You are on page 1of 17

PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PUPUK

ORGANIK CAIR (POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN


VEGETATIF TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) DI
ZONA IKLIM KERING E (KLASIFIKASI OLDEMAN)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

DAVID PARLINDUNGAN SITEPU


NPM :198210117

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2024
PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PUPUK
ORGANIK CAIR (POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN
VEGETATIF TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) DI
ZONA IKLIM KERING E (KLASIFIKASI OLDEMAN)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

DAVID PARLINDUNGAN SITEPU


NPM :198210117

Proposal ini disusun sebagai Salah satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Studi S1 di Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area

Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing

Saipul Sihotang, S. Si, M.Biotek


Ketua

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

penyertaan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul

“Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Pupuk Organik Cair (Poc) Urin Sapi

Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L) Di Zona

Iklim Kering E (Klasifikasi Oldeman)”.

Proposal ini merupakan salah satu syarat kelulusan stara satu pada program studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Zulheri Noer, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.

2. Bapak Angga Ade Sahfitra, SP, M.Sc selaku Ketua Prodi Agroteknologi

Universitas Medan Area.

3. Bapak Saipul Sihotang, S.Si, M.Biotek selaku komisi pembibing yang telah

membimbing dan memperhatikan selama masa penyusunan proposal ini.

4. Kedua orangtua penulis serta kakak, dan abang serta adik yang selalu memberikan

semangat, dukungan, dan motivasi kepada penulis.

5. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan Area terkhusus

Agroteknologi A1 yang sudah memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan

dukungan selama penulis menempuh pendidikan dan penulisan proposal ini.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan berharap semoga

proposal ini bermanfaat bagi semua pihak.


Medan, Maret 2024

David Parlindungan Sitepu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR………………… ........................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... iv
II.PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.2.Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.3. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 5
II.TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
2.1.Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) ……………………... 5 6
2.2. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)……………………………………….. 9
2.3. Pupuk Organik Cair (POC)………………………………………………. 13
2.4. Urin Sapi..................................................................................................... 15
2.5. Bioaktivator EM4………………………………………………………… 16
2.6. Manfaat Gula Merah untuk fermentasi ………………………………...... 17
2.7. Hakekat Iklim…………………………………………………………….. 19
2.8. Klasifikasi Iklim Metode Oldeman ……………………………………... 19
...............................................
III. METODE PENELITIAN .........................................................................
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 21
3.2. Bahan dan Alat ........................................................................................... 21
3.3. Metode Penelitian ....................................................................................... 21
3.4. Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 23
3.5. Aplikasi Pupuk Organik Cair ..................................................................... 25
3.6. Pemeliharaan .............................................................................................. 25
3.7. Penyulaman ................................................................................................ 25
3.8. Parameter Pengamatan……… ................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………….

23
PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI
MERAH (Capsicum annum L) DI ZONA IKLIM KERING E
(KLASIFIKASI OLDEMAN)

A. Latar Belakang

Sumatera Utara menjadi salah satu pusat atau sentra terbesar ketiga produksi cabai

merah di Indonesia. Hal ini berdasarkan data tahunan produksi cabai merah besar menurut

provinsi yang diperoleh data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, Sumatera Utara berhasil

memproduksi 152.629 ton cabai merah besar dan meningkat menjadi 159.131 ton tahun 2017.

Namun, pada tahun 2018-2019 mengalami penurunan 155.836 ton menjadi 154.008 ton.

Selanjutnya tahun 2020 meningkat 193.862 ton. Penjelasan data tersebut, disimpulkan bahwa

produksi komoditas cabai merah provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan setiap

tahunnya (Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara tahun 2021). Sebagaimana

penelitian dari Reni Kustiari et al., 2018, menyatakan bahwa Sumatera Utara khususnya Kota

Medan merupakan termasuk pemimpin pasar komoditas cabai merah di Indonesia. Artinya,

harga cabai merah di Medan memiliki pengaruh besar (tolak ukur) terhadap harga cabai merah

di pasar lain (wilayah Sumatera Utara). Deli Serdang merupakan Kabupaten dengan

penyumbang ketiga terbesar sentra produksi cabai merah di Sumatera Utara. Hal ini

dibuktikan tahun 2019, sebesar 19% dari total produksi cabai merah berasal dari Deli Serdang

(Nasution, A. et al., 2019)

Menurut Dirjen Hortikultura, cabai (Capsicum Annum. L) secara intensif mendapat

perhatian besar ditingkat nasional periode 2015-2019. Sehingga menjadikan komoditas ini

memberikan andil terhadap inflasi nasional. Berdasarkan penelitian Saptana et al., 2016
terdapat alasan penting pengembangan komoditas cabai merah besar diantaranya cabai merah

besar termasuk komoditas yang bernilai ekonomi tinggi hingga pada level komoditas

unggulan nasional, cabai merah memiliki kedudukan penting hampir disemua menu masakan

Indonesia, cabai merah besar memiliki prospek ekspor yang menjanjikan, cabai merah

memiliki daya adaptasi yang luas, dan intensif dalam menyerap tenaga kerja.

Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

produktivitas tanaman. Berdasarkan gambaran iklim akan dapat diidentifikasi tipe vegetasi

yang tumbuh di lokasi tersebut. Pada kondisi tertentu pengaruh iklim terhadap vegetasi yang

tumbuh di suatu tempat jauh lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh tanah. Hal ini dapat

dilihat pada tanah yang sama ternyata vegetasi penutupnya jauh berbeda akibat kondisi iklim

yang berbeda. Untuk mengetahui apakah tanaman atau makhluk hidup lainnya dapat hidup

sesuai pada iklim tertentu, diperlukan informasi iklim yang lebih rinci dari beberapa dekade

dengan nilai rata-rata bulanan dengan pola sebarannya sepanjang tahun. Sedangkan untuk

menduga keragaan tanaman, diperlukan informasi cuaca harian (Setiawan, 2009).

Faktor-faktor cuaca yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah

hujan, terutama untuk pertanian lahan kering, suhu maksimum dan minimum serta radiasi.

Dengan mengetahui faktor-faktor cuaca tersebut, pertumbuhan tanaman, tingkat fotosintesis

dan respirasi yang berkembang secara dinamis dapat disimulasi (Setiawan, 2009).

Meningkatnya produksi cabai bisa membawa dampak pada lingkungan akibat

penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia buatan secara terus menerus tanpa

diiringi dengan pemberian bahan organik dapat menyebabkan tanah menjadi tandus dan

produktifitas menurun serta gangguan hama (Rukmana, 2008). Salah satu cara untuk

meningkatkan produksi tanaman cabai yaitu dengan pemanfaatan cendawan mikoriza.


Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) adalah salah satu jenis fungi (cendawan), yang

keberadaannya dalam tanah mempunyai banyak manfaat yaitu meningkatkan ketersediaan dan

pengambilan unsur fosfor, air, dan nutrisi lainnya, serta dapat mengendalian penyakit yang

disebabkan oleh patogen tular tanah (Talanca, 2010). Jumlah mikoriza sangat melimpah di

alam dan ditemukan hampir 80% dapat bersimbiosis dengan tumbuhan angiospermae, serta

berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman agrikultur, hortikultura, dan

tanaman hutan. Secara umum mikoriza tergolong dalam dua tipe yaitu ektomikoriza dan

endomikoriza atau mikoriza arbuskula. Menurut Dewi (2007) Mikoriza arbuskular banyak

ditemukan pada sebagian besar tanaman budidaya dan berperan penting dalam serapan unsur

hara.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah pemberian Mikoriza Arbuskular dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif

tanaman cabai merah pada bulan basah iklim kering E?

2. Apakah pemberian POC urin sapi dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif

tanaman cabai merah pada bulan basah iklim kering E?

3. Apakah pemberian kombinasi Mikoriza Arbuskular dan POC urin sapi berpengaruh

terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah pada bulan basah iklim kering

E?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Micoriza arbuscular terhadap pertumbuhan vegetatif

tanaman cabai merah pada bulan basah Iklim Kering E.


2. Untuk mengetahui pengaruh POC urin sapi terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman

cabai merah pada bulan basah Iklim Kering E.

3. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi Mikoriza arbuscular dan POC urin sapi

terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah pada bulan basah Iklim Kering E.

D. Metode Penelitian

1. Waktu dan tempat penelitian

Penelitan ini di mulai pada bulan Januari 2024 sampai dengan selesai. Penelitian ini

akan dilaksanakan di lahan percobaan BMKG Stasiun Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan,

Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ± 25 m di atas

permukaan laut (dpl ). Data iklim diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika Kelas 1 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sumatera

Utara.

2. Alat dan Bahan penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu cangkul, sekop, timbangan digital,

kamera, tali rafia, penggaris, plang penelitian, tray semai, papan sampel, papan perlakuan,

dan alat tulis menulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai merah varietas Lado

F1 produksi PT Panah Merah Indonesia(Deskripsi pada lampiran 3), Inokulum Fungi

Mikoriza, urine sapi(limbah peternakan sapi di sekitar areal PTPN II Sampali), pestisida, air,

activator EM-4 dan gula merah.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dua faktor berdasarkan

pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah Dosis Fungi

Mikoriza (M) yang terdiri dari 4 taraf (T) yaitu:

M0 = kontrol

M1 = 35 g tanaman-1

M2 = 85 g tanaman-1

M3 = 135 g tanaman-1

Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair Urine Sapi (U) yang terdiri dari 4

taraf yaitu:

U0 = kontrol

U1 = 30 ml L-1

U2 = 35 ml L-1

U3 = 40 ml L-1
DAFTAR PUSTAKA

Alviana, V. F. & A. D. Susila. 2009. Optimasi Dosis Pemupukan pada Budidaya


Cabai (Capsicum annuum L.) Menggunakan Irigasi Tetes dan Mulsa Polyethylene. J.
Agron. Indonesia 37 (1) : 28 – 33.

Amri, A. I. (2017). Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Keriting


(Capsicum annuum L .) terhadap Aplikasi Pupuk Kompos dan Pupuk Anorganik di
Polibag, 8(April), 203–208.

Arief Patanga dan Nurheti Yuliarti. 2016. Pembuatan, Aplikasi dan Bisnis Pupuk
Organik dari Limbah Pertanian, Peternakan, dan Rumah Tangga. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

Badan Pusat Statistik, (2016), Produksi Buah-buahan di Indonesia,


https://www.bps.go.id/publication/2017/10/02/b14ce70bee6d59581e8640fe/statistik-
tanaman-buah-buahan-dan-sayuran-tahunan-indonesia-2016.html (Diakses 10 juli 2023).

Badan Pusat Statistik, (2021), Produksi Buah-buah dan sayuran menurut jenis
https://sumut.bps.go.id/statictable/2021/04/21/2332/produksi-buah-buahan-dan-sayuran-
tahunan-menurut-jenis-tanaman-di-provinsi-sumatera-utara-2019-2020.html (Diakses 10
juli 2023).

Baharuddin, R. 2016. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum


annum. L) Terhadap Pengurangan Dosis NPK Dengan Pemberian Pupuk Organik.
Dinamika Pertanian. 32 (2) :115-124.

Bagyaraj D J and Sreeramulu K R, 1986 Field response of chilli to VA


mycorrhiza on black clayey soil. Plant and Soil. 93. 299–302 (1986).
https://link.springer.com/article/10.1007/BF02374232

Bolan, N.S. 1991. A critical review on the role of mycorrhizal fungi in the uptake
of phosphorus by plant. Plant Soil. 134:189-207.
https://link.springer.com/article/10.1007/BF00012037 (diakses 5 November 2023)

BOWEN GD 1973 Mineral nutrition of ectomycorrhizae. In GC Marks and TT


Kozlowski, eds, Ectomycorrhizae: Their Ecology and Physiology. Academic Press, New
York, pp 151–205
Clarke, C. dan Mosse, B. 1981. Plant Growth Responses to Vesicular-Arbuscular
Mycorrhiza. XII. Field inoculation responses of barley at two soil P Level. New
Phytologist. Hal. 695—703.

Deasy Amalia W Dan Priyantini Widiyaningrum,2016. PENGGUNAAN EM4


DAN MOL LIMBAH TOMAT SEBAGAI BIOAKTIVATOR PADA PEMBUATAN
KOMPOS. Life Science 5 (1) (2016).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci

Dewi RI, 2007. PERAN, PROSPEK DAN KENDALA DALAM


PEMANFAATAN ENDOMIKORIZA (Makalah). Bandung FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN. (diakses 5 November
2023)https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_peran_endomikor
iza.pdf

Diansyah, A.,& Amri, A. I. (2017). Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman


Cabai Keriting (Capsicum annuum L .) terhadap Aplikasi Pupuk Kompos dan Pupuk
Anorganik di Polibag. J.Hort Indonesia 8(3): 203–208. Riau : Fakultas Pertanian.
Universitas Riau. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jhi/article/view/20143/13906
(Diakses 10 juli 2023).

Djarwaningsih, T. 2005. Review: Capsicum spp. (Cabai): Asal, Persebaran dan


Nilai Ekonomi. LIPI. Bogor. 292-296.

Fakuara MY. 1988. Mikoriza, teori dan kegunaan dalam praktek. pusat antar
universitas. Bogor: IPB.

Fito Hendriyatno, Deno Okalia1, dan Mashadi, 2019. PENGARUH PEMBERIAN


POC URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG BETARA (Areca
catechu L.). Agro Bali (Agricultural Journal) Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 89-97.
https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/Agro/article/download/412/337

Fridarti,, 2020. PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI SEBAGAI PUPUK


ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA HAYATI DI KAMPUNG JARUAI DURIAN
KADOK BARUANG-BARUANG BALANTAI TARUSAN PESISIR SELATAN.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Dewantara, Volume 3, Nomor 1, Februari 2020.
https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/jpmd/article/download/507/332/

Habte, M., Manjunath A. 1991. Original papers: categories of vesicular-arbuscular


mycorrhizal dependency of host species. Mycorrhiza 1(3547): 3–12 (diakses 10 2023)
https://link.springer.com/article/10.1007/BF00205896

Harley, J.L. 1969. The Biology of Mychorrhiza. Second Edition. Leonard Hill.
London
Haryanto dan Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai
Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai. Universitas
Jenderal.

Imas T, Hadioetomo RS, Gunawan AW, Setiadi Y. 1989. Mikrobiologi Tanah II.
Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Indriani, Y. H, 2002, Membuat Kompos Secara Kilat, Cet. 4, Penebar Swadaya,


Jakarta.

Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara

INVAM. (2022). International culture collection of Vesikular Arbuscular


Mychorizal fungi (US). 2022. The Fungi: classification, nomenclature and species
descriptions [Internet (diakses 5 November 2023) Tersedia pada: https://invam.ku.edu/

Irsyad dan kastono, 2019. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Dosis Pupuk
Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.). Jurnal Vegetalika.
2019. 8(4): 263-275.
https://journal.ugm.ac.id/jbp/article/download/42715/26352

Jainurti, E. vianney. (2016). Pengatuh penambahan tetes tebu (Molase) pada


fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L.).
Universitas Sanata Dhrma. Jakarta: Penebar Swadaya.

Jalaludin, Nasrul Z.A., dan Rizki, S.(2016).Pengolahan Sampah Organik Buah-


buahan menjadi Pupuk dengan Menggunakan Efektif Mikroorganisme.Jurnal Teknologi
Kimia Unimal, 5-(1): 17-29

Joner EJ. 2000. The effect of long-term fertilization with organic or inorganic
fertilizers on mycorrhiza-mediated phosphorous uptake in subterranean clover. Biol Fert
Soils 32: 435-440.

Killham, K. 1994. Soil Ecology. Cambridge University Press.


https://link.springer.com/article/10.1007/s003740000279

Kamal, M. I., Syamsuddin., dan Syafruddin, S. 2020. Pengaruh Jenis Mikoriza


terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
pada Tanah Andisol Lembah Seulawah Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian,
5(2), 61-70

Kartasapoetra, 2008. Klimatologi .Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman.


Jakarta: Sinar Grafika Offset. Kamus. Pertanian.
Kustiari R, Wahyuning K, Sejati, Riva Yulmahera. 2018. INTEGRASI PASAR
DAN PEMBENTUKAN HARGA CABAI MERAH DI INDONESIA. Jurnal Agro
Ekonomi, Vol. 36 No.1, Mei 2018:39-53 DOI:
http://dx.doi.org/10.21082/jae.v36n1.2018.39-53 (diakses 14 Agustus 2023)

Lakitan, B. 1997. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada

Lewenussa, A. 2009. Pengaruh Mikoriza dan Bio Organik Terhadap Pertumbuhan


Bibit Canaga odorata (Lamk) Hook. Fet & Thoms. Skripsi. Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Lingga , 1991. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya. Jakarta

Meriatna, Suryati, Aulia Fahri, 2018. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume
Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 7:1 (Mei 2018) 13-29.
https://ojs.unimal.ac.id/jtk/article/view/1172/697

Murniati, N.E.S. 2012. Pemanfaatan urine sapi sebagai pupuk organik cair untuk
meningkatkan produktivitas tanaman selada (Lactuca sativaL.)., 2 (1) :9-17.

Musfal. 2008. Efektivitas cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap


pemberian pupuk spesifik lokasi tanaman jagung pada tanah Inceptisol. Tesis, Universitas
Sumatera Utara. 79 hlm. (diakses 5 November 2023) Tersedia :
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44554

Musfal. 2011. Potensi cendawan mikoriza arbuskula dalam meningkatkan hasil


tanaman jagung. J Litbang Pertanian 29(4):154-15. (diakses 5 November 2023) Tersedia :
https://media.neliti.com/media/publications/178847-ID-none.pdf

Nasution, A. H., Hanter., Rahman, P. (2019). Keragaan Pemasaran Cabai Merah


Di Sumatera Utara Kasus Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Sedang Performance
dalam Jurnal Pertanian. (diakses 14 Agustus 2023)

Nasution, R. F. Y., Syamsuddin., dan Syafruddin. 2019. Pengaruh Jenis Mikoriza


Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.) pada Tanah
Inceptisol Krueng Raya Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 108-117.

Naswir (2003). PEMANFAATAN URINE SAPI YANG DIFERMENTASI


SEBAGAI NUTRISI TANAMAN. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program
Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor November 2003 .
https://www.rudyct.com/PPS702-ipb/07134/naswir.htm

Noor Adi, S. (2013). Pemanfaatan Urin Sapi sebagai POC (Pupuk Organik Cair)
dengan Penambahan Akar Bambu Melalui Proses Fermentasi dengan Waktu Yang
Berbeda. UMS. Surakarta. https://eprints.ums.ac.id/26749/

Nuryani, S. H. U., & Sutanto, R. (2002). Pengaruh Sampah Kota terhadap Hasil
dan Tahana Hara Lombok. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan,3 (1): 24-28.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 01/Permentan/SR.140/10/2019 Tentang


Persyaratan Minimal Teknis Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.

Phrimantoro . 2002. Pemanfaatan Pupuk Kandang. Kanisius Yogyakarta

Pratama,Y.S. 2008. Pembuatan Pupuk Organik Dan Anorganik Cair Dari


LimbahSayuran.50 Hal.

Pratama, D., Swastika, S., Hidayat, T., & Boga, K. (2017). Teknologi Budidaya
Cabai Merah. Riau : Universitas Riau. hal : 4 - 51.

Pritchett, W. L. (1979). Properties and Management of Forest Soils. John Wiley &
Sons, New York . 500 pp

Rahman. 1989. Memupuk tanaman sayuran. Penebar swadaya. Bekasi.

Rasmito, A., Hutomo, A., dan Hartono, A. P. 2019. Pembuatan pupuk organik cair
Dengan cara fermentasi limbah cair tahu, starter filtrat kulit pisang dan kubis, dan
bioaktivator Em4. Jurnal Iptek. 23 (1): 55–62.

Rukmana R. 2008. Budidaya Cabai Merah Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta

Roslaini, R dan N. Sumarni. 2009. Pemanfaatan Mikoriza dan Aplikasi Pupuk


Anorganik pada Tumpang Sari Cabai dan Kubis di Dataran Tinggi. J. Hort. 19(3):313-
323

Russel, E.W. 1973. Soil Condition and Plant Growth. The English Language
Book Society and Longman. London. 849 hlm . (diakses 5 November 2023) Tersedia :
https://www.scirp.org/(S(lz5mqp453ed%20snp55rrgjct55))/reference/referencespapers.as
px?referenceid=1045762

Samekto, R. 2006. Pupuk Kandang. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta. 44 hal.

Santoso, H. B.1988. Pembuatan Gula Kelapa. Penerbit Kanisius. Jakarta

Saptana, N., Daryanto, A., Daryanto, H. K., & Kuntjoro, N. (2016). Analisis
Efisiensi Teknis Produksi Usahatani Cabai Merah Besar dan Perilaku Petani dalam
Menghadapi Risiko dalam Jurnal Agro Ekonomi.
(diakses 14 Agustus 2023)

Setiawan E.(2009). Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe


Jamu (Piper retrofractum Vahl) di Kabupaten Sumenep. Jurnal Agrovigor Vol. 2 No.1,
Maret 2009. ISSN :19795777 . https://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/234
(diakses 15 Agustus 2023)

Setiadi (1997) Status fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada Suksesi Lahan Pasca
Tambang Timah di Bangka - Status of AM Fungi on Succession Process at Tin Post
Mining, Bangka

Shodiq Eko Ariyanto DAN Nova Laili Wisuda, 2019. Meningkatkan Nilai Tambah
Urin Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair Melalui Fermentasi. Muria Jurnal Layanan
Masyarakat Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 51-55. http://jurnal.umk.ac.id/index.php

Son, C.L., Smith, S.E. 1988 Mycorrhizal growth response: interaction between
photon irradiance and phosphorus nutrition. New Phytologist 108. 305 –314.

Sonja Kosuta, Thilo Winzer, and Martin Parniske, 2005. ARBUSCULAR


MYCORRHIZA. Chapter 2.3 .A.J. Márquez (Editorial Director). 2005. Lotus japonicus
Handbook. pp. 87-95. Sainsbury Laboratory, John Innes Centre,

Souza T (2015). Handbook of arbuscular mycorrhizal fungi. Cham: Springer


https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/978-3-319-24850-9.pdf (diakses 5
November 2023)

Suherman, C. 2006. Pertumbuhan Bibit Cengkeh (Eugenia aromatic O.K) Kultival


Zanzibar yang dieri Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Majemuk NPK. (diakses 5
November 2023) TERSEDIA :
http://duniaebook.net/respon-pertumbuhan-danperkembangan-cendawan-mikoriza-
arbuskula

Sukanto. (2013). Pembuatan Agen Bioaktivator Untuk Pengolahan Kotoran


Ternak Menjadi Pupuk Organik Majemuk Secara Fermentasi. Makalah. Disampaikan
dalam kegiatan penyuluhan dalam rangka Desa Binaan Fakultas Biologi UNSOED
2013/2014

Sukardi. 2010. Gula Merah Tebu: Peluang Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat Melalui Pengembangan Agroindustri Pedesaan. Jurnal Pangan, Vol.19 No.4
Desember 2010: 317-330.

Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian Organik menuju pertanian alternatif dan


Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.

Syafruddin and Efendi. 2012. Effect of provisioning bacterial isolates and NP


Fertilization on total microorganism and degradation level contaminated Inceptisol soil.
Int. J. Agric. Res., 7 : 449-456. (diakses 5 November 2023) Tersedia : :
https://scialert.net/fulltext/fulltextpdf.php?pdf=academicjournals/ijar/2012/449-456.pdf

Talanca, H. 2010. Status Cendawan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) pada


Tanaman. Jurnal, 29(3):353-357. (diakses 5 November 2023)

Tjahjadi, Nur. 1991. Bertanam Cabai. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


Utomo, A, S. 2007. Pembuatan Kompos dengan Limbah Organik. Jakarta: CV
Sinar Cemerlang Abadi.

Wibowo, D. 1989. Proses Fermentasi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Widiarti, Subandi, Soengkono S. 2009. Pemanfaatan Sampah Menjadi Pupuk


Organik Padat dengan Teknologi Fermentasi: Suatu Uji Coba Produksi Kompos dari
Sampah di Kampus UM. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Malang.

Wijaya KA. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentuan Kualitas Hasil Dan
Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Winarno F.G., Srikandi., Fardiaz, 1990. Biofermentasi & biosintesa protein. Cet.
1. Bibliografi : hlm. 87-88.Indeks. Penerbit Bandung Angkasa 1990.
https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=3759

You might also like