Professional Documents
Culture Documents
Kerajaan Singhasari Kecil
Kerajaan Singhasari Kecil
Kerajaan Kadiri. Adapun yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah
Tunggul Ametung. Dia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri, yaitu
Ken Angrok lantas menikahi janda Tunggul Ametung yang saat itu sedang mengandung, yaitu
Ken Dedes. Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung ini nantinya diberi nama Anusapati. Selain
beristrikan Ken Dedes, Ken Angrok mempunyai satu istri lagi bernama Ken Umang yang kelak
Ketika berkuasa, Ken Angrok berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri. Pada 1221,
terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kediri, dengan kaum brahmana. Para
brahmana lantas menggabungkan diri dengan Ken Angrok. Puncak peperangan melawan Kediri
lantas meletus di Desa Ganter pada 1222 yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Ken Arok
menjadi raja pertama Tumapel dengan gelar "Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi".
Ken Arok menjadi raja Singasari selama lima tahun. Riwayatnya tak lama karena ia dubunuh
oleh pengalasan atas perintah Anusapati, putra perkawinan Ken Dedes dan Tunggul Ametung.
Pembunuhan ini dilatarbelakangi perasaan dendam atas kematian ayahnya oleh Ken Arok.
Tohjaya, putra dari perkawinan Ken Arok dengan Ken Umang berusaha pula membalas
kematian ayahnya. Pada tahun 1248 Anusapati berhasil dibunuh ketika sedang menyabung ayam,
Tohjaya pun naik takhta. Namun, ia hanya berkuasa beberapa bulan sebab terbunuh dalam
serangan yang dilancarkan oleh para pengikut Ranggawuni. Ranggawuni (putra Anusapati)
sepeninggal Ken Angrok, yaitu Tumapel yang dipimpin oleh Anusapati dan Kadiri yang
dipimpin oleh Mahesa Wong Ateleng alias Batara Parameswara. Prameswara digantikan oleh
Ranggawuni yang bergelar Wisnuwardhana. Lebih lanjut, prasasti ini menyatakan Tohjaya
sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Kakawin
Nagarakretagama yang tidak menyebut Tohjaya sebagai raja di Tumapel. Jika benar apa yang
dikisahkan Pararaton tentang kudeta disertai pembunuhan yang dilakukan Tohjaya, maka
Hal ini juga diperkuat dengan adanya pemerinthan bersama dalam Pararaton dan Kakawin
alias Mahisa Cempaka. Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi,
maka dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya penggabungan
atau rekonsiliasi antara Tumapel dan Kadiri yang awalnya terpecah. Pada masa pemerintahan
Wisnuwardhana, ia mengganti nama ibu kota kerajaan Tumapel yang sebelumnya bernama
Kutaraja menjadi Singasari. Inilah yang membuat Kerajaan Tumapel juga lebih dikenal dengan
berusaha memperluas wilayah kekuasaan Singhasari melalui cakrawala mandala, yaitu politik
penaklukan kerajaan-kerajaan di luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim ekspedisi Pamalayu ke
Kerajaan Malayu sehingga kerajaan tersebut menyatakan berada di bawah naungan Singhasari.
Setelah itu, ekspedisi ke daerah lain segera dilancarkan. Ekspedisi itu dilakukan ke Bali, Pahang
(Malaysia), Sunda, Bakulapura (Kalimantan), dan Gurun (sebelah selatan Bali). Strategi politik
Bersamaan dengan masa pemerintahan Kertanegara, di Cina berkuasa Kubilai Khan, raja dari
Dinasti Mongol. Kubilai Khan sangat berambisi menguasai wilayah Asia Tenggara, termasuk
Singhasari. Pada tahun 1280 dan 1281 Kubilai Khan mengirimkan utusan ke Singhasari guna
Utusan yang terakhir, tiba di Singhasari tahun 1289. Oleh karena kesal, utusan Kubilai Khan
yang bernama Meng-Chi dikirim kembali setelah dilukai mukanya oleh Kertanegara. Tindakan
ini membuat Kubilai Khan marah besar. Sebagai pembalasan atas penghinaan itu, ia menyiapkan
pasukan untuk menyerang Singhasari. Pada akhir tahun 1292 dikirimlah pasukan itu ke Jawa di
bawah pimpinan tiga orang panglima perang, yaitu Shihpi, Iheh-mi-shih, dan Kau Hsing.
Kerajaan Singhasari tidak tinggal diam dalam menghadapi kemungkinan serbuan bangsa
Mongol. Kertanegara berusaha memperkuat pasukannya dengan menambah jumlah tentara- nya.
Selain itu, ia juga menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan lain guna menambah
dukungan kekuatan. Persahabatan itu antara lain dilakukan dengan Kerajaan Champa di
Vietnam. Namun, di dalam negeri sendiri Kertanegara sedang mendapat rongrongan dari
Jayakatwang, seorang keturunan Raja Kertajaya (Kediri) yang ingin membangun kembali
negerinya. Dengan memanfaatkan keberadaan sebagian pasukan Singhasari yang sedang berada
di Melayu, Jayakatwang berusaha menyerang Singhasari. Kertanegara yang saat itu sedang
melakukan upacara dengan para brahmana lantas terbunuh. Menantunya, Raden Wijaya berhasil
a. Pemerintahan
Pemerintahan dari Kerajaan Singosari berpusat di Jawa bagian timur. Dimana sistem
pemerintahan tersebut sempat mengalami perkembangan yang sangat pesat, tapi juga
kekuasaan. Sistem pemerintahan dan juga kehidupan politik yang diterapkan lebih fokus
Sementara itu, keberhasilan lain yang diperoleh selama masa pemerintahan Raja
Kertanegara yaitu salah satunya berhasil menguasai wilayah Sunda, Bali dan juga
b. Sosial
Pada masa pemerintahan Ken Arok, kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin.
menyebabkan para brahmana meminta perlindungan kepda Ken Arok dari kekejaman
terabaikan. Hal itu disebabkan sang raja sangat gemar menyabung ayam sehingga
Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikina
c. Ekonomi
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan yang bercorak maritim di nusantara,
artinya perekonomian Negara ini bergantung pada perlayaran dan perdagangan. Secara
geografis, Kerajaan Singhasari dilewati oleh dua sungai besar yaitu Bengawan Solo dan
Brantas. Kedua sungai inilah yang kemudian digunakan sebagai jalur perdagangan
antardaerah. Karena wilayahnya yang berada disekitar sungai, hal tersebut menyebabkan
wilayah terutama tempat-tempat yang strategis untuk lalulintas perdagangan, seperti Selat
Malaka. Dengan hal itu sektor perdagangan dan pelayaran Singasari berkembang pesat,
dengan komoditas yang diperdagangkan berupa beras, emas, kayu cendana, dan rempah-
rempah.
d. Kebudayaan
Kehidupan budaya yang ada di Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Hal tersebut
bisa dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah satu bukti dari
kejayaan Kerajaan Singosari pada waktu itu. Ada banyak sekali produk kebudayaan yang
dihasilkan dari kerajaan tersebut. Selain peninggalan prasasti, ada pula patung dan juga
candi yang ditemukan diseluruh wilayah Kerajaan Singosari. Adapun peninggalan yang
cukup terkenal dari Kerajaan Singosari yaitu Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi
Kidal. Selain itu, ada juga peninggalan lain yang cukup populer yaitu Patung Ken Dedes