You are on page 1of 19
The 5 Arrows of NEO STARTUP ARS bi oN A Dr. Handito Toman CONSULTING KATA PENGANTAR Sekarang ini sedang marak pengembangan startup dimana-mana. Pemerintah sangat mendorong lahirnya startup, dan anak-anak muda bersemangat membangun perusahaan startup. Mendirikan startup adalah membangun atau memulai bisnis baru dari nol, sesuatu yang baru untuk ditumbuhkan. Makna “ditumbuhkan” adalah terus hidup, menjadi lebih besar, dan berkelanjutan. Karenanya, kalau kita bicara mengenai ‘startup company, atau selanjutnya dapat pula disebut ‘startup; maka yang dimaksudkan adalah perusahaan-perusahaan baru dengan sentuhan teknologi yang didorong perkembangannya agar dapat membuka kesempatan kerja, mengembangkan kreativitas, dan memberi kesempatan kepada lebih banyak orang untuk dapat melakukan inovasi. Startup dapat didirikan dengan berbagai macam pendekatan atau model. Ada yang karena mendapatkan ide bagus, kreatif dan belum ada di pasar. Ada juga yang dibangun berdasarkan hasil pengamatan pasar, yang dilanjutkan dengan pengembangan produk yang lebih baik, lebih murah, lebih kreatif atau memiliki nilai tambah yang tinggj, dan kemudian dikonkritkan dengan pendirian startup. Mempercepat pendirian dan pengembangan startup telah menjadi tugas kita semua; baik para startup, pembina startup, perbankan, maupun pengusaha besar dan menengah. Secara khusus saya ingin memberi dorongan pada rekan-rekan saya di Association of Technology Startup Indonesia (ATSINDO) untuk terpacu membesarkan startup-startup di Indonesia agar bisa bertahan, menjadi lebih besar dan eksis di percaturan bisnis global. rT The 5 Arrows of a NEO STARTUP scaly Secara pribadi, kisah manis penumbuhkembangan kewirausahaan yang sekarang ‘menjelma’ menjadi startup tidak bisa terpisahkan dari tugas mulia lebih dari 5 tahun mengetuai Tim Koordinasi Nasional Pengembangan Wirausaha_ Kreatif © Kemenko Perekonomian RI yang punya nama ‘eksotis’ Tim Wiratif; bersama Pak Edy Putra lrawady, Pak Agus Muharam, dan kawan-kawan seperjuangan di Tim Wiratif, KADIN dan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Kami bahu membahu menggerakkan kewirausahaan dengan menggelar Gerakan Kewirausahaan Nasional dan banyak kegiatan lain. ¥ Peningkatan minat berwirausaha pada periode 2009 sampai 2016 memberi kelegaan kepada kita semua. Hanya saja, rendahnya tingkat keberhasilan startup dan wirausaha baru membuat saya prihatin. Buku The 5 Arrows of Neo Startup ini dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan pendirian dan pengembangan startup. Saya berterima kasih pada tim editor dan layout buku ini: Nini, Teddy, Fajri, Windi, Yudy, Ivory, dan Ezra. Semoga buku ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menumbuhkan dan mengembangkan startup di Indonesia. Jakarta, Mei 2017 Dr. Handito Joewono \n eo sranrur HE Bab 1. Bab 2. Bab 3. Bab 4. Bab 5. Bab 6. Bab 7. Bab8. DAFTAR ISI THE 5 ARROWS OF NEO STARTUP REDEFINISI THE STARTUP A. Startup Era B, Startup Dan Generasi Neo Millennials C. Business Growth and Innovation D. The 5 Puzzles of Startup Founder NEO BUSINESS A. Competitiveness Indicators B. Business Competition Strategy NEO STARTUP A. Neo Startup Development B, Tahapan Pengembangan Teknologi DAY DREAMING A. Memahami Lingkungan Bisnis 8, Membangun Mimpi Sadar BUSINESS PLAN CREATION A. Dimensi Lingkup Bisnis 8. Dimensi Strategi Pasar C. Dimensi Strategi Kompetisi ACTION PLAN DEVELOPMENT A. Pelayanan Pada Investor 8. Pelayanan Pada Pelanggan C. Pelayanan Pada Karyawan PUSH THE PEDAL A. Prinsip Push the Pedal B. Balance It C. Concentrate D. Don't Be Afraid E. Then You're Done SCALING UP A. Terus Tumbuh B. Perbaikan Berkelanjutan 11 Ns Statue Bab 1 REDEFINISI THE STARTUP Pengembangan $tartup company, yang sehari-hari sering disingkat “startup” merupakan gejala baru yang melanda Indonesia, bahkan dunia, sejalan dengan tumbuhnya gairah menumbuhkembangkan perusahaan baru sebagai implementasi dari gerakan kewirausahaan. Kewirausahaan efektif meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kontribusinya pada peningkatan pertumbuhan perekonomian, sekaligus pemerataan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Negara yang perekonomiannya sedang tumbuh cemerlang adalah contoh negara yang mempunyai jutaan wirausaha baru yang tangguh dan berdaya saing global. LAER co Starerur Jd Startup dan pertumbuhan perekonomian mempunyaikorelasisebab- akibat yang timbal-balik. Pertumbuhan ekonomi akan mendorong lahirnya banyak startup baru. Demikian pula sebaliknya, banyaknya startup baru dapat menggerakkan pertumbuhan perekonomian. Oleh karenanya, kewirausahaan perlu ditumbuhkembangkan secara komprehensif dan sistematis dengan mengikutsertakan segenap komponen bangsa. ny RTUP ERA Pendirian startup lagi marak dimana-mana. Tidak hanya di Silicon Valley yang punya ‘magnet’ sebagai pusat startup Amerika dan bahkan dunia, tetapi juga di banyak negara lain termasuk Indonesia. Startup telah diredefinisi sebagai usaha bisnis baru yang didirikan oleh startup founder(s) dengan bersandarkan pada tiga pilar: kreativitas, inovasi, dan teknologi. Startup tentulah bukan anak atau cucu perusahaan yang merupakan ‘keturunan’ dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah berdiri dan beroperasi dengan lancar. Startup boleh saja didirikan oleh anak atau cucu atau keluarga dari pemilik perusahaan besar, asalkan uszha bisnis baru tersebut tidak memanfaatkan sumberdaya yang dipunyai oleh keluarga pemilik perusahaan besar tadi. Jadi segala sumber daya yang digunakan untuk startup, baik itu sumber daya keuangan, sumber daya manusia, maupun teknologi, fasilitas dan sumberdaya lainnya haruslah mandiri. Dengan demikian ada aspek ‘newness’ (kebaruan) pada startup bersangkutan, sehingga pada saatnya kelak ketika menjadi perusahaan besar bisa mengklaim ‘was born’ (perusahaan ini didirikan) pada tanggal pendirian startup dan ‘was founded by’ (perusahaan ini didirikan oleh) dengan menyebut nama-nama pendiri startup. Mengapa ada startup, mengapa perlu startup, mengapa perlu mendirikan startup dan mengapa perlu memfasilitasi pendirian The Arrows of 2 as neo srarrup startup? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa ditanyakan dan dijawab dari sudut pandang para entrepreneur pendiri startup, pemerintah, perguruan tinggi, alumni perguruan tinggi, perbankan, venture capital, angel investor, lembaga riset teknologi, perusahaan UKM dan korporasi besar sekalipun. Mengapa korporasi besar pun perlu memberi perhatian pada pendirian startup? Sesuai dengan redefinisi startup di atas, para anak, cucu atau bahkan cicit perusahaan yang sudah ‘mapan’ tidak termasuk dalam kategori startup. Jadi perhatian korporasi besar dalam pendirian startup tidaklah dimaksudkan sebagai strategi pengembangan usaha secara organik, karena korporasi besar bukanlah pendiri dari startup. Banyak perusahaan besar dunia, apalagi yang berbasis teknologi, sedang memberi perhatian pada penumbuh-kembangan startup. Banyak yang membuka diri, misalnya para perusahaan teknologi di Silicon Valley yang menerima dengan terbuka kunjungan atau permintaan ‘berguru’ melalui magang dari para calon dan pendiri startup. Tidak heran Silicon Valley tiba-tiba menjadi destinasi wisata baru. Banyak perjalanan bisnis yang dilakukan untuk mengunjungi perusahaan-perusahaan yang bermarkas di sana. Tidak selalu ‘jalan-jalan’ ke Silicon Valley akan bertemu dengan eksekutif perusahaan di sana untuk mendengarkan ‘pelajaran’ atau kiat sukses mendirikan dan membesarkan startup. Lebih banyak terjadi adalah sekedar berfoto ria atau ber-selfie di kantor atau di depan papan nama perusahaan di Silicon Valley. Kalau ditanya “Apakah betul berkunjung ke kantor Microsoft, Facebook, Google atau WhatsApp?”, maka foto selfie tadi bisa menjadi ‘bukti otentik’ tanpa repot-repot menjawab. Meskipun tidak ‘berhasil’ bertemu dengan para pendiri perusahaan teknologi tersebut, seperti Mark Zuckerberg, Bill Gate atau Lary Page, tetap saja para pelancong ke Silicon Valley bangga dan bahagia ke sana, dan ‘konon’ selalu mendapat inspirasi untuk pendirian atau DR 3 Starcur BY pengembangan startup. Demikian pula para perusahaan teknologi tersebut juga tidak dirugikan, dan bahkan mereka mendapat promosi gratis dengan dipostingnya foto selfie berlatar belakang kantor atau papan nama perusahaan tadi, dan bahkan memupuk brand admire maupun brand loyalty perusahaan bersangkutan tanpa biaya alias gratis. Lebih jauh lagi para korporasi besar perusahaan teknologi tersebut bisa membangun jaringan komunikasi dan informasi termasuk bisa memahami para startup yang akan atau baru didirikan yang bisa jadi suatu hari kelak akan diakuisisi. Tidak heran para kotporasi besar sekarang seperti berlomba memberi perhatian pada pendirian dan pengembangan startup melalui program inkubasi startup, dan hal tersebut sebaiknya tidak ‘dicurigai’ karena juga akan memberi manfaat bagi para startup dengan menyediakan kesempatan lebih besar bagi para startup untuk ‘exit’ atau menjual sebagian sahamnya kepada investor. STARTUP DAN GENERAS! NEO Era startup identik dengan kehadiran generasi baru Neo Millennials. Generasi millennial merupakan ‘penguasa’ dunia startup yang sedang marak sekarang ini. Dalam pandangan kami di Arrbey, generasi millennial terdiri dari Gen-Y dan Gen-Z yang terlahir tahun 1982 dan setelahnya. Generasi millennial sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital yang biasa disebut dengan era digital age. Sebagai generasi yang terlahir pada tahun 1982 sampai saat ini, Neo Millennials memang beda dengan mereka yang lahir sebelumnya. Tentu saja hal ini terjadi kalau kita membandingkan Neo Millennials dengan standar generasi sebelumnya pada umur yang setara sekian puluh tahun sebelumnya di jaman yang berbeda. Hal serupa juga terjadi bila kita membandingkan Neo Millennials di Indonesia a The 5 Arrows of ee \ NEO STARTUP dengan mereka yang berada di Singapura, Amerika atau Eropa. Mereka para Neo Millennials yang berada di lingkungan atau negara yang berbeda tentunya juga berbeda, dan bahkan Neo Millennials yang berada di Jakarta dan daerah yang relatif jauh dari kota juga akan berbeda. Bahkan lebih ekstrim lagi, para Neo Millennials yang berada di satu kelas sekolah yang sama dan bahkan di satu keluarga yang sama bisa jadi berbeda karena sesungguhnya setiap manusia adalah unik. Berbagai pandangan dan karakteristik yang berbeda dari para Neo Millennials bisa jadi membuat kita merasa perlu memasukkan dimensi lain selain tahun lahir, karena manusia dengan tahun dan bahkan hari lahir yang sama bisa punya karakteristik berbeda. Bisa Jadi kita merasa perlu memasukkan dimensi kematangan ‘digital age’ pada para Neo Millennials yang berada di lingkungan yang berbeda. Karakterisitk Neo Millennials Pada banyak tulisan dan pandangan tentang Gen-Y dan Gen-Z disebutkan bahwa generasi millennial mempunyai_ karakteristik- karakteristik unik seperti: optimis, percaya diri, berorientasi hasil, gigih, menghargai adanya perbedaan, sadar akan kewajibannya sebagai warganegara, informal, dan sadar akan lingkungan. Ada juga yang menyebutkan bahwa generasi millennial punya karakteristik yang berpikir tanpa batas, yakin bahwa tujuan dan mimpi-mimpinya akan tercapai; mempunyai tingkat harapan yang tinggi, bekerja tidak hanya untuk mendapatkan gaji tetapi sesuatu yang lebih besar lagi; menguasai teknologi, tumbuh dalam lingkungan yang akrab dengan sosial media, video, games; sadar akan lingkungan sosialnya, dan ingin bermanfaat dalam lingkungannya. Pendapat lain menyebutkan bahwa generasi millennial mempunyai karakterisitik yang aktif, mempunyai jiwa kepemimpinan; kolaboratif, mampu berkerjasama dalam tim; mempunyai jalur informasi yang tidak terstruktur; menjadi pekerja yang handal; menganggap bekerja il NEO STARTUP 4] sebagai sarana untuk memperkaya kemampuan diri selain untuk mendapatkan uang; tidak terstruktur, sangat menghargaifleksibilitas; berpandangan luas; mempunyai pengaruh dalam komunitas dan jejaring sosialnya. Lebih ‘ekstrem’ ada yang berpendapat bahwa generasi millennial adalah generasi yang maunya kerja santai dengan hasil berlimpah. IC. BUSINESS GROWTH AND INNOVATION Bayi yang baru lahir biasanya langsung menangis. Kalau tidak menangis, dengan berbagai cara dibuat supaya menanBis. Bayi kecil memang normal saja kalau menangis. Ketika bayi tumbuh menjadi anak balita, frekuensi menangisnya berkurang. Dan ketika anak balita menjadi anak berusia remaja, muda dan sampai dewasa tetap saja masih bisa menangis. Hanya saja frekuensi menangisnya sudah semakin berkurang, dan kalaupun menangis bukan selalu karena sedih. Bisa jadi seseorang menangis karena sangat gembira. Bayi bertumbuh lebih besar dan bergerak dengan merangkak, belajar berjalan, belajar berlari dan semakin dewasa bisa ikut lomba lari maraton untuk menguji kecepatan dan daya tahannya. Sejalan dengan pertumbuhan alami manusia, usaha bisnis juga bisa dan harus bertumbuh. Dengan analogi pertumbuhan manusia, pengembangan startup bisa dilakukan dengan menggunakan model tiga anak tangga pertumbuhan yaitu: Belajar Jalan, Belajar Lari dan Lari Maraton. Tangga 1. Belajar Jalan Bagaikan bayi atau batita yang sedang merangkak dan belajar jalan, demikianlah analogi startup. Usaha bisnis yang ada di tahapan belajar jalan masih relatif tertatih-tatih untuk mendapatkan order bisnis. Pada tahapan ini, startup sebaiknya dikelola dengan konsentrasi dan kehati-hatian agar bisa normal berjalan. Startup yang sedang dijalankan sebaiknya berkonsentrasi pada produk dan segmen pasar tertentu. \s veo sracrur AH il Tangga 2. Belajar Lari Jika startup sudah mulai berjalan lancar, akan membosankan kalau terus ‘berjalan di tempat’. Startup harus mulai diperbesar dan ‘belajar lari’ dengan meluncurkan produk baru atau menambah segmen pasar tujuan. Sangat banyak yang tidak ‘berani ’ masuk ke tahapan belajar lari karena takut gagal atau karena adanya keterbatasan sumber daya. Tangga 3. Lari Maraton Lari marathon memerlukan stamina prima dan tidak semua pelari mau dan mampu ikut lomba lari maraton. Demikian juga tidak semua pebisnis mampu membawa perusahaannya menjadi bisnis yang besar atau menjadi market leader. Meskipun begitu, setiap pebisnis baru perlu punya dorongan motivasi untuk membesarkan bisnisnya sampai ke tahapan lari maraton. Pada tahapan lari maraton, langkah yang biasa dilakukan adalah menggarap hampir semua segmen pasar yang ada. Sedemikian bersemangatnya perusahaan besar yang sampai di tahapan ini sehingga ‘ekstrimnya’ perusahaan tadi akan menyapu bersih semua konsumen. Sikap perusahaan yang ada di tahapan lari maraton ini juga perlu disikapi oleh startup yang umumnya berskala usaha kecil agar tidak kaget ketika ada perusahaan besar yang menjadi kompetitornya ternyata masih ‘tega’ menyapu segmen pasar yang disasar oleh perusahaan kecil. Bisnis jaman sekarang adalah bisnis dengan tingkat kompetisi tinggi. Tidak peduli bisnis yang ada merupakan bisnis baru atau bisnis lama, kompetisi tidak mengenal keduanya. Artinya semua bisnis akan menghadapi tantangan kompetisi yang sama. Untuk menjawab tantangan kompetisi seperti ini, inovasi menjadi salah satu jawaban ideal. Karenanya bagi startup, inovasi merupakan ‘makanan pokok’. Inovasi bukanlah sesuatu yang rumit. Secara sederhana melakukan inovasi dapat dijabarkan sebagai usaha untuk membuat sesuatu TEER vr Start | yang baru dan lebih mempunyai makna. Tentunya mempunyai makna bagi konsumen. Berinovasi memang harus diniati. Seseorang yang mempunyai ide tetapi tidak berusaha untuk mewujudkannya tidak dapat disebut sebagai inovator. Ada sekelompok orang yang ’terpaksa’ berinovasi karena ia tidak dapat menemukan sesuatu yang diperlukannya. Makin besar tingkat kebutuhan akan barang atau jasa tersebut, akan makin besar pula dorongan untuk mencari solusi. Ada pula sekelompok orang yang menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan orang lain karena ia tahu apa yang dibutuhkan oleh sesamanya itu. Makna kata ‘baru’ pada inovasi bersifat relatif. Sebuah ide lama yang tidak pernah kita dengar sebelumnya akan terasa sebagai sesuatu yang baru. Ide karyawan atau pimpinan yang belum pernah diutarakan bisa menjadi ide baru bagi perusahaan. Beberapa ide lama yang digabung bisa pula menjadi sebuah ide baru. Inovasi pada dasarnya menunjuk kepada sesuatu yang baru, sekalipun kadar kebaruannya bisa berbeda-beda. Pemanfaatan Drone yang awalnya digunakan di dunia militer untuk mengintai dan bahkan melakukan penyerangan dengan istilah pesawat tanpa awak dewasa ini sudah dimodifikasi melalui proses inovasi sehingga dapat pula bermanfaat untuk sektor pertanian, kelautan, dan bahkan fotografi serta videografi. Menjadi startup bisa identik dengan berinovasi, sekalipun skalanya bisa beraneka ragam Pada tahapan pendirian bisnis baru, seseorang yang ‘bermimpi’ membuka usaha transportasi dengan kendaraan motor bisa memulai usahanya dengan menjadi ‘tukang ojek’, namun dengan daya kreatifitas dan inovasinya si tukang ojek kemudian bisa menarik pelanggan dengan memanfaatkan perangkat telepon genggam melalui SMS atau WhatsApp. Perkembangan lebih lanjut, bisa jadi si ’tukang ojek’ tidak hanya memanfaatkan gadget untuk mendapatkan \: neo srarur EH order, tetapi juga memanfaatkan apps untuk pengembangan bisnis dengan menyediakan layanan inovatif, dan bisa berlanjut dengan mendirikan startup ojek online. Tidak ada ide bisnis yang benar-benar sempurna. Ide yang baik perlu didorong agar menjadi kenyataan. Ide brilian bisa menarik perhatian dan memberi inspirasi orang lain untuk ikut memberikan dukungan. Untuk mewujudkan ide, seseorang perlu mempunyai harapan, meluangkan waktu, dan bahkan perlu menyediakan sejumlah dana. Ide awal perlu terus dikembangkan, baik dengan cara membuat detil-detil ide, ataupun berupa perluasan dari ide yang telah diterapkan. Ide awal yang telah bermanfaat dapat menjadi lebih bermanfaat setelah dikembangkan lebih lanjut. Proses ini berjalan terus tanpa henti. Ide besar tidak ada akhirnya, selalu ada yang bisa lebih dikembangkan menjadi lebih besar dan lebih sempurna, Namun perlu pula diingat bahwa ide yang bagus diterapkan di suatu tempat atau pada waktu tertentu, belum tentu tepat untuk diterapkan di tempat lain, atau pada waktu yang berbeda. Ide yang baik adalah yang mampu menangkap kesempatan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Proses inovasi dalam berbisnis perlu dilakukan secara terus menerus. Kurang cepat tanggapnya suatu perusahaan dapat mengurangi daya saing. Menjadi lebih baik dan sangat baik kadangkala masih juga tidak cukup, jadi harus dilengkapi dengan sesuatu yang baru, yang inovatif. ID. THE 5 PUZZLES OF STARTUP Fi DER Pengembangan startup tidak identik dengan entrepreneurship. Hanya saja startup tidak akan berdiri tanpa entrepreneurship. Entrepreneurship yang diredefinisi sebagai gairah menumbuh kembangkan bisnis baru merupakan penggerak dari langkah- langkah pebisnis baru untuk memulai pengembangan bisnisnya. a The 5 Arrows of s NEO STARTUP at Pada dasarnya, mendirikan startup membutuhkan iman atau tekad berbisnis untuk diwujudkan dalam perencanaan bisnis. Merencanakan bisnis perlu punya pengharapan dan target masa depan. Mulai menjalankan bisnis juga membutuhkan langkah nyata perbuatan. Calon pendiri startup umumnya mempunyai jiwa entrepreneurship tinggi dan memiliki lima karakter unggul yang disebut dengan The 5 Puzzles of Successful Startup Founder, yaitu: ’ 1. Opportunity Seeker Pendiri startup adalah seorang pencari kesempatan usaha yang tidak pernah ‘tega’ membiarkan kesempatan bisnis berlalu begitu saja. Pendiri startup tidak mengenal kata letih dan bosan untuk terus mencari dan mencari kesempatan yang belum dilirik oleh orang lain. 2. Network Builder Seorang pendiri startup adalah seseorang yang bisa ‘menjembatani’ berbagai kepentingan dan bahkan perbedaan prinsipil yang terjadi pada orang lain. Pendiri startup mempunyai karakter supel dalam bergaul dengan siapapun dan menjadi ‘jembatan’ terjadinya kesepakatan, termasuk kesepakatan transaksi bisnis. 3. Smart Leader Seorang pendiri startup adalah seorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan sehingga bisa memimpin orang lain untuk menjalankan kepentingannya. Tidak mengherankan jika seorang pendiri startup sering dijuluki sebagai seseorang yang ‘cerdik’ karena kepiawaiannya memimpin atau mengarahkan orang lain agar dia bisa mendapatkan keuntungan. i soe 4, Hard Worker Seorang pendiri startup adalah seorang pekerja keras yang tidak kenal lelah memperjuangkan kepentingan bisnisnya, Pendiri startup mempunyai tujuan yang besar dan punya tekad yang kuat untuk mencapai tujuannya. 5. Progress Demander Seorang pendiri startup adalah seorang yang mendambakan kemajuan dari waktu ke waktu, dan tidak merasa cukup hanya dengan maju selangkah demi selangkah. Pendiri startup seringkali “‘memaksakan’ adanya lompatan untuk maju sehingga bisa segera mencapai tujuan lebih cepat dari orang lain. Besarnya tekad untuk maju seringkali membuat pebisnis tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan memberi energi positif bagi perusahaan dan personilnya untuk terus maju berkembang. | ated NEO STARTUP Inspirasi DAYA JUANG BISNIS i i a ; { } hanya ‘berdiam diri’ jalan di tempat akan kehabisan } sumber daya. Pebisnis yang masih baru sekalipun | harus siap diserang atau melakukan gerakan menyerang | atau melakukan penataan pertahanan. Untuk menyerang { dan bertahan diperlukan daya juang dan dayatahan. Tanpa ° daya juang dan daya tahan, maka kompetisi akan cepat usai dan ‘tidak seru’. Breve punya makna merebut dan bertahan. Kalau i | | 5 Siapa yang tidak tahu Jack Ma, orang terkaya di negaranya dan orang terkaya di Asia menurut Bloomberg Billionaires Index tahun 2016. la mampu merubah jalan hidupnya dengan perjuangan melawan kegagalan yang sempat bersahabat dengannya. Jack Ma memiliki kisaran total ' kekayaan mencapai USD 35.6 milyar. la adalah pendiri } dan chairman eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan ecommerce terbesar di Tiongkok, mengalahkan eBay dan Amazon. Semua itu diraihnya setelah perjalanan yang panjang dan berliku. { Jack Ma berasal dari keluarga yang tidak kaya raya. » | Kedua orang tuanya bekerja sebagai pingtan performer. — | Sebelum mendirikan Alibaba, Jack Ma sempat menjadi | pemandu turis selama 8 tahun, dan selama itu pula Jack | melatih kemampuannya berbahasa Inggris. Namun, dunia | | pendidikan Jack Ma tidak berjalan lancar, dia tidak lulus ujian ' sekolah dasar dua kali, dan saat masuk sekolah lanjutan ia } ; Pun gagal lulus ujian sampai tiga kali. Jack Ma juga sempat i ditolak tiga universitas sampai akhirnya ia memutuskan 2 weo sacri MH {untuk pergi ke Hangzhou Normal University. Setelah lulus | Jack Ma hanya diterima bekerja sebagai guru Bahasa Inggris dengan bayaran USD 12-15 per bulan. Saat upaya mendapatkan pekerjaan yang layak menemui jalan buntu, Jack Ma berusaha untuk menemukan jalan keluar. Dua kali ia membangun startup, namun tetap gagal. Sampai akhirnya Jack Ma mendapat kesempatan mengikuti proyek pembangunan jalan raya di Amerika Serikat di tahun 1995. Saat di Amerika Serikat, ia diperkenalkan dengan komputer dan internet. Di Tiongkok pada saat itu komputer merupakan barang langka dan mahal, selain itu jaringan internet dan e-mail juga tidak ada sama sekali. Jack Ma berpikiran untuk segera memperkenalkan negaranya dengan internet. Kesuksesan Alibaba saat ini berawal dari hasil rayuan Jack Ma kepada 17 (tujuh belas) orang temannya untuk membangun Alibaba pada tahun 1998. Investor asing datang setahun setelahnya, yaitu Softbank dan Goldman Sachs yang menanam investasi sebesar USD 25 juta. Tiga tahun pertama, Alibaba kesulitan meraih untung karena tidak ada sistem pembayaran yang mendukung. Solusi Jack Ma untuk permasalahan ini di kemudian hari adalah ia menciptakan sistam pembayaran sendiri bernama Alipay. Beberapa pelajaran dari Jack Ma yang dapat memberikan inspirasi bagi kita semua: 1. Menurut Jack Ma, kunci kesuksesan adalah bertekun dan belajar dari kesalahan. Menyerah adalah kesalahan terbesar, wirausaha harus terus mencoba karena cara yang paling efektif untuk seseorang belajar adalah dari rintangan dan kesulitan yang dihadapi. TR cs Stace 4 w ip _Jack Ma mengerti bahwa sesulit apapun kita mencoba 3 untuk meyakinkan orang, kita tetap tidak dapat meyakinkan semua partner bisnis, karyawan, ataupun calon investor, untuk mempercayai apa yang kita katakan kepada mereka. Kita harus menerimanya dan merubah cara pendekatan. Lebih baik menyatukan mereka semua di bawah satu tujuan, daripada menyatukan perusahaan di bawah visi satu orang saja. Visi lebih penting daripada pemimpinnya. .Jack Ma percaya bahwa seorang pemimpin yang Baik memiliki pandangan jauh ke depan. Dia harus tetap berusaha untuk berada selangkah lebih maju dari kompetitor Alibaba dan mengantisipasi bagaimana keputusan akan berpengaruh. Pemimpin harus ulet dan memiliki visi yang jelas, mengetahui apa yang ingin dicapai dan memiliki dorongan untuk mengejarnya. . Ketika ditanya apa yang membedakan seorang pemimpin dari seorang karyawan, Jack Ma berkata bahwa seorang karyawan harus memiliki ketrampilan teknis yang lebih unggul dari pada pemimpinnya. Jika dia tidak memiliki hal tersebut, berarti proses perekrutan tidak berjalan dengan baik. Fokus pada ketrampilan karyawan dan mempekerjakan orang dengan pengetahuan bagaimana melaksanakan visi pemimpin merupakan pilar penting setiap perusahaan besar. . Salah satuaspek yang paling unik dari filosofi bisnis Jack Ma adalah ide friendly-competition. |a tidak melihat pesaing sebagai musuh-musuhnya, namun sebagai teman yang dapat dijadikan tempat belajar, dan yang menantangnya untuk mendayagunakan semua potensinya. Jelaslah { | i { neo sranrur AAT a re { bahwa filosofi Jack Ma ada untuk meraih kesuksesan di } | dunia yang sedang berkembang pesat. ' Dalam kompetisi bisnis jaman sekarang, perusahaan harus punya daya juang dan semangat menang yang tinggi. Peluang pasar terbuka lebar, sementara kompetitor juga makin banyak dan berkualitas. Tanpa daya juang tinggi, ; perusahaan akan ‘gamang’ dan tidak punya keberanian ' mengembangkan diri. Pendiri startup harus punya ) keberanian, semangat, serta tekad untuk terus maju dan | berkembang. TER co Star NEO STARTUP

You might also like