You are on page 1of 12
BABII METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pada bab metode penelitian dan pengembangan ini dipaparkan Pembahasan mengenai: (a) model pengembangan, (b) prosedur pengembangan, dan (c) uji coba produk. Pada bagian uji coba produk, secara berurutan dipaparkan lagi beberapa pembahasan, yaitu: 1) desain ujicoba, 2) subjek uji coba, 3) jenis data, 4) instramen pengumpulan data, dan 5) teknik analisis data. A. Model Pengembangan Berdasarkan hasil analisa kebutuhan, peneliti melaksanakan penelitian dan Pengembangan yang merupakan padanan makna dari kata Research dan Development (R & D). Rd D dalam bahasa Arab disebut dengan al-bahisu at- ‘aihwisry (Ainin, 2014: 87), Menurut Sangadji, dkk (2010: 20) penetitian Pengembangan adalah penelitian yang berusaha mengadakan pereobaan dan Penyempuraan terhadap sesuatu atau produk yang telah ada agar mempunyai kualitas lebih tinggi. Terdapat berbagai model penelitian dan pengembangan yang dapat diterapkan oleh penetiti, namun model yang digunakan pada penelitian ini ‘mengacu pada penelitian dan pengembangan model R é D yang dirumuskan oleh Borg dan Gall. Terdapat sepuluh tahapan yang harus dilalui pada model R & D Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2013: 169-170), diantaranya adalah: 1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), ‘meliputi pengukuran kebutuhan, studi lteratur, penelitian dalam skala keeil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2, Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitan, meliputi kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan peneliian, rumusan tujuan Yang hendak dicapai, desain atau langkah-langkah penelitian, pengujian dalam lingkup terbatas. kemungkinan 53. Pengembangan draf produk (develop preliminary form Of produk), meliputi Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi. G Dipindai dengan CamScanner 26 4- Uji coba lapangan awal (preliminary field testing), berupa uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru). Pengujian dilakukan dengan ‘Pengamatan, angket, dan wawancara. Revisi hasil uji coba (main product revision), yakni dengan memperbaiki atau menyempumakan hasil uji coba, s 2 . Uji coba lapangan (main field testing), berupa melakukan uji coba yang lebih ‘uas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. 7 Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision) ‘Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), yaita dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah yang melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, dan analisa hasilnya, - 9. Penyempurnaan produk althir (final produey revision), yatu didasarkan pada masukan hasil uji pelaksanaan lapangan, 10.Diseminasi dan implementasi (dessemiination and implementation), yakeni ‘melaporkan hasil pada pertemuan profesional dan jurnal, bekerjasama dengan Penerbit untuk peneritan, dan memonitor penyebaran produk untuk mengontrol kualitas produk itu sendiri. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model Research dan Development (R & D) Borg dan Gall yang dimodifikasi menjadi 7 tahapan karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga yang dimiliki penelti, Tyjuh tahapan tersebut terdapat pada bagan 3.1 di bawah ini. Ane Pengembangan Uj kebutuhan, Produk Validas Bagan 3.1 Tahapan-Tahapan Penelitian Pengembangan G Dipindai dengan CamScanner B. Prosedur Pengembangan Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah mengikuti hasil modifikasi dari R & D teori Borg dan Gall. Berikut adalah tahapan-tahapan pelaksanaannya: ‘Analisis kebutuhan merupakan tahapan awal dalam pelaksanaan penelitian pengembangan. Tahapan ini dilakukan guna menganalisa potensi dan masalah yang mendukung dilaksanakannya penelitian dan pengembangan ini. Schingea akan diperoleh hasil akhir pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Data tersebut dapat diperoleh melalui observasi pada 24 April 2019 dan wawaneara pada 25 April 2019 di MA Nurul Ulum. Surat izin observasi dan ‘wawancara terdapat pada lampiran 3.A. Berdasarkan observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa salah satu hambatan dalam pembelajaran menulis Arab yaitu tidak adanya penggunaan media dalam pembelajaran menulis Arab di kelas. Selain itu, potensi siswa yang mendukung dan masalah siswa yang menghambat dalam pembelajaran menulis ‘Arab dapat diketahui dan dianalisa, Setelah itu, dianalisa kriteria media yang dibutubkan untuk pembelajaran menulis Arab. Media tersebut kemudian dikembangan sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan peneliti, kelayakan waktu, serta peralatan dan biaya yang tersedia. 2. Pengembangan Produk Langkah berikutnya yaitu mengembangkan produk media AS. Produk yang akan dikembangkan ini berupa media pembelajaran yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan dan kurikulum pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di MA Nurul Ulum. Dalam pembuatan media, AS ini perlu melalui beberapa proses tahapan yakni pembuatan papan beserta dadu hurufnya, pembuatan isi materi dalam kamus AS, pembuatan desain (cover kamus dan semua bagian media) dan editing isi kamus AS. Ketiga tahapan ini memanfaatkan program Word 2010. Bentuk media ini berupa papan berisi 15 kolom dan 15 baris yang akan diisi dengan dadu huruf-huruf hijaiyah, serta memiliki kamus sendiri yang G Dipindai dengan CamScanner 28 dilengkapi dengan ringkasan materi menulis dan soal-soal anal Terdapat 3 materi yaitu materi bab 1 (Mead GiGi), bab 25x) yb Lal SHCA, dan materi bab 35th 3&2. 5535.41 }), Soal-soal analisis disini terdapat beberapa tingkatan level yaitu level 1, 2, dan 3, yang masing-masing level terdapat 3 bab yang dibedakan dengan wama teks soal (warna hitam untuk bab 1, biru untuk bab 2, dan hijau untuk bab 3). Materi dalam kamus tersebut berdasarkan materi pada “Buku Siswa Bahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 dari Kementrian Agama Republik Indonesia 2014”. Adapun desain papan media AS ini didesain menyerupai bentuk catur, dan teka-teki silang (ITs). ‘Maksud dari desain dalam bentuk catur disini adalah papan AS ini terbuat, dari kayu dan bentuknya serupa dengan catur pada umumnya, Bedanya, kotak- kotak catur berukuran besar-besar dan berjumlah sedikit serta berwama hitam putih, sedangkan kotak-kotak pada 4S ini berukuran kecil-Kecil dan berjumlah banyak, serta berwama-wami. Sedangkan maksud dari desain seperti TTS ini, cara mengisi papan AS ini sama seperti halnya TTS yang menyusun kata secara vertikal (tegak Iurus) atau horizontal (mendatar). Setelah itu, pemain menulis susunan kalimat dari kata tersebut di kertas yang telah disediakan, Setelah menyusun kalimat, pemain menjawab soal yang dibacakan guru atau wasit secara tertulis kemudian membacanya didepan pemain lainnya, 3. Uji Validasi Setelah media pembelajaran berhasil dibuat, maka tahap selanjutnya adalah validasi oleh beberapa validator yang berkompeten di bidangnya. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah media yang dikembangkan ini layak digunakan dalam keterampilan menulis Arab siswa kelas X MA. Validitas pada dasamnya merupakan derajat kesesuajan tes dengan tujuannya atau sejauh mana Suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Asrori dk, 2012: 21), Menurut Sugiyono (2013: 363) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh Peneliti. Dengan kata lain, uji validasi merupakan proses kegiatan untuk menguji keabsahan, kesesuaian atau kebenaran antara data dalam penelitian dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian, G Dipindai dengan CamScanner Uji validasi atau uji ahli ini dilakukan oleh para ahli sesuai dengan bidang yang diuji. Para ahli yang menguji kevalidan media ini disebut validator. Kritik dan saran konstruktf dari para abli berguna untuk perbaikan produk tersebut (Ainin, 2014: 111). Terdapat dua validator yang dimintai masukan terhadap media pembelajaran AS, yaitu ahli media dan ahli materi. ‘Abli media yaitu seorang dosen jurusan Sastra Arab yang ahli dalam pengembangan media pembelajaran yang bertugas menguji media. Sedanekan abli materi adalah seorang dosen jurusan Sastra Arab yang ahli dalam bidang pembelajaran bahasa Arab yang bertugas menguji materi. Pada saat uji validasi, para abli memberikan penilaian melalui instrumen angket yang disediakan peneliti. Secara garis besar, isi angket ahli media memuat tampilan tulisan, tampilan media, fungsi, dan manfaat media AS. Isi angket ahli materi secara garis besar memuat isi, konstruksi, dan bahasa materi media AS. Bukti instrumen angket hasil ‘uji validasi terlampir pada lampiran 1. dan 1.B. 4, Revisi Hasil Validasi Setelah media 4S divalidasi oleh beberapa ahli yang berperan sebagai validator sehingga diketahui kekurangan produk, Peneliti melakukan perbaikan dan penyempumaan pada kekurangan tersebut. Revisi mengacu pada saran dari para tenaga ahli, baik dalam desain, media maupun isi materi yang digunakan dalam media AS. 5. Uji Coba Produk Produk yang telah divalidasi dan direvisi, diujicobakan pada kelompok terbatas. Uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media dalam pembelajaran keterampilan menulis Arab bagi siswa kelas X MA Nurul Ulum. Terdapat dua kegiatan yang dilakukan peneliti di lapangan, diantaranya adalah; a, Uji Coba Lapangan Media AS ini diujicobakan pada kelompok kecil yaitu 12 siswa kelas X MA Nurul Ulum. Adapun tema yang diujicobakan yaitu tema bab pertama (

You might also like