You are on page 1of 12

29

Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan


dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

Rifa Hanifa Mardhiyah1], Sekar Nurul Fajriyah Aldriani2], Febyana Chitta3],


Muhamad Rizal Zulfikar4]
Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail: 1]rifahanifa30@upi.edu,
2]
sekarnurulfa@upi.edu,
3]
febyana.chitta@upi.edu,
4]
rizalzulfikar@upi.edu

Abstrak
Abad 21 berpusat pada perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang mengedepankan
pengetahuan sebagai tombak utama. Namun, dengan pengetahuan saja tidak cukup untuk
mewujudkan Era Revolusi Industri 4.0, karena perlu adanya keseimbangan antara pengetahuan
dengan keterampilan sebagai dasar dari sumber daya manusia yang berkualitas pada
perkembangan zaman. Mengasah keterampilan melalui pembiasaan diri dan pemenuhan
kebutuhan hidup dalam berbagai macam hal yang didasari oleh pengetahuan. Pembelajaran abad
ke 21 diharapkan dapat membuka lebih lebar kesempatan kerja dan memperluas lapangan kerja
bagi masyarakat Indonesia sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan tenaga pendidik yang siap
mengajar dan mendidik melalui pembelajaran abad 21 yang tentunya diharuskan relevan dengan
perkembangan Era Revolusi Industri 4.0. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
keterampilan belajar yang akan dibutuhkan pada pembelajaran abad 21, dan pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan pendekatan berupa studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran abad
21 berorientasikan kepada kegiatan untuk melatih keterampilan peserta didik dengan mengarah
pada proses pembelajaran. Pembelajaran abad 21 berfokus pada student center dengan tujuan
untuk memberikan peserta didik keterampilan berpikir diantara lain: (1) berpikir kritis, (2)
memecahkan masalah, (3) metakognisi, (4) berkomunikasi, (5) berkolaborasi, (6) inovasi dan
kreatif, (7) literasi informasi. Oleh sebab itu diharapkan pendidikan dapat menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas dalam bidang teknologi informasi dan juga aspek kemanusiaan
karena pembelajaran abad 21 lebih mengintegrasikan terhadap pengetahuan dan keterampilan.

Kata Kunci: Pembelajaran abad 21, Pengetahuan dan keterampilan, Sumber daya manusia

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


30

The Importance of Study Skills in the 21st Century as Demands in


Human Resource Development

Abstract
The 21st century is centered on the development of the Industrial Revolution Era 4.0 which
places science as the main spear. However, knowledge alone is not enough to realize the
Industrial Revolution Era 4.0, because there is a need for a balance between knowledge and
skills as a basis for the quality of human resources in that era. Hone skills through self-
habituation and fulfillment of the necessities of life in various things based on knowledge.
Learning in the 21st century is expected to open wider employment opportunities and expand
employment for the Indonesian people as quality and superior human resources. To form quality
human resources, we need educators who are ready to teach and educate through 21st century
learning which of course must be relevant to the development of the Industrial Revolution Era
4.0. The purpose of this study is to determine the learning skills that will be needed in 21st
century learning, and the development of quality human resources. This research uses a
descriptive qualitative method with an approach in the form of literature study. The results
showed that 21st century learning was oriented towards training student skills by directing the
learning process. 21st century learning focuses on the student center with the aim of equipping
students with thinking skills that include: (1) critical thinking, (2) problem solving, (3)
metacognition, (4) communication, (5) collaborating, (6) innovation and creative, (7)
information literacy. Therefore, education is expected to create quality human resources in the
field of information technology and humans because 21st century learning is more integrated
with knowledge and skills.

Keywords: 21st century learning, Knowledge and skills, Human resources

1. PENDAHULUAN masyarakatnya, lingkungannya dan juga


Keberadaan Abad ke-21 ditandai dalam kesehariannya. Perubahan yang
dengan adanya era revolusi industri 4.0 yang terjadi sangat cepat sekali dan apabila
mana pada abad ke-21 menjadikan abad dilakukan dengan baik akan menghasilkan
keterbukaan atau abad globalisasi. Pada saat buah dengan baik pula. Beberapa contoh
ini Indonesia memasuki dan bahkan sedang dari perubahan yang sangat cepat itu adalah
berjalan era revolusi industri 4.0 yang dalam bidang teknologi informasi maupun
diyakini akan membuka kesempatan kerja dalam bidang teknologi digital khususnya
dan juga lapangan pekerjaan yang lebih luas dengan adanya jejaring sosial atau yang
dan sangat banyak serta membangun sering disebut dengan sosial media yang
pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, sudah tidak asing lagi digunakan pada
mudah dan hasil yang memuaskan. Dapat semua kalangan tanpa melihat kasta dan
diartikan kehidupan manusia pada abad ke- juga derajat. Selain itu juga abad ke-21
21 mengalami banyak perubahan dan juga dikenal dengan masa industri “industrial
pada abad ini meminta kualitas sumber daya age” dan juga masa pengetahuan
manusia yang berkualitas dalam segala “Knowledge age” dalam hal ini semua upaya
usaha dan hasil kerjanya. Perubahan pada pemahiran keterampilan melalui pembiasaan
era ini tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. diri dan juga pemenuhan kebutuhan hidup
Sebagaimana telah diketahui bahwa pada dalam berbagai hal didasari dengan
abad ke-21 sudah berubah total dalam segi pengetahuan.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


31

Perubahan yang sangat signifikan ini pekerjaan-pekerjaan rutin; dan (4)


berlangsung dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang dapat dilakukan dari mana
dengan mengikuti alur yang ada. Apalagi saja dan kemana saja (Litbang Kemdikbud,
yang paling utama perubahan yang terjadi 2013).
ada di bidang pendidikan. Pendidikan di Dalam bidang Pendidikan, motivasi
Indonesia merupakan negara yang nilai saja tidak cukup dalam mewujudkan cita-
mutu pendidikannya masih tergolong rendah cita, harus ada bukti atau wujud konkret dan
dibandingkan dengan negara-negara lainnya. usaha yang keras untuk pemerintahan
Hal ini berarti bahwa pendidikan memiliki Indonesia bahkan kita semua dalam
cakupan yang sangat luas. Pendidikan di menyongsong era digitalisasi. Tantangan
Indonesia harus segera diperbaiki agar yang akan dihadapi juga pastinya dalam
mampu melahirkan generasi yang memiliki setiap transisi inovasi dan teknologi. Para
keunggulan dalam berbagai bidang supaya pendidik dan peserta didik pun harus berani
bangsa Indonesia dapat bersaing dengan dan siap untuk mengambil langkah baru
bangsa lain dan agar tidak semakin untuk menghadapi era revolusi industri 4.0
tertinggal karena arus global yang berjalan ini. Tantangan yang berat yaitu jika tidak
cepat. Berbagai macam kemajuan teknologi dapat mengubah cara mendidik dan belajar-
sudah mulai diterapkan dalam dunia mengajar. Dan dalam 30 tahun mendatang
pendidikan, seperti hal nya untuk menopang akan mengalami kesulitan besar. Sistem
pembelajaran yang lebih efisien, seperti Pendidikan membutuhkan Gerakan baru
pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran untuk merespon era revolusi industri 4.0.
jarak jauh, dan lain sebagainya. Dimana Salah satu Gerakan yang dirancang oleh
dalam bidang pendidikan berpengaruh besar pemerintah adalah Gerakan literasi baru
dengan adanya pembelajaran abad ke-21. sebagai penguat bahkan menggeser Gerakan
Peningkatan kualitas SDM melalui jalur literasi lama. Gerakan literasi baru yang
pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan dimaksudkan terfokus pada tiga literasi
menengah hingga ke perguruan tinggi utama yaitu 1) Literasi digital, 2) Literasi
adalah kunci untuk mampu mengikuti teknologi, dan 3) Literasi manusia (Aoun:
perkembangan Revolusi Industri 4.0 (Lase 2018). Keterampilan tersebut menjadi
2019: 29). Pembelajaran abad ke-21 ini keterampilan yang sangat dibutuhkan di era
menerapkan kreativitas, berpikir kritis, revolusi industri 4.0.
kerjasama, pemecahan masalah, Pada abad ke-21 tidak hanya
keterampilan komunikasi, kemasyarakatan mengandalkan pengetahuan tetapi
dan keterampilan karakter. Terampil dalam keterampilan pun ikut berperan dalam
memecahkan masalah berarti mampu pembelajaran abad ke-21. Keterampilan
mengatasi masalah yang sedang merupakan komponen penting yang
dihadapinya, dalam proses belajar-mengajar dibutuhkan dalam berbagai bidang di
apabila peserta didik yang dapat kehidupan. Trilling & Fadel dalam (Wijaya,
memecahkan masalah tersebut berarti Sudjimat, 2016: 267) berpendapat bahwa
peserta didik tersebut dapat berpikir kritis. keterampilan abad ke-21 adalah (1) life and
Dimana semuanya itu akan saling berkaitan career skills, (2) learning and innovation
satu sama lain. Abad 21 juga ditandai skills, dan (3) Information media and
dengan banyaknya (1) informasi yang technology skills. Dengan demikian
tersedia dimana saja dan dapat diakses pendidikan menjadi suatu usaha untuk
kapan saja; (2) komputasi yang semakin meningkatkan taraf kesejahteraan kehidupan
cepat; (3) otomasi yang menggantikan manusia dan termasuk bagian dari

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


32

pembangunan nasional. Keterampilan tidak keterampilan untuk dapat berdaya saing


hanya harus dimiliki oleh guru saja tetapi dalam pengembangan sumber daya
peserta didik pun harus memahami manusia? Pengetahuan akan dapat tumbuh
keterampilan yang harus dimiliki oleh dengan sendirinya dan akan semakin
peserta didik dalam pembelajaran abad 21. meluas. Sama dengan halnya teknologi
Pengembangan Sumber Daya Manusia tiap informasi dan komunikasi yang mana telah
tahunnya harus selalu di upgrade dan juga mengubah segalanya dalam segi kehidupan
harus bisa mengikuti perkembangan yang (pendidikan, pekerjaan, dan bisnis) dan juga
ada, agar mampu berdaya saing yang tinggi. hubungan sosial. Peran pendidikan dalam
Kemajuan suatu bangsa tergantung dari suatu bangsa itu sangat penting dan utama
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maka dari itu Pentingnya mengetahui
bangsa tersebut. SDM yang berkualitas keterampilan pada pembelajaran abad ke-21
menjadi salah satu modal utama dalam akan menjadi sebuah tuntutan untuk
kemajuan suatu bangsa baik dalam bidang mengembangakan sumber daya manusia
ekonomi, IPTEK, politik, budaya, maupun yang diinginkan oleh negara. Semakin baik
karakter bangsa (Mulyani: 2020). sumber daya manusianya akan semakin baik
Berkaitan dengan Sumber Daya pula dalam taraf kesejahteraan warga nya,
Manusia yang lebih baik pastinya peran negaranya, bangsanya, dan juga akan
pendidikan menjadi hal yang paling utama terciptanya peluang kerja yang cukup luas,
apalagi guru sebagai tombak utama untuk dan juga dapat menurunkan tingkat
mencetus penerus bangsa. Bagaimana pengangguran di Indonesia.
pendidik dapat mengubah cara pandang para
peserta didik dan juga beradaptasi dengan
2. METODE
era revolusi industri 4.0 ini. Peran pendidik
Penelitian ini menggunakan metode
yang paling utama adalah pendidik harus
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data
bisa mempertahankan penyampaikan
menggunakan pendekatan penelitian berupa
pengetahuan dan keterampilan kepada
studi pustaka. Menurut Zed dalam (Barus :
peserta didik tetapi dengan penyampaikan
2019) penelitian studi pustaka memiliki ciri-
tersebut semakin lama peserta didik ini akan
ciri diantaranya : (1) Penelitian ini
kehilangan peran perkembangan teknologi
berhubungan dengan teks atau data angka
dan perubahan metode pembelajarannya.
bukan dengan lapangan atau saksi mata,
Pada kondisi seperti itu dimana pendidik
peristiwa, orang atau benda-benda lain; (2)
harus lebih banyak mengeksplorasi dan
Data bersifat siap pakai atau berhadapan
menciptakan pembelajaran yang tidak
langsung dengan data yang sudah ada di
membosankan dan dapat mengikuti
perpustakaan atau sumber lainnya; (3) Data
perkembangan yang ada, tidak hanya terus
di perpustakaan umumnya berasal dari
diberikan metode yang lampau hingga
sumber data sekunder, artinya peneliti
melupakan perkembangan yang terus
memperoleh data dari tangan kedua bukan
berganti maupun berubah. Tidak hanya
dari tangan pertama di lapangan; (4) Kondisi
mengajarkan pengetahuan saja tetapi dengan
data di perpustakaan tidak dibagi oleh ruang
keterampilan pun menjadi suatu syarat untuk
dan waktu.
keberhasilan pembelajaran abad ke-21.
Sumber data dalam penelitian ini
Lalu keterampilan apa saja yang
dikaji dari berbagai sumber buku, literatur-
dapat digunakan pada abad ke 21 ini? dan
literatur, laporan penelitian, karangan-
juga apa saja yang harus ditingkatkan dan
karangan ilmiah, tesis, disertasi dan artikel
juga dipahami mengenai pentingnya
baik cetak maupun elektronik yang

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


33

berkaitan dengan keterampilan belajar di 21 yang berkualitas.


abad 21 dan pengembangan sumber daya Pembelajaran abad ke-21 ialah
manusia. Tahapan awal dalam penelitian ini pembelajaran yang mempersiapkan generasi
dilakukan dengan membaca sumber data abad 21 untuk menghadapi berbagai
atau literatur dari berbagai sumber tuntutan dan tantangan global, yang dimana
terpercaya seperti e-book, artikel ilmiah, pada abad ini kemajuan teknologi dan
atau website yang bersangkutan dengan informasi berkembang sangat pesat dan
topik bahasan, kemudian menganalisis isi mempengaruhi segala bidang kehidupan
sumber data yang terkait dengan materi manusia, salah satunya dalam bidang
tentang keterampilan belajar dan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu
pengembangan sumber daya di abad 21, bagian dari usaha untuk meningkatkan
setelah melakukan analisis, selanjutnya kesejahteraan kehidupan manusia dalam
menyimpulkan hasil dari analisis tersebut. memajukan pembangunan bangsa dan
Metode ini dilakukan agar artikel ini negara. Pendidikan di abad 21 telah
dapat memberikan informasi yang relevan mengalami perubahan yang ditandai dengan
berdasarkan sumber data, dan memberikan mengembangkan literasi baru, seperti literasi
gambaran yang jelas mengenai keterampilan digital, literasi informasi, dan literasi media.
belajar pada abad 21 dan juga pentingnya Pembelajaran di abad 21 berorientasikan
keterampilan sebagai tuntutan dalam kepada kegiatan untuk melatih keterampilan
pengembangan sumber daya manusia. pada peserta didik dengan mengarah kepada
proses pembelajaran. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai upaya guru untuk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan stimulus, bimbingan,
3.1. Pembelajaran dan Praktek Abad Ke-
pengarahan dan dorongan kepada siswa agar
21
terjadi proses belajar. Pembelajaran dalam
Abad 21 disebut sebagai abad
definisi ini bukanlah sebuah proses
pengetahuan. Pada abad 21 ini ditandai
pembelajaran pengetahuan, melainkan
dengan berkembangnya teknologi dan
proses pembentukan pengetahuan oleh siswa
informasi yang cukup pesat dalam segala
melalui kinerja kognitifnya (Wijaya, 2016:
aspek kehidupan, akibatnya pada abad ini
270). Oleh karena itu, sistem pembelajaran
mengalami perubahan-perubahan yang
di abad 21 ini sebenarnya bukan lagi
cukup signifikan dalam berbagai bidang
berpusat pada pendidik (teacher-centered
kehidupan. Abad 21 ini memiliki tuntutan
learning), melainkan berpusat kepada
yang sangat tinggi untuk menciptakan
peserta didik (student-centered learning).
sumber daya manusia yang berkualitas,
Hal ini bertujuan untuk memberikan peserta
tuntutan ini menyebabkan perubahan dalam
didik keterampilan dalam kecakapan
tata kehidupan manusia di abad 21, sehingga
berpikir dan belajar di abad 21 ini, atau yang
manusia di abad ini dituntut untuk memiliki
dikenal dengan istilah “The 4C Skills” yang
keterampilan yang berinovasi dan
dirumuskan oleh Framework Partnership of
berkarakteristik. Menurut Agustini (2018: 6)
21st Century Skills, meliputi: (1)
Revolusi industri 4.0 juga disebut sebagai
Communication/Komunikasi; (2)
revolusi industri yang akan mengubah pola
Collaboration/Kolaborasi; (3) Critical
dan relasi antara manusia dengan mesin.
Thinking and Problem Solving/Berpikir
Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai
Kritis dan Pemecahan Masalah; dan (4)
tantangan dan tuntutan pada abad global saat
Creative and Innovative/Daya Cipta dan
ini perlunya pembelajaran dan praktek di
Inovasi (Nabilah, Nana, 2020: 3). Dalam
abad 21 untuk mempersiapkan generasi abad

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


34

penerapannya secara langsung menuntut perspektif yang berbeda, serta menempatkan


peserta didik untuk beraktivitas tanpa empati pada tempatnya.
dibatasi ruang dan waktu (Kuncahyono, c) Learning should have context
2020: 155). Pembelajaran abad 21 ini tidak Pendidik harus mengembangkan
dapat dipisahkan dengan tuntutan metode pembelajaran yang berhubungan
pembelajaran abad 21 yaitu integrasi dengan dunia nyata, yang bertujuan agar
teknologi sebagai media pembelajaran untuk peserta didik mampu menemukan makna,
mengembangkan keterampilan belajar. nilai, dan keyakinannya atas apa yang telah
Dalam hal ini, bahwa dalam bidang dipelajarinya kemudian
pendidikan di abad 21 ini menuntut adanya mengimplementasikannya ke dalam dunia
perubahan baik dalam bahan ajar, media nyata.
pembelajaran, fasilitas, maupun model
pembelajaran yang diberikan kepada peserta d) Schools should be integrated with
didik untuk menghadapi tuntutan global society
yang semakin ketat. Dalam upaya mempersiapkan peserta
Frydenberg & Andone dalam didik yang bertanggung jawab dan peduli
(Wijaya, Sudjimat, 2016: 267) menjelaskan terhadap sekitar, maka dari itu sekolah
bahwa untuk menghadapi pembelajaran di seharusnya memfasilitasi peserta didiknya
abad 21 ialah setiap orang harus memiliki untuk terlibat dalam lingkungan sosial, hal
keterampilan berpikir kritis, pengetahuan ini bertujuan agar melatih peserta didik
dan kemampuan literasi digital, literasi dalam kepekaan empati dan kepedulian
informasi, literasi media dan menguasai sosialnya terhadap lingkungan sekitar.
teknologi informasi dan komunikasi. Dalam praktek pembelajaran di abad
Syahputra (2018: 1279-1280) berpendapat 21 ini, pendidik memiliki peranan penting,
bahwa dalam pembelajaran abad 21 hal ini dikarenakan pendidik dituntut untuk
memiliki empat prinsip pokok diantaranya: mampu dalam merancang sebuah sistem
pembelajaran yang sesuai dengan abad 21
a) Instruction should be student- ini dalam segi kurikulum maupun proses
centered belajar-mengajar nya. Pendidik harus
Peserta didik ditempatkan sebagai mampu menguasai berbagai keterampilan
subjek pembelajaran secara aktif untuk yang dapat menjadikan peserta didiknya
mengembangkan minat dan potensi yang menjadi pribadi yang memiliki keterampilan
dimilikinya. Jadi peserta didik tidak lagi dalam berpikir kritis untuk memecahkan
dituntut sebagai pendengar atau penghafal sebuah masalah, kolaborasi, komunikasi,
materi yang diberikan oleh pendidik, kreatif dan inovasi, serta teknologi dan
melainkan peserta didik sebagai pusat dari konsep. Oleh karena itu, pembelajaran di
pembelajaran untuk meningkatkan abad 21 ini lebih mengintegrasikan terhadap
perkembangan dalam berpikir, pengetahuan, pengetahuan, keterampilan, serta
dan keterampilan. penguasaan dalam teknologi dan informasi.
b) Education should be collaborative Untuk menciptakan peserta didik dengan
Peserta harus diajarkan untuk kecakapan tersebut, maka penerapannya
berkolaborasi dengan orang lain dengan melalui model pembelajaran yang sesuai.
latar budaya dan nilai-nilai yang berbeda, Ada 7 model pembelajaran yang disarankan
yang bertujuan agar peserta didik mampu untuk pembelajaran di abad 21 ini,
bekerja produktif dengan orang lain, diantaranya: (1) Discovery Learning; (2)
menjalankan tanggung jawab terhadap Inquiry Learning; (3) Problem Based
dirinya dan orang lain, menghargai Learning; (4) Project Based Learning; (5)

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


35

Production Based Learning; (6) Teaching permasalahan yang datang terus menerus
Factory; (7) Model Blended Learning selain itu juga didukung dengan proses
(Barus, 2019). Dengan Model pembelajaran belajar secara tekun dan pemahaman yang
bertujuan untuk mengefektifkan dan meluas.
mengefisiensikan pencapaian tujuan Ada berbagai organisasi yang
pembelajaran dan juga dengan menerapkan mencoba melihat berbagai macam
salah satu model pembelajaran ke dalam keterampilan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran, maka diharapkan dapat menghadapi abad ke 21. Terdapat organisasi
meningkatkan kualitas dalam pembelajaran yang berhasil mengembangkan keterampilan
sehingga dapat membantu peserta didik yang diperlukan di abad 21, berikut salah
dalam menciptakan kecakapan dalam satu organisasi dan hasil pengembanganya.
berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan Wagner & Change leadership Group dalam
komunikasi. (Zubaidah, 2016 :2) mengidentifikasi
keterampilan yang perlu dilakukan oleh
3.2. Keterampilan dalam Pembelajaran siswa dalam menghadapi kehidupan dan
Abad Ke-21 dunia kerja di abad ke 21 ada tujuh
Keterampilan merupakan keterampilan, yaitu kemampuan berpikir
kemampuan dasar yang harus dilatih, diasah, kritis dan pemecahan masalah, kolaborasi
dan dikembangkan secara terus menerus dan kepemimpinan, ketangkasan dan
(berkelanjutan) sehingga menjadi potensial kemampuan beradaptasi, inisiatif dan
dalam melakukan sesuatu. Untuk berjiwa entrepreneur, mampu berkomunikasi
mengembangkan keterampilan diperlukan efektif baik secara oral maupun tertulis,
proses pengasahan akal atau pemikiran, mampu mengakses dan menganalisa
sehingga mendorong timbulnya informasi, dan memiliki rasa ingin tahu dan
keterampilan khusus pada diri manusia. imajinasi.
Keterampilan juga dapat mengikuti zaman Kehidupan di abad 21 ini menuntut
yang ada, dimana keterampilan ini dapat keterampilan yang harus dikuasai seseorang,
beradaptasi sesuai perkembangan pikiran sehingga diharapkan pendidikan dapat
dan masalah-masalah yang sedang dialami. mempersiapkan siswa untuk menguasai
Keterampilan juga berkaitan dengan berbagai keterampilan. Saavendra dan Opfer
karakter moral anak yang sudah diajarkan dalam (Zubaidah, 2016 : 9) menyarankan
dalam pendidikan keluarga pada saat dini. sembilan prinsip untuk mengajarkan
Dalam pendidikan keluarga sangat penting keterampilan abad ke-21: (1) membuat
untuk menanamkan karakter anak dalam pembelajaran relevan dengan 'big picture';
tantangan di era revolusi industri 4.0, orang (2) mengajar dengan disiplin; (3)
tua perlu memberikan teladan berupa sikap mengembangkan kemampuan berpikir yang
atau perilaku yang patut untuk dicontoh lebih rendah dan lebih tinggi untuk
yang mengandung nilai-nilai karakter, mendorong pemahaman dalam konteks yang
seperti sifat jujur, benar, ikhlas, adil, dan berbeda; (4) mendorong transfer
nilai-nilai karakter lainnya (Litasari, 2019: pembelajaran; (5) membelajarkan
216). bagaimana 'belajar untuk belajar' atau
Agar kemampuan bisa optimal, metakognisi; (6) memperbaiki
diperlukan serangkaian proses. Keahlian kesalahpahaman secara langsung; (7)
khusus yang secara mendasar dimiliki menggalakkan kerja sama tim; (8)
seseorang pada aspek atau bidang tertentu, memanfaatkan teknologi untuk mendukung
kemudian dilatih melalui latihan yang pembelajaran; dan (9) meningkatkan
dilakukan secara terus menerus,

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


36

kreativitas siswa. mengelola aliran informasi dari sejumlah


Keterampilan penting abad ke 21 sumber, dan (3) memahami isu-isu etik/legal
mengandung keterampilan khusus yang dalam mengakses dan menggunakan
perlu dikembangkan dalam pembelajaran, informasi (Redhana, 2019: 2245).
yaitu The 4C Skills yang berarti, berpikir Pencapaian keterampilan abad ke 21
kritis, pemecahan masalah, metakognisi, bisa dilakukan dengan meningkatkan
berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kualitas pembelajaran, dan peran pendidik
kreatif, literasi informasi, dan yang lainnya. dalam melaksanakan pembelajaran abad 21
King, et al. dalam (Redhana, 2019: 2241) sangat penting untuk mewujudkan masa
Keterampilan berpikir kritis merupakan depan peserta didik yang lebih baik. Selain
keterampilan untuk melakukan berbagai itu guru pun harus memiliki keterampilan
analisis, penilaian, evaluasi, rekonstruksi, dan inovasi terbaru dalam menghadapi
pengambilan keputusan yang mengarah pada pembelajaran abad ke 21.
tindakan yang rasional dan logis. Pemecahan Menurut Kristiawan, dkk dalam
masalah merupakan bagian dari berpikir (Khasanah dan Herina, 2019: 1000)
kritis yang dilakukan untuk menyelesaikan memaparkan bahwa pendidikan merupakan
suatu masalah dengan cara lebih kompleks. upaya pengembangan potensi manusiawi
Bruning, Schraw dan Ronning dalam dari para peserta didik, baik berupa fisik dan
(Anggo, 2011: 36), Metakognisi secara cipta maupun karsa agar potensi tersebut
sederhana didefinisikan sebagai berpikir menjadi nyata dan dapat berfungsi bagi
tentang apa yang dipikirkan sendiri. perjalan kehidupan.
Metakognisi secara umum berkaitan dengan Maka dari itu peserta didik sudah
dua dimensi berpikir, yaitu (1) self- sepantasnya mendapat hak nya untuk
awareness of cognition, yaitu pengetahuan mengembangkan potensi yang dimilikinya
yang dimiliki seseorang tentang berpikirnya melalui hal-hal yang disukai dan diminati
sendiri, dan (2) self-regulation of cognition, peserta didik, tentunya dengan bantuan dan
yaitu kemampuan seseorang menggunakan bimbingan guru yang seharusnya berperan
kesadarannya untuk mengatur proses aktif membantu peserta didik tersebut dalam
kognitifnya sendiri. Komunikasi adalah pengembangan potensi serta membantu
sebuah proses memberikan informasi baik mewujudkan impian peserta didik dengan
berupa pesan, ide, atau gagasan baik secara memberikan mereka bekal, yaitu ilmu.
tertulis maupun tidak tertulis. Kolaborasi
merupakan bentuk kerja sama dalam 3.3. Pengembangan Sumber Daya
memecahkan masalah untuk mencapai satu Manusia di Abad 21
tujuan. Inovasi adalah menciptakan ide-ide Sumber daya manusia adalah sumber
baru yang sebelumnya tidak pernah ada, daya paling penting yang harus dimiliki
sedangkan kreatif adalah sebuah ide yang sebuah negara, khusus nya untuk Indonesia.
dimodifikasi atau dikreasikan sehingga Yang mana sumber daya manusia di
menjadi karya yang baru. Literasi informasi Indonesia masih sangat kurang. Sumber
terdiri dari mengakses dan menilai informasi daya manusia yang perlu dikembangkan
meliputi (1) mengakses informasi secara adalah dalam segi kognitif, afektif dan
efisien dan efektif, dan (2) mengevaluasi psikomotorik, atau sikap spiritual, sikap
informasi secara kritis. Menggunakan dan sosial, pengetahuan dan keterampilan. Selain
mengelola informasi meliputi (1) kuantitas, kualitas juga menjadi sorotan
menggunakan informasi secara akurat dan utama dari fungsi sumber daya manusia itu
kreatif untuk sejumlah isu atau masalah, (2) sendiri. Sumber daya manusia yang
diinginkan pada abad ke 21 di Indonesia ini

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


37

adalah tangguh, berwawasan tinggi dan juga teknologi digital yang disebut dengan
terampil. information superhighway.
Semakin maju suatu negara, maka Namun, apakah negara Indonesia
semakin banyak pula sumber daya manusia sudah menjadi negara yang memiliki
yang berkualitas yang dimiliki oleh negara kemampuan tersebut? Jika dilihat dari
tersebut. Kualitas ini sangat berpengaruh Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat
dari pola Pendidikan nasional, karena Pengangguran Terbuka (TPT) persentase
Pendidikan merupakan fondasi pertama bagi pada Agustus 2018-Agustus 2020
seseorang dalam memiliki pengetahuan, mengalami peningkatan sebesar 7,07 persen
keterampilan, dan sikap yang baik. Tujuan angka pengangguran di Indonesia, ditambah
pendidikan tidak lain daripada membangun lagi dengan kondisi pandemi covid-19 saat
manusia-manusia yang unggul dan juga ini, dari total penduduk usia kerja sebanyak
dapat survive menghadapi berbagai masalah 203,97 juta orang, persentase penduduk usia
yang dihadapi. kerja yang terdampak Covid-19 sebanyak
Abad 21 ini sudah sangat berbeda 14.28 persen. Dengan 7,07 persen angka
dengan abad 20. Pada abad 21 ini pengangguran ini, menunjukan bahwa
perkembangan teknologi sudah sangat pesat, negara Indonesia masih kurang mampu
meliputi berbagai aspek kehidupan saat ini dalam mengembangkan Sumber Daya
yang berhubungan dengan teknologi, Manusia.
begitupun dengan pendidikan pada abad 21 Untuk mencapai Indonesia yang
dituntut untuk menggunakan pengetahuan maju diperlukan seorang pendidik yang siap
(knowledge) sebagai peran utama dalam dalam menciptakan sumber daya manusia
perkembangan sumber daya manusia di era berkualitas, yang mampu untuk bersaing,
abad 21. Pada abad 21 meminta kualitas dan memiliki keterampilan dalam bekerja.
sumber daya manusia yang lebih baik dan Menurut Aprillinda dalam (Hariyanto,
bisa mengikuti zaman yang ada. Jannah, 2020: 78) menjelaskan bahwa pada
Umumnya perkembangan yang era ini guru seharusnya benar-benar menjadi
terjadi di abad 21 berkaitan dengan guru yang profesional, agar mampu
tergantikannya tenaga manusia dengan menghadapi tantangan. Untuk itu,
teknologi dan berbagai macam alat robotik kompetensi kepribadian, kompetensi
yang canggih. Namun terlepas dari segala profesional, dan kompetensi sosial, serta
teknologi, semua perkembangan ini adalah kompetensi pedagogik seorang guru perlu
hasil dari pemikiran, pengetahuan dan dikembangkan sehingga mampu mendidik
buatan manusia itu sendiri, yang menjadikan siswa yang mempunyai kemampuan
teknologi berkembang sangat pesat. Artinya memprediksi dan menanggulangi. hal ini
secanggih apapun dunia berkembang, itu sependapat dengan (Hasibuan, Prastowo,
pasti ada campur tangan dari sumber daya 2019: 40) yang berpendapat bahwa guru
manusia. yang bertugas membentuk intelektual cerdas
Hal ini sependapat dengan harus dapat menunjukkan kemampuan
Gates,1996 dalam (Wijaya, Sudjimat, 2016: pedagogiknya. Oleh karena itu guru
264) beliau mengemukakan bahwa, Saat ini, diharuskan membaca situasi dan kondisi
pendidikan berada di masa pengetahuan zaman yang ada, agar dapat merealisasikan
(knowledge age) dengan percepatan “Konsep Ilmu” sesuai dengan abadnya.
peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Abad 21 berkaitan dengan
Percepatan peningkatan pengetahuan ini pengetahuan yang berkembang pesat pada
didukung oleh penerapan media dan bidang informasi, media, serta teknologi,

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


38

maka peran guru dalam Pendidikan abad 21 hari, salah satunya dalam bidang
ini adalah menjadi guru profesional yang pendidikan. Dalam bidang pendidikan,
dapat berinteraksi dan beradaptasi sesuai pembelajaran pada abad ke 21 sangat
dengan zamannya, karena peserta didik yang penting untuk menghasilkan sumber daya
diajarkannya adalah peserta didik yang ada manusia yang berkualitas, unggul, dan dapat
pada abad 21 ini, maka guru pun harus berdaya saing. Tidak hanya itu,
menyesuaikan diri dengan zaman yang pembelajaran abad ke 21 mengajarkan
dialami oleh peserta didiknya dan sesuai mengenai pengetahuan, tetapi keterampilan
dengan karakter pendidikan. pun menjadi salah satu bagian penting dalam
Menurut Mufisoh dalam (Ahlah, meningkatkan sumber daya manusia.
Melianah, 2020 : 808) menjelaskan bahwa Sehingga keterampilan belajar sangat
ciri khas atau karakter mengacu kepada penting untuk dikembangkan pada abad ke-
serangkaian tindakan berupa (a). Behavior 21 ini, karena dengan berkembangnya
(perilaku), (b). Attitudes (sikap), (c). teknologi dan informasi mengharuskan
Motivations (motivasi), (d) Skill setiap orang mempunyai keterampilan yang
(keterampilan). Maka inti dari dapat digunakan dalam kehidupan pada abad
pengembangan sumber daya manusia pada 21 ini. Tak hanya itu saja, pendidikan
abad 21 yaitu berpacu pada Pendidikan. karakter di lingkungan keluarga sangat
Guru menjadi tombak utama dalam penting dalam perkembangan keterampilan
pendidikan yang dapat menciptakan sumber anak. Oleh karena itu, untuk menghadapi
daya manusia berkualitas, mampu bersaing berbagai tuntutan perlunya pembelajaran
secara sehat melalui kemampuan dan abad 21, hal ini bertujuan untuk
keterampilan yang dimiliki nya. menciptakan generasi abad 21 yang
Selain profesionalisme, guru juga memiliki kecakapan dalam berpikir secara
dituntut untuk menjadi seorang pengajar kritis, kolaborasi, kreativitas, dan
yang berkualitas dan produktif serta komunikasi.
memiliki sertifikat yang bisa meyakinkan Pentingnya keterampilan belajar di
bahwa guru tersebut sudah layak untuk abad 21 sebagai tuntutan pengembangan
mengajar pada bidang yang diampunya. Hal sumber daya manusia dapat dilakukan
ini sependapat dengan (Yusuf dan dengan cara memperbaharui kualitas
Mukhadis, 2018: 131) bahwa Guru pembelajaran dan juga konsep
Produktif adalah guru yang memiliki pembelajaran. Dengan prinsip bahwa
sertifikat kompetensi yang sesuai dengan pembelajaran berpusat pada siswa yang
bidang yang diajarkan, misalkan guru yang bersifat kolaboratif, kontekstual, berpikir
mengajar pengelasan harus mempunyai kritis dan terintegrasi dengan masyarakat.
sertifikat yang menyatakan kompetensinya Karena pada dasarnya keterampilan adalah
dalam bidang pengelasan. Adanya sertifikat kemampuan yang telah melekat pada diri
kompetensi akan lebih meyakinkan untuk manusia, tinggal bagaimana pendidikan
terbimbingnya peserta didik menjadi sumber dapat mempersiapkan dan membimbing
daya manusia yang memiliki kompetensi seorang siswa agar dapat dilatih, diasah serta
yang sama seperti gurunya atau bahkan dikembangkan secara terus menerus
melebihi kemampuan guru tersebut. sehingga keterampilan seseorang bisa
menjadi potensial dalam melakukan sesuatu.
4. KESIMPULAN Kemampuan berpikir gunanya untuk
Abad ke 21 merupakan abad yang mencari dan memahami ide agar dapat
menuntut penggunaan teknologi informasi berkembang dengan baik, mengartikan
dan komunikasi di dalam kehidupan sehari-

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


39

makna-makna, mengambil keputusan dan daya manusia yang berkualitas dalam bidang
juga mencari jalan pemecahan masalah teknologi dan juga aspek kemanusiaan agar
dengan baik dan terstruktur. Tidak hanya itu menjadi senjata atau tombak suatu negara
keterampilan berpikir ialah keterampilan bisa semakin maju, khususnya untuk negara
yang bersifat abstrak maka dari itu Indonesia.
pentingnya untuk diasah dan dilatih agar
dapat terlihat jelas dan tertata dengan rapi. DAFTAR PUSTAKA
Inti dari pengembangan sumber daya
manusia pada abad 21 yaitu berpacu pada Agustini, K. L. (2018). Persaingan Industri
Pendidikan nasional yaitu pendidikan yang 4.0 di ASEAN: Dimana Posisi
berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Indonesia. Yogyakarta: Forbil
Dasar Republik Indonesia 1945. Guru Institute.Anggo, M. (2011).
menjadi tombak utama dalam pendidikan
yang dapat menciptakan sumber daya Anggo, M. (2011). Pemecahan masalah
manusia berkualitas, mampu bersaing secara matematika kontekstual untuk
sehat melalui kemampuan dan keterampilan meningkatkan kemampuan
yang dimiliki nya. Oleh karena itu, guru metakognisi siswa. Edumatica:
harus mampu dalam menguasai berbagai Jurnal Pendidikan Matematika. 1(2),
keterampilan yang dapat menjadikan 35-42.
siswanya memiliki keterampilan dalam
Aoun, J.E. (2017). Robot-proof: higher
berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi,
education in the age of artificial
kreatif dan inovasi, serta teknologi dan
intelligence. US: MIT Press.
konsep. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas, Ahlah, Melianah. (2020). Membangun
karena sumber daya manusia yang Karakter Siswa Melalui Literasi
berkualitas adalah sumber daya paling Digital Dalam Menghadapi
penting yang harus dimiliki sebuah negara, Pendidikan Abad 21 Era Society 5.0.
khususnya untuk Indonesia. Keterampilan In Prosiding Seminar Nasional
tidak hanya dari pendidiknya saja tetapi Program Pascasarjana Universitas
peserta didik pun ikut bermain peran di PGRI Palembang, 805-814.
dalamnya. Dengan tidak akan pernah
berakhirnya proses belajar, keterampilan Barus, Diana Rosa. (2019). Model-Model
tersebut akan membuat peserta didik Pembelajaran Yang Disarankan
semakin unggul. Untuk Tingkat SMK Dalam
Tak lupa juga dengan adanya era Menghadapi Abad 21.
revolusi 4.0 yang mana teknologi sangat
digunakan dimanapun itu harus diperhatikan Hariyanto, A. B., & Jannah, U. R. (2020).
juga mengenai aspek kemanusiaan Revolusi Guru Dalam Pembelajaran
(humanities) apalagi dalam kehidupan Abad 21. Sigma, 5(2), 77-84.
sehari-hari seperti halnya dalam Pendidikan
dan juga dunia kerja. Karena tidak semua Hasibuan, Prastowo. (2019). Konsep
pekerjaan dapat digantikan dengan teknologi Pendidikan Abad 21: Kepemimpinan
maka dari itu aspek kemanusiaan sangat dan Pengembangan Sumber Daya
penting dan masih harus diperhatikan Manusia SD/MI. Jurnal MAGISTRA,
kembali. Oleh karena itu diharapkan 10(1), 26-50.
pendidikan untuk dapat menciptakan sumber

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021


40

Kuncahyono, Suwandayani, B. I, Muzakki, Karakter Gotong Royong di Sekolah


A. (2020). Aplikasi E-Test “That Dasar. Lectura : Jurnal Pendidikan,
Quiz” Sebagai Digitalisasi 11(2), 225-238.
Pembelajaran Abad 21 Di Sekolah
Indonesia Bangkok. Lectura : Jurnal Nabilah, Nana. (2020). Pengembangan
Pendidikan, 11(2), 153-166. Keterampilan Abad 21 Dalam
Pembelajaran Fisika Di Sekolah
Kemendikbud. No.0490/U/1992. Sekolah Menengah Atas Menggunakan
Menengah Kejuruan. Jakarta: Model Creative Problem Solving. 3.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan
keterampilan abad ke-21 dalam
Khasanah, U.,& Herina, H. (2019). pembelajaran kimia. Jurnal Inovasi
Membangun Karakter Siswa Melalui Pendidikan Kimia, 13(1), 2239-2253.
Literasi Digital Dalam Menghadapi
Pendidikan Abad 21 (Revolusi Syahputra. (2018). Pembelajaran Abad 21
Industri 4.0). In Prosiding Seminar Dan Penerapannya Di Indonesia.
Nasional Program Pascasarjana Prosiding Seminar Nasional
Universitas PGRI Palembang, 12(1), SINASTEKMAPAN (E-Journal),1,
999-1015. 1276-1283.

Lase, D. (2019). Pendidikan Di Era Revolusi Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., Nyoto, A.,
Industri 4.0. Sundermann: Jurnal & Malang, U. N. (2016).
Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Transformasi pendidikan abad 21
Humaniora Dan Kebudayaan, 1(1), sebagai tuntutan pengembangan
28-43. sumber daya manusia di era global.
In Prosiding Seminar Nasional
Litasari, V. N., Pramukti, R. H., Farikhah, Pendidikan Matematika. 1(26), 263-
N. A., & Hidayah, R. The 278.
Importance Of Family Education To
Instill Children’s Moral Character In Yusuf, Mukhadis. (2018). Model
The Era Of Industrial Revolution Pengembangan Profesionalitas Guru
4.0. In Social, Humanities, and Sesuai Tuntutan Revitalisasi
Educational Studies (SHEs): Pendidikan Vokasi Di Indonesia.
Conference Series, 2(1), 213-218. Lectura : Jurnal Pendidikan, 9(2),
130-139.
Muhali. (2019). Pembelajaran Inovatif Abad
Ke-21. Penelitian dan Pengkajian Zubaidah, S. (2016, December).
Ilmu Pendidikan: e-Saintika, 3(2), Keterampilan abad ke-21:
25-50. Keterampilan yang diajarkan melalui
pembelajaran. In Seminar Nasional
Mulyani, D., Ghufron, S., Akhwani, A., & Pendidikan 2(2), 1-17
Kasiyun, S. (2020). Peningkatan

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.12 No. 1, Februari 2021

You might also like