You are on page 1of 28

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI

SIKLUS AKUNTANSI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

HUSWATUL KHAIRA (2105190005)

LAILUNA (2105190006)

AKMAL RUFAJAR (2105190002)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi khusus jurusan akuntansi, kita banyak mempelajari berbagai
jenis akuntansi, salah satunya adalah akuntansi keuangan. Tujuan utama akuntansi adalah untuk
memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak manajemen suatu perusahaan maupun
pihak-pihak lain di luar perusahaan
seperti pemegang saham dan kreditur untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen perusahan,
akuntansi sebenarnya merupakan alat untuk memberikan informasitentang kejadian-kejadian
yang bersifat finansial dalam satu periode tertentu.Dengan demikian manajemen mampu
menguasai keadaan perusahaan dan dapatmenguasai jalannya perusahaan.

Majunya dunia usaha juga mengakibatkan pengelolaan data akuntansiyang semakin kompleks
yang tentunya memerlukan pengelolaan data secaracepat, tepat dan akurat dalam pencapaian
tujuan perusahaan yang efisien danefektif. Dalam makalah ini, kami mengutarakan bahasan
mengenai SiklusAkuntansi. Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
SiklusAkuntansi, seperti definisi siklus akuntansi, tahap-tahap siklus akuntansi, danstudi kasus
dalam siklus akuntansi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi akuntansi itu seperti apa?

2. Apa-apa saja tahapan dalam siklus akuntansi?

3. Bagaimana penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi?

1.3 Tujual Penulisan

1. Untuk mengetahui akuntansi itu seperti apa.

2. Untuk mengetahui tahapan dalam siklus akuntansi.


3. Untuk mengetahui penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Siklus Akuntansi

Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansiyang panjang. Pada
proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil laporan yang
baik, valid dan akun tabel. Tahap-tahap itulah yang kemudian disebut sebagai siklus akuntansi.
Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum. Siklus akuntansi adalah suatu proses
penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu Prinsip-
prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode serta teknik-teknik dari segala
sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode tertentu. Pada
umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan
laporan keuangan perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal
penutup atau sampai pada jurnal pembalik. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat
dinyatakan sebagai berikut,
B. Tahapan Siklus Akuntansi

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi secara umum yaitu:

1.Mengindentifikasi Transaksi

Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, yaitu dengan mencari tahu transaksi
apa saja yang berlangsung selama
suatu periode. Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari
suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat. Sebagai contoh
transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening
telepon bulanan, pembelian barangdagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain
sebagainya.Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan
yangmengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangansecara kredit akan
disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepadakreditor.Dalam tahapan ini kita
memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.Bukti transaksi sendiri adalah dokumen pendukung
yang berisi datatransaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk
kebutuhan pencatatan keuangan. Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama s
etiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Biasanya berupakwitansi, cek, faktur, dan lain-lain.

2.Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal

Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan(Book of original Entry),
oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok bagi catatan-
catatan lainnya. Jurnal merupakan aktivitas meringkas danmencatat transaksi perusahaan
berdasarkan dokumen dasar. Tempat untukmencatat dan meringkas transaksi tersebut
disebut dengan buku jurnal.Ada dua macam jurnal :

a.Jurnal umum (General Journal)

b. Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untukmencatat transaksi
keuangan yang sering terjadi.Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal
memberikaninformasi berikut:

Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkankapan terjadinya transaksi

Nama perkiraan

Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet

Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :


Jenis Rekening Pertambahan Pengurangan Saldo PadaUmumnya

Aktiva

Debit Kredit Debit

Hutang

Kredit Debit Kredit

Rekening Modal :Modal

Kredit Debit KreditPrive Debit Kredit Debit

Penghasilan Kredit Debit KreditBiaya Debit Kredit Debit

6 Proses pencatatan mengikuti 5 langkah berikut ini:

1)Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya darislip deposito bank,


penerimaan penjualan dan cek.
2)Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebutdan mengklasifikasikan
berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban ataumodal).

3)Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahanatau pengurangan yang


disebabkan oleh transaksi itu.

4)Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

5)Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3.Memindahbukukan Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar

Tahapan selanjutnya adalah memindahbukukan atau posting.Postingadalah aktivitas


memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besarsesuai dengan jenis transaksi dan nama
perkiraan masing-masing.Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan
yangmengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan
merupakan penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan dasar pembuatanlaporan
neraca dan laporan laba/rugi.Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu
perusahaanmengharuskan dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberiidentitas yaitu
pemberian nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalahuntuk mengidentifikasikan transaksi
yang terjadi, sehingga transaksi 7 keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat dicatat dalam
rekening yang bersangkutan dalam buku besar.Kode rekening pada buku besar, ada beberapa
macam antara lain :

a.Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-masing rekening dapat diberi
nomor dengan bebas.

b.Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0sampai dengan 9.

c.Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode perkiraan/rekening.

d.Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

Halaman :11Tanggal Keterangan Ref Debit KreditApril 1

Kas ……………………….

15 300.000,00 -
Penjualan …………..

40 - 300.000,00Keterangan : Penjualan tunai hari ini

KAS

Halaman :15Tanggal Keterangan Ref

Debit

Kredit D/K SaldoApril 1 Penjualan Tunai

11

300.000,00 - D 300.000,00

PENJUALAN

Halaman :40Tanggal Keterangan Ref

Debit

Kredit D/K SaldoApril 1 Penjualan Tunai

11

- 300.000,00 D 300.000,00

Hubungan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabiladiperlukan perincian terhadap
informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.

Pengertian dan Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus akuntansi perusahaan jasa – Dalam melakukan pelaporan keuangan dalam kurun waktu
sebulan atau satu tahun. Siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai serangkaian proses kegiatan
untuk mengidentifikasi, menganalisis sampai mencatat semua kejadian terkait keuangan yang
terjadi pada perusahaan.

Pembuatan siklus akuntansi memiliki tujuan yaitu sebagai penyedia informasi yang nantinya
bermanfaat dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Mungkin masih banyak perusahaan kecil yang belum mengetahui siklus akuntansi dan dalam
mencatat laporan keuangannya masih sederhana hanya sebatas pemasukan dan pengeluaran.
Nah, maka dari itu perusahaan mesti tahu tentang pengertian siklus akuntansi sampai tahapan apa
saja yang terdapat dalam siklus akuntansi.

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi adalah proses berulang untuk melakukan identifikasi dan analisis setiap
kegiatan akuntansi pada sebuah perusahaan dan dilakukan pada periode tertentu dalam kurun
waktu satu tahun.

Dalam melaksanakan siklus akuntansi dimulai dari awal tahun yaitu pembukaan pembukuan dan
akhir tahun dengan penutupan jurnal. Setiap proses akuntansi dilakukan secara berulang selama
perusahaan tersebut masih berjalan.

Pencatatan yang dilakukan menggunakan prinsip, kaidah, serta teknik akuntansi yang berguna
untuk mencatat segala kegiatan transaksi.

Jenis Siklus Akuntansi

Terdapat 2 jenis siklus akuntansi yaitu dibidang jasa dan dagang antara lain :

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Sebelum mengetahui siklus akuntansi pada perusahaan jasa, kamu mesti tahu juga apa itu
perusahaan jasa dan ciri-ciri.

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu produk yang tidak berwujud dan
tidak adanya suatu kepemilikan. Jadi produk yang dijual bersifat abstrak walaupun bersifat
abstrak dan tidak berwujud tetap memiliki manfaat untuk masyarakat atau konsumen.

Contoh perusahaan jasa misalnya jasa profesi seperti akuntan, jasa travel kayak angkutan
konvensional, lalu bimbingan belajar dibidang jasa pendidikan dan masih banyak lagi.

Mungkin karena produk yang ditawarkan berupa abstrak masih ada orang yang berpikir bahwa
perusahaan jasa belum memerlukan sebuah siklus akuntansi. Padahal siklus akuntansi
mempunyai peran yang penting diperusahaan jasa itu sendiri.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai siklus akuntansi diperusahaan jasa sekarang
perusahaan dagang. Perusahaan dagang sendiri yang pasti produk yang ditawarkan sifatnya tidak
abstrak dan bersifat real dapat dimiliki.
Jadi, perusahaan dagang merupakan perusahaan yang mempunyai aktivitas membeli,
menyimpan, dan juga menjual barang dagang.

Siklus Akuntansi perdagangan biasanya menyangkut seperti akun penjualan, harga pokok
persediaan,dan harga pokok penjualan.

Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa

Diantara jenis siklus akuntansi pasti keduanya memiliki perbedaan. Lalu, apa perbedaan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang ?

Pada perusahaan dagang mereka mencatat transaksi dari pembelian dan penjualan barang
inventory tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada keuntungan bagi perusahaan.

Jadi siklus akuntansi memiliki peran sebagai pedoman dalam menghitung keuntungan. Cara
menghitung keuntungan yang didapat diperusahaan dagang dengan mengurangkan biaya
operasional dengan harga pokok penjualan dari pendapatan.

Sedangkan perusahaan jasa tidak diharuskan untuk melakukan pencatatan penjualan dan
pembelian pada inventory mereka.

Dan untuk menghitung keuntungannya perusahaan jasa mengurangi biaya operasional dengan
pendapatan dan mereka menunggu berbulan-bulan untuk mengetahui jumlah pendapatannya.

Tahapan Siklus Akuntansi

Terdapat 8 siklus akuntansi yang harus diketahui dalam melakukan pelaporan keuangan.

1. Mengidentifikasi Transaksi

Tahap pertama yang dilakukan pada siklus akuntansi adalah dengan mengidentifikasi pencatatan
disetiap transaksi. Transaksi yang dicatat tentu yang mempunyai dampak langsung terhadap
perubahan kondisi keuangan perusahaan.

Setiap transaksi juga harus memiliki bukti untuk memudahkan identifikasi transaksi yang terjadi.
Bukti transaksi biasanya berupa kuitansi, faktur, ataupun nota yang dianggap sah. Maka dari itu,
setiap terjadinya transaksi diwajibkan ada bukti-buktinya sehingga dapat diidentifikasi dan
dicatat oleh akuntan.

2. Menganalisis Transaksi

Tahapan yang kedua setelah kamu melakukan pencatatan transaksi yaitu menganalisis setiap
transaksi yang telah dilakukan. Kenapa? karena analisis transaksi memiliki pengaruh terhadap
kondisi keuangan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Sistem pencatatan dalam akuntansi menggunakan double-entry system. Jadi, transaksi akuntansi
memberikan pengaruh terhadap debit dan kredit keuangan dengan jumlah yang sama. Secara
sistematis menggunakan persamaan seperti ini :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

3. Melakukan Pencatatan Transaksi

Selanjutnya setelah menganalisis transaksi adalah melakukan petatan transaksi di jurnal


keuangan.

Dalam mengerjakan catatan transaksi dibutuhkan ketelitian agar tidak ada transaksi yang
terlewat.

Untuk memproses jurnal keuangan dibagi menjadi dua yaitu debit dan kredit dan kamu bisa
menggunakan jurnal umum.

4. Menulis Di Buku Besar

Setelah mencatat di jurnal, kamu juga menulis transaksi yang terjadi di buku besar. Seperti yang
diketahui buku besar merupakan alat untuk melakukan pencatatan laporan keuangan yang
didalamnya berisi rangkuman yang berasal dari jurnal umum.

Setiap perusahaan juga pastinya memiliki berbagai rekening buku besar sendiri dan masing-
masing rekening diberikan kode tertentu untuk memudahkan akuntan mengidentifikasi transaksi
keuangan dan melakukan pengecekan ulang.

5. Menyusun Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan

Berikutnya akuntan menyusun neraca saldo yang isinya daftar saldo yang ada di masing-masing
rekening buku besar. Saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan jumlahnya harus
sama.

Jadi, sesudah entri jurnal diposting ke buku besar, saldo percobaan yang belum disesuaikan dapat
disiapkan. Untuk melakukan penginputan ke neraca saldo yang belum disesuaikan kamu bisa
mentransfer dari akun besar ke neraca saldo.

Apabila ada kondisi dimana transaksi yang belum tercatat dan ditemukan masalah pada neraca
saldo maka akan dicatat di jurnal penyesuaian.

6. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada proses percatatan perubahan saldo di dalam
akun yang mencerminkan jumlah yang sebenarnya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila ditemukan suatu masalah di neraca saldo
maka akan dicatat di jurnal penyesuaian. Dalam menyusun jurnal penyesuaian ini bersifat
berkala dan hasilnya juga sama dengan jurnal pada umumnya.

Apabila semua transaksi sudah dicatat di jurnal penyesuaian maka hasil laporan keuangannya
bersifat aktual (baru).

7. Menyusun Laporan Keuangan dan Jurnal Penutup

Tahap selanjutnya dengan membuat neraca saldo penyesuaian terlebih dahulu berdasarkan
neraca saldo sebelumnya dengan memperhatikan jurnal penyesuaiannya. Saldo dibagi aktiva dan
pasiva dengan jumlah yang besarnya sama.

Berikutnya pada laporan keuangan terdiri dari beberapa laporan seperti laporan perubahan
modal, laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca lalu dilanjutkan dengan menyusun jurnal
penutup.

Pada jurnal penutup tentu disusun pada akhir periode dengan menutup rekening laba rugi carany
mengosongkan nilai rekening tersebut. Tujuannya untuk melihat aliran sumber keuangan selama
periode tersebut berjalan.

Lalu, periode selanjutnya jurnal penutup bisa membantu untuk memulai siklus akuntansi
berikutnya.

8. Menyusun Neraca Akhir dan Jurnal Pembalik

Tahap terakhir ini sifatnya opsional bisa kamu lakukan atau berhenti sampai di jurnal penutup.

Di neraca akhir biasanya dihasilkan pada akhir periode sedangkan neraca awal itu digunakan
pada awal periode siklus akuntansi selanjutnya.

Sedangkan jurnal pembalik mempunyai dibuat supaya proses pencatatan transaksi yang berulang
bisa dilakukan lebih sederhana.

Itu dia tahapan siklus akuntansi yang harus kamu lakukan dalam perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Jadi, kamu sudah tahukan bahwa siklus akuntansi itu penting dalam sebuah perusahaan
untuk mengelola keuangannya.

Maka dari itu, apabila kamu punya usaha dan semakin berkembang, kamu bisa menggunakan
platform Jubelio untuk memudahkan kamu dalam melakukan pembukuan keuangan usaha kamu
dengan menggunakan aplikasi pembukuan.

ikuti langkah aku untuk menggunakan platform Jubelio omnichannel. Dengan Jubelio, kamu
enggak perlu ribet untuk mengurus jualan kamu sendiri.
Bersama Jubelio, kamu bisa kelola semuanya mulai dari jualan online, offline, sampai gudang
dalam satu sistem.

PENGGOLONGAN REKENING

Rekening dan Penggolongan

Apa itu pembukuan?

Pembukuan sederhana adalah proses dokumentasi yang dilakukan secara terstruktur demi
menghimpun data dan laporan transaksi keuangan. Dokumentasi keuangan yang dicatat antara
lain kekayaan, beban, modal, pendapatan, anggaran, dan akumulasi harga penghasilan dan
pelimpahan barang atau jasa.

Sebuah pembukuan dalam setiap periode selalu ditutup dengan adanya laporan. Dari laporan
tersebut akan dihasilkan neraca laba rugi yang mencerminkan keuangan perusahaan dalam satu
periode. Hal inilah yang disebut dengan istilah tutup buku.

Dalam sebuah perusahaan besar, dokumentasi dalam pembukuan dilakukan oleh akuntan. Tak
heran jika data keuangan yang dimiliki oleh perusahaan besar lebih terstruktur dan lengkap.
Sedangkan perusahaan kecil sering kali abai sehingga data keuangannya tidak jelas. Hal inilah
yang harus Anda antisipasi dalam membangun bisnis.

Metode Umum dalam Pembukuan

Ada 2 metode umum untuk mencatat pembukuan dalam ilmu akuntansi yaitu sistem pembukuan
input tunggal dan sistem berpasangan. Apakah perbedaan dua metode ini?

1. Sistem pembukuan masukan tunggal

Sistem ini biasa digunakan di bisnis kecil dan menengah. Metode ini efektif untuk perusahaan
yang melakukan transaksi sederhana dan nominalnya kecil. Sumber pembukuan yang digunakan
yaitu buku kas utama. Sistem masukan tunggal ini memiliki sifat yang mirip seperti rekening
koran. Tidak ada pengelompokan khusus untuk setiap pos pengeluaran dan pemasukan.

2. Sistem pembukuan masukan berpasangan

Berbeda dengan metode sebelumnya, sistem masukan berpasangan ini lebih sering digunakan
oleh perusahaan berskala besar. Masukan berpasangan ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan
masukan tunggal. Tersedia akun khusus untuk pemasukan (debit) dan pengeluaran (kredit) yang
terpisah. Sehingga akuntan dan perusahaan lebih mudah dalam memantau arus keuangan yang
kompleks.

Jenis Pembukuan Sederhana


Setelah Anda memahami pengertian dari pembukuan, pahami juga tentang jenis-jenis
pembukuan. Dalam ilmu akuntansi, ada 3 jenis pembukuan sederhana yaitu pembukuan
inventaris barang, catatan kas, dan persediaan.

1. Pembukuan Inventaris Barang

Pembukuan inventaris barang berisi catatan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset ini
bisa didapatkan dari pembelian maupun hibah. Tujuannya yaitu untuk mempermudah
pengawasan terhadap harta perusahaan dan mencegah penyalahgunaannya. Setiap barang yang
dimiliki perusahaan diberi nomor tertentu kemudian didokumentasikan dalam pembukuan.

2. Pembukuan Catatan Kas

Pembukuan catatan kas lebih umum disebut sebagai buku kas. Fungsinya adalah untuk
mendokumentasikan segala transaksi keluar dan masuk yang dilakukan oleh perusahaan.
Sumbernya berasal dari bukti transaksi berupa faktur atau kuitansi. Buku kas inilah yang menjadi
acuan dalam pembuatan laporan keuangan dalam satu periode tertentu.

3. Pembukuan Persediaan

Pembukuan persediaan berguna untuk mencatat seluruh barang yang masih tersedia. Catatan ini
sangat bermanfaat dalam kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Fungsi utama dari
pembukuan persediaan yaitu memastikan stok barang masih aman. Perusahaan akan mengetahui
waktu yang tepat untuk melakukan re-strok dengan melihat catatan dalam pembukuan
persediaan.

Selain itu, adanya pembukuan persediaan juga mencegah terjadinya tindak kecurangan. Apabila
ada penjualan yang tidak tercatat akan lebih mudah terdeteksi.

Manfaat Pembukuan untuk Bisnis

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menerapkan pembukuan dalam
bisnis yang Anda jalani.

1. Mengetahui Besaran Laba dan Rugi

Tujuan utama sebuah bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Untuk
mencapai tujuan ini, diperlukan sebuah pembukuan. Catatan dalam pembukuan memungkinkan
Anda untuk mengetahui jumlah keuntungan atau kerugian dalam satu periode. Bisnis Anda
dikatakan mengalami keuntungan apabila saldo bernilai positif. Jika sebaliknya, bisnis Anda
mengalami kerugian.

2. Memahami Setiap Transaksi Keluar dan Masuk


Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam bisnis, Anda harus mulai dari transparansi data
keuangan. Seluruh transaksi jual dan beli harus dicatat secara terperinci dan berurutan sesuai
dengan waktunya. Melalui pembukuan, hal ini akan mudah tercapai. Anda dapat lebih mudah
mengawasi seluruh aliran dana perusahaan baik dana keluar maupun dana yang masuk.

3. Bahan Evaluasi untuk Pengembangan Bisnis

Salah satu manfaat pembukuan yang telah disebutkan yaitu mengetahui laba dan rugi. Tak hanya
itu, pembukuan dapat dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi. Pemilik bisnis seperti Anda
tentu menginginkan bisnis lebih berkembang dan menghasilkan banyak keuntungan. Periksa
kembali pembukuan bisnis Anda dan bandingkan dengan strategi bisnis yang telah dilakukan.

Berkaca pada data di dalam pembukuan, perusahaan dapat merundingkan langkah-langkah


strategis yang harus dilakukan untuk meraih visi utama. Apabila terjadi banyak kerugian setelah
menjalankan sebuah strategi, sebaiknya lakukan perubahan. Jika Anda mendapatkan keuntungan
besar karena melakukan strategi tertentu, kembangkanlah lagi.

Contoh Pembukuan Sederhana

Supaya Anda lebih memahami tentang pembukuan, kami berikan beberapa contoh di bawah ini.

1. Pembukuan Inventaris Barang

Inilah contoh pembukuan inventaris barang milik PT Cahaya Terang Benderang. Semua aset
yang dimiliki perusahaan diberi nomor kemudian didokumentasikan. Penyusunannya pun
berurutan menurut tanggal pembelian.

pembelian.

PT CAHAYA TERANG BENDERANG

Kec. Gunungpati Kota Semarang Prov. Jawa Tengah

DAFTAR INVENTARIS KANTOR

No. Jenis Barang Jumlah Tanggal Pembelian No. Inventaris Keterangan

1 Tanah 1 42370 CTB-Inv-01 -

2 Gedung Kantor 1 42370 CTB-Inv-02 -


PT CAHAYA TERANG BENDERANG

3 Mobil Toyota Avanza 3 42379 CTB-Inv-03 baik

4 PC iMac 10 43441 CTB-Inv-04 baik

5 Laptop Asus ROG 5 43441 CTB-Inv-05 baik

6 Meja kantor 20 43441 CTB-Inv-06 baik

7 Kursi kantor 30 43441 CTB-Inv-07 Sebagian ru

8 LED Proyektor 2 43441 CTB-Inv-08 Baik

9 Printer Epson 2 43442 CTB-Inv-09 Baik

10 Mesin Fotokopi Canon 1 43442 CTB-Inv-10 baik

2. Pembukuan Catatan Kas

Inilah contoh pembukuan catatan kas atau buku kas umum milik CV Melati Mekar Mewangi.
Seluruh pengeluaran dan pemasukan pada periode Maret 2020 dicatat dalam tabel.

PT CAHAYA TERANG BENDERANG

Buku Kas Umum Periode Maret 2020

Keterangan Debit Kredit Saldo

Saldo bulan Februari Rp8.700.000

Bayar Telepon dan WiFi Rp340.000 Rp8.360.000

Beli Token Listrik Rp102.500 Rp8.257.500


PT CAHAYA TERANG BENDERANG

Buku Kas Umum Periode Maret 2020

Penjualan Kontan Rp325.000 Rp8.582.500

Bayar Tagihan PAM Rp48.000 Rp8.534.500

Biaya Transportasi Rp235.000 Rp8.299.500

Penjualan Kontan Rp150.000 Rp8.449.500

Penjualan Kontan Rp800.000 Rp9.249.500

Biaya Pembuatan Sertifikat Tanah Rp4.875.000 Rp4.374.500

Beli Buku Rp95.000 Rp4.279.500

Biaya Perawatan Motor Rp120.000 Rp4.159.500

Penjualan Kontan Rp1.800.000 Rp5.959.500

3. Pembukuan Persediaan

Contoh pembukuan persediaan bisa Anda lihat pada tabel Laporan Keluar Masuk Barang milik
Pom Mini Laju Prima.
Toko Kelontong Ada

Laporan Keluar Masuk Barang :Masker

Tanggal No. Transaksi Masuk Keluar Satuan Sisa Wakt

23-Mar-20 Lite-In-001 60 Liter 60 7:00

23-Mar-20 Lite-Out-001 20 Liter 40 8:15

23-Mar-20 Lite-Out-002 7 Liter 33 8:17

23-Mar-20 Lite-Out-003 4 Liter 29 8:42

23-Mar-20 Lite-Out-004 11 Liter 18 12:05

23-Mar-20 Lite-Out-005 3 Liter 15 13:28

23-Mar-20 Lite-Out-006 8 Liter 7 15:00

TOTAL 60 53

Pengertian Debit dan Kredit


Dalam dunia akuntansi debit serta kredit adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Keduanya saling berhubungan dan melengkapi. Setiap ada transaksi maka dua hal
yang selalu berdampingan ini akan muncul. Tidak dapat dipisahkan dan pasti ada.

Pertama agar lebih mengenal mari dipahami dengan baik pengertian dari debit dan kredit itu
sendiri. Umumnya bagi mayoritas orang yang masih awam. Banyak yang memiliki pengertian
dimana kredit adalah sebuah pengurangan sementara debit adalah penambahan. Memang tidak
salah pemikiran yang sangat sederhana tersebut. Namun ada pengertian yang lebih tepat terutama
di dunia akuntansi.

Debit

Sebagai permulaan akan dibahas sedikit asal kata debit. Debit berasal dari kata debere yang
merupakan bahasa latin. Artinya pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami
peningkatan. Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset bisa berupa
penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa ataupun
piutang.

Kredit

Istilah kredit sendiri merupakan pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang
mengalami peningkatan. Kredit biasa terletak di sisi kanan dan memiliki nama latin credere. Jika
aset maupun beban berada pada posisi kredit maka artinya pengurangan nilai dari akun tersebut.

Begitupun sebaliknya jika akun hutang, akumulasi dan ekuitas berada di posisi debit maka
artinya kedua jenis akun ini mengalami penurunan nilai. Tak hanya akun ekuitas maupun hutang
saja yang bertambah jika dalam posisi kredit namun juga laba dan penjualan.

Membedakan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi

Setiap kali transaksi akuntansi dibuat, setidaknya dua akun selalu terpengaruh. Akun tersebut
adalah entri debit dicatat pada satu akun dan entri kredit dicatat terhadap akun lainnya. Tidak ada
batas atas jumlah akun yang terlibat dalam transaksi namun minimum tidak kurang dari dua
akun.

Total dari debit dan kredit untuk setiap transaksi harus selalu sama satu sama lain, sehingga
transaksi akuntansi selalu dikatakan dalam keseimbangan. Jika suatu transaksi tidak seimbang,
maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.

Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom
adalah yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi. Seperti ini acuannya:

Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar sedangkan kredit berhubungan dengan sisi kanan
akun buku besar. Dalam rekening pribadi, penerima di debet sedangkan pemberi dikreditkan.
Apa pun yang masuk maka artinya masuk di-debit dalam akun neraca, sementara apapun yang
keluar maka artinya akan dikreditkan di dalamnya.

Untuk laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian didebit, namun, semua pendapatan dan
keuntungan dikreditkan.

Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan
bangunan, pengeluaran seperti gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain. Peningkatan kredit ini
disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya keanggotaan, pendapatan sewa , laba
ditahan, hutang, dan lain-lain.

Dapat disimpulkan untuk perbedaan debit dan kredit:

Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan
penambahan nominal uang.

Transaksi debit dapat diartikan sebagai aktivitas menabung di bank, sedangkan kredit adalah
aktivitas mengeluarkan uang di bank atau bisa juga meminjam uang di Bank.

Debit merupakan pencatatan pembukuan tentang pengurangan deposito

Penggunaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi

Agar lebih memahami lebih baik lagi. Di sini juga akan dibahas mengenai penggunaan dari debit
maupun kredit menurut ilmu akuntansi. Di sini ada nama masing-masing dari penggunaan debit
serta kredit dalam akuntansi, seperti:

1. Asset

Pertama ada istilah yang disebut dengan Asset. Asset ini sendiri merupakan harta yang berupa
harta lancar dan tidak lancar. Harta lancar merupakan harta yang paling mudah dicairkan atau
liquid.

Beberapa akun liquid dalam aset lancar diantaranya ialah kas dan setara kas, piutang usaha, sewa
dibayar dimuka dan masih banyak lagi lainnya. Untuk aset tidak lancar ialah mesin, kendaraan
dan peralatan kantor. Jadi ketika akun aset ini bertambah maka posisinya akan berada di debit.

2. Expenses (Beban)

Selanjutnya ada istilah expenses. Ini bisa diartikan sebagai beban atau pembelanjaan yang harus
dilakukan agar bisnis terus berjalan. Untuk beban atau expenses ini juga ikut bertambah jika
didebitkan dan berkurang jika dikreditkan.

3. Liabilitas dan Ekuitas


Selanjutnya ialah akun hutang dan ekuitas, sebagai contoh perusahaan anda telah melakukan
pinjaman kepada pihak Bank X sebesar Rp.50.000.000 untuk modal usaha. Dari jurnal diatas
diketahui bahwa kas bertambah sebesar Rp.50.000.000 dari pinjaman bank. Hubungan debit
kredit ini bisa diumpamakan dengan sebab akibat.

4. Akumulasi

Terakhir yakni bagian dari aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan yakni
akumulasi. Akumulasi ini nantinya di neraca akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti
kendaraan dan alat – alat.

Dengan mencatat akumulasi dari kendaraan maupun alat – alat nantinya akan dengan mudah
menilai apakah aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat dijual.

Dalam sebuah transaksi debit maupun kredit memang tidak terpisahkan. Mengetahui kedua hal
ini secara lebih dalam akan sangat membantu untuk melakukan pembukuan. Ini adalah dasar
untuk membuat sebuah jurnal.

Jika sedang mengelola sebuah bisnis atau hanya sekedar untuk mengatur keuangan. Pengetahuan
semacam ini sangatlah penting.

Pengertian Saldo Normal Akuntansi

Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun tertentu akan memiliki
saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya di dalam bagan akun. Mungkin saja akun yang
diharapkan memiliki saldo normal sebagai debit sebenarnya memiliki saldo kredit, dan
sebaliknya.

Saldo ini biasanya akan berpengaruh terhadap pertambahan atau berkurangnya cari jumlah satu
rekening. Saldo normal juga diartikan sebagai klasifikasi terhadap sebuah perkiraan akun yang
menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara berpasangan.

Definisi ini juga mengandung sebuah ketetapan yang pasti bahwa setiap akun akan selalu
menepati atau memiliki saldo tersendiri dan saling berpasangan antara debet dan kredit.
Tentunya ketika terdapat sebuah penambahan atau pengurangan jumlah pasti akan dipengaruhi
oleh akun yang lain. Saldo normal memiliki sebuah sifat atau ciri-ciri yang ketika digunakan
akan berpasangan, saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dan juga seimbang.

Fungsi Dari Saldo Normal dalam Akuntansi

Ada beberapa fungsi yang menjadikan alasan saldo normal ini membutuhkan pengetahuan dan
pemahaman tersendiri. Dengan mengetahui bagaimana saldo normal dalam akuntansi, ketika
membuat laporan keuangan akan lebih mudah dan juga bisa sesuai dengan kondisi Keuangan
yang sebenarnya. Berikut ini beberapa dari fungsi saldo normal akuntansi ini, diantaranya:

1. Sebagai Aturan Pencatatan Akuntansi

Agar tidak terjadi sebuah kesalahan ketika membuat laporan akuntansi, tentu perlu dilakukan
sebuah aturan yang baku agar laporan keuangan bisa tersusun dengan baik dan benar. Aturan
pencatatan itu meliputi Bagaimana posisi antara debit dan kredit di mana debit sebagai
penambahan dan Credit jadikan sebagai pengurangan.

2. Penentu Antara Saldo Debet Dan Kredit

Dalam sistem akuntansi terdapat dua sisi yaitu debit dan kredit, hal itu yang akan menunjukkan
bagaimana posisi saldo dalam laporan keuangan.

Adanya posisi tersebut untuk mengetahui antara aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang
lainnya. Debet dan kredit menjadi hal pokok dalam laporan akuntansi ini. Pasalnya tidak semua
akun rekening yang ada dalam akuntansi selalu debet. Sebagai contoh kewajiban dan modal
mengharuskan saldo rekening berada di kredit.

3. Mekanisme Antara Debet Dan Kredit

Mendebet berarti melakukan sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di sebelah kiri
sesuai dengan akun yang bersangkutan. Disamping itu, mengkredit merupakan melakukan
pencatatan dalam akuntansi disebelah kanan sesuai dengan aturan yang ada.

Mekanisme ini akan membantu dalam mengelompokkan atau mencatat transaksi seperti haknya
kewajiban di sebelah kanan dan pendapatan serta bebean di sebelah kiri.

4. Pengelompokan Akun Riil

Akun riil dalam akuntansi ini meliputi neraca dimana berupa harta atau aktivitas seperti haknya
perlengkapan, peralatan, dan yang lainnya. Ketika akun riil atau yang masuk dalam kelompok
neraca, pastikan ketika bertambah berada di debet. Ketika akun riil mengalami pengurangan,
akun akan ditulis di sebelah kredit atau kanan.

5. Pengelompokkan Akun Nominal

Akun nominal merupakan sebuah akun yang terdiri dari pendapatan dan juga biaya atau beban.
Pencatatan akun nominal ini berada di sebelah kredit. Hal ini berarti kebalikan dari akun riil yang
mana ketika bertambah berada di kredit dan jika berkurang berada disebelah kiri atau debet.

6. Memudahkan Membaca Aset Dan Kewajiban


Ketika perusahaan memiliki banyak aset dalam artian keuntungan, tentu akan dengan mudah
ketika mengetahui bagaimana saldo normal yang seharusnya sebagai contoh ketika akun aktiva
berada di sebelah kiri, tentunya hal itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman.

Namun ketika ternyata aktiva berada di kredit, hal ini menandakan keuangan yang ada minus.
Dengan adanya saldo normal ini, tentunya seseorang akan lebih mudah dalam membaca laporan
keuangan.

Jenis-Jenis Saldo Normal dalam Akuntansi

Agar lebih paham dan jelas mengenai saldo normal, ada beberapa jenis berdasarkan
pengelompokkan aturan akuntansi yang ada.

Dari beberapa jenis diatas yang akan menjadikan penentu dan juga pengelompokan setiap
laporan keuangan. Selebihnya tentang jeia saldo ini, simak ulasannya berikut!

1. Saldo Normal Aset


2. Pada setiap akun atau nomor rekening, jumlah dari saldo akan selalu dilakukan
perhitungan terlebih ketika membuat laporan keuangan. Tentunya dalam kondisi normal
akun aset saldo antara debet dan kredit akan lebih besar sisi debet. Hal ini dikarenakan
saldo aset normalnya berada di sebelah kiri (debet).
Aset ini bisa berupa harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan baik itu berupa kas, kas
ditangan, bank, piutang, perlengkapan peralatan, persediaan barang, piutang, atau sesuatu yang
dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun barang baku juga masuk dalam sebuah
aset ini. Aset tetap seperti gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang
dimiliki perusahaan.

2. Saldo Normal Liabilias dan Ekuitas

Akun liabilitas (kewajiban) dan juga ekuitas (modal), pada kondisi yang normal akan berada
disebelah kanan atau kredit. Tak heran jika jumlah antara kredit dan debit biasanya akan lebih
tinggi yang kredit. Ketika terdapat dalam sisi debet, hal itu berarti keuangan perusahaan tidak
dalam kondisi yang normal.

Kewajiban merupakan sejumlah utang yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dibayarkan
kepada pihak lain. Baik dimasa sekarang atau mendatang, biasanya kewajiban perusahaan
memiliki tempo yang berbeda. Lain halnya dengan modal yang menjadi sebuah kekayaan yang
dipakai ketika membangun sebuah usaha atau menjadi penggunaan awal perusahaan.

3. Saldo Normal Pendapatan dan Biaya

Berbicara mengenai sebuah pendapatan, tentu hal ini akan menambah aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Nami lada kenyataan akun riil, pencatatan pendapatan ini berada di sebelah kanan.

Hal ini dengan alasan bahwa ketika kita mendapatkan uang, tentu akan mencatat dalam sebelah
kiri atau debit, dan sebagai pengeimbang pencatatan, tentu akan menulia diaebwlah kredit. Tak
heran jika saldo normal akun berada di kredit.

pendapatan 8ni bisa berupa sebuah jumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan barang
maupun jasa. Sedangkan beban merupakan sebuah pengurangan yang akan menghasilkan laba
setelah dikurangi pendapatan yang ada.

4. Saldo Normal Beban

Akun beban berada di sebelah debet dengan alasan ketika perusahaan mengeluarkan uang, dalam
penyeimbangnya akan ditulis disebelah debet. Hal ini yang menjadikan akun normal beban
berada di debet.

Beban ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk apapun itu. Sebagai contoh
untuk akun beban yaitu beban administrasi, beban penjualan seperti halnya gajo, promosi angkut
pembelian, sewa toko, dan yang lainnya.

Kesimpulan
Saldo normal akuntansi ini memang menjadi sebuah klarifikasi yang mana kode perkiraan atau
akun memiliki prinsip ketika hendak dilakukan sebuah pembukuan. Dengan mengetahui
normalnya suatu akun tentu memudahkan pengambilan keputusan yang akan datang.

Merasa sulit untuk mengatur pembukuan dan proses akuntansi pada usaha? Anda bisa mencoba
untuk menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan sekalipun Anda tidak
mengetahui ilmu akuntansi secara mendalam. Salah satu softwarw akuntansi yang memilik
harga terjangkau dan mudah digunakan adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah softaware akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan lebih dari
20 tahun dan telah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di
Indonesia.

Dengan fitur terlengkap seperti pencatatan pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis, pembuatan
faktur otomatis, multi gudang dan cabang, payroll, penghitungan dan pelaporan pajak langsung
dari aplikasi, pengelolaan aset dan stok, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih
banyak lagi.

Jurnal adalah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jurnal bisa dimaknai sebagai (buku) catatan harian,
yang merujuk pada caratan harian pribadi. Jadi, dalam hal ini jurnal adalah buku atau catatan
harian seseorang.

Jurnal memiliki makna yang berbeda lagi saat digunakan pada bidang perdagangan dan ilmu
komunikasi. Dalam perdagangan, jurnal adalah buku yang dipakai untuk mencatat transaksi
berdasarkan urutan waktu. Sementara itu, dalam ilmu komunikasi, jurnal adalah log atau catatan
transaksi berbasis komputer yang terjadi di komputer atau di dalam jaringan.

Jurnal adalah istilah yang lebih akrab digunakan pada bidang akademik. Jurnal adalah karya tulis
yang ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnal adalah majalah yang khusus
memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu.Jurnal adalah publikasi ilmiah yang memuat artikel
dan umumnya terbit secara reguler.

Jurnal adalah sebuah tulisan khusus yang membahas suatu hal tertentu, misalnya membuat
sebuah artikel ilmiah pada sebuah bidang ilmu tertentu. Jurnal adalah tulisan yang dibuat oleh
orang yang kompeten dalam bidangnya, dan diterbitkan oleh sebuah instansi maupun lembaga.
Artikel yang ditulis untuk jurnal biasanya akan direview oleh pakar di bidang studi tertentu
sesuai dengan topik yang ditulis dalam artikel.

Jenis artikel yang ditulis pada jurnal tidak hanya laporan penelitian, namun bisa pula berupa
review literatur. Artikel jurnal biasanya terdiri dari beberapa bagian seperti, judul, abstrak, kata
pengantar, kajian pustaka, metodologi, hasil analisis, diskusi, hingga implikasi hasil penelitian.
Terkadang juga disertai usulan tentang agenda riset lanjutan dan rekomendasi.
Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah

Berikut ini adalah pedoman penulisan jurnal ilmiah yang harus diterapkan apabila kamu ingin
menulis suatu karya ilmiah:

- Makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur


kekinian dan bersifat ilmiah.

- Judul makalah harus spesifik, jelas, singkat, informatif, dan menggambarkan substansi dari
tulisan serta tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut
merupakan pokok bahasan dan ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).
Diketik dengan huruf besar, di-bold, kecuali pada nama latin.

- Nama penulis ditampilkan dengan jelas; lengkap tanpa menyebutkan gelar; nama asli;
penulisan nama sebaiknya tidak disingkat, bila penyingkatan nama harus mengikuti kaidah dan
konsisten; nama penulis utama berada pada urutan paling depan.

- Alamat penulis berisi nama instansi/lembaga tempat penulis bekerja dan alamat e-mail penulis
(tidak boleh alamat e-mail instansi).

- Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia yang memuat tidak boleh lebih dari
250 kata dan Bahasa Inggris yang memuat tidak boleh lebih dari 200 kata. Bersifat mandiri
(stand alone). Abstrak harus berisi permasalahan pokok; tujuan penelitian atau kajian/review
dilakukan dan metode penelitian atau kajian/review serta pernyataan singkat hasil dan
prospeknya.

- Kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), ditempatkan di
bawah abstrak, dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk yang terdiri dari 3-5 (tiga sampai
lima).

- Isi makalah penelitian terdiri dari: Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan), Tinjauan Pustaka,
Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto,
diagram, dan lain-lain), Kesimpulan, Ucapan Terima Kasih (opsional) Daftar Pustaka (paling
sedikit 10 referensi).

- Isi makalah kajian/review terdiri dari: Latar Belakang, Tujuan, Pembahasan, Kesimpulan,
Daftar Pustaka (paling sedikit 25 referensi), Penulis mempunyai jabatan serendah-rendahnya
Peneliti Madya atau non peneliti yang setara.
Jenis-Jenis Jurnal

1. Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah ia lakukan
secara ilmiah. Biasanya laporan jurnal penelitian dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal
bersama-sama dengan laporan-laporan peneliti lainnya.

2. Jurnal Cetak

Jurnal cetak adalah salah satu macam jurnal yang ditulis oleh seorang atau kumpulan peneliti dan
lantas disebarluaskan melalui media cetak. Jurnal cetak saat ini kebanyakan telah digantikan oleh
keberadaan jurnal online atau e-journal.

3. Jurnal Elektronik (Online)

Jurnal elektronik atau e-jurnal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah
publikasi berkala yang diterbitkan dalam bentuk digital yang akan ditampilkan di layar
komputer.

4. Jurnal Nasional

Menurut pasal 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, jurnal nasional adalah sarana penerbitan artikel bersifat nasional (publikasi
ilmiah nasional), dan salah satu dari jenis karya ilmiah, yang menjadi petunjuk adanya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Jurnal Internasional

Jurnal internasional adalah jurnal yang naskah-naskahnya bersifat internasional. Oleh karena itu
bahasa yang digunakan adalah bahasa internasional, yaitu bahasa PBB: Inggris, Prancis, Arab,
Cina dan Rusia. Menulis di jurnal internasional berarti menyajikan hal-hal yang bersifat baru
(novelty) kepada para ahli berkompetensi internasional.

6. Jurnal Internasional Bereputasi

Mengutip dari Pedoman Tata Kelola Jurnal oleh Kemenristekdikti, jurnal internasional
bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional dengan kriteria tambahan
terindeks oleh database internasional. Indeksasi adalah sebuah proses untuk mendaftarkan suatu
jurnal pada lembaga pengindeks bereputasi, lembaga pengindeks akan membantu jurnal yang
bersangkutan mempromosikan jurnalnya kepada publik.
https://id.scribd.com/document/430143685/Makalah-Siklus-Akuntansi-docx

https://jubelio.com/2021/pengertian-dan-tahapan-siklus-akuntansi-perusahaan-jasa/
#:~:text=Siklus%20Akuntansi%20adalah%20proses%20berulang,dalam%20kurun%20waktu
%20satu%20tahun.

https://accurate.id/akuntansi/saldo-normal-akuntansi/#:~:text=Saldo%20normal%20juga
%20diartikan%20sebagai,berpasangan%20antara%20debit%20dan%20kredit.

https://bukuwarung.com/pembukuan/

https://id.scribd.com/doc/41315202/PENGGOLONGAN-REKENING-2

You might also like