You are on page 1of 6

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: EKSPRESI mRNA GEN APO-E DAN GEN

ACE PADA TURUNAN PERTAMA PENDERITA JANTUNG KORONER (PJK)

Novriantika Lestari1, Elvira Yunita2, Ismir Fahri3, Sipriadi4, Jantika Aulia Febriani5, Puja
Rizka Rasyid6
1
Farmakologi dan Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Bengkulu, Kota
Bengkulu, Indonesia
2
Biokimia dan Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Bengkulu, Kota
Bengkulu, Indonesia
3
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Bengkulu, Kota
Bengkulu, Indonesia
4
Mikrobiologi, Fakultas Biologi, Universitas Bengkulu, KotaBengkulu, Indonesia
5,6
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Bengkulu, KotaBengkulu, Indonesia
ARTICLE INFORMATION ABSTRACT
Coronary Heart Disease (CHD) has several risk factors including
dyslipoproteinemia, obesity, smoking, hypertension and genetic disorders.
Recent research on gene expression shows that the APO-E gene and ACE gene
are proven to have a role in the process of CHD disease. The purpose of this
study was to examine the relationship between genetic factors and the incidence
of CHD in first-generation patients with CHD. This study used the Systematic
Keywords: Literature Review (SLR) method using several reference articles that are relevant
Coronary Heart Disease (CHD); to the relationship between genetic factors and the expression of the Apo-E and
APO-E gene expression; ACE genes in patients with coronary heart disease. The search for literature
ACE gene expression;
sources focuses on medical and health scientific publications on the NCBI
CHD genetic history (Pubmed) search site. Secondary data sources in this literature review come from
published literature in the last 5-10 years, namely 2012-2022. The results of the
research study show that genetically the expression of the APO-E gene and the
ACE gene are related to the process of atherosclerosis that causes CHD. Genetic
factors are one of the factors that cause CHD where gene variations are passed
from generation to generation, so that someone with a family history of CHD has
a higher risk of developing CHD compared to a group without a family history
of CHD.

Penyakit Jantung Koroner (PJK) memiliki beberapa faktor resiko diantaranya


dislipoproteinemia, obesitas, merokok, hipertensi dan kelainan genetik.
Penelitian terbaru mengenai ekpresi gen menunjukan bahwa gen APO-E dan gen
ACE terbukti mempunyai peran dalam proses terjadinya penyakit PJK. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara faktor genetik terhadap
kejadian PJK terhadap turunan pertama pasien yang mengalami PJK. Penelitian
ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) menggunakan
beberapa refensi artikel yang relevan dengan hubungan faktor genetik dengan
Kata Kunci: ekspresi gen Apo-E dan gen ACE pada penderita penyakit jantung koroner.
Penyakit Jantung Koroner (PJK); Pencarian sumber literatur berfokus pada publikasi ilmiah kedokteran dan
Ekspresi gen APO-E; kesehatan pada situs pencarian NCBI (Pubmed). Sumber data sekunder dalam
Ekspresi gen ACE;
literatur review ini berasal dari literatur yang di publikasikan 5-10 tahun terakhir,
Riwayat genetik PJK
yaitu tahun 2012-2022. Hasil kajian penelitian menunjukkan bahwa secara
genetik ekpresi gen APO-E dan gen ACE berhubungan dengan proses kejadian
aterosklerosis yang menyebabkan PJK. Faktor genetik merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya kejadian PJK dimana variasi gen diturunkan dari
generasi ke generasi selanjutnya, sehingga seseorang yang memiliki riwayat
keluarga yang mengalami PJK memiliki risiko lebih tinggi terkena PJK
dibandingkan dengan kelompok yang tidak memiliki riwayat keluara PJK.

1
kekakuan arteri (B Pratama et al., 2014).
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) Kondisi kronis dimana arteri mengeras melalui

merupakan penyebab kematian terbesar penumpukan plak ini dapat disebabkan oleh

didunia, yaitu 71% atau 41 juta dari 57 juta beberapa faktor resiko diantaranya

kematian didunia. Penyumbang kematian dari dislipoproteinemia, obesitas, merokok,

PTM terbesar adalah penyakit kardiovaskular hipertensi dan kelainan genetik (Bergheanu et

yaitu 17.9 juta kematian atau 31% dari seluruh al., 2017).

penyebab kematian di dunia. Di Indonesia,


Pada studi sebelumnya diketahui salah
PTM menyumbang kematian sebesar 73% dan
satu faktor penyebab yang tidak dapat
35% diantaranya disebabkan karena penyakit
dikendalikan terjadinya PJK adalah faktor
kardiovaskular (WHO, 2018). Berdasarkan
genetik. Genetik dapat menjadi kunci
hasil Riskesdas tahun 2018, prevalensi
diketahuinya penyakit yang disebabkan oleh
penyakit jantung di Indonesia tertinggi terjadi
keturunan maupun penyakit yang mengenai
di provinsi Kalimantan Utara sebesar 2,2%
manusia, karena penemuan menyatakan bahwa
kemudian diikuti oleh provinsi DI Yogyakarta
segala penyakit mendapati perubahan struktur
dan Gorontalo dengan 2,0%, DKI Jakarta serta
genetik yang dapat berdampak pada perubahan
Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah
kerentanan suatu populasi terhadap penyakit
dengan 1,9%. Sedangkan prevalensi penyakit
(Rachmawaddah, 2021)(Triwani & Saleh,
jantung di provinsi Bengkulu yaitu 1,3%
2015).
(Kemenkes, 2018).
Penelitian sebelumnya mengenai
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
ekpresi gen APO-E dan gen ACE telah terbukti
termasuk ke dalam penyakit kardiovaskuler
meningkat pada penderita PJK (Hazarika.,
yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung
2021)(Goulter et al., 2004). Analisis Ekspresi
dan pembuluh darah, dimana pada kondisi ini
yang telah dilakukan dapat mengetahui
adanya penyempitan atau sumbatan berupa
kuantitas gen APO-E dan gen ACE pada
plak di pembuluh darah koroner yang dikenal
penderita PJK, sehingga dapat
sebagai aterosklerosis arteri koronaria
mengidentifikasi pasien yang beresiko
(Sianturi, E. T., dan Evi, 2019). Aterosklerosis
terhadap PJK serta dapat dilakukan tindakan
adalah disfungsi endotel yang menimbulkan
preventif. Namun, penelitian mengenai ekpresi
perubahan dinding arteri yang bersifat
gen APO-E dan gen ACE pada turunan
progresif dan ditandai adanya deposit lemak,
pertama PJK belum pernah diteliti, sehingga
rekruitmen dan akumulasi leukosit,
penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
pembentukan foam cell, migrasi dan
hubungan ekspresi gen APO-E dan gen ACE
proliferasi miosit serta deposit matrik ekstra
pada turunan pertama PJK.
sel yang menimbulkan penebalan dan

2
METODE ApoE3/E4 yang ditemukan mempengaruhi
Penelitian ini menggunakan metode kadar kolesterol LDL dan HDL, yang
Systematic Literature Review (SLR) yang keduanya berkontribusi terhadap aterosklerosis
merupakan suatu metode yang dilakukan dini. Peran penting varian genetik ini kemudian
dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, dan didukung, ketika 193 kasus populasi Punjabi
mengevaluasi penelitian/artikel yang terkait (India Barat Laut) yang didiagnosis dengan
pada topik tertentu. Literature reviews ini angiografi koroner menunjukkan hubungan
menggunakan beberapa refensi artikel yang yang signifikan antara genotipe E3/E4 dengan
relevan dengan analisis ekspresi gen APO-E PJK. Studi ini, memegang temuan penting pada
dan gen ACE dengan turunan pertama PJK. distribusi genotipe/alel, efek genotipe APOE
Pencarian sumber literatur berfokus pada pada gambaran klinis dan parameter metabolik
publikasi ilmiah kedokteran dan kesehatan seperti lipid plasma dan konsentrasi lipoprotein
pada situs pencarian NCBI (Pubmed). Sumber pada pasien. Regulasi transkripsi apoE
data sekunder dalam literatur review ini berasal membutuhkan agregasi beberapa faktor
dari literatur yang di publikasikan 5-10 tahun transkripsi pada promotor proksimal, beberapa
terakhir, yaitu tahun 2012-2022. Pada situs elemen positif dan negatif telah terdeteksi pada
tersebut dimasukkan keyword : PJK, Ekpresi promotor APOE. Faktor transkripsi yang
gen APO E, Ekspresi gen ACE, Riwayat mendorong ekspresi gen APOE pada pasien
genetik PJK. PJK tidak sepenuhnya sudah diidentifikasi.
Penelitian (Hazarika, 2021)
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengkonfirmasi ekspresi mRNA dari gen
Ekspresi mRNA Gen APO-E pada Penderita
ApoE4 pada pasien PJK menunjukkan bahwa
Penyakit Jantung Koroner
ApoE4 dapat menjadi kandidat dan gen
Ekspresi gen adalah proses penentuan
potensial dalam mempelajari risiko untuk
sifat suatu organisme gen yang merupakan
pengembangan kardiovaskar, meskipun
hasil dari proses metabolism yang terjadi di
pengamatan juga menunjukkan bahwa ini
dalam sel. Ekspresi gen dapat diukur dengan
bukan satu-satunya faktor. Hal ini juga harus
melihat RNA, protein yang dibuat dari RNA
dilihat sebagai ada atau tidak adanya varian gen
atau apa yang dilakukan protein dalam sel
dilanjutkan dengan analisis ekspresi primer
(NIH., 2005). Studi tentang peran gen ApoE
untuk memahami korelasi varian ApoE ke PJK.
dalam penyakit kardiovaskular sangat terbatas.
Studi ini merupakan langkah indikatif bahwa
Sebuah meta-analisis mengungkapkan
ekspresi gen ApoE4 aktif dapat membantu
hubungan yang kuat dari mutasi ApoE4 dengan
dalam prediksi awal potensi risiko PJK.
peningkatan risiko PJK, menunjukkan
Ekspresi mRNA Gen ACE pada Penderita
prevalensi sekitar 30 - 56% pada populasi
Penyakit Jantung Koroner
India. Sebuah studi pada 195 kasus infark
Analisis ekspresi gen ACE dapat
miokard akut di India menunjukkan genotipe
3
berfungsi sebagai alat untuk mengukur meningkatkan risiko aterosklerosis (Susilo et
dampak fenotipik dalam kerentanan atau al., 2022), sehingga Renin Angiotension
terhadap perkembangan penyakit jantung System (RAS) memainkan peran utama dalam
koroner (PJK). ACE zat yang bersifat vasoaktif patogenesis penyakit kardiovaskular, dimana
mengkatalisis perubahan angiotensin I menjadi ACE merupakan peptida vasoaktif utama dari
angiotensin II melalui Renin Angiotensin RAS yang berperan utama dalam regulasi
System (RAS) (Fountain JH., 2022). RAS kardiorenal, kontrol tekanan darah dan
berperan dalam menjaga hemodinamik tubuh merukapan vasokonstriktor kuat yang
pada dinamika sistem peredaran darah yang berkontribusi dalam patofisiologi hipertensi
meliputi sistem jantung yaitu homeostasis dan gagal jantung (Sukmawati., 2021) (Goulter
kardiovaskuler, tekanan darah, serta et al., 2004).
keseimbangan cairan dan elektrolit, aktivasi Faktor Genetik terhadap Penyakit
sistem ini secara terus-menerus akan Jantung Koroner
membentuk angiotensin II (Susanto JP., 2015). Faktor genetik digolongkan sebagai
Selama angiotensin II ada dalam darah, maka faktor yang tidak dapat dikendalikan berupa
angiotensin II mempunyai pengaruh utama adanya mutasi atau polimorfisme pada gen-gen
yang dapat meningkatkan tekanan arteri. tertentu juga menjadi penyebab kejadian PJK.
Angiotensin II berfungsi sebagai Mutasi atau polimorfisme yang terjadi akan
hormon yang meningkatkan tekanan darah dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
volume darah dalam beberapa cara, contohnya berikutnya yang disebut hereditas. Risiko
angiotensin II menaikan tekanan dengan cara penyakit jantung bisa semakin meningkat
menyempitkan arteriola, menurunkan aliran ketika faktor keturunan digabungkan dengan
darah ke banyak kapiler (Campbell et al., pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti
2004). Efek angiotensin pun akan terjadi disaat merokok dan makan makanan yang tidak sehat
angiotensin II mengaktivasi reseptor (Cheryl et al., 2012).
angiotensin tipe-1 (AT 1) dan diekspresikan di
Riwayat keluarga bisa menjadi indikator
paru, hati, ginjal, jantung, pembuluh darah,
yang kuat pada penyakit jantung seperti tekanan
otak, kelenjar adrenal, dan beberapa kelenjar
darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi. Sebuah
endokrin yang diketahui mempunyai fungsi
keluarga berbagi gaya hidup dan lingkungan
regulasi sistem kardiovaskular dan/atau
rumah. Misalnya, tumbuh di rumah tangga
keseimbangan eletrolit dan cairan tubuh
perokok atau keluarga yang makan makanan
(Susanti JP., 2015). Angiotensin II yang
cepat saji dapat mempengaruhi tekanan darah
terbentuk dapat memicu peradangan,
dan kadar kolesterol dan dapat berkontribusi
pelepasan mediator inflamasi, dan penurunan
pada perkembangan penyakit jantung (Hajar R.,
aktivitas nitrit oksida. Hal ini menimbulkan
2020)
kerusakan endotel pembuluh darah dan

4
KESIMPULAN 1999–2010. CDC ( Centers for Disease
Hasil kajian penelitian menunjukkan Control and Prevention )
bahwa secara genetik ekpresi gen APO-E dan Fountain JH, Lappin SL. Physiology, Renin
gen ACE berhubungan dengan proses kejadian Angiotensin System. [Updated 2022 Jun
aterosklerosis yang menyebabkan PJK. Faktor 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
genetik merupakan salah satu faktor penyebab Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
terjadinya kejadian PJK dimana variasi gen Jan-. Available from:
diturunkan dari generasi ke generasi https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NB
selanjutnya, sehingga seseorang yang memiliki K470410/
riwayat keluarga yang mengalami PJK Fryar CD, Chen T-C, Li X. Prevalence of
memiliki risiko lebih tinggi terkena PJK uncontrolled risk factors for
dibandingkan dengan kelompok yang tidak cardiovascular disease: United States,
memiliki riwayat keluara PJK. 1999–2010 [PDF-494K]. NCHS data
brief, no. 103. Hyattsville, MD: National
DAFTAR PUSTAKA Center for Health Statistics; 2012.
B Pratama, A., Susianti, & I, W. (2014). Noni Goulter, A. B., Goddard, M. J., Allen, J. C., &
Fruits (Morinda citrifolia) as Clark, K. L. (2004). ACE2 gene
Atherosclerosis Inhibitor. J Majority, expression is up-regulated in the human
3(3), 18–26. failing heart.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index http://www.biomedcentral.com/1741-
.php/majority/article/view/215 7015/2/19
Bergheanu, S. C., Bodde, M. C., & Jukema, J. Goulter, A. B., Goddard, M. J., Allen, J. C., &
W. (2017). Pathophysiology and treatment Clark, K. L. (2004). ACE2 gene
of atherosclerosis: Current view and future expression is up-regulated in the human
perspective on lipoprotein modification failing heart.
treatment. Netherlands Heart Journal, http://www.biomedcentral.com/1741-
25(4), 231–242. 7015/2/19
https://doi.org/10.1007/s12471-017-0959- Hajar R. Genetics in Cardiovascular Disease.
2 Heart Views. 2020 Jan-Mar;21(1):55-56.
Campbell NA, Reece JB, and Mitchel LG. 2004. doi: 10.4103/HEARTVIEWS.HEAR
Biologi. Alih Bahasa : Wasmen Manalu. TVIEWS140_19. Epub 2020 Jan 23.
Jakarta : Erlangga. PMID: 32082505;
Cheryl D. Fryar, M.S.P.H.; Te-Ching Chen, PMCID: PMC7006335. WHO (World
Ph.D.; and Xianfen Li, M.S. 2012. Health Organization). Noncommunicable
Prevalence of Uncontrolled Risk Factors Disease. Noncommunicable Dis Ctry
for Cardiovascular Disease: United States, Profiles. 2018;

5
Hazarika, L., Sen, S., & Ranjan, S. 2021. Kedokteran Universitas Brawijaya,
Expression of e4 Mutant APOE Gene in a Malang, Indonesia. CDK-225/ vol. 42 no.
select South Indian Population Indicates 2
Relation to Coronary Artery Disease. Acta Susilo, H., Pikir, B. S., Thaha, M., Alsagaff, M.
Scientific Medical Sciences 5.5: 129-136. Y., Suryantoro, S. D., Wungu, C. D. K.,
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Wafa, I. A., Pakpahan, C., & Oceandy, D.
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia (2022). The Effect of Angiotensin
tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018. Converting Enzyme (ACE) I/D
2018. p. 182–3. Polymorphism on Atherosclerotic
NIH ( National Human Genome Research Cardiovascular Disease and
Institute). 2023. Gene Expression. (online Cardiovascular Mortality Risk in Non-
at https://www.genome.gov/genetics Hemodialyzed Chronic Kidney Disease:
glossary/Gene-Expression ) The Mediating Role of Plasma ACE Level.
Rachmawaddah Y. 2021. Polimorfisme Gen Genes, 13(7).
Apolipoprotein E Pada Turunan Pertama https://doi.org/10.3390/genes13071121
Penderita PJK dan Non-PJK di Kota Triwani, T. and Saleh, I., 2015. Single
Bengkulu. Skripsi. Tidak diterbitkan. Nucleotide Polymorphism
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Promoter765g/C Gen Cox-2 Sebagai
Universitas Bengkulu : Bengkulu Faktor Risiko Terjadinya Karsinoma
Sianturi, E. T., dan Evi, K. (2019). Pengaruh Kolorektal. Biomedical Journal of
pektin terhadap penurunan resiko penyakit Indonesia, 1(1), pp.2-10.
jantung koroner. Majority, 8(1), 162–167.
Suharsono. 2005. Struktur dan Ekspresi gen.
Bogor :Institut Pertanian Bogor.
Wargasetia, Liliana T. 2006. Peran
Bioinformatik dalam Bidang
Kedokteran.https://www.academia.edu/29
102728/Peran_Bioinformatika_dalam_Bi
dang_Kedokteran
Sukmawati, H. (2021). Pengaruh pemberian
sediaan nori kombinasi kunyit (Curcuma
longa) dan pegagan (Centella asiatica)
terhadap modulasi ekspresi gen ACE,
eNOS dan iNOS pada tikus hipertensi.
Susanto JP. (2015). Konsep Baru Renin
Angiotensin System (RAS). Fakultas

You might also like