You are on page 1of 28

PELATIHAN PERENCANAAN IRIGASI TINGKAT DASAR

MATA AJAR : GAMBAR TEKNIS


WAKTU : 90 MENIT

1. TUJUAN:
Diharapkan peserta mampu mengetahui cara menggambar teknis untuk pekerjaan
irigasi.

Penggambaran adalah salah satu kegiatan penting sebagai penunjang kelengkapan


kegiatan perencanaan.
Gambar yang baik dan benar yang mengacu pada standart penggambaran seperti
tertuang dalam KP 07.
Gambar-gambar teknis ini bisa meliputi :

- Peta topografi
- Peta tata letak
- Peta geologi
- Gambar potongan memanjang dan melintang untuk pembuang, saluran atau tanggul
- Gambar untuk bangunan-bangunan di saluran atau pembuang
Para tenaga teknik yang menggunakan gambar dalam bidang pekerjaannya antara lain
adalah :

- Ahli topografi membuat peta-peta topografi


- Ahli geologi, yang melakukan pekerjaan penyelidikan geologi
- Perencana, yang bertugas merencanakan pekerjaan
- Juru gambar, yang membuat gambar-gambar
- Pengawas di lapangan, dan
- Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan.
Agar supaya semua orang ini bisa saling mengerti, maka dibuatlah suatu standar untuk
semua tampakan (feature) yang diperlukan pada gambar-gambar tersebut.

Perencana diharapkan bisa mengerti simbol-simbol dan arsiran-arsiran ini dan bisa
menginterpretasikannya. Ia mampu memutuskan bangunan (pondasi), saluran (diberi
pasangan atau tidak), pembuang dan tanggul macam apa yang harus dibuat. Ia juga
mempunyai simbol-simbol, tipe-tipe garis dan arsiran untuk menunjukkan rencananya
serta bahan-bahan yang ingin ia pakai pada gambar-gambar.

Gambar-gambar harus dibuat dengan skala, walaupun mengukur dan gambar tidak
pernah diperbolehkan. Dimensi-dimensi diberikan dalam meter, sentimeter atau
milimeter, tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar.
Dalam. Bagian Kriteria Perencanaan ini akan dibicarakan mengenai ukuran gambar, tata
letak gambar untuk berbagai bagian pekerjaan, simbol-simbol, tebal garis dan arsiran
yang akan digunakan agar bisa membantu mereka yang berkecimpung dalam
penggambaran pekerjaan irigasi.

2. UKURAN KERTAS GAMBAR

(w) (l) Antara (l) dan (w) adalah tetap

A0 841 1189 dengan perbandingan :1

A1 594 841 Ukuran-ukuran kertas yang dicetak


tebal adalah yang lebih disukai
A2 420 594
untuk digunakan dalam pekerjaan
A3 297 420 irigasi

A4 210 297

Gambar 1. Ukuran-ukuran kertas dan garis-garis tepi untuk gambar


3. BLOK JUDUL
BIok-blok judul seperti ditunjukkan pada Gambar 2 akan dipakai dalam semua gambar
dan Ietaknya di sudut kanan bawah tiap-tiap gambar. Gambar 3 adalah contoh
bagaimana blok judul itu harus diisi.

Gambar 2. Blok judul


4. PENGARSIPAN/FILE
Nomor gambar akan disusun seperti berikut :

Tipe gambar

Pengelompokan gambar

Pembagian butir (item)

A–BB–CC–DD

A Menunjukkan tipe gambar, misalnya

0. Gambar-gambar pengukuran - dan penyelidikan


1. Gambar-gambar pelaksanaan
2. Gambar-gambar pabrikan
3. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings)

BB menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya :

1. Tata letak (skala 1:25.000, 1:5.000, 1 :2000)


2. Bangunan Utama dan bangunan-bangunan pelengkap
3. Saluran irigasi
4. Bangunan irigasi
5. Gambar standar (pintu, skala, dan sebagainya)
6. Saluran pembuang
7. Bangunan pembuang
8. Tanggul
9. Bangunan bantu
10. Jembatan
11. Bangunan pelengkap
12. Petak tersier

CC Menunjukkan pembagian butir yang disebutkan dalam BB. Misalnya :


- Bangunan Utama dan bangunan pelengkap :
1-02-01 Bangunan pengelak (diversion structure) dengan pembilas
1-02-02 Pengambilan utama
1-02-03 Kantong lumpur
1-02-04 Bangunan pengambilan saluran primer
1-02-05 Pembilas dan saluran pembilas
1-02-06 Tanggul penutup
1-02-07 Pekerjaan lindungan sungai
- Saluran irigasi
1-03-01 Saluran primer X
1-03-02 Saluran sekunder A
1-03-03 Saluran sekunder B
1-03-04
- Bangunan irigasi
1-04-01 (untuk saluran primer X) -01
1-04-01-02
1-04-02 (untuk saluran sekunder A) - 01
1-04-02-02
1-04-02-03
- Saluran pembuang
1-06-01 Saluran pembuang primer
1-06-02 Saluran pembuang sekunder
1-06-03 Saluran pembuang sekunder
1-06-04
- Petak tersier
1-12-01 Tata letak
1-12-02 Saluran irigasi
1-12-03 Bangunan irigasi
1-12-04 Saluran pembuang
1-12-05 Bangunan pembuang
Bangunan-bangunan di saluran irigasi tertentu akan diberi nomor - CC pada gambar saluran
irigasi.
Gambar-gambar untuk tiap butir yang disebutkan di dalam CC akan diberi nomor urut. Tiap
butir dimulai dengan 01

Contoh :

Sebagian dari gambar-gambar konstruksi dan pengukuran di pakai sebagai Gambar-gambar


Tender. Gambar-gambar tender ini terdiri dari pilihan gambar-gambar kontrak.

Semua gambar yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi lagi menjadi
gambar purnalaksana, setelah itu nomor pertama akan diubah menjadi nomor 3. Contoh:
1-04-03-02 menjadi 3-04-03-02.

1. PENGECILAN GAMBAR
Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pada waktu rnembuat gambar-gambar yang akan
diperkecil :

- Tinggi huruf dan angka tidak boleh kurang dari 3 mm;


- Tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dan tingginya; tebal garis untuk pekerjaan
menggambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm;
Untuk arsiran, tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,18 mm dan jarak antar garis tidak
kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dari 2 mm untuk gambar-gambar
pekerjaan baja (arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya).
Tabel 1. Skala Tebal Garis dan Tinggi Huruf

Tebal-garis Tinggi
Tipe gambar Skala huruf /angka
(mm) (mm)

Peta

Peta topografi 1:50.000 0,18/0,25/0,35 1,8/2,5/3,5

1:25.000 0,18/0,25/0,35/0,5 1,8/2,5/3,5/5

1:5.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5

Peta situasi bendung 1:1.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5

1:500 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5

Peta ikhtiar dan peta 1:25.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5


petak
1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


Peta situasi jaringan
tersier 1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Peta situasi /peta 1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


situasi trase

1:2.000

1:1.000
Potongan
hor
1:200
Memanjang
1:100
vert 1:200

1:100

Potongan melintang 1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

hor dan vert 1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Gambar-gambar 1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


Bangunan
1:200 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
Denah Umum
1:100 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0
1:50
Denah 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0
1:100

1:50 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1


1:20 1 0

1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1


Potongan 1 0

0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1:20 1 0

1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1


1 0
1:5

1:2
Detail 0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1:1
1 0

0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0

0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0

0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0

0,25/0,35/0,5/0,7/ 2,5/3,5/5/7/1
1 0
Gambar 4. Tebal garis untuk gambar-gambar bangunan
2. Ukuran dan Indikasi

Garis-garis ukuran digambar dekat dan


paralel dengan bagian yang dimensinya
akan ditunjukkan. Garis-garis bantu
digambar tegak lurus terhadap garis
ukuran dan agak ke luar.

Garis-garis konstruksi dan garis-garis bantu


yang berpotongan digambar sedikit ke luar
titik potong.

Garis-garis tengah dan garis-garis batas


tidak akan pcrnah di pakai sebagai garis
ukuran. Akan tetapi, garis ukuran bisa
ditempatkan langsung di antara garis-garis
batas, di antara garis-garis tengah dan
antara garis batas dan garis tengah.

Garis-garis ukuran dan garis-garis bantu


scbaiknya tidak memotong garis-garis lain,
kalau mungkin. Garis-garis ukuran tidak
boleh terpotong oleh garis ukuran lainnya
atau oleh garis bantu yang termasuk garis
ukuran lainnya.

Tiap ujung garis. ukuran akan ditandai


dengan ujung panah secara jelas yang
rnenunjukkan batas garis ukuran.

Biasanya ujung panah akan digambar di


dalam batas garis ukuran. Bila tidak
tersedia ruang untuk ini, ujung panah
boleh digambar di luar batas ini, mengarah
ke belakang. Ujung-ujung panah yang
saling berhadapan boleh diganti dengan
titik yang jelas.

Bila suatu bagian mempunyai dua dimensi


atau lebih, maka jumlah itu juga akan
ditunjukkan pada garis dimensi terpisah.

Pada ujungnya garis-garis penunjuk akan


mempunyai

- sebuah titik, untuk garis penunjuk yang


berada di dalam garis batas suatu
bagian
- ujung panah, untuk garis penunjuk
yang menunjuk ke garis batas suatu
bagian.

Biasanya ukuran digambar di

dan di tengah-tengah garis ukuran.


Jika ruang di atas garis ukuran terbatas,
ukuran boleh ditulis di atas garis yang
ditarik panjang, kalau mungkin di sebelah
kanan. Ukuran bagian yang tidak di tuIis ke
skala akan diberi garis bawah.

Untuk ukuran atau pënunjuk yang tidak


bisa ditempatkan di luar potongan, harus
disediakan ruang di dalam arsiran.

Kalau dari gambar tidak jelas bahwa suatu


ukuran menunjuk pada, jari-jari atau
potongan segi empat, maka di muka
ukuran akan ditulis simbol-simbol berikut

- 0/ di muka ukuran

- huruf (besar) R di muka jari-jari

- / di muka potongan segi empat..

Gambar 6. Ukuran dan penunjuk


3. SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN
Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta

SIMBOL PETA (a)* (b)* TOPOGRAPHIC MAP


TOPOGRAFI SYMBOLS

Sungai 0.35 0.25 River

0.35 0.25 Flowdirection


Aliran

Aliran tidak tetap 0.35 0.25 Intermittent stream

Tanggul 0.35 0.35 Dike

Jalan propinsi 0.35 0.35 Provincial road


(surfaced road)

Jalan sekunder 0.35 0.25


Secondary road
(unsurfaced road)
Jalan petani 0.35 0.25 FarmRoad

Jalan setapak 0.35 0.25 Footpath

Jalan keretaapi 0.35 0.25 Railway

Jalan lori Narrowguage railway

Tranches pembagi Regular contour

Tebal garis (line thicknees) (a) 1:5.000


(b) 1:25.000 - 1:10.000
Tranches pertolongan Intermediate contour

Tranches perkiraan Approximatecountour

Dataran Tinggi High ground

Dataran Rendah Depression contour

Titik tetap Benchmark


(patokbeton)

Titik poligon Traverse point

Triangulation station
Triangulasi

Spot elevation
Penunjukan ketinggian measured in the field
dari lapangan

Spot elevation from


Penunjuk ketinggian interpol
dari interpolasi

Surveyed alinement
Jalur pengukuran

Grid erros
Persilangan grid

Penanda grid Grid tick along side


drawing
Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Sawah Ricefied

Ladang Non irrigated farming


(normally rice)

Alang-alang
Meadow

Grass
Rumput

Coconut trees
Pohon kelapa

Hortuculture
Tegalan (palawija dll)

Kebun campuran
(jagung,tebu, Mixed agrivulture
tembakau,buah- (maize, sugar, tobacoo,
buahandll) fuit etc)

Perkebunan (karet, Plantation


kopi,teh,dll) (rubber,coffe,tea,etc)

Hutan belukar Primary forest

Hutan belantara
Secondary forest

Rawa-rawa
Marshorswamps

Kolam ikan Fish pond (fresh


water)
Tambak ikan Fish pond (brackish
wat)

Salt pan
Tambak garam

Watershed diyi
Batas daerah
of a catchment
aliran sungai

Rumah batu Permanent hous

Semi-permanent
Rumah panggung House

Kantor pemerintahan Government


Building

School
Sekolah

Hospital
Rumah Sakit

Court house
Kantor pengadilan

Kantor pos
Post office

Police office
Kantor polisi

Mesjid, Gereja, Mosque, Chuf


Klenteng Tern pie
Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Tempat keramat Shrine

Makam/kuburan (Islam, Graves/Cemetery


Kristen, Tionghoa)

Pabrik Factory

Market
Pasar

Pompa air Waterpump

Kawat listrik High voltage


tegangan tinggi Line

Saluran irigasi Existing irrigation


telah ada canal

Existing
Saluran pembuang
drainage channel
yang telah ada

Existing village
Desa yang telah ada

Desa yang direncanakan


Proposed village

Batas propinsi Province bounda

Kabupaten
Boundary
Batas kabupaten
Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta (lanjutan)

Batas kecamatan Kecamatan boundary

Batas desa Village bounda1

Pagar Fence line

Arah utara North indicaci


SYMBOL TATA LETAK LAYOUT SYMBOLS

Tata Letak Layout

Project boundary
Batas proyek

Boundary
Batas petak tersier Tertiary Unit

Boundary
Batas petak kuarter Quarternary Unit

Nama petak tersier Name of Tertiary or


kuarter Quaternary Unit

Luas
Bersih (ha) Net Area (ha)

Rencana Design discharge


Bangunan (I/s)Intake
pengambilan / structures/
bangunan utama Headworks

Pengambilan pompa Pump intake

Free intake
Pengambilan bebas

Permanent weir
Bendung permanen
Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta (lanjutan)

Bendung gerak Barrage

Bendung bronjong Gabion weir

Saluran Irigasi Irrigation


(Biru) canals (Blue)

Saluran primer Primary canal

Secondary canal
Saluran sekunder

Tertiary canal
Saluran tersier

Quaternary canal
Saluran kuarter

Saluran pasangan Lined canal

Terowongan Tunnel or closed canal


Saluran Tertutup Closed canal

Bangunan Irigasi Irrigation structures

Bangunan pengatur Cheek structure

Bangunan bagi
Division structure
Bangunan Off-take structure.

Bangunan bagi dan Division structure with


sadap off-take

Boks tersier Tertiary box

Boks tersier Tertiary box


dengan pelimpah with wasteway

Quaternarv box
Boks kuarter (farm inlet)

Gorong-gorong
Culvert

Talang Flume, aqua Duct

Sipon Inverted syphon

Bangunan terjun Drop structure


(vertikal/miring) (straight/inclined)

Got miring Chute structure

Bangunan pelimpah
Side spiliway
Samping

Bangunan pembuang Wasteway


Tabel 3. Map Symbols – Simbol Peta (lanjutan)

Bangunan pembawa Suppletion intake

Saluran Drainage channels


Pembuang (Red)
(Merah)
Saluran pembuang Primary drainage
Primer channel

Saluran pembuang
Secondary drainage
Sekunder
Channel

Saluran pembuang
Thrtiary drain
tersier
Tersier age channel

Sauran pembuang Quaternary


Kuarter drainage chann

Bangunan
Pembuang Drainage structure

Drainage culve’
Gorong-gorong

Gorong-gorong Drainage culver


silang below irrigation
canal (underpas)

Alur pembuang Inlet drainage

Bangunan terjun Drop structure

Drainage outlet
Pintu pasang surut Tidal outlet
Tabel 3. Map Symbols – Simbols Peta (lanjutan)

Pengendali Banjir Flood control

Tanggul Flood dike/


Levee

Bangunan penahan
Flood control
Banjir
Structure

Krib
Groyne

Bendungan Dam

Bangunan Auxiliary
Pelengkap structures

Inspection road
Jalan inspeksi

Jalan petani Farm road

Jembatan Bridge

Jembatan orang Foot bridge

Tempat cuci Washing place

Tempat mandi hewan Buffalo pool


di dalam saluran in canal
Tabel 3. Map Symbols – Simbols Peta (lanjutan)

Tempat mandi hewan Bufallo pool


di luar saluran outside canal

Waduk lapangan Field reservoir

Patok hektometer Hectometer stone

Operating facility
Dangau

Gate keeper house


Rumah jaga pintu

Telepon Telephone

Kombinasi bangunan Combination of


di dalam satu structures on
gambar one drawing
Tabel 4. Standar Hatching-Standar Arsiran

ARSIRAN HATCHINGS

Keterangan Legend

Tanah dll Soils etc.

Batu kali Boulders

Kerikil Gravel

Pasir Sand

Lempung Clay

Konstruksi Constructions

Beton bertulang Reinforced


concrete

Cyclopean
Beton siklop Concrete

Beton tumbuk Plain concrete


(tanpa tulangan)
Tabel 4. Standar Hatching-Standar Arsiran (Lanjutan)

Pasangan batu kali Stone masonry


lpc: 4ps pc:4s

Pasangan batu kali Stone masonry


lpc : 2ps 1pc:2s

Pasangan batu
Bata Brick masonry

Pasangan batu Stone-pitching


kosong

Bronjong Gabion

Batu candi/hard
Batu candi
Stone

Asphalt
Aspal

Kayu Wood

Steel
Besi

Perunggu Bronze

Aluminium Aluminium

Karet Rubber
Tabel 4. Standar Hatching-Standar Arsiran (Lanjutan)

Bubuk isian bitumen Bituminnus filler

Uruan dengan Fill with slope


Kemiringan

Galian. dengan
Kemiringan
Cut with slope

Pcrmukaan tanah Ground surface


(potongan) (section)

Kemiringan Sloping masonry


pasangan batu kali Lining

Kemiringan Sloping concrete


pasangan beton Lining

Petunjuk potongan Indication of


section
4. TATA WARNA PETA
Warna-warna yang akan dipakai adalah:

- biru untuk jaringan irigasi, garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada dan garis
putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana
- merah untuk sungai dan jaringan pembuang garis penuh untuk jaringan yang sudah ada
dan garis putus-putus untuk Jaringan yang sedang direncana;
- coklat untuk jaringan jalan;
- kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa)
- hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung
- merah untuk tata nama bangunan;
- hitam untuk jalan kereta api;
warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder, batas-batas petak tersier
akan diarsir dengan warna yang lebih muda dan warna yang sama.

5. PELIPATAN GAMBAR
Gambar-gambar teknik dilipat sedemikian sehingga didapatkan format A

- blok judul terlihat di luar, dan pelipatan dilakukan secara saling silang, sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 14.
Garis-garis lipat akan dibuat di luar garis-garis tepi lihat Gambar 1 dan 14.

Gambar 14. Pelipatan Gambar

You might also like