You are on page 1of 10

1

MAKALAH ELECTRO CHEMICAL MACHINING

DI SUSUN OLEH :
Nofal Fahrezi 21503244014

Muh Sadiq 21503244042


T2.1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2

ABSTRAK
Mesin-mesin non-konvensional di bidang industri sekarang ini sudah
berkembang semakin pesat. Salah satu mesin non-konvensional adalah Electro
Chemical Machining (ECM). Electrochemical machining (ECM) merupakan
alternatif untuk melakukan permesinan pada benda kerja berukuran kecil dan
memiliki bentuk yang rumit tanpa mengakibatkan dampak termal dan
mechanical stress pada benda kerja. ECM juga seringkali digunakan untuk
mengerjakan material dengan sifat konduktor yang baik namun sulit untuk
mesin, seperti super alloys, Ti-alloys, alloy steel, tool steel, stainless steel, dan
lain lain. Karena alasan tersebut ECM merupakan pemesinan yang sangat cocok
untuk benda kerja berukuran kecil, material yang keras, bentuk rumit, dan
membutuhkan sifat tahan korosi, salah satunya multilayered microchamber.
ECM ini digunakan untuk memproses berbagai jenis material yang bersifat
konduktor listrik. Selain digunakan di bidang manufaktur, ECM juga digunakan
dalam bidang biomaterial. Salah satunya adalah pembuatan multi-layered
microfilter. Multi-layered microfilter dulunya dibuat dengan metode etching.
Namun penggunaan proses ECM pada pembuatan multi-layered microfilter
lebih aman dan ramah lingkungan.
3

Daftar Isi
ABSTRAK ................................................................................................................................. 2
I. ISI ........................................................................................................................................... 4
A. PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA ............................................................................. 4
B. KARAKTERISTIK ............................................................................................................. 5
C. JENIS ATAU TYPE ...................................................................................................................... 6
1. Micro-ECM ........................................................................................................................ 6
2. Electro Chemical Drilling (ECDR) .................................................................................... 6
3. Shaped Tube Electrolytic Machining (STEM) ................................................................... 6
4. Electrostream (Capillary) Drilling ..................................................................................... 7
5. Electro Chemical Jet Drilling (ECJD) ................................................................................ 7
6. Electro Chemical Deburring (ECDB) ................................................................................ 7
D. FUNGSI DARI KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG ......................................... 7
E. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN ............................................................................ 9
F. APLIKASI.............................................................................................................................. 9
G. PARAMETER .................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 11
4

I. ISI
A. PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA
Mesin ECM merupakan salah satu jenis mesin non-kovensional, dimana dalam proses
permesinannya tidak terdapat kontak antara pahat dan benda kerja. Walaupun tanpa
adanya kontak, mesin ini tetap bisa memotong benda kerja dengan sangat akurat
Prinsip ECM yaitu proses pengerjaan material dengan cara pelarutan anodis (anodic
dissolution) dari benda kerja oleh cairan elektrolit yang mengalir melalui celah (gap) antara
benda kerja (anode) dan elektroda (katode), Benda kerja yang bertindak sebagai anode
dihubungkan dengan sumber arus searah bermuatan positif (DC +), sedangkan elektroda
(tool) katode dihubungkan dengan sumber arus searah bermuatan negatif (DC -) dan cairan
elektrolit dialirkan di antara elektroda dan benda kerja.
5

B. KARAKTERISTIK

Dalam ECM, elektrolit berfungsi sebagai konduktor listrik dan hukum Ohm juga berlaku
untuk berbagai jenis konduktor. Hambatan dari elektrolit dapat mencapai ratusan ohm.
Akumulasi dalam celah mesin yang kecil dari produk logam dan gas dari elektrolisis tidak
dikehendaki. Jika pertambahannya dibiarkan tidak terkendali, akhirnya sebuah hubungan
pendek akan terjadi antara dua elektroda. Untuk menghindari masalah ini, elektrolit
dipompa melalui celah dalam elektroda sehingga produk dari elektrolisis terbawa. Gerakan
paksa elektrolit juga penting dalam mengurangi efek panas dari kedua bagian tersebut, gas
yang dihasilkan dari proses ini adalah gas hidrogen, yang keduanya mengalami kenaikan
dan penurunan konduktivis
6

C. JENIS ATAU TYPE


A. Micro-ECM Pada micro-ECM, tool mikro yang digunakan adalah electrolyte
jet di mana benda kerja yang bergerak terhadap tool-nya. Jenis arus yang
digunakan pada micro-ECM adalah pulse current (arus kotak) yang dapat
menghasilkan indentasi (cekungan) yang kecil saat pemesinan. Indentasi pada
pemesinan mikro
B. Electro Chemical Drilling Diameter yang dihasilkan pada Electro Chemical
Drilling (ECDR) berkisar antara 1 sampai 2 mm dengan laju pemakanan 1 sampai
5 mm/menit. tool elektroda yang digunakan pada ECDR adalah elektroda jenis
tubular (pipa). Cairan elektrolit kemudian dipompakan melalui tengah tool dan
keluar melalui celah (gap) antara tool dan benda kerja
C. Shaped Tube Electrolytic Machining Sistem konfigurasi pemesinan pada
STEM adalah sama dengan ECM. Namun sistem harus tahan terhadap asam (acid
resistant), kekakuan tidak tinggi, dan memiliki power supply dengan polaritas
yang dapat diubah secara periodik.
D. Electrostream (Capillary) Drilling Electrostream (Capillary) Drilling
merupakan pengembangan dan teknik khusus dari ECM yang digunakan untuk
menghasilkan lubang (holes) yang baik dimana terlalu dalam apabila
menggunakan EDM dan terlalu kecil jika menggunakan STEM.
E. Electro Chemical Jet Drilling (ECJD) Electro Chemical Jet Drilling (ECJD)
digunakan dalam pembuatan lubang yang lebih kecil yang dapat dicapai
menggunakan electrostream (Capillary) Drilling. Proses pemesinannya dimana
nozzle berperan sebagai katodenya.
F. Electro Chemical Deburring (ECDB) Electro Chemical Deburring (ECDB)
digunakan untuk menghilangkan burr hasil dari proses pengeboran. Burr
merupakan sisa material yang tidak diinginkan pada bagian komponen mesin
sebagai hasil dari proses manufaktur dan perlu untuk dihilangkan

D. FUNGSI DARI KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG


Komponen utama pada mesin ECM yaitu terdiri dari sistem kontrol
pemakanan, sistem elektrolit, power supply, dan pemegang benda kerja seperti
yang
ditunjukkan gambar dibawah
7

A. Power Supply
Power supply regulated, tegangannya tidak akan berubah apabila dikenai beban,
sedangkan power supply unregulated tegangan akan turun apabila dikenai beban.
Power
supply unregulated yang digunakan dalam penelitian ini memiliki spesifikasi
berikut ini:
a. Tegangan 2-80 Volt (kontinu atau pulse),
b. Kisaran arus antara 5-50 ampere,
c. Penyesuaian tegangan pada gap berlangsung secara kontinu,
d. Pengendali arus dalam keadaan darurat (emergency),
e. Proteksi arus pendek (short circuit) dalam 0,001 s.
B. Sistem Elektrolit
Fungsi utama elektrolit pada proses pemesinan ECM adalah:
a. Menciptakan kondisi anodic dissolution pada material benda kerja,
b. Mengonduksikan arus pemesinan,
c. Menghilangkan debris hasil reaksi dari proses ECM
8

E. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN


Pemesinan menggunakan ECM mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
a. Mampu melakukan pemesinan pada benda kerja dengan kekerasan material
yang tinggi karena prosesnya tidak dipengaruhi oleh kekerasan bahan benda
kerja,
b. Pemesinan pada benda kerja jenis fragile parts dan brittle materials sangat
aman menggunakan ECM,
c. Benda kerja non-rigid dapat diproses dengan mudah,
d. Tidak ada cutting force karena elektroda dan benda kerja tidak bersentuhan,
e. Mampu membuat bentuk yang kompleks yang sulit dikerjakan dengan metode
konvensional,
f. Dapat digunakan untuk memotong benda yang sangat kecil atau dengan sudut
yang kecil,
g. Tidak ada kerusakan akibat pengaruh panas dan tekanan (thermal and
mechanical stress) pada benda kerja,
h. Elektroda atau pahat lebih awet karena tidak ada keausan pemakaian, i.
Surface finish yang baik,
j. ECM memiliki time saving yang lebih baik, dibanding mesin konvensional.
k. Proses pemesinan tidak bising (smooth).
Di samping kelebihan tersebut, ECM mempunyai kekurangan antara lain:
a. Memerlukan daya yang tinggi untuk mengoperasikan ECM,
b. Memerlukan waktu dan biaya tambahan untuk membuat elektroda sebagai alat
potong pada ECM,
c. Penggunaan elektrolit dapat mengakibatkan korosi pada benda kerja dan mesin
itu sendiri,
d. Pengikisan material benda kerja tergantung dari energi yang dipakai selama
pemesinan

F. APLIKASI
PengaplikasianAplikasi dari electrochemical machining (ECM), sebagai berikut:
A. ECM dapat mengerjakan bahan kerja yang konduktif secara elektrikterlepas
dari kekerasan, kekuatan, atau bahkan sifat termalnya.
B. Selain itu,karena ECM mengarah ke pelarutan tingkat atom,permukaan akhir
sangat baik dengan permukaan mesin yang hampirbebas tegangan dan tanpa
kerusakan
termal sehingga bagian yangrapuh dan tipis dapat dikerjakan.
C. ECM digunakan untuk: die sinking, profiling dan contouring,trepanning,
grinding, drilling, micro-machining, dll
10

G. PARAMETER
Pemesinan elektrokimia (ECM) adalah metode pemesinan non konvensional yang
unik dalam proses pembentukan benda kerja untuk parameter optimal karena
memeiliki keuntungan seperti tidak adanya keausan pada pahat (tool), sifat lapisan
permukaan setelah pengerjaan mirip dengan bahan inti dan kualitas serta akurasi
permukaan meningkat bersamaan dengan peningkatan laju pelepasan material.
Keuntungan lain dari permesinan elektrokimia, yaitu tentang ekologi sehingga
menciptakan minat industri dalam berbagai elemen manufaktur yang terbuat dari
bahan dengan sifat khusus seperti pada pembuatan turbine blade. Dalam
penelitian ini akan dilakukan eksperimen tentang optimasi parameter proses
pemesinan ECM seperti voltage, konsentrasi jenis cairan elektrolit, dan gap width
terhadap respon kekasaran permukaan dan material removal rate (MRR). Metode
penelitian yang digunakan adalah metode multirespon dengan DOE (design of
experiment) Taguchi dan Grey Relational Analysis (GRA). Hasil penelitian
menunjuukan bahwa setting kombinasi variabel-variabel proses yang signifikan
untuk memaksimalkan MRR dan meminimalkan kekasaran permukaan
berdasarkan hasil optimasi dengan menggunakan metode Taguchi-GRA adalah
kombinasi faktor voltage pada 48 Volt , konsentrasi elektrolit pada 150 g/l, dan
gap width pada 2 mm. Variabel proses yang memiliki kontribusi terbesar terhadap
variasi respon adalah yaitu voltage sebesar 65,18%, kemudian variable gap width
sebesar 23,55%, dan kontribusi oleh konsentrasi elektrolit oleh adalah sebesar
11,22%.
11

Daftar Pustaka
https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/ame/article/view/4082
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
gunadarma/proses-manufaktur/electronic-chemical-ecm-dan-
ecg/44525306
f. BAB II.pdf (umy.ac.id)
TAMAN PINTAR : ELECTROCHEMICAL MACHINING
(ECM) (dharmawanadi.blogspot.com)

You might also like