Professional Documents
Culture Documents
Model Manajemen Kebidanan - Hospital Based 23-24
Model Manajemen Kebidanan - Hospital Based 23-24
STRATEGI
PELANGGAN
SISTEM SDM
STRATEGI
• Suatu program pelayanan harus memiliki tujuan yang jelas, dan untuk
dapat mencapai tujuan tersebut disusunlah suatu strategi program
pelayanan secara efektif.
• Strategi yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
misalnya saja dengan penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap,
tempat pelayanan yang nyaman, pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah,
penggunaan teknologi yang canggih.
• Dalam menyusun strategi bisa diawali dengan menggunakan analisa
SWOT untuk melakukan identifikasi diri
Faktor Internal
Faktor Esketrnal
SISTEM
Manajemen SDM
7P
Perencanaan, Penerimaan, Pengembangan, Pembudayaan, Pendayagunaan,
Pemeliharaan dan Pensiun
PELANGGAN
PERUMUSAN VISI
PERUMUSAN MISI
PERUMUSAN FILOSOFI
PERUMUSAN TUJUAN
PERUMUSAN VISI
2 Pasien Ginek 10 3 30
150
JUMLAH JAM PERAWATAN / JUMLAH JAM = 150 jam / 7 jam = 21 org bidan
PERENCANAAN SDM
Karena tugas bidan tidak hanya mengerjakan tugas kebidanan, tapi juga (tugas administrasi),
maka diberikan toleransi 25% dari jam pelayanan kebidanan dengan rumus Faktor koreksi
= Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + Cuti + hari besar x jumlah bidan tersedia
100
PERENCANAAN SDM
Sehingga tenaga kebidanan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut
Jumlah tenaga bidan dalam ruangan tersebut = tenaga yang tersedia
+ faktor koreksi = 21 + 5,7 + 6,7 = 33,4 orang (dibulatkan keatas
karena berkaitan dengan orang menjadi 34 bidan)
PENGORGANISASIAN
Ada empat prinsip organisasi adalah:
1) Pembagian kerja
2) Pendelegasian tugas,
3) Koordinasi,
4) Manajemen waktu
1. Pembagian Kerja
▪ Pembagian kerja dimaksudkan bahwa semua pekerjaan dibagi
habis kepada semua staf.
▪ Setiap staf memiliki tugas yang jelas untuk mengerjakan
pekerjaan tertentu.
▪ Untuk menghindari kesalahan maka manajer hendaknya
mengerti karakteristik tugas, tanggung jawab dan wewenang
stafnya.
▪ Job description, pengembangan prosedur dan deskripsi hasil
kerja diperlukan sebagai rambu-rambu pembagian kerja
2. Pendelegasian Tugas
▪ Pendelegasian tugas merupakan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab kepada staf untuk melakukan tindakan dengan
batas kewenangan tertentu.
▪ Dalam pendelegasian mengandung unsur mentoring dan
regenerasi yang baik serta memiliki nilai bagaimana mengelola
sumber daya yang efektif
▪ Pendelegasian yang baik harus melihat The five right of
delegation meliputi:
a. tugas/pekerjaan,
b. lingkungan sekitarnya,
c. orang yang ditunjuk,
d. adanya pengarahan/ komunikasi yang baik
e. dilakukan supervisi atau evaluasi (Rose, 2008)
3. Koordinasi
▪ Koordinasi adalah suatu kegiatan melakukan komunikasi dan hubungan
dengan pihak yang terlibat dalam melancarkan kegiatan agar terjadi nada
atau irama yang sama sehingga terjadi keselarasan tindakan, usaha, sikap
dan penyesuaian antar tenaga yang ada di tempat kerja.
▪ Koordinasi efektif bisa dilakukan dengan cara:
a. membangun komunikasi dua arah, baik dengan atasan maupun
bawahan,
b. membiasakan melakukan rapat formal (rapat resmi, pre dan post
conferent)
c. melakukan pelaporan dan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan
d. membuat pembakuan formulir–formulir yang dipakai dalam semua
kegiatan sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat (SOP)
4. Manajemen Waktu
▪ Manajemen waktu biasanya digunakan oleh setiap orang untuk melakukan
aktivitas apa saja.
▪ Kemampuan mengelola waktu merupakan capaian keberhasilan
seseorang.
▪ Agar dapat berhasil dalam mengelola waktu maka diperlukan pemanfaatan
waktu yang efektif dengan cara
a. analisa waktu yang dipakai dengan membuat jadwal dan kategori
kegiatan,
b. memeriksa kembali tiap porsi kategori sesuai waktu yang ada,
c. menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, mendesak, dan
tidak mendesak/rutin,
d. mendelegasikan kepada bawahan, sesuai dengan sifat pekerjaan
PENGORGANISASIAN
Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
1) (What) Apa yang harus dilakukan oleh bidan/kepala ruangan
2) (Who) Siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan
3) (When )Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam
pulang)
4) (How) Bagaimana caranya mengerjakan dan berapa frekuensi
seharusnya dikerjakan
5) (Why) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan
6) (Where) dimana? Tentunya di ruang atau tempat masing masing
PENGARAHAN
2. Audit proses
Merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan kebidanan untuk menentukan apakah standar
kebidanan telah tercapai.
Pemeriksaan dapat bersifat restropektif, concurrent, atau peer review.
Restropektif adalah audit dengan menelaah dokumen pelaksanaan asuhan kebidanan melalui
pemeriksaan dokumentasi asuhan kebidanan.
Concurrent adalah mengobservasi saat asuhan kebidanan sedang berlangsung.
Peer review adalah umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan.
AUDIT
3. Audit hasil
Merupakan audit produk kerja yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi SDM, atau indikator mutu.
a. Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan.
b. Kondisi SDM dapat berupa efektivitas dan efisiensi serta kepuasan.
c. Indikator mutu umum dapat berupa BOR, aLOS, TOI, angka infeksi nosokomial (NI)
3) Kondisi Pasien:
a. Audit dokumentasi asuhan kebidanan
b. Survey masalah baru
c. Kepuasan pasien dan keluarga
d. Penilaian kemampuan pasien dan keluarga
4) Kondisi SDM
a. Kepuasan tenaga Kesehatan
b. Penilaian kinerja bidan
TAHAP PENGKAJIAN MANAJEMEN DI RUANGAN
M1 - M2 - M3 -
Man Material Method
M5 - M4 -
Market Money
THANK YOU