Semua juga memiliki ciri khas tersendiri. Lalu apa saja sih?
Berikut ini beberapa di
antaranya.
Swastika: Motif hias berbentuk dasar huruf Z yang saling berlawanan.
Pilin: Ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S. Dalam variasinya juga berbentuk SS (pilin ganda). Meander: Ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias swastika. Kawung: Dalam bahasa Sunda berarti arena tau kolang-kaling. Karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Tumpal: Ragam hias tradisional Nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Ceplokan: Ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang.
Banyak sekali ragam hias geometris yang bisa kamu temui. Berikut beberapa di antaranya:
Motif Batik: Biasa ditemukan pada ornamen-ornamen dinding atau pakaian
berbahan dasar kain sulam atau tenun bermotif batik. Motif Belah Ketupat: Gambar geometris belah ketupat biasanya ditemukan di ornamen-ornamen perabotan rumah, hiasan dinding hingga beberapa jenis kain. Motif Geometris Bunga: Motif ini dengan sisi yang bentuk dasarnya titik, garis serta membentuk keindahan. Sering dipakai atau ditemukan pada pakaian atau gaun. Tak jarang pula di hiasan dinding. Motif Geometris Busur: Motif ini memakai busur menjadi objek utama di dalam pembuatannya. Biasanya dipakai untuk bentuk kekuatan. Motif Geometris Daun: Bentuk geometris sederhana tapi banyak dipakai hiasan karena mempunyai ciri khas dari kesederhanaan. Motif ini sering dipakai di berbagai jenis pakaian.