You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

FERRY ARDINO SYAPUTRA


2330204010078
KELOMPOK V C

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSUTAS PALANGKA RAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada


Hari : ....................
Tanggal : ....................

ASISTEN PRAKTIKUM

MUHAMMAD ANAS FATURAHMAN


223020401039

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................................... 2
II. BAHAN DAN METODE ........................................................................ 3
2.1. Waktu Dan Tempat ........................................................................... 3
2.2. Alat Dan Bahan ................................................................................. 3
2.3. Cara Keja ........................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 4
3.1. Hasil Pengamatan .............................................................................. 4
3.2. Pembahasan ...................................................................................... 4
IV. PENUTUP ............................................................................................. 6
4.1. Kesimpulan ........................................................................................ 6
4.2. Saran .................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori


Hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan
unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom
hidrogen berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) merupakan
hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4.
Sedangkan etana merupakan hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang
terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing
mengikat tiga atom karbon: C2H6 dan propana merupakan hidroarbon yang
memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya dengan rumus strauktur CnH2·n+2.
Hidrokarbon dapat berbentuk gas dan cairan, lilin atau padatan dengan titik didih
rendah mudah terbakar dan kemampuannya untuk membentuk polimer.
Hidrokarbon gas atau cair akan bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan
karbon dioksida (CO2) dan air serta melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan
panas. Energi awal mungkin harus diberikan untuk memulai reaksi, tapi begitu
mulai, reaksi akan berjalan secara mandiri, seperti saat menyalakan gas kompor
dengan pancingan percikan api. Bentuk padat karbon juga akan terbakar, tapi tidak
terlalu mudah. Dalam beberapa kasus, tidak semua karbon akan membentuk
CO2. Jelaga, asap, serta karbon monoksida (CO) juga dapat diproduksi saat berada
dalam kondisi kekurangan oksigen (Magara, 2021).
Alkana merupakan salah satu senyawa kimia dengan komponen kecil dan
sederhana. Senyawa satu ini juga dikenal sebagai parafin yang di dalamnya
terkandung karbon serta hidrogen. Namun perlu diketahui bahwa alkana memiliki
sifat tak jenuh sedikit sehingga kurang reaktif salam pemakaiannya, meskipun
sebenarnya cukup penting. untuk mempelajari dan memahami materi pengertian
alkana dan contohnya dengan baik. Alkana jenis ini juga disebut dengan alkana
silkik atau sikloalkana. Alkana ini mempunyai bentuk unik yaitu karbon. Umumnya
setiap alkana dengan karbon berbentuk cincin ini diawali dengan kata siklo yang
disesuaikan oleh banyaknya karbon pada alkana tersebut (Zulfikar, 2018).

1
2

Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. Dalam kondisi
oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan
uap air. Kegunaaan alkana dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai pelarut,
seperti petroleum eter dan nafta, sumber Hidrogen: Gas alam dan gas petroleum,
misalnya industri amonia dan pupuk, bahan baku untuk senyawa organik lain:
Minyak bumi dan gas alam berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka,
bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar, pelumas adalah alkana suhu
tinggi. Bahan baku industry, berbagai produk industri seperti plastik, detergen,
karet sintesis, minyak rambur dan obat gosok, dibuat dari minyak bumi dan gas
alam. Industri yang mengolah minyak bumi dan gas alam ini disebut industri
petrokimia (petroleum = minyak bumi) (Meiyanti, 2016). Alkana juga digunakan
untuk menghasilkan karbon hitam (black carbon) melalui retakan termal (thermal
cracking), Alkana digunakan untuk memperoleh gas air (water gas), alkana
digunakan sebagai bahan bakar, difunsikan sebagai pelarut, Dimanfaatkan sebagai
sumber hydrogen, Kloroform CHCl3 digunakan sebagai bahan anestasi
(Windayani, 2018).
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah
rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Manfaat mempelajari
pembuatan senyawa alakana yaitu Mahasiswa mampu menjelaskan tau pengertian
pengetahuan tentang kimia karbon, Penemuan senyawa organik, evolusi ilmu kimia
organik, reaksi-reaksi alkane, sifat fisis, dapat mengetahui dan memahami tentang
senyawa alkana (Hatmoko, 2020).

1.2. Tujuan Praktikum


Pada praktikum kimia dasar materi Pembuatan Senyawa Alkana terdapat
beberapa tujuan yaitu:
1. Mahasiswa mampu dan mengerti cara pembuatan senyawa hidrokarbon
alifatis jenuh (alkana).
2. Mahasiswa mengetahui sifat-sifat dari bahan yang digunakan.
3. Mahasiswa mampu menuliskan reaksi mekanisme.

2
3

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Kimia Dasar dengan Materi Pembuatan Senyawa Alkana
dilaksanakan pada hari Senin, 23 Oktober 2023, Pukul 08.00 – 09.00 WIB.
Bertempat di Gedung Labolatorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Alat dan Bahan


Alat yang dipakai pada saat Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pembuatan
Senyawa Alkana adalah Pipet kapiler, Tabung reaksi, Mortar stemper, Api bunsen
dan Kapas. Bahan yang digunakan adalah NaOH (Natrium Hidroksida) dan
C7H5Na2 (Natrium Asetat).

2.3. Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum Kimia Dasar dengan materi
Pembuatan Senyawa Alkana, yaitu;
1. Menyiapkan alat dan bahan yanga akan digunakan.
2. Menggerus 1 sendok makan natrium hidroksida dan natrium asetat
menggunakan mortar.
3. Kemudian natrium hidroksida dan natrium asetat yang sudah di gerus
dimasukkan 1 sendok ke dalam tabung reaksi lalu ditutup dengan kapas.
4. Kemudian menjepit tabung reaksi dan memanaskannya dengan api Bunsen.
5. Mengamati dan menuliskan di lembar kerja cairan yang terbentuk dan baunya.

3
4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan


Tabel Hasil Pengamatan Senyawa Alkana
Bahan 1 Bahan 2 Keterangan
Nama Jumlah Nama Jumlah 1. Berubah bentuk
dari bubuk menjadi
cair
2. Bergelombang saat
di reaksikan
NaOH 1 sdm C7H5NaO2 1 sdm 3. Berbau seperti
seperti pewarna
rambut
4. Berubahnya warna
dari putih serbuk
menjadi bening
saat direaksikan
5. Pada akhir reaksi
Berbentuk Kristal

C7H5NaO2 + NaOH ―› Na3CO3 + C6H6


Natrium benzoate + Natrium hidroksida → Natrium karbonat + Benzena
CH3CONa + NaOH → Na2CO3 + CH4
Natrium Asetat + Natrium Hidroksida → Natrium Karbonat + Metana

3.2. Pembahasan
Dapat dilihat pada tebel ada dua bahan yang digunakan yang mana bahan
pertama adalah NaOH dan C7H5Na2 dengan jumlah yang digunakan masing-masing
1 sdm (Setengah sendok makan). Kemudian NaOH dan C7H5Na2 di reaksikan
sehingga menjadi Na3CO3 + CH4, dengan keterangan yang didapat adalah dari
bubuk ke cair, mendidih, warna putih ke keruh, bau menyengat, bau semen dan
bergelembung.
Reaksi yang terjadi pada alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi halogen
(halogenasi), reaksi eliminasi dan cracking. Natrium hidroksida, juga dikenal
sebagai soda kaustik adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Ini
adalah padatan putih, dan merupakan dasar logam kaustik yang sangat kaustik dan

4
5

garam alkali. Sifat kimia dari NaOH yaitu sangat mudah menyerap gas CO2,
senyawa ini sangat mudah larut dalam air. NaOH merupakan larutan basa kuat,
bersifat sangat korosif terhadap jaringan organik, tidak berbau. Natrium asetat
adalah garam natrium dari asam asetat, memiliki rumus kimia C7H5Na2. Senyawa
ini merupakan zat kimia berharga terjangkau yang diproduksi dalam jumlah industri
untuk berbagai keperluan. Senyawa ini memiliki bentuk serbuk putih. C7H5Na2
akan bersifat basa di dalam air karena terhidrolisis sebagian, komponennya adalah
asam lemah dan basa kuat. NaOH dimanfaat pula dalam pembuatan berbagai
macam obat dan produk farmasi seperti anticoagulant, obat untuk mengurangi
kolesterol dalam darah dan obat penghilang rasa sakit. Manfaat C7H5Na2 adalah
untuk produksi ester, untuk menetralkan asam sulfat dan limbah, sebagai buffer dan
digunakan sebagai bahan pengawet.

5
6

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang sudah dilaksanakan kita mengerti bagaiman cara
pembuatan senyawa Alkana yaitu melalui tahapan-tahapan berikut: Menyiap- kan
alat dan bahan yang digunakan, Mengerus satu sendok makan Natrium Hidroksida
(NaOH) menggunakan mortar, Kemudian Natrium Hidroksida (NaOH) yang sudah
digerus dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 tetes Asam Asetat
(CH,COOH) lalu ditutup dengan kapas, Kemudian menjepit tabung reaksi dan
memanaskannya dengan api bunsen, Kemudian mengamati dan hasil dari
pembakaran itulah terbentuknya senyawa alkana.
Dari kegiatan praktikum yang sudah dilaksanakan ini juga kita menggunakan
bahan dari Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Asetat (CH,COOH). Sifat- sifat
bahan Natrium Hidroksida (NaOH) yaitu merupakan basa kuat, mudah larut dalam
air, senyawa ini juga mudah terionisasi. Adapun sifat-sifat Asam Asetat
(CH,COOH) adalah asam lemah, dan mudah larut didalam air.
Persamaan Reaksi CH3COOH + NaOH. NaCOH + CH4, dimana Asam Asetat
dan Natrium Hidrokarbon berperan sebagai reaktan sehingga kedua larutan tersebut
direaksikan maka menghasilkan sebuah produk baru yaitu NaCO,H adalah Natrium
Bikarbonat dan CH, Metana.

4.2. Saran
Dalam melakukan kegiatan praktikum para praktikan harus berhati-hati dalam
menggunakan larutan-larutan yang ada di dalam laboratorium dan dalam
melakukan Praktikum kita juga harus memperhatikan percobaan dalam suatu
larutan ketika direaksikan karena ini nanti akan berpengaruh terhadap hasil dari
rekasi suatu larutan..

6
7

DAFTAR PUSTAKA

Hatmoko, D. R. 2020. Pemanfaatan Komposit Zeolit/Claystone/Arang Aktif


terhadap Logam Mer `kuri (Hg) Pada Aktivitas Penambangan Emas tanpa
Izin (Peti) di Desa Ulak Jaya Kabupaten Sintang. Doctoral dissertation,
UNS (Sebelas Maret University): Surakarta.

Magara, E., Copriady, J, & Linda, R. 2021. Karakteristik Instrumen Asesmen


Kamampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Prosiding
Penelitian Pendidikan dan Pengabdian 2021. Vol. 1: 76-88.

Meiyanti, F., & Siskaningrum, E. 2016. Guru pembelajar modul paket keahlian
kimia kesehatan SMK kelompok kompetensi J: prinsip analisis kuantitatif
dalam pemisahan kimia, refleksi pembelajaran. Repositori Institusi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi: Jakarta.

Zulfikar. 2018. Senyawa Hidrokarbon dan turunannya. Jurnal Kimia Organik. Vol.
2(2): 30- 46.

Sari, I, Sahputra, R., & Lestari, I. 2016. Penerapan Model Direct Instruction
dilengkapi Hierarki Konsep Untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa Materi
Hidrokarbon. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol 5(9):
1-12.

Windayani, N., Hasanah, I., & Helsy, I. 2018. Analisis bahan ajar senyawa karbon
berdasarkan kriteria keterhubungan representasi kimia. Jurnal Tadris
Kimiya. Vol 3(1): 83-93.

You might also like