You are on page 1of 7
1d 12 BABI UMUM Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan perdagangan, telah memacu perubahan struktur ekonomi dan industri yang tentunya akan mempengarubi jumlal teuaga kerja sebagai sumber daya manusianya, Standar dan kualitas tenaga kerja pun perlu selalu yang semakin tinggi agar mampu bersaing di pasar nasional maupun regional. Pemberdayaan balai latihan Kerja industri merupakan salah sat solusi_ untuk meningkatkan kulitas tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan setara SLIP dan SMA, yang biasanya memiliki ketrampilan rendah dan tidak mampumelanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. BLK merupakan salah satu instrumen pengembang sumber daya manusia yang diharapkan yang dapa mentransfer pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja produktif, Dengan berbagai kurikutum dan program yang ada Serta semakin meningkatnya kegiatan pelatihan yang sering dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara sehingga banyak terdapat bahan-bahan pelatiban yang harus tersimpan dengan baik dan rapi sehingga dapat digunakan untuk kegiatan pelatihan selanjutnya, berdasarkan hal tersebut maka peru dibangun Gedung Gudang BLK yang dapat menyimpan dan menampung peralatan-peralatan pelatian, Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan dari penyusunan Spesifikasi Teknis ini adalah untuk menyusun acnan bagi tipe dan kualitas konstruksi bangunan Gedung Gudang BLK yang dilandasi oleh karakteristik Iokasi_ dan persyaratan fungsional bangnnan seperti kekuatan, ketahanan, fungsi dan manfaat. 21. 211. DAL. BAB It PERSYARATAN TEKNIS Umum Penentuan Letak Bangunan 1, Ferletakan bangunan Gudang harus disesuaikan dengan Tata Letak Bangunan yang telah ditentukan oleh Direksi/Supervisi, peletakan Bangunan tidak boleh ditempat yang tergenang air atau ditempat dengan sudut kemiringan maksinrum 8%, untuk kondisi Iahan dengan sudut kemiringan lebih besar dari 8% Kontraktor melaporkan kondisi tersebut kepada Direksi/Supervisi 2. Pada wakiu akan memulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan Pemborong diwajibkan meminta persetujnan terlebih dahulu kepada Direksi/Supervisi mengenai letak dari setiap bangunan fasilitas umem. Bahan Bangunan 1. Bahan bagunan yang digunakan untuk membangun bangunan fasilitas umum adalah kayu dengan kelas awet dan kelas kuat yang sesuai dengan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKD. Jenis kayw yang digunakan adalah kayw hasil produksi lokal atau kayn yang biasa diperdagangkan didaerah setempat. Ss Kelas kay yang digunakan adalah : - Pondasi menggunakan kayu Belian, - Tiang Rangka Badan menggumakan kayu kelas IL + Rangka atap dan gording kayu kelas I - Rangka dinding kayn kelas I = Dinding menggunakan pasangan batako - Lantai menggunakan beton cor tumbuk 1: 3:5 - Kerangka lantai bangunan menggunakan kayu belian 3. Kontraktor diharuskan mengajukan confoh bahan bangunan yang akan digunakan secara petiodik terlebih dahulu pada tiap bangunan fasilitas wmum yang akan dibangun untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Supervisi Persetujuan contoh bahan bangunan dinyatakan dengan Berita Acara pemeriksaan bahan bangunan. 4. Semua jenis kayu baik balok maupun papan yang akan digunakan harus kering, bebas cacat, tidak retak, tidak belubang, tidak lapuk dan tarus. 5. Sambungan-sambungan / pertermuan balok sat sama lain harus benar-benar rapat apabila dipaku. Paku yang digunakan adalah paku yang uknrannya sestai dengan ukuvan tebal kaya yang akan dipaku supaya jangan sampai tercapat fonjolan- tonjolan ujung paku atau justru paku yang kurang panjang sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya 6. Panjang paku minimal adalah sama dengan tebal kalsiboard/papan/kayu balok lapis pertama ditambah tebal papan/kayu balok lapis kedua 2.1.8. Semen (PC) 1. Semen yang dipergunakan adalah semen dengan kulitas baik, produksi tokal dan biasa dipergunakan dalam pekerjaan konstruksi bangunan standar SNI. 2, PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong tidak diperkenankan untuk dipakai. 2.1.4. Pasir dan Kerikil 1. Pasir yang dipergunakan adalah pasir yang sesuai dengan keperluan pekerjaan konstruksi bangunan, seperti pasir urug, pasir pasang, pasir befon dengan kualitas baik dan bersih dari kotoran baik bahan orgamk maupun Iumpar (olerans! kandungan humpur 3-5 %) io Kerikil untuk pekerjaan beton harus bersih dari kotoran (bahan organik maupun Iupur) dan memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pekerjaan pengecoran / campuran beton. 2.1.5. Penutup Atap 1. Fenutup atap atau bangunan menggunakan seng gelombang Bjls 20 yang telah memenuhi standar, Industri Indonesia berkualitas baik, dengan wlan dan bentuk sesuai dengan gambar kerja. is Kontraktor diharuskan mengajukan contoh bahan bangunan yang akan digunakan secara periodik terlebih dahulu tiap bangunan fasilitas umum yang digunakan di bangun, sesuai dengan harga penawaran untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Supervisi. Persetujuan contoh bahan bangunan dinyatakan dengan Berita Acara pemeriksaan bahan bangunan, 38.1. 3.2. 8.3. 3.4. BAB IIT ‘TAHAPAN PELAKSANAAN Pekerjaan Persiapan dan Pembersihan 1. Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai tapak bangunan yang akan didirikan harus dibersihkan terlebih dahutt dari tanggul-funggul kayu, semak-semak, alang- alang dan tumbuhan lainnya serta divatakan. 2. Daevah yang harus dibersihkan dan divatakan minimal sampai mencapai 2 meter keliling batas tapak bagian nar yang akan dibangun. 8. Kotovan dari hasil pembersihan dibakar dan ditimbun sesuai dengan petunjuk dari Direksi/Supervisi 4, Setelah dibersihkan selanjutnya dilnksanakan pengukuran batas, siku dan peil bangunan (uit zef) diberi tanda untuk pemasangan bouwplank. Pemasangan bouwpalnk dimaksudkan untuk menentukan ukuran bangunan, siku-siku bangunan, sedangkan untuk ketinggian peil lantai bangunan disesuaikan dengan Kondisi lahan setempat, Pemasangan baowpalnk tersebut harus mendapat persetujuan Direksi / Supervisi. Pekerjaan Pondasi 1. Galian tanah untuk Inbang pondasi dengan ukuran 0,65 x 0,65 em dengan kedalaman 1,2. cm is Jenis kayu untuk tiang pondasi adalah kayu belian penampang persegi dengan wkuran 9/9 om 3. Tiang pondasi ditanam kedalaman lubang pondasi yang telah disediakan dengan dibert tahanan agar tidak amblas dengan menggunakan gapit dan laci, wkuran balok gapit dan laci adalah 2 x 5/7 cm panjang 30 om. 4, Hubungan antara tiang pondasi dengan gapit dan laci adalah dengan sistem baut. 5. Hubungan tig pondasi satu dengan yang lain juga diperkuat dengan menggunakan halok penguat tiang pondasi (selempang) dengan wkuvan 5/7 cm diperkuat dengan pak. Pekerjaan Lantai 1. Peil tinggi muka fantai bangunan dari permukaan tanah mininaal 90 cm. 2. Pekerjaan lantai terdivi dari + Balok keep kayu Belian ukuran 8/38 cm - Balok gelegar kayu befian ukuran = 5/7 cm - Lantai beton cor tumbuk 1: 3:5 3. Sambungan-sambungan melintang papan lantai harus diusahakan persis diatas balok anak agar tidak mempengaruhi kekuatan. Setiap permukaan lantai harus dibuat halus dan rata. Khusus untuk pekerjaan lantai kamar mandi/WC tersebut dari papan ukuran 1,8 x 16 cm kemudian dicor beton dengan adukan 1 Po : 3 Psr : 5 Kr, setebal 8 om diplester rapi. Pekerjaan Rangka Bangunan 1, Tiang / kolom banguman utama dibuat dari kayu Klas II dengan ukuran 7/7 cm, 4 3.5. 3.6. 8.7. 3.8. 2. Kerangka dinding/tiang pembantu dari kayu Kelas I dengan ukuran 7/7 em. 3. Setiap sambungan / pertemuan agar dipaku dengan jumlah paku minimal 4 buah paku untuk setiap sambungan perterman Pekerjaan Dinding 1. Pemasangan dinding untuk seluruh bangunan adalah pasangan batako Pekerjaan Fintu Pintu Bangunan Gudang BLK menggunakan Pintu Besi Rolling Door dengan ketebalan yang baik dan kokoh. Daun pint terdiri dari 2 daun pintu yang dapat dibuka kearah kiri dan kanan dan dicat rapi serta tahan karat. - 1. Rangka atap dari balok kayu kelas IT dengan ukuran Balok kuda-Kuda ukuran 5/10 cm ~ Balok gording wkuran 5/10 cm - Balok ring ukuran. V7 em - Balok ikatan angin dengan ukuran 3/7 cm Skur ukuran V/7 om 2. Knda-kuda dipasangkan pada balok ving dan diatas kedudukan tiang utama diperkuat dengan menggunakan angkur yang ukurannya sesuai dengan ukuran, penampang balok. 3. Antara kuda-kuda yang safu dengan yang lain dihubungkan.diperkuat dengan balok ikatan angin dari balok kelas II ukuran 5/7 cm (Gestiai dengan gambar) 4, Balok gording dipasang berditi diatas kaki kuda-kuda dengan diberi tahanan menggunakan Klos gording wkuran 5/10 cm panjang 20 cm diperkuat dengan dipaku pada kaki kuida-kuda. 5. Setiap sambungan dari balok mendatar agar diperhitungkan supaya letak sambungan berada diatas tumpuan balok dibawahnya, supaya balok yang disambung tetap mampu berfungsi sebagaimaan mestinya. 6. List plank dibuat dari papan kelas IT dengan ukuran penampang 2x1,6/18 cm diserut sampai halus, pemasangan harus benar-henar hus dan menutupi gording dan tung kaki kuda-knda sesuai dengan gambar, pemakuan dilakukan pada setiap jarak 1 meter dengan jumlah paku minimal 2 buah pada setiap termpat pemakuan, Penutup Atap 1, Bahan-bahan penutup atap untuk selurah bangunan adalah seng, gelombang BILS 20 dengan syarat harus seragam untuk seluruh bangunan, s Pemasangan atap seng dengan pertindihan kesamping kiri dan kanan minimal 1,5 gelombang sedangkan pertindihan keatas dan kebawah minimal 15 cm. 3. Femakuan harus menggunakan paku seng yang dipakukan pada gording ketentuan sebanyak 6 buah paku untuk setiap 1 lembar seng, 4. Bubungan menggunakan seng plat BJLS 20 dipasang dengan diberi papan dibagian dalamnya dan dipaku pada gording menggunakan paku seng dan harus dapat menjamin tidak akan ferjadi kebocoran-kebocoran melalui sela-sela gelombang seng yang ada dibawalnya 3.9. 8.10. 8.11. 3.12. 5. Talang dibuat dari talang plastik dengan penampang tebal 2 mm 12 x 12 om. Talang harus disambung dengan socket penyangga dilem dengan rapi dan baik supaya tidak bocor. 6. Semua pemasangan dari atap seng seperti tersebut diatas agar diperhatikan supaya alur-alur sambungan satu sama lain lurus sehingga benar-benar mendapat penutup atap yang lebih baik dan rapi Plafon 1. Gantungan plafon dari kayu kelas I dengan ukuran kayu 4/6 cm dipasang dibawah balok tarik dengan mengikuti pola pemasangan penutup plafon dengan jarak 60 cm dan 120 cm mengikuti nat plafon. io Fenutup plafon/langit-langit dan tripleks dengan ukuran 120 x 120 om dipasang dengan dinat sebesar 0,5 cm harus Iurus dan sama besarnya serta pak yang digunakan adalah pak tripleks. Pemasangan plafon harus benar-benar humus agar mendapatkan plafon yang vata dan datar. Pekerjaan Cat dan Residu. 1. Pekerjaan pengecatan dilakukan pada semua kusen-kusen, daun pintu/jendela, bingkai-bingkai kaca dan list plank. 2, Baginn-bagian yang memerlukan pendempulan, pengecatan menie, plamu: dan penghalusan harus dilaksanakan dengan rata dan baik. 3. Jenis cat kayu yang dipergunakan adalah cat yang sekualitas dengan Glotex cat Wwamna ditetukan kernudian oleh Direksi/Supervisi. 4. Pekerjaan cat yang kemudian retak-retak atau tidak rata -harus diperbaiki/diulang lagi. 5. Semua dinding yang tampak harus di cat sekualitas dengan Glotex cat warna ditentukan kemtdian oleh Direksi/Supervisi. 6. Pekerjaam —pengecatan dapat dilaksanakan _sesudah — disetujui_ oleh Direksi/Supervisi dalam hal ini selain jenis/kualitas cat yang dipakai juga jenis/toualitas bahan yangakan dicat. Pekerjaan Listrik 1. Femasangan instalasi listrik dilaksanalan tenaga instalatur yang cukup abi dan mendapat persetujuan oleh Direksi/Supervisi dalam hal ini pemborong tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kesempurnaan hasil pekerjaan, 2. Pipa-pipa saluran listrik harus dipasang dengan rapih dan diusahakan agar letaknya tidak terlalu menyolok. Saluran dalam dipakai kawat jenis NYM 1,5 mm. Semua alat-alat/perlengkapan instalasi listrik disesuaikan dengan standar PLN Pekerjaan Halaman Halaman sekitar bangunan diatur sedenikian rupa sehingga besih dan rapih serta bebas dari sisa-sisa bahan bangunan dan tanah galian. 8.13. Lain-Lain 1. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar dan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, perbedaan ini harus disampaikan kepada Direksi/Supervisi 2. Hal-hal yang belum tercantum pada syarat-syarat teknis ini akan ditentukan oleh Direksi/Supervisi Demikian Spesifikasi Workshop ini disusun agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pembangunan fasilitas umum transmigrasi.

You might also like