Professional Documents
Culture Documents
Surat Keputusan Bri
Surat Keputusan Bri
Nomor :
Tentang :
Menimbang : a. bahwa permasalahan hukum yang dihadapi PT. BPD Sultra perlu mendapatkan
penanganan yang baik dan tepat untuk mencegah atau meminimalkan risiko kerugian
yang timbul dari permasalahan hukum tersebut;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992
tentang Penyesuaian Bentuk Hukum BRI menjadi perusahaan Perseroan (Persero);
5. Anggaran Dasar PT. BRI yang dimuat dalam Akta Nomor 51 tanggal 26 Mei 2008 yang
dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam
Berita Negara RI Nomor 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan Nomor 23079;
6. Surat Keputusan Direksi BRI Nokep : S.19-DIR/HKM/04/2002 tanggal 18 April 2002
tentang Peraturan Bantuan Perlindungan Hukum Bagi Pekerja BRI;
MEMUTUSKAN
Mencabut : Surat Keputusan Direksi BRI Nokep : S.5-DIR/HKM/01/2007 tentang Ketentuan
Penggunaan Rekening Penanganan Perkara
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT. BPD SULTRA Tbk TENTANG PENGGUNAAN BIAYA PENANGANAN
PERMASALAHAN HUKUM.
Pasal 1
PengertianUmum
3. Penyelesaikan Sengketa di luar Forum Pengadilan (out of court settlement) adalah penyelesaian
sengketa melalui forum Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (Alternative Dispute Resolution),
dengan cara : konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli, sebagaimana dimaksud
UU No. 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
4. Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum adalah orang yang berprofesi memberikan jasa hukum, baik
di dalam maupun d luar forum Pengadilan.
5. Jasa hukum adalah jasa yang diberikan Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum berupa konsultasi
hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela dan atau
melakukan tindakan hukum lain, untuk kepentingan BRI sebagai klien.
6. Retainer basis adalah penggunaan jasa Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum secara tetap untuk
kepentingan PT. BPD Sultra dengan membayarkan honorarium secara regular sesuai perjanjian
penggunaan jasa hukum antara PT. BPD Sultra dengan Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum Ybs.
Pasal 2
PembentukanRekening
Untuk keperluan pembebanan biaya-biaya yang dikeluarkan PT. BPD Sultra dalam rangka penanganan
dan penyelesaian Permasalahan Hukum yang diselesaikan di Pengadilan maupun di luar forum
Pengadilan, dibentuk 5 (lima) rekening, yaitu sbb :
(1) Biaya yang dibebankan pada Rekening Honorarium Penasehat Hukum adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengan penggunaan jasa Penasehat Hukum, berupa :
a. pemberian retainer fee (bagi Pensehat Hukum dengan sistem retainer basis);
b. biaya penggunaan jasa hukum (professional fee / legal fee); dan/atau
c. biaya lainnya yang telah diperjanjikan dalam perjanjian penggunaan jasa Penasehat Hukum ybs.
(2) Biaya yang dibebankan pada Rekening Biaya Perkara, terdiri dari :
a. biaya penggunaan jasa Advokat/Pengacara (Professional Fee / Legal Fee);
b. biaya penanganan perkara (Operational Fee);
c. biaya atas dimenangkannya/diselesaikannya perkara yang ditangani (success fee); dan/atau
d. biaya lainnya yang telah diperjanjikan dalam perjanjian penggunaan jasa Advokat/Pengacara ybs.
(3) Biaya yang dibebankan pada Rekening Biaya Administrasi Perkara, terdiri dari :
a. biaya pendaftaran gugatan/perkara di Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa;
b. biaya pemanggilan pihak-pihak yang berperkara;
c. biaya pendaftaran surat kuasa;
d. biaya leges, legalisasi, nazegeling atas dokumen-dokumen yang akan dipergunakan sebagai alat
bukti di Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa;
e. biaya yang timbul pada pelaksanaan mediasi dalam proses/tahap berperkara di Pengadilan
sebagaimana dimaksud Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;
f. biaya pemeriksaan setempat oleh Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa;
g. biaya pemanggilan saksi-saksi;
h. biaya pengambilan putusan Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa di setiap tingkat
pemeriksaan;
i. biaya pengajuan permohonan Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali, dan/ atau upaya hukum
lainnya;
j. biaya Pengajuan kontra memori terhadap upaya hukum yang dilakukan pihak lawan;
k. biaya dalam rangka eksekusi putusan Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa;
l. biaya perkara yang disebutkan dalam putusan Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian
Sengketa; dan/ atau
m. biaya yang bersifat administratif lainnya yang dipungut Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian
Sengketa untuk keperluan proses pemeriksaan dan/ atau penyelesaian suatu perkara.
(4) Biaya yang dibebankan pada rekening Bantuan Perlindungan Hukum, terdiri dari :
a. biaya perjalanan mantan anggota Direksi PT. BPD Sultra, mantan anggota Dewan Komisaris PT.
BPD Sultra, mantan pekerja PT. BPD Sultra, untuk memenuhi panggilan Penyidik, Pengadilan atau
Lembaga Penyelesaian Sengketa dalam perkara Perdata maupun Pidana. Biaya perjalanan
tersebut tunduk pada ketentuan perjalanan dinas/jabatan yang berlaku di PT. BPD Sultra
b. biaya penggunaan jasa Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum yang dipergunakan anggota Direksi
PT. BPD Sultra, mantan anggota Direksi PT. BPD Sultra, anggota Dewan Komisaris PT. BPD Sultra,
mantan anggota Dewan Komisaris PT. BPD Sultra, pekerja PT. BPD Sultra, mantan pekerja PT. BPD
Sultra, dalam proses pemeriksaan perkara perdata maupun pidana; dan/ atau
c. biaya-biaya lainnya sebagaimana yang ditentukan dalam Surat Keputusan Direksi PT. BPD Sultra
tentang Bantuan Perlindungan Hukum.
(5) Biaya yang dibebankan pada Rekening Cadangan Perkara adalah biaya yang digunakan untuk
memenuhi tuntutan dari pihak lawan PT. BPD Sultra, berupa :
a. ganti rugi materiil;
b. ganti rugi immateril;
c. uang paksa (dwangsom); dan/ atau
d. biaya lain-lain sesuai putusan.
Pasal 4
Kewenangan Memutus/Memfiat Biaya
(1) Kewenangan memutus/memfiat pengeluaran Biaya Honorarium Penasehat Hukum :
a. Kewenangan memutus/memfiat pengeluaran Biaya Honorarium Penasehat Hukum s/d
sebesar-besarnya Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dilimpahkan oleh Direksi BRI kepada
pejabat Divisi Hukum bedasarkan Surat Keputusan Direksi BRI Nokep : 76-DIR/HKM/02/2011
tanggal 2 Februari 2011 tentang Pemberian Wewenang Memutus Pengeluaran Biaya
Eksploitasi Divisi Hukum (untuk selanjutnya disebut SK Direksi BRI No : 76-DIR/HKM/02/2011).
Kewenangan memutus dan memfiat pengeluaran Biaya Administrasi Perkara dilimpahkan oleh
Direksi kepada Kepala Divisi Hukum, Kepala Divisi/Unit Kerja di Kanpus, Pemimpin Wilayah,
Inspektur, Pemimpin Cabang Khusus dan Pemimpin Cabang.
Pelimpahan kepada Kepala Divisi Hukum adalah berdasarkan SK Direksi PT. BPD Sultra
No : 76-DIR/HKM/02/2011. Sedangkan pelimpahan kepada Kepala Divisi/Unit Kerja di Kanpus,
Pemimpin Wilayah, Inspektur, Pemimpin Cabang Khusus, dan Pemimpin Cabang, adalah
berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Pemberian Kewenangan Memutus dan Memfiat Biaya
Eksploitasi yang diberikan kepada masing-masing pejabat ybs.
b. Kewenangan memutus/memfiat pengeluaran Biaya Cadangan Perkara yang nilainya diatas Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) merupakan kewenangan Direktur yang membidangi Unit
Kerja Hukum.
(6) Kewenangan memfiat Biaya Honorarium Penasehat Hukum, Biaya Perkara, Biaya Bantuan
Perlindungan Hukum dan Biaya Cadangan Perkara dapat dilimpahkan kepada Kepala Divisi/Unit
Kerja di Kanpus, Pemimpin Wilayah, Inspektur, Pemimpin Cabang, berdasarkan suatu Surat
Keputusan Direksi.
Pasal 5
Tata Cara Penggunaan Biaya Permasalahan Hukum
b. Unit kerja (Kanwil/Kanins/Unit Kerja di Kanpus/Kantor Cabang Khusus) yang bermaksud untuk
menggunakan Biaya Honorarium Penasehat Hukum mengajukan permohonan penggunaan
biaya kepada Divisi Hukum. Untuk unit kerja Kanca, permohonan diajukan melalui Kanwil untuk
memperoleh rekomendasi.
d. Setelah memperoleh putusan persetujuan penggunaan biaya dari Divisi Hukum atau Direktur
sebagaimana ketentuan pasal 4 Surat Keputusan ini, maka untuk fiat bayar biaya diatur sbb :
d.1. Apabila permasalahan hukum dimana biaya tersebut dikeluarkan terjadi di unit kerja di
lingkungan Kantor Pusat, maka fiat bayar dilaksanakan oleh :
Divisi Hukum (dalam hal putusan persetujuan penggunaan biaya dikeluarkan oleh
Divisi Hukum), atau
Direktur ybs (dalam hal putusan persetujuan penggunaan biaya dikeluarkan oleh
Direktur ybs)
d.2. Apabila permasalahan hukum dimana biaya tersebut dikeluarkan terjadi di
Kanwil/Kanins/Kantor Cabang Khusus/Kantor Cabang, maka fiat bayar dilaksanakan di
Kanwil/Kanins/Kantor Cabang Khusus/Kantor Cabang ybs.
a. Tata cara penggunaan Biaya Perkara s/d sebesar-besarnya Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) adalah sbb :
a.1. Didasarkan pada perjanjian penggunaan jasa Advokat/Pengacara antara PT. BPD Sultra
dengan Advokat/Pengacara ybs
a.2. Tata cara selanjutnya sama dengan pasal 5 ayat (1) butir b,c, dan d Surat Keputusan ini.
b. Tata cara penggunaan Biaya Perkara diatas Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) adalah sbb :
b.1. Didasarkan pada perjanjian penggunaan jasa Advokat/Pengacara antara PT. BPD Sultra
dengan Advokat/Pengacara ybs.
b.2. Unit kerja (Kanwil/Kanins/Unit Kerja di Kanpus/Kantor Cabang Khusus) yang bermaksud
untuk menggunakan Biaya Perkara mengajukan permohonan penggunaan Biaya Perkara
Kepada Direktur Bidangnya masing-masing untuk memperoleh putusan, dengan tindasan
Divisi Hukum Kanpus PT. BPD Sultra. Untuk unit kerja Kanca, permohonan diajukan melalui
Kanwil untuk memperoleh rekomendasi.
b.3. Setelah memperoleh persetujuan penggunaan biaya, maka untuk fiat bayar biaya
diatur sbb :
Apabila permasalahan hukum dimana biaya tersebut dikeluarkan terjadi di unit kerja di
lingkungan Kantor Pusat, maka Divisi Hukum akan menyampaikan kepada Direktur
Operasional untuk memperoleh fiat bayar.
Apabila Permasalahan Hukum dimana biaya tersebut dikeluarkan terjadi di
Kanwil/Kanins/Kantor Cabang Khusus/Kantor Cabang, maka fiat bayar dilaksanakan di
Kanwil/Kanins/Kantor Cabang Khusus/Kantor Cabang ybs.
b. Untuk pengeluaran Biaya Administrasi Perkara yang tidak didukung dengan bukti
pembayaran/kuitansi asli sebagaimana dimaksud dalam butir a diatas, pembebanan hanya
dapat dilakukan apabila disertai dengan keterangan dan perincian penggunaan dana yang
dibuat secara tertulis oleh Pimpinan Unit Kerja.
c. Mengingat kewenangan memutus dan memfiat pengeluaran Biaya Administrasi Perkara
dilimpahkan oleh Direksi kepada Kepala Divisi Hukum, Kepala Unit/Unit kerja di Kanpus,
Pemimpin Wilayah, Inspektur, Pemimpin Cabang Khusus maupun Pemimpin Cabang dengan
suatu Surat Keputusan Direksi, maka putusan dan fiat bayar dilaksanakan di unit kerja ybs.
b. Bantuan perlindungan hukum bagi anggota Direksi PT. BPD Sultra, mantan anggota Direksi PT.
BPD Sultra, anggota Dewan Komisaris PT. BPD Sultra, mantan anggota Dewan Komisaris PT.
BPD Sultra, Pekerja PT. BPD Sultra maupun mantan Pekerja PT. BPD Sultra, yang terkait dengan
pemeriksaan kasus pidana diberikan sampai dengan adanya putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap.
Bilamana berdasarkan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap penerima bantuan
perlindungan hukum dinyatakan bersalah, maka biaya yang telah maupun dikeluarkan menjadi
tanggungan pihak penerima bantuan perlindungan hukum tersebut.
c. Pengeluaran biaya Bantuan Perlindungan Hukum untuk pengguna Jasa Hukum harus
berdasarkan perjanjian penggunaan Jasa Hukum dengan Advokat/Pengacara/Penasehat
Hukum yang ditunjuk atau disetujui PT. BPD Sultra.
d. Permohonan penggunaan biaya bagi Pekerja PT. BPD Sultra maupun mantan Pekerja PT. BPD
Sultra, diajukan kepada Divisi Hukum oleh unit kerja saat pekerja/ mantan pekerja ybs.
Mengalami permasalahan hukumnya. Untuk unit kerja Kanca, permohonan diajukan melalui
Kanwil untuk memperoleh rekomendasi.
e. Tata cara selanjutnya adalah sama ddengan ketentuan pada pasal 5 ayat (1) butir c dan d Surat
Keputusan ini.
a. Harus didasarkan pada putusan Pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Sengketa yang telah
berkekuatan hukum tetap atau bersifat serta merta.
b. Pengeluaran Biaya Cadangan Perkara untuk perkara yang diselesaikan secara damai harus
didasarkan pada kesepakatan/perjanjian pengakhiran sengketa (perdamaian) yang telah
dikukuhkan dengan Putusan Hakim atau perjanjian perdamaian yang dibuat dihadapan Notaris
atau Pengadilan.
c. Tata cara selanjutnya adalah sama dengan ketentuan pada pasal 5 ayat (1) butir b, c dan d
Surat Keputusan ini.
d. Untuk pertama kali Anggaran Rekening Cadangan Perkara ditetapkan berdasarkan sisa alokasi
pencadangan perkara yang telah dibentuk dalam rangka penawaran umum PT. BPD Sultra.
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Alokasi anggaran Rekening Biaya Honorarium Penasehat Hukum, Rekening Biaya Perkara, Rekening
Biaya Administrasi Perkara, dan Rekening Bantuan Perlindungan Hukum, ditetapkan dari waktu ke
waktusetiap tahun anggaran melalui usulan dari Divisi Hukum.
(2) Kewenangan yang diberikan harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Pelanggaran
dan penyalahgunaan terhadap kewenangan yang diberikan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku.
(3) Surat Keputusan ini agar dilaksanakan sesuai ketentuan dan persyaratan yang berkaitan yang
ditetapkan oleh Direksi PT. BPD Sultra dalam Surat Keputusan, Surat Edaran maupun surat-surat
lainnya.
Pasal 7
PENUTUP
(1) Dengan diterbitkannya Surat Keputusan ini, maka Surat Edaran Direksi BRI Nose :
S.6-DIR/HKM/PDP/03/2004 tanggal 25 Maret 2004 tentang Rekening Biaya Administrasi Perkara,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan
ketentuan/surat tersendiri.
(3) Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan ralat pembetulan seperlunya.
Ditetapkan di Kendari
Pada tanggal November 2020
Kepada :
1. Kepala SKAI PT. BPD Sultra
2. Para Kepala Divisi/Desk KP PT.BPD Sultra
3. Para Pemimpin Wilayah dan Inspektur PT. BPD Sultra
4. Pemimpin Cabang Khusus PT. BPD Sultra
5. Para Pinca dan Pimcapem PT. BPD Sultra
6. Para kepala Sendik PT. BPD Sultra
Tembusan :
1. Direksi PT. BPD Sultra
2. Dewan Komisaris PT. BPD Sultra