ofensif balas, yaitu : 1) Mendapatkan dukungan dari rakyat. Rakyat dapat memberikan
makanan, tempat tinggal, dan informasi kepada pasukan gerilya. Dukungan dari rakyat
sangat penting untuk kelangsungan hidup pasukan gerilya; 2) Memanfaatkan kondisi
medan yang sulit. Pasukan gerilya dapat memanfaatkan kondisi medan yang sulit,
8
seperti pegunungan atau hutan, untuk melindungi diri dari serangan musuh; 3)
Melakukan serangan secara tiba-tiba dan tidak terduga. Serangan secara tiba-tiba dan
tidak terduga akan membuat musuh kewalahan dan tidak dapat mempersiapkan diri; 4)
Memiliki mobilitas yang tinggi. Pasukan gerilya harus dapat bergerak dengan cepat dan
mudah, agar dapat menghindari serangan musuh; 5) Memiliki persenjataan yang efektif.
Pasukan gerilya harus memiliki persenjataan yang efektif dan sesuai dengan kondisi
medan; 6) Memiliki motivasi yang tinggi. Pasukan gerilya harus memiliki motivasi yang
tinggi, agar dapat bertahan dalam kondisi yang sulit dan berbahaya.
Bagaimana perang Gerilya modern saat ini ? Karena Gerilya adalah salah satu
strategi perang perjuangan dalam rangka merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, perang ini termasuk
perlawanan perang yang dilakukan secara berpindah-pindah, sembunyi-
sembunyi, penuh sabotase, namun tetap fokus dan efektif ?
Beberapa data dan fakta bahwa perang gerilya adalah salah satu strategi
perang yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang tidak memiliki kekuatan militer
yang besar untuk melawan kelompok-kelompok yang lebih kuat. Perang gerilya
biasanya dilakukan dengan cara berpindah-pindah, sembunyi-sembunyi, dan
melakukan serangan-serangan kecil yang tidak terduga. Perang gerilya biasanya
digunakan untuk melemahkan moral dan semangat musuh, serta untuk mengulur
waktu sampai bantuan datang. Perang gerilya modern saat ini masih digunakan oleh
berbagai kelompok di berbagai negara di dunia. Beberapa contoh perang gerilya
modern yang terkenal adalah perang gerilya di Vietnam, perang gerilya di Afghanistan,
dan perang gerilya di Palestina..
Beberapa harapan yang bisa dipetik dari perang gerilya modern saat ini, yaitu:
1) Melemahkannya moral dan semangat musuh; 2) Mengulur waktu sampai bantuan
datang. Perang gerilya dapat mengulur waktu sampai bantuan datang dengan cara
melakukan serangan-serangan kecil yang tidak terduga; 3) Mendapatkan dukungan
dari rakyat. Perang gerilya dapat mendapatkan dukungan dari rakyat dengan cara
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi rakyat, seperti membangun
sekolah, rumah sakit, dan jembatan; 4) Mendapatkan bantuan dari pihak internasional.
Perang gerilya dapat mendapatkan bantuan dari pihak internasional dengan cara
melakukan propaganda dan diplomasi.
9
Teori yang digunakan dalam perang gerilya modern saat ini adalah teori perang
gerilya yang dikembangkan oleh Mao Zedong. Teori perang gerilya Mao Zedong
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut : 1) Penggunaan rakyat sebagai basis. Perang
gerilya harus didukung oleh rakyat. Rakyat harus memberikan dukungan moral,
material, dan informasi kepada pasukan gerilya; 2) Perang gerilya harus bersifat mobile.
Pasukan gerilya harus dapat bergerak dengan cepat dan mudah, agar dapat
menghindari serangan musuh; 3) Perang gerilya harus bersifat hit-and-run. Pasukan
gerilya harus melakukan serangan-serangan kecil yang tidak terduga, agar dapat
membuat musuh kewalahan; 4) Perang gerilya harus bersifat jangka panjang. Perang
gerilya harus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, agar dapat melemahkan
moral dan semangat musuh. Teori perang gerilya Mao Zedong telah digunakan oleh
berbagai kelompok gerilya di berbagai negara di dunia, dan telah berhasil
memenangkan beberapa perang.
Kendala/kelemahan, Perang gerilya modern dapat menjadi strategi yang efektif
untuk melawan kelompok-kelompok yang lebih kuat, tetapi perang gerilya modern juga
memiliki beberapa risiko, Beberapa kendala/kelemahan dari Perang gerilya modern
antara lain : 1) Tingginya korban jiwa dari pihak gerilya; 2) Lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk memenangkan perang; 3) Sulitnya mendapatkan dukungan dari
masyarakat internasional. Perang gerilya modern adalah strategi perang yang kompleks
dan berbahaya.Dalam konteks sejarah Indonesia, perang gerilya merupakan strategi
kunci dalam perjuangan kemerdekaan. Gerakan kemerdekaan Indonesia dipimpin oleh
Front Pembebasan Nasional, yang menggunakan taktik gerilya untuk melawan
pemerintah kolonial Belanda. Front Pembebaswan Nasional dapat mencapai
kesuksesan karena mendapat dukungan dari penduduk setempat dan karena dapat
menggunakan medan untuk keuntungannya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam perang gerilya modern saat ini,
yaitu: 1) Mendapatkan dukungan dari rakyat. Rakyat adalah kunci keberhasilan perang
gerilya. Tanpa dukungan rakyat, perang gerilya akan sulit untuk bertahan hidup. Rakyat
dapat memberikan dukungan kepada pasukan gerilya dengan cara memberikan
makanan, tempat tinggal, informasi, dan bantuan lainnya; 2) Menggunakan teknologi
yang lebih canggih. Teknologi yang lebih canggih dapat membantu pasukan gerilya
untuk melawan musuh yang lebih kuat. Teknologi yang dapat digunakan oleh pasukan
gerilya antara lain senjata, komunikasi, dan informasi; 3) Membangun jaringan kerja
sama dengan kelompok-kelompok lain. Pasukan gerilya dapat membangun jaringan
10
kerja sama dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki tujuan yang sama. Jaringan
kerja sama ini dapat membantu pasukan gerilya untuk mendapatkan dukungan,
informasi, dan bantuan lainnya; 4) Menggunakan kekerasan yang terukur dan terarah.
Pasukan gerilya harus menggunakan kekerasan yang terukur dan terarah. Kekerasan
yang tidak terukur dan tidak terarah dapat menimbulkan banyak korban sipil dan dapat
merusak dukungan dari rakyat.
kondisi yang terjadi di medan perang. Kodam mungkin tidak memiliki kemampuan yang
cukup untuk beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di medan
perang, sehingga mereka mungkin tidak dapat memenangkan perang.
Beberapa strategi (upaya) yang dapat dilakukan oleh Kodam dalam
menerapkan konsep perang berlarut antara lain : 1) Penguasaan dan pemanfaatan
teknologi dan informasi yang canggih, seperti drone dan teknologi satelit, untuk
mendapatkan intelijen yang akurat dan real-time, sehingga Kodam dapat mengambil
tindakan yang tepat dan cepat; 2) Membangun sinergi dan kerja sama yang erat
dengan elemen masyarakat, keamanan, dan lembaga negara, sehingga Kodam dapat
memperoleh dukungan dan informasi yang diperlukan untuk memenangkan konflik
tersebut; 3) Mengadopsi strategi militer yang fleksibel dan adaptif, dengan
mengembangkan kemampuan pertahanan pasif dan ofensif yang sesuai dengan situasi
yang dihadapi, dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan cara yang efektif dan
efisien; 4) Menerapkan strategi yang berkelanjutan dalam hal penanganan dampak
sosial, ekonomi, dan lingkungan dari konflik bersenjata, dengan memperhatikan
kesejahteraan dan hak asasi manusia, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan
sumber daya alam.
Penutup
Dari uraian pembahasan tentang “Strategi Perang Gerilya dan Alutsista
modern yang dimiliki TNI serta perkembangan generasi perang saat ini” dapat diambil
kesimpulan, bahwa : 1) Strategi Perang Gerilya adalah salah satu strategi perang
yang efektif untuk digunakan oleh negara-negara yang memiliki kekuatan militer yang
lebih lemah dari negara lain. Strategi Perang Gerilya dapat digunakan untuk
melemahkan kekuatan musuh dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi
negara yang lemah; 2) TNI memiliki Alutsista yang modern dan canggih. Alutsista ini
dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan Strategi Perang Gerilya; 3)
Perkembangan generasi perang saat ini menuntut TNI untuk terus meningkatkan
kemampuannya. TNI harus dapat menggunakan Alutsista yang modern dan canggih
secara efektif dan efisien.
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan Strategi Perang Gerilya dan Alutsista modern yang dimiliki TNI :
1)TNI harus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi prajuritnya.
Pendidikan dan pelatihan ini harus mencakup aspek-aspek seperti kepemimpinan,
15
taktik, strategi, dan teknik perang gerilya; 2) TNI harus meningkatkan motivasi dan
semangat juang prajuritnya. Motivasi dan semangat juang yang tinggi akan dapat
membuat prajurit tetap bersemangat dan berjuang dalam menghadapi kesulitan yang
besar; 3) TNI harus meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar satuan. Kerja sama
dan koordinasi yang baik akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
menjalankan operasi perang gerilya; 4) TNI harus meningkatkan dukungan dari
pemerintah dan rakyat. Dukungan dari pemerintah dan rakyat akan sangat penting
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan operasi perang
gerilya.
Demikian esai tentang “Strategi Perang Gerilya dan Alutsista modern yang
dimiliki TNI serta perkembangan generasi perang saat ini” yang penulis buat,
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan masukan
bagi pemerintah dan lembaga TNI AD.
Penulis,
Ir. ASRUL
DAFTAR PUSTAKA