You are on page 1of 15

METODE KONSTRUKSI

PEKERJAAN GALIAN AREA CONTROL BUILDING

Disusun oleh :
Muhammad Arik N. 2035211003
Almasa Zahiro 2035211015

TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN


BANGUNAN SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 1

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................3

1.1 Judul Pekerjaan............................................................................................................................ 3

1.1.1. Pekerjaan Galian................................................................................................................ 3

1.1.2. Control Building................................................................................................................ 3

1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................... 3

1.2.1. Galian untuk Control Building...........................................................................................3

1.2.2. Galian untuk Penempatan Cable Trench............................................................................4

BAB II LINGKUP PEKERJAAN........................................................................................................... 5

2.1. Project Plan................................................................................................................................... 5

2.2. Kebutuhan Peralatan..................................................................................................................... 8

2.2.1. Excavator........................................................................................................................... 8

2.2.2. Dump Truck....................................................................................................................... 9

2.3. Tahapan Pekerjaan ....................................................................................................................... 9

2.3.1. Pekerjaan Persiapan........................................................................................................... 9

2.3.2. Pekerjaan Galian.............................................................................................................. 10

2.3.3. Pekerjaan Pemeriksaan Galian.........................................................................................11

2.4. Akses Alat Berat......................................................................................................................... 11

2.5. Prosedur K3................................................................................................................................ 12

2.6. Produktivitas Alat Berat..............................................................................................................13

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................................14


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 pppppp 5
Gambar 2. 2 pppppp 8
Gambar 2. 3 pppppp 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul Pekerjaan
Metode Konstruksi Galian Area Control Building
1.1.1 Pekerjaan galian
Pekerjaan Galian Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk
keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk
konstruksi yang sesuai dengan elevasi yang direncanakan. Pada setiap
pekerjaan galian, tempat galian harus diusahakan dalam keadaan kering (tidak
air tergenang) apapun keadaan cuacanya. Oleh karena itu, sebelum penggalian
dilakukan, perlu dilakukan proses dewatering.

1.1.2 Control Building


Control building adalah sebuah bangunan yang berdiri sendiri dan
berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan panel kontrol, panel relay,
SCADA, sistem baterai DC, perangkat pemantauan, dan peralatan pendukung
seperti distribusi AC/DC dan HVAC dalam proyek konstruksi1. Control
building merupakan bagian penting dari project controls, yang mencakup
proses, keterampilan orang, pengalaman, dan alat yang digunakan untuk
merencanakan, mengelola, memantau, dan mengurangi risiko atau peristiwa
yang mungkin terjadi selama proyek2. Control building memberikan lokasi
terpusat untuk memantau dan mengontrol proyek, memberikan pandangan
keseluruhan proyek dengan memberikan semua informasi kritis kepada
pemangku kepentingan yang relevan1. Pengembangan sistem kontrol proyek
yang sesuai adalah bagian penting dari upaya manajemen proyek secara
keseluruhan dan mendukung pencapaian tujuan proyek2.

1.2.Tujuan dan Manfaat


1.2.1. Galian untuk Control Building
Galian pada control building dilakukan dengan menggali tanah untuk
keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk
konstruksi yang sesuai dengan elevasi yang direncanakan, seperti untuk
pekerjaan pondasi dan perbedaan elevasi pada tiap ruangan. Pekerjaan
penggalian dilaksanakan setelah pemasangan patok batas galian, baik terhadap
elevasi maupun kedalaman galian.
1.2.2. Galian untuk Penempatan Cable Trench
Cable trench adalah saluran atau lubang yang digali di tanah untuk
menempatkan kabel listrik di dalamnya. Cable trench biasanya digunakan
untuk menghubungkan antara trafo dengan panel listrik pelanggan atau antara
panel listrik dengan panel listrik lainnya. Cable trench harus memiliki
kedalaman yang cukup untuk menempatkan kabel di dalamnya.
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Project Plan


Control Building merupakan sebuah bangunan yang ada pada proyek pembangunan
switchyard dan berlokasi seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Switchyard Trench Layout Plan

Control building mempunyai elevasi yang berbeda pada tiap area


Gambar 2.1 Ground Flloor Plan

Pada control building terdapat cable trench dengan penempatan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2. 2 Foundation Plan Control Building


Gambar 2. 3 Control Building Detail

Gambar 2. 1 Trench Detail


2.2. Kebutuhan Peralatan
2.2.1. Excavator

Excavator (ekskavator) adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), boom
(bahu) serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang dimotori
dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe). Excavator
merupakan alat berat paling serbaguna karena bisa menangani berbagai macam
pekerjaan alat berat lain. Dalam proses penggalian area Control building, excavator
digunakan untuk menggali tanah sesuai dengan kedalaman yang sudah
direncanakan.

Disini kami menggunakan 1 Excavator dengan bobot kerja 16300 kg dan


kedalaman penggalian maksimum 5190 mm.

Menggunakan Bucket dengan lebar 900 mm, berkapasitas 0,53 m3, dan
dengan berat 414 kg.
2.2.2. Dump Truck

Dump truck adalah sebuah truk atau alat angkut yang berfungsi untuk
memindahkan alat berat maupun material bangunan ke lokasi atau lapangan yang
hendak dikerjakan. Adapun beberapa material yang sering diangkut menggunakan
alat ini yaitu tanah urug, batubara, batu split, pasir, bijih besi dan lain sebagainya.
Dalam proses penggalian area Control building, Dump Truck digunakan untuk
memindahkan material hasil galian tempat pembuangan sementara yang sudah
tertera dalam gambar kerja. Disini kami menggunakan 2 Dump Truck dengan
muatan tetapan masing-masing 28 ton dan munjung 17,5 m3

2.3. Tahapan Pekerjaan


2.3.1. Pekerjaan Persiapan

a. Mempersiapkan K3
b. mempersiapkan shop drawing yang menunjukkan ukuran seperti lebar dan
elevasi
c. Pembersihan lahan
d. Menentukan alat berat dan mobilisasi ke lokasi pekerjaan, serta alat bantu lain
seperti cangkul, linggis, dan sekop
e. Menentukan patok patok batas galian sebagai tanda atau bowplank untuk
marking area yang akan digali
f. Menentukan tempat tumpukan/galian tanah untuk memudahkan proses
pembuangan material hasil galian

2.3.2. Pekerjaan Galian

Menggali tanah dengan kedalaman dan lebar sesuai shop drawing dengan acuan
benang yang dipasang pada permukaan papan bouwplank.

a. Penggalian menggunakan alat berat excavator untuk menghemat waktu,


biaya dan tenaga kerja. Galian bagian bawah pondasi perlu diperluas
agar pekerja memiliki lebih banyak ruang gerak.

b. Hasil tanah yang sudah digali kemudian di tampung ke dalam dump


truck yang selanjutnya tanah akan dibuang ke area disposal melalui jalan
akses yang ada. Sisakan tanah galian untuk pekerjaan urugan pondasi.

c. Penggalian dan pembuangan dilakukan secara berulang sampai batas


galian dan elevasi yang sudah ditentukan
d. Permukaan tanah yang sudah digali kemudian dipadatkan menggunakan
alat pemadat seperti vibratory plate compactor atau rammer compactor
mengingat ukuran galian tanah tidak terlalu lebar. Hasil galian harus
dipadatkan karena tanah yang longgar dan tidak padat dapat
menyebabkan kerusakan pada bangunan atau infrastruktur yang
dibangun di atasnya. Selain itu, tanah yang tidak dipadatkan juga dapat
menyebabkan penurunan tanah atau tanah ambles yang dapat
membahayakan keselamatan manusia

e. Urugan tanah untuk pondasi dilakukan setelah pekerjaan cor beton


pondasi selesai dikerjakan dan beton pondasi telah mencapai umurnya.
Urugan tanah kembali dengan memanfaatkan tanah bekas galian.

f. Urug tanah disekitar lubang bekas galian pondasi lalu diratakan dan
dipadatkan.

2.3.3. Pekerjaan Pemeriksaan Galian

a. Mengecek hasil akhir galian sudah sesuai dengan yang drencanakan


b. Memastikan tidak ada material terlepas seperti batu pada permukaan
hasil galian pada hasil akhirnya

2.4. Akses Alat berat


Akses masuk alat berat/ dump truck perlu diperhatikan agar disediakan akses masuk
yang baik, agar tidak terjadi tanah amblas, sehingga sirkulasi transportasi alat + dump truck
menjadi terganggu
2.5. Prosedur K3
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada pekerjaan galian tanah baik terhadap
pekerjaan, peralatan, kerja maupun orang lain, maka perusahaan perlu memiliki standar
operasi prosedur.

a. Sebelum mengerjakan mengerjakan pekerjaan penggalian penggalian tanah dilakukan


dilakukan pemeriksaan lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari tanah dan
lingkungan sekitarnya guna penempatan dan penggunaan alat perlengkapan
keselamatan kerja yang diperlukan.
b. Penempatan dan pemasangan perlengkapan keselamatan harus tepat, jelas terlihat,
terbaca dan tidak mengganggu pekerjaan itu sendiri sendiri.
c. Penggunaan dan pemakaian alat pelindung perorangan dan peralatan kerja harus
sesuai dengan kondisi setempat
d. Penetapan dan pemakaian perlengkapan keselamatan kerja harus diketahui dan
disetujui pimpinan lapangan.
e. Petugas keselamatan secara berkala memeriksa penggunaan dan pemakaian
pemakaian perlengkapan dan alat keselamatan kerja.
f. Pengawas lapangan mengawasi keselamatan pekerja,peralatan kerja, lingkungan kerja
dan orang lain.
2.6. Produktivitas Alat Berat
BAB III
KESIMPULAN
Pekerjaan galian tanah merupakan salah satu bagian awal pekerjaan yang sangat
penting karena diperuntukkan untuk pekerjaan pondasi, penempatan cable trench, dan
keperluan lainnya. Galian tanah harus dissesuaikan dengan perencanaan dan dilakukan
pemadatan supaya kondisinya dapat kokoh sehingga mampu menahan struktur bangunan
dengan baik.

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah juga harus memperhatikan K3 dan prosedur


pelaksanaan yang sudah ditetapkan atau direncanakan supaya tidak menimbulkan
resiko-resiko yang tidak diinginkan selama pelaksanaan pekerjaan. Selain itu adanya
pengawasan pada pelaksanaan pekerjaan galian juga harus dilakukan.

You might also like