KAMPUNG SUSUN AKUARIUM
Kampung susun Akuarium merupakan salah satu
program Kampung Prioritas yaitu program
penataan kampung yang ditetapkan tempatnya
‘oleh pemerintah provinsi Dk! Jakarta. Salah satu
prinsip rumah susun akuarium sebagaimana
tercantum dari website Jakarta.Go.ld perihal
kampung prioritas adalah “meneropkan
keselarasan dengan lingkungan sekitar terutama
kawasan Cagar Budaya” sehingga bisa dikatakan
mengguneken pendekatan konfekstual. Kampung
susun Akuarium terletak di JI, Pasar Ikan No. 12,
RT.1I/RW.4, Penjaringan, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara.
Berikut adalah keterangan rencana kota dilansir
dari Jakarta Satu.
(}) Zona: Pemerintah Daerah
2) KDB: 50%
3) KL
(4) KB: 4
'5) KDH: 30
(6) KTB: 55FASAD
Lorem Bukaan dinding bangunan terdapat dua jenis yaitu
Jondela jungkit dan roster batako. Unsur bukeen tersebut
membantu sirkulasi udere bangunan, Walau pun tidak
menyolaraskan bangunan kota tua yang pada umumnya
menggunakan jendela kis-kisi, instalasi jendela jungkit
memberikan kesan ruang terbuka sesuai dengan konsep
kempung pada umumnya. Banyaknya jendela jungkit tersebut
‘menyosuaikan dengan iklim tropis di mana bangunan Kota Tua,
pada _umumnya jarang menggunakan jendela mati. Hal
tersebut menjadi bagien harmoni pada kontekstual
Roster pada rumah susun tersebut memiliki pola berbeds
namun pada umumaya berbentuk grid atau kekotak-katakan,
minimalis, Roster merupakan fitur yang jerang digunakan
pada bangunan di Kota Tua sehingga merupakan elemen,
kontras pada konteks sekitar. Slain itu, terdapat pola zig
zag pada penempatan bukaan jendela jungkit yang merupakan,
sentuhan kontemporer pada fased bangunen tersebut
sebagai elemen kontras kontekstual terhadap sekitaMATERIAL
Material bangunan berupa dinding hebel plesteran
dilapisi acian, berbeda dengan cagar budaya
terdekat yaitu museum Bahari dengan dinding bata
dengan plester kasar. Tetapi bangunan tersebut
mempertahankan ciri khas kawasan sekitar dengan
warna putihnya pada semua sisi fasad dinding
Material
menggunaken genteng taneh liat yang juga terdapat
pada atap museum Bahari
enteng atap kampung Akuariumkampung susun akuarium memiliki pendekaten
kontekstual dengan sekitarnya dengan memperhatikan
elemen fasad, material dan skal
dan menyesuaikannya
melalui pengontrasan dengan pola zig-zag pada bukaan
jendela jungkit fasad maupun penyelarasan dengan
konsep Kota Tua dengan menggarap salah satu ciri
ke ar bi museum Bahari yaitu atap
pelananya yang kemudian diterapkan menjadi ciri utama
‘mpung susun tersebut sebagai elamen harmoni
tutamanya dan pewarnaan fasad yang dominan putih
Kemudian, proporsi atap tersebut dijadikan kontras
sebagai ciri bangunan tersebut. Sementara itu, elemen,
kontras utama kampung susun tersebut terdapat pada
pola bukaan fasad pola zig-zag dan roste
(sebagai penghawaan atau respon iklim). Maka hel-hal
tersebut menciptakan kekolaborasian aspek harmoni
maupun konte n pendekatan kontekstual,
sehingga dapat dikatekan de
sesuai dengan pendekatan kontekstual
in bangunan tersebutaN La