You are on page 1of 29

Penurunan Kesadaran

dr Vania Angeline B, SpN

Departemen Neurologi
Fakultas Kedokteran – UNIKA Soegijapranata
2022
Pengertian
Pengertian

Kesadaran
Kondisi waspada dengan kesiagaan terus menerus
terhadap diri dan lingkungannya

Ketidaksadaran
Keadaan tidak sadar terhadap diri sendiri dan
lingkungan dan dapat bersifat fisiologis (tidur)
ataupun patologis (koma atau keadaan vegetatif).
Anatomi

Kesadaran kedua hemisfer otak


diatur oleh

Talamus

ascending reticular
activating system (ARAS)

RAS terdiri dari beberapa jaras


saraf di batang otak
Fisiologi

Kesadaran ditentukan oleh interaksi kontinu antara fungsi korteks serebri


(kualitas) dengan Ascending Reticular Activating System (ARAS) (kuantitas) yang
terletak mulai dari pertengahan bagian atas pons.

2 komponen kesadaran :
Awareness (kualitas)

• Integrasi fungsi luhur manusia yang berasal dari berbagai


input sensorik untuk dapat menyadari keberadaan diri dan
lingkungannya

Arousal (kuantitas)

• Respon primitif yang diatur jaras kesadaran multisinaptik


(ARAS) yang dimulai di batang otak dan diensefalon
Perbedaan awareness dan arousal
: Impuls visual, auditorik, proprioseptif
Impuls aferen spesifik dari
batang otak dan
hipotalamus

Dihantarkan oleh berbagai


neurotransmitter (noradrenalin,
serotonin, dopamine, dll

Aktivasi korteks serebri


 Kesadaran yang spesifik
Gangguan Kesadaran (kondisi patologis)

• Kelainan yang mengenai lintasan RAS yang berada diantara


medulla, pons, mesencephalon menuju ke subthalamus, hipothalamus,
thalamus dan akan menimbulkan penurunan derajat kesadaran

• Penyebab penurunan kesadaran secara umum :


Lesi Intracranial

Gambar A,B lesi fokal Gambar C lesi diffuse


Ensefalopati

• Gangguan fungsi otak yang ditandai kebingungan


secara akut, dan disertai dengan perubahan tingkat
kesadaran (mengantuk, stupor, atau koma)

Jenis ensefalopati yang dipelajari


Ensefalopati Terjadi akibat gangguan metabolism otak yang disebabkan
toksik- gangguan sistemik
metabolik
Contoh etiologi : Hipoglikemia, hyponatremia, hiperosmolaritas,
hiperkapnia, gagal hepar, gagal ginjal, hiperkalsemia
Yang dibutuhkan • Keseimbangan elektrolit, air, asam amino, neurotransmitter
otak agar inhibisi- eksitasi, substrat metabolic (ammonia dll)
berfungsi baik : • Aliran darah, osmolalitas, PH, temperature yang normal

Ensefalopati Contoh :
Toxic
Metabolik

Mengganggu fungsi
ARAS dan atau
kortex serebri

Hipoglikemia Ensefalopati hepatikum


Hipotensi

Penurunan
kesadaran/ Koma
Ensefalopati Ditandai dengan gejala edema otak yang terjadi setelah hipertensi
hipertensi yang berat (hipertensi emergensi dengan target organ otak)

Gejala : nyeri kepala, mual, muntah, diikuti gejala neurologis seperti


gelisah, bingung, kejang, bahkan hingga koma

Kerusakan otak bersifat reversible bila hipertensi cepat ditangani

Mekanisme :

Hipertensi berat dan akut

Kegagalan autoregulasi
pembuluh darah otak

Hiperperfusi otak

Jejas endotel dan edema


vasogenik
Koma Glasgow Coma Scale (GCS)

• Kondisi penurunan
kesadaran yang paling
berat

• Derajat penurunan
kesadaran :
• Kuantitatif (Glassgow
Coma Scale-GCS)
• Kualitatif

Koma : GCS <= 8


Tingkat kesadaran
kuantitatif
Kompos mentis • Sadar penuh, orientasi mengenai diri, waktu dan
tempat baik, menjawab dengan baik dan sesuai
• Keadaan mengantuk dan arouse bila dibangunkan
Somnolen dengan stimulus suara, namun tertidur Kembali bila
stimulus dihentikan

Sopor/ stupor • Hanya berespon dengan stimulus nyeri, namun


akan tertidur Kembali
• Pasien tidak memberikan reaksi walaupun dengan
Koma semua rangsangan (verbal, taktil, dan nyeri) dari
luar

Penurunan kesadaran

akibat disfungsi ARAS di batang


otak atau kedua hemisfer serebri
Penyebab koma

Perdarahan batang otak

Infeksi/trauma/kejang

• Toksik metabolic ensefalopati


• Hipoksia
• Hipertensi
Anda adalah dokter jaga di
UGD sebuah Rumah sakit.

Ambulans datang membawa


pasien dengan kondisi tidak
sadar.

Tindakan apa yang


akan anda lakukan?
Tatalaksana umum pasien dengan penurunan kesadaran

A (Airway) Memastikan jalan nafas baik untuk


kelancaran suplai oksigen ke paru-paru

B (Breathing) Memastikan pertukaran O2 dan CO2


baik

Memastikan sirkulasi (dan oksigen)


C (Circulation) sampai ke seluruh organ
Tatalaksana umum pasien dengan penurunan kesadaran

A (Airway)

Menjaga agar jalan


nafas tetap baik
B (Breathing)
dan suplementasi
oksigen
Jaw lift manuveur

Pemasangan Intubasi pada


oropharyngeal tube
C (Circulation)
(OPA) pasien GCS <=8
• Perhatikan pola dan frekuensi nafas

• Adakah retraksi otot pernafasan tambahan?


Suara nafas tambahan?


A (Airway)
Suplai oksigen sesuai status oksigenasinya

B (Breathing)

C (Circulation)
• Pemeriksaan Analisa Gas darah

• Persiapan ventilator bila kondisi gagal nafas


Target Mean Arterial
Pressure (MAP) >70 mmHg

A (Airway)
Hipovolemia  cairan
kristaloid isotonic (Nacl
0.95, RL)

Pemberian obat
vasopressor bila dibutuhkan
B (Breathing)
(dopamine/Norepineprin)

C (Circulation)
Tatalaksana khusus

Ensefalopati
Hipoglikemia
Gejala : berkeringat,
tremor, takikardia, ansietas,
kejang, sinkop, bingung

Selanjutnya infus D10%


Turunkan 10-15% MAP (Mean Arterial Pressure)
pada jam pertama
Ensefalopati
Hipertensi Tidak lebih dari 25% MAP pada hari pertama

Tensi biasanya lebih


dari 220/120 Tidak boleh terlalu drastis  Mencegah
terjadinya iskemik dan memberi kesempatan
perbaikan pembuluh darah otak
Gejala : nyeri kepala
yang memburuk, mual
muntah, kejang, gelisah,
bingung Berikan antihipertensi intravena:
Nicardipine: Dosis awal 5 mg/jam, titrasi
naik, maksimal dosis 15mg/jam
Tidak ada penyebab
neurologis lain (stroke
infark/perdarahan)
Mati Batang otak

Kematian ? Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan pasal 117 bahwa :

“Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi


sistem jantung, sirkulasi dan sistem pernafasan
terbukti telah berhenti secara permanen, atau
apabila kematian batang otak telah dapat
dibuktikan”

kematian batang otak / “brain death” adalah hilangnya fungsi otak


yang irreversibel dan merupakan akhir dari seluruh kehidupan seorang
individu.
Patofisiologi kematian otak

peningkatan
hebat tekanan Jika TIK
intrakranial meningkat tekanan perfusi
(TIK) yang mendekati perfusi serebral akan kematian otak
disebabkan tekanan serebral terhenti terjadi
perdarahan darah arterial mendekati nol
atau edema
otak
Langkah-langkah menetapkan kematian batang otak :
1. Evaluasi penyebab koma

• Adakah penyebab koma yang berpotensi reversible?


• Cth : intoksikasi obat, blockade neuromuskular, hipotermia, atau kelainan metabolik lain

2. Penilaian klinis refleks

• Hilangnya respon menyeringai atau mata tidak membuka terhadap rangsang tekanan dalam
pada kedua condyles setinggi temporomandibular joint (afferent n. V dan efferent N. VII)
• hilangnya reflex kornea terhadap rangsang sentuhan tepi kornea mata (n. V dan n. VII)
• hilangnya reflex cahaya (N. II dan N. III)
• hilangnya respon oculovestibular batang otak kearah sisi stimulus dingin oleh air es (N. VIII
dan N. III dan N. VI)
• hilangnya reflex batuk terhadap rangsangan pengisapan yang dalam pada trachea (N. IX
dan n. X)
3. Test Apneu

• Saat pasien dilepaskan dari ventilator, adakah tanda-tanda usaha nafas sendiri

4. Tes konfirmasi lain bila diperlukan

• Angiografi
• Elektroensefalografi
• Transcranial doppler

EEG
Lesi Batang Otak
Batang otak merupakan pusat
pengaturan organ penting :

Gangguan/jejas/lesi luas
pada batang otak akan
berakibat
Kematian
Contoh lesi di batang otak

Perdarahan (stroke hemoragik) Infark

Tumor : Degeneratif Inflamasi


Diffuse intrinsic A. 9 th B. 14 th (setelah onset gejala) (acute disseminated
pontine glioma encephalomyelitis (ADEM)
MOHON SARAN DAN MASUKANNYA

www.unika.ac.id/stiker

You might also like