Professional Documents
Culture Documents
Jak Lexprivatum,+4.+Juosfiel.+S+.+Pansariang MENTAH
Jak Lexprivatum,+4.+Juosfiel.+S+.+Pansariang MENTAH
3/Ags-Okt/2014
28
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
29
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
adalah ketentuan-ketentuan hukum adat Hak milik yang terjadi karena penetapan
setempat dan peraturan-peraturan lainnya pemerintah diberikan oleh instansi yang
mengenai hak-hak atas tanah yang berwenang menurut cara dan dengan
memberi wewenang sebagaimana atau syarat-syarat yang ditetapkan dengan
mirip dengan yang dimaksud dalam Pasal peraturan-peraturan pemerintah.
20, sepanjang tidak bertentangan dengan Pemberian hak atas tanah menurut
jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang- penetapan pemerintah ini diberikan dari
undang ini7. Terjadinya hak atas tanah tanah yang semula berstatus tanah negara,
menurut hukum adat biasanya bersumber atas dasar Peraturan Menteri Negara
pada pembukaan hutan yang merupakan Agraria/ Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1999
tanah ulayat suatu masyarakat hukum adat. Tentang Pelimpahan kewenangan
Cara-cara tersebut kemudian akan di atur Pemberian dan Pembatalan Keputusan
supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan Pemberian Hak Atas Tanah Negara8.
kepentingan umum, sebab pembukaan Peraturan ini mencabut ketentuan
hutan yang tidak teratur dan membabibuta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6
tentu pada gilirannya akan menyebabkan Tahun 1972 tentang Pelimpahan
akibat yang sangat merugikan. Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah.
Pemerintah tidak menentukan dalam
bentuk undang-undang melainkan baru 3c. Terjadi karena ketentuan Undang-
memberikan pedoman untuk dapat undang.
menentukan bahwa suatu hukum adat Pasal 1 ketentuan konversi, yang
tersebut masih ada dan berlaku di daerah menyatakan; Hak Eigendom atas tanah
setempat yaitu berdasarkan ketentuan yang ada pada mulai berlakunya undang-
Peraturan Menteri Negara Agraria/ BPN undang ini sejak saat tersebut menjadi hak
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman milik, kecuali jika yang mempunyai tidak
Penyelesaian Masalah Hak Ulayat memenuhi syarat sebagai yang tersebut
Masyarakat Hukum Adat, yaitu bahwa dalam Pasal 129. Untuk memperoleh hak-
penentuan masih adanya hak ulayat dan hak milik atas tanah tersebut dilaksanakan
pengaturan lebih lanjut pelaksanaannya dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
ditentukan lebih lanjut didalam Peraturan Nomor 10 Tahun 1961, sebagaimana
Daerah (Perda), Undang-undang Nomor 32 diubah dengan Peraturan Pemerintah
Tahun 2004, yang bersangkutan untuk Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
melakukan penelitian dan penentuan oleh Tanah. Ketentuan tentang kewajiban bagi
Pemerintah Daerah dengan mengikut Pemerintah dan pemegang hak, untuk
sertakan para pakar hukum adat, menyelenggarakan pendaftaran tanah di
masyarakat hukum adat yang ada di daerah seluruh wilayah Republik Indonesia di atur
yang bersangkutan, lembaga Swadaya dalam Pasal 19 ayat ( 2 ) Undang-undang
masyarakat dan Instansi yang mengelola Pokok Agraria, Pasal ini meliputi;
sumber daya alam ( Pasal 6 dan Pasal 5 ayat a. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan
(1) ). tanah;
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan
2b. Terjadi karena penetapan pemerintah, peralihan hak-hak tersebut;
menurut cara dan syarat-syarat yang
ditetapkan
7 8
WWW.Bktrn.org. Undang-undang Nomor 5 Tahun Rusmadi Murad, Op.Cit, hal 100.
9
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Elsa Syarief, Pensertifikatan Tanah Bekas Hak
Op.Cit, hal 16. Eigendom, KPG, Jakarta 2014,hal 12.
30
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, dilaksanakan atas permintaan pihak yang
yang berlaku sebagai alat pembuktian berkepentingan . Pendaftaran tanah secara
yang kuat10. sporadik adalah kegiatan pendaftaran
Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh tanah untuk pertama kali mengenai satu
Badan Pertanahan Nasional ( BPN ), di atau beberapa objek pendaftaran tanah
mana pelaksanaannya dilakukan oleh dalam wilayah atau bagian wilayah suatu
Kepala Kantor Pertanahan. Dalam desa atau kelurahan secara individual atau
menjalakan tugasnya, Kantor Pertanahan massal12, sesuai dengan ketentuan Pasal 13
dibantu oleh Pejabat Pembuat Akte Tanah ( ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun Tahun 1997.
1998 ), yang diangkat dan diberhentikan Pemberian hak milik atas tanah dapat
oleh Mentri Negara Agraria atau Kepala diberikan atas :
Badan Pertanahan Nasional. Dasar Hukum 1a. Hak milik perseorangan;
Pendaftaran Tanah di Indonesia antara lain 2b. Hak milik badan hukum.
sebagai berikut :
1. Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 1a. Hak milik perseorangan
Tahun 1960 tentang peraturan dasar Milik perseorangan adalah tanah yang
pokok-pokok agraria. dimiliki oleh orang berkewarganegaraan
2. Peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun Indonesia.
1997 tentang pendaftaran tanah. Persyaratan permohonan hak milik atas
3. Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun tanah :
1998 tentang peraturan jabatan pejabat 1. Formulir permohonan yang sudah di
pembuat akta tanah. isi dan ditandatangani pemohonan
4. Peraturan perundang-undangan sebagai atau kuasanya diatas meterai yang
pelaksana dari peraturan pemerintah cukup.
Nomor 10 Tahun 1961. 2. Surat kuasa apabila dikuasakan.
5. Peraturan Mentri Agraria / kepala BPN 3. Fotokopi identitas Kartu Tanda
Nomor 3 Tahun 1997 tentang ketentuan Penduduk dan Kartu Keluarga
pelaksanaan peraturan pemerintah pemohon dan kuasa apabila
Nomor 24 Tahun 1997 tentang dikuasakan, yang telah dicocokkan
pendaftaran tanah11. dengan aslinya oleh petugas loket.
4. Asli bukti perolehan tanah atau alas
Pendaftaran tanah secara sistematis hak.
merupakan kegiatan pendaftaran tanah 5. Asli surat-surat bukti pelepasan hak
dalam rangka kegiatan Program kerja dari dan pelunasan tanah dan rumah atau
Pemerintah yang dilaksanakan oleh Panitia rumah yang dibeli dari pemerintah.
Ajudikasi yang dibentuk oleh Kepala Badan 6. Fotokopi tanda daftar Surat
Pertanahan Nasional dan pendaftaran Pemberitahuan Pajak Tertuang ( SPPT
tanah tersebut dilakukan dengan cara ), Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ),
pendaftaran tanah secara sporadik yang Surat Setoran Bea ( SBB ), Bea
Perolehan Atas Tanah dan Bangunan (
10 BPHTB ) dan bukti bayar uang
WWW.Bktrn.org. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria,
pemasukan ( pada saat pendaftaran
Op.Cit,hal 7. hak ).
11
http://melissamanis.blogspot.com/2011/11/proses-
pendaftaran-tanah-di-indonesia.html, sabtu 7 juni
12
2014. Id.
31
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
13 15
Rusmadi Murad, Op.Cit, hal 504. Ibid, hal 507.
14 16
Id. Ibid, hal 508.
32
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
dalam buku tanah sebagaimana dimaksud hak pihak lain serta beban-beban lain yang
dalam Pasal 30 ayat (1)17. Dengan kata lain membebaninya18.
setelah terpenuhi syarat-syarat pada Pasal Data fisik yang tercantum dalam daftar
30, maka dapatlah dikeluarkan sertifikat nama hanya dapat diberikan kepada
hak atas tanah. Dalam pembuatan sertifikat Instansi Pemerintah, yang memerlukan
cara yang dilakukan sama seperti untuk keperluan pelaksanaan tugasnya,
pembuatan buku tanah, dengan ketentuan dengan mengajukan permintaan yang
bahwa catatan-catatan yang bersifat menyebutkan keperluannya19. Misalnya
sementara dan sudah dihapus tidak Instansi Kepolisian, Kejaksaan dan
tercantumkan (Pasal 178 Peraturan Pengadilan.
Menteri Agraria Nomor 3 Tahun 1997).
Penerbitan sertifikat dimaksudkan agar 2. Tujuan dari Pendaftaran tanah dalam
pemegang hak dapat dengan mudah memberikan perlindungan hukum bagi
membuktikan haknya. Oleh karena itu, pemegang sertifikat hak atas tanah.
sertifikat merupakan alat pembuktian yang Tujuan dilakukannya pendaftaran tanah
kuat. Apabila masih ada ketidakpastian Pasal 3, Peraturan Pemerintah Nomor 24
mengenai hak atas tanah yang Tahun 1997, adalah :
bersangkutan, yang ternyata dari masih 1. Untuk memberi kepastian hukum dan
adanya catatan dalam pembukuannya, perlindungan hukum kepada
pada prinsipnya sertifikat belum dapat pemegang atas suatu bidang tanah,
diterbitkan. Namun apabila catatan itu satuan rumah susun dan hak-hak lain
hanya mengenai data fisik yang belum yang terdaftar agar dengan mudah
lengkap, tetapi tidak diselenggarakan, dapat membuktikan dirinya sebagai
sertifikat dapat diterbitkan. Data fisik yang pemegang hak yang bersangkutan.
tidak lengkap itu adalah apabila data fisik 2. Menyediakan informasi kepada pihak-
bidang tanah yang bersangkutan pihak yang berkepentingan
merupakan hasil pemetaan sementara, termaksud pemerintah agar dengan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 mudah dapat memperoleh data yang
ayat ( 3 ). diperlukan dalam mengadakan
perbuatan hukum mengenai bidang-
Penyajian data fisik dan data yuridis bidang tanah dan satuan-satuan
Kepala Kantor Pertanahan rumah susun yang sudah terdaftar.
menyelenggarakan tata usaha pendaftaran 3. Untuk terselenggaranya tertib
tanah berupa daftar umum yang terdiri atas administrasi pertanahan20.
peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, Maksud diterbitkannya sertifikat hak
buku tanah, dan daftar nama. Data fisik atas tanah, maka kepada pemiliknya
adalah keterengan mengenai letak, batas, diberikan kepastian hukum dan
dan luas bidang tanah dan satuan rumah perlindungan hukum akan hak yang telah
susun yang di daftar, termasuk keterangan didaftarkan. Dengan memperoleh
mengenai adanya bangunan atau bagian sertifikat, bukan sekedar fasilitas,
bangunan di atasnya Sedangkan data melainkan merupakan hak pemegang hak
yuridis adalah keterangan mengenai status atas tanah yang dijamin oleh Undang-
hukum bidang tanah dan satuan rumah undang. Dengan terselengaranya
susun yang didaftar, pemegang haknya dan pendaftaran tanah juga dimaksudkan untuk
18
Ibid, hal 36.
19
Id.
17 20
A.P.Parlindungan, Op.Cit, hal 9. Ibid, hal 4.
33
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
34
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
35
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
36
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
37
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
38