Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
PJ: Aderika Sartika
Kontributor:
Debora Widjaya
Hasna Nida
QC & Design:
Syifa Widya Rahmasari
Jantung
14.
1
. 15.
2 16
. 17.
3 18.
4 .
19.
.5
.
20
6
21.
.
7
. 8 22.
.
9 23
10. . .
11. 24
25 1
12.
.
13
. 26
19.
20.
10. 21.
2.
3.
4.
5.
1. Myocardium
2. Valvula Bikuspidalis (Mitral)
3. Valvula Trikuspidalis
4. Valvula Semilunaris Aorta
5. Valvula Semilunaris a. Pulmonalis
1. a. temporal superficial
2. a. facial
3. a. carotis communis
4. a. brachial
5. a. radial
6. a. femoral
7. a. popliteal
8. a. tibial posterior
9. a dorsalis pedis
Pembuluh darah pada jantung
1. Vena Cava Superior
2. Anastomosis (persimpangan pembuluh)
3. Atrium Dextrum
4. a. Coronaria dextra
5. Ventriculus Dexter
6. a. Marginal dextra
7. a. posterior intervenricular
8. a. anterior intervenricular
9. ventriculus Sinister
10. a. Circumflex
11. a. coronaria sinistra
12. Atrium Sinistrum
13. Trunkus pulmonalis
14. Aorta
(Baca berlawanan arah jarum jam)
Pita Suara
Bronkus & Paru
Sagittal Anterior
a : bibir atas
a : langit-langit lunak (soft palate)
b : frenulum labial superior
b : lengkung palatoglossal
c : uvula c : lengkung palatoglossal
d : langit-langit keras (hard palate) d : lengkung palatopharyngeal
e : rongga mulut e : dinding posterior oropharynx
f : tonsila palatina f : lidah
g : lidah g : frenulum lingualis
h : oropharynx h : opening of saluran mandibular
i : tonsil lingual i : gingivae (gums)
j : epiglotis j : frenulum labial inferior
k : tulang Hyoid k : gingivae (gums)
l : laryngopharynx l : palatine raphe
m : esofagus m : hard palate
n : trakea
n : soft palate
o : uvula
p : tonsil palatina
q : sublingual fold with opening of
sublinguat duct
r : vestibula
s : bibir bawah
1 ©FIK UI 2016
(1) Gigi Permanen c : tubulus dentinal
a : incisors central (7 th) d : rongga pulpa (terdapat pembuluh
b : lateral (8 th) darah dan saraf)
c : canine (11 th) e : gingivae (gums)
d : first premolar (11 th) f : cementum
e : second premolar (12-13 th) g : root canal
f : first molar (6-7 th) h : periodontal ligament
g : second molar (12-13 th) i : apical toramen
h : third molar (17-25 th) j : tulang
2 ©FIK UI 2016
LAMBUNG
3 ©FIK UI 2016
HATI, EMPEDU & PANKREAS
4 ©FIK UI 2016
USUS BESAR
5 ©FIK UI 2016
a : bare area
b : falciform ligament
c : lobus kiri
d : round ligament (ligamentum teres)
e : lobus kanan
f : kantung empedu
6 ©FIK UI 2016
a : lesser omentum (di fisura) g : bare area
b : lobus caudatus h : sulcus for inferior vena cava
c : lobus kiri i : vena hepatica
d : porta hepatis (contain: arteri hepatic j : saluran empedu
(kiri) dan vena portal hepatic (kanan) k : lobus kanan
e : lobus quadratus l : kantung empedu
f : ligamentum terres
a : aortic hiatus
b : diafragma
c : celiac trunk
d : arteri mesentrica superior
e : abdominal aorta
f : arteri mesentrica inferior
g : psoas major muscle
h : left common illiac artery
7 ©FIK UI 2016
ANATOMI SISTEM KEMIH (URINARIA)
8 ©FIK UI 2016
a : rektum e : rektum
b : vesika urinaria f : uterus
c : gladula vesiculosa (vesicula g : vagina
seminalis) h : vesika urinaria
d : glandula prostat
9 ©FIK UI 2016
a : ureter i : diafragma urogenital
b : vesika urinaria j : uretra pars membranosa
c : orificium ureteris k : uretra pars spongiosa
d : orificium uretra internum l : penis (pars spongiosa)
e : m. sphingter uretra internum m : orificium uretra eksternum
f : glandula prostat n : uretra
g : uretra pars prostatica o : orificium uretra eksternum
h : m. sphingter uretra eksternum p : vesika urinaria
10 ©FIK UI 2016
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI
a : ureter j : epididimis
b : vesika urinaria k : testis
c : ampula vas deferens l : pubis
d : vesicula seminalis m : uretra pars membranosa
e : glandula prostat n : penis (corpus cavernosum)
f : duktus ejakulatorius o : uretra pars spongiosa
g : penis (corpus spongiosum) p : glans penis
h : vas deferens q : preputium
i : skrotum r : orificium uretra eksternum
11 ©FIK UI 2016
a : ureter k : radix penis
b : ampula vas deferens l : epididimis
c : vesicula seminalis m : testis
d : vas deferens n : corpus cavernosa
e : glandula prostat o : corpus spongiosa
f : uretra pars prostatica p : uretra pars spongiosa
g : uretra pars membranosa q : orificium uretra eksternum
h : glandula bulbourethralis r : corpus cavernosa
i : crus penis s : corpus spongiosa
j : bulbus penis t : uretra pars spongiosa
12 ©FIK UI 2016
a : mons pubis e : anus
b : clitoris f : labia mayora
c : orificium uretra eksterna g : labia minora
d : orificium vagina h : perineum
1.
Bagian yang ditunjuk A adalah... Kelenjar 3.
Bagian yang ditunjuk C adalah... Cecum
sublingualis
A : Haustrum/haustra
B : Kelenjar submandibularis
B : colon ascendens
C : Kelenjar parotid
D : appendix
2. 4.
Bagian yang ditunjuk B adalah... Pyloric Bagian C adalah bagian yang dinamakan...
14 ©FIK UI 2016
Bagian yang ditunjuk F adalah... Medula
renalis
A : Calyx minor
B : Calyx mayor
C : Columna renalis
D : Cortex renalis
E : Pelvis renalis
5.
Bagian yang ditunjuk Z adalah.... Pankreas
6.
Bagian yang ditunjuk D adalah... Vena
8.
hepatica Bagian yang ditunjuk B adalah... m.
A : lobus quadratus sphingter urethra internum
B : lobus caudatus A : orificium uretra internum
C : saluran empedu (bile duct) C : uretra pars prostatica
D : m. sphingter urethra externum
E : uretra pars membranosa
7.
15 ©FIK UI 2016
C : uterus
D : canalis vaginalis
9.
Bagian yang ditunjuk A adalah... ureter
B : orificium ureteris
12.
C : orificium uretra internum Bagian yang ditunjuk C adalah.... urethra
D : orificium uretra externum pars spongiosa
A : urethra pars membranosa
B : penis (corpus cavernosum)
D : penis (corpus spongiosum)
10.
Bagian yang ditunjuk Y adalah.... klitoris
13.
Bagian yang ditunjuk C adalah.... ductus
(vas) deferens
A : ampula ductus deferens
B : vesica (glandula) seminalis
D : glandula bulbourethralis
11.
Bagian yang ditunjuk B adalah... cavum
uteri
A : fimbrae
16 ©FIK UI 2016
Bagian yang ditunjuk C adalah.... corpus
cavernosa
A : urethra pars prostatica
B : urethra pars membranosa
D : corpus spongiosa
14.
17 ©FIK UI 2016
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
18 ©FIK UI 2016
6) V6= Titik potong garis aksila
kiri tengah dengan garis
mendatar dari V4 dan V5
19 ©FIK UI 2016
LANGKAH PENCATATAN EKG:
1 peneraan
• Kecepatan catat: 1mm = 0,04 detik
(25mm/detik)
• Kepekaan alat: 1mV = 10mm
3 ditera kembali
• untuk memastikan kepekaan alat selama
digunakan tidak berubah
20 ©FIK UI 2016
ANALISIS EKG
1. Kualitas EKG
Persyaratan Teknis :
21 ©FIK UI 2016
Stabilitas Alat – garis datar yang bersifat isoelektris tercatat lurus dan
mendatar.
Pencatatan bebas dari interferensi – EKG tercatat bersih tanpa ada
getaran-getaran. Bila ada getaran-getaran, perhatikan grounding alat.
Kestabilan kepekaan alat – kepekaan alat pada permulaan dan pada akhir
pencatatan harus sama.
5. Interval PR
Cara Menghitung :
22 ©FIK UI 2016
Permulaan gelombang P sampai permulaan kompleks QRS, dilakukan pada
sadapan II
Batas Normal :
0,12-0,20 detik
7. Interval QT
Menggambarkan aktivitas ventrikel total. Besar interval QT bervariasi sesuai
dengan frekuensi denyut jantung dan harus dikoreksi dengan menggunakan
normogram.
Cara Menghitung :
Diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang T
Batas Normal :
Pada frekuensi denyut jantung 60x/menit, interval QT normal <380 ms
9. Polaritas Gelombang T
Kriteria :
Umumnya polaritas positif
Polaritas negatif pada sadapan V1 dan aVR
23 ©FIK UI 2016
PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI MANUSIA
Sikap
TATA CARA :
1. Orang percobaan (OP) disuruh (berbaring, duduk, atau berdiri) dengan tenang selama 10
menit (aturan baku 20 menit)
2. Cari dengan palpasi denyut nadi a.radialis (pada pergelangan tangan)
3. setelah menemukan denyut a. radialis, cari denyut a.brachialis (pada Fosa Kubiti)
4. Pasang manset sfigmomanometer 2 jari diatas denyut a.brachialis
5. Pasang stetoskop di telinga dan tempelkan ke a.brachialis (cara auskultasi)
6. Pompa sfigmomanometer hingga melampaui 120mm/Hg
7. Longgarkan pompa sehingga tekanan turun
8. Dengarkan dengan seksama hingga terdengar denyut pertama (menunjukan tekanan sistolik)
9. Dengarkan dengan seksama hingga denyut tidak terdengar lagi (menunjukan tekanan
diastolik)
10. Tentukan tekanan akhir dengan format sistol per diastol (sistol/diastol)
24 ©FIK UI 2016
PENGUKURAN SUHU TUBUH MANUSIA
Pengukuran
Suhu Tubuh
Mulut Ketiak
Lebih
Suhu lebih
Suhu lebih tinggi menggambarkan
rendah
suhu inti tubuh
Termometer
25 ©FIK UI 2016
Tata Cara Pengukuran
Suhu
Mulut Ketiak
• Bersihkan termometer maksimum • Keringkan Ketiak OP (Agar suhu
dengan alkohol ketiak tidak dipengaruhi
• Turunkan meniskus air raksa penguapan keringat)
sampai dibawah skala dengan • Turunkan meniskus air raksa
mengayun-sentakan termometer sampai dibawah skala dengan
beberapakali mengayun-sentakan termometer
• Letakan reservoir termometer beberapakali
dibawah lidah dan suruh OP • Suruh OP berbaring terlentang
menutup mulutnya rapat-rapat • Letakan reservoir termometer di
• Setelah 3 menit, baca dan catat ruang ketiak dan suruh OP
suhu mulut OP menjepit dengan baik
• Setelah 3 menit, baca dan catat
suhu ketiak OP
CATATAN
26 ©FIK UI 2016