Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Filsafat Pendidikan Islam (24 Des)
MAKALAH Filsafat Pendidikan Islam (24 Des)
PENYUSUN :
NORYANA (2281131270)
JAUH PAI
A.Pendahuluan
Pendidikan islam adalah pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk pribadi
muslim yang utuh,, guna mengembangan potensi manusia baik secara jasmani
maupun rohani, demi terciptanya keharmonisan antar manusia, terhadap ALLAH,
dan alam semesta. Pendidkan islam pada umumnya mengajarkan tentang kebaikan
untuk seluruh umat manusia khusunya bagi para muslim untuk mencaapai sebuah
tujuan agar selalu taat kepada Allah SWT dan tidak keluar dari koridor keislaman.
Tidak semua manusia yang tunduk dan patuh kepada Allah swt. Ketidakpatuhan
tersebut salahsatunya didasari tidak adanya pendidikan dasar islam yang
seharusnya sudah diajarkan saatmanusia terlahir kedunia. Allah memberikan
sebuah potensi fitrah pada manusia setiap ia lahir kepermukaaan dibumi ini,
namun perlu adanya pendidikan dasar yang telah dibebankan kepadasetiap orang
tua sebagai pendidik awal bagi anaknya. orang tua mempunyai peran penting
untuk membimbing, membina dan mendidik anaknya untuk menjadi anak yang
beriman dan bertaqwakepada Allah SWT.
B. Latar Belakang
Istilah tarbiyah, ta’lim dan ta’dib sudah sering kita dengar ataupun pernah kita
baca yang mana arti dari ke tiga-tiga istilah tersebut adalah sama-sama proses
pendidikan. Selain dari 3 istilah itu diatas masih banyak istilah-istilah pendidikan
dalam islam seperti riyadhoh, tadris, tazkiyah dan masih banyak lagi. Pendidikan
mengaktualisasikan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengolah
potensi dirinya untuk kekuatan spiritual melalui prakti – kpraktik seperti berdoa,
belajar, pelayanan kepada orang lain, dan pengembangan diri. Pendidikan, baik
formal, informal, maupun nonformal, pada dasarnya dimaksudkan untuk
membekali peserta didik tidak hanya dengan keterampilan intelektual dan teknis,
tetapi juga dengan kematangan emosional, sosial, dan spiritual.
Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah untuk manusia di bumi ini di beri
kuasa oleh Allah sebagai penerima wahyu, yang diberi tugas untuk mensucikan
dan mengajarkan manusia sebagaimana dalam surat al-Baqarah ayat 151. Dalam
ayat tersebut mensucikan diartikan dengan mendidik, sedang mengajar tidak lain
kecuali mengisi benak anak didik dengan pengetahuan yang berkaitan dan
metafisika dan fisika. Pada makalah ini akan dibahas konsep pendidiksn islam
Tarbiyah, Ta’lim dan Ta’dib.
Secara umum, jika ditelaah, stidaknya ada tiga terma yang digunakanAl-Qur’an
dan Hadist berkaitang dengan konsep dasar pendidikan dalam Islam.Ketiga tema
itu adalah Tarbiyah, Ta’lim dan Ta’dib Meskipun seringditerjemahkan dalam arti
yang sama, yakni pendidikan bahkan terkadang pengajaran namun ketiga terma
ini pada dasarnya memiliki tekanan makna yang berbeda. Karenanya, semua
terma tersebut perlu di telaah untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang
hakikat pendidikan dala Islam. Untuk tujuan tersebut, paparan berikut akan
mengetengahkan uraian diseputar tiga terma yang maknanya selalu dinisbahkan
kepada pendidikan dalam Islam.
Dari pandangan beberapa pakar tafsir tersebut, kata dasar ar-rabb, mempunyai arti
yang luas antara lain; memiliki, menguasai, mengatur, memelihara, memberi
makan, menumbuhkan, mengembangkan dan berarti pula memanaje . Konsep
tarbiyyah merupakan salah satu konsep pendidikan Islam yang penting. Menurut
Al-Attas (Naquib, : 65), secara semantik istilah tarbiyyah tidak tepat dan tidak
memadai untuk membawakan konsep pendidikan dalam pengertian Islam,
sebagaimana dipaparkan, bahwa: Istilah tarbiyyah yang dipahami dalam
pengertian pendidikan sebagaimana dipergunakam di masa kini, tidak secara
alami mengandung unsurunsur esensial pengetahuan, intelegensi dan kebajikan
yang pada hakikatnya merupakan unsur-unsur pendidikan yang sebenarnya. Jika
sekiranya dikatakan bahwa suatu makna yang berhubungan dengan pengetahuan
disusupkan dalam konsep rabba, maka makna tersebut mengacu pada pemilikan
pengetahuan (penulis: pada aspek manajerial) dan bukan penanamannya. Konsep
tarbiyyah merupakan proses mengurus dan mengatur supaya perjalanan kehidupan
berjalan dengan lancar.
2. Ta’lim
Kata al-ta’lim atau asal katanya, yaitu ‘allam, yu’allimu, ta’liman dijumpai
dalam hadis sebagai berikut. “Pengetahuan adalah kehidupan islam dan pilar
islam, dan barang siappa yang mengajarkan ilmu Allah akan menyempurnakan
pahala baginya, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu dan ia mengamalkan
ilmu yang diajarkan itu, maka Allah akan mengajarkan kepadanya sesuatu
yang belum ia ketahui.” (HR. Abu Syaikh)
Akar kata ta’lim adalah a’lima. Menurut ibn al-Manzhur , kata ini bisa
memiliki beberapa arti, seperti mengetahui atau mengenal, mengetahui
ataumerasa, dan memberi kabar kepadanya. Kemudian menurut Luis Ma’luf,
kata al-‘ilm yang merupakan mashdar dari ‘alama bermakna mengetahui
sesuatu dengansebenar-benarnya (idrak al-syai’bihaqiqatih), sementara kata
‘alima bermaknamengetahui dan menyakininya (‘arafatuh wa tayaqqanah).
Dalam al-qur’an, kata ta’lim disebutkan dalam bentuk ism dan fi’il Dalam
bentuk ism, kata yang seakar dengan ta’lim hanya disebut sekali, yaitu
mu’allamun yang terdapat dalam surah ad-dukhan: 41.
Kemudian, dalam bentuk fi’il, kata yang seakar dengan ta’lim talim disebut
dalam dua bentuk, yaitu fi’ilmadhi dan fi’il mudhori. Dalam bentuk fi’il madhi,
kata ini disebutkan sebanyak25 kali dalam 25 ayat pada 15 surah. Kemudian
dalam bentuk fi’il mudhori, katayang setara dengan talim disebutkan sebanyak
16 kali dalam 16 ayat pada delapan surah.
Kata-kata at-Ta’lim dalam bentuk fi’l madliy (kata kerja lampau) adalah
‘allama ( ) dengan berbagai variasinya, antara lain: pertama QS. Al-Baqarah :
31 Al-Maraghi menjelaskan kata ‘allama dengan alhamahu (memberi Ilham),
maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui
jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya. Kedua
Q.S. Ar-Rahman : 1-4
Dalam ta’lim, titik tekannya adalah penyampain ilmu pengetahuan yang benar,
pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah kepada
anak. Oleh karena itu ta’lim di sini mencakup aspek-aspek pengetahuan dan
ketrampilan yang di butuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman
perilaku yang baik. Sedangkan pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada
bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan
dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu
dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengalaman ilmu yang benar
dalam mendidik pribadi.
1. Ta’dib
Adapun ta’dib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu yang benar dalam
diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang
baik. Dengan pemaparan ketiga konsep di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
ketiganya mempunyai satu tujuan dalam dunia pendidikan yaitu
menghantarkan anak didik menjadi yang “seutuhnya”, perfect man, sehingga
mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik.
Makna Ta’dib Menurut ibn al-manzhur, arti asal kata addaba adalah al dua’
yang berartiundangan kepada suatu perjamuan. Dalam salah satu hadist
rasulullah saw bersabda:Al-qur’an ini adalah (undangan) perjamuan allah
diatas bumi, maka belajarlah dari perjamuan-Nya.(H.R, Al-Darimi).