You are on page 1of 10

MAKALAH

“PENGARUH HINDU-BUDHA di INDONESIA”

“SEJARAH INDONESIA”
Guru Pembimbing : Bu Indah

Nama Kelompok :
Alviola Fauziyah Dewi

Dina Fitri Nuraini

Lisa Zuli S

M. Zanwar Dwi P

Tiara Anisa Maharani

Trya Wahyuning

KELAS : X FARMASI

SMK KESEHATAN NURUL UMMAH


BABAT LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas


segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad S A W yang
selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………… i

Daftar isi ………………………………………………………………………………………………….. ii

Pengaruh Hindhu-Budha dalam Bidang Politik dan Pemerintahan ………… 1

Pengaruh Hindu-Budha dalam Agama …………………………………………………...… 1

Pengaruh Hindu-budha dalam Bidang Pendidikan ………………………………….. 3

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Bahasa dan Sastra ………………………. 4

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang kesenian ……………………………...……… 5

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Bangunan …………………………………… 5

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Patung dan Arca …………………………. 6

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Struktur Masyarakat …………………. 6

Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Penanggalan atau Kalender ………. 6


PENGARUH HINDU-BUDHA di Indonesia
Pengaruh Hindu-Budha terbagi menjadi 9 bidang yaitu :
1. Pengaruh Hindhu-Budha dalam Bidang Politik dan
Pemerintahan
2. Pengaruh Hindu-Budha dalam Agama
3. Pengaruh Hindu-budha dalam Bidang Pendidikan
4. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Bahasa dan Sastra
5. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang kesenian
6. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Bangunan
7. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Patung dan Arca
8. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Struktur Masyarakat
9. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Penanggalan atau
Kalender

1. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Politik dan


Pemerintahan
Pengaruh Hindu-Budha dalam bidang politik dan pemerintahan
dapat dilihat dari lahirnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.
Sebelum adanya pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia, masyarakat
Indonesia belum mengenal system pemerintahan berupa kerajaan. Sistem
pemerintahan yang berlangsung sebelum agama Hindu-Budha masuk yaitu
pemerintahan kesukuan dengan pimpinan pemerintahan dipegang oleh
kepala suku. Dengan adanya pengaruh Hindu-Budha, maka terbentuklah
kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Kerajaan Hindu di Indonesia
meliputi Tarumanegara, Kutai, Kediri, dan Majapahit. Sedangkan kerajaan
Budha yaitu kerajaan Sriwijaya. Selain itu, ada juga kerajaan yang bercorak
Hindu-Budha yaitu kerajaan Mataram Lama.

2. Pengaruh Hindu-Budha dalam Agama


Datangnya hindu dan budha mempengaruhi kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat dinamisme dan animisme. Pada masa itu, masyarakat
Indonesia memuja arwah nenek moyang, dan kekuatan-kekuatan alam
serta kekuatan-kekuatan benda tertentu.
a. Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada kurang lebih tahun 1500
SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab suci Weda. Kitab
Weda terdiri dari 4 himpunan yaitu :
- Reg Weda, (berisi syair puji-pujian kepada para Dewa)
- Sama Weda, (berisi nyanyian-nyanyian suci)
- Yajur Weda, (berisi mantera-mantera untuk upacara
keselamatan)
- Arthawa Weda, (berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit)
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya,
yaitu Kitab Brahmana, yang berisi ajaran tentang hal-hal sesaji, dan
Kitab Upanishad, yang berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme, diantaranya Trimurti, yaitu :
1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta
2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung
3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak
Menurut agama Hindu, masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan
atau kasta yang disebut Caturwarna, yaitu :
1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
b. Agama Budha
Agama Budha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun
kurang lebih 531 SM. Budha artinya orang yang telah sadar dan ingin
melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama Budha adalah
Tripittaka, yang artinya adalah Tiga Keranjang yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Poli. Tiga Keranjang memiliki maksud sebagai
berikut :
1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang
harus dijalankan oleh umat Buddha.
2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang
Buddha.
3. Abhidarmapitaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga
Kebaktian” yaitu :
1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha
2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha
3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Karena munculnya berbagau penafsiran dari ajaran Buddha,
maka menimbulkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu :
1. Buddha Hinamaya, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana
atas usahanya sendiri.
2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana atas
usaha bersama dan saling membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap
suci dan keramat yaitu :
a. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya sang Buddha.
b. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan
memperoleh Bodhi.
c. Sarnath/Benares, yaitu tempat sang Budha mengajarkan
ajarannya pertama kali
d. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya sang Buddha.

3. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Pendidikan.


Dalam bidang pendidikan, pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia yaitu
lahirnya lembaga-lembaga pendidikan. Walaupun masih sangat sederhana,
yaitu hanya mempelajari satu bidang keagamaan saja. Berikut adalah bukti
yang menunjukan bahwa pendidikan pada masa Hindu-Buddha di Indonesia
sudah berkembang yaitu :
1. Dalam catatan perjalanan I-Tsing (pendeta dari Cina), ia pernah singgah
di Sriwijaya. Di Sriwijaya I-Tsing melihat bahwa pendidikan agama
Buddha telah berkembang dengan pesat, sehingga dia memutuskan
untuk menetap di Sriwijaya selama beberapa bulan dan
menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha. Berita I-Tsing tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan agama Buddha di Sriwijaya sudah
maju.
2. Pada prasasti Turun Hyang, yaitu prasasti yang dikeluarkan oleh Raja
Airlangga menyebutkan tentang pembuatan Sriwijaya Asrama.
Sriwijaya Asrama adalah suatu tempat yang digunakan sebagai pusat
pendidikan dan pengajaran keagamaan.
3. Istilah surau yang biasanya digunakan orang Islam untuk menunjuk
lembaga pendidikan islam tradisional di Minangkabau pada awalnya
berasal dari pengaruh Hindu-Buddha. Surau adalah tempat pada masa
4. Raja Adityawarman yang dibangun sebagai tempat beribadah orang
Hindhu-Buddha.

4. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Bahasa dan


Sastra
Dalam bidang bahasa dan sastra, datangnya pengaruh Hindu-
Buddha di Indonesia membuat masyarakat Indonesia mengetahui huruf
pallawa dan bahasa sansekerta. Karya sastra yang sangat berkembang ketika
kerajaan Hindu-Buddha antara lain :
a. Pada masa pemerintahan Airlangga, Mpu Kanwa menyusun
Arjunawiwaha.
b. Pada masa kerajaan Kediri, Mpu Sedah menyusun Bharatayudha dan
Mpu Panuluh.
c. Pada masa kerajaan Kediri, Mpu Panuluh menyusun Gatotkacasraya.
d. Pada masa kerajaan Majapahit, Mpu Tantular menyusun Arjuna Wijaya
dan Sutasoma.
e. Pada masa kerajaan Majapahit, Mpu Prapanca menyusun
Negarakertagama.
f. Pada masa kerajaan Majapahit, Mpu Tanakung menyusun Wretta
Sancaya dan Lubdhaka.

5. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Kesenian


Dalam bidang kesenian, pengaruh hindu Buddha di Indonesia
dapat dilihat dari seni tari, seni pertunjukkan, dan seni relief.
a. Dalam bidang seni tari, pengaruh hindu-buddha dapat dilihat
dari relief candi Borobudur dan candi prambanan.
b. Dalam seni pertunjukkan, bentuk pengaruh hindu-buddha
yang bisa kita lihat sampai sekarang yaitu kesenian wayang,
baik itu wayang golek, wayang kulit maupun wayang orang.
c. Sedangkan dalam seni relief, pengaruh hindu-buddha
menghasilkan seni pahat. Seni pahat tersebut berupa pahatan-
pahatan yang ada pada relief candi. Misalnya pada pahatan
candi prambanan yang mengisahkan kisah Ramayana.

6. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Bangunan


Pengaruh hindu-buddha dalam bidang bangunan di Indonesia
yang sangat terlihat adanya candid an stupa. Selain itu, ada juga
beberapa bangunan lain yang berhubungan dengan kehidupan
keagamaan, antara lain :
a. Sima, yaitu daerah perdikan yang berkewajiban untuk
memelihara bangunan suci.
b. Ulan dan satra, yaitu semacam tempat bermalan para peziarah
atau pesanggahan
c. Sambasambaran, merupakan tempat persembahan
d. Patapan, merupakan tempat melakukan tapa
e. Meru, yaitu bangunan seperti tumpang (lambing gunung
Mahameru) sebagai tempat tinggal dewa-dewa dalam agama
Hindu.
7. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Patung dan
Arca
Patung-patung dewa dalam agama Hindu sebagai peninggalan
sejarah di Indonesia antara lain :
a. Arca batu Brahma
b. Arca Batu Wisnu
c. Arca perunggu Siwa Mahadewa
d. Arca perwujudan Tribhuwanatunggadewi di Jawa Timur
e. Arca-arca di Prambanan, di antaranya arca Lorojongrang
f. Arca Ganesa, yaitu dewa ilmu pengetahuan

8. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Struktur


Masyarakat
Masuk dan berkembangnya pengaruh agama Hindu dan Budha di
Indonesia mempengaruhi sector kehidupan masyarakat Indonesia, salah
satunya yaitu system dan struktur social masyarakat. Pengaruh Hindu-
Buddha bisa dilihat melalui dijalankannya system pembagian kasta di
masyarakat Indonesia. Sistem pembagian kasta yang dilakukan di Indonesia
berbeda dengan India, system pengelompokkan masyarakat yang digunakan
yaitu melalui tingkatan-tingkatan kehidupan masyarakat dan berlaku secara
turun menurun. Hal tersebut untuk menunjukkan status social di masyarakat.
Sedangkan di India perbedaan system kasta bersifat mendasar karena untuk
membedakan status social antara kaum Dravida dan Arya

9. Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang


Penanggalan atau Kalender
Sebelum adanya pengaruh hindu Buddha, Indonesia sudah
mengenal system kalender dengan perhitungan satu pecan terdiri dari 5
dan 7 hari yang dipakai bersama. Dengan datangnya pengaruh hindu
Buddha, kedua kalender ini digabung dengan kalender Saka yang
dilengkapi dengan hari pasaran (Legi,Pahing, pon, Kliwon, wage) dan
wuku serta Paringkelan.

You might also like