You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT BERSAHAJA.
TANGGAL, 8 – 12 DESEMBER 2020
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

Praktek Klinik Keperawatan Dasar (PKKD)

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Dosen Pembimbing : Winara, S.Kep., Ners

Oleh :

Indri Sri Mulyani

19.019

II A

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA OKSIGENASI DI RUANG PENYAKIT
DALAM RUMAH SAKIT BERSAHAJA.

Kasus :

Pasien Tn. A usia 53 tahun, dirawat diruangan penyakit dalam Rumah Sakit
Bersahaja. Saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat ruangan (mahasiswa)
ditemukan data :

Pasien mengeluh sesak berulang, batuk berdahak sulit keluar disertai nyeri
dada sebelah kanan seperti ditusuk jarum, terdengar suara napas Ronkhi (+),
PCH (+), Retraksi dinding dada (+), TTV : 110/70 mmHg, N : 88x/menit, S :
37ºC. BB saat masuk RS. 75 kg.

Masalah keperawatan utama apa yang muncul, serta rencana tindakan apa
yang akan dilakukan, sesuai dengan pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia.

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/Bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Golongan Darah :O
Diagnosa Medis :
Tanggal Masuk RS : 8 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2020
No. Medrec : 050620
Alamat : Bandung
2) Identitas Penganggung Jawab
Nama : Ny. W
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan Dengan Klien : Suami ISTRI
Alamat : Bandung
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak berulang, disertai nyeri dada
sebelah kanan seperti ditusuk-tusuk jarum.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan sesak nafas -/+ dari tanggal, berapa
sampai tanggal brp. selama 3 hari disertai batuk berdahak,
dan terasa nyeri di dada sebelah kanan seperti ditusuk-
tusuk jarum. Sebelum dibawa ke rumah sakit klien
mengobati penyakitnya dengan membeli obat di apotek
dekat rumahnya, akan tetapi sesak nafas dan nyeri dada
tidak kunjung sembuh dan tersa semakin parah, sehingga
Tn. A meinta istrinya untuk membawanya ke kerumah sakit.
Mules2 DIare demam,
b) Keluhan Saat di kaji
P : Pasien mengatakan sesak nafas/
Q : sesak dirasakan seperti tertimpa benda berat di daerah
dada
R : sesak dirasakan di daerah dada
S : skala nyeri 5 dari rentang (1-10)
sesak dirasakan jika berjalan ringan sekitar 20 meter (skala
2), sesak bertambah jika beraktifitas dan berkurang jika
istirahat,
T : sesak dirasakan -/+ selama 1 jam / sesak dirasakan
seharian

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan sebelumnya belm pernh menderita
penyakit seperti ini / yang sama degn skrg dialaminya, kelainan
pada pernapasannya, klien juga mengatakan bahwa dia
perokok aktif tapi klien tidak mengonsumsi alkohol.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan yang dialami
pasein dan di keluarga pasien tdk ada yg mempunyai penyakit
keturunan seperti pennyakit jantung, dM, hipertensi dll.
c. Pola Fungsi Kesehatan
1) Ditanayakn persepsi ttg keseahatan :
Klien mengatakan bahwa dirinya perokok aktif bahkan sebelum
dia di bawa ke rumah sakit klien masih mengonsumsi
tembakau (rokok) tapi klien mengatakan bahwa ia tidak
mengonsumsi alcohol dan tidak memiliki riwayat alergi.
Klien mengatakan kesahatan adalh hal pntig yg harus dijaga
2) Pola Nutrisi, istirahat tidur, eliminasi dan personal hygiene.

No Pola Sebelum Masuk RS Sesudah Masuk RS


1. Nutrisi & Metabolisme
a. Makan
- Frekuensi - 3 kali sehari porsi 1 porsi - 2-3 sendok
(-/+ 1 piring)
- Jenis - Nasi, sayuran, sup, daging - Nasi

- Tidak ada keluhan


- Keluhan
- Klien merasa tidak napsu
Tidaka ada keluhan
- Diet
makan
- pantagan
Tidak boleh makan
Tidak ada pantagan
berminyak
a. Minum
a. Minum
- ± 5 gelas perhari (±1200cc)
b. Minum
- ± 3 gelas perhari (CC)
- Air putih, kopi
- Frekuensi
- Air putih
- Tidak ada keluhan
- Jenis
- Tidak ada keluhan
- Keluhan
2. Eliminasi
a. BAB a. BAB a. BAB
- Frekuensi - 2 hari sekali - 2 hari sekali
- Konsistensi - Lunak - Lunak
- Warna - Kuning Khas Feses - Kuning
- Bau - Khas feces - Khas feces
- Keluhan - Tidak ada - Klien dibantu keluarga ke
kamar mandi
b. BAK b. BAK b. BAK
- 4-5 kali perhari (±
- Frekuensi 700cc/hari) - 4-5 kali perhari
- Warna - Kuning - Kuning
- Keluhan - Tidak ada - Klien dibantu keluarga ke
kamar mandi
3. Istirahat tidur
a. Siang a. Siang a. Siang
- Kualitas - Nyenyak/tidak nyenyak - Tidak teratur
- Lama - ± 1-2 jam perhari 1
- ± jam perhari
2
b. Malam a. Malam
b. Malam
- Kualitas - Teratur
- Tidak teratur
- Lama - 8-9 jam
- ± 5-6 jam
- Keluhan - Tidak ada
- Terbangun tengah malam
4. Personal hygiene FREKUENSI FREKUENSI
a. Mandi a. 1x/hari a. Pasien mengatakan dibantu
b. Pasien mengatakan dapat oleh keluarga
b. Keramas melakukan sendiri b. Pasien mengatakan selama di
c. Pasien mengatakan dapat RS belum keramas
c. Gosok gigi melakukan sendiri c. Pasien mengatakan dibantu
d. Pasien mengatakan dapat kekamar mandi oleh keluarga
d. Gunting kuku melakukan sendiri d. Pasien mengatakan dibatu
e. Tidak ada masalah oleh keluarga
e. Masalah e. Pasien mengatakan lemas
sehingga dibantu oleh
keluarga

3) Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan perawatan diri meliputi :
Skor : 0 = Mandiri
1 = Dibantu sebagian
2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung atau tidak mampu

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Berdandan √
Eliminasi √
Mobilisasi ditempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Belanja √
Memasak √
Merapihkan rumah √

4) Pola Toleransi-Koping Stres


Selama dirawat RS klien membutuhkan dukungan dari
keluargamya. Pasien menunjukan keadaan emosi yang stabil
dan klien tidak berbicara bila tidak ditanya.

5) Kognitif – Perceptual
Saat klien berbicara KOOPERATIF, kontak mata pasien
baik dengan keluarga, perawat dan dokter jika berbicara lama
klien merasakan ada sesak.
6) Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
karena tidak terdapa tidak ada bagian tubuh yang paling
disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai klien
mengatakan biasa-biasa saja.
b) Peran Diri
Pasien merasa sedih karena tidak bisa beraktivitas
seperti biasanya.
c) Harga Diri
Klien merasa MALU/TIDAK dgn kondisinya, karena tidak
dapat melakukan/memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
bantuan orang lain/keluarga.
d) Identitas Diri
Status klien dirumah sebagai kepala keluarga dan
bertujuan hidup bahagia bersama keluarganya.
e) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa
melakukan kegiatan/aktivitas seperti dahulu lagi, klien juga
berharap keluarganya dapat menerima keadaannya saat ini
dan memberikan dukungan mental agar klien cepat
sembuh.
7) Pola Hubungan dan Peran
Pasein mengaktan bahwa keluarganya adalah orng yang
paling berarti dlm hidupnya. Karena keluarga adalh tempat
pasien untuk berokumnikasi dan mengungkapkan segala keluh
kesahnya . pasien mengatakan dirinya adalah seorang guru sd.
Pasien mengtakan hubungan ya dengn anggota keluarganya
baik/ harmonis.

Pola Nilai dan Keyakinan


Klien beragama islam dan sebelum dirawat di RS klien
menjalankan ibadahnya, tetapi selama di rawat di RS pasien
menjalankanya dengan bantuan dari istri/keluarganya, klien
yakin kalau penyakit yang dideritanya saat ini adalah cobaan
dari Allah SWT dan klien yakin bahwa penykitnya dapat
sembuh.

c. Pengkajian Fisik
1) Keadaan Umum : Klien terlihat lemas
2) Kesadaran : Composmentis, GCS (E4 V6 M5) =15
3) Tanda-tanda vital
a) Temperatur : 37ºC
b) Denyut nadi : 88x/menit
c) Respirasi : 28x/menit
d) Tekanan darah : 110/70 mmHg
4) BB : 75Kg
5) TB : 175CM
6) IMT = BB : (TB)2m : 24,50
7) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan wajah
bentuk kepala simetris , warna rambut hitam, kulit kepala
tidak kotor, tidak tampak ada lesi, tidak ada alopesia, distribusi
rambut tampak merata. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri
tekan dan tidak ada benjolan, tidak ada lesi, dan tidak terdapat
jerawat. Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
b) Mata
Saat di inspeksi bentuk mata simetris, tidak ada lesi,
sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda. Saat
di palpasi tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan, fungsi
penglihatan baik.
c) Hidung
Saat di inspeksi hidung terlihat simetris, pernapasan
cuping hidung (PCH) positif, terdengar suara napas Ronkhi.
Saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
d) Telinga
Saat di inspeksi bentuk telinga simetris, tidak ada lesi,
telinga bersih tidak keluar cairan. Saat dipalpasi tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, dan fungsi pendengaran baik.

e) Mulut
Saat di inspeksi bentuk mulut simetris, tidak ada
stomatitis, mukosa sedikit kering, lidah bersih, gigi lengkap,
tidak ada karies, dan fungsi pengecapan baik ditandai dengan
pasien dapata membedaakan rasa manis dan asin, .
f) Leher
Saat di inspeksi leher simetris sejajar dengan sumbu
tubuh. Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, dan fungsi menelan baik.

PEMERIKSAAN DADA (IPPA)

g) Abdomen (IAPP)
Saat di inspeksi bentuk abdomen datar dan tidak ada
bekas luka, bising usus 10x/menit. Saat di perkusi suara timpani
di seluruh kuadran. Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan.
h) Ekstermitas atas
Bentuk tangan kanan dan kiri simetris, jari normal, tidak
ada fraktur, tangan kiri terpasang infus dan pergerakannya
terbatas, turgor baik Kembali < 2 detk.
i) Ekstermitas bawah
Penggerakannya terbatas, klien terlihat berhati-hati saat
bergerak, turgor baik.
j) Genetalia
Tidak terpasang kateter, genetalia bersih, tidak terdapat
luka.
d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Darah pada tanggal 06 Desember 2020

Pemeriksaan Hasil Satuan N. Rujukan


Hemoglobin L 11.4 9/dL 11,7 – 15,5
Leukosit H 14,6 103/uL 3,6 – 11,0
Hematokrit L 34 % 35 – 47
Eritrosit L 6,4 106/uL 3,80 – 5,20
Trombosit 355 103/uL 150 – 440
MCH L 18 Pg 26 – 34
MCHC 34 9/dL 32 – 36
Mcv L 53 tL 80 – 100
Eosinofil L 0,0 % 2–4
Basofit 0,10 % 0–1
Netrofil H 92,10 % 50 – 70
Limfosit L 3,20 % 22 – 40
Monosit 4,60 % 2–8
GDS H 128 Mg/dL 80 – 110
Ureum 18 Mg/dL 10 – 50
Kreatinin L 0,50 Mg/dL 0,6 – 1,1
SGOT 13 u/L < 30
SGPT 14 < 32
HBSAG, Rapid Non Reaktif

2) Pemeriksaan Mikrobiologi pada tanggal 06 Desember 2020

Pemeriksaan Hasil Satuan N. Rujukan


Mikrobiologi
BTA 1 Pos (2+) Negatif
BTA 2 Pos (2+) Negatif
BTA 3 Pos (2+) Negatif

3) Pemeriksaan Radiologi
Rotgen Thorak : Gambaran Tb pulma lama aktif dipulmo dextra.

e. Therapi
Infus asering + aminophilin 24 ml 16 tpm
Therapi O2 3,31 Lpm
Injeksi : Ceftriaxone 3 x 1 gram
Ranitidine 3 x 25 mg
Inhalasi : Nebulizer Combivent
Pemberian Oral : Paracetamol 3 x 500 mg (1 tablet)
Ambroxol 3 x 30 mg (1 tablet)
Sutraifat 3 x 1 gr (1 tablet)
Salbutamol 3 x 4 mg (1 tablet)

NO Terapi Dosis Cara Fungsi


Pemberian
1 Salbutamol 3 x 4 mg (1 Oral Untuk
tablet) meredakan
sesak nafas

2. Analisa Data
Nama Pasien : Tn. A No. Medrec : 050620
Umur : 53 tahun Ruang : Penyakit Dalam

No Data Menyimpang (S) Etiologi E Masalah P


1. Data Subjektif : Hipersekresi mukus Bersihan jalan
1. Pasien mengeluh sesak ↓ napas tidak efektif
berulang Penumpukan lendir dan sekresi
2. Batuk berdahak berlebih
Data Objektif yang ↓
biasanya ditemukan pada Merangsang refleks batuk
pasien diantaranya : ↓
1. Terdengar suara napas Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
ronkhi
Sumber : Sumber :
(Muttaqin, 2009) (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2017)
2. Data Subjektif yang Penurunan asupan O2 Pola napas tidak
biasanya ditemukan pada ↓ efektif
pasien diantaranya : Hipoksemia
1. Pasien mengeluh sesak ↓
berulang Kompensasi tubuh dengan
Data objektif yang peningkatan RR
biasanya ditemukan pada ↓
pasien antaranya : Pola Napas Tidak Efektif
1. Positif pernapasan cuping
hidung (PCH) Sumber : Sumber :
(Muttaqin, 2009) (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2017)
3. Data subjektif yang Respon inflamasi Nyeri akut
biasanya ditemukan pada ↓
pasien diantaranya : Fibrosa Paru
1. Nyeri dada sebelah kanan ↓
seperti ditusuk-tusuk Obstruksi Paru
Data objektif yang ↓
biasanya ditemukan pada COPD
pasien diantaranya : ↓
1. Pasien tampak kesakitan Timbul Nyeri

Nyeri Akut

Sumber : Sumber :
(Muttaqin, 2009) (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2019)

B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


Diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi pada masalah oksigen,
sebagaimana menurut SDKI adalah sebagai berikut :
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b/d Hipersekresi jalan napas
ditandai dengan DS/DO
b. Pola napas tidak efektif b/d Hambatan upaya napas
c. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis akibat implamasi

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Nama Pasien : Tn. A
Ruang : Penyakit Dalam
No. Medrec : 050620
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif Latihan batuk efektif
efektif keperawatan selama 1x24 jam Observasi : Observasi :
diharapkan bersihan jalan 1. Identifikasi kemampuan 1. Batuk efektif dapat
napas tidak efektif teratasi batuk mengeluarkan sekret.
dengan kriteria hasil : 2. Monitor adanya retensi 2. Menunjukan berat
Indikator Awal Akhir sputum ringannya obstruksi
- Batuk 1 5 Terapeutik : Terapeutik :
efektif 1. Atur posisi semi-fowler 1. Posisi semi fowler untuk
- Frekuensi 1 5 atau fowler mempermudah ekspansi
napas paru
- Pola napas 1 2
Edukasi : Edukasi :
Keterangan : 1. Jelaskan tujuan dan 1. Meningkatkan volume
1. Menurun prosedur batuk efektif paru dan memfasilitasi
2. Cukup menurun pembersihan saluran
3. Sedang napas.
4. Cukup meningkat 2. Anjurkan tarik nafas 2. Mengatur pola napas
5. Meningkat dalam melalui hidung pasien agar teratur.
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir
SUMBER mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
3. Anjurkan tarik napas 3. Menurunkan intensitas
dalam hingga 3 kali nyeri, meningkatkan
ventilasi paru dan
meningkatkan
oksigenasi darah
(Smeltzer & Bare, 2002)
4. Anjurkan batuk dengan 4. Relaksasi otot abdomen.
kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang
ke-3
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian 1. Agen metabolik
mukolitik atau menurunkan kekentalan
ekspektoran, jika perlu. dan perlengketan sekret
paru untuk
memudahkan
pemberian. Agen
ekspeteron akan
memudahkan sekret
lepas dari perlengkapan
jalan napas.

Sumber :
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, SUMBER
2018)

Sumber : Sumber :
(Tim Pokja SDKI DPP (Tim Pokja SLKI DPP PPNI,
PPNI, 2017) 2019)
D. Implementasi dan Evaluasi
Nama pasien : Tn. A
Ruang : Penyakit Dalam
No. Medrec : 060520

Diagnosa Hari
No Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf
Keperawatan tanggal/jam
1. Bersihan jalan napas selasa 1. Mengidentifikasi kemampuan Selasa, 08-12-2020
tidak efektif 08-12-2020 batuk pasien PKL.
08.00 Repons : 14.00WIB
DS: pasein mengatakan S : - Pasien
menegrti cara batuk efektif mengatakan
DO. Pasien dapat mengerti
mempraktekan secara cara batu
mandieri batuk efektif efektif
08.20 - Paseine
mngatkan
dahak
berkurang
08.40 2. Memoonitor adanya retensi O : pasein dapat
sputum mempraktekan car
batuk efektif
Suara nafas pasien masih
terdengar ronchi
3. Mengatur posisi semi-fowler A : - masalah belum
atau fowler teratasi
P :- lanjutkan intervensi
NO, 2 dan no 3

E. Catatan Perkembangan
Nama Pasien : Tn. A
Ruang : Penyakit Dalam
No. Medrec : 060520

No Hari/Tanggal SOAP Paraf


1. kamis S : - Pasien mengatakan masih sedikit sesak, sekret susah keluar dan nyeri dada
010-12-2020 sebelah kanan.
08.00 O : - pasien terlihat sesak dan susah mengeluarkan sekret
A : - masalah bersihan jalan napas belum teratasi
P : - lanjutkan intervensi

08-12-2020 S : - pasien mengatakan sesaknya berkurang, sekret keluar sedikit dan nyeri di dada
09.00 sedikit berkurang
O : - pasien tampak bisa mengeluarkan sekretnya
A : - Masalah batuk efektif teratasi
P : - lanjutkan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan, Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer, S. C & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 2 Alih Bahasa
Kuncara, H, Y, dkk, ECG, Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik.Jakarta:DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan
Keperawatan.Jakarta:DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019.Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan.Jakarta:DPP PPNI

You might also like