BABI:
PENDAHULUAN
Analisis kebutuhan sistem adalah tahap kritis dalam pengembangan sistem
informasi atau teknologi. Ini melibatkan proses mengidentifikasi, memahami, dan
mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang
akan dikembangkan. Tujuan utama dari analisis kebutuhan sistem adalah untuk
memastikan bahwa solusi teknologi yang diimplementasikan akan memenuhi tujuan
bisnis, memecahkan masalah yang ada, dan memberikan nilai tambah kepada
organisasi atau pemangku kepentingan terkait.
Pentingnya analisis kebutuhan sistem tidak dapat diabaikan, karena kegagalan
dalam memahami dan memenuhi kebutuhan yang tepat dapat mengakibatkan solusi
yang tidak efektif atau bahkan kontraproduklif. Oleh karena itu, analisis kebutuhan
sistem membutuhkan pendekatan yang terstruktur dan metodis untuk menggali
informasi yang diperlukan dari berbagai pihak terkait, seperti pengguna akhir, pemilik
bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.
Selama proses analisis kebutuhan sistem, berbagai teknik dan alat dapat
digunakan, termasuk wawancara, survei, analisis dokumen, dan studi kasus, untuk
mengumpulkan informasi dan memahami konteks operasional organisasi. Hasil dari
analisis ini kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk merancang dan
mengembangkan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep dan teknik analisis
kebutuhan sistem dengan benar, organisasi dapat memastikan bahwa sistem yang
dikembangkan akan memberikan nilai strategis dan operasional yang maksimal, serta
memenuhi harapan dari semua pihak yang terlibat.24
22
BAB2:
PEMBAHASAN
System Requirement (Kebutuhan Sistem)
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan awal dan utama untuk
membuat pondasi dalam Langkah pengembangan sistem (Indrajit, 2001).
Tujuan dari analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan
dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi
kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenamya pengembangan
sistem baru tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan
langkah yang paling krusial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa
diartikan sebagai berikut
a. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem.
b. Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem
Untuk mempermudah menganalisis sebuah sistem dibutuhkan dua jenis
kebutuhan, Kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan
fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya
dilakukan oleh sistem, Berisis spesifikasi tentang apa yang sistem harus
lakukan atau fungsinya. Kebutuhan fungsional mendeskripsikan operasi dan
fungsi yang diharapkan dari sistem. Sedangkan kebutuhan nonfungsional
adalah kebutuhan yang menitikberatkan pada properti prilaku yang dimiliki oleh
sistem. Hal ini mencakup hal-hal seperti keamanan, kinerja, skalabilitas,
keandalan, dan keamanan data.
Tipe-tipe Kebutuhan Sistem
Tipe-tipe kebutuhan sistem digunakan untuk mempermudah analis
sistem dalam merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan sistem
dengan lebih efektif, maka analis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua
jenis, Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement).
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa
saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi
informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Jenis
kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional reiqurements)..
Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki
oleh sistem, meliputi:
1. Operasional
Pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem
baru akan beroperasi. Platform sistem yang dipakai didefenisikan,
misalnya, apakah menggunakan Windows atau Linux. Perangkat lunak
untuk mengembangkan sistem dan perangkat keras spesifik yang
diperlukan juga ditentukan. Lalu, arsitektur sistem juga dijelaskan, apakah
tier, 3-tier, atau yang lainnya.23
2. Kinerja
Pada bagian ini dijelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak
yang dikembangkan dalam mengolah data, menampilkan informasi, dan
secara keseluruhan menyelesaikan proses bisnis yang ditanganinya
Efisiensi dari perangkat lunak juga dicantumkan.
3. Keamanan
Kebutuhan keamanan yang berisi pemnyataan tentang mekanisme
pengamanan aplikasi, data, maupun transaksi yang akan
diimplementasikan pada sistem. Sistem password yang digunakan akan
seperti apa dan perangkat keras spesifik untuk pengamanan sistem juga
dideskripsikan.
4. Politik dan budaya
Kebutuhan yang isinya menyangkut atau berhubungan dengan isu
politik dan budaya ditentukan di sini. Isi yang secara politik dan budaya
harus dijamin tidak menimbulkan persepsi negative terhadap sistem
Kebutuhan Fungsional
Ini adalah spesifikasi tentang apa yang sistem harus lakukan atau
fungsinya. Kebutuhan fungsional mendeskripsikan operasi dan fungsi yang
diharapkan dari sistem. Contohnya termasuk tindakan pengguna, input dan
output yang diharapkan, dan interaksi dengan komponen lain dari sistem atau
lingkungannya.
1. Sistem harus dapat melakukan entri buku yang berhubungan dengan
entri buku
a. Pengguna bisa memasukkan jenis buku dengan jelas
b. Pengguna bisa menambahkan koleksi buku baru yang akan
dikeluarkan
Pengguna bisa menghitung jumlah koleksi buku secara keseluruhan
Pengguna dapat menampilkan beberapa jenis buku dan kategori
Pengguna dapat menampilkan jenis buku beserta jumlah bukunya
Pengguna dapat mencari koleksi buku berdasarkan pengarang buku
Pengguna dapat menampilkan nama buku yang paling sering dipinjam
Pengguna dapat mengurutkan buku berdasarkan kode yang tertera
Pengguna dapat menghapus beberapa jenis buku yang sudah hilang
atau rusak
j. Pengguna dapat mengganti kode buku yang berhubungan dengan buku
k. Pengguna dapat menampilkan buku yang belum diberikan kode
|. Pengguna dapat mengelompokkan buku berdasarkan jenis buku
reese ao
2, Sistem harus dapat melakukan pendataan anggota
a. Pengguna dapat memasukkan anggota baruPengguna dapat menampilkan biaya pendaftaran yang harus
dibayarkan
Pengguna dapat mencetak kartu baru
Pengguna dapat menampilkan dan menghitung jumlah anggota
Pengguna bisa menambah data anggota baru
Pengguna dapat mengganti data anggota jika ada perubahan
Pengguna dapat menampilkan anggota yang paling sering meminjam
Pengguna dapat menampilkan data peningkatan atau penurunan setiap
tahunnya
zempao
3. Sistem harus bisa melakukan transaksi peminjaman
a. Pengguna dapat mencatat seluruh transaksi peminjaman
Pengguna dapat memasukkan data anggota
Pengguna dapat memasukkan jumlah buku yang dipinjam
Pengguna dapat memasukkan judul buku secara rinci
Pengguna dapat menampilkan tanggal pengembalian buku
Pengguna dapat mengetahui apakah anggota tersebut sudah
mengembalikan
g. Pengguna dapat menampilkan nama anggota yang paling sering
meminjam
meaos
4. Sistem harus dapat melakukan transaksi pengembalian
a. Pengguna dapat mencatat seluruh transaksi pengembalian
Pengguna dapat menampilkan judul buku yang dipinjam
Pengguna dapat menampilkan julah denda yang harus dibayarkan
Pengguna dapat mengetahui total keseluruhan buku yang dipinjam
Pengguna dapat menampilkan tanggal pengembalian buku
Pengguna dapat menampilkan judul buku apabila peminjam
menghilangkan buku
g. Pengguna dapat menampilkan harga buku jika buku hilang di tangan
peminjam
h. Pengguna dapat mengetahui nama buku yang belum pernah dipinjam
i. Pengguna dapat mengetahui nama anggota, alamat, dan nomor
telepon jika buku tersebut harus dikembalikan
Pepaos
5. Sistem harus melakukan laporan keuangan secara otomatis
a. Pengguna dapat menampilkan laporan pendapatan yang diterima baik
berdasarkan tanggal tertentu, bulan tertentu, atau tahun tertentu.
b. Pengguna dapat menampilkan laporan pendapatan yang diterima, baik
berdasarkan biaya pendaftaran anggota baru atau anggota yang
memperbaharui kartu anggota dan denda yang dibayarkan oleh
anggota.
c, Pengguna dapat mengetahui jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan dan
untuk apa biaya-biaya tersebut,24
25
d. Pengguna dapat mengetahui jumiah dana yang digunakan untuk
pembelian buku baru serta jumlah buku yang harus dibeli.
, Pengguna dapat mengetahui atau mengecek jumlah laba kotor maupun
laba bersihnya dari pendapatan yang di terima.
f. Pengguna dapat menampilkan jumlah kas yang dapat digunakan.
Kebutuhan Nonfungsional
Kebutuhan non-fungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti
perilaku yang dimiliki oleh sistem . Ini mencakup aspek-aspek yang tidak terkait
langsung dengan fungsionalitas tetapi penting untuk kinerja dan penggunaan
sistem secara umum. Kebutuhan non-fungsional mencakup hal-hal seperti
keamanan, kinerja, skalabilitas, keandalan, dan keamanan data, meliputi
1. Operasional
a. Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP, Microsoft
Windows NT, dan Microsoft Windows 2000
Spesifikasi computer minimum Pentium III
Kebutuhan memori 128 MB — 256 MB RAM
Bisa dilengkapi barcode reader
Printer untuk mencetak kartu anggota dan laporan keuangan maupun
yang lain-lain
gees
2. Sekuriti/keamanan
a. Sistem aplikasinya maupun databesnya dilengkapi dengan password
b. Dilengkapi dengan kamera atau CCTV untuk mengawasi anggota
yang membaca di ruang baca dan ruang penyimpanan tas yang
tersambung ke computer
3. Informasi
a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang
dimasukkan oleh pengguna salah
b. Digunakan untuk menampilkan prosedur atau tata cara pendaftaran
anggota baru
4. Kinerja
a. Waktu untuk transaksi peminjaman buku dibatasi 2 menit
b. Waktu untuk transaksi pengembalian buku dibatasi 1 menit
c. Jumlah transaksi peminjaman dan pengembalian
Langkah-langkah Analisis Kebutuhan Sistem
Di dalam tahap analisis sistem terdapat Langkah-langkah dasar yang
harus dilakukan oleh analis sistem yaitu
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalahMengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat
didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai
Oleh karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus
dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah- masalah yang terjadi. Tugas-tugas yang harus dilakukannya
adalah sebagai berikut ini
- mengidentifikasi penyebab masatah
- mengidentifikasi titik keputusan
- _ mengidentifikasi personil-personil kunci
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari
sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara
terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi
dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara
melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sistem juga pernah
dilakukan peneiitian untuk memperoleh data, penelitian ini sifatnya adalah
penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang pada tahap analisis
sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem
yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-
permasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai
sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah
data periu dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada,
yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit
dilakukan oleh analis sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkan
bahwa banyak analis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan
masalah tanpa menganalisisnya.
Analis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk dapat
menemukan jawaban apa penyebab sebenamya dari masalah yang timbul
tersebut. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
semacam:
- Apa yang dikerjakan?
- Bagaimana mengerjakannya?
- Siapa yang mengerjakannya?
Dimana dikerjakannya?
4, Report, yaitu membuat laporan hasil analisisSetelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya
dari analis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis.
Laporan ini diserahkan kepada steering committe (komite/panitia pengarah
pengembangan sistem) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen.
Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan
pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisis yang telah
dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah
pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan. Meluruskan kesalah-
pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis
sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen meminta pendapat-
pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen meminta persetujuan
kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat
berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila
dipandang tidak layak lagi)
2.6 Teknik Pengumpulan Kebutuhan
Dalam Penyusunan kebutuhan, ada beberapa teknik yang biasa
digunakan. Pada uraian berikut ini kita akan membahas beberapa teknik
pengumpulan kebutuhan yang biasa digunakan antara lain
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan kebutuhan yang paling
umum digunakan. Langkah-langkah dasar dalam teknik wawancara
adalah
a, Memilih target wawancara
Mendesain pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara
Persiapan wawancara
Melakukan wawancara
Menindaklanjuti hasil wawancara
Wawancara adalah metode yang paling mudah digunakan, jika
sistem yang dianalisis tidak terlalu besar. Sebagai contoh, untuk melakukan
wawancara pada seluruh petugas perpustakaan rasanya tidak ada
kesulitan, karena personelnya tidak terlalu banyak. Tetapi jika sistem
informasi yang dibangun berskala enterprise, metode wawancara akan
memakan waktu yang sangat besar karena banyak departemen-
departemen harus diwawancarai secara terpisah. Belum lagi kalau
beberapa informasi harus dikroscek dengan beberapa departemen
sekaligus
eoaos
2. Joint Application Development
Untuk mengatasi masalah pada teknik wawancara, terutama untuk
pengembangan sistem berskala bear, digunakan metode Joint Application
Development (JAD), JAD adalah proses kelompok terstruktur yang terfokus.untuk menentukan kebutuhan, melibatkan tim proyek, pengguna, dan
manajemen bekerja bersama-sama. Teknik ini sangat berguna untuk
mereduksi waktu pengumpulan informasi sampai 50%, Pelaku JAD
a. Fasilitator
Fasilitator menjembatani komunikasi antara pengguna sistem dan
pembuat sistem selama proses diskusi berlangsung. Fasilitator harus
benar-benar terlatih untuk teknik JAD, sehingga komunikasi benar-
benar bisa efektif. Fasilitator juga bertugas menyiapkan agenda dan
memandu proses kelompok dalam menentukan kebutuhan sistem,
b. Scribe
Scribe adalah peserta JAD yang bertugas untuk mencatat isi dari
sesi JAD. Tugas ini harus dilakukan secara sangat teliti karena hasil
catatan inilah yang merupakan bahan mentah untuk kebutuhan sistem
yang akan dirumuskan.
¢. Pengguna dan manajer dari perusahaan yang akan dibuat sistemnya.
. Kuisioner
Kuisioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis dan biasanya
melibatkan banyak orang. Kuisioner bisa dilakukan secara tertulis (paper
based) atau secara elektronik. Biasanya sampel dipilin untuk mewakili
populasi tertentu. Setelah hasil kuisioner diperoleh diperlukan analisis
untuk mengambil data yang sesual dengan keperluan pengumpulan
kebutuhan
. Analisis Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari_ material yang
menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Biasanya dokumen yang
diamati berupa form, laporan, manual kebijakan, grafik organisasi. Untuk
perusahaan atau organisasi berskala kecil dan belum memiliki sistem yang
terkomputerisasi, Cara ini adalah cara yang efektif untuk menyusun
kebutuhan sistem.
. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung pada proses-proses yang sedang berjalan. Hal ini penting karena
kadang-kadang pengguna atau manajer tidak dapat mengingat secara
keseluruhan apa yang mereka lakukan dan menceritakan kembali ke
analis, Teknik observasi biasanya dilakukan bersama-sama dengan teknik
pengumpulan kebutuhan sistem yang lain.BAB3:
PENUTUP
Analisis kebutuhan sistem adalah tahap kritis dalam siklus pengembangan
perangkat lunak atau sistem informasi. Proses ini melibatkan pemahaman mendalam
terhadap kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem yang akan
dikembangkan.
Kebutuhan fungsional sistem adalah spesifikasi yang mendefinisikan apa yang
sistem harus lakukan atau fungsinya. Mereka memberikan panduan tentang operasi,
tindakan, atau aktivitas tertentu yang diharapkan dari sistem. Kebutuhan non-
fungsional sistem mencakup aspek-aspek seperti kinerja, keamanan, dan keandalan.
Mereka memastikan bahwa sistem berkinerja optimal dan memenuhi standar tertentu
Langkah-langkah dalam analisis kebutuhan sistem mencakup pengumpulan
informasi dari berbagai sumber, identifikasi pemangku kepentingan, analisis
fungsional dan non-fungsional, dokumentasi kebutuhan, serta validasi dan verifikasi
Dokumen kebutuhan sistem adalah panduan utama bagi tim pengembang dan
menjadi referensi untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan memenuhi
harapan dan kebutuhan pengguna. Fleksibilitas sistem juga harus dipertimbangkan
untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan di masa depan.
Kesimpulan ini menekankan pentingnya analisis kebutuhan sistem dalam
memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat memenuhi tyjuan dan
kebutuhan pengguna dengan efektif dan efisien.