Professional Documents
Culture Documents
Tesis Joko Wijaya-1
Tesis Joko Wijaya-1
PENDAHULUAN
Sumber daya alam memiliki arti penting bagi Negara Indonesia karena
yang diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 194511. Menurut isi Pasal
hidup.
yang diuraikan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siapa saja
atau badan hukum apa saja dapat melakukan kegiatan pertambangan bila dia
11
Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
22
Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.
33
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
1
Berdasarkan sistem hukum lingkungan yang berlaku, para pihak
rugi kepada korban pencemaran44. Akan tetapi hal ini hanya berlaku untuk
2
Dari uraian tersebut, bahwa Asas Perlindungan dan Pengelolaan
dampak yang akan ditimbulkan oleh adanya sebuah rencana usaha atau
66
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
77
Siti Sundari Rangkuti Hukum Lingkungan dan Kebijakansanaan Lingkungan Nasional,
Airlangga universitas press,hlm 127.
3
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999
AMDAL yaitu suatu kajian dari suatu dampak besar serta penting untuk
Oleh karena itu AMDAL tidak hanya berfokus pada lingkungan hidup saja
4
memanfaatkan sumber daya alam, guna mencapai tujuan pembangunan
dari masa kemasa terus berlanjut guna memenuhi kebutuhan penduduk yang
semakin meningkat.
supaya lingkungan dan sumber daya alam dapat dimanfaatkan sesuai dengan
daya dukung atau kondisi kemampuan lingkungan itu sendiri. Dalam hukum
makhluk hidup, daya, dan juga keadaan memiliki nilai fungsi ekosistem,
makhluk hidup lain. Lingkungan hidup memberi fungsi yang amat penting
dan mutlak bagi manusia. Sama halnya dengan manusia dapat membina atau
5
tanggal 26 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini
Peristiwa ini menjadi suatu tragedi ketika banjir lumpur panas mulai
hingga 50.000 m3 perhari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas
pemukiman dimana total warga yang dievakuasi lebih dari 8.200 jiwa.
Rumah/tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 unit selain itu areal
pertanian dan perkebunan rusak hingga lebih dari 200 ha dan lebih dari 15
lebih dari 1.873 orang. Akibat krusial diantaranya yaitu tidak berfungsinya
kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah
88
Cisilia Andriani. 2011. Dampak Sosial Bencana Lumpur Lapindo Dan Penanganannya di
Desa Renokenongo (Studi Tentang Penanganan Ganti Rugi Warga Desa Renokenongo). Sripsi.
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”. Jawa Timur.
99
Anita Tressya Rumpopoy.2009 “Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam
Penanggulangan Lumpur Lapindo Sidoarjo” Jurnal S1 Ilmu Politik FISIP. Universitas Airlangga
6
Karena semburan lumpur tersebut, Tim Advokasi yang terdiri atas
yang menjadi tergugat yakni: Presiden RI, Menteri Energi dan Sumber Daya
turut tergugat.
tanggal 13 Juni 2008, dan Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung Nomor :
Agustus 2009, Direktur Reserse Kriminal Polda Jatim Komisiaris Besar Edi
1010
Bowo Law Firm, “Perkara Lapindo Harus Dibuka Kembali”,
http://bowolawirm.com/web/2011/10/advokat-ajukanpraperadilan-kasus-lapindo, diakses pada
tanggal 1 Juli 2020, Pukul 10.30 Wib.
7
dengan perkaraNomor 03/pra-PN SDA/2010.1111Praperadilan tersebut
terhadap korban, yang sampai saat ini 12 Tahun sudah lumpur lapindo
maupun mengenai ganti rugi korban lumpur lapindo yang belum tuntas.
daerah yakni pemerintah jawa timur dan pemerintah pusat sangatlah perlu
sebagai bencana.
1111
Jalil Hakim, “Gugatan Lumpur Lapindo Masih Tunggu Putusan MA
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/29/063406854/Gugatan-Lumpur-Lapindo-Masih-
Tunggu-Putusan-Ma, diakses pada tanggal 2 Juli 2020, Pukul 11.00 Wib.
1212
DoniGuntoro,“FaktaHukumKasusLapindo”,diaksesdarihttp://hukum.kompasiana.com/
fakta-hukum-kasus-lapindo, pada tanggal 2 Juli 2020 pukul 11.27 Wib.
8
Dalam putusan Pengadilan Surabaya: Tanggal 30 Maret 2010,
penulis tertarik untuk meneliti Prihal kedudukan dan ganti rugi yang
B. Perumusan Masalah
berikut:
Indonesia?
9
C. Tujuan Penelitian
lingkungan Indonesia.
PT.Lapindo.
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu manfaat ini dapat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
10
E. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual
yang lebih baik dan memberikan penjelasan sejernih mungkin tentang bahan
1. Kerangka Teoritis
teori:
1313
Titik Triwulan Tutik, “Hakikat Keilmuan Ilmu Hukum (Suatu Tinjauan dari Sudut
Pandang Filsafat Ilmu)”, dalam Metode Penelitian Hukum yang dikumpulkan olehValerine,
J.L.K, hlm. 91.
1414
Ibid., hlm. 92.
11
artinya dia bertanggung jawab atas suatu sanksi bila perbuatannya
tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Teori
dalam tanggungannya
bawah tanggungannya.
1515
Hans Kalsen, Teori Umum tentang Hukum dan Negara, PT. Raja Grafindo Persada
Bandung: 2006 hlm 95
1616
Ibid, hlm 93
1717
Ibid. hlm.95
12
Secara umum, prinsip tanggung jawab dalam hukum dapat
based on fault)
liability)
1818
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan konsumen, PT. Sinar Grafika, Jakarta:
2008 hlm 92
1919
Ibid, hlm 93
2020
Ibid, hlm 94
13
Prinsip ini menyatakan, tergugat selalu dianggap bertanggung
karena kesalahannya
2121
E Suherman, Aneka Masalah Hukum Kedirgantaraan (Himpunan Makalah 1961-1995),
Mandar Maju, Bandung: 2000, hlm 37.
14
jawab mutlak adalah prinsip yang menetapkan kesalahan tidak
2222
Salim H.S, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), PT. Sinar Grafika, Jakarta: 2008,
hlm 45
2323
Muhammad Akib, Penegakan Hukum Lingkungan Dalam Perspektif Holistik-Ekologis,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), hlm. 63.
15
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan
tindakan tertentu2424.
bahwa ayat ini merupakan realisasi asas dalam yang ada dalam hukun
merupakan bagian dari polutter pay priciple (PPP), yang dimana tidak
2424
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).
2525
Laode M Syarif, Andri G Wibisana (ed), Hukum Lingkungan Teori, Legislasi dan Studi
Kasus, (Jakarta: USAID), hlm. 54
16
rekomendasi The Organization forEconomic Cooperation and
kondisi yangdapat diterima, atau dengan kata lain ialah bahwa biaya
2626
Muhhammad Muhdar, “Eksistensi Pollutter Pay Principle Dalam Pengaturan Hukum
Lingkungan di Indonesia”, Mimbar Hukum, Volume 21 Tahun 2009, hlm.73
17
diterapkan oleh OECD tercakup dalam 7 kebijaksanaan yang diambil
yaitu:
a. Pengendalian langsung;
b. Perpajakan;
c. Pembayaran;
d. Subsidi;
g. Pungutan-pungutan2727.
menghilangkannya.2828
misalnya:2929
2727
N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan ekologi pembangunan. Edisi kedua, (Jakarta:
Erlangga, 2014)., hlm. 309
2828
Laode M Syarif, Andri G Wibisana, Op.Cit., hlm. 57
2929
N.H.T. Siahaan, Op.CIt., hlm. 310
18
a. Pemasangan dan perbaikan instalasi-instalasi pengolahan
a. Teguran Tertulis
b. Paksaan pemerintah
19
d. Pencabutan izin lingkungan
d. Pembongkaran;
menimbulkanpelanggaran;
20
membayarsemua kerusakan yang terjadi. Prinsip ini dapat diterapkan
surat berharga dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai
kita ketahui bahwa kebakaran hutan dan lahan juga terjadi secara
meluas serta berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, serta
cukup lama. Sebab itu tidak hanya kerugian dari sisi materil yang
21
dikeluarkan untuk penanggulangan bencana kabut asap dan pemulihan
1. Kepentingan Ekonomi
3131
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009.
3232
Penjelasan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Huruf c “Yang dimaksud dengan
“asas keserasian dan keseimbangan” adalah bahwa pemanfaatan lingkungan hidup harus
memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan
serta pelestarian ekosistem.”
22
Ekonomi adalah ilmu yang berusaha mengelola sumber alam
mana dan cara bagaimana dapat diolah agar tercapai tujuan yang
optimal.
lahan.
23
Baik ekonomi yang berdampak langsung bagi Negara,
2. Sosial
stratifikasi sosial.
24
berkelanjutan bukan malah memberikan kesenjangan-kesenjangan,
penindasan.
3. Budaya
25
eksternal yang hadir dari kegiatan/upaya pemanfaatan lingkungan
4. Pengendalian
tidak memiliki daya dukung yang baik, maka sama sekali tidak
26
yang dianggap menguntungkan bagi keserasian dan keseimbangan
alam.
5. KelestarianEkosistem
2. Kerangka Konseptual
diteliti. Konsep merupakan salah satu unsur konkret dan teori. Namun
27
dihasilkan tidak melebar dan meluas. Oleh karean itu berdasarkan judul
sebagai berikut:
1. Pertanggungjawaban
sesuatu secara hukum (yang mana bila terjadi apapun dapat dituntut,
2. Ganti Rugi
Rugi dalam istilah hukum, sering disebut legal remedy, adalah cara
3333
Kamus Bahasa Indonesia, lihat pula dalam (Tesis), Ibrahim Nainggolan, Tanggung
Jawab Pidana Bagi Pelaku Usaha Yang Menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
BerbahayaPada Produk Pangan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, 2017,
Halaman 9
3434
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005
28
pemenuhan atau kompensasi hak atas dasar putusan pengadilan yang
kesengajaan.
terjadi sehari-hari, dalam banyak hal ganti rugi itu dibayar oleh
3. PT Lapindo Brantas
memegang kendali atas PT. Energi Mega Persada Tbk. Pada tanggal
perusahaan tersebut.
4. Bencana
29
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
5. Hukum Lingkungan
dengan segi hukum yang lain yang mencakup pula hukum lingkungan
di dalamnya.
30
alam di dalam setiap proses pembangunan tentu memiliki dampak
F. Metode Penelitian
yang dihadapi.
1. Pendekatan Masalah
2. Sifat Penelitian
31
teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum
penelitian.3535
yang meliputi :
a. Bahan primer, yaitu bahan atau data yang diproleh melalui penelitian
Lingkungan Hidup
3535
Ibid, hlm. 107
3636
Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, CV Alfabeta, Bandung 2012,
hlm 115
32
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang diperoleh dengan
Bahan hukum sekunder dapat dibagi dalam arti luas dan arti sempit.
luas adalah bahan hukum yang tidak tergolong bahan hukum primer
penelitian ini.
uraian teks dan dianalisis dengan teknis analisis deskriptif dan kritis.
33
Semua data yang bermanfaat dalam penulisan ini diperoleh
yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Semua data yang
b. Analisis Data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
34
1. Pengertian Hukum Lingkungan
dengan lingkungannya diperlukan suatu tata aturan yang mengatur sikap dan
3737
Pramudianto, . 2009, Andreas. Penyelesaian Sengketa dalam Hukum Lingkungan
Internasional, Jakarta, Universitas Indonesia, hlm 27.
3838
R.M. Gatot P. SoemartoNomor 1996. Hukum Lingkungan Indonesia.Jakarta : Sinar
Grafika. hlm 62
35
e. Hukum Lingkungan internasional
Budaya;
36
dalam mengelola lingkungan, sehingga pandangan yang lazim disebut
hidup. Selama ini, kedua hal tersebut seolah-olah terpisah satu sama lain.
37
Hukum lingkungan mencakup berbagai bidang hukum. Diantara
hubungan antara negara dengan warga negara. Menurut N.H.T Siahaan, 4141
order).
manusia”.
1. Pengertian Pertanggungjawaban
4141
N.H.T. Siahaan. Hukum Lingkungan. Pancuran Alam. Jakarta. 2009. hlm. 43.
42424
Andi Hamzah, 2005, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005
38
tanggung jawab adalah suatu akibat atas konsekuensi kebebasan seorang
lain sekaligus berupa hal yang melahirkan kewajiban hukum orang lain
39
kerugian bagi orang lain. Dalam ilmu hukum dikenal 3 katagori dari
3. Prinsip-Prinsip Pertanggungjawaban
1) adanya perbuatan;
4546
Djojodirdjo, M.A. Moegni, 1979, Perbuatan melawan hukum : tanggung gugat
(aansprakelijkheid) untuk kerugian, yang disebabkan karena perbuatan melawan hukum, Pradnya
Paramita, Jakarta, hlm 53.
4647
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, 2006, Edisi Revisi, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, hlm 73-79.
40
3) adanya kerugian yang diderita;
masyarakat.
41
terbuka untuk digugat balik oleh pelaku usaha, jika ia gagal
atau kerusakan pada bagasi kabin atau bagasi tangan, yang biasanya
42
dalam prinsip ini tidak ada kemungkinan untuk membebaskan diri
mutlak.
ditentukan, bila film yang ingin dicuci atau dicetak itu hilang atau
hanya dibatasi ganti kerugian sebesar sepuluh kali harga satu rol
film baru.
4. Jenis-Jenis Pertanggungjawaban
a. Pertanggungjawaban Perdata
43
Tanggung jawab hukum dalam hukum perdata berupa tanggung
4748
Komariah, SH, Msi, 2001, Edisi Revisi Hukum Perdata, Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang, hlm 12.
44
3) Tanggung jawab mutlak (tanpa kesalahan) sebagaimana terdapat
dipakainya;
45
perbuatan untuk mana mereka seharusnya bertanggung
jawab.
hukum.4849
b. Pertanggungjawaban Pidana
4849
Djojodirdjo, M.A. Moegni, op.cit, hlm 55.
46
ketentuan hukum yang berlaku.4950Secara subjektif kepada pembuat
celaan obyektif yang ada pada tindak pidana dan secara subjektif
47
(schade), dan biaya yang dikeluarkan (processkosten) yang dialami
pemilik tanah. Makna ganti rugi menurut kamus umum bahasa Indonesia
penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses
Harahap, ganti rugi ialah “kerugian nyata” atau “fietelijke nadeel” yang
Lebih lanjut dibahas oleh Harahap, kalau begitu dapat kita ambil suatu
wanprestasi. Atau ada juga yang berpendapat besarnya ganti rugi ialah
48
relatif, yang bertumpu pada suatu perbandingan antara dua keadaan.
harta kekayaan salah satu pihak yang ditimbulkan dari suatu perikatan
diderita oleh kreditur yang tidak bernilai uang, seperti rasa sakit, dan
sebagainya.5455
Pasal 1445 KUHPerdata). Menurut Undang- undang ada tiga hal yang
5455
Ibid.
49
harus dipenuhi untuk adanya keadaan memaksa, yaitu pertama tidak
bahwa hal tidak dilaksanakan atau tidak pada waktu yang tepat
pihaknya.”
orang lain, maka pihak yang berbuat salah itu harus memberikan ganti
5556
Gunagera, op.cit, hlm. 174
5657
Abulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 1982, hlm. 41.
50
b. Kerugian karena kerusakan, kehilangan atas barang kepunyaan
dan rugi.
Bencana yang disebabkan oleh alam disebut bencana alam. 5859Bencana yang
Bencana alam biasa terjadi karena faktor alam itu sendiri maupun karena
ulah manusia. Bencana alam karena faktor alam terjadi murni karena
5758
Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian
dan Dari Undang-Undang), Mandar Maju, Bandung, 1994, hlm. 14.
5859
Poerwadarminta.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 1982
5960
Buletin kamadhis UGM. 2007
51
berbagai proses yang terjadi di alam tanpa sedikitpun manusia yang terlibat
didalamnya.
dan sulit pula untuk dihindari. Bencana alam juga menjadi pusat perhatian
yang besar dalam menarik dan mengundang respon dari berbagai pihak
manusia. Sebagai contoh, bencana letusan gunung api tidak bias dihentikan
adalah bencana yang disebabkan karena kondisi alam yang tidak seimbang
52
kematian, bencana tersebut sifatnya mendadak, sangat cepat dan
bencana alam yang disebabkan oleh gaya-gaya dari dalam bumi. Sedangkan
bencana alam yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi,
manusia.6061
antara lain:
b. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
teror.6162
6061
Buletin kamadhis UGM. 2007:3
6162
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007Tentang Penanggulangan Bencana
53
2. Sikap Pemerintah Terhadap Pencemaran Lingkungan
meletusnya gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor dan lain-lain akan
baik pemerintah pusat atau daerah dan masyarakat saling bekerja sama
54
Perkembangan hukum lingkungan Indonesia sangat dipengaaruhi oleh
hidup dalam GBHN 1973-1978 untuk pertama kalinya. Pada BAB III Pola
ini.6364
BAB III
6263
Sukanda Husin,Penegakan hukum lingkungan Indonesia.Sinar grafika. Jakarta.
2009.Hlm 1
6364
Ibid Hlm 3
55
Bencana lumpur lapindo merupakan fenomena meluapnya semburan
lumpur dari perut bumi yang terjadi di Siduarjo. Bencana ini bermula dari
Setelah diselidiki ternyata bau tersebut ditimbulkan oleh kebocoran pipa gas
di surmur eksplorasi minyak bumi dan gas (migas) milik PT. Lapindo
Brantas Inc.
Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah lumpur menggenangi dua belas
setempat untuk di ungsikan serta rusaknya areal pertanian. Tidak hanya itu
luapan lumpur ini juga menggenangi sarana pendidikan dan markas koramil
porong. Bahkan hingga bulan Agustus 2006, luapan lumpur ini telah
Tanggualangin.
keluar dari pusat semburan semakin meningkat. Pada awal semburan pada
tanggal 29 Mei 2006 hingga 29 Juni 2006, volume semburan 5000 m 3 per
hari. Namun mulai awal Agustus volume Lumpur yang keluar rata-rata
mncapai 126.000 m3 per hari. Dengan total warga yang dievakuasi sebanyak
56
lebih dari 8.200 jiwa dan 25.000 jiwa tak mengungsi. Karena tak kurang
10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah ibadah terendam
lumpur.
dan 31 pabrik. Lahan sawah untuk tebu yang terendam mencapai 428,65 ha.
Menurut kepala desa Banjir lumpur panas juga memaksa ratusan ribu
Malang. Padahal jalan tol ini merupakan akses utama yang menghubungkan
kemudian ialah kemacetan yang luar biasa terjadi dijalan raya porong yang
57
Malang. Hal ini menimbulkan kerugian akibat Lumpur Lapindo sebesar Rp.
27,4 triliun. Kerugian tersebut terjadi sepanjang Tahun 2006 dengan rincian
Rp. 11 triliun kerugian langsung dan Rp. 16,4 triliun kerugian tidak
bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Kerugian tersebut antara lain berupa
berdampak pada kehidupan sosial masyarakat ini akan terus muncul seiring
6465
Bappenas, 2006 cit Mutiawati dan Ira, 2010
58
adanya semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo di Kabupaten
Sidoarjo ini.
tender dari Lapindo Brantas Inc senilai US $ 24 juta. Namun dalam hal
tingkatan izin yang dimiliki oleh lapindo. Hak konsesi eksplorasi Lapindo
diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah Badan Pengelola
Minyak dan Gas (BPMIGAS). Akan tetapi izin konsensinya diberikan oleh
tanpa sadar bahwa Rencana Tata Ruang (RUTR) Kabupaten Sidoarjo tidak
59
diikuti dengan pernytaan Wakil Presiden Yusuf Kalla yang meminta
ganti rugi untuk warga yang ada di dalam peta. Sidoarjo (BPLS). Tapi
peraturan presiden tersebut justru memihak PT. Lapindo. Salah satu contoh
jawab Lapindo pada peta terdampak sesuai dengan kondisi pad Tahun
2007.6769
formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor
titik kedalaman yang telah dicapai. Ketika pengeboran lapisan bumi dari
6668
Majalah Tempo edisi 3 Desember 2006
6769
Koran TEMPO, 22 Oktober 2009
60
belum memasang casing yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman
batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung yaitu dengan
pengeboran yang dilakukan berada pada zona Kendeng yang sama sekali
Bor terpaksa dipotong karena masuk pada lubang yang terdapat dalam
batu gamping formasi klitik karena terjadi hilangnya lumpur dalam formasi
sehingga fluida tersebut harus mencari jalan lain untuk dapat keluar. Hal
Brantas. Hingga Tahun 2012, total ganti kerugian yang telah terbayar adalah
Rp 3,04 triliun. Uraian pembayaran ganti rugi PT. Lapindo Brantas tersebut
61
Tabel 1
Besar Ganti Kerugian PT. Lapindo Brantas dari tahun 2008 hingga 2012
Dari table diatas dapat dilihat besarnya ganti kerugian pada Tahun
2008, PT Minarak Lapindo Jaya telah membeli tanah dan bangunan warga
senilai Rp 1,54 triliun. Pada Tahun 2009 jumlahnya Rp 360 miliar dan
Tahun 2010 sebesar Rp 750 miliar. Pada Tahun 2011, PT Minarak Lapindo
Jaya membayar Rp 240 miliar, sementara pada Tahun 2012 hanya Rp 150
62
Brantas dan wilayah diluar Peta Area Terdampak yang merupakan tanggung
jawab pemerintah. Hingga saat ini, status serta kedudukan kasus lumpur
Brantas.
mengenai topik ini, sejauh pengetahuan penulis telah ada penelitian sejenis
yang mengkaji mengenai kasus lumpur Lapindo, namun hanya terbatas pada
penulis kaji, yaitu mengenai kedudukan serta status kasus lumpur Lapindo
yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti merupakan sebuah
kepada kesesuaian istilah uang pengganti sebagai bentuk ganti kerugian bagi
korban.
PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton
hingga kedalaman 8500 kaki (2590 meter) untuk mencapai formasi Kujung
63
(batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang
Tabel 2
Variasi kedalaman Casing
Casing Kedalaman
Dari data diatas dapat dilihat dimulai dari 30 inchi terdapat kedalaman
150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385
kaki dancasing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki. Ketika Lapindo mengebor
lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka
“belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan dipasang tepat
64
Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka
Kujungnya.
Keputusan ini berusaha menegaskan bahwa harus ada tanggung jawab dari
Tim Nasional serta ganti rugi masalah sosial. Inilah yang menjadi celah
bagi PT. Lapindo Brantas untuk tidak melakukan ganti rugi karena tidak
65
tercantum batas akhir atau tata cara pembayaran kepada warga yang terkena
musibah.
Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia. Dalam AAPG
66
mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29
pengeboran.6971
tema yang berbeda, dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap
ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu
setempat. Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang
seminggu yang lalu dengan tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu
memberikan opini yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh
kualitas lux yang menjelaskan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan
seluruh dunia, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu dapat dilihat pada table
berikut ini:
6971
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo, diakses pata tanggal 24
Juni 2020, Pukul 09.00 Wib
70
https://hotmudflow.wordpress.com/2008/10/30/laporan-konferensi-aapg-di-cape-town-
afrika-selatan/, diakses pada 23 Agustus 2020, Pukul 16.00 Wib.
67
Tabel 3
Pendapat Para Ahli Geologi Pada Kasus Lumpur Lapindo
No. Nama Para Ahli Asal Ahli Geologi Pendapat Para Ahli
Geologi
3. Dr. Mark Tingay Seorang pembicara dari Dr. Mark Tingay ahli
Universitas Curtin gempa yang berpendapat
Australia bahwa energi gempa
Yogyakarta terlalu kecil
sebagai penyebab
terjadinya semburan di
Sidoardjo.
68
Dari pendapat ahli geologi dunia diatas, sejumlah tidak kurang dari
dimoderatori oleh ahli geologi senior dari Australia. Acara diskusi berjalan
sekitar 2,5 jam tersebut diakhiri dengan voting (pengambilan pendapat) oleh
seluruh peserta yang hadir untuk memperoleh kepastian pendapat para ahli
ini, tidak perlu diragukan dan didiskusikan lagi bahwa penyebab semburan
Meski juga ada klaim bahwa semburan lumpur terjadi karena gempa
dikuasai oleh keluarga Bakrie ini mengklaim bahwa blow out (semburan)
lumpur itu terjadi akibat dari dampak gempa. “Ini akibat gempa Jogjakarta.
ada lindu (gempa). Mungkin ini yang menyebabkan retakan di ladang gas
71
Ibid.
69
kami”, tutur Budi Susanto, ralation and security manager PT Lapindo
Brantas.7274
Dari fenomena diatas, terdapat juga fenomena khusus yaitu DPR yang
justru tidak berpihak pada rakyat, dalam hal ini pihak korban. Sejak awal
Tahun 2007, DPR telah mengancam akan melakukan hak interpelasi kepada
ancaman hak interpelasi itu hanya gertak sambal alias omong kosong.
merupakan bencana alam bukan akibat ulah tangan manusia kini jelas,
rakyat tapi untuk memuaskan hawa nafsu pemerintah DPR dan Lapindo.
yang dikendalikan oleh para kapitalis sang pemilik modal. Keadilan bagi
modal itulah trik dan intrik politik dan ekonomi neo kapitalisme. Alhasil tak
7274
Amalina Rojiba, “Aspek Politis Lumpur Lapindo Sidoarjo Tahum 2006-2014”, dalam
Jurnal AVATARA vol. 4 Nomor 2 Tahun 2019, hlm 514.
7375
Koran Kompas, 2 Agustus 2008
70
Tanggung jawab hukum perusakan pencemaran lingkungan dalam
lingkungan.
alamnya.74
71
Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup juga
agar bahan berbahaya dan beracun tersebut tidak merugikan pihak lain
kita lihat suatu bencana alam yang terjadi secara akademis tentu dapat
terus menerus.
yang menimbulkan kerugian pada pihak lain tortius liability ysistem ini
72
yangmenimbulkan kerugian kepadanya. Kewajiban untuk
penderita.75
dapat dipersalahkan.
75
Patawari, Tanggung Jawab Hukum pengrusakan pencemaran lingkungan, Makasar: UPT
Unhas Press, 2017, hlm 4.
73
lingkungan hidup. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan hingga
hak yang harus diperoleh warga negara. Hal ini sebagaimana Pasal 28H
setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
74
ekosistem, perlu dilakukan pembaruan terhadap Undang- Undang Nomor
Oktober 2009.
Tahun 1945 menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara
75
berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi
sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup
lain.
antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta
wawasan Nusantara.
semakin meningkat.
76
menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial.Oleh karena itu,
lingkungan.
dilaksanakan secara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah.
pembangunan berkelanjutan.
77
hasil KLHS harus dijadikan dasar bagi kebijakan, rencana dan/atau
KLHS dan segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya
78
dampak secara dini. Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)
terjadi.
79
Ketentuan hukum perdata meliputi penyelesaian sengketa
masa depan.
ini hanya berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu pemidanaan
80
Undang-Undang ini tentang prinsip-prinsip perlindungan dan
pada pencemaran lingkungan hidup ini yang dilakukan oleh PT. Lapindo
ini ditegaskan juga pada Bab XII Bagian kesatuu pada Pasal 84 Undang-
pengadilan.
81
C. Mekanisme Pertanggungjawaban Ganti Rugi Akibat Pencemaran
sengketa lingkungan hidup ini dapat dilakukan melalui litigasi atau non
litigasi, namun ini berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang
82
sebagaimana dilnaksudkan dalarn Pasal 3 l Undang Nomor 32 Tahun
ataupun pihak ketiga lainnya. Apabila para pihak telah memilih upaya
tidak berhasil secara tertulis oleh salah satu atau para pihak yang
bersengketa atau salah satu atau para pihak yang bersengketa menarik
83
bersengketa. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku
tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.
84
menyatakan bahwa luapan lumpur PT.Lapindo Brantas disebabkan
85
dari unsur kesalahan serta pertanggungjawaban atas semburan lumpur.
sangat mahal dan sulit ditanggung oleh korban. Selain itu para korban
hal-hal itu sangat sulit diakses dari pihak pemerintah, terlebih lagi dari
pihak Lapindo .
86
justru dapat menyediakan saksi ahli yang lebih kompeten hal ini karena
geologi baik dari dalam dan luar negeri dalam forum internasional
rekomendasi para ahli geologi, minyak dan gas dalam Temu Ilmiah
Inc. merupakan fenomena alam yang disebut gunung lumpur atau mud
bencana alam.
87
mengenai gugatan strict liability, karena dalam putusannya sama sekali
upaya kasasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan, putusan ini
88
hukum perdata telah menghasilkan putusan in kracht dan telah secara
terpengaruh akibat suatu usaha dan/atau kegatan yang dilakukan oleh PT.
Lapindo.
89
sengketa lingkungan hidup ini dapat dilakukan melalui litigasi atau non
litigasi, namun ini berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang
upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau pihak yang
bersengketa.
hidup PT. Lapindo dilakukan secara litigasi. Dimana dalam Pasal tersebut
jawab usaha atau kegiatan untuk membayar ganti rugi melakukan tindakan
sesuai dengan ketentuan hukum oleh penegak hukum, serta dalam hal ini
penanggung jawab usaha atau kegiatan yang mana kegiatannya atau usah
90
tersebut menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
hidup ini. Akan tetapi juga terdapat pengecualian, PT. Lapindo dibebaskan
terdiri atas:
91
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah;
berupa:
92
f. penghentian sementara seluruh kegiatan; atau g. tindakan lain yang
bertujuan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan
fungsi lingkungan hidup.
sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup, dampak yang lebih besar
perusakannya serta kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup jika
lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT. Lapindo ini ditegaskan juga pada
sengketa lingkungan hidup dilakukan secara suka rela oleh para pihak yang
bersengketa. Dan oleh karena itu gugatan melalui pengadilan hanya dapat
dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang
bersengketa.
93
pada paragraf 1 dijelaskan bahwa dalam penyelesaian sengketa lingkungan
kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi
dan/atau melakukan tindakan tertentu. Hal ini disebabkan setiap orang yang
kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar hukum tidak melepaskan
undangan.
jawab mutlak. Dimana maksud Pasal tersebut adalah Setiap orang yang
yaitu dilakuan dengan dua cara, pertama proses hukum perdata (Gugatan
94
Class Action) dan proses hukum Pidana (Sp3 Polda Jatim).Pada gugatan
LEI yangbersalah. Hal ini terasa tidak adil meelihat bukan penderita
95
UUPLH, tanggung gugat mutlak timbul seketika pada pada saat terjadinya
96
BAB IV
PT. LAPINDO
teradinya bencana lumpur lapindo pada Bab III di atas, terdapat dampak
krusial yaitu dampak perekonomian pada masyarakat yang terjadi, tidak bisa
lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar
97
menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat
pertanian.
Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006, luapan lumpur ini telah
dan Tanggulangin, dengan total warga yang dievakuasi sebanyak lebih dari
8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi. Karena tak kurang 10.426 unit
2006 antara lain: lahan tebu seluas 25,61 ha di Renokenongo, Jatirejo dan
kerja yang terkena dampak lumpur ini.Empat kantor pemerintah juga tak
rusak sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810 (Siring 142,
98
Kerusakan lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi, termasuk
penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas
PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa serta satu
kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah
99
B. Upaya Penanggulangan Penghentian Semburan Lumpur Lapindo
diatas, selayaknya para pencari keadilan agar tidak salah melangkah didalam
tersebut.
maka kerusakan yang terjadi tersebut tidak didasari adanya suatu kegiatan
bencanayang terjadi karena proses alam, akan tetapi luapan Lumpur lapindo
100
tertuang didalam proposal kegiatan pemboran dengan melalui suatu
mendapat ijin dari Pemerintah terkait, dan jika perusahaan tersebut tidak
maka dalam hal ini sudah seharusnya Pemerintah terkait yang memberi ijin
misalnya, ekonomi, sosial, dan budaya dan tidak dapat dibayangkan, dimana
menurun, ribuan (bahkan jutaan dimasa yang akan datang) anak terancam
Sampai pada saat sekarang ini, terhadap penegakan hukum atas kasus
101
yang minus etika lebih dikedepankan ketimbang aspek keadilan masyarakat.
Brantas Inc.
Lapindo yaitu :
tiba bor macet, sehingga gas tidak bisa keluar melalui saluran fire pit
102
dalam rangkaian pipa bor dan menekan ke samping. Gas mencari celah
untuk keluar.
lumpur, jika hal itu benar maka telah terjadi kesalahan teknis dalam
operasional standar.
103
tubuh dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker, mengurangi
beracun dan berbahaya (B3) yang melebihi ambang batas. Dalam sampel
lumpur dan dianalisis oleh laboratorium uji kualitas air terdapatnya fenol
kulit seperti terbakar dan gatal-gatal dimana efek sistemik atau efek kronis
sanksi pidana (penjara dan denda) terhadap badan hukum yang melakukan
1997 dinyatakan bila badan hukum terbukti melakukan tindak pidana, maka
Hidup.
Menurut pakar hukum, menyatakan ada tiga ide pokok dari definisi
104
administrasi. Kedua, baik korporasi (sebagai "subyek hukum perorangan
penuntutan.
tersebut bukan karena perbuatan fisik atau nyatanya, akan tetapi berdasarkan
105
Tidak dapatdibayangkan, bahwa banyakribuan pekerja kehilangan
jutaan dimasa yang akan datang) anak terancam putus sekolah, dan
atas kasus lumpur Lapindo tak kunjung jelas.serta adanya kebijakan politik
lapindo, maka peran dan tidakan Pemerintah Indonesia yaitu diantara lain:
Migas.
106
4. Presiden melalui ESDM, Dirjen Migas, dan BP Migas,
proyek-proyek tersebut.
bulan April 2012, ada beberapa kondisi objektif atas kasus lumpur Lapindo
107
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14
bangunan per April 2012 sebesar Rp. 3.409.206.170.252, dan untuk rencana
ini meliputi 641 Ha, 13.237 Kepala Keluarga (KK), dan 39.947 jiwa.
mengikuti tahapan pembayaran PT MLJ. Dalam hal ini realisasi per April
penanganan pembelian tanah dan bangunan warga dengan satuan yang telah
dijelaskan tersebut meliputi 70 Ha, 1.790 Kepala keluarga, dan 6.094 jiwa.
108
BPLS per Maret 2012 telah menyalurkan bantuan uang jaminan bulan
2012 dengan total biaya Rp. 436.797.455.650 dan bantuan sosial berupa
kontrak rumah 2 Tahun, tunjangan hidup 6 bulan, dan biaya evakuasi Rp.
setempat dari hasil studi Tim Kajian Kelayakan Permukiman yang meliputi
9 RT dan 3 Desa, yaitu Siring Barat, Jatirejo, dan Mindi serta mencakup 31
(PAT) Hasil kajian Tim Terpadu (65 RT), hingga 5 April 2012 telah
Atas Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang BPLS. Atas dasar
anggaran 2012 sebesar Rp. 55.761.200.000. Pembayaran jual beli tanah dan
109
pada Tahun 2012, sesuai APBN-P telah teralokasi dana uang muka sebesar
bantuan sosial oleh BPLS dapat diselesaikan pada Tahun anggaran 2012
ini.7778
tertangani, adalah membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342
mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru.Juga ada cadangan 342 hektare
lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober,
dua bulanan lagi.Jika perkira-an itu tepat, waduk terancam kelebihan daya
7778
http://www.setkab.go.id/artikel-4769-lumpur-lapindo-mengantisipasi-putusan-mk.html
diakses 15 April 2019
110
namun asumsi luapan bisa dihentikan sampai tahun 2009 tidak berhasil
pekerjaan ke dalam sumur yang sudah ada). Snubbing unit ini digunakan
untuk mencapai rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter
yang tertinggal pada pemboran awal. Diharapkan bila mata bor tersebut
ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke dasar sumur (9297 kaki) dan
Akan tetapi skenario ini gagal total.Rangkaian mata bor tersebut berhasil
kedua ini juga gagal karena telah ditemukan terjadinya kerusakan selubung
111
lagi.Karena itu, Lapindo Brantas melaksanakan penutupan secara permanen
sumur BJP-1.
terlebih dulu membuat tiga sumur baru (relief well). Tiga lokasi tersebut
antara lain: Pertama, sekitar 500 meter barat daya Sumur Banjar Panji-1.
Kedua, sekitar 500 meter barat barat laut sumur Banjar Panji 1.Ketiga,
sekitar utara timur laut dari Sumur Banjar Panji-1.Sampai saat ini skenario
lain, bahwa yang terjadi adalah fenomena gunung lumpur (mud volcano),
lumpur hanya bisa dilawan dengan mengoperasikan empat atau lima relief
kontraktor dan rental alat pengeboran biasanya memasang tarif lebih mahal
475 miliar. Saat ini pun sulit mendapatkan rig yang menganggur di tengah
112
terlihat tanda-tanda geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada zaman
pertengahan September 2006 hanya tinggal dua. Skenario ini dibuat kalau
dengan lumpur.
tanggul yang ada sekarang. Dengan sedikit upaya untuk menggali lahan
113
tampungnya menjadi lebih besar. Masalahnya, untuk membebaskan lahan
yang baru, sementara semburan lumpur secara terus menerus, dari hari ke
di bagian tengah kali tersebut, bila separuhnya akan diisi lumpur panas
waktu sampai lima bulan bila volume lumpur yang dipompakan ke Kali
Porong tidak melebihi 50.000 m³ per hari. Bila yang akan dialirkan ke Kali
awal Oktober 2006, maka volume lumpur yang akan pindah ke Kali Porong
dari Sungai Brantas yang tinggi, dan kegiatan pengerukan dasar sungai yang
114
Kawasan pantai di Kabupaten Sidoarjo mengalami proses reklamasi
lahan basah di pantai yang terbuat dari lumpur panas Sidoarjo, merupakan
hal yang selaras dengan proses alamiah reklamasi pantai yang sudah
Sidoarjo ke tempat yang kemudian menjadi lahan basah yang akan ditanami
Sidoarjo dan nelayan penangkap ikan di Selat Madura. Pantai rawa baru
menjadi hutan bakau yang lebat dan subur, yang bermanfaat bagi
115
dipimpin Basuki Hadi Muljono, Kepala Badan Penelitian dan
sejumlah menteri, diberi mandat selama enam bulan. Seluruh biaya untuk
Namun upaya Timnas yang didukung oleh Rudi Rubiandini ternyata gagal
50.000 meter kubik per hari menjadi 126.000 meter kubik per hari, untuk
Kabupaten Sidoarjo.
Porong Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai Rp10,9 miliar per tahun. Dan
116
rencana pembuangan lumpur yang dilakukan dengan cara mengalirkannya
bahan endapan.Kalau air bisa dibuang ke laut, tentu danau penampungan tak
tersebut.Dalam kasus ini, Polda Jawa Timur juga telah menetapkan tiga
Polda Jawa Timur dengan alasan bahwa dalam perkara perdatanya gugatan
YLBHI dan Walhi kepada Lapindo dan pemerintah telah gagal.Selain itu,
ahli tambahan, para ahli terkemuka Indonesia dan luar negeri yang
117
ditanggapi).Para tersangka dijerat Pasal 187 dan Pasal 188 KUHP dan UU
dengan ancaman hukum 12 tahun penjara. Wakil Kepala Divisi Humas Polri
Brigjen Anton Bachrul Alam yang sejak tahun 2009 menjadi Kapolda Jawa
luapan lumpur panas ini. Masyarakat adalah korban yang paling dirugikan,
harga NJOP yang rata-rata harga tanah di bawah Rp100 ribu—dibeli oleh
Lapindo sebesar Rp1 juta dan bangunan Rp1,5 juta masing-masing per
penanganan infrastruktur yang rusak. Hal ini dianggap wajar karena banyak
media hanya menuliskan data yang tidak akurat tentang penyebab semburan
lumpur ini.
melahirkan masalah baru, salah satunya adalah soal wacana bahwa lumpur
118
akan dibuang ke laut karena tindakan tersebut justru berpotensi merusak
untuk mengelola lingkungan yang ada di Negara yang tentu saja diiringi
119
konstruksi tanggung jawab PT. Lapindo Brantas kepada korban lumpur
meluas akan tetapi, PT. Lapindo Brantas, inc., tidak memberikan ganti
ketentuan hukum antara masyarakat yang bertempat tinggal “di dalam Peta
Area Terdampak” dan masyarakat yang bertempat tinggal “di luar Peta Area
Terdampak”.
120
Bahwa oleh karena adanya ketentuan dikotomis tersebut, lahir
8076
Ikhtisar Putusan Perkara Nomor 83/PUU-XI/2013 Tentang Pelunasan Pembayaran
Pembelian Tanah dan Bangunan Di luar Peta Area Terdampak hlm 71.
121
hukum yang dikotomis tersebut menyebabkan absennya fungsi negara
masyarakat yang berada di dalam PAT dan masyarakat yang berada di luar
tersebut.8177
lumpur Lapindo dengan segera dapat dipahami dan diterima, tetapi di lain
122
wilayah yang terkena dampak lumpur lapindo dibebankan kepada
Dari fenomena diatas, terdapat juga fenomena khusus yaitu DPR yang
justru tidak berpihak pada rakyat, dalam hal ini pihak korban. Sejak awal
Tahun 2007, DPR telah mengancam akan melakukan hak interpelasi kepada
ancaman hak interpelasi itu hanya gertak sambal alias omong kosong.
merupakan bencana alam bukan akibat ulah tangan manusia kini jelas,
rakyat tapi untuk memuaskan hawa nafsu pemerintah DPR dan Lapindo.
yang dikendalikan oleh para kapitalis sang pemilik modal. Keadilan bagi
modal itulah trik dan intrik politik dan ekonomi neo kapitalisme. Alhasil tak
8279
Koran TEMPO, 22 Oktober 20019
8380
Koran Kompas, 2 Agustus 2008
123
Dengan adanya fenomena seperti di atas, Pemerintah juga
(SP3) atas kasus pidana Lapindo dan disusul munculnya Peraturan Presiden
persoalan ganti rugi pun secara legal kembali direduksi menjadi jual-beli
asset dan pembayaran secara bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
seperti yang disetujui dan dilaksanakan pada daerah yang termasuk dalam
muka dan sisanya dibayarkan paling lambat sebulan sebelum masa kontrak
Peta area terdampak sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah
semburan Lumpur Lapindo tiga Tahun yang lalu tetapi tidak pernah
8481
Koran Jawa Pos, 23 November 2008
124
dianggap penting oleh pemerintah.Padahal warga porong adalah warga
tinggal bagi para masyarakat yang telah di sediakan oleh PT. Lapindo itu
pemberian bantuan air bersih, pengadaan dapur umum bagi 18 Desa yang
karena kondisi ini justru lahir dari kebijakan pemerintah secara structural,
yang secara nyata dapat dilihat dalam beberapa hal.Pertama, kegiatan usaha
minyak dan gas bumi tidak dapat dilaksanakan di wilayah dekat rumah
dengan Pasal 27 dan sanksi Pidana diatur oleh Pasal 41 sampai dengan Pasal
125
total, dengan berkewajiban memulihkan kembali lingkungan hidup yang
telah tercemar atau yang telah hancur akiban luapan lumpur panas sidoarjo
oleh pelaku usaha lingkungan hidup dalam hal ini pemerintah terkait. Sesuai
dengan kasus luapan lumpur panas lapindo, dimana pada kasus tersebut
tersebut.
8582
Koesnadi Hardjasoemantri. “Hukum Tata Lingkungan.Edisi ke.7.Yogyakarta: Gajah
Mada Univerdity Press
126
terkadang muncul dengan tendensius dalam pemberitaan media perlu
yaitu masih adanya warga di area terdampak yang belum menerima ganti
rugi sebesar Rp. 918 Miliar atau 24 %. Sepanjang kekurangan ini belum
Sayangnya gejolak lumpur Lapindo tersebut sering menjadi bola liar, yang
berkepentingan.8683
Sebagai akibat pelanggar hak-hak ekonomi sosial dan budaya maka Negara
8683
http://www.setkab.go.id/artikel-4769-lumpur-lapindo-mengantisipasi-putusan-mk.html
diakses 15 April 2015
127
Dari hal tersebut di atas, jadi sangat jelas unsur melawan hukum
memenuhi hak-hak ekonomi sosial dan budaya yang diatur secara tegas di
dalam Pasal 28 I ayat (4) Perubahan Kedua UUD 1945, Pasal 2 (1) UU
pelanggaran hak ekonomi sosial dan budaya maka melekat kerugian dan
harus :
Migas.
8784
Uli Parulian Sihombing. 2009. The Indonesian Legal Resource Center (ILRC). Jakarta
Selatan
128
d. Presiden melalui ESDM, Dirjen Migas, dan BP Migas,
proyek tersebut.
129
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
gempa Jogya pada tahun 2006. Sebagaiman diatur dalam Pasal 35 ayat (2)
130
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan
2. Yang menjadi kendala dalam penegakan hukum ganti rugi dalam kasus
lumpur ini ditimbulkan akibat gempa bumi tahun 2006 di Jogya. Hakim
dalam perkara ini,memutuskan untuk mengikuti alur pikir saksi ahli dari
131
B. SARAN
2. Para Hakim yang memutus perkara ini seharusnya berikap adil terhadap
saksi ahli yang diajukan. Hakim seharusnya tidak menerima begitu saja
salah satu dari keterangan saksi ahli melainkan hakim harus mencari
132