You are on page 1of 23

(Kim) asam organik yang mengandung paling sedikit satu gugusan amino (NH2) dan paling sedikit satu

gugusan karboksil (COOH) atau turunannya, merupakan molekul dasar yang diikat satu sama lain melalui ikatan peptida dalam pembentukan molekul protein yang lebih besar Kelas: Nomina (kata benda) Akar kata: asam Sumber: Pusat Bahasa Pranala luar:

Asam amino - Wikipedia bahasa Indonesia Amino acid - Wikipedia bahasa Inggris

Tesaurus
Tidak ditemukan.

Glosarium
Menampilkan 1 - 20 dari 51 entri. 123>>> Bahasa Indonesia analog asam amino analog asam amino antagonisme asam amino antagonisme asam amino asam amino asam amino asam amino asam amino asam amino asam amino adenilase Bahasa Asing amino acid analog amino acid analog amino acid antagonisme antagonism amino acid amino acid amino acid amino acid amino acid amino acid amino acid adenylate Kata kunci amino; analog; asam amino; analog; asam amino; antagonisme; asam amino; antagonisme; asam amino; asam amino; asam amino; asam amino; asam amino; asam adenilase; amino; asam Bidang Kimia Biologi Peternakan Sumber Pusba Pusba Pusba

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Peternakan Pusba Kimia Biologi Farmasi Peternakan Kedokteran Peternakan Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba

11. asam amino aromatik 12. asam amino asam 13. asam amino basa 14. asam amino Cterminal 15. asam amino Cterminal; asam amino C-ujung 16. asam amino esensial 17. asam amino esensial 18. asam amino esensial 19. asam amino esensial 20. asam amino esensial

aromatic amino acid acidic amino acid basic amino acid C-terminal amino acid C-terminal amino acid essential amino acid essential amino acid essential amino acid essential amino acid essential amino acid

amino; aromatik; asam amino; asam amino; asam; basa C; amino; asam; terminal C; amino; asam; terminal; ujung amino; asam; esensial amino; asam; esensial amino; asam; esensial amino; asam; esensial amino; asam; esensial

Biologi Biologi Biologi Biologi Kimia Kimia Biologi Farmasi

Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba

Peternakan Pusba Perikanan Pusba

Menampilkan 21 - 40 dari 51 entri. <<<123>>> Bahasa Indonesia asam amino katogenat asam amino ketogenik asam amino levulonat (ALA) asam amino nonesensial asam amino oksidase asam amino pembatas asam amino pemecah uliran asam amino pintas asam amino semi-esensial asam amino semi-esensial Bahasa Asing ketogenic amino acid ketogenic amino acid amino levulonic acid (ALA) nonessential amino acid amino acid oxidase limiting amino acid helix breaking amino acid bypass amino acid semi essential amino acid semi-essential amino acid Kata kunci amino; asam; katogenat amino; asam; ketogenik ALA; amino; asam; levulonat amino; asam; nonesensial amino; asam; oksidase amino; asam; pembatas amino; asam; pemecah; uliran amino; asam; pintas amino; asam; esensial; semi amino; asam; esensial; semi Bidang Biologi Kimia Kedokteran Peternakan Kimia Peternakan Biologi Peternakan Peternakan Peternakan Sumber Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

31. asam amino sintetik 32. asam amino terminal 33. asam amino terminal; asam amino ujung 34. asam aminosuksinat 35. deaminasi asam amino 36. ion asam amino 37. kandungan AA (asam amino) 38. kandungan AA (asam amino) 39. ketersediaan asam amino 40. ketersediaan asam amino

synthetic amino acid terminal amino acid terminal amino acid aminosuccinic acid amino acid deamination zwitterion AA-content AA content amino acid availability availability amino acid

amino; asam; sintetik amino; asam; terminal amino; asam; terminal; ujung aminosuksinat; asam amino; asam; deaminasi amino; asam; ion AA; amino; asam; kandungan AA; amino; asam; kandungan amino; asam; ketersediaan amino; asam; ketersediaan

Peternakan Biologi Kimia Kimia

Pusba Pusba Pusba Pusba

Kedokteran Hewan Pusba Kedokteran Kimia Biologi Peternakan Peternakan Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba

Menampilkan 41 - 51 dari 51 entri. <<<123 Bahasa Bahasa Asing Indonesia partanggalan amino acidasam amino dating pelepasan asam amino acid amino release penganalisis amino acid asam amino analyzer penganalisis amino acid asam amino analyser persyaratan asam amino acid amino requirement persyaratan asam requirement amino amino acid rangsum asam dietary amino amino acid rantai samping amino acid side asam amino chain runutan asam avidin amino amino avidin acid sequence urutan asam amino acid Kata kunci Bidang Sumber Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba Pusba

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

amino; asam; Arkeologi partanggalan amino; asam; Kedokteran Hewan pelepasan amino; asam; Kimia penganalisis amino; asam; Biologi penganalisis amino; asam; Peternakan persyaratan amino; asam; Peternakan persyaratan amino; asam; Peternakan rangsum amino; asam; rantai; Biologi samping amino; asam; avidin; Peternakan runutan amino; asam; urutan Biologi

amino 51. urutan asam amino; sekuen asam amino

sequence amino acid sequence

amino; asam; sekuen; urutan

Farmasi

Pusba

STRUKTUR ASAM AMINO ESSENSIL

STRUKTUR ASAM AMINO SEKUNDER

asam amino sekunder dan tertier

ASAM AMINO Asam Amino Sesuai dengan namanya, asam amino terdiri dari gugus asam (-cooh) dan gugus amin (nh2) Pada titik isoelektris, asam amino berbentuk:

Asam amino dalam bentuk ion tersebut dinamakan zwitter ion yang bersifat amfoter (bisa bsersifat asam maupun basa). Pada pH dibawah titik isoelektrisnya, asam amino berbentuk

Pada pH di atas titik isoelektrisnya, asam amino akan berbentuk

Asam amino mempunyai paling sedikit 1 C asymetris (kecuali glisin), sehingga bersifat optis aktif.

Penggolongan asam amino 1. Esensial vs non essensial Asam amino essensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu mensintesis. HaVe A LITTLe More Histidin Valin Lisin Isoleusin Triptophan Treonin Leusin Methionin Histidin dan arginin sering disebut asam amino semi essensial karena tubuh dapat mensintesis namun tidak mencukupi kebutuhan 2. Berdasarkan Rantai R

Rantai alifatis : glisin,valin,alanin,leusin,isoleusin Gugus OH : serin,treonin,tyrosin S : sistein, methionin Gugus asam : aspartat, asparagin, glutamate,glutamine Gugus basa : arginin,lisin,hydroksilisin,histidin Cincin aromatis : tyrosin,tryptophan,fenilalanin,histidin Asam imino : prolin, hidroksiprolin

PROTEIN Protein merupakan asam rantai asam amino dengan ikatan peptide yang terbentuk dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino yang lain. 2 asam amino : dipeptida 3 : tripeptida 4 : tetrapeptida >4 : polipeptida >100 : protein

Untuk mengetahui urutan asam amino dari suatu protein: 1. 2. 3. 4. Hidrazinolisis Reagen Sanger 1-fluoro-2,4 dinitrobenzena Reagen Edmann fenilisotiosianat Pencernaan dengan aminopeptidase atau karboksipeptidase

Klasifikasi protein 1. Bentuk

Fibrosa :sumbu panjang : sumbu pendek >10 Kolagen,fibrin,keratin Globulin : sumbu panjang : pendek < 10, biasanya 3 atau 4 Globulin, albumin, insulin, 2. Elemen penyusun 1. Sederhana : bila dihidrolisis, menghasilkan asam amino saja 1. Albumin : larut dalam air,asam dan basa. Mengendap dalam ammoniumsulfat jenuh 2. Globulin : larut dalam asam dan basa, tidak larut dalam air Mengendap dalam ammoniumsulfat setengah jenuh 3. Glutelin dalam gandum 4. Prolamin : larut dalam alcohol 70 80%. Zein dalam jagung, gliadin dalam gandum 5. Albuminoid(skleroprotein) kolagen dan keratin 6. Histon : banyak mengandung asam amino basis 7. Protamin : bersifat basa Tidak dapat digumpalkan dengan pemanasan Contoh : salmin dalam ikan salem 2. Protein terkonjugasi 1. Nucleoprotein : PS + asam nukleat. Contoh: nukleohiston dan nuklein 2. Glikoprotein : PS + karbohidrat. Contoh : musin 3. Lipoprotein : PS + lipid. Contoh : fosfolipid,kolesterol 4. Fosfoprotein : PS + phosphate. Contoh : kasein 5. Kromoprotein : PS + zat warna. Contoh : Hb,hemosianin, sitokrom 6. Metaloprotein : PS + logam. Contoh : seruloplasmin (Cu), siderofiin (Fe) 3. Derivate protein 1. Derivate protein primer : senyawa yang dihasilkan dari dekomposisi protein. Contoh : koagulum protein,protean,metaprotein 2. Derivate protein sekunder : produk hidrolisis protein. Contoh : proteosa, pepton,peptide, diketopiperazin 3. Fungsi dalam Tubuh

Katalis : enzim Kontraksi : aktin dan myosin Pengaturan : calmodulin Regulasi gen : histon Hormon : insulin Proteksi : immunoglobulin Struktural : kolagen,keratin Transport : albumin Struktur Protein 1. Struktur primer : dibentuk oleh ikatan peptide dalam 1 rantai polipeptida 2. Struktur sekunder : alfa helix 3. Struktur tersier : berbentuk melipat karena adanya ikatan disulfide dan van der walls 4. Struktur kuartener : beberapa polipeptida menjadi satu.

Pembahasan Praktikum 1. Biuret Tujuan : mengetahui adanya ikatan peptide Prosedur : protein + NaOH + CuSO4 Fungsi reagen 1. NaOH : mencegah endapan Cu(OH)2, memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea, sbg katalisator 2. CuSO4 : donor Cu2+ Dasar reaksi : reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide dengan O dari air. Reaksi ini disebut reaksi biuret karena positif terhadap biuret (kondensasi 2 molekul urea)

2CO(NH2)2 CONH2 NH --CONH2 (biuret) + NH3 CuSO4+ 2H2O Cu(OH)2 + H2SO4 Cu(OH)2 + NH3 warna ungu Reaksi juga positif terhadap senyawa organic yang mempuyai gugus CO(NH2), SC(NH2), NHC(NH2), H2C(NH2) Ikatan peptide panjang ungu Ikatan peptide pendek pink

2. Milon Nase Tujuan : mengetahui adanya gugus hidroksifenil ( tyrosin) Prosedur : protein + reagen merkurisulfat (HgSO4 +H2SO4) panaskan kuning dinginkan + NaNO2 panaskan merah Fungsi reagen : HgSO4 sbg donor Hg2+ H2SO4 memberi suasana asam agar Hg tidak mengendap, menghidrolisis protein agar terdapat tyrosin NaNO2 mereduksi Hg Prinsip reaksi : pengikatan Hg pada hidroksifenil menghasilkan kompleks berwarna merah

1. Hopkins Cole Tujuan : menunjukkan adanya inti indol dari triptofan Prosedur : protein + formaldehid+ merkurisulfataliri dengan asamsulfat Prinsip reaksi : kondensasi 2 inti indol dan aldehid menyebabkan adanya cincin ungu pada bidang batas

2. Xanthoprotein Tujuan : menunjukkan adanya inti benzene (cincin fenil). Untuk identifikasi tyrosin,trptophan, fenilalanin Prosedur : protein + HNO3 + NaOH berlebih Prinsip reaksi :

3. Sulfur Tujuan : mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus S (sistein,methionin) Prosedur : protein + NaOH panaskan +Pb(CH3COO)2 Fungsi reagen : NaOH mengubah S organic menjadi S anorganic Pb-asetat sbg donor Pb2+ Prinsip reaksi :

SH-CH2-CH(NH3)+-COO- + NaOH Na2S Na2S + Pb(CH3COO)2 PbS (hitam)

4. Ninhydrin Tujuan : menunjukkan adanya asam amino Prosedur : protein + triketohydrindenehidrat Prinsip reaksi :

Ninhydrin merupakan oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari asam amino yang menghasilkan CO2, NH3, dan aldehid yang rantainya lebih pendek 1 C dari asam amino asalnya. Ninhydrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH3 sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan absorpsi warna maksimum pada panjang gelombang 570 nm.

5. Pengendapan oleh Garam Metalik Dasar reaksi : penetralan muatan Pada pH alkalis dari titik isoelektris, protein bermuatan (-). Dengan adanya ion (+) dari logam,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan alkali encer 6. Pengendapan oleh alkaloid Dasar reaksi : penetralan muatan Pada pH lebih asam dari titik isoelektris, protein bermuatan (+). Dengan adanya ion (+) dari asam sulfosalisilat,asam tugstat, asam pikrat,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan asam encer

7. Pengendapan oleh garam dan alcohol pekat

Protein dapat diendapkan oleh alcohol dan ammoniumsulfat karena protein mempunyai gugus NH2, -NH, -OH , -CO yang mengikat air. Alkohol dan ammonium sulfat yang bersifat higroskopis akan menarik air tersebut sehingga protein kehilangan air, mempunyai kelarutan terkecil dan mudah mengendap 8. Pengendapan albumin dan globulin Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener. 9. Efek asam kuat Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener. 10. Efek formaldehid Dasar reaksi : asam amino yang berikatan dengan formaldehid akan bereaksi asam (kehilangan sifat basa) karena formaldehid terikat pada gugus amin membentuk derivate asam amino dimetilol.

Protein
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein. Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Daftar isi [sunting] Struktur


Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH). Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

alpha helix (-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; beta-sheet (-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H); beta-turn, (-turn, "lekukan-beta"); dan gamma-turn, (-turn, "lekukan-gamma").

Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin. Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa. Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

[sunting] Kekurangan Protein


Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet. Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin) Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah: o hipotonus o gangguan pertumbuhan o hati lemak Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

[sunting] Sintese protein


Artikel utama: Proteinbiosynthese Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

[sunting] Sumber Protein


Daging Ikan Telur Susu, dan produk sejenis Quark Tumbuhan berbji Suku polong-polongan Kentang

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.

[sunting] Keuntungan Protein


Sumber energi Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Asam Amino [14 Juni 2004]

Dari sekitar 80 jenis asam amino yang dite-mukan di alam, tubuh manusia hanya membutuhkan seperempatnya untuk menjalankan ratusan fungsi dalam tubuh. Mulai dari memastikan bahwa pembelahan sel terjadi dengan sempurna, fungsi-fungsi metabolisme, memelihara daya ingat, pertumbuhan hingga penyembuhan. Ini, terutama, tergantung pada terpenuhinya kebutuhan asam amino secara seimbang. Kebutuhan asam amino dapat tercukupi dari konsumsi makanan sesuai pola diet seimbang. Tetapi, tidak semua orang dengan gaya hidup yang modern dan serba cepat dapat memastikan bahwa kebutuhan mereka telah terpenuhi. Khususnya bagi para vegetarian, dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan asam amino dengan mengombinasikan jenis dan jumlah tertentu dari tanaman kaya protein. Atau dapat pula dengan cara mengkonsumsi suplemen asam amino. Kekurangan asam amino dapat menyebab-kan kekurangan energi dan kelelahan mental.

Sumber-sumber asam amino yang berkualitas tinggi adalah protein hewani, misalnya daging sapi, daging ayam, telur, produk susu (dairy product). Kacang kedelai adalah sumber asam amino dengan kualitas yang hampir menyamai protein hewani. Protein nabati selain kedelai adalah sumber asam amino kualitas nomor dua. Misalnya, avokad, gandum cokelat, biji labu, dan kacang-kacangan, termasuk kacang hijau, kacang tanah, dan kacang polong. Buah, sayur, dan gelatin adalah sumber asam amino berkualitas rendah yang berarti dapat melakukan fungsi dasarnya tetapi untuk waktu yang tidak lama. Macam-macam asam amino: Dari sekitar 20 jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh, sembilan di antaranya disebut sebagai asam amino esensial atau penting karena tubuh tidak bisa membentuknya dan harus didapat dari makanan. Histidine, penting untuk pertumbuhan fisik dan mental yang sempurna, sebagai penyembuh diketahui dapat menanggulangi penyakit rematik. Isoleucine, penting bagi pertumbuhan bayi dan keseimbangan nitrogen bagi orang dewasa. Leucine, penting untuk pertumbuhan. Lysine, dapat menolong menyembuhkan penya-kit herpes kelamin. Methionine, diperlukan bagi produksi sulfur, menjaga kenormalan metabolisme, dan merangsang serotonin sehingga dapat menghilangkan kantuk. Phenylalanine, dibutuhkan untuk produksi tyrosine yang penting bagi pertumbuhan. Threonine dan Valine, menyeimbangkan nitrogen. Tryptophan, untuk produksi serotonin pada otak. Asam amino yang lain disebut sebagai non-esensial karena tubuh dapat membentuknya. Fungsinya antara lain untuk menjaga kesehatan fungsi ginjal dan fungsi seksual pria seperti arginine, berguna menjaga fungsi hati seperti alanine, pengaturan tekanan darah dan fungsi seksual pria. Glutamic Acid dan Choline menjaga fungsi kesehatan otak. Proline untuk pembentukan kolagen dan penyerapan zat-zat gizi bagi tubuh. Meskipun dijual bebas dalam bentuk individual, sebaiknya asam amino dikonsumsi dalam formula kombinasi yang bisa dipastikan memiliki dosis seimbang untuk setiap unsurnya. Bila ingin mengkonsumsi dalam bentuk individual, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Seperti juga vitamin dan mineral, asam amino juga dapat diperoleh sebagai suplemen yang biasanya dikemas dalam bentuk cairan, bubuk, atau tablet. Yang berbentuk bubuk biasanya berasal dari protein hewani, seperti susu skim dan putih telur. Dari protein nabati biasanya diperoleh bubuk kedelai. Perhatikan jumlah karbohidrat yang tercantum di label, bila jumlahnya lebih dari 3 gram per ounce (setara dengan 28 gram) berarti terlalu banyak gula dan zat lain yang ditambahkan pada suplemen tersebut, dan itu tidak dibutuhkan tubuh. Bahkan bisa berbahaya bagi mereka yang menderita diabetes atau obesitas. Amino otak Ada tiga jenis asam amino, yaitu phenylalanine, choline, dan tyrosine, yang terbukti dapat meningkatkan kekuatan otak, antara lain meningkatkan daya konsentrasi, serta meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dan menangkal efek buruk

dari narkotika (seperti kokain). Kokain dan amphetamin merusak sebagian besar neuro-transmiter (saraf pengantar pesan) di otak, tetapi jaringan ini dapat dibangun kembali dengan mengkonsumsi phenylalanine dan tyrosine. Kedua zat ini dapat membantu menjernihkan mental, karena keduanya akan diubah sebagai neurotransmiter, yaitu sel-sel penting pembawa pesan.

[sembunyikan]

1 Struktur 2 Kekurangan Protein 3 Sintese protein o 3.1 Sumber Protein o 3.2 Keuntungan Protein 4 Methode Pembuktian Protein

You might also like