You are on page 1of 12

MAKALAH

SHALAT-SHALAT SUNNAH YANG DIANJURKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi Pai

Dosen Pengampu:
Dra.Yatti Fidya, M.pdi

Dibuat Oleh:

PIARA AFDOLFIRA :(2310201022)


DHUTA SURYA AKBAR :(2010201091)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI
T.A.2024/2025

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang sudah membagikan rahmat serta
anugerah kepada kami, sehingga kami bisa menuntaskan makalah yang berjudul
“SHALAT-SHALAT SUNNAH YANG DIANJURKAN”

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersikap membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dan
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,


khususnya bagi kami sendiri, umumnya para pembaca makalah ini, akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.

Sungai Penuh,18 Februari 2024

Penulis

3
DAFTAR ISI

MAKALAH........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A.Latar Belakang.............................................................................................................4
B.Rumusan Masalah........................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan..........................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A.Pengertian Shalat Rawatib dan Waktu Pelaksanaannya..............................................5
B. Pengertian Shalat Tahajjud dan Waktu Pelaksanaannya.............................................6
C. Pengertian Shalat Witir dan Waktu Pelaksanaannya..................................................7
D. Pengertian Shalat Tarawih dan Waktu Pelaksanaannya.............................................7
E. Pengertian Shalat Dhuha dan Waktu Pelaksanaannya................................................8
F. Pengertian Shalat Istiharah dan Waktu Pelaksanaannya.............................................8
G. Pengertian Shalat Idul Fitri dan Waktu Pelaksanaannya............................................9
H. Pengertian Shalat Idul Adha dan Waktu Pelaksanaannya..........................................9
BAB III..............................................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................................10
A.Kesimpulan................................................................................................................10
B.Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR KEPUSTAKAAN............................................................................................11

4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap ummat muslim diwajibkan untuk mendirikan sholat, karena sholat
merupakan tiang agama. Tiang penopang yang akan menentukan berdiri atau
tidaknya agama dalam diri masing – masing ummat muslim. Sholat sunnah dapat
dikerjakan berjamaah maupun munfarid dan terbagi dalam duamacam yakni
sholat sunnah mu’akat dan ghairu mu’akad.
Mu’akad artinya dianjurkan, jadi sholat sunnah itu ada yang dianjurkan
untuk ummat muslim melaksanakannya, ada juga sholat sunnah yang tidak
dianjurkan melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan
berpahala ditinggalkan tidak apa apa walau demikian kita sebagai ummat muslim
tentu ingin meningkatkan amalan ibadah dan ketakwaan kita.Semakin banyak kita
mengerjakan sholat sunnah setidaknya akan menambah amalan di luar kewajiban
sholat lima waktu yaitu satu kebaikan dalam bentuk sholat yang bukan merupakan
keharusan tetapi bernilai ibadah,yang dilakukan dengan ihklas dan kerelaan hati.

B.Rumusan Masalah
1. Pengertian Shalat Rawatib dan Waktu Pelaksanaannya?
2. Pengertian Shalat Tahajjud dan Waktu Pelaksanaannya?
3. Pengertian Shalat Witir dan Waktu Pelaksanaannya?
4. Pengertian Shalat Tarawih dan Waktu Pelaksanaannya?
5. Pengertian Shalat Dhuha dan Waktu Pelaksanaannya?
6. Pengertian Shalat Istiharah dan Waktu Pelaksanaannya?
7. Pengertian Shalat Idul Fitri dan Waktu Pelaksanaannya?
8. Pengertian Shalat Idul Adha dan Waktu Pelaksanaannya?

C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Rawatib dan Waktu
Pelaksanaannya?

5
2. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Tahajjud dan Waktu
Pelaksanaannya?
3. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Witir dan Waktu
Pelaksanaannya?
4. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Tarawih dan Waktu
Pelaksanaannya?
5. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Dhuha dan Waktu
Pelaksanaannya?
6. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Istiharah dan Waktu
Pelaksanaannya?
7. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Idul Fitri dan Waktu
Pelaksanaannya?
8. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Shalat Idul Adha dan Waktu
Pelaksanaannya?

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Shalat Rawatib dan Waktu Pelaksanaannya


Shalat sunnah rawatib adalah salat sunah yang mengiringi salat fardu.
Shalat sunnah rawatib dikerjakan sebelum atau setelah shalat fardhu. Shalat
sunnah rawatib ada 12 rakaat qabliyah dan ba'diyah.
Shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Shalat Rawatib yang muakkad (sangat dianjurkan)
1. Shalat dua rakaat sebelum subuh
2. Shalat empat rakaat sebelum Dzuhur
3. Shalat dua rakaat setelah Dzuhur
4. Shalat dua rakaat sesudah magrib
5. Shalat dua rakaat sesudah Isya

6
Dalil yang menganjurkan shalat sunnah rawatib:
‫َم ْن َص َّلى اْثَنَتْى َع ْش َر َة َر ْك َع ًة ِفى َيْو ٍم َو َلْيَلٍة ُبِنَى َلُه ِبِهَّن َبْيٌت ِفى اْلَج َّنِة‬

“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12


raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di
surga.” (HR. Muslim, no. 728)

b. Shalat Rawatib yang gairu muakkad (tidak terlalu dianjurkan )


1.Shalat dua rakaat sebelum Dzuhur
2.Shalat dua rakaat sesudah Dzuhur
3.Shalat empat rakaat sebelum Ashar
4.Shalat dua rakaat sebelum Magrib
5.Shalat dua rakaat sebelum Isya

B. Pengertian Shalat Tahajjud dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Tahajjud adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari.
Shalat tahajud juga bermakna shalat sunnah yang dilakukan di malam hari secara
umum setelah bangun tidur Ini adalah salah satu sholat sunnah paling utama dan
dapat dilakukan sebanyak yang diinginkan.Jumlah rakaat yang dianjurkan adalah
tidal lebih dari 11 atau 13 rakaat.
Waktu pelaksanaan shalat tahajjud yaitu sesudah isya sampai terbit fajar.
Waktu pelaksanaan tahajjud ini sangat panjang bisa dibagi menjadi 3 bagian:
a.Sepertiga Pertama,yaitu kira-kira dari jam 19.00 sampai jam 22.00 ini saat
utama.
b.Sepertiga Kedua,yaitu kira-kira dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00 ini saat
yang paling utama.
c.Sepertiga Ketiga,yaitu kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu
subuh ini adalah saat yang paling utama.
Dalil yang menganjurkan shalat tahajjud :

7
‫َأْم َم ْن ُهَو َقاِنٌت َآَناَء الَّلْيِل َس اِج ًدا َو َقاِئًم ا َيْح َذ ُر اَآْلِخَر َة َو َيْر ُجو َر ْح َم َة َر ِّبِه ُقْل َهْل َيْسَتِو ي اَّلِذ يَن َيْع َلُم وَن َو اَّلِذ يَن‬
‫اَل َيْع َلُم وَن ِإَّنَم ا َيَتَذَّك ُر ُأوُلو اَأْلْلَباِب‬

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az
Zumar: 9)

C. Pengertian Shalat Witir dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Witir adalah sholat sunnah yang biasanya dilakukan setelah Sholat
Isya sampai terbit fajar. Ini adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil
bilangan rakaatnya adalah 1 rakaat 3,5,7,9,11 dan merupakan bagian dari sholat
sunnah ghairu mu'akkadah.Sholat witir adalah sholat sunnah yang sangat
dianjurkan dan dapat menjadi sholat penutup sebelum tidur.
Dalil yang menganjurkan shalat witir
‫ «إَّن َهللا َأمَّد ُك ْم ِبَص َالٍة ِهَي‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َخ اِر َج َة ْبِن ُح َذ اَفَة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
.» ‫َم ا َبْيَن َص َالِة اْلِع َش اِء ِإلى ُطُلوِع اْلَفْج ِر‬،‫ «اْلِو ْتُر‬: ‫ َو َم ا ِهَي َيا َر ُسوَل ِهللا؟ َقاَل‬:‫ ُقْلَنا‬،» ‫َخْيٌر َلُك ْم ِم ْن ُح ْم ِر الَّنَع ِم‬
‫ َو َص َّح َح ُه الَح اِكُم‬، ‫َر َو اُه الَخ ْمَس ُة ِإَّال الَّنَس اِئَّي‬.

Dari Kharijah bin Hudzafah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menambahkan untuk kalian
dengan shalat yang lebih baik bagimu daripada unta merah.” Kami bertanya,
“Shalat apa itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Witir antara shalat Isyak
hingga terbitnya Fajar Shubuh.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima kecuali An-
Nasai. Hadits ini sahih menurut Al-Hakim). [HR. Abu Daud, no. 1418)

D. Pengertian Shalat Tarawih dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Tarawih adalah Sholat sunnah khusus selama bulan
Ramadan.Shalat ini hukummya sunnah muakkad,boleh dikerjakan sendirian atau

8
berjamaah.Waktu pelaksanaannya sesudah shalat isya sampai terbit fajar.Jumlah
rakaat yang pernah dilakukan oleh Rasullah saw 8 rakaat.Juga boleh dilaksanakan
11,23 rakaat atau lebih.
Dalil yang menganjurkan shalat tarawih
‫َم ْن َقاَم َر َم َض اَن ِإيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذْنِبِه‬

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala,


maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan
Muslim no. 759).

E. Pengertian Shalat Dhuha dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Dhuha adalah Sholat sunnah yang dilakukan di pagi hari setelah
matahari naik beberapa derajat. Disebut Dhuha yaitu mulai dari waktu setelah
matahari meninggi hingga dekat dengan waktu zawal (tergelincirnya matahari ke
barat).Awal waktu yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi
tombak.Akhir waktu yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan
tergelincir ke barat. Waktu terbaik yaitu dikerjakan di akhir waktu.Sedangkan
waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan
yang semakin panas.

Dalil yang menganjurkan shalat dhuha


‫َقاَل ُهَّللا َع َّز َو َج َّل َيا اْبَن آَد َم َال َتْع ِج ْز َع ْن َأْر َبِع َر َك َع اٍت ِم ْن َأَّو ِل الَّنَهاِر َأْك ِفَك آِخَر ُه‬

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat
raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di
akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286)

F. Pengertian Shalat Istiharah dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Istikharah: Sholat sunnah yang dilakukan ketika seseorang
menghadapi keputusan penting dan ingin meminta petunjuk dari Allah SWT.
Shalat istikharah adalah shalat untuk meminta bimbingan kepada Allah

9
Subhanahu wa Ta’ala tentang langkah yang akan kita lakukan, tentang pilihan-
pilihan yang ada di depan kita. Ketika di depan kita ada dua pilihan yang
kelihatannya baik semua, sehingga kita bingung untuk menentukan pilihan, maka
disyariatkan untuk melakukan shalat istikharah, meminta bimbingan kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Mana di antara dua pilihan ini yang sebaiknya kita ambil.
Shalat istikhoroh boleh dilakukan kapan saja salain waktu yang diharamkan untuk
sholat boleh setelah shalat tahiyatul masjid, setelah shalat rawatib, setelah shalat
tahajud, setelah shalat Dhuha dan shalat lainnya.

Dalil yang menganjurkan sholat istiharoh

‫اذاھم اﺣدﻛم ﺑﺎﻻ ﻣر ﻓﻠﯾر ﻛﻊ رﻛﻌﺗﯾن ﻣن ﻏﯾر اﻟﻔر ﯾﺿﯨﺔ ﺛم ﯾﻘو ل اﻟﻠﮭم اﻧﻰ ا ﺳﺗﺧﯾرك‬...
Artinya : Apabila ragu – ragu salah seorang kamu dengan suatu perkara maka
hendaklah shalat 2 rakaat dari yang bukan fardhu, kemudian berdoa Ya Allah
sungguh aku serah pilihan kepadamu …

G. Pengertian Shalat Idul Fitri dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Idul Fitri dilakukan pada pagi Hari Raya Id.Hukum shalat ‘ied
adalah sunnah muakkad.Waktu shalat ‘ied dimulai dari matahari setinggi tombak
sampai waktu awal (matahari bergeser ke barat).
Tempat pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah
lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,

‫َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا – صلى هللا عليه وسلم – َيْخ ُرُج َيْو َم اْلِفْطِر َو اَألْض َح ى ِإَلى اْلُمَص َّلى‬

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri
dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.”

H. Pengertian Shalat Idul Adha dan Waktu Pelaksanaannya


Sholat Idul Adha dilakukan pada hari raya qurban. Hukum shalat ‘ied
adalah sunnah muakkad.Waktu shalat ‘ied dimulai dari matahari setinggi tombak
sampai waktu awal (matahari bergeser ke barat).Pada tanggal 10 djul hijjah (bulan
haji) mulai terbir matahari sampai matahari tergelincir (tiba waktu dhuhur).
Tempat pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah
lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,

10
‫“َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا – صلى هللا عليه وسلم – َيْخ ُرُج َيْو َم اْلِفْطِر َو اَألْض َح ى ِإَلى اْلُمَص ّل‬Rasulullah
shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha
menuju tanah lapang.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sholat sunnah dapat dikerjakan berjamaah maupun munfarid dan terbagi


dalam dua macam yakni sholat sunnah mu’akat dan ghairu mu’akad. Mu’akad
artinya dianjurkan, jadi sholat sunnah itu ada yang dianjurkan untuk ummat
muslim melaksanakannya, ada juga sholat sunnah yang tidak dianjurkan
melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan berpahala
ditinggalkan tidak apa apa walau demikian kita sebagai ummat muslim tentu ingin
meningkatkan amalan ibadah dan ketakwaan kita.
Berikut ada beberapa macam sholat sunnah :
1. Shalat Rawatib
2. Shalat Tahajjud
3. Shalat Witir
4. Shalat Tarawih
5. Shalat Dhuha
6. Shalat Istiharah
7. Shalat Idul Fitri
8. Shalat Idul Adha
B.Saran
Cobalah untuk menjalankan sholat dengan konsisten, tidak hanya sholat
wajib, tetapi juga sholat sunnah.Selama sholat, berusahalah untuk
mempertahankan khusyuk (konsentrasi) dan mendekatkan diri kepada Allah.
Hindari terganggu oleh pikiran atau perasaan lainnya.Usahakan untuk memahami
makna doa-doa dan bacaan dalam sholat. Ini akan membantu Anda merasakan

11
kedalaman spiritualnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abujamin, Rohan. 1992. Shalat Tiang Agama. Jakarta: Media da’wa


Adi, AW. 1985. Hubungan Antara Keteraturan Menjalankan Shalat dengan
Drs. H. Hamberi Hadi, S.H., M.H. (Hakim Tinggi PTA Banjarmasin) Disampaikan dalam
Taushiyah di Mushalla Mahkamah PTA Banjarmasin Pada tanggal 24 Maret
2017
https://rumaysho.com/1881-tuntunan-shalat-tarawih.html
https://rumaysho.com/33128-penjelasan-shalat-rawatib-muakkad-dan-ghairu-
muakkad.html
https://rumaysho.com/35720-bulughul-maram-shalat-waktu-shalat-witir-bakda-shalat-
isyak-hingga-terbit-fajar-shubuh.html
https://rumaysho.com/762-panduan-shalat-tahajud.html
https://rumaysho.com/881-panduan-shalat-istikhoroh.html
https://rumaysho.com/9488-waktu-shalat-dhuha.html
Kecemasan Para Siswa Kelas III SMA Muhammadiyah Magelang. Skripsi. Fakultas
Musbikin, Iman. 2007. Rahasia Shalat Bagi Penyembuhan Fisik Dan Psikis V.
Psikologi UGM: Yogyakarta
Yogyakarta: Mitra Pustaka

12

You might also like