Professional Documents
Culture Documents
CBR Mikro Teaching Rosa
CBR Mikro Teaching Rosa
MICRO TEACHING
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
(5193342006)
Kelas : V/B
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Review ini dengan tepat waktu. Saya menyadari bahwa tugas Critical Book
Review dengan judul “Menjadi Orang Tua Hebat dengan Anak Usia SMA/SMK”
ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan kontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung dari rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait.
Terimakasih kepada ibu dosen pengampu mata kuliah Ibu Dra. Fatma
Tresno Ingtias, M.Si dan Ibu Mawaddah Sari Waruwu, S.Pd.,M.Si. Critical Book
Review ini jauh dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan
serta kelemahan dalam penyusunannya.
Demikian makalah yang saya buat ini guna untuk memenuhi tugas kuliah,
pada mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Semoga Critical Book Review yang
saya buat ini bermanfaat bagi yang membaca.
5193342006
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
A. Rumusan Masalah...........................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................................
C. Manfaat...........................................................................................................................
BUKU UTAMA.........................................................................................................................
BUKU PEMBANDING...........................................................................................................
KELEBIHAN...........................................................................................................................
Buku Utama..........................................................................................................................
Buku Pembanding................................................................................................................
KEKURANGAN :...................................................................................................................
Buku Utama..........................................................................................................................
Buku Pembanding................................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
1. Mengerti apa itu pengertian Microteaching
B. Manfaat
1. Meningkatnya harga diri
2. Memperoleh penghasilan untuk diri sendiri
3. Ide dan motivasi yang timbul untuk maju lebih besar
4. Masa depan yang lebih cerah dan tidak tergantung kepada orang
lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1. Pengantar
Buku “Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar” oleh
Aswaja Pressindo terdiri dari 4 bab pokok pembahasan, dari 4 pembahasan
tersebut yang dibahas yaitu dari bab 1, bab 2, dan bab 3 yang menjelaskan tentang
pendahuluan, pengenalan micro teaching, dan perencanaan micro teaching.
Mengajar adalah salah satu tugas pokok guru. Oleh karena itu kompetensi
profesional yang mendukung kemampuan guru dalam mengajar haruslah
mendapat perhatian sungguh-sungguh dan menjadi penekanan (stressing point)
dalam program penyiapan calon guru.
2. Keterampilan menjelaskan
Secara etimologis, micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti
kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti pembelajaran. Secara terminologis,
micro teaching didefinisikan dengan redaksi yang berbeda-beda, namun memiliki
subtansi makna yang sama.
Mengajar yang baik berarti membuat pertanyaan yang baik pula. Peranan
‘pertanyaan’ sangat penting dalam menyusun sebuah pengalaman belajar bagi
murid. Socrates meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan akan diketahui atau
tidak diketahui oleh siswa, hanya jika guru dapat mendemonstrasikan
keterampilan bertanya yang baik dalam praktik pembelajaran di kelas.
Pembelajaran hakekatnya adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar dalam suasana interaktif yang terarah pada tujuan
pembelajaran. Ada tidaknya interaksi adalah merupakan tanggung jawab guru,
sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Suatu cara untuk menumbuhkan
interaksi ini adalah dengan mengajukan pertanyaan atau permasalahan kepada
siswa
Secara fisik bentuk pengajaran ini berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara
3 (tiga) dan 8 (delapan) orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Ada empat komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru
untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Keempat keterampilan tersebut
adalah mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasikan, membimbing
dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar.
2.2. Informasi Buku Pembanding
Penulis :-
Tahun Pembuatan : 2017
Penerbit :-
Kota Terbit : Yogyakarta
Tebal Buku : 24 Halamam
ISBN :-
2.2.1. Pengantar
Buku “Peran Orangtua dalam Pembelajaran yang Menyenangkan Melalui
Saintifik” yang di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Balai Pengembangan Paud dan
Dikmas D.I. Yogyakarta terdiri dari 7 beberapa pembahasan utama, dari 7
pembahasan tersebut yang dibahas yaitu dari pembahasan ke-2, 3, dan 4 yaitu
tentang bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak, bagaimana sikap
orangtua yang mempengaruhi perkembangan anak, dan bagaimana sikap orangtua
yan menunjang pengembangan potensi anak.
Buku Pembanding
Tahun : 2010
Cetakan : 2
Isbn : 602-18652-4-3
BUKU PEMBANDING
B. Pengertian Microteaching
Kata microteacing berasal dari dua kata, yaitu micro dan teaching. Micro
berarti kecil, terbatas, dan sempit, sedangkan teaching berarti mendidik atau
mengajar. Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segalanya
diperkecil atau disederhanakan. Dengan kata lain microteaching adalah suatu
tindakkan atau kegiatan latihan belajar mengajar dalam situasi laboratories
(Sardirman, 2011). Mc. Knight dalam Asmani (2011:21) mengemukakan bahwa
microteaching has been describe as a scaled down teaching encounter designed
to develop new skills and refine old ones. Microteaching dapat digambarkan
sebagai proses pengajaran yang “diperkecil”, yang didesain untuk
mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang telah
dimiliki.
C. Karakteristik Pembelajaran Microteaching
Karakteristik utama microteaching adalah minimalisasi atau
penederhanaan. Kata minimalisasi atau penyederhanaan tersebut mengacu kepada
jumlah waktu, jumlah materi, jumlah keterampilan, dan jumlah mahaiswa.
Sharma dalam Lakshmi (2009:54) mengidentifikasi karakterisitik pembelajaran
microteaching.
1) Real Teaching, microteaching is real teaching. However, it focusses of
developing teaaching starts.
2) Scaled down teaching, the following out line is characteristic of scale down
teaching: a) Scaling down the class size of five to ten pupils, b) Scaling down the
duration of period of five to ten minutes, c) Scaling down the size of topic, and d)
Scaling down the teaching skill.
3) Individualised device, it is a highly individualized training device.
4) Providing feedback, it provides the feedback for trainee’s performance.
5) Device for preparing teachers, it is a device to prepare effective teachers.
D. Tujuan Pembelajaran Microteaching
Tujuan utama pembelajaran microteaching ialah untuk mempersiapkan
colon guru yang professional terutama dalam hal penguasaan keterampilan dasar
dalam mengajar. Sukirman (2012:35) mengemukakan tujuan pembelajaran
microteaching.
1) Untuk memfasilitasi, melatih, dan membina calon maupun para guru dalam hal
keterampilan dasar mengajar (teaching skills).
2) Untuk memfasilitasi, melatih, dan membina calon maupun para guru agar
memiliki kompetensi yang diharapkan oleh ketentuan undang-undang maupun
peraturan pemerintah.
3) Untuk melatih penampilan dan keterampilan mengajar yang dilakukan secara
bagian demi bagian secara spesifik agar diperoleh kemampuan maksimal sesuai
dengan tuntunan professional sebagai tenaga seorang guru.
4) Untuk memberi kesempatan pada colon maupun para guru berlatih dengan
mengoreksi serta menilai kelebihan dan kekurangan yang dimilik (self evaluation)
dalam hal keterampilan mengajarnya.
5) Untuk memberi kesempatan kepada setiap yang berlatih (calon guru dan para
guru) meningkatkan keterampilan dalam memberikan layanan kepada siswa.
E. Microteaching dalam Perspektif Teori Belajar
Teori belajar behavioristik dipelopori oleh Thorndike dengan teorinya
connectionisme yang disebut juga dengan trial and error. Pada tahun 1980,
Thorndike melakukan eksperimen dengan kucing sebagai subyeknya (Suryabrata,
1990). Menurutnya, belajar adalah pembentukan hubungan (koneksi) antara
stimulus dengan respon yang diberikan oleh organisme terhadap stimulus tadi.
Cara belajar yang khas yang ditunjukkannya adalah trial dan error (coba-coba
salah). Disamping itu, Thorndike juga menggunakan pedoman ”pembawa
kepuasan (satisfier)” apabila subyek melakukan hal-hal yang mendatangkan
kesenangan dan ”pembawa kebosanan (annoyer)” apabila subyek menghindari
keadaan yang tidak menyenangkan (Winkel, 1991).
H. Keterampilan Dasar Mengajar dalam Pembelajaran Microteaching
Teaching skills merupakan sejumlah keterampilan dasar atau prilaku yang
dapat dikembangkan melalui proses latihan dan dapat digunakan pada saat situasi
pembelajaran dilaksanakan oleh teacher trainee. Allen dan Riyan (1969)
mengemukakan keterampilan mengajar secara umum diklasifikasikan kedalam 14
keterampilan yaitu:
1) stimulus variation,
2) set induction,
3) closure,
4) silence and nonverbal cues,
5) Reinforcement of student participation,
6) fluency in asking question,
7) probing question,
8) higer-order question,
9)divergen guestion,
10) recognizing attending behaviour,
11) illustrating and use of example,
12) lecturing,
13) planned repetition, and
14) completeness of communication.
Keterampilan-keterampilan dasar tersebut dapat disederhanakan menjadi 8
keterampilan yaitu keterampilan membuka dan menutup pembelajaran,
keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi
penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil, dan keterampilan mengelola kelas. Masing-masing keterampilan
dasar mengajar yang telah dipaparkan di atas memiliki sejumlah komponen.
KELEBIHAN
Buku Utama : memiliki gambar grafik yang bagus sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami.
Buku Pembanding : pembahasan pada buku ini sangat bagus dalam buku ini juga
terdapat kerangka berpikir nya sehingga membuat pembaca bisa mengerti arti
setiap kalimat yang tertulis.
KEKURANGAN :
Buku Utama : Pada buku ini sebaiknya menambahkan lebih banyak lagi gambar
atau bentuk tabel untuk lebih mempermudah para pembaca dalam memahami dan
tidak menimbulkan rasa bosan saat membaca
PENUTUP
Kesimpulan
kedua buku memberi masukan Untuk melatih penampilan dan
keterampilan mengajar yang dilakukan secara bagian demi bagian secara spesifik
agar diperoleh kemampuan maksimal sesuai dengan tuntunan professional sebagai
tenaga seorang guru.