You are on page 1of 8

PROSES MANAJEMEN

DALAM SELURUH KERANGKANYA

UNTUK MENCARI HASIL

Dosen pengampu :
SUMADI DR, MM

Disusun oleh :
SOFIA AYU WULANDARI (2310411036)
A. Sumber Sumber Dasar (6M)
1. Man (Manusia)
Sebelum berwirausaha perlu mempersiapkan Man atau manusia atau
dalam sebutan usaha yaitu sumber daya manusia (SDM) karena kehadiran
sumber daya manusia ini menjadi sangat penting dalam kemajuan atau
perkembangan sebuah usaha yang dijalankan. Manusia merupakan faktor
paling menentukan dalam manajemen wirausaha. Tidak ada bisnis yang
berjalan tanpa manusia.
2. Money (Uang/Modal)
Selain Sumber Daya Manusia (Man) yang perlu diperhatikan juga
ialah money (keuangan) atau manajemen keuangan dalam sebuah
wirausaha. Uang merupakan penunjang penting dalam sebuah bisnis.
Uang merupakan alat tukar, ukuran nilai, dan seringnya dijadikan acuan
dalam menentukan target usaha. Karena anggaran keuangan yang tidak
mencukupi maka proses manajemen usaha pun tidak dapat berjalan secara
masksimal.
3. Material (Bahan)
Dalam membuat sebuah produk tentunya membutuhkan bahan baku
(Material) yang bagus serta membutuhkan perhatian yang khusus dalam
memilih bahan. Bahan baku yang berkualitas juga akan menghasilkan
produk yang berkualitas. Dengan memiliki produk yang kualitasnya
tinggi maka memiliki daya jual yang tinggi juga yang dapat membuat
usaha mu menjadi untung.
4. Machine (Mesin)
Machine atau mesin dalam wirausaha sangat dibutuhkan dalam
menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Dengan adanya bantuan mesin
pekerjaan yang sulit akan terasa lebih mudah dan ringan. Mesin memiliki
beberapa manfaat yaitu dapat menghemat waktu produksi atau
pengerjaan, memudahkan dalam operasional, efisiensi kerja serta dapat
menyesuaikan standar produksi yang diantaranya dapat menghasilkan
produksi lebih detail dan rapi.
5. Method (Metode)
Methods atau metode adalah salah satu prinsip 6M yang merupakan
standar prosedur yang ada dalam manajemen wirausaha. Metode
merupakan prosedur kerja yang akan membuat pekerjaan berjalan dengan
lancar. Penentuan metode dilakukan berdasarkan kebutuhan bisnis.
6. Market (Pasar)
Market atau pasar juga merupakan salah satu dari prinsip 6M dalam
wirausaha yang harus diperhatikan. Yang dimaksud market ialah target
pasar atau target konsumen itu sendiri dari bisnis yang anda jalankan.

B. Filsafat Manajemen
1. Filsafat manajemen memiliki beberapa nilai yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan. Beberapa nilai filsafat manajemen antara lain:
 Kepemimpinan: Manajer harus memiliki kemampuan untuk
memimpin dan mengarahkan bawahan agar dapat mencapai tujuan
bersama.
 Kerjasama: Manajer harus mampu membangun kerjasama yang baik
dengan bawahan dan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersama.
 Inovasi: Manajer harus mampu berinovasi dan menciptakan ide-ide
baru untuk meningkatkan kinerja organisasi.
 Kualitas: Manajer harus memastikan bahwa produk atau layanan
yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
 Efisiensi: Manajer harus mampu mengelola sumber daya organisasi
secara efisien untuk mencapai tujuan dengan biaya yang minimal.
 Keadilan: Manajer harus memperlakukan semua bawahan dengan
adil dan merata.
 Keterbukaan: Manajer harus terbuka terhadap masukan dan saran
dari bawahan dan rekan kerja untuk meningkatkan kinerja
organisasi. Dalam mempelajari filsafat manajemen, manajer juga
perlu memahami konsep-konsep mengenai nilai. Hal ini penting
karena nilai-nilai yang dibangun oleh organisasi harus dipahami
secara utuh oleh seorang manajer.
2. Filsafat manajemen terdiri atas sikap, keyakinan, dan konsep-konsep
seorang individu atau kelompok tentang manajemen. Filsafat manajemen
juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir
dan memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam
manajemen. Filsafat manajemen amat berguna karena dapat digunakan
untuk memperoleh bantuan dan pengikut. Filsafat manajemen memberikan
dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen tidak hanya
membicarakan proses-proses manajerial, seperti kecenderungan di dalam
ilmu manajemen, tetapi juga cara berpikir dan pandangan dunia yang
mendorong orang untuk bertindak dan berperilaku tertentu di
dalam konteks bisnis.
3. Proses Manajemen
1. Planning atau Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan yang akan
dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya.
Melalui perencanaan, seorang manajer mengidentifikasi hasil kerja yang
diinginkan serta mengidentifikasi cara-cara untuk mencapainya.
Kemudian dari tujuan tersebut maka orang-orang di dalamnya mesti
membuat strategi dalam mencapai tujuan tersebut dan dapat
mengembangkan suatu rencana aktivitas suatu kerja organisasi.
Perencanaan dalam manajemen sangat penting karena inilah awalan
dalam melakukan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada tindakan yang mesti dilakukan
menetapkan seperti apa tujuan dan target yang dicapai, merumuskan
taktik dan strategi agar tujuan dan target dapat tercapai, menetapkan
sumber daya atau peralatan apa yang diperlukan, dan menentukan
indikator atau standar keberhasilan dalam mencapai tujuan dan target.
2. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas, pengalokasian
sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap
individu dan kelompok untuk menerapkan rencana. Dengan
pengorganisasian, manajer mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata
melalui penentuan tugas, penunjukan personel, dan melengkapi mereka
dengan teknologi dan sumber daya yang lain.
3. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada
karyawan supaya bekerja giat serta membimbing mereka melaksanakan
rencana dalam mencapai tujuan. Dengan kepemimpinan, manajer
menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang mendukung
tercapainya tujuan serta mempengaruhi para karyawan supaya melakukan
yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Proses implementasi program
supaya bisa dijalankan kepada setiap pihak yang berada dalam organisasi
serta dapat termotivasi agar semua pihak dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan sangat penuh kesadaran dan produktivitas yang sangat
tinggi. Adapun fungsi pengarahan dan implementasi yaitu
menginplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian sebuah motivasi untuk tenaga kerja supaya mau tetap bekerja
dengan efisien dan efektif untuk mencapai tujuan; Memberikan tugas dan
penjelasan yang teratur mengenai pekerjaan; dan menjelaskan kebijakan
yang telah ditetapkan.
4. Controling atau Pengawasan/Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengukuran kinerja, membandingkan
antara hasil sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan
pembetulan yang diperlukan. Melalui pengendalian, manajer melakukan
kontak secara aktif dengan apa yang dilakukan oleh karyawan,
mendapatkan serta menginterprestasikan laporan tentang kinerja serta
menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan tindakan yang
bersifat membangun serta perubahan. (Schermerhorn, 1996)
4. Evektivitas Manajemen
1. Pekerjaan
Adalah tingkatan sejauh mana seseorang atau kelompok dalam
melaksanakan tugas pokoknya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Istilah efektivitas sering digunakan dalam lingkungan organisasi atau
perusahaan untuk menggambarkan tepat atau tidaknya sasaran yang
dipilih perusahaan tersebut.
2. Tempat
Efektivitas manajemen tempatnya dapat diukur melalui tool analysis
management. Berikut adalah beberapa contoh penelitian yang membahas
efektivitas manajemen pada tempat-tempat tertentu:
 Implementasi manajemen perpustakaan dalam meningkatkan
efektivitas kerja di dinas perpustakaan kabupaten bolaang
mongondow selatan.
 Efektivitas manajemen pondok pesantren dengan pendekatan
balanced scorecard di pondok pesantren jam'iyyah islamiyyah
pondok.
 Efektivitas manajemen masjid sebagai sarana pendidikan di
masjid al-musannif kabupaten deli serdang.
 Efektivitas manajemen kelas di SMP fatahillah pondok pinang.
 Efektivitas pelaksanaan manajemen kearsipan di SMK negeri 2
tuban.
Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
efektivitas manajemen tempat tertentu dapat ditingkatkan melalui
implementasi manajemen yang baik dan penggunaan tool analysis
management untuk mengukur keberhasilannya.
3. Waktu
Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah sebuah cara untuk
membuat waktu terkendali sehingga dapat menciptakan efektivitas dan
produktivitas.
Menurut Akram, manajemen waktu adalah kemampuan menggunakan
waktu dengan efektif dan efisien untuk memperoleh manfaat yang
maksimal.
Menurut Orr, manajemen waktu adalah pemanfaatan waktu untuk
melakukan hal-hal yang dianggap penting dan sudah certat di tabel kerja.
4. Metoode tang Tepat
Manajemen yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus
dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan.
Manajemen yang efektif juga harus mampu memilih tujuan yang tepat dari
serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya.
Metode yang tepat untuk mencapai efektivitas manajemen dapat
berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun,
beberapa metode yang umum digunakan untuk mencapai efektivitas
manajemen antara lain:
 Perencanaan yang baik: Perencanaan yang baik dapat membantu
manajemen untuk menentukan tujuan yang jelas dan
merencanakan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
 Pengelolaan sumber daya yang efisien: Manajemen yang efektif
harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara efisien,
baik dari sisi masukan (input), proses, maupun keluaran (output).
 Pengambilan keputusan yang tepat: Manajemen yang efektif harus
mampu mengambil keputusan yang tepat dan berdasarkan
informasi yang akurat
 Pengawasan yang efektif: Pengawasan yang efektif dapat
membantu manajemen untuk memastikan bahwa tindakan yang
dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam mencapai efektivitas manajemen, penting juga untuk
memperhatikan faktor-faktor lain seperti keterampilan manajerial,
kepemimpinan yang baik, dan komunikasi yang efektif.
5. Hasil Hasil Manajemn
Perilaku Organisasi mengindentifikasi tiga tingkatan analisi yaitu
individu, kelompok, perusahaan, dan masyarakat. Keempat tingkatan analisis
tersebut juga sejalan dengan ketiga tingkatan tanggung jawab manajerial. Para
manajer bertanggung jawab atas keefektifan individu, kelompok ,perusahaan
dan masyarakat.
Ada empat macam perpektif kefektifan dapat diindentifikasikan sebagai
berikut:
1. Efektifitas individu
Perspektif ini menekankan pelaksanaan tugas pekerja atau anggota dari
organisasi itu. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari
pekerjaan atau posisi individu dalam organisasi itu. Para manajer secara
rutin menaksir keefektifan individu melalui proses evaluasi prestasi.
Evaluasi ini menjadi dasar untuk kenaikan gaji, promosi, dan jenis
imbalan lain yang diberikan organisasi itu.
2. Efektifitas kelompok
Individu-individu jarang bekerja terpisah dari pekerja lain di dalam
organisasi itu. Menurut situasi yang lazim individu bekerja dalam
kelompok. Jadi kita, harus mempertimbangkan suatu perspektif
keefektifan antara ketiga kelompok adalah jumlah sumbangan dari seluruh
anggotanya. Sebagai contoh: Sekelompok pekerja perusahaan rokok di
bagian produksi, individu pegawai pekerja bagian linting rokok, bekerja
mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi (hasil maksimal), akan
mempengaruhi efektifitas kelompok. Tentunya dalam hal ini keefektifan
kelompok melebihi jumlah sumbangan individu. Dengan demikian produk
jadi 1 bungkus rokok dihasilkan dari sumbangan masing-masing individu
pekerja.
3. Efektifitas Perusahaan
Hasil-hasil manajemen perusahaan adalah pencapaian tujuan atau target
bisnis yang diinginkan oleh perusahaan. Proses manajemen perusahaan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
kegiatan perusahaan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hasil
manajemen perusahaan dapat diukur dengan berbagai metrik seperti laba,
pendapatan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, dan lainnya. Selain itu,
manajemen hasil juga mengacu pada konsep untuk mengendalikan laba
perusahaan dengan menggunakan berbagai instrumen untuk
mengendalikan harga dan memaksimalkan pendapatan. Dalam industri
perhotelan, manajemen hasil dan manajemen pendapatan adalah teknik
yang sangat membantu bagi pemilik hotel dan orang yang bekerja di
bidang perhotelan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu,
hasil-hasil manajemen perusahaan sangat penting untuk menentukan
keberhasilan bisnis dan mencapai tujuan perusahaan.
4. Efektifitas Masyarakat
Masyarakat terdiri dari individu dan kelompok, keefektifan organisasi
adalah fungsi dari efektifitas individu dan kelompok. Sungguhpun
demikian, keefektifan organisasi melebihi jumlah efektifitas individu dan
kelompok. masyarakat dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah prestasi dari masing-masing bagianya.

You might also like