Professional Documents
Culture Documents
Biografi Dan Latar Intelektual Imam Malik
Biografi Dan Latar Intelektual Imam Malik
1
Umi Sumbulah, Study Sembilan Kitab Hadis Sunni, (Malang, Uin Malang, 2013) hlm. 141.
2
Moenawar Chalil, Biografi Empat Serangkai Imam Mazhab (Cet. IX; Jakarta: Bulan Bintang,
1994), hlm. 84.
3
M. Hasan al-Jamal, Hayah al-A’immah, diterjemahkan oleh M. Khaled Muslim dengan judul
Biografi 10 Imam Besar (Cet. IV; Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2008), hlm. 31.
4
Jaih Mubarok, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 79.
Semasa hidupnya, Imam Malik dapat mengalami dua corak pemerintahan,
Umayyah dan Abbasiyah di mana terjadi perselisihan hebat di antara dua
pemerintahan tersebut. Di masa itu pengaruh ilmu pengetahuan Arab, Persi, dan
Hindi (India) tumbuh dengan subur di kalangan masyarakat di saat itu. Ia dapat
juga melihat perselisihan antara pro-Abbasiyah dan pro-‘Alawiyyin dan juga
orang Khawarij, juga perselisihan antara golongan Syi‘ah dan golongan Ahlus-
Sunnah dan orang Khawarij.5
Imam Malik merupakan orang yang maju dalam masalah ilmu karena ia
sudah mulai menuntut ilmu dari sejak kecil ditambah dengan kemampuan
intelektualnya yang luar biasa, ia memiliki daya hafalan yang sangat kuat,
memiliki kecakapan akademik, cerdas daya pikirannya, tepat pandangannya,
analitis dan teliti dalam menggali hukum dari al-Qur’an dan Hadis, interpretasi
fiqihnya indah, relefantif dalam mengkorelasikan dalil-dalil nash terhadap tujuan-
tujuan syara’ dengan tetap menjaga kemaslahatan umum dan menghindari
timbulnya fitnah dan kerusakan. Dia seorang yang cerdik dalam memerinci dan
menginterpretasikan hukum yang dikeluarkan dari dalil-dalil pokok dan kulli,
yang ditunjukkan oleh dalildalil tersebut, berdasarkan illat-illat yang dinukil, atau
yang bisa diterima, yang akurasi kevaliditasannya benar-benar tak terbantah6
5
Ahmad al-Syurbasi, Sejarah dan Biografi Imam Empat Mazhab terj. Sabil Huda ( Cet. II;
Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 71-138.
6
Muhammad Alawi al-Maliki, Ilmu Ushul Hadis, terj. Adnan Qohar (Cet. II; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 251.