Professional Documents
Culture Documents
Proposal Tefa SMKN - 3 - Bondowoso
Proposal Tefa SMKN - 3 - Bondowoso
BANTUAN PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY
TAHUN 2023
KOMPETENSI KEAHLIAN:
TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TEKNIK BODI KENDARAAN RINGAN
TEKNIK SEPEDA MOTOR
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
IDENTITAS SEKOLAH
Mengetahui,
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kepala SMK Negeri Bondowoso
Wilayah Bondowoso
A. LATAR BELAKANG
Teaching Factory ( TEFA ) merupakan suatu model atau pendekatan pembelajaran yang menyelaraskan antara
pembelajaran di sekolah kejuruan dengan konsep pekerjaan di industri modern, dimana peralatan dan bahan produksi
yang digunakan di industri modern tersedia dan digunakan juga di dalam kelas. Latar belakang dari pendekatan TEFA
adalah kenyataan bahwa perkembangan teknologi di industri begitu cepat sehingga peralatan produksi yang terpasang di
sekolah sering tertinggal jauh. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran harus terus diperbaiki atau dimodernisasi
agar semakin dekat dengan kegiatan praktis di industri. Konsep pembelajaran TEFA fokus pada pengintegrasian
industri dan akademi melalui adaptasi atau penyesuaian kurikulum pembelajaran. Tujuan dari konsep pembelajaran
TEFA adalah untuk memberi pengalaman belajar bagi siswa dalam memproduksi sesuatu atau melakukan suatu
pekerjaan sama seperti kondisi / konteks industri, meskipun pembelajaran tersebut dilakukan di sekolah. Dengan
demikian konsep pembelajaran TEFA dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan
pengetahuan di satuan pendidikan. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep
pendidikan yang berorientasi kepada manajemen peserta didik dalam pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri.
Dalam pengertian lain bahwa pembelajaran berorientasi produksi adalah suatu proses pembelajaran keahlian atau
keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real
job) untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Barang dan jasa yang
diproduksi dapat berupa hasil produksi yang dapat dijual atau yang dapat digunakan oleh masyarakat atau konsumen.
Untuk menjadi kompeten, konsep pembelajaran di dalam TEFA menerapkan pendekatan pembelajaran
berorientasi tindakan (action-oriented) dalam lingkungan belajar produksi - teknologi (Tisch et al., 2013). Oleh
karena itu, pembelajaran berorientasi TEFA memadukan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency
Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT). Dengan demikan proses pembelajaran akan
semakin dekat dengan permasalahan industri. Hal ini berarti bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja
(Standard Operation Procedure) yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan pasar atau
konsumen.
Dalam proses pendidikan di SMK, keterlibatan DUDI ( Dunia Usaha dan Industri ) dalam proses pembelajaran
sangat penting, karena perkembangan teknologi dan prosedur / proses produksi / jasa sangat pesat. Penerapan TEFA
di SMK akan mendorong terbangunnya mekanisme kerja sama antar SMK dan DUDI yang saling menguntungkan,
sehingga SMK akan selalu mengikuti perkembangan industri atau jasa secara otomatis dalam transfer teknologi,
manajerial, perkembangan kurikulum, praktek kerja industri, dan lainnya. Dengan menerapkan pembelajaran TEFA
diharapkan akan meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industry / jasa sehingga
akan berdampak pada penguatan daya saing tenaga kerja dan industri di Indonesia. Pengembangan kegiatan
produktif sebagai sarana TEFA untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
menjadi Sentra Industri.
Pada konteks SMK, TEFA dapat di definisikan sebagai wahana atau model pembelajaran berbasis industri ( produk
dan jasa ) melalui sinergi sekolah dengan DUDI untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan pasar. Model pembelajaran berbasis industri bahwa setiap produk praktik yang dihasilkan adalah sesuatu
yang berguna dan bernilai ekonomi atau daya jual dan diterima oleh pasar. Sinergi antara SMK dengan industri
merupakan elemen kunci sukses utama dalam TEFA dan menjadi sarana penghubung untuk kerja sama antara
sekolah dan industri.
Pada awal tahun 2021, Jurusan Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 3 Bondowoso bekerjasama dengan kontraktor
listrik dalam menerima order jasa Instalasi Listrik dan perakitan panel industri dari berbagai konsumen baik dari
Masyarakat umum, Instansi Pemerintah dan Industri. Kerjasama ini dilaunching kepada masyarakat dengan menyertakan
MoU dengan PT. THRISHADA ALAM tertanggal 8 Februari 2021.
Di awal perkembangannya pelayanan jasa instalasi listrik dan perakitan panel industri di Bengkel Teknik
Elektronika Industri SMK Negeri 3 Bondowoso ini mengalami peningkatan yang cukup pesat dengan kualitas
hasil pekerjaan yang mampu bersaing dengan jasa instalatir yang sudah lama berdiri sebelumnya. Bahkan para orang
tua siswa selalu menggunakan jasa instalatir ini. Begitu juga Guru SMKN 3 Bondowoso dan guru dari sekolah lain.
Ini tidak terlepas dari kerja sama SMK Negeri 3 Bondowoso dengan Kontraktor Listrik (PT. THRISHADA ALAM, Jl.
Hos Cokroaminoto No. 162 RT.08 RW 002, Kel. Kademangan, Kec. Bondowoso, Kab. Bondowoso ). Ini merupakan
potensi yang besar dan sangat baik bagi perkembangan SMKN 3 Bondowoso sehingga animo masyarakat cukup
tinggi untuk menyekolahkan anak
– anaknya di SMKN 3 Bondowoso. Terbukti siswa yang masuk ke SMKN 3 Bondowoso naik sekitar 15 % dari
tahun sebelumnya.
Rekapitulasi Siswa
SMKN 3 Bondowoso
Kelas
No Konsentr X XI XII
asi Jumlah
Keahlian Rombel L P Rombel L P Rombel L P
1 TSM 3 95 0 3 100 0 3
3 TBKR 2 38 1 2 52 0 2
4 TEI 2 52 0 2 59 3 2
5 DPIB 2 33 8 2 32 9 2
6 TKP 1 9 2 1 21 0 1
13 330 12 13 366 14 13
Jumlah
342 380
Rekapitulasi Siswa
SMKN 3 Bondowoso
Kelas
No Konsentrasi X XI XII
Keahlian Jumlah
Rombel L P Rombel L P Rombel L P
1 TSM 3 99 1 3 95 0 3 100 0
295
2 TKR 3 101 2 3 103 1 3 102 2
311
3 TBKR 2 64 0 2 38 1 2 52 0
155
4 TEI 2 60 1 2 52 0 2 59 3
175
5 DPIB 2 31 7 2 33 8 2 32 9
120
6 TKP 1 8 0 1 9 2 1 21 0
40
Jumlah 13 363 11 13 330 12 13 366 14
1096
374 342 380
Dengan berjalannya waktu, Bengkel Teknik Elektronika Industri binaan PT. THRISHADA ALAM mengalami
penurunan konsumen karena soft skill dan hard skill mekanik ( alumni ) belum memenuhi kriteria pasar. Karena
alasan inilah dibentuk pola pembelajaran baru sesuai dengan kebutuhan pasar.
Di sisi lain, untuk meningkatkan konsumen maka Bengkel Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 3 Bondowoso
dikembangkan menjadi Incubator Entrepreneur SMKN 3 Bondowoso yang melibatkan 6 konsentrasi keahlian
sekaligus yakni (EI, KR, BO, SM, DPIB, BKP) . Namun kemudian terjadi kendala dari kelima konsentrasi
keahlian selain EI ( KR, BO, SM, DPIB, BKP ) mengenai peralatan pelayanan jasa yang kurang memenuhi standar
pasar tersebut.
Berikut ini adalah pola pembelajaran yang akan diajukan:
Analisis
Pasar/kelayakan
Redesain
jual
Dengan pendekatan STEM diprediksikan SMK mengalami banjir produk/ jasa/ proses. Agar tidak terjadi pengendapan
produk/ jasa/ proses, maka peran guru PKK untuk menggiring siswa menggenjot penjualan sangat esensial.
Proses produksi dalam pembelajaran bisa dilaksanakan melalui alternatif berikut:
Alternatif 1: Sistem Blok = produksi musiman (bisa menggunakan STEM berpola terintegrasi penuh dan STEM berpola
tertanam )
Alternatif 2: Sistem Lelang = berproduksi di saat kapanpun (bisa menggunakan STEM berpola terintegrasi penuh dan
STEM berpola tertanam )
Alternatif 3: Minim produk (menggunakan STEM berpola Silo)
Sistem Blok, mengkondisikan keempat guru dalam STEM berpadu untuk mendampingi dan membimbing siswa dalam
berproduksi. Di SMKN 3 Bondowoso, sistem ini dilaksanakan pada saat UKK Project dan UKK Reguler.
Sistem lelang maksudnya: ketika ada permintaan pasar / order terhadap produk tertentu, maka sekolah segera merespon
permintaan tersebut untuk dijadikan pembelajaran, dengan melelangnya ke siswa, siswa akan mendesain, membuat/
memproduksi produk, diiringi oleh pendampingan /pembimbingan guru guru terkait produk tersebut. Di SMKN 3 Bondowoso,
sistem ini dilaksanakan dengan melibatkan pembelajaran TEFA.
Dengan begini, diharapkan SMKN 3 Bondowoso betul – betul menginvestasikan siswanya untuk bisa memasuki lapangan kerja
kreatif di jaman industri 4.0 ( berbekal soft skill dan hard skill ).
Landasan hukum :
MAKSUD
Dengan mengakomodasi alternatif pembelajaran STEM ( Science, Technology, Engineering, and
Mathematics ) dalam Teaching Factory, diharapkan :
Peserta Didik dapat :
Mengeluarkan idenya secara efektif dengan menggunakan keterampilan
Bekerja secara efektif dalam tim
Menggunakan informasi secara akurat dan kreatif
Bekerja secara mandiri
Memahami bahwa belajar sebagai proses seumur hidup
Sekolah :
Dapat menjadi center of business bagi peserta didik dan pendidik, masyarakat dan industri / usaha bidang Teknologi
dan Rekayasa, meningkatkan daya saing lulusan, meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan serta mendapat
pengakuan akan terjaminnya mutu lulusan dari pihak industri / usaha bidang Teknologi dan Rekayasa.
Industri / Mitra Usaha :
Mendapatkan alih teknologi dan informasi, sebagai bentuk pengabdian masyarakat, mendapatkan sumber tenaga kerja
serta sebagai sarana promosi perusahaan. Perusahaan / industri juga dapat mencari solusi dari permasalahan yang
timbul selama menghasilkan / berproduksi barang / jasa, melalui dunia akademis. Selain itu, diharapkan menjadi bahan
kajian dan diskusi dalam pengembangan metode pembelajaran yang tepat bagi pendidik dalam rangka melaksanakan
teaching factory.
TUJUAN
Membekali lulusan SMK dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kinerja yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau
mengembangkan usaha secara mandiri, sehingga terjadi peningkatan kebekerjaan lulusan SMK. Secara rinci tujuan
Teaching Factory adalah :
1. Membekali lulusan SMK agar siap kerja dan menjadi pelaku wirausaha
2. Menumbuhkembangkan kreativitas siswa dalam menghasilkan produk dan atau layanan jasa sesuai dengan
kompetensinya
3. Membekalkan keterampilan sesuai yang dibutuhkan dalam dunia kerja
4.Memperluas cakupan peluang kerja bagi lulusan SMK
5. Memfasilitasi siswa memulai usaha ( start up ) secara mandiri dan atau berkelompok sesuai dengan
kompetensi keahliannya
6. Menanamkan etos dan budaya kerja DUDI
C. RENCANA PELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan teaching factory di SMKN 3 Bondowoso akan menggunakan model Teaching factory
yakni konsep pembelajaran berbasis industri ( produk dan jasa ) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
Teaching Factory yang hendak dilaksanakan di SMKN 3 Bondowoso melibatkan implementasi alternatif
pembelajaran berpendekatan STEM. Pada diagram alur formal berikut, SMKN 3 Bondowoso juga akan
menyinergiskan pola TF - 6M dari Bapak Dadang Hidayat M (Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.
Setiabudi No.229 Bandung ).
9 8
Menerima order
Menganalisis order
Menyatakan kesiapan mengerjakan order
Mengerjakan order
Mengevaluasi produk
Menyerahkan order
Model TF-6M dalam satu siklus kerja terdiri atas enam langkah, yakni menerima pemberi order, meng- analisis
order, menyatakan kesiapan mengerjakan order, mengerjakan order, melakukan quality control, dan menyerahkan
order. Model tersebut mengandung dua kelompok kegiatan yakni :
1. Soft skill yang meliputi langkah menerima pemberi order, menyatakan kesiapan, mengerjakan order, dan
menyerahkan order.
2. Hard skill meliputi langkah menganalisis order, mengerjakan order, dan melakukan quality control.
Langkah menerima pemberi order berbentuk kegiatan berkomunikasi. Hal ini mengandung makna bahwa siswa berperan
sebagai pekerja menerima seorang tamu yang memiliki order. Dalam proses berkomunikasi bagaimana terjalin rapor
antara pekerja dengan pemberi order yang harus berujung kepada saling menguntungkan.
Langkah menganalisis order berupa kegiatan analisis order yang oleh pemberi order diharapkan dapat dikerjakan
menjadi barang jadi sesuai tuntutan gambar. Siswa sebagai pekerja dihadapkan pada tuntutan bahwa dalam waktu yang
tidak terlalu lama harus mampu memberi jawaban kesanggupan untuk mengerjakan order tersebut sesuai spesifikasi
dan dalam waktu tertentu, sehingga memerlukan keyakinan yang tinggi untuk memberi jawaban tersebut. Untuk itu,
siswa harus mempunyai pengetahuan yang memadai sehingga mampu melakukan analisis order secara tepat.
Untuk memperkuat keyakinannya, siswa boleh melakukan konsultasi kepada guru.
Langkah menyatakan kesiapan mengerjakan order adalah pernyataan kesiapan untuk mengerjakan order sesuai
spesifikasi. Pernyataan itu tidak mungkin terjadi manakala siswa tidak yakin bahwa dia bisa melakukan sesuai
permintaan. Begitu siswa menyatakan kesiapannya, berarti dia membuat janji yang harus ditepati. Dengan demikian,
dibutuhkan komitmen, dan kemampuan atau kompetensi kerja, sehingga diharapkan akan membangkitkan motivasi,
tanggungjawab, dan etos kerja.
Langkah mengerjakan order menyangkut kegiatan untuk melakukan pekerjaan sesuai tuntutan spesifikasi kerja yang
sudah dihasilkan dari proses analisis order. Siswa sebagai pekerja harus menaati prosedur kerja yang sudah
ditentukan. Dia harus menaati keselamatan kerja dan langkah kerja dengan sungguh - sungguh untuk menghasilkan
benda kerja yang sesuai spesifikasi yang ditentukan pemesan.
Langkah melakukan quality control adalah siswa yang berperan sebagai pekerja melakukan penilaian terhadap
benda kerja yang dikerjakannya. Penilaian terhadap benda kerja yang dihasilkan sendiri dengan cara membandingkan
parameter benda kerja yang dihasilkan dengan data parameter pada spesifikasi order pesanan. Langkah ini
menuntut kejujuran, kehati - hatian, dan ketelitian. Ketidakjujuran akan mencederai kepercayaan pemberi order,
yang harus dimaknai oleh siswa sebagai kehilangan kepercayaan. Hal ini berarti kehilangan modal hidup. Melalui
quality control, siswa mendapat keyakinan
bahwa benda kerja yang dihasilkan telah memenuhi spesifikasi, karena dia harus mendemonstrasikan hasil kerjanya
dihadapan pemberi order.
Langkah menyerahkan order berupa kegiatan berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi, siswa harus
mempunyai kayakinan bahwa benda kerja yang dihasilkannya akan dapat diterima oleh pemberi order, karena
telah memenuhi spesifikasi. Dengan modal itu, pekerja akan dapat berkomunikasi tanpa ada perasaan tertekan
sehingga memungkinkan terjadi komunikasi yang produktif.
Berdasarkan diagram alur formal tersebut, maka dapat dijabarkan analogi implementasi STEM dalam TEFA di
SMKN 3 Bondowoso sebagai berikut :
menyatakan kesiapan
mengerjakan order
mengerjakan order
3 siswa dan guru
4 mengerjakan order
siswa
Dengan kegiatan soft skill dan hard skill diharapkan secara holistik terkembangkan potensi siswa, dalam bentuk
kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional yang terpadu pada siklus pembelajaran Model TF- 6M.
Pada Model TF-6M ada tiga unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran yaitu :
siswa yang memerankan sebagai pekerja
guru yang berperan sebagai asesor, konsultan, fasilitator, dan sekaligus sebagai penanggung jawab
keseluruhan program pembelajaran
pemberi / pemilik order / konsumen baik dari industri, perseorangan atau sekolah sendiri
Kegiatan persiapan implementasi dilakukan dengan cara mengajak siswa mengubah manajemen sekolah menjadi
manajemen industri. Guru dan siswa berdiskusi dengan berbagai argumentasi, dan menyepakati model alternatif. Guru
menjelaskan tentang cara berkomunikasi, contoh kasus, memberi contoh berkomunikasi yang baik, melatih siswa
berkomunikasi untuk menerima memberi order, menyatakan kesanggupan mengerjakan order dan bagaimana
menyerahkan hasil kerja kepada pemberi order. Siswa juga dilatih berkomunikasi. Guru memandu siswa membaca
gambar, menentukan bahan, sistem, peralatan tangan, peralatan ukur, menghitung waktu, harga, dan
memperhitungkan keselamatan kerja. Siswa berlatih untuk menganalisis order.
Implementasi Model TF-6M jika disinkronkan dengan RPP PJBL STEM ( Laboy Rush ) dilakukan dengan tiga tahap
kegiatan pokok, yakni tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap evaluasi.
STUKTUR ORGANISASI
UNIT PRODUKSI
SMK NEGERI 3 BONDOWOSO
PENANGGUNG JAWAB
KETUA
Sudaryono, S.Pd
SEKRETARIS
SEKRETARIS
Edi Susanto, S.Pd
Edi Susanto, S.Pd
ANGGOTA:
PELAKSANA:
SISWA
ALUMNI
MASYARAKAT
STRUKTUR ORGANISASI
TEACHING FACTORY YANG AKAN DIKEMBANGKAN
SMK NEGERI 3 BONDOWOSO
MITRA KEPALA
USAHA SEKOLAH
PENGELOLA
GENERAL
MANAGER
8 Baru Motor Jl. Raya Pujer No. 540 Pujer Bondowoso TBSM
13 CDI Putra Jl. Kis Mangunsarkoro Ruko Baru Tamansari Bondowoso TBSM
3 Bengkel JOS ( Java Oto Servis) Jl. Slamet Riyadi Patrang Jember TKR
6 Budi Motor Jl. Ki. S Mangunsarkoro, No. 11 Taman sari Bondowoso TKR
3 CV. Citra Kreasi Teknindo Jl. Panjaitan No. 102 Bondowoso DPIB
10 CV. Persada Teknik Konsultan Jl. Danau Toba I No. 22 Jember DPIB
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Jl. Piere Tendean No. 1 A Telp.
15 DPIB
Ruang (0332) 422446-425226
Bondowoso
16 PT. Dewi Fortuna Jember DPIB
17 PT. Dewi Permata Mandiri Jl. Langsep Raya 02A / 08 Patrang Jember DPIB
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
KETUA :
o Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Unit Produksi dan Jasa
o Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala
o Menyusun program unit produksi/jasa dan pengembangan ke depan
o Membuat laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program Unit Produksi dan Jasa
o Mengelola dan mengembangkan Unit Produksi/Jasa secara terprogram dan terstruktur
o Membangun dan mengembangkan kemitraan dengan SMK sekitar dan institusi lainnya
SEKRETARIS :
BENDAHARA :
a. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya keuangan
b. Membuat laporan keuangan kegiatan unit produksi/jasa
c. Bertanggung jawab kepada ketua
ANGGOTA :
a. Membantu pelaksanaan teknis kegiatan program
b. Melakukan monitoring secara berkala
c. Memasarkan produk/jasa dan membuka jaringan pemasaran baru yang lebih luas
d. Bertanggung jawab kepada ketua
KAPRODI :
a. Menyusun program kerja
b. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran
c. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar
d. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
e. Memetakan dunia industri yang relevan
f. Melaksanakan program praktik kerja industri
g. Melaksanakan uji kompetensi
h. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
i. Melakukan ketercapaian program kerja
BENGKEL :
a. Menyerap tenaga kerja alumni SMK
b. Teknisi bengkel diambilkan dari siswa yang berprestasi.
c. Fasilitas bengkel diambilkan dari masing – masing konsentrasi keahlian
d. Teknisi diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi terkait supaya lebih terampil
e. Memotivasi siswa agar semangat dan tumbuh rasa percaya diri
f. Mengamati produk lain untuk dibuatkan inovasi barunya
g. Menemukan ide atau gagasan baru
h. Mencoba membuat produk sampai pada hasil maksimal
STUKTUR ORGANISASI
TEACHING FACTORY YANG AKAN DIKEMBANGKAN
SMK NEGERI 3 BONDOWOSO
Dalam pelaksanaannya, teaching factory dikelola oleh suatu organisasi yang melibatkan beberapa pemangku
kepentingan dengan susunan sebagai berikut:
Kepala Pusat
Kepala Pusat adalah pejabat yang bertindak sebagai Pembina Program di tingkat Pusat dan menetapkan aturan- aturan
sesuai dengan tupoksinya.
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan dan bertugas:
a. Mengelola program,
b. Menunjuk Pengelola teaching factory,
c. Menyiapkan tata naskah perjanjian kerjasama,
d. Menandatangani perjanjian kerjasama,
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan secara internal
Pengelola teaching factory ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang merupakan tenaga profesional di bidangnya,
baik pejabat fungsional, struktural maupun peserta didik, serta berkemauan keras untuk memajukan teaching factory.
Apabila disuatu sekolah terdapat beberapa jenis usaha, maka sebagai Koordinator teaching factory (General Manager)
adalah Kepala Bagian/Seksi/Wakasek yang mengelola Sarana Pendidikan. Sedangkan masing-masing jenis usaha kegiatan
teaching factory dipimpin oleh seorang manajer yang dipegang oleh seorang pendidik. Selanjutnya dalam operasional
kegiatan peserta didik diperankan sebagai manager, dibawah bimbingan manajer unit usaha yang bersangkutan serta pendidik dari
mata pelajaran yang terkait. Manajer dapat memperkerjakan orang- orang baik yang berasal dari staf Sekolah maupun tenaga
yang lain sesuai dengan kebutuhan guna mendukung kontinuitas kegiatan usaha.
Pengelola Teaching Factory bertugas:
a. Menganalisa proposal yang masuk dari sisi kelayakan manajemen, teknis, finansial, dan manfaat kegiatan bagi satuan
pendidikan.
b. Hasilnya dilaporkan kepada Kepala Sekolah untuk ditindak lanjuti.
SOP Kinerja dan Alur Kerja
Lingkungan
Mendapatkan alih teknologi dan informasi, sebagai bentuk pengabdian masyarakat, mendapatkan sumber tenaga kerja
serta sebagai sarana promosi perusahaan. Perusahaan/industri juga dapat mencari solusi dari permasalahan yang timbul
selama menghasilkan/berproduksi barang/jasa, melalui dunia akademis. Selain itu, diharapkan menjadi bahan kajian dan
diskusi dalam pengembangan metode pembelajaran yang tepat bagi pendidik dalam rangka melaksanakan teaching
factory.
A2. TEMPAT PRAKTIK SISWA
Bengkel Teknik Kendaraan Ringan
9 8
Dengan pendekatan STEM diprediksikan SMK mengalami banjir produk/ jasa/ proses. Agar tidak terjadi
pengendapan produk/ jasa/ proses, maka peran guru PKK untuk menggiring siswa menggenjot penjualan sangat
esensial.
Proses produksi dalam pembelajaran bisa dilaksanakan melalui alternatif berikut:
Alternatif 1: Sistem Blok = produksi musiman (bisa menggunakan STEM berpola terintegrasi penuh dan
STEM berpola tertanam )
Alternatif 2: Sistem Lelang = berproduksi di saat kapanpun (bisa menggunakan STEM berpola
terintegrasi penuh dan STEM berpola tertanam )
Alternatif 3: Minim produk (menggunakan STEM berpola Silo)
Sistem Blok, mengkondisikan keempat guru dalam STEM berpadu untuk mendampingi dan membimbing
siswa dalam berproduksi
Sistem lelang maksudnya: ketika ada permintaan pasar / order terhadap produk tertentu, maka sekolah segera
merespon permintaan tersebut untuk dijadikan pembelajaran,dengan melelangnya ke siswa, siswa akan
mendesain, membuat/ memproduksi produk, diiringi oleh pendampingan /pembimbingan guru guru terkait
produk tersebut.
Dengan begini, diharapkan SMKN 3 Bondowoso betul – betul menginvestasikan siswanya untuk bisa memasuki
lapangan kerja kreatif di jaman industri 4.0 demi melayani siswa memasuki lapangan kerja kreatif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas
Sekolah :
Mata Pelajaran :
(Tema/Subtema)
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
D. Tujuan Pembelajaran
1.
E. Materi Pembelajaran
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
J. Penilaian
a. Hakikat RPP
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan
buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi
waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran;
(5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar
(guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu
diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah
dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi,
difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
1) Berbasis konteks Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI- 1), sosial
(KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi
yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta
didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1
dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai
pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; dan
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Berikut adalah beberapa RPP berpendekatan STEM yang sedang kita laksanakan baik pada sistem blok ( UKK Project
dan UKK Reguler Tahun Pelajaran 2022-2023) dan sistem lelang ( bengkel Incubator Enterpreneur SMKN 3
Bondowoso).
Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta
didik DPB dapat:
3.13.1 Memahami penggunaan aplikasi Autocad untuk mendesain konstruksi
4.13.1 Menggambar 3D dengan Autocad
peserta didik BO dapat :
3.7.1 Menerapkan cara – cara pengelasan
4.7.1 Mengelas pada besi Peserta
didik BKP dapat :
3.18.1 Memahami finishing
4.18.1 Melakukan finishing dengan teknik semprot
Engineering Matematika
1. Merancang / mendesain meja kantin berbahan 1. Menghitung banyaknya besi yang dibutuhkan berdasar
kombinasi besi dan kayu dengan perangkat lunak desain yang telah dibuat
2. Mengkonstruksi meja kantin berdasarkan 2. Menghitung banyaknya kayu yang dibutuhkan
desainnya berdasar desain yang telah dibuat
3. Menguji coba hasil konstruksi meja kantin 3. Menghitung banyaknya cat dan politur yang
4. Meredesain (jika perlu) agar kualitas produk dibutuhkan berdasar dsai yang telah dibuat
meja kantin meningkat 4. Menghitung biaya produksi meja kantin
5. Mengkomunikasikan hasil redesain
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik produksi meja kantin adalah pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
STEM (Project Based Learning, oleh Laboy Rush) dengan tahapan sebagai berikut :
Fase 2 :Riset (research) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang contoh - contoh desain meja kantin
Peserta didik menetapkan satu contoh desain meja kantin
berbahan kombinasi besi dan kayu yang telah dicari
melalui internet
Guru membimbing peserta didik menemukan referensi
untuk mendesain meja kantin
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
1. Guru
Memahami tentang fisika yakni keseimbangan benda tegar
Memahami konstruksi benda 3D
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik meja kantin dengan pendekatan saintifik (kurikulum 2013)
2. Peserta didik
Memahami keseimbangan benda tegar
Memahami konstruksi benda 3D
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antarakeseimbangan benda tegarterhadap konstruksi meja kantin
berbahan kombinasi besi dan kayu untuk melakukan proses produksi meja kantin serta prinsip kewirausahaan dalam menghitung estimasi
biaya produksi meja kantin
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif :kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Sumber Belajar
1. Internet
2. Sumber bacaan lainnya (aplikasi perangkat lunak untuk menggambar 3D)
3. Sumber bacaan lainnya (teknik pengelasan)
4. Sumber bacaan lainnya (teknik finishing)
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik dan Bentuk Penilaian
Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap , keterampilan, dan pengetahuan.
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : DPIB (menggambar 3D dengan perangkat lunak) BO
(teknik pengelasan)
BKP (teknik finishing)
Kelas / Semester : XII / 1
Topik : Produksi Meja Kantin SMKN 3 Bondowoso
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Berikan skor 0 – 100 pada setiap kolm sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi.
No Nama Kerja sama Disiplin Tanggung Keaktifan Jumlah
Jawab skor
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
5 60,0 Kurang
Kriteria :
No Angka Predikat
5 60,0 Kurang
Topik : Nama :
Tanggal: Kelas :
Setelah mempelajari materi Produksi Meja Kantin SMKN 3 Bondowoso, kalian dapat melakukan penilaian
diri berkaitan dengan topik yang kalian pelajari dengan cara memberikan tanda centang pada kolom yang
terseia sesuai dengan kemampuan
Ya Tidak
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
mendesain
3 Melaksanakan produksi
mengkonstruksi sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket DPIB, BO, BKP
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM ( PERBAIKAN BAN )
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik perbaikan ban sepeda motor adalah pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan STEM (Problem Based Learning) dengan tahapan sebagai berikut:
Fase 1 : mengidentifikasi masalah (Identify Problem) Guru membentuk kelompok
Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Permasalahan apa yang terjadi pada ban
Konsep apa yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut
Bagaimana estimasi biaya perbaikan gangguan /
kerusakan pada ban
Fase 2 : menentukan tujuan (Define Goal) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan
saat penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang ban
Peserta didik mencari informasi pada buku
pedoman reparasi (buku manual)
Guru membimbing peserta didik menemukan
referensi gangguan yang sering terjadi pada ban
Fase 3 : mengeksplorasi kemungkinan strategi (Explore Guru membimbing peserta didik untuk dapat
posible strategy) menerapkan konsep – konsep yang diperlukan dalam
penyelesaian masalah
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan
semua rencana / ide yang muncul dari setiap
anggota kelompok
Peserta didik menentukan rancangan analisis
prosedur mengatasi gangguan dan solusinya secara
kelompok
Peserta didik menghitung estimasi biaya perbaikan
ban
Fase 4 : Mengantisipasi hasil dan tindakan (Anticipate and Guru membimbing peserta didik untuk memahami ban
act) Peserta didik melakukan tindakan perbaikan ban
berdasarkan analisis gangguan / kerusakan yang telah
diperoleh
Peserta didik menguji unjuk kerja ban yang telah
diperbaiki
Fase 5 : Melihat kembali dan belajar (Look back and learn) Peserta didik mengevaluasi langkah – langkah
perbaikan, tindakan perbaikan, dan hasil akhir yang
diperoleh
Peserta didik melakukan perbaikan kembali (jika
perlu) sesuai hasil evaluasi
Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya
Guru memberikan kesempatan bertanya pada
kelompok lain
Peserta didik saling berpendapat
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Memahami tentang fisika yakni Gaya (menahan berat benda, traksi, dan gesekan saat pengereman), tekanan ban,
klasifikasi zat (zat padat), Kekuatan bahan (ringan / kuat)
Memahami prinsip kerja ban
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik ban dengan pendekatan saintifik (kurikulum 2013) Peserta
didik
Memahami Gaya (menahan berat benda, traksi, dan gesekan saat pengereman), tekanan ban, klasifikasi zat (zat padat),
Kekuatan bahan (ringan / kuat)
Memahami prinsip kerja ban
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara Gaya (menahan berat benda, traksi, dan gesekan saat
pengereman), tekanan ban, klasifikasi zat (zat padat), Kekuatan bahan (ringan / kuat) terhadap sistem ban untuk melakukan analisis
gangguan / kerusakan serta prinsip kewirausahaan dalam menghitung estimasi biaya perbaikan ban
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Sumber Belajar
Buku pedoman reparasi
Internet
Wahyudi, Agus. 2013. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor Untuk SMK / MAK XI Semester 2. Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Sumber bacaan lainnya
Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap , keterampilan, dan pengetahuan.
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor Kelas /
Semester : XI / 2
Topik : Perbaikan Ban
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Berikan skor 0 – 100 pada setiap kolm sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi.
No Nama Kerja sama Disiplin Tanggung Keaktifan Jumlah
Jawab skor
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
5 60,0 Kurang
Topik : Nama :
Tanggal: Kelas :
Setelah mempelajari materi Perbaikan Ban, kalian dapat melakukan penilaian diri berkaitan dengan topik yang
kalian pelajari dengan cara memberikan tanda centang pada kolom yang terseia sesuai dengan kemampuan
4 ... SOP
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Memeriksa kondisi awal
SOP
3 Melaksanakan perbaikan
SOP
4 Menguji kembali
SOP
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
1. Apa yang dimaksud dengan TWI ?
2. Jelaskan arti kode ban berikut : a.
2.75 – 18 – 4 – PR / 42 P
b. 170 / 60 R 18 73 H
Fase 2 :Riset (research) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang contoh - contoh desain Jasa
Landscaping (gambar desain / produk taman ?)
Peserta didik menetapkan satu contoh desain Jasa
Landscaping (gambar desain / produk taman ?) yang telah
dicari melalui internet
Guru membimbing peserta didik menemukan referensi
untuk mendesain Jasa Landscaping (gambar desain /
produk taman ?)
Fase 4 : Penerapan (application) Guru membimbing peserta didik untuk mengonstruksi Jasa
Landscaping (gambar desain / produk taman ?) berdasar
desain yang telah dibuat
Peserta didik melakukan proses produksi Jasa
Landscaping (gambar desain / produk taman ?)
Peserta didik menguji coba unjuk kerja Jasa
Landscaping (gambar desain / produk taman ?) yang telah
dibuat
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Memahami fisika tentang hardscape
Memahami konstruksi benda 2D
Memahami kimia tentang hidrokarbon
Menghitung biaya produk landscaping
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik Jasa Landscaping (gambar desain / produk taman ?) dengan pendekatan
saintifik (kurikulum 2013)
Peserta didik
Memahami hardscape
Memahami konstruksi benda 2D
Memahami hidrokarbon
Menghitung biaya produk landscaping
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara hardscape, konstruksi 2D, hidrokarbon, biaya produk
landscaping terhadap proses produksi Jasa Landscaping (gambar desain / produk taman ?) serta prinsip kewirausahaan dalam
menghitung estimasi biaya produksi Jasa Landscaping (gambar desain / produk taman ?)
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gambar serta mengomunikasikan hasilnya baik
secara lisan atau tulisan
Sumber Belajar
Internet
Sumber bacaan lainnya (aplikasi perangkat lunak untuk menggambar 2D)
Sumber bacaan lainnya (hardscape)
Sumber bacaan lainnya (hidrokarbon)
Sumber bacaan lainnya (menghitung biaya jasa landscaping)
Buku materi PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan )
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik dan Bentuk Penilaian
Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap , keterampilan, dan pengetahuan.
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
5 60,0 Kurang
Kriteria :
No Angka Predikat
5 60,0 Kurang
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
mendesain
3 Melaksanakan produksi
mengkonstruksi sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket DPIB dan PKK
3.1 Mengklasifikasi jenis – jenis hand tools / gerinda potong ( Gerinding Machine )
4.1 Menggunakan macam – macam hand tools ( gerinda potong ) untuk memotong besi Perbaikan
Panel Bodi :
3.7.1 Menerapkan cara – cara pengelasan
4.7.1 Mengelas pada besi
Pengecatan Bodi Otomotif:
3.3 Memahami prosedur persiapan, material dan peralatan untuk perbaikan pengecatan kecil
4.3 Melaksanakan persiapan, material untuk perbaikan pengecatan kecil
3.4 Memahami metode pendempulan
4.4 Melaksanakan pendempulan
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
3.6 Menerjemahkan lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.6 Membuat lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang dan jasa
4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang dan jasa
3.8 Menerapkan kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.8 Membuat prototype produk barang dan jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
4.15 Melakukan pemerikasaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk / SOP
3.17 Menentukan media promosi
4.17 Membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran
4.18 Melakukan pemasaran
3.20 Melakukan standar laporan keuangan
4.20 Membuat laporan keuangan
Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta
didik DPIB dapat:
3.13.1 Memahami penggunaan aplikasi Autocad untuk mendesain konstruksi
4.13.1 Menggambar 3D dengan Autocad
peserta didik BO dapat :
KD (Pengayaan):
Menggambar sket tangan dan mengartikan detil sket tangan Pekerjaan
Teknik Dasar Otomotif:
3.1.1 Mengidentifikasi jenis – jenis hand tools / gerinda potong ( Gerinding Machine )
4.1.1 Menggunakan macam – macam hand tools ( gerinda potong ) untuk memotong besi
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik produksi alphard adalah pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
STEM (Project Based Learning, oleh Laboy Rush) dengan tahapan sebagai berikut:
Fase 1 : Refleksi (reflection) Guru membentuk kelompok
Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Bagaimana membuat mobil bekas menjadi menarik ?
Konsep apa yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut ?
Bagaimana estimasi biaya produksi alphard ?
Fase 2 :Riset (research) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang contoh - contoh desain alphard
Peserta didik menetapkan satu contoh desain alphard
berbahan besi yang telah dicari melalui internet
Guru membimbing peserta didik menemukan
referensi untuk mendesain alphard
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara pemuaian, konstruksi 3D, hal – hal terkait cat bodi
mobil,penghitungan kebutuhan bahan terhadap proses produksi alphard serta prinsip kewirausahaan dalam menghitung estimasi
biaya produksi alphard
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dan keseimbangan sehingga terciptanya
berbagai teknolgi yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari.
Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, komunikatif dalam menganalisis gangguan
/ kerusakan alphard serta menghitung estimasi biaya produksi alphard
Bekerja sama dalam diskusi dan melakukan pekerjaan
Toleransi terhadap berbagai pendapat yang muncul saat berdiskusi
Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam analisis gangguan / kerusakan dan solusinya
Disiplin dalam menggunakan alat dan bahan
Skenario Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model : PjBL (Project Base Learning, oleh Laboy Rush)
Metode : Diskusi, Pemberian tugas, Praktik
Pertemuan (10 jp)
No Langkah Sintak Model Kegiatan Estimasi
Pembelajaran Pembelajaran waktu
Sumber Belajar
Internet
Sumber bacaan lainnya (aplikasi perangkat lunak untuk menggambar 3D)
Sumber bacaan lainnya (teknik pengelasan)
Sumber bacaan lainnya (teknik finishing pengecatan)
Buku materi PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan )
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada pembelajaran ini adalah :
Komputer
Software Autocad
Alat potong besi (Gerinding Machine)
Alat las
Alat semprot politur
Mur Baut
Besi
Cat
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik dan Bentuk Penilaian
Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap , keterampilan, dan pengetahuan.
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
5 60,0 Kurang
Lembar Penilaian Presentasi Kelompok :
No Nama Penggunaan Kejelasan Komuniatif Kebenaran Konsep
Bahasa menyampaikan
Topik : Nama :
Tanggal: Kelas :
Setelah mempelajari materi Produksi Alphard SMKN 3 Bondowoso, kalian dapat melakukan penilaian diri
berkaitan dengan topik yang kalian pelajari dengan cara memberikan tanda centang pada kolom yang
terseia sesuai dengan kemampuan
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
mendesain
3 Melaksanakan produksi
mengkonstruksi sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket DPIB, BO, dan PKK
Perbaikan
Mesin (Overhaul Mesin)
KD Melakukan pemeriksaan hasil perawatan berkala mesin kendaraan
KD Mendiagnosis kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya KD
Memperbaiki mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya
KD Memperbaiki mekanisme blok silinder dan kelengkapannya
KD Mendiagnosis kerusakan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya KD
Memperbaiki sistem pelumasan
KD Mendiagnosis kerusakan sistem pelumasan KD
Memperbaiki sistem pendinginan
KD Mendiagnosis kerusakan sistem pendinginan
KD Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin konvensional / karburator KD
Memperbaiki sistem bahan bakar bensin konvensional / karburator
Perbaikan Sasis dan Pemindah Tenaga
KD Mendiagnosis kerusakan kopling KD
Memperbaiki kopling
KD Mendiagnosis kerusakan transmisi manual KD
Mendiagnosis kerusakan poros propeler KD
Mendiagnosis kerusakan differential
KD Mendiagnosis kerusakan sistem suspensi
KD Mendiagnosis kerusakan sistem rem konvensional KD
Memperbaiki sistem rem konvensional
KD Memperbaiki kerusakan sistem kemudi KD
Memperbaiki sistem kemudi
KD Mendiagnosis kerusakan spooring KD
Memperbaiki spooring
Perbaikan Sistem Kelistrikan
KD Menerapkan cara perawatan sistem AC KD
Merawat berkala sistem AC
KD Mendiagnosis kerusakan sistem starter KD
Memperbaiki sistem starter
KD Mendiagnosis kerusakan sistem pengisian KD
Memperbaiki sistem pengisian
KD Mendiagnosis kerusakan sistem pengapian konvensional KD
Memperbaiki sistem pengapian konvensional
KD Mendiagnosis kerusakan sistem penerangan dan panel instrumen KD
Memperbaiki sistem penerangan dan anel instrumen
KD Mendiagnosis kerusakan sistem pengaman KD
Memperbaiki sistem pengaman
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
3.6 Menerjemahkan lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.6 Membuat lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang dan jasa
4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang dan jasa
3.8 Menerapkan kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.8 Membuat prototype produk barang dan jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
4.15 Melakukan pemerikasaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk / SOP
3.17 Menentukan media promosi
4.17 Membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran
4.18 Melakukan pemasaran
3.20 Melakukan standar laporan keuangan
4.20 Membuat laporan keuangan
Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta
didik KR dapat:
Perbaikan Mesin (Overhaul Mesin)
Melakukan pemeriksaan hasil perawatan berkala mesin kendaraan Mendiagnosis
kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya Memperbaiki mekanisme
kepala silinder dan kelengkapannya
Memperbaiki mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Mendiagnosis
kerusakan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Memperbaiki sistem
pelumasan
Mendiagnosis kerusakan sistem pelumasan
Memperbaiki sistem pendinginan Mendiagnosis
kerusakan sistem pendinginan
Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin konvensional / karburator Memperbaiki sistem
bahan bakar bensin konvensional / karburator
Perbaikan Sasis dan Pemindah Tenaga
Mendiagnosis kerusakan kopling Memperbaiki
kopling
Mendiagnosis kerusakan transmisi manual
Mendiagnosis kerusakan poros propeler Mendiagnosis
kerusakan differential Mendiagnosis kerusakan sistem
suspensi Mendiagnosis kerusakan sistem rem
konvensional Memperbaiki sistem rem konvensional
Memperbaiki kerusakan sistem kemudi Memperbaiki
sistem kemudi
Mendiagnosis kerusakan spooring
Memperbaiki spooring
Perbaikan Sistem Kelistrikan
Menerapkan cara perawatan sistem AC
Merawat berkala sistem AC Mendiagnosis
kerusakan sistem starter Memperbaiki sistem
starter
Mendiagnosis kerusakan sistem pengisian
Memperbaiki sistem pengisian
Mendiagnosis kerusakan sistem pengapian konvensional Memperbaiki
sistem pengapian konvensional
Mendiagnosis kerusakan sistem penerangan dan panel instrumen
Memperbaiki sistem penerangan dan anel instrumen Mendiagnosis
kerusakan sistem pengaman
Memperbaiki sistem pengaman
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik produksi JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD adalah pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan STEM (Project Based Learning, oleh Laboy Rush) dengan tahapan sebagai berikut:
Fase 1 : Refleksi (reflection) Guru membentuk kelompok
Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Bagaimana membuat mobil bekas menjadi berfungsi ?
Konsep apa yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut ?
Bagaimana estimasi biaya produksi JASA PERBAIKAN
MESIN ALPHARD ?
Fase 2 :Riset (research) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari informasi
tentang contoh - contoh desain JASA PERBAIKAN MESIN
ALPHARD
Peserta didik menetapkan satu contoh desain JASA
PERBAIKAN MESIN ALPHARD yang telah dicari melalui
internet
Guru membimbing peserta didik menemukan referensi
untuk mendesain JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD
Fase 3 : Penemuan (discovery) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menerapkan
konsep – konsep yang diperlukan dalam penyelesaian masalah
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan semua rencana /
ide yang muncul dari setiap anggota kelompok
Peserta didik menentukan rancangan produk JASA
PERBAIKAN MESIN ALPHARD
Peserta didik menghitung estimasi biaya produk JASA
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Memahami fisika tentang hukum OHM
Memahami kimia tentang oli
Memahami matematika tentang penghitungan komponen
Memahami analisa mesin, analisa rem, analisa kopling, dan analisa transmisi
Mesin : tune up konvensional, EFI, Overhaul
Chasis dan Pemeliharaan tenaga : rem, kemudi, kopling, transmisi
Kelistrikan Bodi dan mesin serta AC
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD dengan pendekatan saintifik
(kurikulum 2013)
Peserta didik
Memahami hukum ohm
Memahami oli
Memahami penghitungan komponen
Memahami analisis mesin, analisis rem, analisis kopling, dan analisis transmisi
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara hukum ohm, oli, penghitungan komponen, analisa mesin, analisa
rem, analisa kopling, dan analisa transmisi terhadap proses produksi JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD serta prinsip kewirausahaan
dalam menghitung estimasi biaya produksi JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Skenario Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model : PjBL (Project Base Learning, oleh Laboy Rush)
Metode : Diskusi, Pemberian tugas, Praktik
Pertemuan (10 jp)
No Langkah Sintak Model Kegiatan Estimasi
Pembelajaran Pembelajaran waktu
Sumber Belajar
Internet
Sumber bacaan lainnya (tentang Mesin, Chasis dan Pemindahan Tenaga, serta Kelistrikan Bodi dan mesin, serta AC)
Buku materi PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan )
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik dan Bentuk Penilaian
Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap , keterampilan, dan pengetahuan.
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap - Observasi kegiatan diskusi - Lembar obervasi
- Observasi kegiatan presentasi - Format penilaian diri
- Penilaian diri - Format penilaian antar peserta didik
- Penilaian antar peserta didik - catatan
- Jurnal
2 Keterampilan - penilaian praktik - Lembar Pengamatan
3 Pengetahuan - Tes tertulis - Uraian
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Kendaraan Ringan ( menganalisis dan memperbaiki ) PKK (
Produk Kreatif dan Kewirausahaan )
Kelas / Semester : XII / 1
Topik : Produksi JASA PERBAIKAN MESIN ALPHARD SMKN 3 Bondowoso
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Berikan skor 0 – 100 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi.
No Nama Kerja sama Disiplin Tanggung Keaktifan Jumlah skor
Jawab
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
1 Mau menerima pendapat teman (tidak memaksa orang lain menerima
pendapatnya)
2 Pengungkapan ide – ide yang memancing teman lain untuk memunculkan ide
lain yang efektif
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerja sama dengan teman
5 Disiplin pada saat belajar
6 Memperhatikan saat berkomunikasi dengan orang lain (dengan teman maupun
guru)
7 Bertanya saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka memperkaya
pengalaman belajar
8 Mencari informasi atau sumber lain dalam proses belajar
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
Catatan Pengamatan Guru:
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
mendesain
3 Melaksanakan produksi
mengkonstruksi sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket KR dan PKK
Teknologi Bahan
3.1 Menguraikan bahan furnitur 4.1 Mengolah bahan furnitur
3.2 Menguraikan bahan finishing pada pekerjaan furnitur 4.2 Mengolah bahan finishing pada pekerjaan furnitur
3.3 Menguraikan bahan jok pada pekerjaan furnitur 4.3 Mengolah bahan jok pada pekerjaan furnitur
3.4 Menerapkan bahan finishing pada pekerjaan furnitur 4.4 Mengolah bahan finishing pada pekerjaan finishing
furnitur
3.5 Mener apkan bahan jok ada pekerjaan furnitur 4.5 Merancang bahan jok pada pekerjaan finishing
3.6 Menerapkan bahan dari kayu untuk produk furnitur 4.6 Mengolah bahan dari kayu untuk produk furnitur
3.7 Menerapkan bahan non kayu untuk produk furnitur 4.7 Mengolah bahan non kayu untuk produk furnitur
3.8 Menjelaskan cara penanganan bahan untuk produk 4.8 Menyajikan cara penanganan bahan untuk produk
furnitur furnitur
3.9 Menjelaskan pengendalian kualitas bahan 4.9 Melaksanakan pengendalian kualitas bahan
Rekayasa dan Pemodelan Furnitur
3.1 Menjelaskan tipe konstruksi furnitur 4.1 Merancang tipe konstruksi furnitur
3.2 Menguraikan model furnitur secara historis 4.2 Merancang model furnitur secara historis
3.3 Menjabarkan rekayasa konstruksi furnitur 4.3 Memanipulasi rekayasa konstruksi furnitur
3.4 Mengkatagorikan model furnitur 4.4 Mengkonstruksi model furnitur
3.5 Menjabarkan pekerjaan dasar furnitur / cabinet making 4.5 Merancang pekerjaan dasar furnitur / cabinet
making
3.6 Menjelaskan cara membuat gambar perencanaan 4.6 Membuat gambar perencanaan rancangan model /
rancangan model / tipe furnitur tipe furnitur
Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta
didik DPIB dapat:
3.13.1 Memahami penggunaan aplikasi Autocad untuk mendesain konstruksi
4.13.1 Menggambar 3D dengan Autocad
peserta didik BO dapat :
KD (Pengayaan):
Menggambar sket tangan dan mengartikan detil sket tangan Pekerjaan
Teknik Dasar Otomotif:
3.1.1 Mengidentifikasi jenis – jenis hand tools / gerinda potong ( Gerinding Machine )
4.1.1 Menggunakan macam – macam hand tools ( gerinda potong ) untuk memotong besi
Perbaikan Panel Bodi :
3.7.1 Menerapkan cara – cara pengelasan
4.7.1 Mengelas pada besi
Pengecatan Bodi Otomotif:
3.3.1 Menerapkan prosedur persiapan, material dan peralatan untuk perbaikan pengecatan kecil
4.3.1 Melaksanakan persiapan, material untuk perbaikan pengecatan kecil
3.4.1 Menerapkan metode pendempulan
4.4.1 Melaksanakan pendempulan
Peserta didik BKP dapat :
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan
3.1.1 Menjelaskan prinsip keselamatan kerja meliputi 4.1.1 Melaksanakan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
kecelakaan kerja, bahaya api dan kebakaran dan alat K3, meliputi kecelakaan kerja, bahaya api dan
pelindung kerja kebakaran dan alat pelindung kerja
3.2.1 Menjelaskan prosedur K3 meliputi persyaratan ruang 4.2.1 Melaksanakan prosedur K3, meliputi ersyaratan
kerja dan penyakit akibat kerja ruang kerja dan penyakit akibat kerja
3.3.1 Menjabarkan konsep analisis dampak lingkungan 4.3.1 Melaksanakan konsep analisis dampak lingkungan
hidup hidup
3.4.1 Menjelaskan peraturan / ketentuan Pertolongan 4.4.1 Melaksanakan peraturan / ketentuan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pertama Pada Kecelakaan
3.5.1 Menjabarkan prosedur K3 dan kesehatan lingkungan 4.5.1 Melaksanakan prosedur K3 dan kesehatan
kerja lingkungan
3.6.1 Menyimpulkan konsep penerapan kesehatan 4.6.1 Menyajikan konsep penerapan Kesehatan
lingkungan hidup pada pelaksanaan Lingkungan Hidup pada pelaksanaan pekerjaan
Teknologi Bahan
3.1.1 Menguraikan bahan furnitur 4.1.1 Mengolah bahan furnitur
3.2.1 Menguraikan bahan finishing pada pekerjaan furnitur 4.2.1 Mengolah bahan finishing pada pekerjaan furnitur
3.3.1 Menguraikan bahan jok pada pekerjaan furnitur 4.3.1 Mengolah bahan jok pada pekerjaan furnitur
3.4.1 Menerapkan bahan finishing pada pekerjaan furnitur 4.4.1 Mengolah bahan finishing pada pekerjaan finishing
furnitur
3.5.1 Mener apkan bahan jok ada pekerjaan furnitur 4.5.1 Merancang bahan jok pada pekerjaan finishing
3.6.1 Menerapkan bahan dari kayu untuk produk furnitur 4.6.1 Mengolah bahan dari kayu untuk produk furnitur
3.7.1 Menerapkan bahan non kayu untuk produk furnitur 4.7.1 Mengolah bahan non kayu untuk produk furnitur
3.8.1 Menjelaskan cara penanganan bahan untuk produk 4.8.1 Menyajikan cara penanganan bahan untuk produk
furnitur furnitur
3.9.1 Menjelaskan pengendalian kualitas bahan 4.9.1 Melaksanakan pengendalian kualitas bahan
Rekayasa dan Pemodelan Furnitur
3.1.1 Menjelaskan tipe konstruksi furnitur 4.1.1 Merancang tipe konstruksi furnitur
3.2.1 Menguraikan model furnitur secara historis 4.2.1 Merancang model furnitur secara historis
3.3.1 Menjabarkan rekayasa konstruksi furnitur 4.3.1 Memanipulasi rekayasa konstruksi furnitur
3.4.1 Mengkatagorikan model furnitur 4.4.1 Mengkonstruksi model furnitur
3.5.1 Menjabarkan pekerjaan dasar furnitur / cabinet making 4.5.1 Merancang pekerjaan dasar furnitur / cabinet
making
3.6.1 Menjelaskan cara membuat gambar perencanaan 4.6.1 Membuat gambar perencanaan rancangan model /
rancangan model / tipe furnitur tipe furnitur
Engineering Matematika
Merancang / mendesain meja meeting berbahan kombinasi Menghitung banyaknya besi yang dibutuhkan berdasar
besi dan kayu dengan sket tangan (siswa BO) dan perangkat desain yang telah dibuat
lunak (siswa DPIB) Menghitung banyaknya kayu yang dibutuhkan berdasar
Mengonstruksi meja meeting (siswa BKP) berdasarkan desain yang telah dibuat
desainnya Menghitung banyaknya cat dan politur yang dibutuhkan
Menguji coba hasil konstruksi meja meeting berdasar desain yang telah dibuat
Meredesain (jika perlu) agar kualitas produk meja meeting Menghitung biaya produksi (bahan, tenaga kerja, over
meningkat head) rak piala
Mengkomunikasikan hasil redesain Mengestimasi harga jual produk
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik produksi meja meeting adalah pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
STEM (Project Based Learning, oleh Laboy Rush) dengan tahapan sebagai berikut:
Fase 1 : Refleksi (reflection) Guru membentuk kelompok
Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Bagaimana mengondisikan ruang rapat menjadi nyaman ?
Konsep apa yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut ?
Bagaimana estimasi biaya produksi meja meeting ?
Fase 2 :Riset (research) Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan
menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Peserta didik menggunakan internet untuk mencari informasi
contoh – contoh desain meja meeting inovatif berbahan
kombinasi besi dan kayu
Peserta didik menetapkan satu contoh desain meja meeting
inovatif berbahan kombinasi besi dan kayu yang telah dicari
melalui internet
Guru membimbing peserta didik menemukan referensi
untuk mendesain meja meeting
Fase 3 : Penemuan (discovery) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menerapkan
konsep – konsep yang diperlukan dalam penyelesaian masalah
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan semua rencana /
ide yang muncul dari setiap anggota kelompok
Peserta didik menentukan rancangan produk meja meeting inovatif
berbahan kombinasi besi dan kayu
Peserta didik menghitung estimasi biaya produk meja
meeting
Fase 4 : Penerapan (application) Guru membimbing peserta didik untuk mengonstruksi meja
meeting inovatif berdasar desain yang telah dibuat
Peserta didik melakukan proses produksi meja meeting
Peserta didik menguji coba unjuk kerja meja meeting yang
telah dibuat
Fase 5 : Komunikasi (Communication) Peserta didik mengevaluasi perencanaan, pembuatan, serta
kekurangan dan kelebihan produk meja meeting
Peserta didik melakukan redesain / mendesain ulang meja
meeting (jika perlu) sesuai hasil evaluasi
Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya
Guru memberikan kesempatan bertanya pada kelompok lain
Peserta didik saling berpendapat
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Memahami fisika tentang momen inersia
Memahami konstruksi benda 2D
Memahami kimia tentang finishing melamin
Memahami matematika tentang kebutuhan kayu berdasar gambar kerja
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik meja meeting dengan pendekatan saintifik (kurikulum 2013) Peserta
didik
Memahami momen inersia
Memahami gambar konstruksi benda 2D
Memahami finishing melamin
Memahami penghitungan kebutuhan kayu berdasar gambar kerja
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara momen inersia, finishing melamin, penghitungan
kebutuhan kayu, dan gambar konstruksi 2D terhadap proses produksi meja meeting berbahan kombinasi besi dan kayu serta prinsip
kewirausahaan dalam menghitung estimasi biaya produksi meja meeting
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Pengembangan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dan keseimbangan sehingga terciptanya
berbagai teknologi yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari.
Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, komunikatif dalam menganalisis gangguan
/ kerusakan meja meeting serta menghitung estimasi biaya produksi meja meeting
Bekerja sama dalam diskusi dan melakukan pekerjaan
Toleransi terhadap berbagai pendapat yang muncul saat berdiskusi
Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam analisis gangguan / kerusakan dan solusinya
Disiplin dalam menggunakan alat dan bahan
Skenario Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model : PjBL (Project Base Learning, oleh Laboy Rush)
Metode : Diskusi, Pemberian tugas, Praktik
Pertemuan (10 jp)
No Langkah Sintak Model Kegiatan Estimasi
Pembelajaran Pembelajaran waktu
1 Pendahuluan Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan kabar siswa 15
dan kesiapan belajar
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan
informasi contoh – contoh desain meja meeting inovatif berbahan
kombinasi besi dan kayu
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : DPIB ( menggambar 2D dengan perangkat lunak ) BO (
teknik pengelasan )
BKP ( teknik finishing melamin )
PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan ) Kelas /
Semester : XII / 1
Topik : Produksi Meja Meeting SMKN 3 Bondowoso
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Berikan skor 0 – 100 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi.
No Nama Kerja sama Disiplin Tanggung Keaktifan Jumlah skor
Jawab
1 ...
2 ...
...
Keterangan :
Disiplin
Ketepatan waktu kehadiran di kelas
Keikutsertaan dalam kegiatan dari awal sampai akhir
Kerapian berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selalu ada di kelas
Kerja sama
Toleransi dalam kelas
Menerima pendapat orang lain
Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
Tanggung jawab
Kesediaan melakukan tugas / pekerjaan
Peduli terhadap tugas / pekerjaan
Ketuntasan penyelesaian tugas / pekerjaan
Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
Keaktifan
Aktif dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
Memberikan ide / komentar yang memancing peserta lain untuk berpikir
Bertanya dalam pembahasan kegiatan
Memberikan alternatif solusi setiap permasalahan yang muncul
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
1 Mau menerima pendapat teman (tidak memaksa orang lain menerima
pendapatnya)
2 Pengungkapan ide – ide yang memancing teman lain untuk memunculkan ide
lain yang efektif
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerja sama dengan teman
5 Disiplin pada saat belajar
6 Memperhatikan saat berkomunikasi dngan orang lain (dengan teman maupun
guru)
7 Bertanya saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka memperkaya
pengalaman belajar
8 Mencari informasi atau sumber lain dalam proses belajar
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
Catatan Pengamatan Guru:
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
mendesain
3 Melaksanakan produksi
mengkonstruksi sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket DPIB, BO, BKP, dan PKK
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM ( PERBAIKAN PINTU GERBANG OTOMATIS )
Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta
didik EI dapat:
Kerja Bengkel dan Gambar Elektronika
3.1.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan OSHA
4.1.1 Mendemonstrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan OSHA, dalam bentuk poster dan kondisi riil
di bengkel
3.2.1 Menerapkan Kesehatan Kerja
4.2.1 Melakukan pencegahan penyakit akibat kerja
3.5.1 Menerapkan dasar instalasi listrik sederhana
4.5.1 Membangun instalasi listrik sederhana
3.6.1 Mengklasifikasi jenis – jenis bahaya listrik dan cara pencegahannya
4.6.1 Melaksanakan aturan dalam pencegahan bahaya listrik
3.11.1 Menerapkan teknik wiring and cabeling (pengawatan dan pengkabelan)
4.11.1 Mempraktikkan sistem pengawatan dan pengkabelan untuk rangkaian elektronika
Dasar Listrik dan Elektronika
3.2.1 Membedakan spesifikasi data komponen listrik
4.2.1 Memasang komponen listrik sesuai dengan spesifikasi data
3.4.1 Menjelaskan pemakaian alat – alat ukur listrik dan elektronika
4.4.1 Menggunakan alat – alat ukur listrik dan elektronikangaman
3.5.1 Memahami komponen pengaman listrik dan elektronika
4.5.1 Menggunakan peralatan pengaman pada instalasi listrik dan elektronika
3.6.1 Mengevaluasi peralatan pengaman instalasi listrik dan elektronika
4.6.1 Melakukan perbaikan dari hasil evaluasi terhadap peralatan pengaman instalasi listrik dan elektronika
3.20.1 Menjelaskan prinsip kerja alat ukur listrik dan elektronik
4.20.1 Mendemonstrasikan kerja alat ukur listri dan elektronik
Sistem Pengendali Elektronik
3.1.1 Menerapkan Lingkup Teknik kontrol berdasarkan gambar blok diagram
4.1.1 Membuat gambar blok diagram teknik kontrol terbuka (open loop) dan kontrol tertutup (close loop)
3.5.1 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PI (Proportional Integration)
4.5.1 Membuat rangkaian kontrol dengan komponen elektro mekanikal / relay peserta
didik BO dapat :
KD (Pengayaan):
Menggambar sket tangan dan mengartikan detil sket tangan Pekerjaan
Teknik Dasar Otomotif:
3.1.1 Mengidentifikasi jenis – jenis hand tools / gerinda potong ( Gerinding Machine )
4.1.1 Menggunakan macam – macam hand tools ( gerinda potong ) untuk memotong besi
Perbaikan Panel Bodi :
3.7.1 Menerapkan cara – cara pengelasan
4.7.1 Mengelas pada besi
Pengecatan Bodi Otomotif:
3.3.1 Menerapkan prosedur persiapan, material dan peralatan untuk perbaikan pengecatan kecil
4.3.1 Melaksanakan persiapan, material untuk perbaikan pengecatan kecil
3.4.1 Menerapkan metode pendempulan
4.4.1 Melaksanakan pendempulan Peserta
didik BKP dapat :
3.18.1 Memahami finishing
4.18.1 Melakukan finishing dengan teknik semprot Peserta
didik PKK ( Poduk Kreatif dan Kewirausahaan )dapat :
3.6.1 Menerjemahkan lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.6.1 Membuat lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang dan jasa
3.7.1 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang dan jasa
4.7.1 Menghitung biaya produksi prototype produk barang dan jasa
3.8.1 Menerapkan kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa
4.8.1 Membuat prototype produk barang dan jasa
3.15.1 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
4.15.1 Melakukan pemerikasaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk / SOP
3.17.1 Menentukan media promosi
4.17.1 Membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar
3.18.1 Menyeleksi strategi pemasaran
4.18.1 Melakukan pemasaran
3.20.1 Melakukan standar laporan keuangan
4.20.1Membuat laporan keuangan
Analisis materi pembelajaran STEM
Analisis STEM pada topik Produksi Jasa Perbaikan Pintu Gerbang Otomatis SMKN 3 Bondowoso tertera pada tabel berikut:
Sains Teknologi
Faktual : Agar tidak lelah membuka pagar bolak – balik saat Internet untuk mencari informasi tentang kekuatan motor
ada tamu maka dilakukan inovasi membuka pagar dengan gear box disesuaikan dengan beban pagar
kendali remote
Konseptual : pagar dilengkapi motor gear box ( torsi, gerak
melingkar, frekuensi) dan prinsip kewirausahaan
Prosedural : Memperbaiki motor gear box (kesesuaian antara
beban pagar dengan kekuatan motor gear box) dan
mengganti laher konvensional dengan laher roda mobil
Metakognitif : memperbaiki pintu gerbang otomatis
dengan memperbaiki motor gear box dan memasang laher
roda mobil pada pagar serta estimasi biaya
produksi
Engineering Matematika
Merancang / mendesain prosedur perbaikan pintu gerbang Menghitung biaya perbaikan motor gear box dan
otomatis (siswa EI) penggantian laher konvensional dengan laher roda mobil
Menjalankan prosedur perbaikan Menghitung biaya produksi (bahan, tenaga kerja, over head)
Menguji coba hasil perbaikan perbaikan pintu gerbang otomatis
Meredesain (jika perlu) agar kualitas produksi jasa Mengestimasi harga jual produk
perbaikan meningkat
Mengkomunikasikan hasil redesain
Menghitung biaya bahan dan estimasi ongkos kerja
Tahapan pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan pada topik produksi perbaikan pintu gerbang otomatis SMKN 3 Bondowoso adalah
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan STEM (Project Based Learning, oleh Laboy Rush) dengan tahapan sebagai
berikut:
Fase 1 : Refleksi (reflection) Guru membentuk kelompok
Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Kemampuan prasyarat
Untuk mempelajari topik ini, perlu dikuasai prasyarat pengetahuan dan keterampilan baik oleh guru maupun peserta didik.
Guru
Memahami tentang fisika yakni torsi, gerak melingkar, dan frekuensi
Memahami tentang kimia yakni materi penyusun gear
Memahami tentang matematika yakni hubungan torsi dan RPM
Memahami prinsip kewirausahaan
Mampu melaksanakan pembelajaran topik perbaikan pintu gerbang otomatis dengan pendekatan saintifik
(kurikulum 2013)
Peserta didik
Memahami torsi, gerak melingkar, dan frekuensi
Memahami materi penyusun gear
Memahami hubungan torsi dan RPM
Memahami prinsip kewirausahaan
Berpikir kritis : memahami irisan konsep (crosscutting concept) antara torsi, gerak melingkar, dan frekuensi terhadap proses
produksi jasa perbaikan pintu gerbang otomatis serta prinsip kewirausahaan dalam menghitung estimasi biaya produksi jasa
perbaikan
Berpikir kreatif : kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan – gagasan pada saat menganalisis
gangguan / kerusakan serta penghitungan estimasi pembiayaan
Kolaborasi : kemampuan menghargai dan bekerja sama saat berdiskusi dan memecahkan masalah dalam satu kelompok
Komunikatif : kemampuan untuk mengutarakan ide – ide pada saat diskusi analisis gangguan / kerusakan serta
mengomunikasikan hasilnya baik secara lisan atau tulisan
Skenario Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model : PjBL (Project Base Learning, oleh Laboy Rush)
Metode : Diskusi, Pemberian tugas, Praktik
Pertemuan (10 jp)
No Langkah Sintak Model Kegiatan Estimasi
Pembelajaran Pembelajaran waktu
1 Pendahuluan Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan kabar siswa 15
dan kesiapan belajar
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan
spesifikasi kekuatan (nameplate) bermacam –
macam motor gear box
2 Inti Fase 1 : refleksi Guru membentuk kelompok 85
(reflection) Peserta didik berkelompok
Guru memberikan pertanyaan:
Bagaimana memperbaiki pintu gerbang otomatis akibat
motor gear box yang sebelumnya terbakar ?
Konsep apa yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut ?
Bagaimana estimasi biaya produksi perbaikan ?
Fase 2 : Riset Peserta didik menemukan masalah yang terjadi dan 85
(research) menetapkan langkah – langkah yang harus dilakukan saat
penyelesaian masalahnya
Sumber Belajar
Internet
Sumber bacaan lainnya (referensi motor gear box pintu gerbang otomatis)
Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Pada Kegiatan Diskusi
Kriteria :
No Angka Predikat
1 90,1 – 100 Amat Baik
2 80,1 – 90,0 Baik
3 70,1 – 80,0 Cukup
4 60,1 – 70,0 Sedang
5 60,0 Kurang
Lembar Penilaian Diri
Penilaian diri setelah peserta didik belajar tentang Produksi Jasa Perbaikan Pintu Gerbang Otomatis SMKN 3
Bondowoso
Penilaian Diri
Topik : Nama :
Tanggal: Kelas :
Setelah mempelajari materi Produksi Jasa Perbaikan Pintu Gerbang Otomatis SMKN 3 Bondowoso, kalian
dapat melakukan penilaian diri berkaitan dengan topik yang kalian pelajari dengan cara memberikan tanda centang
pada kolom yang terseia sesuai dengan kemampuan
No Pernyataan Sudah Belum
1 Dapat menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang kekuatan motor gear box
disesuaikan dengan beban pagar
2 Dapat menetapkan motor gear box yang telah
dicari melalui internet
No Pernyataan Dilakukan /
Muncul
Ya Tidak
1 Mau menerima pendapat teman (tidak memaksa orang lain menerima
pendapatnya)
2 Pengungkapan ide – ide yang memancing teman lain untuk memunculkan ide
lain yang efektif
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerja sama dengan teman
5 Disiplin pada saat belajar
6 Memperhatikan saat berkomunikasi dngan orang lain (dengan teman maupun
guru)
7 Bertanya saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka memperkaya
pengalaman belajar
8 Mencari informasi atau sumber lain dalam proses belajar
Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik :
Kejadian tanggal : Nomor peserta didik:
Catatan Pengamatan Guru:
Penilaian Keterampilan
Kinerja Praktikum
Nama Peserta Didik : Kelas
:
No Uraian Kegiatan Kinerja
1 Persiapan Ya Tidak
Memeriksa kelengkapan alat
Memilih buku manual
Memakai alat pelindung
2 Merencanakan
Mendesain prosedur
3 Melaksanakan produksi
Menjalankan prosedur sesuai desain
4 Menguji kembali
menguji coba produk
mengevaluasi
meredesain
mengomunikasikan
5 Penilaian sikap
Mengembalikan peralatan pada tempat semula
Melepas dan mengembalian peralatan pelindung
Membersihkan area kerja
Jumlah
Penilaian Pengetahuan
Buka buku paket EI, BO, Fisika, Kimia, Matematika, dan PKK
A4. PEMASARAN
Rencana Marketing dan Promosi
Pengembangan jaringan pemasaran Teaching Factory di SMKN 3 Bondowoso adalah dengan memperkenalkan
produk-produk dan bentuk layanan / jasa. Melalui event – event sebagai berikut :
1) Dialog interaktif di radio pemerintah maupun swasta tentang adanya produk/jasa yang
dihasilkan oleh SMK Negeri 3 Bondowoso
2) Mengikuti peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan memperkenalkan produk-produk baru dan
bentuk-bentuk layanan jasa kepada masyarakat
3) Ikut serta dalam Pameran Pembangunan Nasional di kabupaten maupun luar daerah Bondowoso
4) Melalui media massa, jejaring social, banner dan pamflet
Media Komunikasi Untuk TEFA
Media komunikasi yang digunakan adalah pesawat telephone dan handphone untuk lebih memudahkan
pelanggan dalam berkomunikasi, selain itu kita juga memanfaatkan media sosial seperti Facebook, tweeter
sebagai media untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa yang kita pasarkan.
Brosur / leaflet / sarana lain ( website, CD, dll. )
JENIS PROMOSI
Brosur
Jangkauan Pasar
Jangkuan pasar baik produk/jasa yang dihasilkan oleh SMK Negeri 3 Bondowoso adalah pelanggan yang ada di
wilayah bondowoso dan untuk beberapa jenis jasa seperti Jasa Perencanaan Bangunan kita membuka bagi siapa
saja di daerah manapun yang ingin menggunakan jasa kita. Untuk produk Mebeleir dan Paving Stone kita juga
melayani pendistribusian keluar kota bondowoso.
Penanggung Jawab
Pengelola teaching factory ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang merupakan tenaga profesional di
bidangnya, baik pejabat fungsional, struktural maupun peserta didik, serta berkemauan keras untuk memajukan
teaching factory.
Apabila disuatu sekolah terdapat beberapa jenis usaha, maka sebagai Koordinator teaching factory (General
Manager) adalah Kepala Bagian/Seksi/Wakasek yang mengelola Sarana Pendidikan. Sedangkan masing-masing jenis
usaha kegiatan teaching factory dipimpin oleh seorang manajer yang dipegang oleh seorang pendidik. Selanjutnya
dalam operasional kegiatan peserta didik diperankan sebagai manager, dibawah bimbingan manajer unit usaha yang
bersangkutan serta pendidik dari mata pelajaran yang terkait. Manajer dapat memperkerjakan orang-orang baik yang
berasal dari staf Sekolah maupun tenaga yang lain sesuai dengan kebutuhan guna mendukung kontinuitas kegiatan usaha.
DAFTAR HARGA
UPJ SMKN 3 BONDOWOSO
Jl. Santawi No. 96-A Telp. (0332) 432641 Bondowoso
Produk / Jasa yang ada di SMK Negeri 3 masih sangat diminati oleh masyarakat pada umumnya, karena kualitas dari
produk barang / jasa yang kita tawarkan memiliki kualitas yang bisa diterima oleh pasar dengan harga yang
terjangkau. Disamping itu kita memberikan rabat kepada konsumen/pelanggan potensial yang sering
menggunakan jasa/produk kita.
Delivery
Untuk produk barang di SMK Negeri 3 melakukan pendistribusian dengan cara bekerja sama dengan Jasa Expedisi di
sekitar wilayah Bondowoso supaya pelanggan tidak kesulitan untuk membawa barang yang sudah di beli. Dan
untuk Produk Jasa SMK Negeri 3 tidak memerlukan dilevery atau distribusi karena pelanggan datang sendiri ke
tempat usaha untuk menggunakan jasa tersebut.
Kualitas / Mutu
Kualitas mutu barang dan jasa yang di SMK Negeri 3 Bondowoso dapat diandalkan karena kita menggunakan
Standart Produk yang sesuai dengan permintaan pasar dan menjualnya dengan harga di bawah pasar.
Quality Control
Sebuah usaha yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market
leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market
nicher). Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
pengembangan usaha. Agar pasar dapat dikuasai, maka SMK Negeri 3 Bondowoso menyesuaikan kualitas dan
harga barang sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. Disamping itu SMK Negeri
3 juga melakukan Analisis Kepuasan Pelanggan sebagai acuan untuk pengembangan produk/jasa yang
berkelanjutan.
Dengan adanya Inovasi akan memberikan manfaat terhadap para pengguna, dengan hadirnya produk- produk
dengan teknologi dan inovasi baru yang dihasilkan oleh SMK Negeri 3 Bondowoso.
4. Team work
Dalam mengelola Teaching Factory ini, SMK Negeri 3 Bondowoso melibatkan semua unsure guru,
karyawan, dan siswa seperti yang tertuang dalam struktur organisasi.
8 Baru Motor Jl. Raya Pujer No. 540 Pujer Bondowoso TSM
13 CDI Putra Jl. Kis Mangunsarkoro Ruko Baru Tamansari Bondowoso TSM
3 Bengkel JOS ( Java Oto Servis) Jl. Slamet Riyadi Patrang Jember TKR
6 Budi Motor Jl. Ki. S Mangunsarkoro, No. 11 Taman sari Bondowoso TKR
3 CV. Citra Kreasi Teknindo Jl. Panjaitan No. 102 Bondowoso DPIB
10 CV. Persada Teknik Konsultan Jl. Danau Toba I No. 22 Jember DPIB
Dinas Pekerjaan Umum Dan Jl. Piere Tendean No. 1 A Telp. (0332)
15 DPIB
Penataan Ruang 422446-425226 Bondowoso
17 PT. Dewi Permata Mandiri Jl. Langsep Raya 02A / 08 Patrang Jember DPIB
2 PT. INTIDAYA DINAMIKA Jl. MH. Thamrin Km.01, Ajung Kab. Jember TEI
SEJATI
3 CV. KARYA CIPTA Jl. Raya Sukowono-Sumbersari Maesan Bondowoso TEI
MEKATRONIKA
4 PTPN XI PG PRADJEKAN Bondowoso TEI
WHERE ? / DI MANA ?
Usaha yang akan kita dirikan, berada di tiga tempat :
1. Bengkel intern sekolah ( berada di dalam lingkungan sekolah ) beralamat di Jalan Santawi No.96 A
Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso
2. Bengkel Incubator Entrepreneur SMKN 3 Bondowoso beralamat di Jalan Letnan Sugiono Kecamatan
Bondowoso Kabupaten Bondowoso
3. Bengkel terbaru ( yang masih akan diajukan berkaitan pengajuan proposal TEFA 2019-2020 ). Bengkel ini
beralamat di Jalan Santawi Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso
WHEN ? / KAPAN ?
1. Bengkel intern sekolah ( berada di dalam lingkungan sekolah ) beroperasi sejak tahun 2014
2. Bengkel Incubator Entrepreneur SMKN 3 Bondowoso beroperasi sejak 2 Februari 2018
3. Bengkel terbaru ( yang masih akan diajukan berkaitan pengajuan proposal TEFA 2019-2020 ). Bengkel ini
beroperasi sesuai pengajuan matrik rencana kegiatan pada pengajuan proposal TEFA 2019-2020
WHO ? / Siapa ?
Pada Model pembelajaran TEFA ada tiga unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran yaitu :
siswa yang memerankan sebagai pekerja
guru yang berperan sebagai asesor, konsultan, fasilitator, dan sekaligus sebagai penanggung jawab
keseluruhan program pembelajaran
pemberi / pemilik order / konsumen baik dari industri, perseorangan atau sekolah sendiri
WHY ? / Mengapa ?
Jenis usaha yang kita laksanakan, telah kita pilih dikarenakan :
1. Untuk sinkronisasi DUDI dalam proses pembelajaran
2. Untuk meningkatkan kompetensi lulusan sesuai kebutuhan pasar
3.Siswa dapat melakukan magang di Incubator Entrepreneur
4.Menginvestasikan siswa untuk bisa memasuki lapangan kerja kreatif di jaman industri 4.0 (berbekal soft skill dan
hard skill)
Usaha yang kita dirikan akan berprospek memuat dua pola pengembangan TEFA, yakni :
1. Pola swakelola
Jenis usaha yang dirancang dalam program TEFA dapat menciptakan swakelola. Dalam pola ini, semua input
( kebutuhan ) yang disediakan dapat berasal dari sekolah baik menyangku SDM, sarana, prasarana, maupun
pendanaan. Berkaitan dengan swakelola, kegiatan tersebut bersumber dari sekolah dan dapat dibiayai dari sumber
dana lain yang tidak bersifat mengikat. Mekanisme keuangan kegiatan swakelola TEFA dilaksanakan dengan
berpedoman pada peraturan yang berlaku.
2. Pola kemitraan
Pola kemitraan dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan antara pihak yang bermitra, memiliki kesepakatan
untuk maju bersama, serta dilandasi sikap dan perilaku yang professional dalam melaksanakan kegiatan, merasa
memiliki dan menjaga serta disiplin dan saling mentaati peraturan dan kesepakatan yang telah dibuat. Dalam pola
kemitraan inikedua belah pihak berada pada posisi yang sejajar/sama daam melaksanakan kegiatan dengan
memanfaatkan sumber daya kedua belah pihak untuk tetap melaksanakan kegiatan usaha.
a.Kedua belah pihak saling mengidentifikasi sumber daya masing-masing (sarana dan prasarana,
SDM, keuangan, dsb) untuk dipakai dalam kegiatan Tefa
b.Kedua belah pihak menetapkan jenis usaha, hak, dan kewajiban, dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan
yang dilaksanakan.
c. Membuat dan menandatangani naskah kerjasama kemitraan
d.Melaksanakan pekerjaan pembelajran sesuai ksepakatan dalam perjanjian kerjasama
e.Kepala sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan, dan melaporkan kegiatan kemitaan kepada
pemangku kepentingan
f. Mekanisme pengelolaan hasil kegiatan kemitraan Tefa dilaksanakan berpedoman kepada peraturan yang
berlaku.
Jenis usaha yang kita namakan Incubator Entrepreneur SMKN 3 Bondowoso mempunyai makna sama seperti
halnya alat incubator yang berfungsi untuk mendukung kelangsungan hidup bayi agar siap menghadapi
lingkungan nyata / normal. Bayi dianalogikan dengan peserta didik SMKN 3 Bondowoso.
Peserta didik ini dibelajarkan dan dilatih dalam Incubator Entrepreneur. Setelah lulus, diharapkan
kompetensi peserta didik dapat memenuhi kebutuhan pasar dan jaman industri 4.0.
Lokasi bengkel SMKN 3 Bondowoso yang tertera di atas sudah dipilih berdasarkan alasan berikut :
1. Mempunyai potensi untuk menarik konsumen
2. Merupakan lokasi strategis
HOW / BAGAIMANA ?
Menerima order
Menganalisis order
Menyatakan kesiapan mengerjakan order
Mengerjakan order
Mengevaluasi produk
Menyerahkan order
Berdasarkan diagram alur formal tersebut, maka dapat dijabarkan analogi implementasi STEM dalam TEFA di
SMKN 3 Bondowoso sebagai berikut :
1 menerima order siswa dan guru
2 menganalisis order ( analisis STEM ) guru
menyatakan kesiapan
mengerjakan order
mengerjakan order
3 siswa dan guru
4 mengerjakan order
siswa
Usaha yang kita dirikan merupakan usaha yang bersifat padat modal. Usaha ini bergerak di bidang teknologi yang
membutuhkan sumber daya ( tenaga, alat, dan sarana – prasarana yang tinggi ).
Analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats ) merupakan analisis komprehensif tentang
kondisi lingkungan internal dan eksternal sekolah, dapat menjadi salah satu alat yang berguna dalam pendidikan.
Proses analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei eksternal opportunities (peluang) dan threats
(ancaman). Pengujian internal dan eksternal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan
pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Meskipun analisis SWOT banyak diimplementasikan untuk kebutuhan bisnis, namun penggunaannya dalam
bidang pendidikan merupakan sesuatu yang sudah lazim, seperti yang dijelaskan Gorski (1991), “Pendekatan ini
untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga- lembaga pendidikan.
Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam
bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas
- tugas administratif”.
Hasil analisis SWOT dapat dituangkan dalam tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian
dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi strength dan weakness dengan faktor luar yang
meliputi opportunity dan threat. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, dapat dibuat strategi alternatif yang dilaksanakan.
Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Di samping pemilihan alternatif, strategi analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan
improvisasi. Dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan, maka kita melakukan
strategi untuk perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strengh dan
opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
Demikianlah proposal Rancangan Program Kerja Pengembangan Teaching Factory Tahun 2023 kami
susun. Kami berharap proposal ini dapat dievaluasi agar pengajuan usulan bantuan teaching factory 2023 dapat
terwujud. Semoga terwujudnya Pembelajaran Teaching Factory di SMKN 3 Bondowoso akan dapat mengiringi peserta
didik memasuki lapangan kerja kreatif di jaman industri 4.0.
LAMPIRAN
Pengembangan
Teaching Factory
JUMLAH Rp 300,000,000.00
SPESIFIKASI PERALATAN PRAKTEK
SMK NEGERI 3 BONDOWOSO
JUMLAH
NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Disel engine Training Stand 2300/2500 CC, 4 silinder, inline
1 1 Bh
OHV,Direct Injection
Gasiline engine Training Stand (EFI) Fuel Injection,Electrinic Ignition system
2
1 Bh
DOHC VVT-I,1300 CC,DOHC
4 Silinder inline,OBD II
TEKNIK SEPEDA MOTOR
3 Sepeda Motor Matic Yamaha Mio-J 1 unit
4 Tak Injection Fuel System
Cylinder Capacity : 115 cc
4 Sepeda Motor Matic Honda Beat F-I 1 unit
4 Tak Injection Fuel System
Cylinder Capacity : 115 cc
5 Sepeda Motor Honda Abs. revo 1 unit
4 Tak Carburator fuel system
Cylinder Capacity : 110 cc
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
TEKNIK FURNITURE
Mesin Ketam Tangan Listrik (portable planner) small, handy machine with 710 watt,
10 1 Unit
16.500 rpm, 82 mm, 0-9 mm, 0-3 mm,
Planning width : 82 mm ,
Settable rebating depth : 0 - 9 mm
weigth : 2,50 kg