You are on page 1of 7

DAFTAR BAHASA DAERAH DI INDONESIA DIURUTKAN

BERDASARKAN ABJAD
1. Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
2. Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
3. Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
4. Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
5. Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
6. Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
7. Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
8. Bahasa Bada’ Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
9. Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
10. Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
11. Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
12. Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
13. Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
14. Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
15. Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan
16. Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
17. Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera
18. Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
19. Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
20. Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
21. Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
22. Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo
23. Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku
Langku
24. Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
25. Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
26. Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
27. Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera
28. Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera
29. Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
30. Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
31. Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
32. Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
33. Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan
34. Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa
35. Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
36. Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
37. Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
38. Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
39. Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
1
40. Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
41. Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera
42. Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
43. Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan
44. Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan
45. Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan
46. Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
47. Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera
48. Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
49. Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
50. Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera
51. Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
52. Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
53. Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
54. Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
55. Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
56. Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera
57. Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
58. Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa
59. Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
60. Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera
61. Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
62. Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
63. Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan
64. Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera
65. Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera
66. Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan
67. Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera
68. Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
69. Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
70. Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera
71. Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera
72. Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan
73. Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera
74. Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
75. Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
76. Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
77. Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera
78. Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera
79. Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
80. Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
81. Bahasa Sa’dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
82. Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
83. Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

2
84. Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali
85. Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
86. Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
87. Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
88. Bahasa Sikule Digunakan di Wilayah Sumatera
89. Bahasa Simulur Digunakan di Wilayah Sumatera
90. Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
91. Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
92. Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
93. Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
94. Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa
95. Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
96. Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
97. Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
98. Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
99. Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
100. Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
101. Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon
Timur
102. Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera
Utara
103. Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
104. Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon
Timur
105. Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
106. Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni
107. Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
108. Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
109. Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
110. Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
111. Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
112. Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna
Butung
113. Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon
Timur
114. Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera
Selatan
115. Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

3
Usaha Manusia Dalam Mempertahankan Keindahan Dalam Bahasa
Daerah Yang Terdapat Di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa
berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak
semua masyarakat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu
masyarakat merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara
formal atau resmi. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa
Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapaan maupun
arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan
berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi
negara Indonesia.

II. PEMBAHASAN
PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA

II.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia


Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya
bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak
memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah
Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam
mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu
mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam
mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “megapa”
diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman
yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat

4
menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan
digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa
daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan
yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia
sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap
daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang
merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah
satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula
orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak
dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah
juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan
kiat (Minangkabau).

Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa
Indonesia:
• Dampak Positif:
a) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.

• Dampak Negatif:
a) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata.

5
c) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d) Dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama
dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa
contohnya:
a. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
b. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
c. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
d. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
e. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
f. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
g. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
h. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
i. Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
j. Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
k. Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan.

6
Iba dalam bahasa Batak bermakna saya.
l. Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi.
Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita.

Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran
yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal
seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya
beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu,
penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang
tepat.

II.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Kata serapan adalah kata yang
berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan
diterima pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari
bahasa-bahasa lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan
Indonesia baik melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui
penjajahan (Portugis, Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu
pengetahuan (Inggris).

You might also like