Professional Documents
Culture Documents
LK. 2.3 Albani-Perancangan Pembelajaran (Rancangan Layanan Bimbingan Klasikal Dan Rancangan Konseling Individual)
LK. 2.3 Albani-Perancangan Pembelajaran (Rancangan Layanan Bimbingan Klasikal Dan Rancangan Konseling Individual)
1. Tujuan Umum:
Peserta didik Mengendalikan diri dari perilaku Phubbing / kecanduan main HP (P3)
2. Tujuan Khusus:
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang Phubbing (C2)
- Peserta didik dapat menganalisis tentang gejala gejala perilaku Phubbing (C4)
- Peserta didik dapat menganalisis factor penyebab terjadinya perilaku Phubbing
(C4)
- Peserta didik dapat menganalisis dampak penyebab perilaku Phubbing (C4)
1. Tahap Awal/Pendahuluan
Mengucapkan salam dan mengajak berdoa .
Menanyakan kegiatan sebelumnya
Melakukan presensi
Mengapresiasikan kehadiran.
Guru menyampaikan tujuan layanan
Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
Guru mengadakan ice breaking untuk motivasi dan mengkondisikan dinamika kelas
2. Tahap Inti
Apersepsi : Guru menayangkan video tentang Phubbing https://youtu.be/1_Bp4-k2d- ))
Mendiskusikan bersama peserta didik tentang video yang ditampilkan
Menerapkan Model Problem Based Learning (PBL)
a. Mengorganisasikan peserta didik:
Peserta didik membentuk kelompok, yang terdiri dari 3-4 orang dilanjutkan memilih
satu kasus nyata Phubbing berupa sebuah gambar tentang Phubbing (tersedia di
dalam mistery box) yang akan didiskusikan bersama anggota kelompok.
b. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok:
Guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis kasus nyata tentang
Phubbing yang telah dipilih dari dalam mistery box dengan menggunakan pola
5W+1H untuk menentukan solusi guna mengatasi dan menghindari perlakuan
Phubbing.
c. Siswa mengerjakan tugas kelompok dalam kertas
d. Menampilkan hasil diskusi kelompok
Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:
Kelompok yang lain menanggapi dari hasil analisis alternatif solusi yang
dipresentasikan.
Kelompok lyang tampil menanggapi pertanyaan kelompok lainnya
f. Menyampaikan materi terkait masalah Phubbing
Peserta didik dapat menyimak pemaparan materi tentang Phubbing yang disajikan
dalam bentuk PPT, kemudian peserta didik menceritakan kasus Pubbing yang
pernah dialami atau dilihat langsung.
3. Tahap Penutup
Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik lain.
Peserta didik merefleksi kegiatan.
Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan.
Guru menutup pelajaran, mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
iii. EVALUASI
Evaluasi hasil a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/ topik/ masalah yang dibahas (understanding).
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses/topic yang dibahas
(comfortable).
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan
dalam rangka ujudkan upaya pengembangan/pengentasan
masalah (action).
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
TTD TTD
Generasi milineal tidak terlepas dari penggunaan ponsel pintar sebagai media
teknologi komunikasi terbaru. Perkembangan massif teknologi ponsel cerdas dari permulaan
tahun 2000an semakin menekankan penyederhanaan dalam berkomunikasi dan berinteraksi
sosial. Dampak negatif yang dirasa dari perkembangan ponsel pintar adalah lahirnya perilaku
‘phubbing’. ‘Phubbing’ berasal dari dua kata ‘phone’ dan ‘snubbing’ yang mengandung arti
tindakan mengabaikan orang lain ketika berinteraksi komunikasi sosial dengan lebih fokus
memperhatikan ponsel dari pada berbicara dengan orang-orang yang dihadapan. Pelaku
‘phubbing’ atau diistilahkan ‘phubber’ seringkali banyak menimpa generasi milineal yang
melek dengan teknologi informasi. Perilaku phubbing menjadi gejala sosial yang dapat
mengganggu kenyamanan proses komunikasi. Seorang komunikator (pengirim pesan)
ataupun komunikan (penerima pesan) akan terganggu dengan aktifitas salah satu pihak yang
seolah-olah memperhatikanya padahal ia tidak peduli dengan orang lain (melakukan perilaku
apatis). Hal ini termasuk sebuah penyimpangan dalam etika berkomunikasi dan dapat
merusak hubungan yang harmonis antara komunikator dengan komunikan.
A. Pengertian Phubbing
Istilah phubbing berasal dari kata "phone" dan "snubbing," yakni menggambarkan
tindakan mengabaikan orang lain ketika berinteraksi komunikasi sosial dengan lebih fokus
memperhatikan ponsel dari pada berbicara dengan orang-orang yang dihadapannya
(Haigh,2015).
Dalam interaksi sosial, phubber istilah yang diberikan kepada pelaku phubbing dan
phubbee adalah istilah bagi korban perilaku phubbing. Phubbing bisa diartikan sebagai
individu yang lebih memperhatikan ponselnya saat berkomunikasi dengan orang lain dan
menghindar dari komunikasi antar pribadi (Karadag et. al, 2015)
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Pubbing merupakan sikap seseorang
yang lebih memfokuskan diri pada smartphone yang di genggamanya ketika sedang
berkomunikasi dengan orang lain, namun seakan-akan fokusnya ditujukan kepada lawan
bicaranya. Seseorang yang mengalami perilaku Phubbing cenderung mengabaikan lawan
bicaranya, karena perhatian lebih terfokus pada perangkat smartphone.
Fanani.(2022).6 Dampak Kecanduan Gadget pada Remaja yang Perlu Diwaspadai, Orang
Tua Wajib Tahu. Merdeka..https://www.merdeka.com/sumut/6-dampak-kecanduan-
gadget-pada-remajayang-harus-diwaspadai-kln.html
Pasya.2016.6 Tips Mudah Kurangi Kecanduan pada Gadget. Cermati.
https://www.cermati.com/artikel/6-tips-mudah-kurangi-kecanduan-pada-gadget
Haigh,A.(2015).Stop phubbing.tersedia di http://stopphubbing.com
Karadag,E.,Tosuntas,S.B.,Erzen,E.,Duru,P.,Bostan,N.,S¸ahin,B.M.,Babadag,B.(2015).
Determinants of phubbing, which is the sum of many virtual addictions: a structural
equation model.Journal of Behavioral Addictions,
http://dx.doi.org/10.1556/2006.4.2015.005
Lestari,&Ilawaty.(2020).FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA KECANDUAN HANDPHONE
STUDI DESKRIPTIF PADA SISWA DI SMP NEGERI 13 KOTA BENGKULU.
CONSILIA Jurnal Ilmiah BK, 3 (1), 2337. Retrieved from
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/j_consilia/article/viewFile/9473/6047
Reid,Alan J. (2018). The Smartphone Paradox: Our Ruinous Dependecyin The Device Age.
Conway, USA: Coastal Carolina University.
II. MEDIA:
B. Vidio pubbing
https://youtu.be/1_Bp4-k2d-
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
A. TUGAS KELOMPOK
1. Perwakilan kelompok mengambil satu masalah dari potongan berita yang sudah
disediakan terkait Kecanduan Handphone (Phubbing) yang tersedia di dalam
”Mistery Box”
2. Selanjutnya, setiap kelompok menganalisis kasus nyata mengenai kecanduan
Handphone (Phubbing) dengan menggunakan pola 5W+1H untuk menentukan
solusi guna mengatasi perilaku Kecanduan Handphone yang terjadi (Phubbing).
3. Hasil analisis kerja kelompok di tuliskan dalam ”Form Tugas Diskusi Kelompok”.
4. Kemudian Setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil analisis.
5. Selanjutnya kelompok lain menanggapi hasil dari presentasi dan seterusnya.
FORM.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
3. Mengapa seseorang
perlu menghindari
perilaku tersebut ?
Petunjuk : Beri tanda centang ( √) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
A 3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
B
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Peserta didik bijak dalam menggunakan Smatphone
Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
C
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
D
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Jumlah
EVALUASI HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
3. Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap sesuai dengan
materi yang disampaiakn.
Keterangan :
Skor 4: sangat baik
Skor 3: baik
Skor 2: Cukup baik
Skor 1: Kurang baik
1. Skor minimal yang di capai adalah 1x6=6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Katagori hasil