Professional Documents
Culture Documents
1 Kosmet Lipstik Padattt
1 Kosmet Lipstik Padattt
Disusun oleh:
Kelompok 1 – 2A
Dosen pembimbing:
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2024
SEDIAAN LIPSTIK PADAT
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuat sediaan listik padat
2. Membuat formulasi eksipien lipstik padat
3. Mengevaluasi produk lipstik padat yang sudah dibuat.
1
III. TINJAUAN PUSTAKA
1. Vitamin E
Bahan Vitamin E
Pemerian Praktis tidak berbau dan tidak berasa bentuk alfa tokoferol dan alfa
tokoferol asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau
kuning kehijauan. d-Alfa tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada
suhu dingin. Alfa tokoferol asam suksinat berupa serbuk warna putih;
bentuk d-isomer melebur pada suhu lebih kurang 75° dan bentuk dl-
melebur pada suhu lebih kurang 70°. Golongan alfa tokoferoltidak
stabil terhadap udara dan cahaya. Bentuk ester stabil terhadap udara
dan cahaya. Golongan alfa tokoferol dan esternya tidak stabil dalam
suasana alkalis. Senyawa dengan asam suksinat juga tidak stabil bila
dalam bentuk leburan (FI VI hal 79).
Kelarutan n Alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut dalam
larutan alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton dan dalam
minyak nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform. Bentuk vitamin
E lain tidak larut dalam air; larut dalam etanol; dapat bercampur
dengan eter dengan aseton dengan minyak nabati dan dengan
kloroform (FI VI hal 79).
Kegunaan Antioxidan, therapeutic agent (HOPE 6th ed. hal. 31).
2. Vaseline Album
3. Cera Alba
2
Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dingin. Etanol
mendidih melarutkan asam serotat dan bagian dari mirisin, yang
merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri. Sebagian larut
dalam benzen dingin dan dalam karbon disulfida dingin. Pada suhu
lebih kurang 30° larut sempurna dalam benzen, dan dalam karbon
disulfida (FI VI hal 1084).
Kegunaan Stiffening agent, controlled-release agent, stabilizing agent (HOPE 6th ed.
hal 779).
4. Olive Oil
Pemerian Minyak berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau dan
rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas (FI VI hal 1183).
Kelarutan Sukar larut dalam etanol; bercampur dengan eter, dengan kloroform
dan dengan karbon disulfida (FI VI hal 1183).
Kegunaan Basis, oleaginous vehicle (HOPE 6th ed. hal. 470)
5. Tio2
Bahan Tio2
Pemerian Serbuk non higroskopis berwarna putih, amorf, tidak berbau, dan tidak berasa
(HOPE 6th ed. hal.741)
Kelarutan Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer, asam klorida, asam nitrat, pelarut
organik, dan air. Larut di asam fluorida dan asam sulfat panas. Kelarutan
bergantung pada perlakuan panas sebelumnya, pemanasan yang berkepanjangan
menghasilkan bahan yang kurang larut (HOPE 6th ed. Hal. 742).
Kegunaan Bahan pelapis, pigmen, opacifier (HOPE 6th ed. Hal. 741).
3
V. PENDEKATAN FORMULA
Nama Fungsi Kadar Dalam Rentang Kadar Literatur
Bahan Formula (%) Berdasarkan Literatur
Vitamin E Antioksidan 0,05 % 0,001% - 0,05 % HOPE VI, hal
32
Vaseline Emulient 10 % 5 % - 20 % HOPE VI, hal
album 780
Pigmen Pigmen qs - -
TIO Pengikat qs - -
warna
Cera Alba Basis padat 20 % 5% - 20% HOPE VI, hal
780
Olive Oil Basis Ad 100 % - -
VI. PENIMBANGAN
1. Penimbangan Optimasi
NO Nama Kadar Perhitungan Bobot Target Bobot Penimbangan
Bahan (%) Bahan Tiap Batch Penimbangan Sebenarnya
4. Pigmen q.s. - - -
5. Tio2 q.s. - - -
2. Penimbangan Scale-Up
4
2. Vaseline 5 Cawan Kosong =
Album x 50 g 62,030 g
5% 100 3g Cawan + Isi =
= 2,5 g + 20% 65,030 g
=3g Isi = 3,000 g
4. Pigmen q.s. - - -
5. Tio2 q.s. - - -
5
indra ( Memenuhi
Syarat)
2. Homogenitas Sediaan disebarkan Sediaan dikatakan R1 : Homogen
pada kaca arloji lalu homogen apabila R2 : Homogen
diratakan dan dilihat ukuran partikel R3 : Homogen
ukuran partikelnya sama dan tersebar (Memenuhi
merata Syarat )
IX. PEMBAHASAN
Sediaan kosmetik berdasarkan UU termasuk kedalam sediaan farmasi. Salah
satu kosmetik yang menunjang penampilan yaitu lisptik. Lipstik memiliki beberapa
jenis dan bentuk sediaan yang menyesuaikan dengan fungsi yang dibutuhkan seperti
lipstik padat, lipstik cair, lipbalm padat, lipbalm cair, lipcream, lipliner, dan lain
sebagainya. Pada praktikum kali ini kelompok kami membuat lipstik padat.
Sediaan lipstik pada dasarnya atau kebanyakan tidak memiliki bahan aktif
yang memiliki khasiat tertentu dikarenakan fungsi utama hanya untuk memperbaiki
penampilan yaitu pada bibir. Sediaan lipstik pada umumnya menggunakan basis wax
seperti carnauba wax dan beeswax, paraffin padat, cocoa butter, cetil alkohol, dan
basis lainnya yang tentunya tidak mengiritasi kulit.
Sediaan lipstik yang dibuat kelompok kami yaitu lipstik padat yang bahannya
terdiri dari vitamin E (alpha tocopherol), vaseline album, cera alba, tio 2 dan pigment
warna. Tidak digunakan bahan aktif tertentu hanya basis dan eksipien lain yang dapat
saling menunjang.
Vitamin E atau yang dikenal juga dengan nama Alpha Tocopherol, digunakan
sebagai antioksidan yang mana antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal
bebas. Pada sediaan lipstik, antioksidan dapat juga berfungsi untuk membuat lipstik
yang diaplikasikan bertahan lebih lama di bibir dan selalu segar. Selain itu
antioksidan dalam sediaan lipstik juga menutrisi dan memberi kelembapan pada kulit
bibir dan melindungi bibir dari radikal bebas dan sinar matahari sehingga mencegah
kulit bibir kering. Kadar yang digunakan untuk eksipien Vitamin E yaitu 0,05%.
Vaseline album digunakan sebagai emulient yaitu pelembut, pelembab kulit
dan menenangkan kulit yang terkena iritasi, dimana vaseline album sendiri
sebenarnya juga dapat digunakan sebagai basis tetapi akan digunakan konsentrasi
yang lebih tinggi apabila digunakan sebagai basis dibanding emulient. Vaseline album
6
sendiri dapat melembabkan bibir dan mencegah kulit bibir kering dan pecah-pecah.
Kadar vaseline album yang digunakan sebagai emolient untuk sediaan lipstik padat ini
yaitu 10%.
Cera alba atau memiliki nama lain white wax, digunakan sebagai stiffening
agent yang berfungsi untuk menjaga konsistensi sediaan, biasanya digunakan untuk
bahan yang berupa padatan sehingga berfungsi juga sebagai pengeras agar sediaan
padatan yang diinginkan dapat terbentuk dan tidak memiliki massa yang cair. Cera
alba biasanya ditambahkan lebih banyak konsentrasinya apabila ketika proses
pembuatan belum juga didapatkan konsistensi sediaan yang diinginkan.
Minyak zaitun merupakan minyak yang memiliki sifat emolien karena sifatnya
yang mampu mempertahankan kelembaban, kelenturan, serta kehalusan pada kulit.
Kandungan asam oleat pada minyak zaitun memiliki kemampuan untuk
meningkatkan permeabilitas kulit, dan dapat mengatasi permasalahan bibir seperti
bibir kering dan pecah-pecah (Desnita dkk, 2022). Kemudian penambahan pigmen
warna ditujukan agar sediaan lipstik lebih menarik dan Tio 2 digunakan sebagai
pengikat pigment warna dengan berbagai eksipien agar warna dapat terbentuk ketika
lipstik padat dioleskan atau diaplikasikan pada bibir.
Pada saat dilakukan evaluasi sediaan, dilakukan 3 evaluasi yaitu Uji
Organoleptik, Homogenitas, dan Daya Sebar. Pada Uji Organoleptik dilakukan
dengan menggunakan panca indera, dimana parameter penilaian dibuat meliputi
warna, bau, bentuk, dan tekstur dari sediaan. Hasil yang diinginkan pada praktikum
ini yaitu Lipstik Padat yang memiliki warna coklat kemerahan, memiliki tektur yang
lembut, tidak memiliki aroma, dan memiliki bentuk yang padat. Sehingga saat
dilakukan evaluasi didapatkan hasil, yaitu Lipstik Padat berwarna coklat, tekstur yang
lembut, bau seperti coklat, dan bentuk yang padat. Penambahan essence coklat pada
sediaan bertujuan untuk meningkatkan akseptabilitas, menunjukkan ciri khas aroma,
dan meningkatkan daya tarik. Sehingga hasil dapat disimpulkan bahwa pada Uji
Organoleptik dinyatakan memenuhi syarat.
Pada uji kedua yaitu Uji Homogenitas, dimana Lipstik di swipe pada kertas
hvs untuk melihat ukuran partikelnya.Pada uji ini juga dilakukan 3 replikasi dimana
hasil yang kami dapatkan pada replikasi 1 yaitu homogen dan merata, replikasi 2 yaitu
homogen dan merata, dan replikasi 3 yaitu homogen dan merata. Dimana hal tersebut
sudah sesuai syarat tersebar merata dan homogen serta memiliki ukuran pasrtikel
yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada Uji Homogenitas dinyatakan
memenuhi syarat.
Pada uji ketiga yaitu Uji Daya Sebar, dimana lipstik disebar secara merata
pada kaca arloji kemudian dilihat dibawah cahaya matahari, sehingga dapat terlihat
partikel serta daya sebar dari Lipstik Padat tersebut. Pada pengujian sebanyak 3
replikasi, didapatkan hasil bahwa seluruh replikasi tidal ada partkel yang terputus
akan tetapi warna tidak tersebar merata. Hal ini bisa disebabkan karena banyaknya
TIO2 yang tidak tercampur merata saat penggerusan.
7
X. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan formulasi yang tepat untuk lipstik padat sebagai
berikut :
Nama Bahan Fungsi Kadar Rentang Kadar Literatur
Dalam Berdasarkan
Formula Literatur
(%)
Vitamin E Antioksidan 0,05% 0,001 – 0,05% HOPE VI, hal 31
Vaseline Album Emolient 10% 5 - 20% HOPE VI, hal 780
Cera Alba Stiffening 20 % 5 – 20% HOPE VI, hal 654
Agent
Tio2 Pengikat q.s. 0,02-0,3% HOPE VI, hal 741
Warna
Pigmen Warna Pigmen q.s. 0,01-0,6% -
Warna
Olive Oil Basis Ad 100 % 1-15%% HOPE VI, hal 470
XI. ETIKET
8
DAFTAR PUSTAKA
Desnita, R., Anastasia, D., S., & Putri, M., D. (2022). Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan
Lip Balm Minyak Zaitun (Olea europaea L.) dengan Basis Lemak Tengkawang.
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol.8, No.1, April 2022, Page 116-122.
Farmakope Indonesia. (2020). Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Handbook of Pharmaceutical Excipients. (2009). Edisi VI. USA: Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association.
9
LAMPIRAN
Penimbangan Asam Bobot Kosong Bobot Kosong Parffin Bobot Kosong TEA
Stearat Propilenglikol Liquid
10
Uji Homogen repliksi 1 Uji Homogen replikasi Uji Homogen replikasi Uji pH replikasi 1
2 3
11