GURU DALAM MENGAJAR DAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI OLEH GURU
Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Di susun Oleh: Natasya Putri Amelia Nim: A25121055
UNIVERSITAS TADULAKO KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan harus dimiliki
oleh setiap guru yang mengajar, karena keterampilan ini merupakan dasar atau kompetensi yang harus dimiliki dengan tujuan pembelajaran di kelas dapat terwujud dengan semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui keterampilan dasar guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dengan cara mengetahui jenis, fungsi dan peran serta tujuan keterampilan dasar guru dalam pendidikan islam. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (library research). Berdasarkan analisis dari sumber data, maka bisa disimpulkan bahwa keterampilan dasar guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam ialah seorang guru harus mampu memberikan tanggung jawab kepada peserta didiknya sehingga peserta didik tersebut merasakan kenyaman dalam belajar agar siswa tersebut nyaman dalam proses kegiatan belajar mengajar maka seorang guru dituntut memiliki keterampilan. Keterampilan dasar mengajar berkaitan dengan beberapa keterampilan yang harus dikuasai oleh para guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yaitu; Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan memberikan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengajar, dan keterampilan mengelola kelas. Dalam membuka dan menutup pelajaran guru harus terampil, hai ini bertujuan agar saat mulai pelajaran guru dapat memotivasi siswa dan diakhir pembelajaran siswa dapat membuat rangkuman dan menyimpulkan semua materi yang telah dipelajari selama pembelajaran berlangsung.
Seorang guru yang professional harus terampil dalam menjelaskan
pembelajaran, supaya dapat membimbing siswa dalam memahami pembelajaran, melatih kemandirian siswa, dan siswa dapat berfikir kritis. Guru harus memberikan penjelasan yang relevan pada materi pembelajarannya. 1. Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk mengadakan tanya jawab sebagai umpan balik proses pembelajaran yang dilakukan. Keterampilan ini wajib dimiliki oleh semua guru, baik guru pemula maupun guru profesional. Pertanyaan yang dilontarkan guru harus berkualitas dan mengacu pada materi yang sedang dipelajari. Bapak/Ibu juga bisa menerapkan pertanyaan HOTS agar kemampuan berpikir siswa menjadi lebih kreatif. Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para peserta didik, yaitu sebagai berikut. 1. Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang ditanyakan. 2.Melatih peserta untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai pemahaman siswa tersebut. 3.Melatih peserta didik untuk fokus. 4.Menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik. Adapun contoh keterampilan bertanya adalah sebagai berikut. Bu Ratih sedang mengajar materi Fisika kelas X tentang Massa Jenis. Untuk mengoptimalkan pemahaman peserta didik, Bu Ratih memberikan pertanyaan beberapa pertanyaan yang sekiranya tidak membuat peserta didik menjawab secara serentak, misalnya: Jika kamu memiliki dua buah benda, misalnya kertas dan besi, lalu keduanya kamu celupkan di dalam air. Pasti besi akan tenggelam sedangkan kertas akan mengapung. Kira-kira, apa penyebabnya? Itulah sebagian kecil contoh keterampilan bertanya seorang guru.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan
Keterampilan penguatan adalah keterampilan seorang guru dalam mempertahankan kemungkinan berulangnya suatu perilaku peserta didik. Artinya, guru bisa membuat peserta didik konsisten dalam melakukan sesuatu. Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Penguatan verbal adalah penguatan yang dilakukan secara lisan. Sementara itu, penguatan nonverbal adalah penguatan yang dilakukan melalui gerakan tubuh, mimik, dan sebagainya. Adapun contoh keterampilan penguatan verbal dan nonverbal adalah sebagai berikut. Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta didik. Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya. 3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara sistematis agar peserta didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan setelah pembelajaran usai. Adapun penjelasan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Keterampilan membuka pembelajaran Keterampilan membuka pembelajaran adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk mengondisikan peserta didik agar mereka bisa fokus dengan materi yang akan dipelajari. Contoh keterampilan membuka pembelajaran adalah dengan menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya atau membuat apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. b. Keterampilan menutup pembelajaran Sama halnya dengan membuka, menutup pembelajaran juga membutuhkan keterampilan. Penutupan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara terburu- buru, melainkan dikondisikan terlebih dahulu, misalnya didahului merangkum dan dilanjutkan dengan berdoa. 4. Keterampilan Mengelola Kelas Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya proses pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut. Itulah mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan. Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas sedemikian sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara optimal. Adapun contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta didik membuat onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada peserta didik yang onar tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali. 5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih ekstra, bagaimana cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang, Bapak/Ibu mengubah haluan dengan membentuk kelompok kecil dalam kelas. Masing-masing kelompok beranggotakan peserta didik yang kemampuan kognitifnya sepadan. Nantinya, Bapak/Ibu guru akan mendatangi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan terkait materi yang sedang dipelajari. Keterampilan guru seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. 6. Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam mengajar dengan berbagai variasi untuk menarik perhatian peserta didik. Keterampilan variasi ini berkaitan dengan kreativitas guru dalam mengajar. Contoh keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai berikut. Saat mengajar materi sel, Bapak/Ibu menyuguhkan video tentang proses metabolisme yang terjadi di dalam sel. Saat mengajar materi tentang rangka manusia, Bapak/Ibu membawa alat peraga berupa model kerangka. 7. Keterampilan Menjelaskan Keterampilan mengajar adalah keterampilan seorang guru untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Melalui penjelasan gurulah para peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang materi yang sedang dipelajari. Keterampilan menjelaskan terdiri dari dua komponen, yaitu merencanakan dan penyajian. Merencanakan: analisis terhadap hukum-hukum yang digunakan pada materi. Penyajian: cara bagaimana guru menyampaikan materi pada peserta didik. 8. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru dalam memberikan bimbingan pada kelompok kecil. Adanya kelompok kecil ini memungkinkan peserta didik untuk berpikir, berinteraksi sosial, sampai menarik kesimpulan. Adapun contoh keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah Bapak/Ibu mendatangi setiap kelompok diskusi lalu memberikan arahan tentang materi/permasalahan yang sedang didiskusikan. Arahan Bapak/Ibu dan teori yang ada nantinya bisa membantu siswa dalam menganalisis masalah hingga diperoleh kesimpulan. Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa keterampilan dasar mengajar wajib dimiliki oleh setiap guru. Dengan adanya keterampilan dasar mengajar, peserta didik diharapkan bisa lebih antusias dan semangat setiap kali memasuki kelas untuk belajar. Keterampilan dasar ini bisa diterapkan secara optimal apabila ada kerja sama dari seluruh warga di lingkungan sekolah. Kompetensi guru Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi. 1. Kompetensi Kepribadian Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. 2. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah. 5. Kompetensi Profesional Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.