You are on page 1of 3

Manfaat Membaca Al-Qur’an dan Puasa

Kadang kita semangat untuk beribadah, dan kadang kita merasa malas untuk
menjalankan ibadah. Kenapa itu bisa terjadi? Jawaban yang paling mudah karena
itu takdir dari Allah ‘Azza wa Jalla. Allah menakdirkan hari ini kita semangat besok kita
malas.

Lihat juga: Kumpulan Ceramah Ramadhan Singkat dan Praktis

Namun tentunya segala sesuatu ada sebabnya. Salah satu sebab terbesar yang
menyebabkan orang malas atau semangat beribadah adalah kondisi hati. Ketika hatinya
sedang sehat, hatinya sedang bersih, biasanya dia akan semangat beribadah.

Sebaliknya, ketika hatinya kotor dan dipenuhi dengan penyakit, maka saat itu dia akan
malas untuk beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Apakah hati yang terlanjur kotor, yang terlanjur sakit, bisa diobati, bisa dibersihkan?
Jawabnya bisa. Tentunya dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla. Dan salah satu faktor yang
bisa membersihkan hati dari kerak-kerak kotoran itu dan Al-Qur’an.

Sehingga di dalam Surah Al-Isra’ ayat 82, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

‫َو ُنَنِّز ُل ِم َن اْلُقْر آِن َم ا ُهَو ِش َفاٌء َو َر ْح َم ٌة‬


“Dan Kami turunkan Al-Qur’an salah satunya adalah untuk Syifa
(penawar/penyembuh/obat) dari penyakit-penyakit yang ada dalam hatinya…”

Semakin sering kita membaca Al-Qur’an, semakin banyak halaman yang kita baca, maka
akan semakin sehat hati kita, akan semakin bersih hati kita. Sebaliknya, semakin jarang
kita menyentuh Al-Qur’an, semakin jarang kita membaca Al-Qur’an, maka kerak-kerak
yang dalam hati kita akan semakin menumpuk dan semakin susah untuk dihilangkan.

Seperti sabun dan air

Kata Syaikh Al-Ushaimi Hafidzahullah, di bulan Ramadhan ini terjadi perpaduan antara
dua hal dahsyat yang membersihkan hati. Yang pertama adalah puasa, yang kedua dan
Al-Qur’an. Perpaduan antara puasa dengan Al-Qur’an -kata beliau- diibaratkan dengan
perpaduan antara air dengan sabun.

Membersihkan sesuatu hanya dengan air kurang bersih, membersihkan sesuatu hanya
dengan sabun juga kurang bersih. Tapi ketika sabun dipadukan dengan air, maka akan
sangat bersih.
Maka di bulan Ramadhan ini memadukan antara puasa dengan Al-Qur’an efeknya
dahsyat untuk membersihkan hati kita. Sehingga wajar ketika Allah berfirman:

“Di bulan Ramadhan ini diturunkan Al-Qur’an…” Dipadukan antara puasa dengan Al-
Qur’an.

Maka bikin target. Paling minimal adalah sekali khatam. Jadi kalau sudah dibawah satu
kali khatam itu sudah dibawah minimal. Syukur-syukur bisa dua kali atau tiga kali.

Sejatinya -kata sebagian ulama- ketika kita masuk bulan Rajab dan Sya’ban, seharusnya
kita sudah mulai meningkatkan porsi bacaan Al-Qur’an kita. Jadi bukan hanya satu juz
kalau sudah masuk Rajab dan Sya’ban, tapi minimal 2 juz dalam sebulan. Nanti ketika
masuk bulan Ramadhan kita tingkatkan lagi menjadi 3 kali atau 4 kali khatam.

Imam Syafi’i 60 kali khatam. Itu bukan dongeng di negeri antah berantah. Itu mustahil
buat orang yang tidak punya semangat, yang tidak mendapatkan taufik dari Allah, mereka
mengira itu tidak mungkin. Padahal itu sangat mungkin.

Memasang target dan strategi

Ya mungkin kita tidak sampai kesitu ya, masyaAllah. Sekarang minimal sekali.
Tergantung dengan inginnya bagaimana. Apakah 1 juz itu mau dibagi waktunya dalam
sehari atau mau dibaca sekali selesai tidak ada masalah. Kalau itu masalah teknis yang
fleksibel.

Ada orang yang lebih suka baca sekali duduk 1 juz, ini mungkin setengah jam. Bahkan
bagi yang sudah lancar tidak sampai setengah jam, paling 20 menit. Kalau
yang pertengahan mungkin setengah jam, kalau yang masih terbata-bata mungkin 1 jam.

Ada sebagian orang lebih suka sekali duduk langsung selesai, ini tidak masalah. Ada
yang lebih suka dibagi-bagi. Misalnya sekarang baca seperempat juz, nanti membaca
seperempat juz. Tidak masalah.

Ada juga yang membagi dengan waktu shalat. Sekali shalat membaca 2 lembar, maka
kalau 5 kali shalat berarti 10 lembar, ini sama dengan 1 Juz. (Kalau ingin membaca) 20
halaman (dalam satu hari), berarti sekali shalat membaca 4 halaman. Terserah mau dibaca
sebelum shalat 1 halaman dan setelah shalat satu halaman, ini fleksibel.

Intinya minimal kita mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan, itu minimal. Syukur-
syukur bisa tambah. Tinggal ditingkatkan porsinya. Kalau ingin khatam sekali itu berarti
setiap waktu shalat 2 lembar, berarti nanti kalau ingin dua kali khatam berarti 4 lembar,
kalau ingin 4 kali khatam berarti 8 lembar, begitu terus.
Jadi pasang target. Semakin banyak ayat Al-Qur’an yang kita baca, maka akan semakin
bersih hati kita. Semakin sedikit dan jarang kita membaca Al-Qur’an, maka hati kita akan
semakin kotor.

Mudah-mudahan kita ditolong oleh Allah untuk memanfaatkan bulan Ramadhan guna
membersihkan hati kita yang mungkin sudah terlanjur kotor. Tidak ada kata terlambat
untuk memperbaiki diri.

▬▬•◇✿◇•▬▬

https://ngaji.id/klik/lr

You might also like