You are on page 1of 72

TRANSFORMASI DIGITAL

DALAM BISNIS KERIPIK


DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS
DIGITAL UNTUK BERKELANJUTAN &
DAYA SAING

DISUSUN OLEH :
OKI RUSMAYADI
ANITA MAHARANI
GESI MAWARNI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan E- Book ini dengan
judul "Transformasi Digital Dalam Bisnis Keripik : Desain Proyek Inovasi Bisnis
Digital Untuk Keberlanjutan Dan Daya Saing". E-Book ini merupakan hasil dari
kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi berbagai pihak yang terlibat.
Ebook ini membahas tentang desain proyek inovasi bisnis digital untuk bisnis
keripik. Ebook ini dirancang untuk membantu pemilik bisnis keripik, manajer
bisnis keripik, dan profesional bisnis keripik untuk memahami pentingnya desain
proyek inovasi bisnis digital dan untuk mengembangkan desain proyek yang
efektif. Oleh karena itu, melalui E-Book ini, kami berharap dapat memberikan
wawasan dan rekomendasi yang berguna bagi pemilik bisnis khususnya bisnis
keripik tentang pentingnya desain proyek inovasi bisnis digital
Kami menyadari bahwa penyusunan E-Book ini tidak terlepas dari
keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk pengembangan dan perbaikan
di masa depan.
Akhir kata, semoga E-Book ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
perusahaan keripik di Kabupaten Sukabumi dalam menciptakan desain proyek
inovasi bisnis digital. Kami berharap bahwa desain proyek inovasi bisnis digital ini
dapat menjadi langkah positif dalam mencapai pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan dan keunggulan bersaing.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan ................................................................................................. 5
1.4 Manfaat................................................................................................. 5
BAB II INOVASI BISNIS DIGITAL BERKELANJUTAN ............................. 7
2.1 Inovasi .................................................................................................. 7
2.2 Bisnis Digital ........................................................................................ 9
2.3 Bisnis Berkelanjutan .......................................................................... 13
2.4 Inovasi Digital Mendorong Transformasi Bisnis ............................... 14
2.5 Definisi Inovasi Digital ...................................................................... 14
2.6 Peran Inovasi Digital dalam Bisnis .................................................... 14
2.7 Manfaat Inovasi Digital ...................................................................... 16
2.8 Tantangan dan Risiko Inovasi Digital ................................................ 16
2.9 Strategi Implementasi Inovasi Digital ................................................ 17
2.10 Dampak Inovasi Digital di Berbagai Sektor ...................................... 17
2.11 Dampak Sosial dan Ekonomi Inovasi Digital .................................... 19
2.12 Prospek Inovasi Digital di Masa Depan ............................................. 19
2.13 Peran Inovasi Digital dalam Strategi Bisnis Global ........................... 19
2.14 Transformasi Digital .......................................................................... 19
2.15 Pengertian Transformasi Digital ........................................................ 20
2.16 Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Transformasi Digital ..... 20
2.17 Tantangan dalam Transformasi Digital .............................................. 21
2.18 Dimensi Inovasi Produk ..................................................................... 22
2.19 Peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ................ 24
2.20 Perubahan Paradigma Bisnis .............................................................. 26

ii
BAB III DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS DIGITAL ............................ 28
3.1 Pengertian Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital .............................. 28
3.2 Metode-Metode Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital ...................... 28
3.3 Tahapan Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital .................................. 29
3.4 Elemen-Elemen Desain Inovasi Bisnis Digital .................................. 30
3.5 Manfaat Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital .................................. 31
3.6 Tantangan dalam Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital .................... 32
BAB IV PROFIL UMKM .................................................................................. 34
4.1 UMKM Keripik Singkong “KERIPIK UMMI (IWAN)” .................. 34
4.2 UMKM Keripik Singkong “KERIPIK UMMI (TEH ITA)”.............. 37
4.3 UMKM Keripik Singkong “KERIPIK UMMI (TEH NENENG)” .... 40
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 44
5.1 Transformasi Digital Dapat Meningkatkan Keberlanjutan Dan Daya
Saing Bisnis Keripik .................................................................................. 44
5.2 Jenis-Jenis Inovasi Bisnis Digital Dalam Bisnis Keripik ................... 46
5.3 Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital Bisnis Keripik ........................ 49
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 64
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 64
6.2 Saran .................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
PROFIL PENULIS ............................................................................................. 68

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi yang semakin maju dan perkembangan teknologi yang
pesat, transformasi digital telah menjadi salah satu upaya penting di berbagai
sektor bisnis. Transformasi digital ini mencakup penerapan teknologi digital
guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keunggulan kompetitif. Salah
satu sektor bisnis yang juga mengalami transformasi dengan adanya inovasi
bisnis digital adalah industri keripik. Industri keripik, khususnya keripik
makanan, merupakan bagian dari industri makanan dan minuman yang terus
berkembang dan memiliki potensi pasar yang besar.
Keripik merupakan salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia.
Makanan ini terbuat dari berbagai macam bahan baku, seperti singkong, pisang,
ubi, dan jamur. Keripik memiliki cita rasa yang gurih dan renyah, sehingga
banyak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa.
Dalam konteks industri keripik, transformasi digital menjadi kunci
perubahan dan pengembangan bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan.
Menggunakan teknologi digital, bisnis keripik dapat mengoptimalkan proses
produksi, memperluas jangkauan pemasaran, dan meningkatkan interaksi
dengan pelanggan. Dengan adanya inovasi bisnis digital, industri keripik dapat
meningkatkan daya saing, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan
menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
Bisnis berkelanjutan, atau sustainable business, mewakili paradigma baru
dalam dunia bisnis yang melampaui batas waktu musiman dan tahunan. Dalam
era ini, keberlanjutan tidak lagi hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi inti dari
strategi bisnis yang sukses. Lebih dari sekadar meraih keuntungan finansial,
bisnis berkelanjutan memegang prinsip memberikan manfaat berkelanjutan
yang dapat dinikmati oleh masyarakat pada masa depan 1

1
Jørgensen & Pedersen, 2018

1
2

Bisnis berkelanjutan memandang jangkauan waktu yang lebih panjang,


mengakui dampaknya tidak hanya terhadap ekonomi, tetapi juga terhadap
lingkungan dan masyarakat. Keberlanjutan bisnis bukanlah sekadar mencapai
keuntungan kuantitatif, melainkan pula mengoptimalkan nilai-nilai sosial dan
lingkungan. Kehadiran bisnis tidak hanya sebagai entitas ekonomi, tetapi
sebagai agen perubahan positif yang merangkul tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
Dalam konteks ini, bisnis berkelanjutan mempertimbangkan aspek-aspek
seperti efisiensi energi, pengelolaan sumber daya secara bijaksana, dan
penerapan praktik bisnis yang mendukung inklusivitas dan keadilan sosial.
Keberlanjutan bukanlah sekadar tujuan jangka pendek, tetapi sebuah visi jangka
panjang yang memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat
dan kelestarian lingkungan. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip
keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya, bisnis berkelanjutan
menjadikan pemikiran masa depan sebagai pendorong utama keputusan
strategisnya. Dalam perjalanannya, bisnis ini bukan hanya menciptakan nilai
tambah ekonomi, tetapi juga menginspirasi perubahan positif yang meresap
dalam struktur sosial dan alam.
Sebagai pionir perubahan dalam dunia bisnis, bisnis berkelanjutan bukan
hanya menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang bisnis, tetapi juga menjadi
kekuatan transformasional yang membentuk fondasi keberlanjutan bagi
generasi mendatang. Dengan demikian, bisnis berkelanjutan bukan hanya
tentang meraih kesuksesan finansial saat ini, tetapi juga memberikan warisan
positif yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Industri keripik di Indonesia merupakan salah satu industri yang potensial.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri keripik yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2022, nilai industri keripik di Indonesia mencapai
Rp15 triliun. Meskipun memiliki potensi yang besar, industri keripik juga
menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah persaingan yang semakin
ketat. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pelaku usaha keripik yang
bermunculan, baik dari skala kecil, menengah, maupun besar.
3

Selain itu, industri keripik juga menghadapi tantangan dari faktor


eksternal, seperti perubahan tren konsumen dan kemajuan teknologi. Tren
konsumen yang semakin menyukai makanan yang sehat dan praktis, serta
kemajuan teknologi digital, menuntut pelaku usaha keripik untuk melakukan
transformasi digital. Transformasi digital merupakan proses perubahan yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk memanfaatkan teknologi digital dalam
rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing. Transformasi digital
dalam bisnis keripik dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan melakukan inovasi bisnis digital.
Inovasi bisnis digital merupakan penerapan ide-ide baru yang
menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja bisnis. Inovasi
bisnis digital dapat dilakukan dalam berbagai aspek bisnis, seperti proses
produksi, pemasaran, dan penjualan. Pentingnya inovasi dalam bisnis menjadi
krusial untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) dalam era digital. Transformasi digital telah
memberikan dampak yang besar pada berbagai sektor industri, termasuk
UMKM, dan telah merangsang kemunculan model serta peluang bisnis yang
baru.
Inovasi bisnis digital berkelanjutan menciptakan landasan bagi
transformasi bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan
memanfaatkan teknologi terkini, seperti energi terbarukan, Internet of Things
(IoT), blockchain, dan kecerdasan buatan (AI), bisnis dapat mengoptimalkan
operasional mereka untuk mencapai efisiensi tinggi sambil meminimalkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Desain produk yang berfokus pada
keberlanjutan dan penerapan konsep blockchain dalam rantai pasok
memberikan transparansi dan jaminan keberlanjutan dari hulu ke hilir. Selain
itu, pelibatan karyawan dalam pelatihan berkelanjutan dan pembentukan
budaya perusahaan yang peduli terhadap isu-isu lingkungan menjadi kunci
sukses inovasi bisnis digital berkelanjutan.
4

Kemitraan yang dibangun dengan pihak eksternal yang sejalan dengan


nilai-nilai keberlanjutan juga menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan
berkelanjutan ini. Dengan pendekatan ini, inovasi bisnis digital tidak hanya
menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan dampak positif
yang berkelanjutan bagi dunia kita.(Evans et al., 2017).
Pertumbuhan pesat teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah
paradigma bisnis secara global. Perubahan ini tidak hanya menginspirasi, tetapi
juga menuntut perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat tetap bersaing.
Dalam konteks ini, keberhasilan sebuah bisnis digital tidak hanya bergantung
pada keberadaan teknologi, tetapi juga pada bagaimana perusahaan merancang
dan mengimplementasikan inovasi bisnis digital. Sebagai tanggapan terhadap
era digital ini, sektor industri keripik telah menunjukkan ketertarikan yang
signifikan untuk mengadopsi inovasi bisnis digital guna meningkatkan daya
saing dan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, inovasi bisnis digital
merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh pelaku usaha keripik dalam
rangka meningkatkan keberlangsungan dan daya saing bisnisnya.
Dalam hal ini, penting untuk melihat keberlanjutan dan daya saing dalam
industri keripik. Keberlanjutan bisnis tidak hanya tentang menjaga sumber daya
alam yang digunakan dalam produksi, tetapi juga tentang menjaga kualitas
produk dan respons terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah.
Keberlanjutan bisnis juga mencakup kemampuan dalam mengadopsi teknologi
digital dan inovasi bisnis untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang
semakin kompetitif. Oleh karena itu, proyek inovasi bisnis digital diperlukan
agar industri keripik dapat bertransformasi menuju keberlanjutan dan tetap
mempertahankan daya saing di pasar global.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya
saing bisnis keripik?
5

2. Apa saja jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis
keripik?
3. Bagaimana desain proyek inovasi bisnis digital dapat disusun untuk
meningkatkan keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menganalisis
bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan keberlanjutan dan
daya saing bisnis keripik dengan memberikan desain proyek inovasi
bisnis digital yang komprehensif.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong transformasi digital
dalam bisnis keripik
2. Menganalisis jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan
dalam bisnis keripik, baik dari segi proses produksi, pemasaran,
maupun penjualan
3. Menyusun desain proyek inovasi bisnis digital yang komprehensif,
mulai dari tujuan dan sasaran proyek, strategi inovasi bisnis digital,
timeline dan anggaran proyek, tim pelaksana proyek, hingga metode
evaluasi proyek
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai transformasi
digital dalam bisnis keripik.
2. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai jenis
inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis keripik.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai desain proyek
inovasi bisnis digital.
6

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam melakukan
transformasi digital.
2. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam memilih
inovasi bisnis digital yang tepat.
3. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam menyusun
desain proyek inovasi bisnis digital
BAB II
INOVASI BISNIS DIGITAL BERKELANJUTAN
2.1 Inovasi
Larsen dan Lewis berpendapat bahwa kemampuan berinovasi merupakan
salah satu karakteristik yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Tanpa
adanya inovasi, kelangsungan hidup perusahaan menjadi sulit. Hal ini terjadi
karena perubahan dalam kebutuhan, keinginan, dan tuntutan pelanggan terus
mengalami perubahan. Pelanggan tidak konsisten dalam menggunakan produk
yang sama, karena mereka cenderung mencari opsi dari perusahaan lain yang
dianggap dapat memenuhi kebutuhan mereka 2
Oleh karena itu, inovasi yang berkelanjutan menjadi suatu kebutuhan agar
perusahaan dapat terus eksis dan berhasil dalam usahanya. Inovasi merujuk
pada sesuatu yang dianggap baru dalam bentuk barang, jasa, atau ide oleh
individu tertentu. Meskipun ide tersebut mungkin telah ada sejak lama, namun
bagi seseorang yang baru menemui atau mengalami hal tersebut, hal itu
dianggap sebagai suatu inovasi.
Perusahaan memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi dalam
beberapa bidang, yaitu:
a. Inovasi pada produk (barang, jasa, ide, dan tempat).
b. Inovasi pada manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan,
pemasaran, dll).
Dalam melaksanakan inovasi, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Analisis peluang,
2. Tindakan yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang,
3. Pendekatan yang sederhana dan terarah,
4. Memulai dengan langkah-langkah kecil, dan
5. Memiliki kepemimpinan yang efektif.

2
Larsen, P. & A. Lewis. 2017. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation”, Journal Creativity and Innovation Management, page: 141-151.

7
8

Menurut Hills inovasi diartikan sebagai suatu ide, praktik, atau objek yang
dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau entitas pengguna lain.
Menurut Suryana (2013), inovasi dapat dijelaskan sebagai kemampuan untuk
mengaplikasikan kreativitas dalam menyelesaikan tantangan dan
memanfaatkan peluang guna meningkatkan serta memperkaya kehidupan.3
Keeh, dkk. (2017) menyatakan bahwa inovasi memiliki kepentingan yang
signifikan, dan hal ini dapat dijelaskan melalui alasan-alasan berikut:
1. Kemajuan teknologi yang pesat, termasuk munculnya produk, proses, dan
layanan baru dari pesaing, mendorong perusahaan berwirausaha untuk
bersaing dan mencapai kesuksesan. Adaptasi terhadap inovasi teknologi
baru menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika perubahan ini.
2. Perubahan lingkungan yang berdampak pada siklus hidup produk semakin
singkat, menandakan bahwa produk atau layanan yang sudah ada perlu
segera digantikan dengan yang baru. Inovasi menjadi solusi melalui
pemikiran kreatif yang dapat memunculkan ide-ide baru.
3. Konsumen yang semakin cerdas dan menuntut pemenuhan kebutuhan yang
lebih tinggi, termasuk dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga.
Keterampilan inovatif menjadi krusial dalam memenuhi ekspektasi
konsumen dan mempertahankan mereka sebagai pelanggan.
4. Dengan perubahan pasar dan teknologi yang cepat, ide yang baik dapat
dengan mudah ditiru oleh pesaing. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
baru terhadap produk, proses, dan layanan yang terus-menerus berkembang
dan meningkat.
5. Inovasi memiliki potensi untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih
cepat, memperluas segmen pasar, dan menciptakan posisi perusahaan yang
lebih unggul secara korporat.

3
Hills, Gerald. 2008. “Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and
Opportunities”, Journal of Small and Medium Entrepreneurships, page: 27-39.
9

2.2 Bisnis Digital


Bisnis digital merupakan praktek bisnis yang menggunakan teknologi
digital, baik secara penuh maupun sebagian. Barang atau layanan dalam ranah
bisnis digital tidak harus berbentuk digital atau terkait dengan teknologi. Suatu
perusahaan dengan barang atau layanan apa pun dapat dianggap sebagai bisnis
digital jika memanfaatkan teknologi digital dalam proses pemasaran atau
penjualannya, menunjukkan penggunaan teknologi digital secara parsial dalam
lingkup bisnis tersebut.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah memberikan dampak besar
pada dunia bisnis, mendorong perusahaan untuk meningkatkan fleksibilitas
mereka dan melakukan berbagai perubahan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan perilaku pelanggan dan lingkungan bisnis yang gejolak, tidak pasti,
kompleks, dan ambigu (VUCA). Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan
memerlukan suatu pendekatan yang dikenal sebagai strategi. Strategi ini
diperlukan untuk mengatasi persaingan, merespons perubahan ekonomi dan
pasar, serta memanfaatkan peluang pertumbuhan. Selain itu, strategi ini juga
membantu perusahaan dalam mengelola berbagai fungsi bisnis, meningkatkan
kinerja keuangan, dan memperluas pangsa pasar.
Digitalisasi menjadi pendorong utama bagi perusahaan dalam
mengembangkan strategi, dengan mendasarkan strategi mereka pada
pemanfaatan sumber daya digital. Di era digital, perusahaan perlu mengadopsi
strategi bisnis digital yang mencakup penggunaan seluruh aset digital yang
dimiliki, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan SDM di bidang
digital. Strategi bisnis digital ini dapat melibatkan seluruh kegiatan perusahaan,
mulai dari proses bisnis, administrasi, keuangan, rantai pasokan, hingga
layanan. Untuk merancang strategi bisnis digital, perusahaan harus melewati
beberapa tahap, dimulai dari perencanaan hingga pelaksanaan digitalisasi dalam
operasional bisnis. 4

4
Budi harto, et,al.2018 TRANSFORMASI BISNISDI ERA DIGITAL (Teknologi
Informasi dalam Mendukung Transformasi Bisnisdi Era Digital)
10

2.2.1 Perencanaan Strategi Binsis Digital


Merancang strategi bisnis digital dimulai dengan mempertimbangkan nilai
yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan, baik itu dalam konteks
internal maupun eksternal. Konsep ini bermula dari visi seorang pemimpin di
perusahaan serta kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
1. Rethink by Leader
Bagian pertama, yang berkaitan dengan pemikiran ulang oleh
pemimpin, menekankan bahwa keberhasilan suatu bisnis sangat bergantung
pada kemampuan seorang pemimpin dalam mengelola perusahaan dan
memiliki kemampuan untuk memproyeksikan masa depan. Pemimpin
memulai langkah awal dengan merinci profil pelanggan dari sudut pandang
segmentasi, memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan.
Setelah memahami profil pelanggan, seorang pemimpin juga perlu menilai
kondisi ekonomi secara global untuk memahami keadaan ekosistem bisnis
saat ini.
2. Design
Desain merupakan fase di mana perusahaan merencanakan pencapaian
tujuannya dengan pendekatan yang Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai,
Masuk Akal, dan dalam batas waktu yang ditentukan (SMART). Pemimpin
juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan individu, khususnya sumber
daya manusia di bidang Teknologi Informasi, dan mengevaluasi kesiapan
perusahaan dalam mengimplementasikan perubahan.
3. Implementasi & Develop
Langkah-langkah dalam mentransformasikan proses dari cara
konvensional ke digital dan merancang strategi bisnis digital dengan
kesinambungan.
4. Strategi Bisnis Digital
Dalam fase ini, terdapat elemen-elemen umum yang sering digunakan
dalam penerapan strategi bisnis digital, meliputi:
11

1) Profil Perusahaan
Profil perusahaan secara daring yang dapat diakses secara terbuka
oleh berbagai pihak, seperti melalui situs web, media sosial, iklan,
artikel berita online, pers, tautan, informasi, ulasan, dan sebagainya.
2) Pemasaran dan Periklanan Digital
Proses pemasaran dan periklanan yang menggunakan media
digital, di mana perusahaan melibatkan berbagai usaha untuk
mempengaruhi pelanggan agar melakukan transaksi pembelian.
3) Penjualan Melalui Platform Daring
Proses penjualan dapat dilakukan secara daring, di mana
perusahaan dapat berpartisipasi dalam berbagai marketplace untuk
memperluas cakupan pemasaran.
4) Komunikasi Daring
Perusahaan membuka beragam saluran komunikasi dengan
pelanggan, memberikan opsi kepada mereka untuk memilih jenis media
komunikasi yang mereka sukai, seperti email, pesan teks atau SMS,
aplikasi pesan perangkat lunak, formulir kontak di situs web, pesan
langsung di media sosial, streaming langsung, dan asisten virtual.
5) Keamanan Siber
Perusahaan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap
potensi ancaman dari pihak yang tidak diinginkan. Ini mencakup
menerapkan kebijakan dan prosedur untuk staf, mengatur akses dan
penyimpanan data perusahaan, menggunakan teknologi digital dengan
bijak, menjaga keamanan informasi pelanggan, mencadangkan data ke
sistem berbasis cloud, melindungi perangkat lunak dan sistem
pembayaran, memberikan pelatihan kepada staf, dan merancang
rencana onboarding.
6) Manajemen Risiko
Dalam menjalankan bisnis secara digital, perusahaan harus
memperhatikan manajemen risiko yang mungkin timbul.
12

7) Pemanfaatan Aplikasi Digital


Untuk meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas kerja,
perusahaan perlu mempertimbangkan penggunaan berbagai aplikasi,
termasuk sistem pembayaran, sistem manajemen hubungan pelanggan,
layanan daring, perangkat lunak email, perangkat lunak akuntansi untuk
pencatatan keuangan, perangkat lunak manajemen proyek, perangkat
lunak rantai pasokan, asisten virtual, dan perangkat lunak penjadwalan.
8) Kebijakan Digitalisasi
Dalam menerapkan strategi bisnis digital, perusahaan perlu
mengembangkan kebijakan digitalisasi dan menentukan keterampilan
apa yang menjadi prasyarat bagi pelaksana atau staf yang terlibat dalam
proses digitalisasi bisnis.
2.2.2 Jenis-Jenis Bisnis Digital
1. E-commerce
E-commerce adalah jenis bisnis digital yang menjual produk atau jasa
secara elektronik. E-commerce dapat dilakukan melalui berbagai platform,
seperti situs web, aplikasi mobile, atau media sosial. Contoh e-commerce
yaitu Tokopedia, Shoppee, Bukalapak, Lazada, Blibli, Traveloka.
Tiket.com dan lain-lain.
2. Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile adalah jenis bisnis digital yang menyediakan aplikasi
untuk perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet. Aplikasi mobile
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti hiburan, pendidikan, bisnis,
dan lain-lain. Contoh aplikasi mobile yaitu WhatsApp, Instagram,
Facebook, Tiktok dan Youtobe.
3. Situs Web
Situs web adalah jenis bisnis digital yang menyediakan situs web untuk
konsumen. Situs web dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti
informasi, promosi, dan penjualan.
13

4. Pemasaran Digital
Pemasaran digital adalah jenis bisnis digital yang menggunakan media
digital untuk memasarkan produk atau jasa. Pemasaran digital dapat
dilakukan melalui berbagai platform, seperti situs web, aplikasi mobile,
media sosial, dan mesin pencari.
5. Bisnis Media Sosial
Bisnis media sosial adalah jenis bisnis digital yang menggunakan media
sosial untuk menjalankan bisnisnya. Bisnis media sosial dapat berupa bisnis
yang menjual produk atau jasa, bisnis yang menyediakan layanan, atau
bisnis yang mempromosikan produk atau jasa. Contoh bisnis media sosial
yaitu toko online di Instagram, jasa influencer di TikTok, konten kreator di
YouTube dan agensi pemasaran media sosial
2.3 Bisnis Berkelanjutan
Bisnis berkelanjutan merujuk pada ide bisnis yang bertujuan untuk
menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Beberapa
konsep krusial dalam konteks bisnis berkelanjutan melibatkan upaya untuk
memahami dan mengintegrasikan aspek-aspek tersebut secara seimbang .5
Bisnis yang berkelanjutan perlu memikirkan penggunaan sumber daya,
seperti energi, bahan baku, dan air, serta mengevaluasi cara mereka mengelola
limbah. Selain itu, mereka harus memperhatikan dampak sosial yang timbul
dari operasional bisnis mereka. Penting bagi bisnis berkelanjutan untuk fokus
pada keuntungan jangka panjang daripada hanya mendahulukan keuntungan
jangka pendek.

5
Poerwanto, G. Hendra, Kristia Kristia, and Fransisca Pranatasari. 2019. “Praktik Model
Bisnis Berkelanjutan Pada Komunitas UMKM Di Yogyakarta.” EXERO: Journal of
Research in Business and Economics 2(2)
14

Kesadaran transparan mengenai praktik bisnis, termasuk upaya menjaga


keberlanjutan dan dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat, juga
merupakan hal yang esensial.6
2.4 Inovasi Digital Mendorong Transformasi Bisnis
Peran inovasi digital sebagai katalisator utama dalam menggerakkan
transformasi bisnis di era digital. Dengan mengeksplorasi konsep-konsep
inovatif dan perubahan paradigma, kita dapat memahami bagaimana
perusahaan mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi, daya
saing, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi digital dapat
meliputi penggunaan berbagai aplikasi dan perangkat lunak, seperti e-
commerce, platform marketplace, sistem manajemen bisnis, dan teknologi
lainnya untuk memudahkan proses produksi, distribusi, dan pemasaran produk
lokal.
2.5 Definisi Inovasi Digital
Inovasi digital bukan hanya sekadar penerapan teknologi, tetapi juga
tentang bagaimana perusahaan memanfaatkan teknologi tersebut untuk
menciptakan solusi baru, memperbarui proses bisnis, dan meningkatkan
pengalaman pelanggan. Inovasi digital mencakup penerapan kecerdasan buatan,
analisis data canggih, Internet of Things (IoT), dan teknologi terkini lainnya.
dapat diilustrasikan dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem
manajemen rantai pasok. Sebuah perusahaan logistik menggunakan AI untuk
memprediksi permintaan, mengoptimalkan rute pengiriman, dan mengelola
inventaris secara otomatis.
2.6 Peran Inovasi Digital dalam Bisnis
Inovasi digital memiliki peran penting dalam bisnis, antara lain:
1) Meningkatkan efisiensi dan produktivitas

6
Kurniawati, Dwi Agustina, and Andi Cakravastia. 2023. “A Review of Halal Supply
Chain Research: Sustainability and Operations Research Perspective.” Cleaner Logistics
and Supply Chain 6(January).
15

Teknologi digital dapat membantu bisnis untuk meningkatkan efisiensi


dan produktivitas melalui otomatisasi proses, pengurangan biaya, dan
peningkatan kolaborasi. Teknologi digital dapat digunakan untuk
mengotomatiskan proses bisnis yang berulang dan memakan waktu. Hal ini
dapat membantu bisnis untuk menghemat waktu dan tenaga kerja.
Teknologi digital dapat membantu bisnis untuk mengurangi biaya
operasional. Misalnya, teknologi digital dapat digunakan untuk mengurangi
biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya penjualan. Teknologi digital
dapat membantu bisnis untuk meningkatkan kolaborasi antar karyawan dan
antar unit kerja. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi
kerja.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Teknologi digital dapat membantu bisnis untuk meningkatkan kualitas
produk dan layanan melalui personalisasi, kustomisasi, dan peningkatan
pengalaman pelanggan. Teknologi digital dapat digunakan untuk
personalisasi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan minat
pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan. Selain itu, teknologi digital dapat digunakan untuk kustomisasi
produk dan layanan sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan nilai tambah produk dan layanan.
Teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman
pelanggan melalui layanan pelanggan yang lebih baik, kemudahan
penggunaan, dan aksesibilitas yang lebih luas. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
3) Memperluas pasar
Teknologi digital dapat membantu bisnis untuk memperluas pasar
melalui pemasaran digital, penjualan online, dan penetrasi pasar global.
Teknologi digital dapat digunakan untuk menjangkau lebih banyak
pelanggan melalui berbagai saluran digital, seperti media sosial, search
engine, dan email. Selain itu, teknologi digital juga dapat digunakan untuk
membuka toko online untuk memasarkan dan menjual produk dan layanan
16

kepada pelanggan di seluruh dunia serta untuk menjangkau pelanggan di


pasar global melalui berbagai saluran digital.
4) Menciptakan peluang bisnis baru
Teknologi digital dapat menciptakan peluang bisnis baru melalui model
bisnis baru, produk dan layanan baru, dan pasar baru. Teknologi digital
dapat digunakan untuk menciptakan model bisnis baru yang lebih inovatif
dan efisien. Misalnya, model bisnis berbagi ekonomi (sharing economy) dan
model bisnis berbasis langganan (subscription-based business) adalah
model bisnis baru yang muncul berkat perkembangan teknologi digital.
Selain itu, teknologi digital juga dapat digunakan untuk mengembangkan
produk dan layanan baru yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan
pelanggan. Misalnya, produk dan layanan berbasis teknologi digital, seperti
e-commerce, e-learning, dan e-health, adalah produk dan layanan baru yang
muncul berkat perkembangan teknologi digital. Teknologi digital dapat
digunakan untuk menjangkau pasar baru yang sebelumnya tidak dapat
dijangkau. Misalnya, teknologi digital dapat digunakan untuk menjangkau
pelanggan di daerah terpencil atau di negara berkembang.
2.7 Manfaat Inovasi Digital
Inovasi digital membawa berbagai manfaat, termasuk peningkatan
produktivitas, efisiensi biaya, dan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, inovasi digital juga membuka peluang baru, seperti ekspansi pasar,
diferensiasi produk, dan pengembangan kemitraan strategis. Sebuah pabrik
otomotif yang mengadopsi sensor IoT pada mesin produksinya dapat melacak
kinerja, mencegah kerusakan, dan meningkatkan efisiensi produksi secara
keseluruhan.
2.8 Tantangan dan Risiko Inovasi Digital
Meskipun memberikan manfaat besar, inovasi digital juga membawa
tantangan dan risiko. Perubahan budaya perusahaan, kesulitan dalam
mengintegrasikan teknologi baru, dan kekhawatiran terkait keamanan siber
adalah beberapa kendala yang perlu diatasi dalam proses inovasi digital. di
17

sebuah perusahaan tradisional Mengubah paradigma kerja dan mendorong


keterlibatan karyawan memerlukan waktu dan upaya yang signifikan.
2.9 Strategi Implementasi Inovasi Digital
Strategi implementasi inovasi digital melibatkan langkah-langkah
sistematis, mulai dari identifikasi peluang inovasi hingga pengujian dan
penerapan solusi. Penyusunan rencana yang jelas, melibatkan keterlibatan
karyawan, dan fokus pada kebutuhan pelanggan menjadi kunci keberhasilan
dalam menerapkan inovasi digital. Langkah awal melibatkan identifikasi
peluang inovasi, diikuti dengan pengujian prototipe, dan akhirnya penerapan
penuh solusi inovatif setelah memperhitungkan masukan dari berbagai
pemangku kepentingan.
2.9.1 Studi Kasus Inovasi Digital di Perusahaan Indonesia
Melalui studi kasus perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah berhasil
mengadopsi inovasi digital, kita dapat memahami dampak konkretnya pada
transformasi bisnis. Kasus-kasus ini memberikan wawasan tentang bagaimana
inovasi digital dapat diterapkan dengan sukses dalam konteks bisnis Indonesia.
perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia menunjukkan bagaimana
mereka mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Penerapan teknologi seperti chatbot untuk layanan pelanggan dan analisis data
untuk personalisasi pembelanjaan telah menghasilkan pertumbuhan yang
signifikan dalam penjualan online.
2.10 Dampak Inovasi Digital di Berbagai Sektor
1) Inovasi Digital di Sektor Keuangan
Inovasi digital di sektor keuangan telah membawa perubahan mendasar
dalam cara transaksi, perbankan, dan akses ke layanan keuangan. Dengan
munculnya perusahaan fintech dan penggunaan teknologi blockchain,
sektor ini mengalami transformasi yang signifikan. Aplikasi finansial
seperti Jenius dari Bank BTPN menyediakan pengalaman perbankan yang
terintegrasi dengan fitur-fitur digital seperti pengelolaan keuangan pribadi,
pembayaran daring, dan fitur-fitur inovatif lainnya.
18

2) Inovasi Digital di Sektor Kesehatan


Perkembangan teknologi telah menciptakan peluang baru dalam sektor
kesehatan, mulai dari konsultasi medis online hingga manajemen data
pasien yang lebih efisien. Inovasi digital di sini tidak hanya meningkatkan
efisiensi tetapi juga memberikan akses lebih luas ke layanan kesehatan.
Platform kesehatan digital seperti Halodoc memungkinkan pengguna untuk
berkonsultasi dengan dokter, memesan obat, dan mendapatkan layanan
kesehatan lainnya melalui aplikasi, mengatasi kendala geografis dan waktu.
3) Inovasi Digital di Sektor Pendidikan
Sektor pendidikan merasakan dampak inovasi digital melalui
perubahan dalam metode pengajaran, platform pembelajaran daring, dan
pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif. Teknologi membuka akses
pendidikan ke berbagai lapisan masyarakat. Peningkatan penggunaan e-
learning di universitas-universitas di Indonesia yang memanfaatkan
platform daring untuk memberikan materi, ujian, dan interaksi antara
mahasiswa dan dosen.
4) Inovasi Digital di Sektor Manufaktur
Industri manufaktur menerapkan inovasi digital untuk meningkatkan
efisiensi produksi, mengoptimalkan rantai pasok, dan mengurangi waktu
henti mesin. Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) menjadi kunci
dalam mewujudkan konsep pabrik pintar. Pabrik otomotif yang
mengintegrasikan sensor-sensor IoT pada mesin produksi untuk memantau
kondisi mesin secara real-time, mencegah kerusakan, dan meningkatkan
efisiensi.
5) Inovasi Digital di Sektor Energi
Sektor energi mengalami transformasi melalui penerapan sistem
manajemen energi pintar, pemantauan distribusi energi yang lebih efisien,
dan transisi menuju sumber energi terbarukan. Penggunaan teknologi smart
grid pada jaringan listrik untuk mengoptimalkan distribusi energi,
mengurangi kehilangan daya, dan mendukung penerapan energi terbarukan.
19

2.11 Dampak Sosial dan Ekonomi Inovasi Digital


Inovasi digital tidak hanya membawa perubahan teknis, tetapi juga
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Peningkatan
aksesibilitas layanan, penciptaan lapangan kerja di sektor teknologi, dan
pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan digital adalah beberapa
dampak positif yang dapat dilihat.
2.12 Prospek Inovasi Digital di Masa Depan
Melihat ke depan, prospek inovasi digital di Indonesia tampak cerah.
Dengan percepatan adopsi teknologi, pertumbuhan ekosistem startup, dan
dukungan pemerintah, sektor-sektor industri diharapkan terus berkembang
melalui penerapan inovasi digital.
2.13 Peran Inovasi Digital dalam Strategi Bisnis Global
Inovasi digital tidak hanya menjadi elemen pendukung, tetapi juga
pendorong utama dalam strategi bisnis global. Perusahaan-perusahaan yang
berhasil bersaing di pasar global cenderung mengadopsi teknologi terdepan
untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan daya tanggap terhadap
perubahan pasar global Perusahaan teknologi seperti Grab memperluas
jangkauannya dari layanan ride-sharing lokal menjadi platform ekosistem
digital yang menyediakan layanan transportasi, pembayaran digital, logistik,
dan keuangan. Dengan demikian, mereka dapat bersaing secara global dengan
menawarkan solusi terintegrasi.
2.14 Transformasi Digital
Transformasi digital, sebagai pilar utama dalam era bisnis digital,
menggambarkan proses fundamental di mana perusahaan mengintegrasikan
teknologi digital secara menyeluruh ke dalam seluruh aspek operasional dan
strategi mereka. Transformasi ini tidak hanya berfokus pada penggunaan
teknologi sebagai alat pendukung, melainkan sebagai elemen inti yang
membentuk cara perusahaan beroperasi, berinovasi, dan berinteraksi dengan
pelanggan.
20

2.15 Pengertian Transformasi Digital


Transformasi bisnis digital merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
secara obyektif mengakomodasi perubahan dalam konteks lingkungan bisnis.
Esensi dari transformasi digital adalah penerapan teknologi digital7, yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai perusahaan8.
Keberhasilan Transformasi Digital mengharuskan organisasi dan individu yang
terlibat untuk memiliki tingkat literasi digital yang memadai dan
mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan bisnis dan
kebutuhan kontekstual . Pada era ekonomi yang berkelanjutan saat ini, perhatian
para pelaku bisnis dan personelnya dari industri yang bersaing secara aktif di
seluruh dunia menjadi pusat perhatian a (Morze & Strutynska, 2021),
menekankan perlunya beralih ke dunia digital sebelum pesaing lainnya
mengambil langkah serupa, upaya untuk tetap eksis dan mencapai keunggulan
dalam persaingan menjadi fokus utama. Transformasi digital terkait erat
dengan: (1) penerapan dan koordinasi teknologi digital di dalam perusahaan, (2)
mengimplementasikan perubahan dalam struktur organisasi, (3) memfasilitasi
berbagai kegiatan, dan (4) menciptakan serta menangkap peluang dan nilai
baru.9
2.16 Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Transformasi Digital
Proses transformasi digital menuntut pelaku usaha untuk
mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam semua aspek operasional dan
manajemen bisnis mereka. Implementasi ini memerlukan akses terhadap
informasi yang akurat dan relevan terkait data yang menjadi input dalam sistem
yang sedang dikembangkan. Untuk berhasil dalam transformasi ini,
keterampilan yang memadai sangat diperlukan.
Faktor yang mendorong terjadinya transformasi digital melibatkan
beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

7 Negroponte, 1995; Morze & Strutynska, 2021


8 Westerman et al., 2014
9 Jeansson & Bredmar, 2019
21

1. Perubahan regulasi sejalan dengan kemajuan teknologi menjadi kunci


penting. Transformasi digital dapat dilakukan lebih lancar jika pemerintah
segera membuat regulasi yang mengatur tata kelola dan elemen krusial
terkait penerapan teknologi.
2. Perubahan dalam bentuk persaingan menjadi aspek yang signifikan.
Transformasi digital mendorong pelaku usaha untuk secara sadar
mengubah pola dan bentuk persaingan mereka, dengan penekanan khusus
pada pengalaman pelanggan. Kesadaran ini menjadi landasan utama dalam
menghadapi perubahan dinamika persaingan di era digital.
2 Pergeseran atau perubahan industri secara luas ke arah digital juga
memainkan peran kunci dalam transformasi digital. Ini menuntut kesiapan
pelaku usaha untuk beralih dari konsep manual dan tradisional ke format
digital. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan peningkatan keterampilan
dan keahlian tambahan bagi para profesional yang terlibat.
4. Perubahan perilaku dan harapan konsumen menjadi faktor pendorong
penting. Di era ekonomi digital, perilaku konsumen mengalami perubahan
signifikan. Mereka cenderung menuntut tingkat kesempurnaan pelayanan
dan kepuasan atas produk yang mereka beli. Oleh karena itu, perubahan
dalam perilaku konsumen harus dianggap sebagai tolok ukur kualitas
layanan yang diberikan oleh pelaku usaha.
2.17 Tantangan dalam Transformasi Digital
Meskipun transformasi digital menawarkan potensi besar, ada juga
tantangan yang perlu diatasi. Beberapa di antaranya melibatkan resistensi
internal, kebutuhan untuk berinvestasi dalam pelatihan karyawan, dan
perubahan budaya organisasi. Kesadaran akan tantangan ini adalah langkah
awal unuk merancang strategi transformasi digital yang efektif. Kita dapat
merinci pengalaman perusahaan tradisional yang mengalami resistensi internal.
Misalnya, ketika sebuah Toko baju mencoba untuk mengadopsi Internet of
Things (IoT) dalam lini Pemasaran nya, karyawan mungkin menghadapi
hambatan dalam mengadaptasi diri dengan perubahan teknologi. Proses
22

pelatihan dan pengelolaan perubahan menjadi krusial dalam mengatasi


tantangan ini.
2.18 Dimensi Inovasi Produk
Salah satu dimensi utama dari transformasi digital adalah inovasi produk.
Perusahaan yang berhasil mengadopsi transformasi digital cenderung
melibatkan teknologi untuk menciptakan produk atau layanan baru yang relevan
dengan kebutuhan pasar yang berkembang. Contoh nyata termasuk perusahaan
seperti Apple, yang dengan sukses mengintegrasikan teknologi digital ke dalam
berbagai produknya, menciptakan revolusi dalam industri teknologi konsumen.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan dimensi inovasi produk
dalam transformasi digital adalah Apple. Dengan peluncuran produk-produk
revolusioner seperti iPhone, iPad, dan Apple Watch, Apple tidak hanya
memperkenalkan perangkat baru, tetapi juga mengubah cara konsumen
berinteraksi dengan teknologi. Inovasi produk ini melibatkan integrasi
teknologi canggih, seperti layar sentuh, sensor biometrik, dan ekosistem
aplikasi, yang merombak paradigma konvensional di industri teknologi
konsumen.
2.18.1 Perubahan Proses Bisnis
Transformasi digital juga mencakup restrukturisasi fundamental dalam
proses bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi untuk meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan responsivitas terhadap
perubahan pasar. Penggunaan sistem manajemen rantai pasokan yang
terhubung, analisis data real-time, dan otomatisasi proses operasional
adalah contoh implementasi transformasi digital pada tingkat proses bisnis.
Sebagai contoh perubahan proses bisnis, kita dapat melihat perusahaan
manufaktur seperti Tesla dan Hyundai. Tesla ataupun Hyundai tidak hanya
menciptakan mobil listrik yang inovatif, tetapi juga merevolusi proses bisnis
di dalam industri otomotif. Melalui pabrik otomatisasi penuhnya, Tesla
memanfaatkan teknologi untuk mempercepat produksi, meningkatkan
efisiensi, dan mengurangi biaya. Ini adalah contoh bagaimana transformasi
digital dapat meresapi setiap aspek dari rantai nilai. dengan sebuah inovasi
23

ini pabrikan-pabbrikan lain mengikuti jejak tersebut dari mulai kendaraan


Hybrid sampai dengan Electrical Vehicle(EV)
2.18.2 Integrasi Teknologi
Integrasi teknologi sebagai bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-
hari perusahaan menjadi salah satu ciri utama transformasi digital. Dengan
menggunakan platform digital, perusahaan dapat menyatukan data dari
berbagai sumber, memfasilitasi kolaborasi tim, dan memungkinkan akses
informasi secara real-time. Penerapan sistem kecerdasan buatan, analisis
data canggih, dan keamanan siber menjadi bagian integral dari transformasi
ini.
Pertimbangkan integrasi teknologi di TokoPedia, platform e-commerce
terkemuka. TokoPedia tidak hanya menjadi tempat belanja online, tetapi
juga mengintegrasikan teknologi untuk memfasilitasi pembayaran online,
analisis data pelanggan, dan keamanan transaksi. Melalui aplikasi
digitalnya, TokoPedia menciptakan ekosistem yang memanfaatkan
teknologi untuk menyediakan solusi terpadu bagi pelanggan dan pedagang.
2.18.3 Contoh Transformasi Digital
Melalui studi kasus perusahaan seperti Shopee, kita dapat melihat
bagaimana transformasi digital telah mengubah cara bisnis dilakukan.
Shopee telah mengintegrasikan teknologi digital tidak hanya dalam
platform e-commerce mereka tetapi juga dalam rantai pasokan, logistik, dan
pengalaman pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital
bukan sekadar tentang memasukkan teknologi baru, tetapi tentang
memanfaatkannya untuk merombak seluruh ekosistem bisnis.
Studi kasus Amazon memberikan gambaran konkret tentang bagaimana
transformasi digital dapat membentuk sebuah perusahaan. Amazon, dari
awal hanya sebagai toko buku online, telah berkembang menjadi e-
commerce raksasa dengan integrasi teknologi yang canggih. Penggunaan
teknologi di Amazon melibatkan proses otomatisasi di pusat distribusi,
analisis data untuk personalisasi pengalaman pelanggan, dan penggunaan
kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional
24

2.19 Peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Bayangkan dunia di mana informasi mengalir secepat kilat, terhubung
tanpa batas oleh jaringan internet yang kuat dan luas. Ini adalah gambaran dari
peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), angin kencang yang
mendorong kemajuan di berbagai bidang kehidupan.Upaya berkelanjutan ini
tak melulu soal infrastruktur. Peningkatan TIK juga meliputi kualitas,
pengembangan perangkat lunak dan aplikasi inovatif yang menjawab
kebutuhan spesifik masyarakat. Pikirkan platform e-commerce yang
menghubungkan pengrajin tradisional dengan pembeli urban, atau aplikasi
kesehatan yang menyediakan konsultasi jarak jauh ke pelosok terpencil.
Dampak positif TIK begitu luas. Peningkatan produktivitas dan efisiensi
membuka peluang bisnis baru, komunikasi menjadi lebih mudah dan lintas
batas. Bayangkan para pekerja yang kini berkolaborasi virtual lintas benua,
pelajar yang mengakses materi belajar dari universitas terbaik dunia, semuanya
berkat kecanggihan TIK. Kualitas hidup pun turut meningkat, dengan layanan
pendidikan dan kesehatan yang makin mudah dijangkau, bahkan di desa
sekalipun.Tokoh-tokoh dunia mengakui pentingnya peningkatan TIK. Mantan
Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger menyebutnya sebagai "kekuatan
paling transformatif sejak Revolusi Industri." Ekonom Klaus Schwab berbicara
tentang "Revolusi Industri Keempat" yang digerakkan oleh teknologi digital.
Bahkan Presiden Joko Widodo menekankan bahwa TIK adalah "kunci untuk
mempercepat pemulihan ekonomi nasional."
2.19.1 Peningkatan Kecepatan Internet
Transformasi digital tidak terlepas dari peningkatan signifikan dalam
kecepatan internet. Perkembangan infrastruktur dan teknologi telah
menghadirkan konektivitas yang lebih cepat, membuka peluang baru dan
mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, menyediakan
layanan, dan mengelola operasional. Kecepatan internet yang lebih tinggi
memberikan dasar untuk pengembangan berbagai aplikasi digital yang
mengandalkan akses real-time, seperti layanan streaming, komunikasi
video, dan pengolahan data yang lebih efisien.
25

Peningkatan kecepatan internet memengaruhi berbagai aspek bisnis,


contohnya pada layanan streaming video seperti Netflix atau Disney +.
Dengan kecepatan internet yang lebih tinggi, Netflix dapat menyediakan
konten hiburan secara langsung melalui platform online, memberikan
pengalaman menonton yang mulus tanpa buffering. Pengguna dapat
mengakses berbagai film dan acara TV tanpa harus menunggu pengiriman
fisik, menciptakan model bisnis baru dalam industri hiburan.
2.19.2 Evolusi Perangkat Lunak
Evolusi perangkat lunak memainkan peran penting dalam mendukung
transformasi digital. Aplikasi dan platform berbasis cloud telah mengubah
cara perusahaan menyimpan, mengelola, dan berbagi data. Selain itu,
integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan dan analisis data telah
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan
wawasan yang lebih mendalam, dan mendukung pengambilan keputusan
strategis.
Microsoft Office 365 adalah contoh evolusi perangkat lunak yang
memanfaatkan konsep berbasis cloud. Dengan menggabungkan
fungsionalitas berbasis cloud, seperti SharePoint dan OneDrive, Office 365
memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antar tim, akses data secara real-
time, dan penyimpanan berbasis awan. Hal ini menciptakan produktivitas
yang lebih tinggi dan fleksibilitas kerja, menggambarkan bagaimana evolusi
perangkat lunak mendukung transformasi digital di lingkungan bisnis.
2.19.3 Konektivitas yang Semakin Baik
Peningkatan konektivitas, khususnya melalui teknologi 5G, telah
membuka peluang baru dalam hal kecepatan dan kapasitas transmisi data.
Ini tidak hanya memungkinkan pengembangan teknologi seperti Internet of
Things (IoT) yang menghubungkan perangkat, tetapi juga meningkatkan
keandalan dan responsivitas layanan digital. Bisnis dapat mengoptimalkan
operasionalnya dengan menggunakan konektivitas yang semakin baik untuk
meningkatkan layanan, pengalaman pelanggan, dan inovasi produk.
26

Pengembangan teknologi 5G oleh perusahaan seperti Huawei


menciptakan konektivitas yang semakin baik. Dengan kecepatan dan latensi
yang rendah, teknologi 5G memungkinkan pengembangan aplikasi baru,
seperti kendaraan otonom dan Internet of Things (IoT). Misalnya,
perusahaan logistik dapat menggunakan teknologi ini untuk melacak dan
mengelola inventaris secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional
secara keseluruhan.
2.19.4 Tantangan dalam Peningkatan TIK
Meskipun kemajuan teknologi membawa berbagai manfaat, Tantangan
kesenjangan aksesibilitas dapat dilihat dalam daerah yang masih memiliki
keterbatasan infrastruktur internet, memperlambat adopsi teknologi.
Keamanan siber juga menjadi tantangan, dengan serangan terus-menerus
terhadap data perusahaan dan privasi pengguna. Contoh dapat ditemukan
dalam serangan ransomware yang mengancam data sensitif dan
mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan perlindungan keamanan
siber mereka.
2.20 Perubahan Paradigma Bisnis
Membahas perubahan paradigma bisnis yang melibatkan transformasi tidak
hanya dalam penerapan teknologi, tetapi juga dalam pendekatan umum
perusahaan terhadap manajemen, interaksi dengan pelanggan, dan model bisnis.
Perubahan ini mendorong pergeseran dari paradigma tradisional ke paradigma
yang lebih responsif dan inovatif.
2.20.1 Paradigma Pengelolaan Bisnis yang Baru
Perubahan paradigma ini melibatkan pendekatan baru dalam
pengelolaan bisnis, di mana nilai-nilai budaya perusahaan, kepuasan
karyawan, dan fokus pada inovasi menjadi pusat perhatian. Perusahaan
cenderung lebih memprioritaskan budaya perusahaan yang kuat dan
menempatkan kepuasan karyawan sebagai faktor kunci dalam mencapai
tujuan perusahaan.
27

2.20.2 Interaksi Pelanggan yang Terfokus pada Pengalaman


Paradigma ini menekankan pentingnya menciptakan pengalaman
pelanggan yang menyeluruh dan berkesan, bukan hanya fokus pada
transaksi. Perusahaan berusaha untuk membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan, menciptakan ekosistem produk dan layanan
yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.20.3 Pemodelan Ulang Model Bisnis Tradisional
Pemodelan ulang model bisnis tradisional melibatkan pendekatan
kreatif terhadap bagaimana perusahaan menyediakan produk atau layanan.
Ini dapat mencakup perubahan fundamental dalam cara perusahaan
beroperasi, seperti yang terlihat pada model bisnis berbagi ekonomi seperti
Gojek dan Traveloka, yang menggantikan model bisnis tradisional dalam
transportasi dan perhotelan dengan memanfaatkan teknologi untuk
menciptakan platform yang menghubungkan penyedia dan konsumen
secara langsung, mengubah cara tradisional bisnis di sektor ini beroperasi.
2.20.4 Fokus pada Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan semakin menyadari pentingnya tanggung jawab sosial dan
keberlanjutan sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka. Ini
mencakup komitmen untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan,
dan bukan hanya pencapaian keuntungan finansial. Contohnya, perusahaan
pakaian outdoor seperti Eiger, Rei ataupun Consina aktif mendukung
inisiatif keberlanjutan dan memprioritaskan bahan-bahan ramah
lingkungan. Perubahan paradigma ini mencerminkan pergeseran nilai dalam
cara perusahaan beroperasi.
2.20.5 Transformasi Lintas Disiplin sebagai Landasan Keberhasilan
Transformasi lintas disiplin melibatkan pengintegrasian perubahan
paradigma dalam berbagai aspek perusahaan. Ini menciptakan landasan kuat
untuk keberhasilan di era digital, memungkinkan perusahaan untuk lebih
adaptif, responsif terhadap perubahan, dan mampu memahami serta
memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembag.
BAB III
DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS DIGITAL
3.1 Pengertian Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital adalah suatu pendekatan untuk
mengembangkan strategi dan rencana yang inovatif dalam menggunakan
teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan kinerja
bisnis. Fokusnya adalah menciptakan solusi yang relevan dengan dunia digital,
baik melalui pengembangan produk atau layanan baru, maupun peningkatan
yang signifikan dalam proses bisnis yang telah ada.
Desain proyek inovasi bisnis digital adalah proses yang sistematis untuk
mengembangkan rencana proyek yang efektif untuk menerapkan inovasi bisnis
10
digital Sedangkan, Biswas dan Alok mengemukakan bahwa Desain proyek
inovasi bisnis digital adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan
rencana proyek yang komprehensif untuk menerapkan inovasi bisnis digital11
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desain proyek inovasi bisnis
digital adalah proses yang sistematis dan komprehensif untuk mengembangkan
rencana proyek yang efektif untuk menerapkan inovasi bisnis digital. Rencana
proyek ini harus mencakup elemen-elemen penting, seperti tujuan dan sasaran
proyek, strategi proyek, timeline proyek, tim pelaksana proyek, dan metode
evaluasi proyek.
3.2 Metode-Metode Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
1) Design Thinking
Design thinking adalah pendekatan yang berpusat pada pengguna dalam
memecahkan masalah kompleks serta menciptakan solusi inovatif.

10 Alamsyah, M. A. (2022). Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital. Yogyakarta:


Deepublish.
11
Biswas, A., & Alok, S. (2021). Digital Innovation Project Management: A
Practical Guide. Cham: Springer Nature Switzerland AG.

28
29

Pendekatan ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan


pengguna, identifikasi masalah yang dihadapi, dan pengembangan solusi
yang sesuai melalui pemikiran kreatif dan berbagai fase iteratif.
2) Lean Startup
Lean startup adalah metodologi yang digunakan untuk mengembangkan
bisnis dan produk dengan cepat dan efisien. Melalui pendekatan ini, bisnis
dapat menguji dan menerapkan ide-ide inovatif secara lebih eksperimen,
menghindari pemborosan sumber daya, dan secara proaktif beradaptasi
dengan perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.
3) Agile Project Management
Agile project management adalah pendekatan pengelolaan proyek yang
fleksibel, kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan. Pendekatan ini
memungkinkan tim untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan
pengujian secara iteratif, membantu meminimalkan risiko proyek dan
memastikan keberhasilan dalam pengembangan solusi inovatif.
3.3 Tahapan Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital dapat dibagi menjadi beberapa tahapan,
antara lain:
1. Identifikasi Masalah
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang sebenarnya
dihadapi oleh bisnis. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa tahap ini
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan peluang inovasi dalam bisnis. Hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, dan analisis data.
2. Pengembangan proposal proyek atau solusi
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan proposal proyek yang
mencakup tujuan, sasaran, ruang lingkup, jadwal, anggaran, dan sumber
daya yang dibutuhkan.
3. Pengumpulan data dan informasi
Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang
dibutuhkan untuk desain proyek. Data dan informasi ini dapat diperoleh dari
berbagai sumber, seperti survei, wawancara, dan analisis data.
30

4. Analisis data dan informasi


Tahap ini bertujuan untuk menganalisis data dan informasi yang telah
dikumpulkan. Analisis ini dilakukan untuk memahami kebutuhan
pengguna, peluang inovasi, dan tantangan yang dihadapi.
5. Penyusunan desain proyek
Tahap ini bertujuan untuk menyusun desain proyek berdasarkan hasil
analisis data dan informasi. Desain proyek ini harus mencakup tujuan,
sasaran, ruang lingkup, jadwal, anggaran, dan sumber daya yang
dibutuhkan.
6. Review dan persetujuan desain proyek
Tahap ini bertujuan untuk melakukan review dan persetujuan desain
proyek oleh pemangku kepentingan. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa desain proyek telah memenuhi kebutuhan dan harapan semua pihak
yang berkepentingan.
3.4 Elemen-Elemen Desain Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital harus mencakup beberapa aspek
penting, antara lain:
6.11 Tujuan dan sasaran proyek
Tujuan dan sasaran proyek perlu didefinisikan dengan jelas, agar
inovasi yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran proyek harus jelas dan
terukur, sehingga dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan proyek.
6.12 Strategi inovasi bisnis digital
Strategi inovasi bisnis digital harus disusun secara cermat, dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi bisnis, sumber daya
yang tersedia, dan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini bertujuan untuk
menentukan arah dan langkah-langkah yang akan diambil dalam melakukan
inovasi.
31

6.13 Timeline dan anggaran proyek


Timeline dan anggaran proyek perlu ditetapkan untuk memastikan
bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah
ditentukan.
6.14 Tim pelaksana proyek
Tim pelaksana proyek harus memiliki kompetensi dan pengalaman
yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
6.15 Metode evaluasi proyek
Metode evaluasi proyek perlu ditetapkan untuk mengukur keberhasilan
proyek. Metode evaluasi proyek harus disusun secara sistematis, sehingga
dapat memberikan hasil yang akurat.
3.5 Manfaat Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1) Meningkatkan peluang keberhasilan inovasi
Desain proyek inovasi bisnis digital membantu untuk memastikan
bahwa inovasi yang dikembangkan memiliki peluang keberhasilan yang
lebih tinggi. Hal ini karena proses desain proyek melibatkan berbagai
tahapan yang memungkinkan untuk menganalisis dan mengevaluasi ide-ide
baru secara menyeluruh.
2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas inovasi
Desain proyek inovasi bisnis digital membantu untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas inovasi. Hal ini karena proses desain proyek
membantu untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang
dapat menghambat keberhasilan inovasi.
3) Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi
Desain proyek inovasi bisnis digital membantu untuk meningkatkan
kolaborasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Hal ini karena
proses desain proyek melibatkan berbagai pemangku kepentingan, sehingga
dapat mendorong terjadinya komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif.
32

4) Meningkatkan kesiapan untuk perubahan


Desain proyek inovasi bisnis digital membantu untuk meningkatkan
kesiapan untuk perubahan. Hal ini karena proses desain proyek membantu
untuk mempersiapkan organisasi untuk menghadapi perubahan yang
mungkin terjadi akibat inovasi.
3.6 Tantangan dalam Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital adalah proses yang kompleks dan
membutuhkan pertimbangan yang matang. Tantangan-tantangan yang dapat
muncul dalam desain proyek inovasi bisnis digital antara lain:
1. Ketidakjelasan tujuan dan sasaran proyek
Tantangan pertama yang dapat muncul dalam desain proyek inovasi
bisnis digital adalah ketidakjelasan tujuan dan sasaran proyek. Tujuan dan
sasaran proyek adalah hal yang penting untuk didefinisikan dengan jelas,
karena akan menjadi dasar untuk pengembangan desain proyek. Jika tujuan
dan sasaran proyek tidak jelas, maka akan sulit untuk menentukan strategi
proyek dan mengukur keberhasilan proyek.
2. Kurang pemahaman tentang teknologi digital
Tantangan kedua yang dapat muncul dalam desain proyek inovasi
bisnis digital adalah kurang pemahaman tentang teknologi digital. Inovasi
bisnis digital sering kali melibatkan penerapan teknologi digital. Oleh
karena itu, penting bagi tim desain proyek untuk memiliki pemahaman yang
baik tentang teknologi digital yang akan digunakan. Jika tim desain proyek
tidak memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi digital, maka akan
sulit untuk mengembangkan strategi proyek yang efektif.
3. Kurang dukungan dari pemangku kepentingan
Tantangan ketiga yang dapat muncul dalam desain proyek inovasi
bisnis digital adalah kurang dukungan dari pemangku kepentingan.
Pemangku kepentingan adalah orang-orang atau kelompok yang memiliki
kepentingan dalam proyek. Dukungan dari pemangku kepentingan penting
untuk keberhasilan proyek. Jika pemangku kepentingan tidak mendukung
proyek, maka akan sulit untuk menyelesaikan proyek sesuai rencana.
33

4. Kompleksitas proyek
Tantangan keempat yang dapat muncul dalam desain proyek inovasi
bisnis digital adalah kompleksitas proyek. Inovasi bisnis digital sering kali
melibatkan perubahan yang signifikan dalam proses bisnis, produk, atau
layanan. Oleh karena itu, proyek inovasi bisnis digital sering kali bersifat
kompleks dan membutuhkan perencanaan yang matang.
5. Ketidakpastian
Tantangan kelima yang dapat muncul dalam desain proyek inovasi
bisnis digital adalah ketidakpastian. Inovasi bisnis digital sering kali
melibatkan teknologi baru yang belum teruji. Oleh karena itu, ada
ketidakpastian yang terkait dengan keberhasilan proyek. Ketidakpastian ini
dapat membuat desain proyek menjadi lebih sulit.
BAB IV
PROFIL UMKM
4.1 UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (IWAN)”
Nama Usaha : Keripik Ummi (Iwan)
Tipe Kepemilikan : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Keripik Singkong
Alamat : Lio Babakan, No. 14 RT 01 RW 08, Kelurahan
Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142
4.1.1 Sejarah Usaha
Kripik Singkong Makmur didirikan pada tahun 2007 oleh iwan
rusawandi Usaha ini berawal dari kecintaan pendiri terhadap kripik
singkong yang lezat dan berkualitas. Melihat potensi pasar yang besar dan
kebutuhan konsumen yang terus meningkat, pendiri memutuskan untuk
memulai usaha ini dengan tujuan memberikan kripik singkong terbaik
kepada masyarakat.
Dengan memulai dari skala kecil, Kripik Singkong Ummi awalnya
hanya beroperasi di rumah pendiri dengan peralatan sederhana. Namun,
dengan dedikasi dan kerja keras, usaha ini tumbuh dan berkembang pesat.
Kualitas kripik singkong yang dihasilkan mendapat apresiasi positif dari
pelanggan, sehingga permintaan terus meningkat.
4.1.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong
1. Memperkenalkan Makanan Tradisional
Motivasi utama pendiri adalah untuk memperkenalkan dan
melestarikan makanan tradisional Indonesia, khususnya kripik
singkong, kepada masyarakat. Pendiri ingin mengangkat nilai-nilai
budaya dan cita rasa lokal melalui produk-produknya.
2. Memberikan Peluang Ekonomi
Pendiri memiliki keyakinan bahwa membangun usaha UMKM
dapat memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat sekitar.

34
35

Dengan menyediakan lapangan kerja dan melibatkan petani lokal


dalam pasokan singkong, Kripik Singkong Ummi berupaya
meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas sekitar.
Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik Bapak Iwan
melakukan beberapa perkembangan seorong dengan berkembang nya era
bisnis khususnya di industri makanan ringan seperti :
1. Inovasi Produk
Kripik Singkong Ummi milik bapak iwan terus berinovasi dalam
menciptakan varian rasa dan kemasan yang menarik bagi konsumen.
Pendiri, Iwan Rusawandi, percaya bahwa inovasi adalah kunci untuk
tetap relevan di pasar yang kompetitif. Dengan melibatkan pelanggan
dan melakukan riset pasar yang cermat, Kripik Singkong Ummi
berhasil menghadirkan variasi rasa yang unik, seperti pedas, manis,
keju, dan bumbu-bumbu tradisional Indonesia lainnya. Inovasi ini
membuat produk mereka menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta
kripik singkong.
2. Penggunaan Bahan Baku Berkualitas
Kripik Singkong Ummi sangat memperhatikan kualitas bahan baku
yang digunakan. Mereka bekerja sama dengan petani lokal dalam
memilih dan mengumpulkan singkong yang berkualitas tinggi. Pendiri
memiliki komitmen untuk menggunakan bahan baku yang segar, alami,
dan bebas bahan pengawet, sehingga menghasilkan kripik singkong
yang lebih sehat dan lezat. Dengan demikian, Kripik Singkong ummi
tidak hanya memberikan kelezatan kepada konsumen, tetapi juga
mendukung pertanian lokal dan perekonomian daerah.
3. Perluasan Pasar dan Distribusi
Kripik Singkong ummi berhasil memperluas pasar dan distribusi
produknya. Awalnya, mereka hanya menjual kripik singkong secara
langsung di rumah pendiri. Namun, dengan adanya permintaan yang
semakin meningkat, Kripik Singkong ummi milik bapak iwan ini mulai
menjalin kerjasama dengan toko-toko kelontong lokal. Mereka juga
36

memanfaatkan kekuatan internet dengan membuka toko online dan


berpartisipasi dalam platform e-commerce, seperti SHOPPEE sehingga
produk mereka dapat dijangkau oleh konsumen di seluruh Indonesia
dan bahkan mancanegara.
4. Komitmen terhadap Kualitas dan Kebersihan
Kripik Singkong Ummi selalu mengutamakan kualitas dan
kebersihan dalam setiap tahap produksi. Mereka menggunakan
peralatan modern dan menjalankan proses produksi yang higienis untuk
memastikan kualitas produk yang konsisten dan aman untuk
dikonsumsi. Selain itu, mereka juga memperhatikan kebersihan
lingkungan dan mengelola limbah produksi dengan bijak, sehingga
menjaga kelestarian alam dan ekosistem sekitar.

Dengan dedikasi, inovasi, dan komitmen yang kuat, Kripik Singkong


Ummi bapak iwan ini terus berkembang sebagai salah satu produsen kripik
singkong terkemuka di Sukabumi. Mereka tidak hanya menjual produk,
tetapi juga membawa kelezatan tradisional Indonesia kepada masyarakat
dalam sebuah kemasan yang modern. Kripik Singkong Ummi menjadi
inspirasi bagi UMKM lainnya dengan membuktikan bahwa dengan kerja
keras, kesungguhan, dan kecintaan terhadap budaya lokal, sebuah usaha
dapat tumbuh dan memberikan dampak positif bagi masyarakat
37

4.2 UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (TEH ITA)”


Nama Usaha : Keripik Ummi (Teh Ita)
Tipe Kepemilikan : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Keripik Singkong
Alamat : Lio Babakan, No. 18 RT 01 RW 08, Kelurahan
Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142
4.2.1 Sejarah Usaha
Kripik Singkong Lezat didirikan pada tahun 2010 oleh Ibu Lovita.
Awalnya, usaha ini dimulai dengan skala kecil di rumah pendiri dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan lokal akan kripik singkong
berkualitas tinggi. Pendiri memiliki kecintaan dan pengetahuan
mendalam tentang proses pembuatan kripik singkong yang nikmat.
Dalam beberapa tahun, Kripik Singkong Lezat berhasil menarik
perhatian pelanggan setia dengan rasa yang istimewa dan kualitas
produk yang konsisten. Dalam menghadapi persaingan di industri
makanan ringan, usaha ini terus berinovasi dan mengembangkan
berbagai varian rasa yang menarik.
4.2.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong
1. Mempromosikan Makanan Tradisional
Motivasi utama pendiri adalah untuk memperkenalkan dan
mempopulerkan kripik singkong sebagai makanan tradisional
Indonesia kepada masyarakat luas. Pendiri ingin menjaga warisan
kuliner lokal dan mengenalkannya kepada generasi muda.
2. Mendorong Kemandirian Ekonomi
Pendiri memiliki tekad kuat untuk memberdayakan komunitas
sekitar dengan memberikan peluang usaha kepada petani singkong
lokal dan tenaga kerja setempat. Dengan membangun usaha
UMKM, Kripik Singkong Lezat berupaya meningkatkan
kesejahteraan ekonomi di wilayah tersebut.
38

3. Menghadirkan kripik singkong berkualitas


Motivasi penting lainnya adalah untuk menghadirkan kripik
singkong yang memiliki cita rasa lezat dan kualitas yang terjaga.
Kripik Singkong Lezat berkomitmen untuk menggunakan bahan-
bahan segar, tanpa pengawet atau bahan kimia berbahaya, sehingga
konsumen dapat menikmati kripik singkong yang sehat dan
berkualitas.
Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik The Ita
ini melakukan beberapa perkembangan seorong dengan berkembang
nya era bisnis khususnya di industri makanan ringan seperti :
1. Konsistensi Kualitas dan Rasa
Kripik Singkong Lezat menjaga konsistensi kualitas dan rasa
produknya. Pendiri dan timnya secara ketat memilih singkong
yang berkualitas tinggi dan menggunakan metode pengolahan
yang tepat. Mereka juga menggabungkan resep tradisional
dengan teknik modern untuk menciptakan kripik singkong yang
renyah, gurih, dan nikmat. Konsistensi ini membuat pelanggan
setia terus datang kembali untuk menikmati produk mereka.
2. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi
Kripik Singkong Lezat memanfaatkan teknologi dan inovasi
dalam proses produksi dan pemasaran. Mereka menggunakan
peralatan modern untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas
produksi. Selain itu, mereka juga menggunakan media sosial dan
platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar dan
menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Dengan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi, Kripik Singkong
Lezat tetap relevan dan dapat bersaing di era digital.
3. Komitmen terhadap Keberlanjutan
Kripik Singkong Lezat berkomitmen untuk menjaga
keberlanjutan dalam usahanya. Mereka melakukan kerjasama
dengan petani singkong lokal yang menerapkan praktik pertanian
39

yang ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga menggunakan


kemasan ramah lingkungan dan mengurangi limbah produksi
sebisa mungkin. Dengan demikian, Kripik Singkong Lezat
berupaya menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan
dampak positif bagi masyarakat sekitar.
4. Pengembangan Produk dan Diversifikasi
Selain kripik singkong tradisional, Kripik Singkong Lezat
terus mengembangkan produk baru dan melakukan diversifikasi.
Mereka menciptakan varian rasa yang inovatif, seperti rasa pedas,
manis, keju, balado, dan berbagai campuran rempah-rempah
lokal. Hal ini bertujuan untuk memberikan variasi dan kepuasan
kepada pelanggan yang memiliki selera beragam. Diversifikasi
produk juga membantu Kripik Singkong Lezat dalam
menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Dengan fokus pada kualitas, inovasi, dan komitmen terhadap


keberlanjutan, Kripik Ummi (Teh Ita) terus tumbuh dan menjadi
pilihan favorit di kalangan pecinta kripik singkong. Usaha ini tidak
hanya memberikan kenikmatan bagi konsumen, tetapi juga
memberdayakan komunitas lokal dan menjaga kearifan lokal dalam
industri makanan. Dalam perjalanan selanjutnya, Kripik Ummi (Teh
Ita) terus berkomitmen untuk memberikan kripik singkong terbaik
yang menggugah selera dan bernilai budaya kepada masyarakat.
40

4.3 UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (TEH NENENG)”


Nama Usaha : Keripik Ummi (Teh Neneng)
Tipe Kepemilikan : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Keripik Singkong
Alamat : Lio Babakan, RT 01 RW 01, Kelurahan Cikondang,
Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142
4.3.1 Sejarah Usaha
Kripik Singkong Bumi Rasa didirikan pada tahun 2006 oleh Ibu
neneng Nuryanti/Bapak acep suhendar Usaha ini bermula dari kecintaan
pendiri terhadap kripik singkong sebagai makanan tradisional yang
populer di masyarakat. Dan ramainya kripik pedas dari Bandung yakni
merek Karuhun Dan ma icih Melihat potensi pasar yang besar dan
kebutuhan akan kripik singkong berkualitas, pendiri memutuskan untuk
memulai usaha ini.
Dalam beberapa tahun, Kripik Singkong Bumi Rasa telah berhasil
memperluas pangsa pasarnya. Dengan fokus pada kualitas produk dan
inovasi rasa, usaha ini berhasil mendapatkan kepercayaan pelanggan dan
membangun reputasi yang baik di industri makanan ringan.
4.3.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong
1. Menghadirkan Rasa Autentik
Motivasi utama pendiri adalah untuk menghadirkan rasa
autentik dari kripik singkong dengan sentuhan inovatif. Kripik
Singkong Bumi Rasa berkomitmen untuk menjaga cita rasa
tradisional, sambil menawarkan varian rasa yang menarik dan unik
kepada pelanggan.
2. Menyediakan Pilihan Sehat
Pendiri ingin memberikan pilihan camilan sehat kepada
masyarakat dengan menggunakan bahan-bahan segar dan
berkualitas. Kripik Singkong Bumi Rasa menggunakan metode
produksi yang sehat dan menjaga kualitas nutrisi dalam setiap
produknya.
41

3. Mendukung Petani Lokal


Usaha ini juga didorong oleh keinginan untuk mendukung
petani lokal dalam memasok bahan baku singkong. Kripik Singkong
Bumi Rasa bekerja sama dengan petani setempat untuk memastikan
pasokan singkong yang segar, serta memberikan dampak ekonomi
positif bagi komunitas lokal.
Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik Teh
Neneng nuryanti ini melakukan beberapa perkembangan seiring dengan
berkembang nya era bisnis khususnya di industri makanan ringan seperti:
1. Inovasi Produk dan Diversifikasi
Kripik Singkong Bumi Rasa terus berinovasi dalam
menciptakan varian rasa dan kemasan yang menarik bagi konsumen.
Pendiri dan timnya melakukan riset pasar dan eksperimen dengan
berbagai rempah-rempah, bumbu, dan bahan alami lainnya untuk
menciptakan rasa yang unik dan menggugah selera. Mereka juga
menyesuaikan produk dengan permintaan pasar, seperti
menghadirkan kripik singkong organik, kripik rendah gula, atau
kripik singkong dengan cita rasa lokal yang khas. Diversifikasi
produk ini memungkinkan Kripik Singkong Bumi Rasa untuk
menjangkau berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan
pelanggan yang beragam.
2. Kualitas dan Kebersihan Produksi
Kripik Singkong Bumi Rasa menjaga standar kualitas dan
kebersihan dalam setiap tahap produksi. Mereka menggunakan
bahan baku yang berkualitas tinggi dan menjalankan proses
produksi dengan menjaga kebersihan dan higienitas. Tim produksi
terlatih untuk memastikan kripik singkong yang dihasilkan bebas
dari kontaminasi dan memiliki cita rasa yang konsisten. Kualitas
produk yang terjaga ini menjadi keunggulan utama Kripik Singkong
Bumi Rasa di pasar.
42

4. Pemasaran dan Distribusi yang Efektif


Kripik Singkong Bumi Rasa melakukan upaya pemasaran yang
efektif untuk meningkatkan visibilitas dan mencapai pangsa pasar
yang lebih luas. Mereka menggunakan strategi pemasaran seperti
promosi melalui media sosial, partisipasi dalam acara pameran
makanan, dan kerjasama dengan toko-toko ritel lokal. Selain itu,
Kripik Singkong Bumi Rasa juga menjalin kemitraan dengan
distributor untuk memperluas jangkauan distribusi produknya.
Pemasaran yang baik membantu mereka mencapai target penjualan
dan memperkenalkan merek mereka kepada lebih banyak
konsumen.
5. Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Kripik Singkong Bumi Rasa memiliki komitmen yang kuat
terhadap keberlanjutan lingkungan. Mereka menggunakan kemasan
yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, dan
mendaur ulang limbah produksi sebisa mungkin. Pendiri juga
terlibat dalam kegiatan sosial dan berkontribusi pada program-
program lingkungan, seperti penghijauan dan kampanye
pengurangan limbah. Dengan demikian, Kripik Singkong Bumi
Rasa tidak hanya berfokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga
memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan
usahanya.
Dengan fokus pada inovasi, kualitas, dan komitmen terhadap
keberlanjutan, Kripik Ummi (Teh Neneng) terus tumbuh sebagai salah
satu produsen kripik singkong yang terkemuka di daerahnya. Usaha ini
tidak hanya memberikan produk yang lezat dan sehat kepada pelanggan,
tetapi juga memberdayakan petani lokal dan berkontribusi pada
pengembangan komunitas.
43

Dalam perjalanan ke depan, Kripik Ummi (Teh Neneng) terus


berusaha untuk memberikan kepuasan dan kelezatan melalui kripik
singkong yang berkualitas tinggi kepada konsumen, sambil menjaga
keberlanjutan dan memperkuat ikatan dengan masyarakat sekitar.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Transformasi Digital Dapat Meningkatkan Keberlanjutan Dan Daya Saing
Bisnis Keripik
Transformasi digital telah menjadi isu yang penting dalam dunia bisnis
saat ini. Bisnis keripik, sebagai salah satu industri makanan yang cukup besar,
juga terkena dampak dari perubahan ini. Dalam diskusi ini, kita akan melihat
bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya
saing bisnis keripik.
1. Peningkatan Efisiensi Operasional
Salah satu manfaat utama dari transformasi digital adalah peningkatan
efisiensi operasional. Dalam bisnis keripik, transformasi digital dapat
membantu mengotomatisasi beberapa proses produksi yang sebelumnya
dilakukan secara manual. Misalnya, penggunaan mesin-mesin yang
terhubung dengan sistem cerdas dapat mempercepat proses pembuatan
keripik dengan mengurangi waktu produksi dan kesalahan manusia. Selain
itu, penggunaan robot dan otomasi juga memungkinkan bisnis keripik untuk
meningkatkan produktivitas dengan mengurangi beban kerja manusia.
Pengembangan Inovasi Produ k12
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, inovasi produk menjadi kunci
untuk tetap relevan dan memenangkan persaingan. Transformasi digital
memberikan kesempatan bagi bisnis keripik untuk mengembangkan inovasi
produk yang lebih baik. Dengan menggunakan analisis data yang canggih,
bisnis keripik dapat memahami kebutuhan pelanggan dan tren pasar yang
sedang berkembang.

12
McAfee, A., & Brynjolfsson, E. (2017). "Machine, Platform, Crowd: Harnessing
Our Digital Future"

44
45

Sebagai contoh, dengan menganalisis data penjualan dan umpan balik


pelanggan, bisnis keripik dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam produk
yang ada dan menciptakan varian rasa baru yang inovatif. Selain itu,
penggunaan teknologi seperti augmented reality (AR) atau virtual reality
(VR) juga memungkinkan bisnis keripik untuk menciptakan pengalaman
konsumen yang lebih interaktif dan menarik. 13
2. Pemasaran yang Lebih Efektif
Transformasi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi dan
berinteraksi dengan konsumen. Dalam konteks bisnis keripik, transformasi
digital membuka peluang untuk melakukan pemasaran yang lebih efektif
dan mencapai audiens yang lebih luas. Dengan adanya media sosial dan
platform e-commerce, bisnis keripik dapat memanfaatkan berbagai strategi
pemasaran digital. Misalnya, penggunaan jejaring sosial seperti Facebook,
Instagram, dan YouTube memungkinkan bisnis keripik untuk
mempromosikan produk mereka secara lebih terarah kepada target audiens
yang tepat. Selain itu, penggunaan iklan online dan mesin pencari seperti
Google Ads juga dapat meningkatkan visibilitas bisnis keripik di internet
dan menarik lebih banyak pelanggan potensial. Optimalisasi Rantai Pasok
dan Manajemen Persediaan14
Transformasi digital juga memberikan dampak positif pada
pengelolaan rantai pasok dan manajemen persediaan bisnis keripik. Dengan
mengadopsi teknologi digital seperti Internet of Things (IoT) dan big data
analytics, bisnis keripik dapat memonitor dan mengelola persediaan dengan
lebih efektif. Dalam rantai pasok, penggunaan IoT dapat membantu
mengurangi biaya dan waktu dalam transportasi dan pengiriman produk.
Selain itu, analisis data yang canggih juga dapat membantu bisnis keripik

13
Westerman, G., Bonnet, D., & McAfee, A. (2014). "Leading Digital: Turning
Technology into Business Transformation".
14
Scott, D. M. (2015). "The New Rules of Marketing and PR: How to Use Social Media,
Online Video, Mobile Applications, Blogs, Newsjacking, and Viral Marketing."
46

melakukan peramalan permintaan yang lebih akurat, sehingga mengurangi


risiko persediaan yang berlebihan atau kekurangan. 15
3. Personalisasi dan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik
Dalam era digital, pelanggan mengharapkan pengalaman yang lebih
personal dan relevan dari bisnis. Transformasi digital memungkinkan bisnis
keripik untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Dengan memanfaatkan teknologi seperti analisis data, bisnis keripik dapat
mengumpulkan informasi tentang preferensi dan perilaku pelanggan.
Informasi ini dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman
pelanggan, seperti menyediakan rekomendasi rasa berdasarkan histori
pembelian, mengirimkan penawaran eksklusif, atau memberikan poin
loyalitas yang dapat ditukarkan dengan diskon atau hadiah lainnya. Dengan
memberikan pengalaman yang lebih baik, bisnis keripik dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas
mereka. 16
5.2 Jenis-Jenis Inovasi Bisnis Digital Dalam Bisnis Keripik
Dalam bisnis keripik, inovasi bisnis digital dapat mencakup berbagai aspek,
mulai dari pengembangan produk hingga pengalaman pelanggan. Dalam
pembahasan ini, kita akan melihat beberapa jenis inovasi bisnis digital yang
dapat dilakukan dalam bisnis keripik.
1. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan salah satu jenis inovasi bisnis digital yang
paling penting dalam bisnis keripik. Dalam era digital, konsumen semakin
mencari produk yang unik dan berbeda. Oleh karena itu, bisnis keripik dapat
menciptakan inovasi produk dengan menggunakan teknologi digital.

15
Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). "The Second Machine Age: Work, Progress,
and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies."
16
Davenport, T. H., Guha, A., & Grewal, D. (2020). "The AI Advantage: How to Put the
Artificial Intelligence Revolution to Work."
47

Beberapa contoh inovasi produk yang dapat dilakukan adalah:


a. Pengembangan Varian Rasa Baru
Dengan menggunakan analisis data dan mendengarkan umpan balik
pelanggan, bisnis keripik dapat mengidentifikasi tren rasa yang sedang
populer dan mengembangkan varian rasa baru yang menarik bagi
konsumen.
b. Penyajian yang unik
Bisnis keripik dapat menciptakan pengalaman pengemasan atau
penyajian yang unik dan menarik dengan menggunakan teknologi
seperti augmented reality (AR) atau virtual reality (VR).
2. Inovasi Proses Produksi
Transformasi digital juga memberikan kesempatan untuk melakukan
inovasi dalam proses produksi. Dalam bisnis keripik, inovasi proses
produksi dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi
biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Beberapa contoh
inovasi proses produksi yang dapat dilakukan adalah:
a. Otomatisasi Produksi
Menggunakan mesin dan robotik untuk mengotomatisasi beberapa
tahap produksi, mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan
kecepatan produksi, dan mengurangi beban kerja manusia.
b. Penggunaan Sensor dan Internet of Things (IoT)
Sensor yang terhubung dengan sistem cerdas dapat digunakan untuk
memantau dan mengendalikan proses produksi secara real-time,
memungkinkan bisnis keripik untuk mengidentifikasi dan mengatasi
masalah produksi dengan cepat.
3. Inovasi Pemasaran dan Penjualan
Inovasi bisnis digital juga menghadirkan peluang untuk melakukan
inovasi dalam pemasaran dan penjualan bisnis keripik. Dalam dunia yang
semakin terhubung, konsumen lebih banyak mencari informasi dan
berinteraksi secara online. Oleh karena itu, beberapa jenis inovasi
pemasaran dan penjualan yang dapat dilakukan adalah:
48

a. Pemasaran Digital
Bisnis keripik dapat memanfaatkan media sosial, situs web, iklan
online, dan platform e-commerce untuk mempromosikan produk
mereka secara lebih luas dan terarah kepada target audiens yang tepat.
b. Penggunaan Influencer Marketing
Menggandeng influencer di media sosial yang memiliki pengikut
yang banyak dan relevan dengan target pasar bisnis keripik untuk
memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek.
c. Program loyalitas pelanggan
Menerapkan program loyalitas pelanggan dengan memberikan poin
atau reward kepada pelanggan yang setia untuk meningkatkan loyalitas
dan mempertahankan pangsa pasar.
4. Inovasi Manajemen Rantai Pasok
Dalam bisnis keripik, manajemen rantai pasok yang efisien dan
terintegrasi sangat penting. Transformasi digital membuka peluang untuk
melakukan inovasi dalam manajemen rantai pasok bisnis keripik. Beberapa
contoh inovasi ini adalah:
a. Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)
Menggunakan teknologi RFID yang memungkinkan pelacakan yang
lebih akurat dan real-time terhadap persediaan dan pengiriman produk.
b. Big Data Analytics
Menggunakan analisis data yang canggih untuk meningkatkan
pengelolaan persediaan, peramalan permintaan, dan mengoptimalkan
penyimpanan dan distribusi produk.
5. Inovasi Pengalaman Pelanggan
Pengalaman pelanggan yang baik menjadi faktor penentu dalam
kesuksesan bisnis keripik. Dalam era digital, bisnis keripik dapat melakukan
inovasi dalam pengalaman pelanggan dengan menggunakan teknologi
digital. Beberapa contoh inovasi ini adalah:
49

a. Personalisasi pengalaman
Menggunakan data pelanggan untuk memberikan pengalaman yang
lebih personal dan relevan, seperti memberikan rekomendasi produk
berdasarkan preferensi pelanggan atau mengirimkan penawaran
khusus.
b. Self-service dan teknologi berbasis layar sentuh
Memberikan akses mandiri bagi pelanggan untuk memilih dan
memesan produk mereka secara sendiri melalui teknologi self-service
dan layar sentuh.
5.3 Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital Bisnis Keripik
Desain proyek inovasi bisnis digital merupakan langkah awal yang penting
dalam rangka melakukan inovasi bisnis digital. Desain proyek inovasi bisnis
digital yang baik dapat meningkatkan peluang keberhasilan inovasi tersebut.
Berikut ini penyusunan desain inovasi bisnis digital dalam bisnis keripik baik
itu untuk perusahaan keripik Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng, yaitu:
1. Identifikasi Kebutuhan dan Peluang Inovasi
Pada tahap ini, perusahaan keripik akan melakukan identifikasi
kebutuhan dan peluang inovasi dalam bisnis keripik. Identifikasi ini
dilakukan dengan mewawancarai pemilik perusahaan keripik. Wawancara
dilakukan untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan keripik. Berdasarkan hasil wawancara, perusahaan keripik akan
dapat menentukan kebutuhan dan peluang inovasi yang paling penting
untuk diprioritaskan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan keripik
Bapak Iwan, Teh Ita, dan Teh Neneng, berikut adalah beberapa kebutuhan
dan peluang inovasi dalam bisnis keripik:
Kebutuhan:
● Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
● Meningkatkan kepuasan pelanggan
● Memperluas pasar
50

Peluang:
● Penerapan teknologi digital dalam proses produksi keripik dapat
membantu perusahaan keripik untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
● Pengembangan produk dan layanan baru yang inovatif dapat membantu
perusahaan keripik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memperluas pasar.
● Penetrasi pasar digital
2. Penyusunan Desain Proyek
1) Tujuan dan Sasaran Proyek
Tujuan proyek inovasi bisnis digital harus jelas dan terukur. Tujuan
proyek ini dapat berupa peningkatan efisiensi dan efektivitas bisnis,
peningkatan daya saing bisnis, perluasan pasar bisnis, atau peningkatan
kepuasan pelanggan.
Tujuan dari proyek inovasi bisnis digital ini adalah untuk
meningkatkan keberlanjutan dan daya saing perusahaan keripik
singkong Bapak Iwan, Teh Ita dan Teh Neneng melalui transformasi
digital.
Sasaran proyek inovasi bisnis digital harus spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Sasaran proyek ini dapat berupa
peningkatan produktivitas produksi, peningkatan penjualan online
sebesar, atau peningkatan kepuasan pelanggan sebesar.
Sasaran proyek inovasi bisnis digital untuk perusahaan keripik
singkong Bapak Iwan, Teh Ita dan Teh Neneng yaitu sebagai berikut:
● Meningkatkan penjualan online sebesar 20%
● Meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 5%
● Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi sebesar 10%
51

2) Strategi Proyek
Strategi proyek inovasi bisnis digital harus mencakup berbagai
langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
proyek. Strategi proyek ini dapat berupa penerapan teknologi digital
baru, pengembangan produk baru, atau perubahan proses bisnis.
Strategi proyek inovasi bisnis digital untuk usaha keripik singkong
Ummi (Iwan, teh Ita, dan teh Neneng) adalah sebagai berikut:
1. Inovasi Proses Bisnis
Perubahan proses bisnis merupakan salah satu strategi inovasi
bisnis digital yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
keripik.Perubahan proses bisnis dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi digital, seperti aplikasi atau software.
Aplikasi atau software tersebut dapat membantu UMKM keripik
singkong Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng untuk melakukan
proses bisnis secara lebih efisien dan efektif. Perubahan proses
bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis keripik,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Perubahan
proses bisnis dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1) Membangun Sistem Manajemen Stok Digital
Untuk membangun sistem manajemen stok digital,
perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak manajemen stok
yang dijual secara komersial. Perangkat lunak ini biasanya dapat
diintegrasikan dengan sistem ERP perusahaan. Dengan sistem
manajemen stok digital, perusahaan dapat melacak stok bahan
baku secara real-time. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
memastikan bahwa bahan baku selalu tersedia dalam jumlah yang
cukup dan tidak kadaluarsa. Berikut adalah beberapa manfaat dari
sistem manajemen stok digital:
● Meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan stok
● Mengurangi risiko kehabisan stok
● Meningkatkan efektivitas dalam pengambilan keputusan
52

2) Menggunakan Teknologi IoT untuk Memantau Proses Produksi


Untuk menggunakan teknologi IoT untuk memantau proses
produksi, perusahaan dapat menggunakan sensor dan perangkat
IoT lainnya untuk mengumpulkan data dari proses produksi. Data
tersebut kemudian dapat dikirimkan ke cloud untuk dianalisis.
Dengan teknologi IoT, perusahaan dapat memantau proses
produksi secara jarak jauh. Hal ini dapat membantu perusahaan
untuk mencegah terjadinya masalah produksi dan meningkatkan
efisiensi produksi. Berikut adalah beberapa manfaat dari
teknologi IoT untuk memantau proses produksi:
● Meningkatkan efisiensi produksi
● Meningkatkan kualitas produk
● Mengurangi biaya produksi
3) Mengimplementasikan Sistem ERP untuk Mengelola Rantai
Pasokan
Untuk mengimplementasikan sistem ERP, perusahaan dapat
menggunakan perangkat lunak ERP yang dijual secara komersial.
Perangkat lunak ini biasanya dapat diintegrasikan dengan sistem
manajemen stok dan sistem produksi perusahaan. Dengan sistem
ERP, perusahaan dapat mengelola rantai pasokan secara lebih
efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan
bahwa barang dapat dikirimkan kepada pelanggan tepat waktu dan
dalam kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari
sistem ERP untuk mengelola rantai pasokan:
● Meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan rantai
pasokan
● Mengurangi biaya logistik
● Meningkatkan kepuasan pelanggan
4) Penerapan Teknologi Digital dalam Proses Produksi
Penerapan teknologi digital dalam proses produksi keripik
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin produksi
53

otomatis.Mesin produksi otomatis dapat menggantikan tenaga


kerja manusia dalam proses produksi keripik. Penggunaan mesin
produksi otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
produksi keripik, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan
meningkatkan kualitas produk. UMKM keripik singkong ummi
baik yang dimiliki oleh Bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng
dapat bekerja sama dengan produsen mesin produksi otomatis
untuk mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang
sesuai dengan kebutuhan usahanya.
2. Inovasi Produk dan Layanan
1) Pengembangan produk baru
Pengembangan produk baru merupakan salah satu strategi
inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
keripik. Produk baru yang dikembangkan dapat berupa produk
keripik dengan rasa baru, produk keripik dengan kemasan baru,
atau produk keripik dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi
misalnya dengan menggunakan bahan baku singkong organik.
Pengembangan produk baru dapat menarik minat konsumen baru
dan meningkatkan penjualan keripik.
Untuk mengembangkan produk keripik singkong dengan rasa
baru, perusahaan dapat melakukan riset pasar untuk mengetahui
tren rasa keripik singkong yang disukai konsumen. Setelah
mengetahui tren tersebut, perusahaan dapat mengembangkan
produk keripik singkong dengan rasa baru yang sesuai dengan
tren. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
keripik singkong termasuk Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng,
yaitu:
54

1. Melakukan Riset Pasar


Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Bapak Iwan, teh
Ita dan teh Neneng adalah melakukan riset pasar untuk
mengetahui tren rasa keripik singkong yang disukai
konsumen. Dengan memahami tren rasa, Bapak Iwan, teh Ita
dan teh Neneng dapat mengembangkan rasa yang sesuai
dengan selera konsumen.
2. Pilih Rasa yang Unik dan Menarik
Rasa yang unik dan menarik dapat menarik perhatian
konsumen dan mendorong mereka untuk mencoba produk
tersebut. Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat mencoba
kombinasi rasa yang berbeda dalam produk keripiknya, seperti
rasa pedas manis, rasa gurih asam, atau rasa gurih smoky.
3. Gunakan Bahan-Bahan Berkualitas Tinggi
Bahan-bahan berkualitas tinggi dapat menghasilkan rasa yang
lebih enak dan lezat. Oleh karena itu, Bapak Iwan, teh Ita dan
teh Neneng penting untuk menggunakan bahan-bahan
berkualitas tinggi untuk produk keripik singkongnya.
Untuk mengembangkan produk keripik singkong dengan
kemasan baru yaitu dengan menerapkan produksi yang
berkelanjutan. Di mana, pelaku usaha keripik singkong termasuk
Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat menggunakan kemasan
yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan kemasan
plastik yang terbuat dari polietilen tereftalat (PET), Polipropilen
(PP) atau Polietilen (PE). Selain itu, Bapak Iwan, teh Ita dan teh
Neneng dapat menggunakan kemasan yang lebih praktis karena
dapat memudahkan konsumen untuk mengonsumsi produk
keripik singkongnya misalnya menggunakan standing pouch
yang didesain secara menarik. Ada beberapa tips yang dapat
dilakukan oleh Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng untuk
menciptakan kemasan baru, yaitu:
55

1. Lakukan Riset Pasar


Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Bapak Iwan, teh
Ita dan teh Neneng adalah melakukan riset pasar untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, Bapak Iwan,
teh Ita dan teh Neneng dapat mengembangkan kemasan yang
sesuai dengan target pasarnya.
2. Pilih Bahan Kemasan Yang Tepat
Bahan kemasan merupakan salah satu faktor yang paling
penting dalam menentukan kualitas dan daya tarik kemasan.
Oleh karena itu, penting untuk memilih bahan kemasan yang
tepat untuk produk keripik singkong.
3. Desain Kemasan yang Menarik
Kemasan yang menarik dapat menarik perhatian konsumen
dan mendorong mereka untuk membeli produk Anda. Oleh
karena itu, Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng harus membuat
desain kemasan yang menarik dan sesuai dengan target
pasarnya.
4. Tambahkan Informasi yang Relevan
Kemasan harus dilengkapi dengan informasi yang relevan,
seperti komposisi produk, tanggal kadaluarsa, dan cara
penyimpanan. Informasi ini penting untuk memberikan
informasi kepada konsumen tentang produk singkong yang
diproduksi.
2) Menyediakan Layanan Pesan Antar Keripik Secara Online
Untuk menyediakan layanan pesan antar keripik secara online,
perusahaan keripik baik bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng
dapat bekerjasama dengan layanan pesan antar yang sudah ada.
Perusahaan juga dapat membangun armada layanan pesan
antarnya sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat dari layanan
pesan antar keripik secara online:
56

● Menjangkau lebih banyak pelanggan


● Meningkatkan kenyamanan pelanggan
● Meningkatkan penjualan
3. Inovasi Pemasaran dan Penjualan
1) Melakukan Pemasaran Digital Melalui Media Sosial
UMKM Keripik singkong baik yang dimiliki oleh Bapak Iwan,
teh Ita maupun yang dimiliki oleh teh Neneng dapat
menggunakan teknologi digital untuk menjangkau lebih banyak
pelanggan dan meningkatkan penjualan.Media sosial merupakan
salah satu platform yang paling efektif untuk melakukan
pemasaran digital bagi UMKM.
Dengan memanfaatkan media sosial, UMKM dapat
menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan
penjualan produknya. Untuk melakukan pemasaran digital
melalui media sosial, perusahaan dapat membuat akun media
sosial untuk mempromosikan produknya seperti melalui Tiktok,
Facebook, Instagram ataupun Whatsapp. Perusahaan juga dapat
membuat konten menarik dan informatif untuk menarik perhatian
konsumen.
Berikut ini tips yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
Keripik singkong ummi yaitu bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng
untuk melakukan pemasaran digital melalui media sosial, yaitu:
1) Pilih Platform Media Sosial yang Tepat
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih
platform media sosial yang tepat untuk target pasar. Jika target
pasarnya anak muda, maka bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng
dapat menggunakan platform media sosial seperti Instagram,
TikTok, atau YouTube. Akan tetapi, jika target pasarnya orang
dewasa, maka bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat
menggunakan platform media sosial seperti Facebook atau
Twitter.
57

2) Buat konten yang menarik dan informatif


Konten merupakan hal yang paling penting dalam pemasaran
digital melalui media sosial. Oleh karena itu, penting untuk
membuat konten yang menarik dan informatif. Konten yang
menarik dapat menarik perhatian konsumen dan mendorong
mereka untuk mengikuti akun yang dimiliki. Konten yang
informatif dapat memberikan informasi tentang produk keripik
singkong dan manfaatnya bagi konsumen.
Contoh konten yang dapat dibuat oleh Bapak Iwan, teh Ita dan
teh Neneng yaitu misalnya membuat gambar atau video
produk keripik singkong, Membuat konten tentang resep atau
cara membuat keripik singkongnya yang mudah dan praktis,
memberikan testimoni dari konsumen, serta melakukan
promosi dan memberikan diskon.
3) Gunakan hashtag yang relevan
Hashtag dapat membantu bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng
dalam menjangkau lebih banyak konsumen. Oleh karena itu,
penting untuk menggunakan hashtag yang relevan dengan
produk keripik singkong. Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng
dapat menggunakan hashtag yang umum digunakan untuk
produk sejenis atau hashtag yang spesifik untuk lokasi tempat
usahanya.
4) Interaksi dengan konsumen
Interaksi dengan konsumen merupakan salah satu cara untuk
membangun hubungan dengan konsumen. Bapak Iwan, teh Ita
dan teh Neneng dapat berinteraksi dengan konsumen dengan
membalas komentar, menjawab pertanyaan, atau mengadakan
kuis dan giveaway.
58

2) Menjual Produk Keripik Singkong Secara Online Melalui E-


commerce
Pelaku usaha keripik singkong baik bapak Iwan, teh Ita
maupun teh Neneng juga dapat menggunakan e-commerce untuk
menjual produknya secara online.Untuk menjual produknya secara
online melalui e-commerce, perusahaan dapat mendaftarkan
produknya di platform e-commerce seperti Shoppee, Lazada
ataupun Tokopedia. Perusahaan juga dapat membuat situs web
toko online sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat dari menjual
produk secara online melalui e-commerce:
● Menjangkau lebih banyak pelanggan
● Meningkatkan penjualan
● Meningkatkan efisiensi penjualan
3) Timeline Proyek
Timeline proyek inovasi bisnis digital harus mencakup jadwal
pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir. Timeline proyek ini harus
realistis dan dapat dicapai. Timeline proyek inovasi bisnis digital untuk
usaha keripik singkong ummi (Iwan, teh Ita dan teh Neneng) adalah
sebagai berikut:
59

4) Tim Pelaksana Proyek


Dalam perjalanan inovasi bisnis digital UMKM kripik singkong,
Oki Rusmayadi memegang peranan penting sebagai Project Manager.
Oki tidak hanya mengelola dan mengoordinasikan setiap aspek proyek,
tetapi juga berperan dalam mengidentifikasi dan mengatasi setiap
hambatan yang mungkin muncul. Keputusan strategis yang dibuat oleh
Oki memberikan arah yang jelas bagi tim agar tetap berada pada jalur
yang benar dan mencapai tujuan proyek dengan sukses.
Anita Maharani, sebagai Analis Pasar dan Riset, menjadi otak di
balik upaya penggalian informasi pasar yang mendalam. Anita
memeriksa tren konsumen terkini, mengevaluasi potensi pasar, dan
menyusun laporan riset yang menjadi landasan kuat bagi pengembangan
strategi bisnis digital. Dengan analisisnya, Anita membantu tim untuk
memahami dinamika pasar dan merancang pendekatan yang sesuai.
Gesi Mawarni, Ahli Digital Marketing, membawa keahliannya
dalam merancang dan melaksanakan kampanye pemasaran online. Gesi
tidak hanya fokus pada pengelolaan media sosial untuk meningkatkan
visibilitas produk, tetapi juga secara proaktif menganalisis kinerja
strategi pemasaran digital. Kolaborasinya dengan desainer grafis
memastikan bahwa konten visual yang dihasilkan memenuhi standar
kualitas dan daya tarik.
Dengan peran yang terdefinisi secara jelas ini, keempat anggota tim,
Oki, Anita, dan Gesi. membentuk sebuah tim yang solid dan
terkoordinasi. Kolaborasi antara mereka menjadi kunci keberhasilan
dalam menjalankan proyek inovatif ini.
5) Metode Evaluasi Proyek
Evaluasi proyek merupakan proses untuk mengukur keberhasilan
proyek. Evaluasi proyek penting dilakukan untuk memastikan bahwa
proyek telah mencapai tujuan dan sasarannya.
60

Dalam desain proyek inovasi bisnis digital untuk perusahaan keripik


singkong Bapak Iwan, Teh Ita dan Teh Nenen, metode evaluasi proyek
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Evaluasi Penjualan Online
Evaluasi penjualan online bertujuan untuk mengukur apakah
proyek telah berhasil meningkatkan penjualan online perusahaan.
Penjualan online dapat dievaluasi dengan menggunakan metode-
metode berikut:
a. Analisis Penjualan Online
Analisis penjualan online adalah proses untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
penjualan online. Data penjualan online dapat diperoleh dari
berbagai sumber, seperti sistem e-commerce, media sosial, dan
data dari pihak ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran
meningkatkan penjualan online sebesar 20%, perusahaan dapat
menggunakan metode analisis penjualan online untuk
membandingkan total penjualan online sebelum dan sesudah
proyek dilaksanakan
b. Analisis Pasar Online
Analisis pasar online adalah proses untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi data pasar online. Data pasar
online dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti laporan dari
lembaga riset, data dari pemerintah, dan data dari pihak ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran
meningkatkan penjualan online sebesar 20%, perusahaan dapat
menggunakan metode analisis pasar online untuk
membandingkan pangsa pasar online perusahaan sebelum dan
sesudah proyek dilaksanakan.
61

2) Evaluasi Kepuasan Pelanggan


Evaluasi kepuasan pelanggan bertujuan untuk mengukur apakah
proyek telah berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan perusahaan.
Kepuasan pelanggan dapat dievaluasi dengan menggunakan metode-
metode berikut:
a. Survei kepuasan pelanggan
Survei kepuasan pelanggan adalah proses untuk
mengumpulkan data mengenai kepuasan pelanggan. Data
kepuasan pelanggan dapat diperoleh dari survei yang dikirimkan
kepada pelanggan. Survei dapat berisi pertanyaan mengenai
kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan secara
keseluruhan.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran
meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 5%, perusahaan dapat
menggunakan metode survei kepuasan pelanggan untuk
membandingkan skor kepuasan pelanggan sebelum dan sesudah
proyek dilaksanakan.Survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan
dengan mengirimkan kuesioner kepada pelanggan. Kuesioner
dapat berisi pertanyaan mengenai kualitas produk, kualitas
layanan, dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
Misalnya yaitu skor kepuasan pelanggan sebelum proyek yaitu
sebesar 70 sedangkan skor kepuasan pelanggan sesudah proyek
yaitu sebesar 75. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan
kepuasan pelanggan sebesar 7,14%.
b. Analisis Data Pelanggan
Analisis data pelanggan adalah proses untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi data pelanggan. Data
pelanggan dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sistem
CRM, sistem manajemen pelanggan, dan data dari pihak ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran
meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 5%, perusahaan dapat
62

menggunakan metode analisis data pelanggan untuk


membandingkan tingkat retensi pelanggan, tingkat loyalitas
pelanggan, dan tingkat keluhan pelanggan sebelum dan sesudah
proyek dilaksanakan. Misalnya yaitu tingkat retensi pelanggan
sebelum proyek yaitu sebesar 90% sedangkan, tingkat retensi
pelanggan sesudah proyek sebesar 95%. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tingkat retensi pelanggan meningkat sebesar 5%.
c. Analisis Media Sosial
Untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan, pelaku usaha
keripik singkong baik bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng
dapat membandingkan sentimen pelanggan di media sosial.
d. Analisis Perilaku Pelanggan
Disamping metode-metode evaluasi kepuasan pelanggan
sebelumnya, untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan, pelaku
usaha keripik singkong baik bapak Iwan, teh Ita maupun teh
Neneng dapat membandingkan perilaku pelanggan, seperti
frekuensi pembelian, nilai pesanan rata-rata, dan jumlah produk
yang dikembalikan.
3) Evaluasi efisiensi dan produktivitas
Evaluasi efisiensi dan produktivitas bertujuan untuk mengukur
apakah proyek telah berhasil meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan. Evaluasi ini penting dilakukan karena efisiensi dan
produktivitas merupakan faktor penting dalam keberlanjutan dan daya
saing bisnis. Evaluasi akan dilakukan dengan membandingkan biaya
produksi dan produktivitas sebelum dan sesudah proyek dilaksanakan.
Biaya produksi dapat dievaluasi dengan membandingkan biaya
produksi per unit produk sebelum dan sesudah proyek dilaksanakan.
Produktivitas dapat dievaluasi dengan membandingkan jumlah
produk yang dihasilkan per unit waktu sebelum dan sesudah proyek
dilaksanakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dalam menggali potensi transformasi digital bisnis keripik, proyek inovasi
bisnis digital muncul sebagai langkah penting untuk memastikan keberlanjutan
dan meningkatkan daya saing. Kesimpulan dari penelitian ini mencakup
beberapa temuan kunci. Pertama-tama, terlihat bahwa transformasi digital
bukanlah sekadar pilihan, tetapi keharusan untuk bisnis keripik agar tetap
relevan dalam era digital ini. Transformasi digital dapat meningkatkan
keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik melalui peningkatan efisiensi
operasional, pengembangan inovasi produk, dan tetap relevan dalam
persaingan bisnis yang kompetitif. Selain itu, inovasi bisnis digital membuka
peluang baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan produk
menarik, dan meningkatkan koneksi dengan pelanggan,.
Kemudian, jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam
bisnis keripik meliputi inovasi produk, personalisasi pengalaman pelanggan,
pemasaran digital, penggunaan influencer marketing, program loyalitas
pelanggan, inovasi manajemen rantai pasok, dan inovasi pengalaman
pelanggan.
Desain proyek inovasi bisnis digital dapat disusun dengan melakukan
identifikasi kebutuhan dan peluang inovasi, menentukan tujuan dan sasaran
proyek, memilih jenis inovasi bisnis digital yang sesuai, dan melakukan
evaluasi dan pengukuran keberhasilan proyek
Dari temuan ini, muncul beberapa implikasi praktis. Pentingnya
pengembangan keterampilan digital di antara tim, investasi dalam infrastruktur
TI yang kokoh, pemahaman pelanggan yang mendalam, dan strategi pemasaran
digital yang terarah menjadi poin-poin kunci. Rekomendasi untuk
keberlanjutan termasuk penguatan kerja sama, fleksibilitas dan adaptabilitas,
pengukuran kinerja berkelanjutan, peningkatan literasi digital, dan perluasan
pasar melalui eksplorasi digital,.

64
Dalam pemikiran akhir, tergambar bahwa transformasi digital bukan
hanya tentang teknologi. Ini melibatkan budaya inovasi dan kesiapan untuk
bertransformasi demi masa depan yang cerah dalam dunia bisnis keripik.
Meskipun proyek inovasi bisnis digital memberikan banyak keuntungan,
tantangan tidak berhenti di sini. Masa depan membawa perubahan konstan
dalam teknologi dan perilaku konsumen.
Oleh karena itu, perlu adanya keterlibatan kontinu dan evaluasi berkala
terhadap proyek inovasi ini. Bisnis keripik perlu tetap fleksibel dan adaptatif
untuk mempertahankan posisi dalam menghadapi tantangan masa depan yang
belum terungkap.
Dengan menerapkan transformasi digital dan jenis-jenis inovasi bisnis
digital yang sesuai serta menyusun desain proyek inovasi bisnis digital yang
baik, bisnis keripik dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saingnya di
pasar yang semakin kompetitif.
6.2 Saran
1. Pentingnya untuk terus memantau perkembangan teknologi digital dan
menerapkan inovasi bisnis digital yang sesuai agar bisnis keripik dapat tetap
bersaing di pasar yang terus berubah .
2. Mendorong para pelaku bisnis keripik untuk memanfaatkan data dan
analisis untuk memahami kebutuhan pelanggan, mengembangkan inovasi
produk, dan meningkatkan pengalaman pelanggan .
3. Menekankan pentingnya penggunaan media sosial, pemasaran digital, dan
influencer marketing untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan
kesadaran merek .
4. Merancang proyek inovasi bisnis digital dengan tujuan yang jelas, sasaran
yang terukur, dan evaluasi yang terencana untuk memastikan keberhasilan
implementasi inovasi .
5. Mengajak para pelaku bisnis keripik untuk terus melakukan riset pasar dan
berinovasi dalam pengembangan produk, pemasaran, dan pengalaman
pelanggan untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital.

65
DAFTAR PUSTAKA
Adhi, W. (2022). E-Commerce: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Andi Offset.
Alamsyah, M. A. (2022). Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital. Yogyakarta:
Deepublish.
Arief, M. A., & Sari, D. R. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan
ringan: Studi kasus industri keripik di Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 25(2), 168-182.
Azis, A., & Sulistyo, B. (2021). Inovasi bisnis digital untuk meningkatkan daya
saing UMKM makanan ringan di era industri 4.0. Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 24(2), 225-238.
Banjarnahor, J., Setiawan, A., & Anugrah, M. (2022). Strategi Transformasi Digital
Bisnis dalam Meningkatkan Daya Saing. Jurnal Manajemen dan Bisnis,
25(1), 1-12.
Barney, J. B., & Clark, D. N. (2007). Resource-Based Theory: Creating and
Sustaining Competitive Advantage. Oxford University Press
Biswas, A., & Alok, S. (2021). Digital Innovation Project Management: A Practical
Guide. Cham: Springer Nature Switzerland AG.
Blaine, Roger L., and Homer E. Kissinger. "Homer Kissinger and the Kissinger
equation." Thermochimica acta 540 (2012): 1-6.
F. Febrianty et al., Manajemen Perubahan Perusahaan Di Era Transformasi Digital.
Yayasan Kita Menulis, 2020.
Hendarsyah, M. (2019). Mengembangkan Strategi Bisnis di Era Transformasi
Digital. IKOPIN Scientific Journal, 3(2), 1-11.
Hills, Gerald. 2008. “Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and
Opportunities”, Journal of Small and Medium Entrepreneurships, page: 27-
39.
Irawan, R. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan ringan: Peluang
dan tantangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 27(1), 1-17.
Jørgensen, S., & Pedersen, L. J. T. (2018). RESTART Sustainable Business Model
Innovation (Palgrave Studies in Sustainable Business In Association with
Future Earth. Palgrave Macmillan.

66
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2022). Statistik industri
pengolahan makanan dan minuman. Jakarta: Kemenperin.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2022). Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education.
Kusumah, A. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan ringan: Studi
kasus industri keripik di Jawa Barat. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 25(1),
1-14.
Kurniawati, Dwi Agustina, and Andi Cakravastia. 2023. “A Review of Halal
Supply Chain Research: Sustainability and Operations Research
Perspective.” Cleaner Logistics and Supply Chain 6(January).
Larsen, P. & A. Lewis. 2017. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers
to Innovation”, Journal Creativity and Innovation Management, page: 141-
151.
McAfee, A., & Brynjolfsson, E. (2017). Machine, Platform, Crowd: Harnessing
Our Digital Future. W. W. Norton & Company.
Nurdiani, N., & Utami, N. (2021). Inovasi bisnis digital untuk meningkatkan daya
saing industri makanan ringan. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi,
23(2), 189-202.
Porter, M. E., & Heppelmann, J. E. (2014). How Smart, Connected Products Are
Transforming Companies. Harvard Business Review, 92(11), 96-114.
Pramesti, P., Dwijayanti, A., Komalasari, R., & Munawar, Z. (2021). Transformasi
Bisnis Digital UMKM Bola Ubi Kopong di Masa Pandemi Covid-19.
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis, 7(2), 112-119.
https://doi.org/10.38204/atrabis.v7i2.700
Poerwanto, G. Hendra, Kristia Kristia, and Fransisca Pranatasari. 2019. “Praktik
Model Bisnis Berkelanjutan Pada Komunitas UMKM Di Yogyakarta.”
EXERO: Journal of Research in Business and Economics 2(2)
Setiani, S., & Zainuddin, M. (2023). Model bisnis digital: mendorong transformasi
dan inovasi. In: Kajian literasi ilmiah: transformasi bisnis digital. PT. Global
Eksekutif Teknologi, Padang. ISBN 978-623-1604-33-2.

67
PROFIL PENULIS

Oki Rusmayadi

Lahir pada tanggal 18 Oktober 1995 di Kota Sukabumi.


Penulis mengenyam Pendidikan di SMA Perguruan Taman
Siswa kemudian lulus pada tahun 2015. lalu setelah lulus
SMA penulis bekerja sebagai karyawan swasta di PT.
SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk dari 2015 sampai
dengan 2019 dengan jabatan terakhir Assistant chief of
store . hingga pada akhirnya tahun 2021 penulis
mendaftarkan diri sebagai Mahasiswa Universitas Nusa Putra Fakultas Bisnis dan
Humaniora Jurusan Manajemen. Hingga tulisan ini terbit penulis masih tercatat
sebagai mahasiswa aktif di Universitas Nusa Putra.

Email : oki.rusmayadi_mn21@nusaputra.ac.id

Anita Maharani
Penulis lahir pada tanggal 31 Maret 2003 di Sukabumi,
Jawa Barat. Penulis memulai pendidikannya di MI Cimahi
Peuntas pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015. Pada
tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di
MTs. Sunanulhuda dan lulus pada tahun 2018. Kemudian,
penulis melanjutkan Pendidikannya di SMK Yasti Cisaat
dan lulus pada tahun 2021. Pada tahun yang sama yaitu
tahun 2021 penulis melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Nusa Putra
dan hingga saat ini, penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Bisnis dan
Humaniora Universitas Nusa Putra dengan Program Studi Manajemen.

Email : anita.maharani_mn21@nusaputra.ac.id

68
Gesi Mawarni

Penulis lahir pada tanggal 16 September 2002 di Sukabumi,


Jawa Barat, memulai perjalanan pendidikan di SDN
Anggayuda pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015.
Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di
SMP Pembangunan Cibadak dan lulus pada tahun 2018.
Selanjutnya, penulis bersekolah di MAN 1 SUKABUMI
dan lulus pada tahun 2021. Akhirnya, pada tahun 2021,
penulis mendaftar di Universitas Nusa Putra, Fakultas
Bisnis dan Humaniora, Jurusan Manajemen. Hingga saat ini, penulis tercatat
sebagai mahasiswa aktif di Universitas Nusa Putra.

Email : gesi.mawarni_mn21@nusaputra.ac.id

69

You might also like