You are on page 1of 40

RANCANGAN AWAL

ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
TAHUN 2024

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas)

Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan


dalam rangka Penyusunan RKP Tahun 2024
Jakarta, 28 Februari 2023
EXECUTIVE SUMMARY
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2024

ISU GLOBAL, LOKAL,


DAN NASIONAL Evaluasi
Capaian
Isu Isu Isu Kinerja 2022
Global Nasional Lokal

7 AGENDA PEMBANGUNAN
RPJMN 2020-2024 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2024
Kerangka
Visi Tema RKP Tahun 2024 Regulasi
7 Agenda
Misi Arahan Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Pemba-
Presiden ngunan Kerangka
Pendanaan
Arah Kebijakan Major Project dan
Sasaran Pembangunan RKP Tahun 2024 RKP Tahun 2024 Prioritas Nasional

SASARAN PEMBANGUNAN
WILAYAH TAHUN 2024 MP dan PN
Arah Kebijakan
% Wilayah Tahun Per Wilayah
% % Tahun 2024
% % 2024
% %
7 AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
sebagai Penerjemahan Visi Misi Dan Arahan Presiden

VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN 7 AGENDA PEMBANGUNAN


PRESIDEN
Pembangunan
1 Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia 1 SDM 1
Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan Berkualitas dan
Struktur Ekonomi yang Produktif, Berkeadilan
2
Mandiri, dan Berdaya Saing
2 Pengembangan Wilayah untuk
Pembangunan
3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
2 Infrastruktur
Mengurangi Kesenjangan

Mencapai Lingkungan Hidup yang SDM Berkualitas dan Berdaya


4 3
Berkelanjutan Saing
Penyederhanaa
5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan 3 n Regulasi Revolusi Mental dan Pembangunan
Kepribadian Bangsa 4
Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Penyederhanaa
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan 4 n Birokrasi
5 Pelayanan Dasar
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga Lingkungan Hidup, Ketahanan
6
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Transformasi Bencana, dan Perubahan Iklim
8
Efektif, dan Terpercaya 5 Ekonomi
Stabilitas Polhukhankam dan
9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam 7
Kerangka Negara Kesatuan
Transformasi Pelayanan Publik
3
IDENTIFIKASI ISU- ISU GLOBAL, NASIONAL DAN LOKAL

Isu Global Isu Nasional Isu Lokal

● Efek Resesi global ● Bencana dan Daya


● Stabilitas politik global
● Inflasi dukung Lingkungan
(perang Ukraina - ● Pemantapan
Rusia)
● Daya Beli
Pemulihan Ekonomi
● Pasokan Pangan dan ● Tahun politik ● Daya beli
Energi ● Pengangguran
● Resesi ● Pemerataan
● Inflasi ● Kemiskinan
● Investasi melambat ● Stunting
● Perubahan iklim ● Kualitas Sumber Daya
Manusia

4
TANTANGAN DI TAHUN 2024

Safe-guarding penuntasan target prioritas


nasional RPJMN 2020-2024.

Tahun 2024
Tahun 2024 menjadi landasan
merupakan awal untuk
tahun politik,
penyusunan
agenda Pemilu
dan masa transisi RPJMN 2025-2029

5
CAPAIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2022 DAN OUTLOOK 2023

Capaian Sasaran Pembangunan 2022 Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2023

No. Sasaran Pembangunan Target 2022a) Capaian 2022 2021 2022 2023

1. Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,2-5,5 5,31 *) PDB 3,69 5,31 5,3 – 5,5

2. Tingkat Kemiskinan (%) 8,5-9,0 9,57 (Sept 2022) Konsumsi Rumah Tangga 2,02 4,93 5,3 – 5,4
Tingkat Pengangguran
3. 5,5-6,3 5,86 (Agustus 2022)
Terbuka/TPT (%) Konsumsi LNPRT 1,59 5,64 7,5 – 8,7
4. Rasio Gini (nilai) 0,376-0,378 0,381 (Sept 2022)

Indeks Pembangunan Konsumsi Pemerintah 4,17 -4,51 0,9 – 1,4


5.
Manusia/IPM (nilai) 73,41-73,46 72,91

Penurunan Emisi Gas PMTB/Investasi 3,80 3,87 6,1 – 6,3


6.
Rumah Kaca/GRK (%) 26,87 26,87 (Estimasi)

Nilai Tukar Petani/NTP (Jan-Des Ekspor Barang dan Jasa 24,04 16,28 6,0 – 7,1
7.
(nilai) 103-105 107,33
2022)
Nilai Tukar Nelayan/NTN (Jan-Des 6,7 – 7,6
8. 104-106 106,45 Impor Barang dan Jasa 23,01 14,75
(nilai) 2022)
Keterangan:
Sumber:
a) Perpres Nomor 115/2021 tentang Pemutakhiran RKP 2022 BPS; Exercise Dit PMAS, Bappenas (per 6 Februari 2023)

66
TEMA, SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN
2024
TEMA RKP Tahun 2024
Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
SASARAN PEMBANGUNAN RKP Tahun 2024 ARAH KEBIJAKAN RKP Tahun 2024
Sasaran Pembangunan
Keterangan: Indikator Lainnya

Hasil exercise
Bappenas
Februari 2023 Tingkat
Tingkat
Nilai Tukar
Pengurangan Peningkatan Revitalitasi
kemiskinan dan Penguatan
Pertumbuhan Pengangguran Kualitas Industri dan
Kemiskinan Nelayan/NTN penghapusan Daya Saing
Ekonomi (%) Terbuka/TPT Pelayanan Penguatan
(%) (nilai) {
kemiskinan Usaha
5,3-5,7 (%) Kesehatan dan Riset
6,5-7,5 107-110 ekstrem Pendidikan Terapan
5,0-5,7

Indeks Penurunan
Pembangunan Emisi Gas Nilai Tukar Percepatan
Rasio Gini Petani/NTP Pembangunan Percepatan
Manusia/IPM Rumah Pembangunan Pelaksanaan
(nilai) (nilai) Rendah Pembangunan
(nilai) Kaca/GRK (%) Infrastruktur Pemilu 2024
Karbon dan Ibu Kota
0,374-0,377 105-108 Dasar dan
73,99 – 74,02 27,27 Transisi Energi Nusantara
Konektivitas

PRIORITAS NASIONAL
7

Memperkuat Ketahanan Ekonomi Mengembangkan Wilayah Meningkatkan Sumber Daya Revolusi Mental dan Memperkuat Infrastruktur Membangun Lingkungan Memperkuat Stabilitas
untuk Pertumbuhan yang untuk Mengurangi Kesenjangan Manusia Berkualitas dan Pembangunan Kebudayaan untuk Mendukung Hidup, Meningkatkan Polhukhankam dan
Berkualitas dan Berkeadilan dan Menjamin Pemerataan Berdaya Saing Pengembangan Ekonomi dan Ketahanan Bencana, dan Transformasi Pelayanan Publik 7
Pelayanan Dasar Perubahan Iklim 7
SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH TAHUN 2024

Sumatera Kalimantan Sulawesi


LPE = 4,6 - 5,0 % LPE = 5,2 - 5,6 % LPE = 7,7 - 8,6 %
IPM = 71,23 - 77,23 IPM = 69,19 - 78,80 IPM = 67,84 - 74,71
Tingkat Kemiskinan = 7,50 - 8,30 % Tingkat Kemiskinan = 4,00 - 4,50 % Tingkat Kemiskinan = 7,80 - 8,50 %

Maluku
LPE = 12,6 - 16,8 %
IPM = 70,06 - 70,97
Tingkat Kemiskinan = 9,50-10,00 %

Jawa Bali Papua


LPE = 5,2 - 5,5 % LPE = 5,8 - 7,2 %
IPM = 73,56 - 82,57 IPM = 62,46 - 67,04
Tingkat Kemiskinan = Tingkat Kemiskinan =
7,00 - 7,50 % 22,50 - 23,00 %

Nusa Tenggara

Sumber: Exercise terbaru Kementerian PPN/Bappenas LPE = 5,7 - 6,1 %


a) Sasaran LPE 2024 merupakan hasil exercise Dit. PMAS per 13 Februari 2023 IPM = 66,58 - 70,56
b) Sasaran IPM 2024 merupakan hasil exercise Dit. KGM per 16 Februari 2023 Tingkat Kemiskinan = 14,50 - 15,00 %
c) Sasaran tingkat kemiskinan 2024 merupakan hasil exercise Dit. PKPM per 22
Februari 2023
8
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATERA
TAHUN 2024
Mendorong akselerasi pemerataan pembangunan wilayah Pesisir Barat
Memperkuat peran Sumatera sebagai lumbung energi nasional dan Sumatera, daerah rawan bencana dan mempercepat pengembangan
lumbung pangan nasional, dengan tetap memperhatikan kelestarian daerah 3T.
lingkungan dan mitigasi serta adaptasi bencana. Mewujudkan Wilayah Sumatera menjadi pintu gerbang Indonesia dalam
Mendorong pertumbuhan sektor industri, khususnya hilirisasi industri perdagangan internasional.
berbasis komoditas unggulan, dan pemantapan sektor pariwisata yang berdaya
Mempercepat pengembangan hilirisasi industri berbasis komoditas
saing Internasional melalui pengembangan kawasan strategis di Pulau
unggulan khususnya di koridor wilayah pesisir timur Sumatera.
Sumatera.
A. Strategi Pertumbuhan B. Strategi Pemerataan
1. Mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya secara penuh KI dan KEK melalui 1. Memastikan akses dan mutu terhadap layanan pendidikan (difokuskan pada pendidikan
optimalisasi paket-paket insentif fiskal dan nonfiskal sesuai dengan potensi/tema menengah, kejuruan/vokasional, dan tinggi) dan kesehatan (difokuskan pada puskesmas dan
pengembangan kawasan. klinik yang menjangkau langsung masyarakat).
2. Mempercepat pengembangan kawasan pariwisata unggulan berbasis rencana induk 2. Meningkatkan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Perumahan Rakyat,
pengembangan kawasan pariwisata terpadu. Pekerjaan Umum, Sosial, serta penyediaan perumahan Iayak huni di kota-kota kecil.
3. Mengembangkan kawasan perkotaan termasuk WM Mebidangro dan WM Patungraya 3. Meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan distribusi pelayanan dasar dan sistem transportasi serta
Agung sebagai pusat pelayanan wilayah dan pendukung kawasan strategis disekitarnya kelayakhunian.
4. Memperkuat integrasi sistem transportasi wilayah multimoda (tol, kereta api, pelabuhan, 4. Mendorong percepatan pembangunan pada kawasan daerah tertinggal, perbatasan, dan
dan bandara) dengan pengembangan kawasan strategis. pulau-pulau terluar melalui peningkatan Standar Pelayanan Minimum dan perluasan jaringan
5. Memperbaiki kinerja logistik dan kepelabuhanan di wilayah Sumatera sebagai upaya listrik, telekomunikasi, serta infrastruktur dasar dan konektivitas (bandara/jalur
mendukung hilirisasi industri yang efisien dan berdaya saing. penerbangan perintis dan jalan lingkar) untuk memperkuat keterkaitan dengan kota-kota
6. Mengembangkan komoditas unggulan wilayah dengan berorientasi pada peningkatan terdekat.
produktivitas dan/atau penguatan rantai nilai. 3. Mempercepat penuntasan jaringan transportasi pengumpan (feeder) yang menghubungkan
7. Merevitalisasi usaha-usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan khususnya skala kawasan tengah dan barat Pulau Sumatera dengan jaringan infrastruktur utama Tol Trans Sumatera
usaha rakyat dengan mengembangkan sentra produksi pangan (food estate). di pesisir timur.
8. Meningkatkan kemudahan pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja sama 5. Memperkuat ekonomi lokal melalui pengembangan koperasi dan UMKM yang berbasis
dalam upaya peningkatan daya saing antardaerah antara lain melalui forum kerja sama ekosistem pariwisata.
regional Wilayah Sumatera dan kerja sama regional antarnegara Indonesia-Malaysia- 6. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaan
Thailand Growth Triangle (IMT-GT). dan keuangan) penyelarasan kualitas dan kuantitas ASN dengan sektor unggulan kewilayahan
9. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah. Sumatera, Penguatan fungsi dan peran GWPP dalam rangka peningkatan daya saing daerah.
10. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM untuk mendukung pengembangan
kawasan pertumbuhan melalui pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK), sekolah vokasi, 7. Mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) dalam
memperkuat sinergi kebijakan pusat–daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah.
pendidikan tinggi terapan, danpelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi.
11. Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik Rencana 8. Meningkatkan upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keseimbangan daya dukung
Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun RDTR sebagai acuan pemberian kesesuaian kegiatan wilayah serta ketangguhan terhadap ancaman bencana alam.
pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan dan bantuan teknis kepada pemerintah 9. Mengoptimalkan pemanfaatan dana otonomi khusus Aceh dan mempersiapan exit
daerah. strategy yang terukur dari dana otonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan provinsi bagi9
peningkatan kesejahteraaan rakyat.
RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
JAWA-BALI TAHUN 2024
Mengakselerasi pemerataan pembangunan wilayah Jawa bagian Selatan
M emantapkan pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa
dan Bali bagian Utara sebagai pusat pengembangan ekonomi skala lokal
bagian Utara dan Bali bagian Selatan sebagai pusat
dengan bertumpu pada hilirisasi pertanian dan pariwisata inklusif.
ekonomi dan budaya yang berdaya saing di tingkat
nasional dan global dengan bertumpu pada industri Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan,
manufaktur berteknologi tinggi, ekonomi kreatif dan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang.
jasa pariwisata, serta penghasil produk yang Meningkatkan sarana prasarana dan kapasitas masyarakat dalam
berorientasi ekspor.. upaya penguatan mitigasi bencana.

RANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA BALI TAHUN 2024


A. Strategi Percepatan Pertumbuhan dan Transformasi Wilayah B. Strategi Pemerataan Intrawilayah
1. Mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya KI Terpadu Batang, KI Pancapuri, KI Subang, KEK 1) Meningkatkan hubungan desa-kota di Jawa bagian selatan dan Bali bagian utara
Kendal, KEK Singhasari, KEKTanjung Lesung, KEK Lido, serta KEK Gresik melalui optimalisasi paket-paket dengan mengembangkan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) yang
insentif liskal dan nonfiskal yang disesuaikan dengan potensi/tema pengembangan kawasan; bertumpu pada hilirisasi pertanian dan pariwisata inklusif
2. Mempercepat pengembangan kawasan-kawasan pariwisata unggulan berdasarkan keuntungan kompetitifnya 2) Mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas antara Jawa bagian utara
yang meliputi DPP Borobudur dan sekitarnya, DPP Bromo-Tengger-Semeru, Destinasi Pariwisata dengan Jawa bagian selatan, dan Bali bagian utara dengan Bali bagian selatan
Pengembangan Ujung Kulon-Halimun-BandungPangandaran, Destinasi Pariwisata Pengembangan sebagai akselerator pemerataan ekonomi;
Banyuwangi, serta Revitalisasi Destinasi Pariwisata Bali 3) Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM di daerah,
3. meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga kerja untuk mendukung pengembangan kawasan melalui khususnya pada bidang perumahan rakyat, trantibumlinmas, dan pekerjaan umum;
pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja, perbaikan kesesuaian kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4) Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur
dan pendidikan tinggi vokasi sesuai kebutuhan lapangan kerja, dan pengembangan BLK; kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas ASN
4. meningkatkan kelayakhunian dan peran WM Jakarta, WM Bandung, WM Semarang, WM Surabaya, WM dengan sektor unggulan kewilayahan Jawa-Bali serta peningkatan pendapatan
Denpasar dan beberapa kota lainnya sebagai pusat layanan pendukung sektor industri dan ekonomi kreatif; daerah, kualitas belanja dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif,
5. meningkatkan konektivitas kawasan untuk meningkatkan jangkauan layanan dan distribusi melalui dan akuntabel;
penyediaan sarana konektivitas inter dan intrawilayah, penyediaan transportasi massal perkotaan sesuai 5) Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam memperkuat sinergi pusat-daerah,
dengan kebutuhan distribusi layanan, serta pengembangan system transportasi multimoda; peningkatan daya saing, dan inovasi daerah;
6. meningkatkan kepastian hukum terkait hak atas tanah, perizinan investasi dan memperluas kerja sama 6) Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan (difokuskan pada pendidikan
antardaerah dalam peningkatan daya saing daerah melalui forum kerja sama regional Wilayah Jawa-Bali menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi vokasi) serta layanan kesehatan
7. meningkatkan efektivitas pengendalian alih fungsi lahan, dan pengelolaan limbah untuk meningkatkan (difokuskan pada puskesmas dan klinik yang menjangkau langsung masyarakat);
kualitas lingkungan hidup 7) Mengoptimalkan pelaksanaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
8. mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik RTRW maupun RDTR sebagai berbasis kinerja melalui pemberdayaan masyarakat berlandaskan budaya dan adat
acuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah istiadat berdasarkan Grand Design Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta 2022-2042;
daerah 8) Meningkatkan efektivitas pengendalian alih fungsi lahan dan pengelolaan limbah
9. meningkatkan produktivitas komoditas unggulan, pengamanan lahan pertanian budi aya, dan pemantapan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
rantai nilai di wilayah Jawa-Bali.
10
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KALIMANTAN TAHUN 2024

ARAH KEBIJAKAN
Mempercepat pertumbuhan wilayah Memantapkan peran sebagai Mempertahankan peran Kalimantan Mendorong pemerataan pembangunan,
melalui diversifikasi kegiatan ekonomi lumbung energi nasional sebagai paru-paru dunia terutama di Kalimantan Bagian Utara

STRATEGI PERTUMBUHAN STRATEGI PEMERATAAN

•1 Membangun IKN dan infrastruktur pendukungnya. 1• Memperkuat konektivitas wilayah dengan mengintegrasikan infrastruktur
multimoda transportasi dengan jaringan jalan Trans Kalimantan.
•2 Meningkatkan investasi dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan
strategis. 2• Mengembangkan kota-kota sedang sebagai pusat pelayanan dan basis
pengembangan ekonomi lokal.
•3 Mengembangkan komoditas unggulan wilayah, yaitu karet, kelapa, lada, kopi,
3• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya PKSN Paloh Aruk,
kakao dan perikanan dengan berorientasi pada peningkatan produktivitas
PKSN Jagoi Babang, PKSN Tou Lumbis, PKSN Long Midang, PKSN Nunukan,
dan/atau penguatan rantai pasok dengan industri pengolahnya.
dan PKSN Long Nawang untuk memperkuat kedaulatan nasional dan
•4 Mengembangkan kawasan perkotaan termasuk WM Banjarmasin, sebagai memfasilitasi perdagangan lintas negara.
pusat pelayanan wilayah dan pendukung kawasan strategis di sekitarnya.
4• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM terutama di
•5 Mengembangkan sentra produksi pangan (food estate) dengan didukung
wilayah 3T khususnya pada bidang pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan
korporasi petani. trantibumlinmas.
•6 Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama 5• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam hal
pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah, serta
kualitas belanja dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan
penataan regulasi daerah dan harmonisasi pusat-daerah regional Wilayah akuntabel.
Kalimantan.
6• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam rangka penguatan sinergi pusat–
•7 Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi.
atas tanah.
7• Meningkatkan aksesibilitas masyarakat khususnya di daerah 3T terhadap
•8 Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik
pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai-balai latihan kerja.
RTRW maupun RDTR sebagai acuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
melalui pemberian bimbingan dan bantuan teknis kepada pemerintah daerah. 8• Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
ketangguhan terhadap ancaman bencana alam.
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
NUSA TENGGARA TAHUN 2024

ARAH KEBIJAKAN
Mengoptimalkan keunggulan wilayah khususnya Mendorong transformasi perekonomian daerah Mendorong pengembangan industri
sektor perikanan, perkebunan, peternakan, dengan memperkuat peran wilayah sebagai gerbang Menuntaskan pemulihan kreatif berbasis budaya, industri
pertambangan dan pariwisata dengan wisata alam dan budaya melalui pengembangan industri pascabencana di Nusa pengolahan produk pertanian,
mengutamakan pendekatan gugus pulau Meeting, Incentive, Convetion, Exhibition (MICE); Tenggara perikanan dan pertambangan

STRATEGI PERTUMBUHAN STRATEGI PEMERATAAN


•1 Menyelenggarakan perhelatan internasional dalam rangka pengembangan pariwisata di •1 Mempercepat pembangunan perdesaan, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi,
Nusa Tenggara khususnya DPP Lombok-Mandalika/KEK Mandalika, DPP Labuan Bajo dan kawasan perbatasan, dan pulau-pulau terluar secara simultan dengan pembangunan
pengembangan kawasan pariwisata lainnya sesuai rencana induk (masterplan) yang telah kota-kota kecil dan sedang.
disusun. •2 Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya PKSN Atambua, PKSN
1.
2 Meningkatkan pembangunan infrastruktur konektivitas intra dan antar wilayah kepulauan Kefamenanu untuk memperkuat kedaulatan nasional dan memfasilitasi perdagangan
serta memperkuat koneksi transportasi dengan hub pariwisata internasional utama Bali. lintas negara.
2.
3 Meningkatkan produktivitas usaha kelautan dan perikanan khususnya pada SKPT Sumba •3 Menuntaskan pemulihan sosial ekonomi dampak bencana di Nusa Tenggara.
Timur dan Rote Ndao, peternakan, perkebunan, pertambangan, dan budidaya tanaman •4 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan terutama
pangan termasuk food estate serta mengembangkan pusat perdagangan berbasis sektor pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas.
strategis.
•5 Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM khususnya pada
3.
4 Mendorong pengembangan ekonomi kreatif bernilai tinggi.
bidang perumahan ralryat, sosial dan pekerjaan umum.
4.
5 Mengembangkan pendidikan keterampilan & vokasi untuk penyiapan sumber daya manusia
•6 Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur,
dalam mendukung pengembangan pusat-pusat ekonomi berbasis potensi wilayah.
kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas & kuantitas ASN dengan
5.
6 Mendorong pemenuhan energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan.
sektor unggulan kewilayahan Nusa Tenggara serta peningkatan pendapatan daerah,
6.
7 Meningkatkan pembangunan kawasan perkotaan pendukung sektor industri dan pariwisata kualitas belanja dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan akuntabel.
termasuk meningkatkan penyediaan perumahan, akses pada energi, air minum, sanitasi,
•7 Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam memperkuat sinergi kebijakan pusat–
persampahan yang aman, serta drainase dan transportasi umum perkotaan.
daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah
7.
8 Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat kerja sama antardaerah
dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui forum kerja sama regional Wilayah
Nusa Tenggara.
8.
9 Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertifikat hak atas tanah.
9.
10 Mempercepat proses penyusunan dan penetapan RTRW maupun RDTR melalui pemberian
bantuan teknis kepada pemerintah daerah.
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
MALUKU TAHUN 2024

ARAH KEBIJAKAN
Mempercepat transformasi perekonomian wilayah Mempercepat pengembangan Memperkuat konektivitas antarpulau
melalui peningkatan produktivitas dan hilirisasi Memantapkan peran Wilayah Maluku sebagai
sektor pariwisata berbasis dan intrapulau untuk mendukung
komoditas unggulan wilayah yaitu perikanan, Lumbung Ikan Nasional (LIN); transformasi ekonomi
gugus pulau
pertambangan dan perkebunan

STRATEGI PERTUMBUHAN STRATEGI PEMERATAAN


1. Mempercepat peningkatan produksi dan investasi pada pusat-pusat industri pengolahan 1. Mempercepat pembangunan perdesaan, daerah tertinggal, kawasan
nikel dan bahan tambang lainnya di KI Teluk Weda dan industri pengolahan potensial transmigrasi, pulau-pulau terluar, dan kawasan perbatasan yang dilakukan
lainnya. simultan dengan meningkatkan peran kota-kota kecil sebagai pusat kegiatan
2. Mengembangkan pendidikan vokasi dan keterampilan kerja untuk menyiapkan sumber ekonomi lokal.
daya manusia yang berkualitas dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan 2. Memperkuat konektivitas antarpulau dan intrapulau khususnya dengan
pengembangan pusat-pusat ekonomi berbasis potensi wilayah meningkatkan prasarana dan sarana penyeberangan antarpulau dan jalan lingkar
3. Meningkatkan produktivitas usaha perikanan melalui optimalisasi Sentra Kelautan dan pulau.
Perikanan Terpadu (SKPT) Moa, SKPT Saumlaki, SKPT Morotai dan pembangunan 3. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan
Pelabuhan Ambon Baru yang terintegrasi dengan pelabuhan perikanan di Kawasan Timur secara merata di wilayah kepulauan.
Indonesia (KTI). 4. Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM khususnya
4. Mengembangkan pusat ekonomi berbasis komoditas unggulan kelapa, pala, dan cengkeh pada bidang sosial, perumahan rakyat, pekerjaan umum.
dengan berfokus pada peningkatan produksi dan produktivitas.
5. Mempercepat pengembangan kawasan pariwisata unggulan wilayah khususnya 5. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintahan daerah (kelembagaan,
DPP/KEK Morotai sesuai rencana induk (masterplan) kawasan pariwisata yang telah aparatur, dan keuangan daerah) khususnya dalam hal kualitas belanja dan
disusun, dan pengembangan kawasan pariwisata potensial lainnya. pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan akuntabel.
6. Mempercepat pembangunan Kota Baru Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara dan 6. Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam rangka sinergi pusat-daerah,
kawasan perkotaan lainnya sebagai pusat pertumbuhan wilayah peningkatan daya saing, dan inovasi daerah serta meningkatkan kapasitas
7. Mengembangkan simpul transportasi dan aksesibilitasnya dalam menghubungkan pusat pemerintah daerah dan desa dalam mengelola keuangan daerah dan dana desa
pertumbuhan wilayah
8. Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama,
pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah, serta penataan
regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Maluku.
9. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas
tanah.
10
10.Mempercepat proses penyusunan dan penetapan RTRW maupun RDTR melalui
pemberian bantuan teknis kepada pemerintah daerah
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI
TAHUN 2024

ARAH KEBIJAKAN
Mempertahankan momentum Mendorong perannya Mendorong transformasi
sebagai salah satu Memantapkan perannya sebagai hub
pertumbuhan yang relatif tinggi Menguatkan mitigasi bencana perekonomian wilayah menjadi
lumbung pangan dan pintu gerbang perdagangan
melalui diversifikasi kegiatan dan pemulihan pascabencana basis hilirisasi komoditas
nasional. internasional di kawasan timur.
ekonomi. unggulan wilayah.

STRATEGI PERTUMBUHAN STRATEGI PEMERATAAN

•1 Memperkuat pusat-pusat pertumbuhan wilayah melalui percepatan realisasi •1 Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar, khususnya di bidang rakyat,
investasi serta optimalisasi peran kawasan seperti KEK/KI Palu, KEK Bitung, KI air minum dan sanitasi, sosial, dan trantibumlimnas. Fokus peningkatan bidang
Takalar, serta DPP Manado-Likupang/KEK Likupang, DPP Wakatobi, dan DPP pendidikan diselaraskan dengan kebutuhan input industrialisasi Wilayah Sulawesi,
Toraja-Makassar-Selayar. yaitu pendidikan menengah, pendidikan kejuruan/vokasional, dan pendidikan
tinggi terapan
•2 Meningkatkan pengembangan kawasan perkotaan untuk mendukung
•2 Meningkatkan pengembangan produk unggulan di kawasan perdesaan, kawasan
pengembangan sektor industri dan pariwisata, termasuk WM Makassar dan WM transmigrasi, kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar, serta daerah
Manado. tertinggal.
•3 Mempercepat pengembangan infrastruktur penghubung antarwilayah yang •3 Mempercepat penyambungan jaringan transportasi pengumpan (feeder) yang
meliputi pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan keterkaitan kawasan menghubungkan kota-kota kecil dan kawasan perdesaan dengan jaringan
strategis dengan kawasan penyangganya, serta infrastruktur laut dan udara yang transportasi utama Trans Sulawesi.
dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di Wilayah Sulawesi dengan •4 Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur,
wilayah lainnya. kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas ASN
•4 Memperkuat forum kerja sama regional Wilayah Sulawesi serta meningkatkan dengan sektor unggulan kewilayahan Sulawesi serta peningkatan pendapatan
daerah, kualitas belanja dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif,
investasi melalui perbaikan pelayanan perizinan untuk meningkatkan daya saing
dan akuntabel.
wilayah. •5 Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam rangka sinergi pusat-daerah,
•5 Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertifikat hak peningkatan daya saing, dan inovasi daerah.
atas tanah. •6 Menguatkan upaya pengurangan risiko bencana dan memantapkan pemulihan
•6 Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik RTRW kondisi sosial ekonomi akibat dampak bencana di berbagai wilayah di Sulawesi,
maupun RDTR sebagai acuan pemberian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat
melalui pemberian bimbingan dan bantuan teknis kepada pemerintah daerah.
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
PAPUA TAHUN 2024

ARAH KEBIJAKAN
Mempercepat pembangunan kesejahteraan dengan pendekatan berbasis tujuh wilayah adat yaitu Laa Pago, Memperkuat kerja sama dan kemitraan antardaerah melalui pendekatan
Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay melalui penyediaan pelayanan dasar serta berbasis wilayah adat
perluasan akses di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesempatan kerja bagi Orang Asli Papua Mengoptimalkan sistem nilai dan norma dalam wilayah adat untuk memfasilitasi
Memfasilitasi transformasi perekonomian wilayah khususnya melalui hilirisasi komoditas unggulan aktivitas sosial ekonomi serta pergerakan penduduk dan barang
pertanian Memperkuat peran distrik sebagai pusat data informasi dan pengetahuan,
pusat pelayanan dasar, pusat pemberdayaan masyarakat adat, pusat inovasi
Mengoptimalkan pelaksanaan otonomi khusus berlandaskan pendekatan budaya dan kondisi sosio-ekologis dan kewirausahaan, pusat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta
Wilayah Papua pusat pertumbuhan daerah.

STRATEGI PERTUMBUHAN STRATEGI PEMERATAAN


1. Melanjutkan pembangunan jaringan infrastruktur yang terintegrasi antara pusat-pusat produksi rakyat
dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah, seperti KEK Sorong dan KI Teluk Bintuni, dengan terus
1. Mengembangkan potensi lokal pada setiap wilayah adat untuk membuka
mendorong percepatan operasionalisasi kawasan, realisasi investasi, dan kerja sama dengan pemerintah lapangan pekerjaan dalam rangka menyiapkan Papua yang sehat, cerdas, dan
daerah. produktif.
2. Mempercepat pengembangan kawasan perkotaan pada kawasan yang potensial untuk dikembangkan, 2. Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM terutama
termasuk pembangunan Kota Baru Sorong dan kota-kota kecil yang ditujukan sebagai penggerak ekonomi
wilayah serta pusat pelayanan dasar dan ekonomi dengan fokus pada pengembangan transportasi publik
di lokasi afirmatif seperti daerah tertinggal dan kawasan perbatasan dengan
perkotaan, air minum dan sanitasi, drainase, serta pengelolaan sampah dan limbah yang aman. memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar, serta terus melakukan
3. Mendorong produktivitas komoditas unggulan pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan kebijakan pengembangan sekolah terpadu berpola asrama, flying healthcare,
perikanan seperti sagu, kopi, kakao, pala, kenaf, sapi, dan perikanan tangkap dalam rangka penyiapan basis dan telemedicine untuk menjangkau pelayanan penduduk di daerah
industri manufaktur dan industri jasa. pegunungan dan terpencil serta khususnya di bidang sosial, perumahan rakyat,
4. Mendorong ekonomi kemaritiman di DPP Raja Ampat dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Biak- dan trantibumlinmas.
Teluk Cendrawasih dengan mempercepat pengembangan sentra kelautan perikanan terpadu dan
pariwisata bahari. 3. Mempercepat pembangunan daerah tertinggal serta kawasan perbatasan
5. Mempercepat pengembangan kapasitas dan keterampilan hidup pemuda Papua untuk mendukung termasuk kampung dengan pendekatan pembangunan berbasis wilayah adat
pengembangan kegiatan ekonomi lokal melalui peningkatan keterampilan sumber daya manusia, dan distrik.
kewirausahaan, pelatihan vokasi, pengembangan pusat-pusat keahlian ketenagakerjaan (skill development
center), serta pengembangan kreativitas dan inovasi pemuda asli Papua.
4. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintahan daerah dan kampung
6. Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama, pengembangan (kelembagaan, aparatur, dan keuangan daerah) khususnya dalam hal kualitas
sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi belanja dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan
regulasi pusat-daerah regional Wilayah Papua. akuntabel.
7. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah adat/ulayat melalui pemberian sertipikat hak atas tanah,
serta peningkatan daya dukung lingkungan dan kawasan konservasi untuk pembangunan rendah karbon.
5. Mengoptimalkan, fungsi dan peran GWPP dalam rangka sinergi pusat–daerah,
8. Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik RTRW maupun RDTR sebagai peningkatan daya saing, dan inovasi daerah.
10acuan pemberian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan maupun bantuan 6. Mengoptimalkan perencanaan, dan pengelolaan Dana Otonomi Khusus
teknis kepada pemerintah daerah Papua berbasis kinerja untuk mewujudkan perbaikan pelayanan
HIGHLIGHT MAJOR PROJECT

Peningkatan Kualitas Pelayanan Pembangunan Rendah Pembangunan Ibu Kota


Kesehatan dan Pendidikan Karbon dan Transisi Energi Nusantara
Dukungan MP: Dukungan MP: Dukungan MP:
o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional; o MP Pembangunan Fasilitas o MP Ibu Kota Nusantara
o MP Refomasi Pendidikan Keterampilan (Pendidikan Pengolahan Limbah B3; o MP Wilayah Adat Papua: Wilayah
dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0) o MP Akselerasi Pengembangan Energi Adat Laa Pago dan Wilayah Adat
o MP Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Terbarukan dan Konservasi Energi Domberay
Stunting

Pengurangan kemiskinan dan Revitalitasi Industri dan Penguatan Daya Saing Pelaksanaan Pemilu 2024
penghapusan kemiskinan ekstrem Penguatan Riset Terapan Usaha
Dukungan MP: Dukungan MP: Dukungan MP: Didukung oleh proyek-
o MP Reformasi Sistem o MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter; o MP Pengelolaan proyek prioritas
Perlindungan Sosial; o MP Pengelolaan Terpadu UMKM; Terpadu UMKM;
o MP 10 Destinasi Pariwisata Prioritas;
o MP Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan)
o Transformasi Digital
16
16
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DALAM RPJMN 2020 - 2024

INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

70% 500 Ribu ha KA KecepatanTinggi 2.500 km Sistem Angkutan Umum


Rumah Tangga Menempati Pulau Jawa Jalan Tol Barudan/atau Massal Perkotaan di
Hunian Layak Jaringan Irigasi Baru
[2015-2018 : 1 Juta ha] Jakarta-Semarang & beroperasi 6 Wilayah Metropolitan
[2018 : 54%]
[2015-2019 : 1.461 km]
Jakarta-Bandung
100% 50 m3/detik 3.000 km Hunian Dengan Akses
Hunian dengan Akses Air Tambahan Air Baku Kereta Api Jalan Nasional Baru Sampah Terkelola Baik
Minum Layak Industri & Domestik [2015-2019 : 3.387 km]
[2018 : 88%] [2015-2018 : 25 m3] 80% Penanganan
Makassar - Parepare 97% 20% Pengurangan
90% 63 Kondisi Mantap Jalan
Hunian dengan Akses Waduk Multiguna Jaringan Nasional TRANSFORMASI DIGITAL
Sanitasi Layak [2015-2019 : 16 Waduk) Pelabuhan [2019 : 94%]
[2018 : 75%] Utama Terpadu
3 m3/kg 1,9 jam/100 km 95% Desa
24 Juta Meningkatkan Standarisasi
Produktivitas Air Waktu Tempuh pada Terjangkau Infrastruktur
Hunian dengan Akses Air Kinerja dan Pengelolaan
Mimum Perpipaan untuk Padi Jalan Lintas Utama Pulau Jaringan Bergerak Pita Lebar
Pelabuhan Terpadu
[2018 : 14 Juta] [2019 : 2,3 Jam/100 km] [2019 : 82%]
20 Provinsi 43 Rute
65 % terhadap informasi Jembatan 27%
Berisiko bencana 60% Kecamatan
dasar 2010 tinggi mengalami Udara Rute Pelayaran
Cakupan Jaringan Serat Optik
Rasio Fatalitas Kecelakaan Lalu peningkatan [2019: 124 Rute] yang Saling Terhubung
[2019 : 35,7%]
Lintas per 10.000 Kendaraan ketahanan bencana (loop)
(2010: 3,93) 21 Bandara Baru [2019 : 23% Loop]
80% Populasi
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN
4 Juta 1.400 kWh 6 Unit
Sambungan Rumah Konsumsi Listrik Per ~ 100%
Pembangunan dan 3 Unicorn Baru
Baru Jaringan Gas Kota Kapita Nasional Rasio
Pengembangan Kilang Start Up
[2019 : 0,5 juta sambungan rumah] [2019 : 1.071 kWh] Elektrofikasi
Minyak (2 GRR dan 4 RDMP)
PERKUATAN PENDANAAN PRIORITAS 2024

PENEKANAN ALOKASI PERKUATAN INTEGRASI

✔ Penyelesaian Major Project dan Proyek-Proyek yang Integrasi DAK


bersifat Strategis lainnya yang sejalan dengan tema Pengintegrasian rencana pemanfaatan DAK
& penekanan RKP 2024 (Tematik/Bidang dan Jenis DAK)
dalam RKP dan Pagu Belanja K/L
✔ Proyek prioritas yang mempunyai dampak dan daya
ungkit langsung (Kegiatan non-prio yang tidak Integrasi Subsidi
berdampak langsung pada pembangunan akan Pengintegrasian kebijakan subsidi pada RKP
diminimalisir) Integrasi Sumber Pendanaan Non K/L
✔ Penyelesaian target RPJMN 2020-2024 Pemanfaatan dan penguatan integrasi sumber-
✔ Kegiatan penting 2024 seperti Pemilu dan IKN sumber pendanaan belanja non-K/L
(a.l. DAK, subsidi, BUMN/swasta) untuk
mendukung pencapaian target PN/MP
PENUTUP

Sasaran dan Prioritas Pembangunan RKP Tahun 2024 menjadi acuan dokumen perencanaan
1
tahunan K/L/D

Pelaksanaan Major Project untuk percepatan pencapaian sasaran pembangunan nasional


2 memerlukan keterlibatan para pihak dan integrase pendanaan dari berbagai sumber (APBN,
APBD, BUMN, Swasta)

Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) 2023 merupakan


3 wujud upaya sinergi perencanaan pusat dan daerah dalam proses penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) 2024 dan dokumen perencanaan tahunan K/L/D. Hasil pembahasan
Rakortekrenbang akan menjadi masukan dalam Forum Musrenbangnas 2023.
TERIMA KASIH
LAMPIRAN I
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DALAM RPJMN 2020-2024
DAN MENUJU VISI INDONESIA 2045
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DALAM
RPJMN 2020 – 2024 DUKUNGAN TERHADAP PENCAPAIAN SDGs

Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan pembangunan berkelanjutan dalam RPJMN 2020-2024
Dalam RPJMN 2020-2024
dicapai melalui sejumlah target utama:

2.500 Km 70% Rumah Tangga


100% Jalan Tol Baru
❖ Pembangunan yang berkelanjutan Menempati Hunian Layak
merupakan pembangunan yang dapat Hunian dengan Akses 27,3% Standardisasi kinerja
Air Minum Layak
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa [2018 : 88%] Penurunan Emisi Gas dan pengelolaan Sistem Angkutan
mengorbankan generasi masa depan, Rumah Kaca (GRK) 10 Pelabuhan Utama Umum Massal
Menuju target 29% di 2030 Perkotaan
dengan mengedepankan kesejahteraan (Paris Agreement)
6 Kota Metropolitan
tiga dimensi (sosial, ekonomi dan 90% 21 Bandara Baru
lingkungan).
Hunian dengan Akses 25% 46 Waduk 4 Juta
❖ RPJMN 2020-2024 telah mengarus- Sanitasi Layak Multiguna Sambungan Rumah Baru
Target Capaian Bauran Jaringan Gas Kota
utamakan 118 target Tujuan [2018 : 75%]
EBT Tahun 2025
Rasio [2019 : 0,5 juta
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
100%
Akhir 2021 baru mencapai
11,5% Elektrifikasi sambungan rumah]
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
DALAM RPJMN 2020 – 2024 KOMITMEN DALAM PARIS AGREEMENT

Strategi Pengurangan Emisi GRK


• Penurunan Intensitas Energi
Target Penurunan Emisi GRK dalam Paris Agreement dan (Efisiensi Energi) • Ekonomi Circular (Efisiensi
• Energi Baru Terbarukan Sumber Daya Alam untuk
RPJMN 2020-2024 • Transisi ke Kendaraan Produksi dan Pengelolaan
Energi Listrik dan Angkutan Umum
Limbah)
Limbah • Penurunan Produksi Limbah
Cair
• Reforestasi Hutan
• Restorasi Gambut dan
Rehabilitasi Mangrove • Penghapusan subsidi BBM
• Pencegahan Deforestasi • Penerapan pajak karbon
• Pencegahan Kebakaran
Lahan
Lahan dan Gambut Fiskal

RPJMN 2020-2024:
27,3% reduction
Highlight Strategi Infrastruktur berdasarkan Pilar
Keberlanjutan

❑ Strategi Infrastruktur mendukung Keberlanjutan Ekonomi –


➢ Indonesia akan mengurangi emisi GRK 29% di bawah tingkat Business- Lingkungan
As-Usual pada tahun 2030 (RPJMN: 27,3% pada tahun 2024) dan
mendorong percepatan dengan dukungan internasional ❑ Strategi Infrastruktur mendukung Keberlanjutan Sosial –
Ekonomi
HIGHLIGHT STRATEGI: TRANSFORMASI DIGITAL

Menuntaskan Penyediaan Infrastruktur TIK Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur TIK

Perluasan Akses dan Pusat Data Pemerintahan Perdagangan, Perdesaan,


Kualitas Infrastruktur Digital Nasional Koperasi, dan UMKM
(Middle dan Last Mile) Kesehatan
Kota
Pendidikan Industri Cerdas
Penyiaran Penataan
Digital Frekuensi Pertanian dan
Sosial Pariwisata Perikanan

Mempercepat Pengembangan Aspek Pendukung (Enabler) Transformasi Digital


Pengembangan Pengembangan
Literasi Masyarakat Keamanan Siber
SDM TIK Industri TIK

Big Data, Artificial Intelligence dan Inovasi Teknologi Riset dan


Internt of Thing (IoT), Blockchain Keuangan Pengembangan

Kelembagaan Regulasi Pendanaan


HIGHLIGHT STRATEGI
PEMBANGUNAN ENERGI BARU & TERBARUKAN

Potensi Pemanfaatan Energi Surya (World Bank, 2019) Proyeksi Bauran EBT 2025

Target
25% Bauran EBT

17% Proyeksi
Bauran EBT

2025
Target bauran EBT masih di bawah target RPJMN (25%)
dengan mengacu pada tren saat ini

Strategi Percepatan Bauran EBT Melalui Tenaga Surya

Pembangunan PLTS Untuk


Meningkatkan Bauran EBT (contoh PLTS
Potensi Energi Surya per kWh di Indonesia mencapai 4.8 KWh/m2 (Kementerian Likupang dengan kapasitas 15 MW)
ESDM, 2021) dengan wilayah Bali, NTB, dan NTT yang menjadi lokasi potensial

Potensi Energi Surya Pemanfaatan Energi Surya (2020) Pemanfaatan PLTS Atap sebagai
207.9 MW 78.5 MW (0.04%) alternatif sumber energi di tingkat
rumah tangga
HIGHLIGHT STRATEGI
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL PERKOTAAAN DAN KENDARAAN LISTRIK

“Kebijakan Strategi Mobilitas Berkelanjutan mendukung Pembangunan


Angkutan Umum Massal Perkotaan dan Kendaraan Listrik untuk Kebijakan Pengembangan Kendaraan Listrik
Pengurangan Gas Rumah Kaca”
(Perpres No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional/ RUEN)

• Membangun industri moda transportasi listrik dan hybrid


→ Mencapai 2.200 unit kendaraan pada tahun 2025 untuk kendaraan
listrik/hybrid dan 2,1 Juta unit untuk kendaraan roda dua
• Meningkatkan transportasi massal publik berbasis listrik
• Mengatur kebijakan fiskal insentif untuk produksi kendaraan listrik
sesuai dengan Undang-Undang
• Membangun sistem dan stasiun pengisian (charging station)
→ sebanyak 1.000 unit pada tahun 2025 untuk kendaraan listrik

Major Project RPJMN 2020-2024: Pembangunan sistem angkutan umum


E-BUS Implementasi bus listrik

massal perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan (Jakarta, Surabaya, Bandung, 26


Medan, Semarang, Makassar)
Termasuk di dalamnya meliputi penataan aspek:
perencanaan → pengembangan Rencana Mobilitas Perkotaan Metropolitan
kelembagaan → pengembangan kelembagaan pengelola transportasi metropolitan
JAKARTA BALI BANDUNG MEDAN
pendanaan → integrasi sumber-sumber dan creative financing 2022 2022 Penyiapan Penyiapan
HIGHLIGHT STRATEGI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG KETAHANAN BENCANA

Major Project Pengaman Pantai di 5 Kawasan Perkotaan di


Pesisir Utara Jawa
Penguatan Ketahanan Banjir di 50 Kota TARGET : KOMPONEN STRUKTUR
Pemasangan peralatan pemantau Penurunan Tanah: 104 unit.
➢ Strategi pengelolaan risiko banjir terpadu di 50 kota
melalui integrasi pendanaan, termasuk APBD dan Investasi 100 stasiun pemantauan kualitas air dibangun dan beroperasi
secara menerus
dari Mitra Pembangunan.
Pembangunan instalasi pengolahan air limbah domestik untuk
592.637 rumah tangga.

Pembangunan tanggul laut dan bangunan pelindung pantai: 110,6 km.

Jalan Tol Semarang – Demak terintegrasi tanggul laut : 27 km.

TARGET : KOMPONEN NON-STRUKTUR

Perumusan rencana pengembangan terpadu pesisir pantai Utara Jawa

Penegakan peraturan pengambilan air tanah


HIGHLIGHT STRATEGI :
PENGEMBANGAN SEAPLANE & PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH

Pengembangan Seaplane sebagai Sarana Konektivitas 3TP Program Hibah Jalan Daerah dan PRIM
Kualitas Jalan Daerah Rendah
➢ Keunggulan Seaplane dan Bandara Air ➢ Program Peningkatan kondisi mantap 62,5%, sedangkan jalan Nasional (8,9%)
➢ Lebih fleksibel dalam menjangkau daerah-daerah terpencil Kualitas Penyelenggaraan kondisi mantap 92%

➢ Biaya pengembangan bandara lebih terjangkau dibandingkan Jalan Daerah 98%


75%
• Mengingat Jalan Daerah 65%
bandara pada umumnya (tidak membutuhkan pengadaan tanah serta mendominasi (90% dari 92,81% 73,80% 59,70%
apron & runway terbatas) seluruh jaringan jalan)
Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Daerah
➢ Minim hambatan geografis Target (%) Capaian (%)
➢ Urgensi Seaplane di Indonesia ➢ PRIM/PHJD dimaksudkan juga sebagai insentif kepada pemerintah
➢ Mendukung pengembangan pariwisata provinsi/ kabupaten untuk dapat melaksanakan perannya dalam
penyelenggaraan penyediaan pelayanan sektor jalan kepada masyarakat.
➢ Mendorong konektivitas antar pulau (khususnya 3TP)
PENDEKATAN PROGRAM PRIM/PHJD
Pulau Senua, Kepri Model Tatakelola dan Manajemen memperbaiki
sistem tata kelola dan pelaksanaan dengan PRMS
Pulau Bawah, (Provincial Road Management System).
Kepri
Pulau Widi,
Raja Ampat, Meningkatkan Keselamatan Jalan Forum Lalu
Sungai Kahayan, Maluku Utara
Papua Barat
Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) dalam Contoh Perbandingan Jalan
Kalteng
rangka koordinasi keselamatan jalan daerah. yang ditangani PRIM dan DAK
Penugasan dalam Satu Koridor
Gili Iyang, Jatim
Mendukung KSPN
Dalam Pengembangan Pulau Moyo, NTB
Mendorong Peningkatan Kualitas Penganggaran
Benette, NTB sistem reimburse berdasarkan verifikasi (based on
Sudah Beroperasi
performance) PRIM
Pengembangan Bandara Air di Indonesia Replikasi Skala Nasional diadopsi dengan PHJD 28
DAK Penugasan
(Anggaran APBN)
HIGHLIGHT STRATEGI
PEMBANGUNAN WADUK DAN IRIGASI UNTUK KETAHANAN AIR, PANGAN, & ENERGI

Potensi Pemanfaatan Rencana Waduk Strategis Multi Purpose Modernisasi Irigasi


untuk Sumber Irigasi, Air Baku dan Ketenagalistrikan untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Komering
Sadang
Way Sekampung

Rentang
Mrican Pamukkulu
Jatiluhur
Wadaslintang Kedungputri
Daerah Irigasi yang Dimordenisasi

Target RPJMN 2020-2024 :


DI Jatiluhur, DI Kedungputri, DI Way Sekampung,
DI Pamukkulu, DI Waduk Wadaslintang, DI Rentang,
DI Sadang, DI Mrican, DI Komering

Highlight Strategi :
Sumber: Ditjen SDA, 2021

▪ Integrated Water Resources Management


▪ Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi
▪ Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan irigasi (termasuk
teknologi 4.0)
▪ Pelibatan swasta dalam pembiayaan dan pengelolaan irigasi
(KPBU, KSO)
▪ Penguatan kelembagaan pengelola di level masyarakat
HIGHLIGHT STRATEGI
PENINGKATAN KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

Pelaksanaan Perpres No 1 tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (RUNK LLAJ)

Highlight Program dalam RUNK LLAJ dalam menekan fatalitas


Peningkatan Koordinasi seluruh Stakeholders dalam Pelaksanaan
Program Keselamatan LLAJ
Pilar 1 – Sistem yang Berkeselamatan LEAD BAPPENAS
❑ Pengembangan perencanaan keselamatan terpadu
❑ Penguatan integrasi data keselamatan jalan
❑ Pendampingan dan bimbingan dalam Penyusunan RAK LLAJ

Pilar 2 – Jalan yang Berkeselamatan LEAD KEMENPUPR


❑ Pengembangan dan penerapan peringkat jalan (termasuk ruang jalan)
❑ Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan

Pilar 3 – Kendaraan yang Berkeselamatan LEAD KEMENHUB


❑ Pengembangan pengujian kendaraan baru sesuai standart internasional
❑ Sosialisasi dan penegakan ODOL

Pilar 4 – Pengguna Jalan yang Berkeselamatan LEAD POLRI


❑ Penggunaan teknologi dalam penegakan keselamatan (e-enforcement)
❑ Pengembangan Pendidikan Berlalu Lintas

Pilar 5 – Penanganan Korban Kecelakaan LEAD KEMENKES


❑ Perluasan Pusat Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (119) di seluruh
kabupaten/kota
❑ Pengembangan data kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit (Surveilance Injury
Data System)
30
30
HIGHLIGHT STRATEGI:
PEMBANGUNAN IBU KOTA NUSANTARA (1/2)

Sumber: Lampiran II UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara


HIGHLIGHT STRATEGI
PEMBANGUNAN IBU KOTA NUSANTARA (2/2)

8 Prinsip dan 24 KPI Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Dunia untuk Semua

1. Selaras Dengan 2. Bhinneka 3. Terhubung, 4. Rendah Emisi 5. Sirkuler dan 6. Aman dan 7. Nyaman dan 8. Peluang Ekonomi
Alam Tunggal Ika Aktif dan Mudah Karbon Tangguh Terjangkau Efisien melalui untuk Semua
Diakses Teknologi
CO2

>75% dari 256.142 Instalasi kapasitas >10% dari Mewujudkan


1.1 Ha area untuk 2.1 100% integrasi 3.1 80% perjalanan 4.1 energi terbarukan 5.1 lahan 256.142 6.1 Ranking 10 7.1 peringkat sangat 8.1 0% kemiskinan
ruang hijau (65% seluruh dengan akan memenuhi Ha tersedia besar kota tinggi dalam E- pada populasi
area dilindungi dan penduduk transportasi 100% kebutuhan untuk paling layak Government Ibu Kota
10% area produksi publik atau energi Ibu Kota kebutuhan huni di dunia Development Nusantara pada
makanan) mobilitas aktif Nusantara produksi pada tahun 2045 Index (EGDI) oleh tahun 2035
pangan PBB
100% warga Pemukiman yang 100% konektivitas Pendapatan
1.2 100% penduduk 2.2 3.2 10 menit ke 4.2 60% 5.2 60% daur 6.2 ada dan terencana 7.2 8.2
dapat fasilitas penting penghematan ulang digital dan domestik regional
dapat
mengakses dan simpul energi untuk timbulan di kawasan 256.142 teknologi, bruto (PDRB) per
mengakses
layanan sosial/ transportasi konservasi limbah padat Ha memiliki akses informasi, serta kapita setara
ruang hijau
masyarakat publik energi dalam di tahun 2045 terhadap komunikasi untuk ekonomi
rekreasi dalam
dalam waktu 10 gedung infrastruktur semua penduduk berpendapatan
10 menit
menit penting di 2045 dan bisnis tinggi
100% ruang <50 menit Perumahan layak,
1.3 100% penggantian 2.3 3.3 4.3 Net zero 5.3 100% air 6.3 7.3 >75% kepuasan 8.3 Rasio Gini
ruang hijau untuk publik dirancang Koneksi transit emission untuk limbah akan aman, dan dunia usaha atas regional
setiap bangunan menggunakan ekspres dari Ibu Kota diolah melalui terjangkau yang layanan digital terendah di
bertingkat prinsip akses Kawasan Inti Nusantara di sistem memenuhi rasio Indonesia di
institusional, universal, Pusat 2045 di kawasan pengolahan hunian 2045
komersial, dan kearifan lokal, Pemerintahan 256.142 Ha pada tahun berimbang.
hunian serta desain ke bandara 2035
yang responsif strategis pada
gender dan tahun 2030
inklusif
Sumber: Lampiran II UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara
LAMPIRAN II
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNA
WILAYAH DALAM RPJMN 2020-2024
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera

● Memperluas investasi, perdagangan, serta


diversifikasi pasar regional dan global melalui
kerjasama internasional, seperti: Segitiga
Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand
(Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle),
integrasi kawasan (belt and road initiatives),
dan masyarakat ekonomi ASEAN.
● Menjadi lumbung energi nasional dan
lumbung pangan nasional.
● Mempercepat transformasi ekonomi melalui:
✔ Hilirisasi industri berbasis pertanian,
perikanan dan tambang untuk
menciptakan nilai tambah
✔ Mengoptimalkan manfaat pembangunan
jalan tol Trans Sumatera, bandara dan
pelabuhan.
✔ Pengembangan kawasan ekonomi di
sepanjang koridor pesisir timur Sumatera
untuk hilirisasi komoditas unggulan dan
pusat pertumbuhan yang berorientasi
ekspor (hub internasional di Kuala
Tanjung).
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Pulau Jawa - Bali

● Lumbung pangan nasional dan sebagai


pintu gerbang destinasi wisata terbaik
dunia
● Pusat ekonomi modern dan bersaing di
tingkat global dengan bertumpu pada
industri manufaktur, ekonomi kreatif dan
jasa pariwisata, penghasil produk akhir dan
produk antara yang berorientasi ekspor
dengan memanfaatkan teknologi industri
4.0
● Pengembangan destinasi pariwisata
berbasis alam, budaya, dan MICE.
● Meningkatkan peran swasta dengan
dukungan fasilitasi pemerintah secara
terpilih untuk menjamin terciptanya iklim
investasi yang terbuka dan efisien.
● Kegiatan berbasis jasa dan industri
teknologi tinggi dengan memperhatikan
daya dukung sumber daya alam dan
lingkungan untuk memastikan
pembangunan yang berkeberlanjutan.

Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024


Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah
Kepulauan Nusa Tenggara
● Optimalisasi keunggulan wilayah dalam
perikanan, perkebunan, peternakan,
pertambangan dan pariwisata yang
mengutamakan pendekatan gugus
pulau.
● Mendorong transformasi
perekonomian dengan memperkuat
peran sebagai pintu gerbang pariwisata
ekologis melalui:
✔ Pengembangan industri Meeting,
Incentive, Convention, Exhibition
(MICE);
✔ Industri kreatif berbasis budaya,
✔ Percepatan pembangunan
perekonomian berbasis maritim
(kelautan) melalui pengembangan
industri perikanan, garam, rumput
laut, pengembangan peternakan
sapi dan perkebunan jagung; serta
pengembangan industri mangan
dan tembaga

Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024


Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Pulau Kalimantan

● Mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-


paru dunia (Heart of Borneo) dengan menjaga
kawasan berfungsi pelestarian lingkungan dan
ekologis
● Meningkatkan konservasi dan rehabilitasi DAS,
lahan kritis, hutan lindung, dan hutan produksi.
● Mengembangkan pencegahan bencana alam banjir
dan kebakaran hutan.
● Mempertahankan peran sebagai lumbung energi
nasional melalui pengembangan hilirisasi komoditas
batu bara, termasuk pengembangan energi baru
terbarukan.
● Pengembangan industri berbasis komoditas kelapa
sawit, karet, bauksit, bijih besi, gas alam cair, pasir
zirkon dan pasir kuarsa.
● Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan
Timur untuk mendorong diversifikasi ekonomi dan
meningkatkan output sektor ekonomi non tradisional,
perdagangan antarwilayah, kesempatan kerja dan
menurunkan ketimpangan pendapatan, serta
menciptakan peluang investasi baru dan
peningkatan kontribusi investasi Pulau Kalimantan
terhadap nasional.
Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi

● Memperkuat peran Sulawesi sebagai salah


satu pintu gerbang Indonesia dalam
perdagangan internasional dan pintu gerbang
Kawasan Timur Indonesia.

● Pengembangan industri berbasis logistic,


industri berbasis rotan, aspal, nikel, bijih besi
dan gas bumi

● Lumbung pangan nasional dengan


pengembangan industri berbasis kakao, padi,
jagung

● Percepatan pembangunan ekonomi berbasis


maritim (kelautan) melalui pengembangan
industri perikanan dan pariwisata bahari.

● Hilirisasi industri berbasis pertanian,


perkebunan, perikanan, dan tambang untuk
menciptakan nilai tambah melalui pengolahan
bahan baku menjadi setengah jadi/bahan
akhir

● Pembangunan mempertimbangkan
pendekatan mitigasi dan adaptasi bencana
Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Kepulauan Maluku

• Optimalisasi keunggulan
wilayah sebagai lumbung ikan
nasional dan kawasan
pariwisata yang mengutamakan
pendekatan gugus pulau
• Mendorong transformasi
ekonomi menjadi lebih maju dan
bernilai tambah tinggi melalui:
✔ percepatan pembangunan
perekonomian berbasis
maritim (kelautan)
✔ pengembangan industri
pengolahan hasil
perkebunan dan hasil nikel ,
tembaga, dan gas
✔ pengembangan pariwisata

Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024


Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Pulau Papua

• Percepatan pembangunan untuk


mengejar ketertinggalan dibanding
wilayah lainnya melalui
transformasi ekonomi dari berbasis
SDA ke industri berbasis komoditas
lokal (pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan),
pengembangan ekonomi
kemaritiman, pariwisata, serta
hilirisasi industri pertambangan,
minyak, dan gas bumi
• Pelaksanaan Otonomi Khusus
Wilayah Papua berlandaskan
pendekatan budaya dan
kontekstual Papua, dan berbasis
ekologis dan wilayah adat
• Peningkatan kawasan konservasi
dan daya dukung lingkungan untuk
pembangunan rendah karbon

Notes:
Nama provinsi pada peta sebelum pemekaran Sumber: Perpres No 18 tahun 2020, RPJMN 2020 -2024

You might also like