You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

“Sediaan Lipstik Padat”

Disusun oleh:
Kelompok 1 – 2A

Edgina Aidyl Fidela P17335122009


Fadhillah Elfira P17335122011
Fitriana Tampubolon P17335122014
Kresno Wijaksara M.H. P17335122019
Sabrina Fadhillah P17335122031
Sakinah Nurnadya H. P17335122032
Syalwa Sya’baniyah S. P17335122038

Dosen pembimbing:

Nikky Novia, S.Farm

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2024
SEDIAAN LIPSTIK PADAT

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuat sediaan listik padat
2. Membuat formulasi eksipien lipstik padat
3. Mengevaluasi produk lipstik padat yang sudah dibuat.

II. LATAR BELAKANG


Lipstik merupakan salah satu contoh kosmetika dekoratif yang mana zat
warnamerupakan senyawa aktif dari formula lipstik. Jadi hal yang terpenting dalam sediaan
lipstik adalah zat warna atau pigmen yang terkandung di dalamnya. Banyak ditemukandi
pasaran warna lipstik kebanyakan merah atau merah muda, namun tidak hanyasebatas warna
warna tersebut saja. Ditemukan pula sediaan lipstik berwarna oranye,kuning. hitam, ungu,
hijau, biru, dan lain sebagainya (Gumbara Y.T., dkk. 2015).
Sesuai dengan pengertiannya, lipstik memiliki fungsi dekoratif atau penghias pada
wajah terutama bagian bibir. Selain sebagai pewarna, terkadang lipstik jugamemiliki fungsi
ganda yaitu sebagai pelembut bibir. Perbedaan ini tentu saja ditentukanoleh komponen
penyusun sediaan lipstik yang dibuat. Lipstick digunakan untukmemperindah bibir dengan
warna yang menarik, melindungi bibir agar tidak kering,serta dapat menonjolkan sisi yang
baik dan menyamarkan yang buruk pada bentuk bibir (Alfrida, L.S., 2016).
Kualitas lipstik ditentukan oleh komponen penyusun basis lemak lipstick. Basislemak
lipstick merupakan formulasi dari bahan-bahan yang mempunyai titik leleh yang berbeda-
beda terdiri dari malam (wax), minyak dan lemak. Bahan penyusun sediaanlipstick hendaknya
berasal dari bahan alam yang lebih menguntungkan daripada bahansintetik karena memiliki
toleransi pada kulit, sehingga tidak menimbulkan iritasi yang berat terhadap bibir, Maka dari
itu, perlu dicari alternatif bahan alami yang amandigunakan untuk sediaan lipstik.
(Vishwakarma dkk, 2011).
Komponen lipstik terdiri dari pigmen, minyak lilin, dan pelembut yangmemberikan
warna, tekstur, dan pelindung terhadap bibir. Pigmen yang digunakan pada formulasi lipstik
masih banyak yang berasal dari bahan sintetik. Mempertimbangkan efek samping yang
ditimbulkan pigmen sintesismaka pada penelitian ini akan dikembangkan dengan
menggunakan pigmen alamiyang relatif aman (Kruthika, et al, 2014).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian
luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi dan rongga mulut antaralain untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungisupaya tetap dalam
keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkanuntuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit (Tranggoro dan Latifah, 2007).
Persyaratan lipstick yang baik. adalahmewarnai bibir dengan rata, tidak toksik, tidak
diabsorpsi oleh kulit dan tidakmengiritasi kulit, warna harus tahan di bibir tetapi juga mudah
untuk dihilangkan ketikadiinginkan, harus cukup keras, lembut dan mudah dioleskan pada
bibir. permukaanlipstick lembut, warna homogen dan bebas partikel kasar, tidak meleleh.
mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama penyimpanan (Mulyaningsih, Ani. 2012).
Pemanfaatan zat warna alami dalam formulasi lipstik adalah upaya untukmenghindari
penggunaan pewarna sintetik yang berbahaya. Zat warna alamimerupakan zat warna yang
diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari sumbermineral. Zat warna ini sejak dahulu telah
digunakan untuk pewarna makanan dansampai sekarang penggunaannya secara umum
dianggap lebih aman daripada zatwarna sintetis (Adliani,2012).

1
III. TINJAUAN PUSTAKA
1. Vitamin E

Bahan Vitamin E

Pemerian Praktis tidak berbau dan tidak berasa bentuk alfa tokoferol dan alfa
tokoferol asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau
kuning kehijauan. d-Alfa tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada
suhu dingin. Alfa tokoferol asam suksinat berupa serbuk warna putih;
bentuk d-isomer melebur pada suhu lebih kurang 75° dan bentuk dl-
melebur pada suhu lebih kurang 70°. Golongan alfa tokoferoltidak
stabil terhadap udara dan cahaya. Bentuk ester stabil terhadap udara
dan cahaya. Golongan alfa tokoferol dan esternya tidak stabil dalam
suasana alkalis. Senyawa dengan asam suksinat juga tidak stabil bila
dalam bentuk leburan (FI VI hal 79).
Kelarutan n Alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut dalam
larutan alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton dan dalam
minyak nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform. Bentuk vitamin
E lain tidak larut dalam air; larut dalam etanol; dapat bercampur
dengan eter dengan aseton dengan minyak nabati dan dengan
kloroform (FI VI hal 79).
Kegunaan Antioxidan, therapeutic agent (HOPE 6th ed. hal. 31).

2. Vaseline Album

Bahan Vaseline Album

Pemerian Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam


lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0º (FI VI hal 1771).
Kelarutan Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan
dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam benzen, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform; larut dalam heksana, dan dalam sebagian
besar minyak lemak dan minyak atsiri (FI VI hal 1771).
Kegunaan Emulient (HOPE 6th ed. hal. 482).

3. Cera Alba

Bahan Cera Alba

Pemerian Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan


lapisan tipis; bau khas lemah dan bebas bau tengik. Bobot jenis lebih
kurang 0,95 (FI VI hal 1084).

2
Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dingin. Etanol
mendidih melarutkan asam serotat dan bagian dari mirisin, yang
merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri. Sebagian larut
dalam benzen dingin dan dalam karbon disulfida dingin. Pada suhu
lebih kurang 30° larut sempurna dalam benzen, dan dalam karbon
disulfida (FI VI hal 1084).
Kegunaan Stiffening agent, controlled-release agent, stabilizing agent (HOPE 6th ed.
hal 779).

4. Olive Oil

Bahan Olive Oil

Pemerian Minyak berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau dan
rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas (FI VI hal 1183).
Kelarutan Sukar larut dalam etanol; bercampur dengan eter, dengan kloroform
dan dengan karbon disulfida (FI VI hal 1183).
Kegunaan Basis, oleaginous vehicle (HOPE 6th ed. hal. 470)

5. Tio2

Bahan Tio2

Pemerian Serbuk non higroskopis berwarna putih, amorf, tidak berbau, dan tidak berasa
(HOPE 6th ed. hal.741)

Kelarutan Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer, asam klorida, asam nitrat, pelarut
organik, dan air. Larut di asam fluorida dan asam sulfat panas. Kelarutan
bergantung pada perlakuan panas sebelumnya, pemanasan yang berkepanjangan
menghasilkan bahan yang kurang larut (HOPE 6th ed. Hal. 742).

Kegunaan Bahan pelapis, pigmen, opacifier (HOPE 6th ed. Hal. 741).

IV. SPESIFIKASI BAHAN


a. Bentuk Sediaan : Padat
b. Warna : Merah
c. Scent/bau : Coklat
d. pH : 7 (pH kulit)
e. Viskositas :-
f. Kemasan : Lipstik padat tube

3
V. PENDEKATAN FORMULA
Nama Fungsi Kadar Dalam Rentang Kadar Literatur
Bahan Formula (%) Berdasarkan Literatur
Vitamin E Antioksidan 0,05 % 0,001% - 0,05 % HOPE VI, hal
32
Vaseline Emulient 10 % 5 % - 20 % HOPE VI, hal
album 780
Pigmen Pigmen qs - -
TIO Pengikat qs - -
warna
Cera Alba Basis padat 20 % 5% - 20% HOPE VI, hal
780
Olive Oil Basis Ad 100 % - -

VI. PENIMBANGAN
1. Penimbangan Optimasi
NO Nama Kadar Perhitungan Bobot Target Bobot Penimbangan
Bahan (%) Bahan Tiap Batch Penimbangan Sebenarnya

1. Vitamin E 0 , 05 Cawan Kosong = 35,540 g


x 30 g Cawan + Isi = 35,555 g
0,05% 100 0,015 g
= 0,015 g Isi = 0,015 g

2. Vaseline 5 Cawan Kosong = 77,306 g


Album x 30 g Cawan + Isi = 78,806 g
5% 100 1,5 g
= 1,5 g Isi = 1,500 g

3. Cera Alba 20 Cawan Kosong = 28,731 g


x 30 g Cawan + Isi = 34,731 g
20% 100 6g
=6g Isi = 6,000 g

4. Pigmen q.s. - - -

5. Tio2 q.s. - - -

6. Olive Oil 30 g – (0,015 g + Cawan Kosong = 34,198 g


Ad
1,5 g + 6 g) = 22,485 g Cawan + Isi = 56,683 g
100%
22,485 g Isi = 22,485 g

2. Penimbangan Scale-Up

NO Nama Kadar Perhitungan Bobot Target Bobot


Bahan (%) Bahan Tiap Penimbangan Penimbangan
Batch Sebenarnya

1. Vitamin E 0 , 05 Cawan Kosong =


x 50 g 30,169 g
0,05% 100 0,03 g Cawan + Isi =
= 0,025 g + 20% 30,199 g
= 0,03 g Isi = 0,03 g

4
2. Vaseline 5 Cawan Kosong =
Album x 50 g 62,030 g
5% 100 3g Cawan + Isi =
= 2,5 g + 20% 65,030 g
=3g Isi = 3,000 g

3. Carnauba 20 Cawan kosong =


Wax x 50 g 35,950 g
25% 100 15 g Cawan + isi =
= 15 g + 20% 50,950 g
= 15 g Isi = 15 g

4. Pigmen q.s. - - -

5. Tio2 q.s. - - -

6. Olive Oil Cawan Kosong =


50 g – (0,03 g + 3
45,506 g
Ad g + 15 g)
38,364 g Cawan + Isi =
100% = 31,97 g + 20%
83,870 g
= 38,364 g
Isi = 38,364 g

VII. PROSEDUR PEMBUATAN


A. Alat dan bahan yang diperlukan disiapkan
B. Ditimbang masing-masing bahan yang diperlukan
1. Vitamin E ditimbang sebanyak 0,05 gram secara tidak langsung menggunakan
neraca analitik dan kaca arloji
2. Vaselin Album ditimbang sebanyak 1,5 gram secara tidak langsung
menggunakan neraca analitik dan cawan uap
3. Cera Alba ditimbang sebanyak 6 gram secara tidak langsung menggunakan
neraca analitik dan cawan uap
4. TiO2 ditimbang seperlunya saja, karena dipakai untuk membantu pigment warna
tetap
5. Pigment warna ditimbang seperlunya saja, karena dipakai untuk memberi warna
pada formula sampai warna target terpenuhi
C. Prosedur pembuatan lipstik
1. Fase minyak dileburkan secara bersamaan diatas hot plate, kemudai diaduk ad
larut semoa bahan
2. Fase minyak yang sudah larut semua kemudian dimasukan segera kedalam tube
lipstik, agar tidak cepat mengeras diluar
3. Sediaan lipstik yang sudak dicetak, dilakukan evaluasi, kemudian hasil dicatat
4. Tube lipstik diberi etiket dan juga diberikan kemasan yang sesuai.

VIII. DATA PENGAMATAN EVALUASI SEDIAAN


1. Tabel Evaluasi Sediaan
No. Jenis Evaluasi Prinsip Evaluasi Syarat Hasil Evaluasi
1. Organoleptik Mengamati warna, Warna : Putih Warna : Putih
(FI Ed V, Hal bau, bentuk, dan Tekstur :Lembut Tekstur : Lembut
1521) tekstur dengan Bau : Tidak Berbau Bau : Tidak Berbau
menggunakan panca Bentuk : Gel Bentuk : Gel

5
indra ( Memenuhi
Syarat)
2. Homogenitas Sediaan disebarkan Sediaan dikatakan R1 : Homogen
pada kaca arloji lalu homogen apabila R2 : Homogen
diratakan dan dilihat ukuran partikel R3 : Homogen
ukuran partikelnya sama dan tersebar (Memenuhi
merata Syarat )

3. Stabilitas pH Dengan menggunakan pH sediaan berada pH 1: 6,94


(FI Ed V, Hal pH meter yang sesuai pada rentang 4,5- pH 2: 6,66
1563) dan yang mampu 6,5 pH 3: 6,96
mengukur harga pH pH rata-rata: 6,83
sampai 0,02 untuk pH Sediaan tidak
dilakukan pada suhu memenuhi syarat
25°C uji stabilitas pH

IX. PEMBAHASAN
Sediaan kosmetik berdasarkan UU termasuk kedalam sediaan farmasi. Salah
satu kosmetik yang menunjang penampilan yaitu lisptik. Lipstik memiliki beberapa
jenis dan bentuk sediaan yang menyesuaikan dengan fungsi yang dibutuhkan seperti
lipstik padat, lipstik cair, lipbalm padat, lipbalm cair, lipcream, lipliner, dan lain
sebagainya. Pada praktikum kali ini kelompok kami membuat lipstik padat.
Sediaan lipstik pada dasarnya atau kebanyakan tidak memiliki bahan aktif
yang memiliki khasiat tertentu dikarenakan fungsi utama hanya untuk memperbaiki
penampilan yaitu pada bibir. Sediaan lipstik pada umumnya menggunakan basis wax
seperti carnauba wax dan beeswax, paraffin padat, cocoa butter, cetil alkohol, dan
basis lainnya yang tentunya tidak mengiritasi kulit.
Sediaan lipstik yang dibuat kelompok kami yaitu lipstik padat yang bahannya
terdiri dari vitamin E (alpha tocopherol), vaseline album, cera alba, tio 2 dan pigment
warna. Tidak digunakan bahan aktif tertentu hanya basis dan eksipien lain yang dapat
saling menunjang.
Vitamin E atau yang dikenal juga dengan nama Alpha Tocopherol, digunakan
sebagai antioksidan yang mana antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal
bebas. Pada sediaan lipstik, antioksidan dapat juga berfungsi untuk membuat lipstik
yang diaplikasikan bertahan lebih lama di bibir dan selalu segar. Selain itu
antioksidan dalam sediaan lipstik juga menutrisi dan memberi kelembapan pada kulit
bibir dan melindungi bibir dari radikal bebas dan sinar matahari sehingga mencegah
kulit bibir kering. Kadar yang digunakan untuk eksipien Vitamin E yaitu 0,05%.
Vaseline album digunakan sebagai emulient yaitu pelembut, pelembab kulit
dan menenangkan kulit yang terkena iritasi, dimana vaseline album sendiri
sebenarnya juga dapat digunakan sebagai basis tetapi akan digunakan konsentrasi
yang lebih tinggi apabila digunakan sebagai basis dibanding emulient. Vaseline album

6
sendiri dapat melembabkan bibir dan mencegah kulit bibir kering dan pecah-pecah.
Kadar vaseline album yang digunakan sebagai emolient untuk sediaan lipstik padat ini
yaitu 10%.
Cera alba atau memiliki nama lain white wax, digunakan sebagai stiffening
agent yang berfungsi untuk menjaga konsistensi sediaan, biasanya digunakan untuk
bahan yang berupa padatan sehingga berfungsi juga sebagai pengeras agar sediaan
padatan yang diinginkan dapat terbentuk dan tidak memiliki massa yang cair. Cera
alba biasanya ditambahkan lebih banyak konsentrasinya apabila ketika proses
pembuatan belum juga didapatkan konsistensi sediaan yang diinginkan.
Minyak zaitun merupakan minyak yang memiliki sifat emolien karena sifatnya
yang mampu mempertahankan kelembaban, kelenturan, serta kehalusan pada kulit.
Kandungan asam oleat pada minyak zaitun memiliki kemampuan untuk
meningkatkan permeabilitas kulit, dan dapat mengatasi permasalahan bibir seperti
bibir kering dan pecah-pecah (Desnita dkk, 2022). Kemudian penambahan pigmen
warna ditujukan agar sediaan lipstik lebih menarik dan Tio 2 digunakan sebagai
pengikat pigment warna dengan berbagai eksipien agar warna dapat terbentuk ketika
lipstik padat dioleskan atau diaplikasikan pada bibir.
Pada saat dilakukan evaluasi sediaan, dilakukan 3 evaluasi yaitu Uji
Organoleptik, Homogenitas, dan Daya Sebar. Pada Uji Organoleptik dilakukan
dengan menggunakan panca indera, dimana parameter penilaian dibuat meliputi
warna, bau, bentuk, dan tekstur dari sediaan. Hasil yang diinginkan pada praktikum
ini yaitu Lipstik Padat yang memiliki warna coklat kemerahan, memiliki tektur yang
lembut, tidak memiliki aroma, dan memiliki bentuk yang padat. Sehingga saat
dilakukan evaluasi didapatkan hasil, yaitu Lipstik Padat berwarna coklat, tekstur yang
lembut, bau seperti coklat, dan bentuk yang padat. Penambahan essence coklat pada
sediaan bertujuan untuk meningkatkan akseptabilitas, menunjukkan ciri khas aroma,
dan meningkatkan daya tarik. Sehingga hasil dapat disimpulkan bahwa pada Uji
Organoleptik dinyatakan memenuhi syarat.
Pada uji kedua yaitu Uji Homogenitas, dimana Lipstik di swipe pada kertas
hvs untuk melihat ukuran partikelnya.Pada uji ini juga dilakukan 3 replikasi dimana
hasil yang kami dapatkan pada replikasi 1 yaitu homogen dan merata, replikasi 2 yaitu
homogen dan merata, dan replikasi 3 yaitu homogen dan merata. Dimana hal tersebut
sudah sesuai syarat tersebar merata dan homogen serta memiliki ukuran pasrtikel
yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada Uji Homogenitas dinyatakan
memenuhi syarat.
Pada uji ketiga yaitu Uji Daya Sebar, dimana lipstik disebar secara merata
pada kaca arloji kemudian dilihat dibawah cahaya matahari, sehingga dapat terlihat
partikel serta daya sebar dari Lipstik Padat tersebut. Pada pengujian sebanyak 3
replikasi, didapatkan hasil bahwa seluruh replikasi tidal ada partkel yang terputus
akan tetapi warna tidak tersebar merata. Hal ini bisa disebabkan karena banyaknya
TIO2 yang tidak tercampur merata saat penggerusan.

7
X. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan formulasi yang tepat untuk lipstik padat sebagai
berikut :
Nama Bahan Fungsi Kadar Rentang Kadar Literatur
Dalam Berdasarkan
Formula Literatur
(%)
Vitamin E Antioksidan 0,05% 0,001 – 0,05% HOPE VI, hal 31
Vaseline Album Emolient 10% 5 - 20% HOPE VI, hal 780
Cera Alba Stiffening 20 % 5 – 20% HOPE VI, hal 654
Agent
Tio2 Pengikat q.s. 0,02-0,3% HOPE VI, hal 741
Warna
Pigmen Warna Pigmen q.s. 0,01-0,6% -
Warna
Olive Oil Basis Ad 100 % 1-15%% HOPE VI, hal 470

2. Berdasarkan bentuk sediaan, dilakukan evaluasi berupa uji organoleptik,


homogenitas, serta daya sebar, dimana organoleptik memenuhi syarat dengan
hasil warna sediaan coklat kemerahan, memiliki tekstur yang lembut, bau coklat
dan bentuk sediaan berupa padatan. Kemudian sediaan memiliki ukuran partikel
yang sama dan tersebar merata sehingga dapat dikatakan sediaan homogen. Serta
uji daya sebar 3 - 5 cm dan pada replikasi ke-3 partikel lipstik tidak ada yang
terputus tetapi persebaran warnanya tidak merata.

XI. ETIKET

8
DAFTAR PUSTAKA

Desnita, R., Anastasia, D., S., & Putri, M., D. (2022). Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan
Lip Balm Minyak Zaitun (Olea europaea L.) dengan Basis Lemak Tengkawang.
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol.8, No.1, April 2022, Page 116-122.
Farmakope Indonesia. (2020). Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Handbook of Pharmaceutical Excipients. (2009). Edisi VI. USA: Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association.

9
LAMPIRAN

Penimbangan Penimbangan ZnO Penimbangan Propil Penimbangan Metil


Na2EDTA Paraben Paraben

Penimbangan Asam Bobot Kosong Bobot Kosong Parffin Bobot Kosong TEA
Stearat Propilenglikol Liquid

Penimbangan Penimbangan TEA


Penimbangan BHT Penimbangan Gliserin
Propilenglikol

10
Uji Homogen repliksi 1 Uji Homogen replikasi Uji Homogen replikasi Uji pH replikasi 1
2 3

Uji pH replikasi 2 Uji pH replikasi 3 Uji Daya Sebar Uji SPF

11

You might also like