You are on page 1of 1
berkaitan dengan tonsilitis kronis, ditanyakan ada tidaknya keluhan yang mengarah ke RLF. Kemudian dari faringoskopi jika tampak kriptae tonsil melebar, pada laringoskopi indirck tampak kelainan pada laring, dilanjutkan teraba pembesaran kelenjar getah bening profunda jugulare superior pada pemeriksaan Ieher. Pemeriksaan fiberoptic laryngoscope Melakukan fiberoptic laryngoscope untuk menghitung skor RFS dengan memasang tampon kapas anterior -yang mengandung efedrin: lidocaine 1:100.000kedalam cavum nasi, juga menyemprotkan xylocain spray ke orofaring, kemudian masukkan scope endoskopi fleksibel melalui cavum nasi lalu dinilai mulai dari cavum nasi sampai ke laring dan dicatat hasil skor RFS. Pemeriksaan Pepsin Metode ELISA Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan metode ELISA. Microplate yang tersedia pada kit sudah mengandung antibodi monoklonal spesifik untuk pepsin. Standar dan sampel ditambahkan pada well yang tersedia pada microplate dan bila terdapat pepsin akan terikat oleh antibodi yang ada. Suatu enzim antibodi poliklonal spesifik untuk pepsin ditambahkan, Selanjutnya microplate dicuci untuk menghilangkan reagent enzim antibodi yang tidak terikat, kemudian cairan substrat ditambahkan ke dalam well microplate dan akan terjadi perubahan wara sesuai jumlah pepsin yang terikat. Perubahan warna ini akan diukur intensitasnya dan dibandingkan dengan kurva standar. Persiapan assay (Cusabio Biotech) : 1, Sampel di sentrifuge selama + 20 menit dengan kecepatan 2000-3000 rpm 2. Prosedur dan teknik pemeriksaan ELISA 1) Buat standar dengan jalan melarutkan standard ditambah 1 ml sampel diluents untuk membuat kurva konsentrasi..

You might also like