You are on page 1of 6
ISN PROSES FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR TAHU UNTUK MENURUNKAN COD DAN TSS DENGAN MEMANFAATKAN KIAMBANG (Salvinamolesta) PHYTOREMEDIATION PROCESS OF TOFU LIQUID WASTE FOR REDUCING COD AND TSS BY USING KIAMBANG (Salvinamolesta) Ria Komata Jurusan Teknik Kimi, Universitas Taman Siswa Palembang 4. Taman Siswa No.261 ll Tim I, Palessbang 30114, ladonesia E-mail: komalavia’3@gmail.com ABSTRACT Toft industrial activities in Indonesia are dominated by small-scale businesses with limited capital and production which is still done with simple technology. Tofu liquid waste contains a lot of organic and inorganic compounds that can disrupt the microbial life in waler and pollute the environmentso that it needs treatment before being discharged directly into water. Phytoremediation is one slternative method of wastewater tratment processes by using plants or microorganisms as hyperacumulator, This study aims to determine the length of the absorption process of kiambang (sa/bimanolesia) and determine the influence of the Weight of kiambang (sa/vimamolesta) i reducing the levels of COD and TSS in tofu's wastewater. Waste treatment usesbucket as media with volume SL tha is filled by liquid waste out with composition 1: 5 (tofa's wastewater water) and volume 3 L. Variables in this research ateweight of kiambang(100 g, 250 g and 500 g)and absorption’ time (2 days, 4 days, 6 days and 8 1693-9050 days), The re decrease levels of COD and TSS is abou250 g. Keywords: Kiambang (salinamolestah, Tof liquid waste, Phytoremediation, COD, PENDAHULUAN Industri tahu merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah organik, Limbah yang Gihasilkan oleh industri tahu ada beberapa jenis, yaitu berupa limbah padat kering, limbah padat basal, dan limbah cair. Limbah padat kering dan padat basah tidak menimbulkan masaleh lingkungan karena bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, baban pembuat tepung kedelai, bahan pengembang rotidll. Limbab, cair tahu mengandung zat padat tersuspensi misalnya potongan tahu yang hancur pada saat pemrosesan arena kurang sempurna pada saat penggumpalan, Limbah cair tahu pada umumnya mengandung kedar protein yang tinggi. Limbah cair industri tahu berupa cairan Kental yang terpisah dari gumpalan tabu yang isebut air dadih Suprapti, 2005; Damayanti, 2004), Penclitian mengenai pengolshan limbah cair tabu secara biologi dan kimia telab banyak dilakukan, Sebelumnya pernah dilakukan Septiawan et al, (2014) tanaman catai/ sebagai biofilter dengan sistem conséructed wetland untuk mengetahui penurunan kadar limbah BOD, COD, dan TSS pada limba cair tabu. Namun pada umumnya pengolahan air limbah secara kimia dan biologi masih banyak kekurangan , Pengolahan secara kimia mengakibatkan pencemaran baru yang berasal dari bahan kimia selain i: baban baku pengolahan secara kimia lebih mahal sedangkan Kinetika, Volume 6, November 2015, Ria Komala, Hal: 31-36 ults showed thatthe best length of time of absorption is about Sdays to decrease TSS, with a percentage degradation of COD TSS 87.10" level of COD and ‘And the best weight of kiambang to and 98.4 pengolahan secara Biologi dibutubkan lahan yang cukup luas dan waktu yang cukup lama untuk mendegradasi limbah, Untuk mengatasi kekurangan pada proses pengolahan limbah yang sudah ada maka penelitian kkali ini akan menggunaken metode Fitoremediasi, yyaitu pengolaban limbah dari industri tahu dengan ‘cara sederhana, murah dan mudalh dengan memanfastkan -kemampuan kiambang dalam ‘menurunkan kandungan COD dan TSS pada limbah ‘air tahu yang Dalam penelitian ini memanfastkan kiambang (salvina mofesta) igunakan untuk menurunkan kadar COD, TSS, pl, bau dan warna pada limbah cair tahu. Penelitian ini dibarapkan dapat mengolah dan mengatasi masalah kandungan zat organik pada limbah cair tahu yang mencemarkan jika dibuang, langsung keperairan, Fitoremidiasi— (p/pvoremediation) adalah pemanfaatan tumbuhan, —mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi bahan pencemar, Karena tanaman mempunyai kemampuan yang menyerap logam-logam berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fvoakumulator dan fotockelator (Uiiharto, 1992). Fitoremidiasi dapet dilakukan pada limbah organik maupun anorganik dan juga. unsur logam seperti As, Cd, Cr, Hg, Pd, Zn, Ni dan Cu dalam bentuk padat, cair dan gas (Salt et al., 1998) Kiambang merupakan tumbuban ait yang banyak terdapat di sawab, kolam, sungai, genangan 31 ISSN : 1693-9050 air, danau payau, dan saluran air. Terkadang menjadi sangat banyak dan menutupi permukaan air yang, diam atau aliran yang lambat (Soerjani et al.,1987). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuit lamanya proses absorbsi kiambang untuk penurunan, kadar COD dan TSS dalam limbah cair industri tabu sebelum dibuang ke lingkungan serta Mengetabui pengaruh bobot kiambang dalam penurunan kadar COD dan TSS pada limbah cair industri tahu METODOLOGI Bahan dan Alat Bahan penelitian yang digunakan adalah limbah cair tahu yang diambil dari salah satu pabrik tah yang ada di Palembang. Limbah cair tahu scbelum icoba terlebi dahulu diendapkan selama satu minggu dan diencerkan dengan perbandingan 1 : 5 yyaitu satu liter limbab cair tahu ditambah lima liter air. Limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 liter, Tanaman kiambang diambil dari rawa-rawa di Mariana-Banyuasin, — kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel pada akar, batang dan daun, Bahan-baban kimia untuk analisis COD berupa asam sulfat, kalium dikromat, perak sulfit, merkuri sulfat, ferro amonjum sulfét, dan indikator ferroin sedangkan untuk analisis. TSS membutuhkan membrane filter dan aquadest. ‘Alat yang digunakan adalah baskom, gelas ukur 1 Liter, beker gelas 1 Liter, ember, timbangan 2 kg, perlengkapan alat tulis, panca indera untuk parameter ‘bau dan wamna, Pendahuluan Uji pendabuluan —dimaksudkan untuk mengetabui kerakteristik limbeh cair tahu yang, ddigunakan dalam —penelitian ini, Pada uj pendahuluan, limbah eair tahu diendapkan selama satu-_minggu didslam ember. Setclah diendapkan dilakukan proses pengenceeran limbah cair dengan perbandingan 1: 5 Aklimatisasi Aklimatisasi adalah penyesuaian tumbuban terhadap iklim atau subu pada lingkungen yang baru dimasuki, Aklimatisasi dilakukan dengan cara menanam kiambeng pada air bersih selama satu minggu Pelaksanaan Penclitian Pelaksanaan penelitian utama secara urut dapat dijelaskan scbagai berikut: Uji pendahuluan yaitu praperlakuan pada limbah air tabu dengan pengendapan selama satu minggu dan pengenceran 1 5, tanaman kiambang dibersinkan dari Kotoran yang ada pada akar, batang dan daun _kemudian diaklimatisasi selama satu minggu, Tabap berikutaya mengisilimbab cair tahu yang telah diencerkan kedalam ember sebanyak 3 Titer. setelah itu 32 menimbang kiambang sebagai berat awal dengan variasi 100 g, 250 g dan 500 g, Selanjutnya penanaman kiambang pada limbah cair tahu yang sudah di siapkan. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari 4 bari, 6 bari dan & hari dengan parameter COD, TSS, PHI, warna dan bau. Setelah selesai pengamatan timbang kiambang untuk mengetahui berat akhir Secara garis besar tahapan penclitian ini adalah sebagai berikut Penentuan Lokasi Sampling I Persiapan Alst dan Bahan ‘Analisa Awal dan Uji Pendahuluan 1 Persiapan Alat dan Bahan I Pada Kiambang 1 roses Pengenceran Air Limbah Tabu I roses Fitoremidiasi (Pengolahan Limbah air Tahu dengan menggunakan Kiambang 1. Lama Penyerapan : 24,6 dan 8 hari 2. Berat Kiambang : 100 gr, 250 gr, 500 er Analisa Akhir (COD dan TSS) 1 Pengolahan data Proses Aklimit Gambar.1 Tabapan Penelitian Analisa Sampel Parameter yang dianalisa meliputi COD dan TSS. Anslisa dilakukan di Lab. Kimie Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang 1. Chemical Oxygen Demand (COD) Tujuan analisis COD untuk mengetahui Jumlah oksigen yang dibutubkan untuk mengoksidasi ‘material organik didalam air. Metode COD yang digunakan dilaboraturium yaitu Refluks Tertutup dan Titrimetrik Porsamaan menghitung % Degradasi COD. ‘%Degradasi COD = COD awal - COD akhir x100 % Kinetka, Volume 6, November 2035, Ria Komala, Hal: 32-36

You might also like