Professional Documents
Culture Documents
Ringkasan Proposal David
Ringkasan Proposal David
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
“Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Pupuk Organik Cair (Poc) Urin Sapi
Proposal ini merupakan salah satu syarat kelulusan stara satu pada program studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Dr. Ir. Zulheri Noer, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.
2. Bapak Angga Ade Sahfitra, SP, M.Sc selaku Ketua Prodi Agroteknologi
3. Bapak Saipul Sihotang, S.Si, M.Biotek selaku komisi pembibing yang telah
4. Kedua orangtua penulis serta kakak, dan abang serta adik yang selalu memberikan
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan
23
PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI
MERAH (Capsicum annum L) DI ZONA IKLIM KERING E
(KLASIFIKASI OLDEMAN)
A. Latar Belakang
Sumatera Utara menjadi salah satu pusat atau sentra terbesar ketiga produksi cabai
merah di Indonesia. Hal ini berdasarkan data tahunan produksi cabai merah besar menurut
provinsi yang diperoleh data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, Sumatera Utara berhasil
memproduksi 152.629 ton cabai merah besar dan meningkat menjadi 159.131 ton tahun 2017.
Namun, pada tahun 2018-2019 mengalami penurunan 155.836 ton menjadi 154.008 ton.
Selanjutnya tahun 2020 meningkat 193.862 ton. Penjelasan data tersebut, disimpulkan bahwa
produksi komoditas cabai merah provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan setiap
tahunnya (Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara tahun 2021). Sebagaimana
penelitian dari Reni Kustiari et al., 2018, menyatakan bahwa Sumatera Utara khususnya Kota
Medan merupakan termasuk pemimpin pasar komoditas cabai merah di Indonesia. Artinya,
harga cabai merah di Medan memiliki pengaruh besar (tolak ukur) terhadap harga cabai merah
di pasar lain (wilayah Sumatera Utara). Deli Serdang merupakan Kabupaten dengan
penyumbang ketiga terbesar sentra produksi cabai merah di Sumatera Utara. Hal ini
dibuktikan tahun 2019, sebesar 19% dari total produksi cabai merah berasal dari Deli Serdang
perhatian besar ditingkat nasional periode 2015-2019. Sehingga menjadikan komoditas ini
memberikan andil terhadap inflasi nasional. Berdasarkan penelitian Saptana et al., 2016
terdapat alasan penting pengembangan komoditas cabai merah besar diantaranya cabai merah
besar termasuk komoditas yang bernilai ekonomi tinggi hingga pada level komoditas
unggulan nasional, cabai merah memiliki kedudukan penting hampir disemua menu masakan
Indonesia, cabai merah besar memiliki prospek ekspor yang menjanjikan, cabai merah
memiliki daya adaptasi yang luas, dan intensif dalam menyerap tenaga kerja.
produktivitas tanaman. Berdasarkan gambaran iklim akan dapat diidentifikasi tipe vegetasi
yang tumbuh di lokasi tersebut. Pada kondisi tertentu pengaruh iklim terhadap vegetasi yang
tumbuh di suatu tempat jauh lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh tanah. Hal ini dapat
dilihat pada tanah yang sama ternyata vegetasi penutupnya jauh berbeda akibat kondisi iklim
yang berbeda. Untuk mengetahui apakah tanaman atau makhluk hidup lainnya dapat hidup
sesuai pada iklim tertentu, diperlukan informasi iklim yang lebih rinci dari beberapa dekade
dengan nilai rata-rata bulanan dengan pola sebarannya sepanjang tahun. Sedangkan untuk
hujan, terutama untuk pertanian lahan kering, suhu maksimum dan minimum serta radiasi.
dan respirasi yang berkembang secara dinamis dapat disimulasi (Setiawan, 2009).
penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia buatan secara terus menerus tanpa
diiringi dengan pemberian bahan organik dapat menyebabkan tanah menjadi tandus dan
produktifitas menurun serta gangguan hama (Rukmana, 2008). Salah satu cara untuk
keberadaannya dalam tanah mempunyai banyak manfaat yaitu meningkatkan ketersediaan dan
pengambilan unsur fosfor, air, dan nutrisi lainnya, serta dapat mengendalian penyakit yang
disebabkan oleh patogen tular tanah (Talanca, 2010). Jumlah mikoriza sangat melimpah di
alam dan ditemukan hampir 80% dapat bersimbiosis dengan tumbuhan angiospermae, serta
tanaman hutan. Secara umum mikoriza tergolong dalam dua tipe yaitu ektomikoriza dan
endomikoriza atau mikoriza arbuskula. Menurut Dewi (2007) Mikoriza arbuskular banyak
ditemukan pada sebagian besar tanaman budidaya dan berperan penting dalam serapan unsur
hara.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah pemberian kombinasi Mikoriza Arbuskular dan POC urin sapi berpengaruh
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah pada bulan basah iklim kering
E?
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi Mikoriza arbuscular dan POC urin sapi
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah pada bulan basah Iklim Kering E.
D. Metode Penelitian
Penelitan ini di mulai pada bulan Januari 2024 sampai dengan selesai. Penelitian ini
akan dilaksanakan di lahan percobaan BMKG Stasiun Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan,
permukaan laut (dpl ). Data iklim diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Kelas 1 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sumatera
Utara.
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu cangkul, sekop, timbangan digital,
kamera, tali rafia, penggaris, plang penelitian, tray semai, papan sampel, papan perlakuan,
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai merah varietas Lado
Mikoriza, urine sapi(limbah peternakan sapi di sekitar areal PTPN II Sampali), pestisida, air,
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dua faktor berdasarkan
pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah Dosis Fungi
M0 = kontrol
M1 = 35 g tanaman-1
M2 = 85 g tanaman-1
M3 = 135 g tanaman-1
Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair Urine Sapi (U) yang terdiri dari 4
taraf yaitu:
U0 = kontrol
U1 = 30 ml L-1
U2 = 35 ml L-1
U3 = 40 ml L-1
DAFTAR PUSTAKA
Arief Patanga dan Nurheti Yuliarti. 2016. Pembuatan, Aplikasi dan Bisnis Pupuk
Organik dari Limbah Pertanian, Peternakan, dan Rumah Tangga. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Badan Pusat Statistik, (2021), Produksi Buah-buah dan sayuran menurut jenis
https://sumut.bps.go.id/statictable/2021/04/21/2332/produksi-buah-buahan-dan-sayuran-
tahunan-menurut-jenis-tanaman-di-provinsi-sumatera-utara-2019-2020.html (Diakses 10
juli 2023).
Bolan, N.S. 1991. A critical review on the role of mycorrhizal fungi in the uptake
of phosphorus by plant. Plant Soil. 134:189-207.
https://link.springer.com/article/10.1007/BF00012037 (diakses 5 November 2023)
Fakuara MY. 1988. Mikoriza, teori dan kegunaan dalam praktek. pusat antar
universitas. Bogor: IPB.
Harley, J.L. 1969. The Biology of Mychorrhiza. Second Edition. Leonard Hill.
London
Haryanto dan Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai
Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai. Universitas
Jenderal.
Imas T, Hadioetomo RS, Gunawan AW, Setiadi Y. 1989. Mikrobiologi Tanah II.
Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.
Irsyad dan kastono, 2019. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Dosis Pupuk
Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.). Jurnal Vegetalika.
2019. 8(4): 263-275.
https://journal.ugm.ac.id/jbp/article/download/42715/26352
Joner EJ. 2000. The effect of long-term fertilization with organic or inorganic
fertilizers on mycorrhiza-mediated phosphorous uptake in subterranean clover. Biol Fert
Soils 32: 435-440.
Meriatna, Suryati, Aulia Fahri, 2018. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume
Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 7:1 (Mei 2018) 13-29.
https://ojs.unimal.ac.id/jtk/article/view/1172/697
Murniati, N.E.S. 2012. Pemanfaatan urine sapi sebagai pupuk organik cair untuk
meningkatkan produktivitas tanaman selada (Lactuca sativaL.)., 2 (1) :9-17.
Noor Adi, S. (2013). Pemanfaatan Urin Sapi sebagai POC (Pupuk Organik Cair)
dengan Penambahan Akar Bambu Melalui Proses Fermentasi dengan Waktu Yang
Berbeda. UMS. Surakarta. https://eprints.ums.ac.id/26749/
Nuryani, S. H. U., & Sutanto, R. (2002). Pengaruh Sampah Kota terhadap Hasil
dan Tahana Hara Lombok. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan,3 (1): 24-28.
Pratama, D., Swastika, S., Hidayat, T., & Boga, K. (2017). Teknologi Budidaya
Cabai Merah. Riau : Universitas Riau. hal : 4 - 51.
Pritchett, W. L. (1979). Properties and Management of Forest Soils. John Wiley &
Sons, New York . 500 pp
Rasmito, A., Hutomo, A., dan Hartono, A. P. 2019. Pembuatan pupuk organik cair
Dengan cara fermentasi limbah cair tahu, starter filtrat kulit pisang dan kubis, dan
bioaktivator Em4. Jurnal Iptek. 23 (1): 55–62.
Russel, E.W. 1973. Soil Condition and Plant Growth. The English Language
Book Society and Longman. London. 849 hlm . (diakses 5 November 2023) Tersedia :
https://www.scirp.org/(S(lz5mqp453ed%20snp55rrgjct55))/reference/referencespapers.as
px?referenceid=1045762
Samekto, R. 2006. Pupuk Kandang. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta. 44 hal.
Saptana, N., Daryanto, A., Daryanto, H. K., & Kuntjoro, N. (2016). Analisis
Efisiensi Teknis Produksi Usahatani Cabai Merah Besar dan Perilaku Petani dalam
Menghadapi Risiko dalam Jurnal Agro Ekonomi.
(diakses 14 Agustus 2023)
Setiadi (1997) Status fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada Suksesi Lahan Pasca
Tambang Timah di Bangka - Status of AM Fungi on Succession Process at Tin Post
Mining, Bangka
Shodiq Eko Ariyanto DAN Nova Laili Wisuda, 2019. Meningkatkan Nilai Tambah
Urin Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair Melalui Fermentasi. Muria Jurnal Layanan
Masyarakat Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 51-55. http://jurnal.umk.ac.id/index.php
Son, C.L., Smith, S.E. 1988 Mycorrhizal growth response: interaction between
photon irradiance and phosphorus nutrition. New Phytologist 108. 305 –314.
Wibowo, D. 1989. Proses Fermentasi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Wijaya KA. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentuan Kualitas Hasil Dan
Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Winarno F.G., Srikandi., Fardiaz, 1990. Biofermentasi & biosintesa protein. Cet.
1. Bibliografi : hlm. 87-88.Indeks. Penerbit Bandung Angkasa 1990.
https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=3759