You are on page 1of 11
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR : 503/ 1437 /TUP-OP / DPMPTSP / VIIL/ 2018 TENTANG PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) EKSPLORASI MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI KEPADA PT. WIJAYA WARMAN ENERINDO KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, ‘Menimbang Bahwa sesuai Undang — Undang Nomor 04 Tahun 2009 Pasal 46 ayat (1), bahwa setiap pemegang TUP Bksplorasi dijamin untuk mendapatkan TUP Operasi Produksi sebagai ‘kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya; b. Bahwa sesuai Undang- Undang Nomor 04 Tahun 2009 Pasal 47 ayat (5), bahwa setiap pemegang TUP Operasi Produksi untuk pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (Sepuluh) tahun; ¢. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu diberikan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi: menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Kepada PT. Wijaya Warman Enerindo, Mengingat : 1, Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (LN Tahun 2004 ‘Nomor 67, TLN 4724), 2. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (LN Tahun 2007 Nomor 68, TLN 4725); 3. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (LN ‘Tahun 2009 Nomor 4, TLN 4959); 4, Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN RI Tahun 2009 Nomor 140, TLN RI Nomor 5059); 5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LN Tahun 2014 Nomor 244, TLN 5587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (LN Tahun 2008 Nomor 48, TLN 4833); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (LN Tahun 2010, TLN 5110): 8, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2010 Nomor 29, TLN 5111) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor | Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN. Tahun 2017 Nomor 4, TLN 6012); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan (LN Tahun 2012 Nomor 47, TLN 5285); 9 “Membangun Sinergitas Wujudhan Kaltim Maju 2018" Memperhatikan Menetapkan KESATU 10, Peraturan Pemerintzh Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha ‘Terintegrasi Secara Elektronik: 11.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; 12, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.62/Menthk-Setjen/2015 tentang Izin Pemanfaatan Kayu; 13.Peraturan Daerah Provinsi_ Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2014 tentang erlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: 14Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah rovinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 ~ 2036; 15.Peraturan Gubernur Kalimantan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; wr Nomor 48 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan 16.Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 35 Tahun 2017 tentang Izin Pemanfaatan Pertambangan di Provinsi Kalimantan Timur; 17.Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor | Tahun 2018 tentang Penataan Pemberian Wzin dan Non Izin Perizinan di Bidang Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan Kelapa ‘Sawit di Provinsi Kalimantan Timur. : 1, Surat permohonan peningkatan IUP Eksplorasi ke IUP Operasi Produksi PT. Wijaya Warman Enerindo yang ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur, Nomor : 021/WW-DPMPTSP/GB- PIUP/III-2018 tanggal 28 Maret 2018; 2. Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur Nomor 541.23/2452/I-Minerba, tanggal 5 Juni 2018, perihal Advis Teknis PT. Wijaya Warman Enerindo menyatakan bahwa Permohonan Peningkatan IUP Operasi Produksi sudah memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang belaku: . Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Nomor 6660.2/1525/B.1.2/DLH/2017, tanggal 15 Desember 2017, perihal Arahan Dokumen Lingkungan PT. Wijaya Warman; 4, Surat Pik. Asisten Pemerintahan dan Kesta Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 136/3319/B.PPOD.IL, tanggal 30 Juli 2018, perihal Klarifikasi Batas Kabupaten PT. Wijaya Warman Enerindo, bahwa lokasi WIUP berada di 2 (dua) Kabupaten antara lain masuk wilayah Kab. Kukar seluas 3.50224 Ha dan yang masuk ke wilayah Kab. Kutai Timur seluas 1.473,28 Ha; 5. Berita Acara Rapat Presentasi Permohonan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Batubara Nomor : 42/BAR-ESDM/DPMPTSP/VIN/2018 tanggal 11 Juli 2018. -MEMUTUSKAN : PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (UP) EKSPLORASI MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI KEPADA PT. WIJAYA WARMAN ENERINDO- Memberikan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (TUP) Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada : Nama Perusahaan : PT. Wijaya Warman Enerindo Susunan Direksi/Komisaris, Direktur : Syaiful Anwar Komisaris Tussy Sanidia, SH Pemegang saham perusahaan dengan mencantumkan Nilai/Presentase saham Rp. 250.000,000,00/ 500 Lembar Q KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN Nama Pemegang saham |. Syaiful Anwar (Rp. 200,000.000,00/ 450 Lembar) 2. Tussy Sanidia, SH (Rp. 50.000.000/ 50 Lembar) Alamat Pemegang Saham —: JL. Jakarta Blok EH No.0 Loa Bakung Kec. Sungai Kunjang Kota Samarinda, Kaltim, Asal Perusahaan Indonesia ‘Alamat Perusahaan JL Jakarta Blok EH No.02 Loa Bakung Kee. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kakim, Kewarganegaraan Indonesia Komoditas 2 Batubara Lokasi Penambangan Kabupaten : Kutai Kartanegara dan Kutai Timur Provinsi : Kalimantan Timur Kode Wilayah 2 KT. 393 BB2018 Luas 2 5.000 Ha Dengan peta dan daftar koordinat WIUP sebagaimana tercantum dalam Lampiran T dan Lampiran I. Jangka waktu berlaku Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi TUP Operasi Produksi : 20 (Qua pulub) tahun Jangka waktu tahap kegiatan (sesuai komoditas tambang) ; a. 1 (satu) tahun kegiatan konstruksi; b. 19 (embilan belas) tahun kegiatan penambangan. Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi —dilarang melakukan segala kegiatan produksi bila WIUP Operasi Produksi masuk dalam Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dan atau Hutan Produksi (HP) sebelum memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan dalam pelaksanaan kegiatan penambangan mempethatikan buffer terhadap sungai besar ‘maupun sungai kecil. : Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan pertambangan apabila lokasi masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan sebelum memiliki Perjanjian Pemanfaatan Lahan Bersama (PPLB) dengan pemilik Hak Guna Usaha (HGU) Perkeburan yang bersangkutan : Pemegang Peningkatan [UP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan pada lokasi pertanian yang sudah eksisting, ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 ~ 2036. : Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi tidak diijinkan melakukan kegiatan pada lokasi pemukiman kecuali harus mendapatkan persetujuan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat melalui konsultasi publik dengan ketentuan jarak minimal | km dari pemukiman terdekat sesuai dengan Peraturan Dacrah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan ‘Timur Tahun 2016 ~ 2036. Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi 1UP Operasi Produksi_mempunyai hak untuk melakukan Kegiatan Konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan serta pengolahan pemumnian dalam WIUP untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun (sesuai dengan komoditas tambang berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009) terhitung, mulai ditetapkannya keputusan ini tanggal 23 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 22 Agustus 2038, Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi [UP Operasi Produksi dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq.Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kaltim. Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi_ menjadi [UP Operasi Produksi dalam melaksanakan kegiatan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Lampiran 111 Keputusan ini. KESEMBILAN KESEPULUH KESEBELAS KEDUA BELAS KETIGABELAS KEEMPATBELAS KELIMABELAS KEENAMBELAS KETUJUHBELAS KEDELAPANBELAS : KESEMBILANBELAS: : Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya keputusan ini Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi UP Operasi Produksi sudah harus menyampaikan Rencana Kerja Tahunan Teknis Lingkungan dan Anggaran Biaya (RKTTLAB) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapat persetujuan serta ‘menempatkan jaminan reklamasi dan paska tambang. : Terhitung sejak 90 (sembilan puluh) hari kerja persetujuan RKTTLAB sebagaimana dimaksud dalam diktum kesembilan Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi [UP Operasi Produksi sudah harus memulai akiifitas dilapangan : Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi sepenuhnya akan merealisasikan program CSR (Corporate Social Responsibility), termasuk program CSR dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan bagian dari Program Pengembangan 2 Juta Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batubara berdasarkan surat dukungan yang. telah disampaikan yang merupakan satu kesatuan dengan Surat Keputusan ini (Lampiran TV). : Pemegang Peningkatan [UP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dalam pelaksanaan kkegiatan pertambangan sesuai dengan Izin Lingkungan, Kelayakan Lingkungan Hidup dan dokumen Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kutai Kartanegara. Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi 1UP Operasi Produksi bila _ingin melakukan kegiatan pertambangan pada lokasi yang berada di Kabupaten Kutai Timur, maka diwajibkan untuk mengurus Izin Lingkungan, Kelayakan Lingkungan Hidup dan dokumen Amdal di Provinsi Kalimantan Timur. Pemegang Peningkatan [UP Eksplorasi menjadi 1UP Operasi Produksi tetap melunasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan kewajiban keuangan terhadap negara lainnya dengan luasan 5.000 Ha. : Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi diwajibkan untuk ‘mengikutsertakan tenaga kerjanya pada program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan dan Kesehatan, : Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi agar menciptakan Community Development di sekitar Wilayah Izin Usaha Pertambangannya, : Tanpa Mengurangi ketentuan peraturan ~ peraturan perundang - undangan. maka Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dapat diberhentikan sementara, dicabut, atau dibatalkan, apabila Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi TUP Operasi Produksi tidak memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas, ketigabelas, keempatbelas, kelimabelas, dan keenambelas dalam Keputusan ini. Sejak ditetapkannya Keputusan ini, maka Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 540/012/IUP-Er/MB-PBAT/V/2011 tanggal 17 Januari 2011 tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Wijaya Warman, dinyatakan tidak berlaku lagi Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Nomor: 503/ §3 LEGES/OPMPTSP/VIN (2018 : Salinan [Foto Copy sesuai dengan asiinya — --Difetapkan di: SAMARINDA ‘A.n Kepala DPMPTSP Prov. Kaltim epalaBidang Layanan Perizinan dan Non Perizinan ‘H. EDY GUNAWAN, SE, MM, NIP, M18 208 Pada Tanggal _; 23 AGUSTUS 2018 (ae Pembina TK. | 1981009 198503 1.020 Lampiran 1 : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, Nomor —:503/ 1437 _/IUP-OP /DPMPTSP/ VII 2018 Tanggal :23 AGUSTUS 2018 Tentang _: PENINGKATAN IUP EKSPLORASI MENJADIIUP OPERASI PRODUKSI LAMPIRAN DAFTAR KOORDINAT Nama Perusahaan PT. WUAYA WARMAN ENERINDO Lokas = Provins : KALIMANTAN TIMUR = Kabupaten :KUTAT KARTANEGARA DAN KUTAL TIMUR + Komoditas Tambang BATUBARA - Kode Wilayah KT. 393 BB.2018 cots 5.000 HA TUP OPERAS! PRODUKSI ‘No. Titik Lintang (LUILS) Koordinat | @ 5 a o : < 1 16 2970 0 20 19 2 116 29.70 © 20 | 2458 3 116 04.53 0 20 24.58 4 116 04.55 ° aI 17.42 5 116 T 07.28 o 21 172 6 116 07.28 0 21 2.58 7 lis) 24.54 0 2 42.58 | 8 6 | 2454 0 2 0734 9 | a6 [0550 o 2 O73 1 | 116 05.50, 0 19 03.42 it 116 45.50 0 19 | 05.42 _2 16 45.50 0 7 56.74 3 6 2820 0 17 36.74 iW 116 2820 0 7 1735 | wy 15 116 3551 0 17 1735 Lu. 16 116 365 ° if 932 1. 17 116 330 ° is 932 Lu 18 116 43.30 0 18 3763_| Ww 9 116 30.09 0 18 37.63 | WU 20 116 30.09 o 19 168 1 Fn 116 ihe ° 9 4.68 LU [a 116 1184 0 19 3041 LU 2 116 3i66 | 0 19 [304i Ww. u tie 51.66 ° 20 | 03.19 |, Nomor: 503/@3 /LEGESIDPMPTSP/ UW 2018 Salinan / Foto Copy sesuai den; Samarinds, 87 16,206 A.n Kepala DPMPTSP Prov. Kaltim pla Bang Layanan Pinan dan Non Post } Keterangan; + EDY GUNAWAN, SE, MM. Xt Besant Bal is Karan Nar S001 UP E=ND-POATID SS ee Catatan : Apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan ttik koordinat ini dapat melaporkanaya dengan membawa bukti tertulis. Bi0r1B | ee use weSivep jensas Adog eho. °C Bt02! wa fésidhiscusa03y gp re0s sowoy L 9. Menteri Keuangan di Jakarta; Gubernur Kalimantan Timur di Samarinds; Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera di Jakarta; Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera di Jakarta; DirekturJenderal Pemerintahun Umum, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta; . Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Jakarta; Direkiur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan di Jakarta; tur Jenderal Pendapatan Daeral, Kemeuterian Dalam Never di Jakarta: ‘Bupati Kuai Kartanegara di Tenggarong; Kepala Biro Hukum dan Homes Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Sektetaris Direktora Jendoral Mineral dan Batubara di Jakarta: Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara di Jakarta; | Direktur Pembinazan Program Mineral dan Batubara di Jakarta; 5. Diektur Pembinsan Pengusahaan Batubara di Jakarta: DireknurPajak Bum dan Bangunan, Kementerian Keunngan di Jakars: ‘Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur di Samarinds; Direktur PT. Wijaya Wirman Enerindo di Tempat. Lampiran II Hak dan Kewajiban A. Hak 1. Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat; 2. Melaksanakan kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurni enjualan) sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang —undangan; 3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) didalam maupun diluar WIUP; 4. Dapat menghentikan sewaktu-waktu. kegiatan TUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) disetiap bagian atau beberapa bagian dengan alasan bahwa kelanjutan dari kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkuian Penjualan) tersebut tidak layak atau praktis secara komersial maupun karena keadaan kahar, keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau scluruh kegiatan usaha pertambangan ; 5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang ddiketemukan dalam WIUP; 6. Mengajukan pemyataan tidak berminat terhadap pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosi mineral utama yang, diketemukan dalam WIUP; 7. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan TUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang — undangan. 8. Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka penggunaan setiap fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan lain baik yang berafiliasi dengan perusahaan atau tidak scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 9. Dapat membangun sarana dan prasarana pada WIUP lain setelah mendapat izin dari pemegang TUP yang bersangkutan, dan Pengangkutan B. Kewajiban 1. Memilih yuridiksi pada Pengaditan Negeri tempat dimana lokasi WIUP berada; 2. Sclambat-lambatnya 6 bulan setelah ditetapkannya keputusan ini pemegang IUP Operasi Produksi harus sudah melaksanakan dan menyampaikan laporan pematokan batas wilayah TUP Operasi Produksi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; 3. Hubungan antara pemegang IUP Operasi Produksi dengan pihak ketiga menjadi tanggung jawab pemegang IUP sesuai ketentuan perundang-undangan; 4, Melaporkan rencana investasi dan melaporkan realisasi investasi setiap 3 (tiga) bulan untuk Izin Prinsip dan 6 (enam) bulan untuk Izin Usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur; 5. Menyampaikan rencana reklamasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur, 6. Menyampaikan rencana pasca tambang kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan ‘Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; 7. Menempatkan sejumlah dana sebagai jaminan pelaksanaan untuk kegiatan Operasi Produksi dalam bentuk deposito pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh dan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur oq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 8. Menyampaikan RKTTLAB selambat lambatnya pada bulan November yang meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur eq. Dinas Energi dan ‘Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; 9, Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah akhir dari triwulan takwim secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur eq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur dengan tembusan kepada : Menteri ESDM dan Bupati Kutai Kartancgara; 10. Apabila ketentuan batas waktu Penyampaian RKTTLAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (dclapan) dan 9 (sembilan) tersebut di atas terlampaui, maka kepada pemegang IUP Operasi Produksi akan diberikan Peringatan tertulis; 11, Menyampaikan laporan produksi dan pemasaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 9 13, 14. 15, 16. 17. 18. ai. 22. 2. 24. 25. 26. 20. 28. 30. 31 32. 33 34, 35. 36. 37, 38, 39. Menyampaikan Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah pertambangan sebagai bagian dari RKTTLAB dan melaporkan realisasi pelaksanaannya secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur eq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, termasuk melaporkan tindaklanjut dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan 2 juta sapi integrasi perusahaan tambang batu bara, sesuai dukungan yang telah disampaikan dan disepakati dengan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur, ‘Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; ‘Membayar iuran tetap setiap tahun sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; ‘Menempatkan jaminan reklamasi sebelum melakukan kegiatan produksi dan rencana penutupan tambang, sesuai ketentuan perundang-undangan; Menyampaikan RPT (Rencana Penutupan Tambang) 2 tahun sebelum kegiatan produksi berakhir; Melaksanakan Amdal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan merupakan bagian dari dokumen ‘Studi Kelayakan; Mengangkat scorang Kepala Teknik Tambang yang bertangeung jawab atas kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan), Keselamatan dan Keschatan Kerja Pertambangan serta Pengelolaan Lingkungan Pertambangan; Kogiatan produksi dimulai apabila kapasitas produksi terpasang mencapai 70 % yang direncanakan; TUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemunian dan Pengangkutan Penjualan) berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan, Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhimya Keputusan ini Pemegang [UP harus mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi miliknya, ‘kecuali benda — benda/bangunan - bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum; Apabila dalam jengka waktu sebagaimana dalam butir 21, pemegang TUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) tidak melaksanakan maka barang/aset pemegang TUP Operasi Produksi menjadi milik pemerintah; Pemegang IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) harus menyediakan data dan keterangan sewaktu-waktu apabila dikehendaki oleh Pemerintah; Menerapkan kaidah pertambangan yang baik; Mengelola kenangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia; ‘Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara berkala; Melaporkan dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang bersangkutan sesuai dengan etentuan peraturan perundang-undangan; Mengutamakan pemanfaatan tenaga Kerja setempat, barang dan jasa dalam negeri sesuai ketentuan peraturan Perundangan; Mengutamakan pembelian dalam negeri dari pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; 1. Mengutamakan seoptimal mungkin penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional; Dilarang melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam bidang usaha pertambangan di WIUP yang diusahakannya kecuali dengan izin Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur, ‘Melaporkan data dan pelaksanaan penggunaan jasa penunjang; Menyerahkan seluruh data hasil kegiatan IUP Operasi Produksi Operasi Produksi (Konstruksi,, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) kepada Gubernur Kalimantan Timur eq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; Memberikan ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah dan tegakan yang, terganggu akibat kegiatan TUP Operas Produksi Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan); Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) sesuai ketentuan perundang-undangan; Penjualan produksi kepada afiliasi harus mengacu pada harga pasar; Kontrak penjualan jangka panjang (minimal 3 tahun) harus mendapat persetujuan dahulu dari Menteri; Perusahaan wajib mengolah produksinya di dalam negeri: ‘Melaporkan mineral atau batubara yang tergali pada saat pelaksanaan kegiatan IUP Operasi Produksi; Mematuhi arahan peraturan zonasi pertambangan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016 ~ 2036; g rs 40. Pembangunan sarana dan prasarana pada kegiatan kontruksi antara lain; a. Fasilitas-fasilitas dan peralatan pertambangan: b. Instalasi dan peralatan peningkatan mutu mineral/batubara; cc. Fasilitas-fasilitas Bandar yang meliputi dok-dok, pelabuhan-pelabuhan, dermaga-dermaga, jembatan- Jjembatan, tongkang-tongkang, pemecah-pemecah air, fasititas-fasilitas terminal, bengkel-bengkel, dacrah- ddaerah penimbunan gudang-gudang dan peralatan bongkar muat; 4. Fasilitas-fasitas transportasi dan komunikasi yang dapat meliputi jalan-jalan, jembatan-jembatan, kapal-Kapal, feri-feri, tempat-tempat pendaratan pesawat, hanggar-hanggar, garasi-garasi, pompa-pompa BBM, fasilitas- fasilitas radio dan telekomunikasi serta fasilitas-fasilitas jaringan telegraph dan telepon; e. Perkotaan yang dapat meliputi rumah-rumah tinggal, toko-toko, sckolab-sekolah, rumah sakit, teater-teater, dan bangunan fasilitas-fasilitas dan peralatan pegawai kontraktor termasuk tanggungan pegawai tersebut; £ Listrik, fasilitas-fasilitas air dan bangunan dan dapat meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik (yang dapat berupa tenaga air, uap, gas atau diesel), jaringan-jaringan listrik, dam-dam, saluran-saluran ai, sistem- sistem penyediaan air dan sistem-sistem pembuangan limbah (tailing), air buangan pabrik dan air buangan ‘rumah tangea: g. Fasilitas-fasilitas lain yang dapat meliputi namun tidak terbatas, bengkel-bengkel mesin, bengkel-bengkel pengecoran dan reparasi; h. Semua fasilitas tambahan atau fasilitas lain, pabrik dan peralatan yang dianggap perlu atau cocok untuk operasi pengusahaan yang berkaitan dengan WIUP atau untuk menyediakan pelayanan atau melakukan aktifitas-aktifitas pendukung atau aktifitas yang sifatnya insidentil. Berdasarkan butir-butir hak dan kewajiban yang tercantum didalam lampiran ini, kami menyatakan bersedia untuk ‘mentaati dan menjalankaannya. PT. WIJAYA WARMAN ENERINDO Lampiran IV PERNYATAAN KESANGGUPAN ‘Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama Syaiful Anwar Jabatan : Direktur Alamat : Jl. Jakarta Blok EH No.02 Loa Bakung Kee. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kaltim. Selaku penanggung jawab atas : ‘Nama Perusahaan /Usaha PT. Wijaya Warman Enerindo Alamat Perusahaan/Usaha : JL. Jakarta Blok EH No.02 Loa Bakung Kee. Sungai Kunjang Kota Samarinda, Kaltim. Jenis Usaha/ Sifat Usaha = Pertambangan Batu Bara Kapasitas Produksi 395.000 MT/Tahun Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk : ‘Mendukung Program Pemerintah Kalimantan Timur Mewujudkan Ketahanan Pangan melalui Pengembangan 2 Juta, Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batu Bara kepada kefompok ternak yang berada di wilayah Konsensi Pertambangan PT. Wijaya Warman Enerindo dengan jumlah temnak sapi meliputi ; aaa Samia | 2019. 2020 2021 2023 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2028 2030. 2031 2032 2033, 2034 2035 2036 2037 2038 Tow ‘WEkor Beserta pendampingan kelompok peternak, penyuluhan dan fasilitas pendukung pengembangan ternak sapi ‘wilayah sckitar tambang PT. Wijaya Warman Enerindo selama masih berproduksi. Demikian Surat Pernyataan ini, kami buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. | pshefebshulebsffshef soft} pehela al

You might also like