Professional Documents
Culture Documents
Dokumen - 5 Persoalan Strategi Militer
Dokumen - 5 Persoalan Strategi Militer
Pertanyaan.
1. Salah satu tugas pokok TNI sesuai UU RI nomor 34 pasal 7 ayat 2 poin ke 8 adalah
memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai
dengan sistem pertahanan semesta, Menurut pendapat Pasis Bagaimana strategi TNI
dalam melaksanakan tugas tersebut ? jelaskan !
Jawab :
Ketahanan wilayah yang kuat dan tangguh yang tersusun di dalam konsep
pertahanan negara sesuai Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan
negara sebagai Deteren Effect menghadapi ancaman terhadap upaya merongrong
kedaulatan NKRI. Ketahanan Wilayah diperoleh apabila penyiapan wilayah pertahanan
darat yang menjadi tanggung jawab TNI dilaksanakan secara terprogram dan
berkelanjutan.
Pemberdayaan wilayah dalam rangka pertahanan dan keamanan nasional
dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan kekuatan penangkal awal dalam menghadapi
ancaman dan gangguan yang dapat menghambat pembangunan nasional. Penyiapan
wilayah pertahanan dan keamanan dilakukan oleh pemerintah secara dini meliputi ruang
juang, alat juang dan kondisi juang. Penyiapan tata ruang wilayah dalam rangka
pembangunan nasional di daerah tidak boleh mengabaikan kepentingan pertahanan dan
keamanan sebagai ruang juang karena mengandung kerawanan di kemudian hari,
keduanya haruslah dilaksanakan secara sinergis agar aspek pertahanan dan keamanan
terakomodir dalam perencanaan pembangunan di daerah. Di sisi lain penataan ruang
diselenggarakan dengan tetap memperhatikan kondisi fisik wilayah NKRI yang rentan
terhadap bencana, kondisi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber
daya alam, sumber daya buatan, serta kondisi geostrategi, geopolitik dan geoekonomi.
Kodim sebagai satuan kewilayahan dalam penyelenggaraan pembinaan bertujuan
mewujudkan wilayah pertahanan yang memiliki kesiapan menghadapi ancaman,
menyiapkan komponen cadangan dan pendukung yang memiliki jiwa yang tangguh dan
ulet dalam menghadapi setiap pengaruh negatif lingkungan. Potensi kewilayahan yang
terdapat pada suatu daerah atau kawasan akan sangat mendukung apabila dikelola
dengan baik. Potensi tersebut adalah sumber daya manusia maupun sumber daya alam
serta faktor pendukung maupun peluang yang ada didaerah. Maka indikator keberhasilan
Kodim dalam melaksanakan pembinaan teritorial adalah mampu memelihara integritas
bangsa dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk dapat melaksanakan
tugas yang berat ini Kodim dituntut mampu menerapkan metode pembinaan teritorial
dengan optimal, dengan berbagai upaya agar pelaksanaan kegiatan pembinaan
1
2. Berbagai konflik dalam negeri masih terjadi khususnya di wilayah Papua yang
banyak menimbulkan korban militer maupun sipil. Menurut Pendapat Pasis Bagaimana
strategi TNI menyelesaikan konflik tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Sejatinya, sinergi atau harmonisasi upaya penyelesaian masalah dan
pembangunan wilayah Papua merupakan frasa yang telah lama digaungkan untuk segera
menuntaskan persoalan yang telah berlangsung lebih dari setengah abad serta masih
menyimpan potensi besar terjadinya disintegrasi. Namun demikian, realisasi dari upaya
tersebut hingga saat ini masih belum terlihat secara nyata dan menghasilkan perubahan
yang signifikan. Ego sektoral dan mindset para aparat ditugaskan di wilayah Papua masih
disinyalir menjadi salah satu kendala utamanya, disamping berbagai kendala yang berasal
dari masyarakat Papua sendiri terkait dengan keterbelakangan kualitas SDM dan berbagai
persoalan kultural lainnya. Papua juga masih dipersepsikan identik dengan kekerasan dan
terror, sehingga menimbulkan ketakutan bagi para aparatur sipil Negara untuk bertugas
disana, dan disisi yang lain mendorong aparat keamanan untuk cenderung berpikir,
bersikap dan bertindak represif dengan mengedepankan langkah kekerasan.
3
1
https://www.merdeka.com/peristiwa/3-strategi-panglima-tni-untuk-menangani-situasi-keamanan-
papua.html, Diakses : 06/03/2023.
4
adalah dunia profesi bagi para negarawan. Strategi raya membimbing dan
mengendalikan strategi militer dan ini hanyalah merupakan salah satu unsur dari
strategi raya. 2
b. Strategi nasional adalah upaya yang menyatupadukan segenap kekuatan
nasional (suatu negara) dalam masa damai dan masa perang untuk mencapai
kepentingan dan tujuan nasional. Dalam lingkup strategi nasional tersebut terdapat
strategi politik secara menyeluruh yang meliputi masalah hubungan luar negeri dan
dalam negeri, strategi ekonomi untuk luar negeri dan dalam negeri. Setiap
komponen mempengaruhi politik langsung maupun tidak langsung. 3
c. Berdasarkan Perpres RI No. 7 Tahun 2008 tentang Kebijakan Umum
Pertahanan negara, bahwa doktrin Pertahanan dan Strategi Pertahanan disusun
untuk mensinergikan kinerja komponen Militer dan Nir Militer dalam rangka
menjaga, melindungi dan memelihara kepentingan nasional Indonesia. Doktrin
pertahanan merupakan keterpaduan komponen militer dan Nir Militer bersifat
Dwiwarna Nusantara. Doktrin Militer bersifat Trimatra Nusantara (AD, AL, AU)
sedangkan Doktrin Nir Militer bersifat Dwidarma Nusantara dari komponen
cadangan dan komponen pendukung. Berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi ditingkat global, regional, dan nasional disusun strategi pertahanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berupa strategi Penangkalan yaitu:
1) Pertahanan multilapis dengan pusat gravitasi dukungan rakyat atas
peran TNI sebagai kekuatan utama yang menentukan di darat, di laut dan di
udara.
2) Merupakan pertahanan total secara terpadu antara komponen Militer
dan Nir Militer untuk menghadapi setiap bentuk ancaman.
3) Di tingkat nasional berupa jaringan terpadu Ketahanan Nasional di
daerah termasuk di wilayah perbatasan dan daerah terpencil didasari
semangat bela negara.
4) Di tingkat regional berupa jaringan kerjasama antara negara-negara
Association of South East Asia Nations (ASEAN) dengan menggunakan
komponen Militer dan Nir-Militer (ekonomi, budaya, identitas) secara terpadu
dalam rangka menjaga, melindungi dan memelihara kepentingan Nsional
Indonesia.
2
Naskah Hanjar BK. Strategi Militer, Seskoad, Desember 2022, Hal. 287.
3
Ibid
6
DAFTAR PUSTAKA